Evaluasi Akademik - AktXIX - Klp3 - Apt. Qurrata Aini, S.Farm
Evaluasi Akademik - AktXIX - Klp3 - Apt. Qurrata Aini, S.Farm
1. Mendeskripsikan rumusan kasus dan/ atau masalah pokok, aktor yang terlibat dan peran
setiap aktornya berdasarkan konteks deskripsi kasus.
Jawaban:
Masalah pokok kasus diatas yaitu:
i. Rendahnya kualitas kesehatan masyarakat di Indonesia dan ditambah lagi masih
rendahnya strata ekonomi dan Pendidikan untuk wilayah Kawasan Timur Indonesia.
ii. Rendahnya kualitas perilaku tenaga kesehatan dalam pelayanan kesehatan yang
disebabkan oleh kurang efisien, efektif dan profesionalnya SDM dalam menanggulangi
masalah kesehatan.
Aktor yang terlibat:
a. Aburizal Bakrie (Mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dan Menteri
Koordinator Perekonomian) mengatakan bahwa perbaikan kesenjangan hanya bisa
dicapai dengan melakukan investasi pembangunan manusia, baik dalam meningkatkan
akses dan kualitas bidang pendidikan dan layanan kesehatan.
b. Tenaga kesehatan uang merupakan sumber daya manusia kesehatan yang menjadi
unsur penunjang uatama dalam pelayanan kesehatan. Namun pada sisi lain, kondisi
tenaga kesehatab saat ini masih jauh dari kata kurang baik pada kuantitas maupun
kualitasnya.
c. Daniel Goleman (Psikoloh dari Harvard), menyatakan bahwa kecerdasan emosional
adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan
dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta
mengatur keadaan hiwa seseorang.
d. Arif Rachman (Makalah Makna Nilai-Nilai moral dan Etika bagi Profesional
Keseharan) menyatakan bajwa untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima
kepada masyarakat, seseorang tenaga kesehatan harus memiliki tujuh kompetensi
andalan yaitu manajemen diri sendiri, keinginan untuk berprestasi, keterampilan
hubungan antar manusia, keterampilan melayani, keterampilan teknis profesionalisme,
keterampilan manajerial, dan mempunyai wawasan berpikir global.
e. Persatuan Pengguna Pulau Pinang, yang mengupas buruknya pelaaan kesehatan
tentang kesalahan medik yang diberikan oleh Tenaga Kesehatan, dimana hal tersebut
sampai-sampai tidak bisa diterima oleh Profesi Tenaga Kesehatan tersebut, yang ujung-
ujungnya hingga mereka dituntut oleh Ikatan Dokter Malaysia ini harus diakui, bahwa
kejadian tersebut tidak bisa lepas begitu saja dari sikap dan perilaku tenaga kesehatan
itu sendiri.
f. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan Depkes RI, melalui Pusat
Diknakes yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, TNI/Polri,
dan Swasta, menyatakan bawa sebaiknya kurikulum yang ada pada saat ini perlu
penambahan bobot SKS-nya atau pokok bahasannya pada beberapa mata ajar antara
lain Ilmu etika, dengan tambahan pokok bahasan Etika terapan (Applkied Etichs) yang
berkaitan dengan moral, sikap, dan perilaku.
g. Masyarakat, sebagai penerima pelayanan kesehatan di Indonesia.
2. Melakukan analisis terhadap :
A. Bentuk penerapan dan pelanggaran terhadap nilai-nilai dasar PNS, dan Pengetahuan
tentang kedudukan dan peran PNS dan NKRI oleh setiap aktor yang terlibat
berdasarkan konteks deskripsi kasus.
Jawaban:
Dalam kasus tersebut, penerapan nilai-nilai dasar ASN Ber-Akhlak yang telah
diterapkan yaitu Berorientasi pelayanan dimana masig-masing profesi kesehatan telah
membentuk suatu tatanan berupa Kode Etik Profesi.
Namun, beberapa pelanggaran nilai-nilai dasar ASN yang terdapat dalam kasus
tersebut adalah:
i. Adaptif, dimana masih lemahnya kemampuan SDM Kesehatan dalam membuat
perencanaan pelayanan kesehatan serta sikap dan perilaku mereka dalam
mengantisipasi permasalahan kesehatan yang terjadi.
ii. Akuntabel, dapat dilihat dengan masih tingginya tingkat penyalahgunaan
wewenang, masih adanya praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, serta masih
lemahnya tingkat pengawasan terhadap kinerja aparatur pelayanan public dalam
pelayanan kesehatan.
iii. Kompeten, adanya tenaga kesehatan yang tidak mengerjakan yang seharusnya
mereka kerjakan serta adanya tenaga kesehatan yang mengerjakan sesuaru yang
seharusnya bukan wewenangnya/kompetensinya sehingga menyebabkan terjadinta
kesalahan medik dalam pelayanan kesehatan.
B. Dampak tidak diterapkannya nilai-nilai dasar PNS dan pengetahuan tentang kedudukan
dan peran PNS dalam NKRI berdasarkan konteks deskripsi kasus
Jawaban:
Dampak yang dapat terjadi yaitu banyaknya praktik KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme),
menyebabkan krisis kepercayaan oleh masyarakat kepada tenaga kesehatan akibat tidak
kompeten dan tidak akuntabelnya tenaga kesehatan tersebut, banyaknya kesalahan dalam
pengambilan keputusan/kebijakan dalam hal pelayanan kesehatan sehingga
mengakibatkan gagalnya suatu program dalam pelayanan kesehatan, kurang mampunya
SDM tenaga kesehatan yang dapat menyebabkan tidak tercapainya Mutu Kesehatan yang
optimal.
3. Mendeskripsikan gagasan-gagasan alternatif pemecahan masalah berdasarkan konteks
deskripsi kasus
Jawaban:
a. Peningkatan dan pemberdayaan SDM kesehatan secara efisien, efektif dan professional
baik pada kuantitas maupun kualitas oleh Lembaga yang berwenang yang dapat berupa
pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan sesuai dengan
kompetensi masing-masing.
b. Melakukan seleksi terhadap tenaga kesehatan berdasarkan sikap, pengetahuan,
perilaku, profesionalisme, serta tingkat emosional.
c. Memberikan sanksi dan teguran terhadap tenaga kesehatan yang melakukan
pelanggaran dari Kode Etik yang berlaku.
d. Melakukan monitoring dan evaluasi rutin terhadap kinerja dan pelayanan dari tenaga
kesehatan
e. Meningkatkan kualitas Pendidikan calon tenaga kesehatan dalam aktualisasi nilai dasar
ASN.
4. Mendeskripsikan konsekuensi penerapan dari setiap alternatif gagasan pemecahan masalah
berdasarkan konteks deskripsi kasus.
Jawaban: konseskuensi dari penerapan gagasan alternatif tersebut adalah dilakukannya
kerja sama aktif antar pemerintah dengan instansi terkait dalam peningkatan kualitas SDM
kesehatan dan kualitas pelayanan kesehatan. Selanjutnya yaitu terbentuknya SDM yang
berkualitas, berkompeten, adaptif dan dapat menerapkan nilai-nilai dasar ASN dan
terbentuknya pelayanan kesehatan yang optimal sesuai dengan yang diharapkan.