Anda di halaman 1dari 12

Universitas Sriwijaya

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK


(LKPD 1)
KELOMPOK :

ANGGOTA :

1.
2.
3.
4.

4.
A. Petunjuk Belajar
1. Cermati rangkuman materi
2. Kerjakan soal secara berkelompok

B. Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis sifat-sifat dan teorema determinan 2×2dan 3x3
4.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan determinan dan invers matriks
berordo 2x2 dan 3x3
C. Indikator
3.4.1 Menjelaskan konsep dari determinan matriks
4.4.1 Menyelesaikan soal yang berkaitan dengan determinan matriks berordo 2x2

D. Informasi pendukung

1. Pengertian Matriks

Matriks adalah susunan bilangan, simbol, atau ekspresi, yang disusun


dalam baris dan kolom sehingga membentuk suatu bangun persegi. Bilangan-
bilangan yang membentuk suatu matriks disebut sebagai elemen-elemen
matriks.

2. Operasi Matriks
 Operasi penjumlahan Matriks
Sifat-sifat operasi penjumlahan matriks yaitu :
a. Komutatif : 𝐴 + 𝐵 = 𝐵 + 𝐴
b. Asosiatif : (𝐴 + 𝐵) + 𝐶 = 𝐴 + (𝐵 + 𝐶) = 𝐴 + 𝐵 + 𝐶
c. Matriks nol : 𝐴 + 0 = 0 + 𝐴 = 𝐴
d. Matriks identitas: 𝐴 + (−𝐴) = (−𝐴) + 𝐴 = 0
 Operasi pengurangan Matriks
Cara melakukan operasi pengurangan pada matriks dapat dilihat seperti
Cara berikut : 𝐴 – 𝐵 = 𝐴 + (−𝐵)
Universitas Sriwijaya

3. DeterminanMatriks
 Definisi Determinan Matriks
Determinan matriks A didefinisikan sebagai selisih antara perkalian elemen-elemen
pada diagonal utama dengan elemen-elemen pada diagonal sekunder. Determinan dari
matriks A inotasikan dengan 𝑑𝑒𝑡 𝐴 atau 𝐴 Nilai dari determinan suatu matriks berupa
bilangan real. Berdasarkan definisi diatas, maka determinan dari matriks A yaitu :
𝑎 𝑏
Misalkan matriks 𝐴 = . Determinan dari matriks A adalah
𝑐 𝑑
𝑎 𝑏
det 𝐴 = 𝐴 = = 𝑎 𝑥 𝑑 − 𝑏 𝑥 𝑑 = 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐
𝑐 𝑑

 Permutasi

Definisi : Permutasi himpunan bilangan-bilangan bulat {1,2, ..., n} merupakan


susunan bilangan-bilangan bulat menurut suatu aturan tanpa menghilangkan atau
mengurangi bilangan-bilangan tersebut.Contoh daftarkan semua permutasi bilangan-
bilangan bulat berikut {1,2, 3}Daftar semua permutasi yang dapat di buat adalah sebagai
berikut : (1,2,3) (2,1,3) (3,1,2)
(1,3,2) (2.3,1) (3, 2,1)

Untuk menyatakan permutasi umum dari himpunan {1,2,...,n}, maka dapat ditulis
(𝑗1 , 𝑗2 , … , 𝑗𝑛 )dimana 𝑗1 adalah bilangan bulat pertama dalam permutasi, 𝑗2 adalah bilangan
bulat kedua dan seterusnya. Sebuah invers terjadi dalam permuta (𝒋𝟏 , 𝒋𝟐 , … , 𝒋𝒏 )si
apabila suatu bilangan bulat besar mendahului bilangan bulat yang lebih kecil.
Adapun jumlah dari invers didapat dengan mencari banyaknya bilangan bulat yang
lebih kecil dari 𝑗1 dan yang membawa 𝑗1 dalam permutasi, dan mencari banyaknyabilangan
bulatyang lebih kecil dari𝑗2 hingga 𝑗3 , … , 𝑗𝑛 −1 .
Contoh : (2,4, 1,3) maka banyaknya invers permutasinya adalah 1 + 2 + 0 = 3
Definisi : sebuah permutasi dinamakan genap jika jumlah invers seluruhnya adalah
bilangan bulat yang genap dan dinamakan ganjil jika jumlah invers seluruhnya adalah
bilangan bulat yang ganjil. Misalkan terdapat matriks 𝐴 berordo 𝑛 × 𝑛
𝑎11 𝑎12 … 𝑎1𝑛
𝑎21 𝑎22 … 𝑎2𝑛
𝐴= ⋮ ⋮ ⋮ ⋮
𝑎𝑛1 𝑎𝑛2 … 𝑎𝑛𝑛
 Hasil Kali elementer
Hasil kali elementer 𝐴 adalah setiap hasil kali 𝑛 entri 𝐴 dimana dua diantaranya
tidak boleh berasal dari baris atau kolom yang sama. Jika A adalah matriks berukuran nxn
maka terdapat n! perkalian elementer dengan bentuk 𝑎1.._ , 𝑎2.._ , … , 𝑎𝑛.. dimana bilangan
pada kolom adalah permutasi dari {1,2,…,n}

 Metode Minor dan Kofaktor

Misalkan 𝐴𝑖𝑗 adalah suatu matriks yang diperoleh dengan cara menghilangkan baris
ke-i dan kolom ke-j dari suatu matriks 𝐴𝑚𝑥𝑛

1. Minor elemen 𝑎𝑖𝑗 diberi notasi 𝑀𝑖𝑗 , adalah 𝑀𝑖𝑗 = det 𝐴𝑖𝑗
2. Kofaktor elemen 𝑎𝑖𝑗 , diberi notasi 𝑎𝑖𝑗 adalah 𝐶𝑖𝑗 = −1 𝑖+𝑗 𝑀𝑖𝑗
Universitas Sriwijaya

E. Aktivitas
Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini yaitu :
 Membaca sifat maupun teorema yang disertai dengan bukti.
 Menganalisis setiap langkah pengerjaan dengan melihat materi pendukung.
 Mencoba memahami langkah-langkah pembuktian dan memberikan alasan-alasan
yang berkaitan dengan langkah-langkah pembuktian
 Mampu menarik kesimpulan

o Aktivitas 1
Dari materi pendukung di atas, maka kita akan mencoba membuktikan :
𝑎 𝑏 𝑐
Misalkan matriks 𝐴 = 𝑑 𝑒 𝑓 . Determinan dari matriks 𝐴 adalah
𝑔 𝑕 𝑖
𝑎 𝑏 𝑐
𝑑𝑒𝑡 𝐴 = 𝐴 = 𝑑 𝑒 𝑓 = 𝑎𝑒𝑖 + 𝑏𝑓𝑔 + 𝑐𝑑𝑕 − 𝑐𝑒𝑔 − 𝑎𝑓𝑕 − 𝑏𝑑𝑖
𝑔 𝑕 𝑖

Penyelesaian :

Diketahui ∶
𝑎 𝑏 𝑐
Matriks 𝐴 = 𝑑 𝑒 𝑓
𝑔 𝑕 𝑖
Ditanya ∶
Bukti 𝑑𝑒𝑡 𝐴 = 𝑎𝑒𝑖 + 𝑏𝑓𝑔 + 𝑐𝑑𝑕 − 𝑐𝑒𝑔 − 𝑎𝑓𝑕 − 𝑏𝑑𝑖
Bukti :
𝑎 𝑏 𝑐 𝑎11 𝑎12 𝑎13
Misalkan 𝐴 = 𝑑 𝑒 𝑓 = 𝑎21 𝑎22 𝑎23 ,
𝑔 𝑕 𝑖 𝑎31 𝑎32 𝑎33
𝑚𝑎𝑘𝑎
𝑎11 𝑎12 𝑎13 𝑎11 𝑎12 𝑎13
𝑑𝑒𝑡 𝐴 = 𝑎21 𝑎22 𝑎23 = 𝑑𝑒𝑡 𝑎21 𝑎22 𝑎23
𝑎31 𝑎32 𝑎33 𝑎31 𝑎32 𝑎33
Secara sederhana dapat dicari dengan menggunakan
permutasi seperti berikut :
Hasil kali Permutasi Genap/ Hasil kali
elementer terasosiasi ganjil elementer
bertanda
𝑎11 𝑎22 𝑎33 (1, 2, 3) Genap (+)𝑎11 𝑎22 𝑎33
𝑎12 𝑎23 𝑎31 (2, 3, 1) Genap (+)𝑎12 𝑎23 𝑎31
𝑎13 𝑎21 𝑎32 (3, 1, 2) Genap (+)𝑎13 𝑎21 𝑎32
𝑎13 𝑎22 𝑎31 (3, 2, 1) Ganjil (-)𝑎13 𝑎22 𝑎31
𝑎12 𝑎21 𝑎33 (2, 1, 3) Ganjil (-)𝑎12 𝑎21 𝑎33
𝑎11 𝑎23 𝑎32 (1, 3, 2) Ganjil (-)𝑎11 𝑎23 𝑎32
Universitas Sriwijaya

𝑎11 𝑎12 𝑎13


𝑑𝑒𝑡 𝑎21 𝑎22 𝑎23 = + 𝑎11 𝑎22 𝑎33 + + 𝑎12 𝑎23 𝑎31 + + 𝑎13 𝑎21 𝑎32
𝑎31 𝑎32 𝑎33
+ − 𝑎13 𝑎22 𝑎31 + + 𝑎12 𝑎21 𝑎33 + + 𝑎11 𝑎23 𝑎32
= 𝑎11 𝑎22 𝑎13 + 𝑎11 𝑎22 𝑎13 + 𝑎11 𝑎22 𝑎13
−𝑎11 𝑎22 𝑎13 − 𝑎11 𝑎22 𝑎13 − 𝑎11 𝑎22 𝑎13
Misalkan matriks A dengan entri − entrinya menggunakan
huruf kecil sebagai berikut ∶
𝑎 𝑏 𝑐
det A = det 𝑑 𝑒 𝑓
𝑔 𝑕 𝑖
Berdasarkan permutasi di atas maka
𝑎 𝑏 𝑐
det 𝑑 𝑒 𝑓 = 𝑎𝑒𝑖 + 𝑏𝑓𝑔 + 𝑐𝑑𝑕 – 𝑐𝑒𝑔 − 𝑎𝑓𝑕 − (𝑏𝑑𝑖)
𝑔 𝑕 𝑖

Sehingga terbukti bahwa 𝑑𝑒𝑡 𝐴 = 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐


o Aktivitas 2
Dari materi pendukung di atas, maka kita akan mencoba membuktikan :

Teorema 4

Misalkan 𝐴 adalah suatu matriks 𝑛 × 𝑛

a) Jika 𝐵 adalah matriks yang diperoleh ketika satu baris atau kolom dari 𝐴
dikalikan dengan suatu skalar 𝑘, maka 𝑑𝑒𝑡(𝐵) = 𝑘 𝑑𝑒𝑡(𝐴).
b) Jika B adalah matriks yang diperoleh ketika dua baris atau dua kolom dari 𝐴
dipertukarkan, maka 𝑑𝑒𝑡 (𝐵) = −𝑑𝑒𝑡(𝐴).
c) Jika 𝐵 adalah matriks yang diperoleh ketika kelipatan dari satu baris 𝐴
ditambahkan ke baris lainnya atau ketika kelipatan dari satu kolom ditambahkan
ke kolom yang lainnya, maka 𝑑𝑒𝑡 (𝐵) = 𝑑𝑒𝑡 (𝐴)

Penyelesaiannya :

a) Akan dibuktikan 𝑑𝑒𝑡(𝐵) = 𝑘 𝑑𝑒𝑡(𝐴).


𝑘𝑎11 𝑘𝑎12 𝑘𝑎13
𝑑𝑒𝑡 𝐵 = 𝑎21 𝑎22 𝑎23
o 𝑎31 𝑎32 𝑎33
o = ( 𝑘𝑎11 𝑎22 𝑎33 + 𝑘𝑎12 𝑎23 𝑎31 + 𝑘𝑎13 𝑎21 𝑎32
o −( 𝑎31 𝑎22 𝑘𝑎13 + 𝑎32 𝑎23 𝑘𝑎11 + 𝑎33 𝑎21 𝑘𝑎12 ))
o
= 𝑘( 𝑎11 𝑎22 𝑎33 + 𝑎12 𝑎23 𝑎31 + 𝑎13 𝑎21 𝑎32
o
o − 𝑎31 𝑎22 𝑎13 + 𝑎32 𝑎23 𝑎11 + 𝑎33 𝑎21 𝑎12 )
o 𝑎11 𝑎12 𝑎13
= 𝑘 𝑎21 𝑎22 𝑎23
𝑎31 𝑎32 𝑎33
= 𝑘 𝑑𝑒𝑡(𝐴)
Universitas Sriwijaya

o
o

b) Akan dibuktikan 𝑑𝑒𝑡 (𝐵) = −𝑑𝑒𝑡(𝐴)


𝑎21 𝑎22 𝑎23
𝑑𝑒𝑡 𝐵 = 𝑎11 𝑎12 𝑎13
𝑎31 𝑎32 𝑎33
= 𝑎21 𝑎12 𝑎33 + 𝑎22 𝑎13 𝑎31 + 𝑎23 𝑎11 𝑎32
−( 𝑎31 𝑎12 𝑎23 + 𝑎32 𝑎13 𝑎21 + 𝑎33 𝑎11 𝑎22 )
= −( − 𝑎12 𝑎21 𝑎33 − 𝑎13 𝑎22 𝑎31 − 𝑎11 𝑎23 𝑎32
+ 𝑎12 𝑎23 𝑎31 + 𝑎13 𝑎21 𝑎32 + 𝑎11 𝑎22 𝑎33 )
𝑎11 𝑎12 𝑎13
= − 𝑎21 𝑎22 𝑎23
𝑎31 𝑎32 𝑎33
= −𝑑𝑒𝑡 (𝐴)

c) Akan dibuktikan 𝑑𝑒𝑡 (𝐵) = 𝑑𝑒𝑡 (𝐴)


𝑎11 + 𝑘𝑎21 𝑎12 + 𝑘𝑎22 𝑎13 + 𝑘𝑎23
det 𝐵 = 𝑎21 𝑎22 𝑎23
𝑎31 𝑎32 𝑎33
= 𝑎11 + 𝑘𝑎21 𝑎22 𝑎33 + 𝑎12 + 𝑘𝑎22 𝑎23 𝑎31 +
(𝑎13 + 𝑘𝑎23 )𝑎21 𝑎32 − 𝑎31 𝑎22 𝑎13 + 𝑘𝑎23 −
𝑎32 𝑎23 (𝑎11 + 𝑘𝑎21 ) − 𝑎33 𝑎21 (𝑎12 + 𝑘𝑎22 )
= 𝑎11 𝑎22 𝑎33 + 𝑎12 𝑎23 𝑎31 + 𝑎13 𝑎21 𝑎32
− 𝑎31 𝑎22 𝑎13 + 𝑎32 𝑎23 𝑎11 + 𝑎33 𝑎21 𝑎12
+ 𝑘(𝑎21 𝑎22 𝑎33 + 𝑎22 𝑎23 𝑎31 + 𝑎23 𝑎21 𝑎32
−𝑎31 𝑎22 𝑎23 − 𝑎33 𝑎21 𝑎22 − 𝑎32 𝑎23 𝑎21 )
𝑎11 𝑎12 𝑎13
= 𝑎21 𝑎22 𝑎23
𝑎31 𝑎32 𝑎33
= det 𝐴

o Aktivitas 3
Dari materi pendukung di atas, maka kita akan mencoba membuktikan :

Teorema

Misalkan 𝐴, 𝐵 adalah matriks-matriks 𝑛 × 𝑛, maka

𝑑𝑒𝑡(𝐴 + 𝐵) = 𝑑𝑒𝑡(𝐴) + 𝑑𝑒𝑡(𝐵)


Universitas Sriwijaya

Penyelesaian :

Bukti :
Misalkan,
𝑎11 𝑎12 ⋯ 𝑎1𝑛
𝑎21 𝑎22 ⋯ 𝑎2𝑛
𝐴= ⋯
⋮ ⋮ ⋮
𝑎𝑛1 𝑎𝑛2 … 𝑎𝑛𝑛

𝑎22 ⋯ 𝑎𝑛2 𝑎21 ⋯ 𝑎2𝑛


det 𝐴 = 𝑎11 ⋮ … ⋮ + 𝑎12 ⋮ … ⋮ + ⋯+
𝑎2𝑛 … 𝑎𝑛𝑛 𝑎𝑛1 … 𝑎𝑛𝑛
𝑎21 ⋯ 𝑎2 𝑛−
𝑎1𝑛 ⋮ … ⋮
𝑎𝑛1 … 𝑎𝑛 𝑛 −1
Gunakan rumus 𝐶𝑖𝑗 = −1 𝑖+𝑗 𝑀𝑖𝑗 untuk mengetahui nilai k
kofaktor

= 𝑎11 −1 1+1 𝑀11 + 𝑎12 −1 1+2 𝑀12 + ⋯ +


𝑎1𝑛 −1 1+𝑛 𝑀1𝑛
= 𝑎11 𝐶11 + 𝑎12 𝐶12 + ⋯ + 𝑎1𝑛 𝐶1𝑛

Misalkan,
𝑏11 𝑏12 ⋯ 𝑏1𝑛
𝑏21 𝑏22 ⋯ 𝑏2𝑛
𝐵=
⋮ ⋮ ⋯ ⋮
𝑏𝑛1 𝑏𝑛2 … 𝑏𝑛𝑛

𝑏22 ⋯ 𝑏𝑛2 𝑏21 ⋯ 𝑏2𝑛


det 𝐵 = 𝑏11 ⋮ … ⋮ + 𝑏12 ⋮ … ⋮ +⋯+
𝑏2𝑛 … 𝑏𝑛𝑛 𝑏𝑛1 … 𝑏𝑛𝑛
𝑏21 ⋯ 𝑏2 𝑛−
𝑏1𝑛 ⋮ … ⋮
𝑏𝑛1 … 𝑏𝑛 𝑛−1
𝑖+𝑗
Gunakan rumus 𝐶𝑖𝑗 = −1 𝑀𝑖𝑗 untuk mengetahui nilai
kofaktor

= 𝑏11 −1 1+1 𝑀11 + 𝑏12 −1 1+2 𝑀12 + ⋯ +


𝑏1𝑛 −1 1+𝑛 𝑀1𝑛
= 𝑏11 𝐶11 + 𝑏12 𝐶12 + ⋯ + 𝑏1𝑛 𝐶1𝑛
Universitas Sriwijaya

𝑑𝑒𝑡 𝐴 + det 𝐵 = 𝑎11 𝐶11 + 𝑎12 𝐶12 + ⋯ + 𝑎1𝑛 𝐶1𝑛 +


𝑏11 𝐶11 + 𝑏12 𝐶12 + ⋯ + 𝑏1𝑛 𝐶1𝑛
= 𝑎11 + 𝑏11 𝐶11 + 𝑎12 + 𝑏12 𝐶12 + ⋯ +
𝑎1𝑛 + 𝑏1𝑛 𝐶1𝑛
= 𝑑𝑒𝑡(𝐴 + 𝐵)

Sehingga dari hasil di atas terbukti bahwa Terbukti


𝑑𝑒𝑡(𝐴 + 𝐵) = 𝑑𝑒𝑡(𝐴) + 𝑑𝑒𝑡 (𝐵)
Universitas Sriwijaya

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK


(LKPD 2)
KELOMPOK :

ANGGOTA :

2.
2.
3.
4.
A. Petunjuk Belajar
1. Cermati rangkuman materi
4. 2. Kerjakan soal secara berkelompok
B. Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis sifat-sifat dan teorema determinan 2×2dan 3x3
4.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan determinan dan invers matriks
berordo 2x2 dan 3x3
C. Indikator
3.4.1 Menjelaskan konsep dari determinan matriks
4.4.1 Menyelesaikan soal yang berkaitan dengan determinan matriks berordo 2x2

D. Informasi pendukung

1. Pengertian Matriks

Matriks adalah susunan bilangan, simbol, atau ekspresi, yang disusun


dalam baris dan kolom sehingga membentuk suatu bangun persegi. Bilangan-
bilangan yang membentuk suatu matriks disebut sebagai elemen-elemen
matriks.

2. Operasi Matriks

 Operasi penjumlahan Matriks


Sifat-sifat operasi penjumlahan matriks yaitu :

a. Komutatif : 𝐴 + 𝐵 = 𝐵 + 𝐴
b. Asosiatif : 𝐴 + 𝐵 + 𝐶 = 𝐴 + 𝐵 + 𝐶 = 𝐴 + 𝐵 + 𝐶
c. Matriks nol : 𝐴 + 0 = 0 + 𝐴 = 𝐴
d. Matriks identitas: 𝐴 + (−𝐴) = (−𝐴) + 𝐴 = 0
 Operasi pengurangan Matriks
Cara melakukan operasi pengurangan pada matriks dapat dilihat seperti
Cara berikut : 𝐴 – 𝐵 = 𝐴 + (−𝐵)
Universitas Sriwijaya

 Operasi Perkalian Dua Matriks


Sifat-sifat operasi perkalian matriks yaitu :

a. Distributif : 𝐴(𝐵 + 𝐶) = 𝐴𝐵 + 𝐴𝐶 𝑑𝑎𝑛 (𝐴 + 𝐵)𝐶 = 𝐴𝐶 + 𝐵𝐶


b. Asosiatif : (𝐴𝐵)𝐶 = 𝐴(𝐵𝐶)
c. Matriks nol
d. Matriks I adalah matriks identitas pada perkalian, sehingga berlaku :
∙ 𝐴 = 𝐴 ∙ , Untuk setiap konstanta k berlaku: 𝐴(𝑘 𝐵) = (𝑘 𝐴)𝐵

3. DeterminanMatriks
 Definisi Determinan Matriks
Determinan matriks A didefinisikan sebagai selisih antara perkalian elemen-elemen
pada diagonal utama dengan elemen-elemen pada diagonal sekunder. Determinan dari
matriks A inotasikan dengan 𝑑𝑒𝑡 𝐴 atau 𝐴 Nilai dari determinan suatu matriks berupa
bilangan real. Berdasarkan definisi diatas, maka determinan dari matriks A yaitu :
𝑎 𝑏
Misalkan matriks 𝐴 = . Determinan dari matriks A adalah
𝑐 𝑑
𝑎 𝑏
det 𝐴 = 𝐴 = = 𝑎 𝑥 𝑑 − 𝑏 𝑥 𝑑 = 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐
𝑐 𝑑

 Permutasi

Definisi : Permutasi himpunan bilangan-bilangan bulat {1,2, ..., n} merupakan


susunan bilangan-bilangan bulat menurut suatu aturan tanpa menghilangkan atau
mengurangi bilangan-bilangan tersebut.Contoh daftarkan semua permutasi bilangan-
bilangan bulat berikut {1,2, 3}Daftar semua permutasi yang dapat di buat adalah sebagai
berikut : (1,2,3) (2,1,3) (3,1,2)
(1,3,2) (2.3,1) (3, 2,1)

Untuk menyatakan permutasi umum dari himpunan {1,2,...,n}, maka dapat ditulis
(𝑗1 , 𝑗2 , … , 𝑗𝑛 )dimana 𝑗1 adalah bilangan bulat pertama dalam permutasi, 𝑗2 adalah bilangan
bulat kedua dan seterusnya. Sebuah invers terjadi dalam permuta (𝒋𝟏 , 𝒋𝟐 , … , 𝒋𝒏 )si
apabila suatu bilangan bulat besar mendahului bilangan bulat yang lebih kecil.
Adapun jumlah dari invers didapat dengan mencari banyaknya bilangan bulat yang
lebih kecil dari 𝑗1 dan yang membawa 𝑗1 dalam permutasi, dan mencari banyaknyabilangan
bulatyang lebih kecil dari𝑗2 hingga 𝑗3 , … , 𝑗𝑛 −1 .
Contoh : (2,4, 1,3) maka banyaknya invers permutasinya adalah 1 + 2 + 0 = 3
Definisi : sebuah permutasi dinamakan genap jika jumlah invers seluruhnya adalah
bilangan bulat yang genap dan dinamakan ganjil jika jumlah invers seluruhnya adalah
bilangan bulat yang ganjil. Misalkan terdapat matriks 𝐴 berordo 𝑛 × 𝑛
𝑎11 𝑎12 … 𝑎1𝑛
𝑎21 𝑎22 … 𝑎2𝑛
𝐴= ⋮ ⋮ ⋮ ⋮
𝑎𝑛1 𝑎𝑛2 … 𝑎𝑛𝑛
 Hasil Kali elementer
Hasil kali elementer 𝐴 adalah setiap hasil kali 𝑛 entri 𝐴 dimana dua diantaranya
tidak boleh berasal dari baris atau kolom yang sama. Jika A adalah matriks berukuran nxn
maka terdapat n! perkalian elementer dengan bentuk 𝑎1.._ , 𝑎2.._ , … , 𝑎𝑛.. dimana bilangan
pada kolom adalah permutasi dari {1,2,…,n}
Universitas Sriwijaya

 Metode Minor dan Kofaktor

Misalkan 𝐴𝑖𝑗 adalah suatu matriks yang diperoleh dengan cara menghilangkan
baris ke-i dan kolom ke-j dari suatu matriks 𝐴𝑚𝑥𝑛

1. Minor elemen 𝑎𝑖𝑗 diberi notasi 𝑀𝑖𝑗 , adalah 𝑀𝑖𝑗 = det 𝐴𝑖𝑗
2. Kofaktor elemen 𝑎𝑖𝑗 , diberi notasi 𝑎𝑖𝑗 adalah 𝐶𝑖𝑗 = −1 𝑖+𝑗 𝑀𝑖𝑗

E. Aktivitas
Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini yaitu :
 Membaca sifat maupun teorema yang disertai dengan bukti.
 Menganalisis setiap langkah pengerjaan dengan melihat materi pendukung.
 Mencoba memahami langkah-langkah pembuktian dan memberikan alasan-alasan
yang berkaitan dengan langkah-langkah pembuktian
 Mampu menarik kesimpulan

o Aktivitas 1
Dari materi pendukung di atas, maka kita akan mencoba membuktikan :
Teorema 3

𝑋 adalah matriks ordo 2 × 2 dan 𝑋 adalah determinan matriks 𝑋. Jika


𝑎 𝑏
𝑋= , dan 𝑋 = 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐, maka 𝑋 2 = (𝑎𝑑 − 𝑏𝑐)2
𝑐 𝑑

Penyelesaian:

Diketahui ∶
𝑎 𝑏
𝑋= ,
𝑐 𝑑
𝑋 = 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐
Ditanya ∶
Bukti 𝑋 2 = 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐 2

Jawab:
Bukti
𝑎 𝑏 2
𝑋2 =
𝑐 𝑑
𝑎 𝑏 𝑎 𝑏
=
𝑐 𝑑 𝑐 𝑑
𝑎𝑎 + 𝑏𝑐 𝑎𝑏 + 𝑏𝑑
=
𝑐𝑎 + 𝑑𝑐 𝑐𝑏 + 𝑑𝑑
𝑎2 + 𝑏𝑐 𝑏(𝑎 + 𝑑)
=
𝑐(𝑎 + 𝑑) 𝑑 2 + 𝑏𝑐
Universitas Sriwijaya

𝑋 2 = 𝑎2 + 𝑏𝑐 𝑑 2 + 𝑏𝑐 − 𝑎𝑏 + 𝑏𝑑 𝑎𝑐 + 𝑐𝑑

= (𝑎2 𝑑 2 + 𝑎2 𝑏𝑐 + 𝑏𝑐𝑑 2 + 𝑏2 𝑐 2 ) − (𝑎2 𝑐𝑏 + 𝑎𝑏𝑐𝑑


+𝑎𝑏𝑐𝑑 + 𝑏𝑐𝑑 2 )

= 𝑎2 𝑑 2 + 𝑏2 𝑐 2 − 2𝑎𝑏𝑐𝑑
= (𝑎𝑑 − 𝑏𝑐)2

Sehingga 𝑋 𝟐 = (𝑎𝑑 − 𝑏𝑐)2 Terbukti.

o Aktivitas 2
Dari materi pendukung di atas, maka kita akan mencoba membuktikan :
Teorema 2

Jika𝑋 adalah matriks berordo 2 × 2 dengan 𝑋 = 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐, maka


berlaku hubungan 𝑋 𝑛 = (𝑎𝑑 − 𝑏𝑐)𝑛 , 𝑛 ∈ 𝐴

Penyelesaian :

Diketahui ∶
𝑎 𝑏
𝑋= ,
𝑐 𝑑
𝑋 = 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐
Ditanya ∶
Bukti 𝑋 𝑛 = (𝑎𝑑 − 𝑏𝑐)𝑛

Jawab:
Bukti
Pembuktian menggunakan induksi matematika

Langkah Awal ∶
Akan dibuktikan benar untuk 𝑛 = 1,
𝑎 𝑏
𝑋= dan 𝑋 = 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐
𝑐 𝑑
Dapat disimpulkan bahwa 𝑃 1 benar … 𝑖

Anggap benar untuk 𝑛 = 𝑘,


𝑎 𝑏
jika 𝑋 =
𝑐 𝑑
𝑋 = (𝑎𝑑 − 𝑏𝑐)𝑘 , 𝑘 ∈ 𝐴
𝑘
Universitas Sriwijaya

 Langkah Induksi

Akan dibuktikan benar untuk 𝑛 = 𝑘 + 1


𝑋 𝑘 +1 = (𝑎𝑑 − 𝑏𝑐)𝑘+1 , 𝑘 ∈ 𝐴

Bukti :
𝑘
𝑎 𝑏 𝑎 𝑏
𝑋𝑘 . 𝑋 =
𝑐 𝑑 𝑐 𝑑

𝑋 𝑘 𝑋 = 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐 𝑘
𝑎𝑑 − 𝑏𝑐

𝑋 𝑘 +1 = (𝑎𝑑 − 𝑏𝑐)𝑘+1 … 𝑖𝑖

Berdasarkan(𝑖) dan (𝑖𝑖) benar maka maka untuk 𝑛 adalah Kesimpulan


benar sehingga terbukti 𝑋 𝑛 = (𝑎𝑑 − 𝑏𝑐)𝑛 berlaku untuk
𝑛∈𝐴

o Aktivitas 3
Dari materi pendukung di atas, maka kita akan mencoba membuktikan :
Teorema 4

𝑎 𝑏
Jika𝐴 adalah matriks 2 × 2, 𝐴 = , 𝑘 ≠ 0, 𝑘 merupakan bilangan real dan
𝑐 𝑑
𝐴 = 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐, maka berlaku 𝑘𝐴 = 𝑘 2 𝐴

Penyelesaian :

Diketahui ∶
𝑎 𝑏
𝐴= ,
𝑐 𝑑
𝐴 = 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐
Ditanya ∶
Bukti 𝑘𝐴 = 𝑘 2 𝐴
Bukti :

𝑎 𝑏
𝑘𝐴 = 𝑘
𝑐 𝑑
𝑘𝑎 𝑘𝑏
=
𝑘𝑐 𝑘𝑑

𝑘𝐴 = 𝑘 2 𝑎𝑑 − 𝑘 2 𝑏𝑐

= 𝑘 2 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐
𝑘𝐴 = 𝑘 2 𝐴

Sehingga teorema diatas terbukti bahwa 𝑘𝐴 = 𝑘 2 𝐴 . Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai