Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PRAKTIKUM MATA


PELAJARAN FISIKA DENGAN CARA SALING MENGAMATI PADA
SISWA KELAS 8 MTs NEGERI 1 BANDUNG

Peneliti: Rr Sri Sukarni Katamwatiningsih, M.Pd


Pembimbing: Prof. Emiritus Dr. Suharsimi Arikunto

PUSDIKLAT TEKNIS KEAGAMAN


KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2010
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Pembelajaran ilmu Fisika pada siswa MTs memberikan suatu tantangan yang besar
bagi para pengajarnya. Hal itu disebabkan oleh sebagian besar materi ilmu Fisika terdiri
dari dari konsep-konsep yang abstrak yang harus diajarkan dalam waktu yang relatif
singkat. Keterbatasan waktu juga menyebabkan pembelajaran beberapa konsep ilmu
fisika mengacu pada transfer pengetahuan untuk mengejar target kurikulum. Selain itu
sebagian besar guru pada prakteknya masih mengajar menggunakan metode ceramah.
Transfer pengetahuan seperti ini tidak dapat mendorong siswa untuk berpikir kritis dan
menerapkan kecakapan hidup, siswa menjadi pasif, tidak termotivasi, dapat menimbulkan
rasa membosankan dan menakutkan bagi siswa karena banyak rumus fisika dan konsep-
konsep abstrak yang harus dihafalkan. Jika hal ini berlangsung terus menerus, tentu akan
menurunkan kualitas proses dan hasil belajar fisika.
Hakekat IPA pada dasarnya menyangkut hasil dan proses (Rustaman, 1995). Kegiatan
praktikum menurut Trowbridge &Bybee (1990 : 230-240) merupakan kegiatan yang
berperan dalam mengembangkan ketrampilan proses siswa. Dengan demikian, kurang
pelaksanaan praktikum di sekolah
Dengan melihat kenyataan yang demikian maka guru berusaha untuk menerapkan
efektifitas praktikum pada siswa untuk saling mengamati pada proses pembelajaran
fisika. Metode tersebut dipilih karena dapat meningkatkat kualitas proses dan hasil
pembelajaran. Peningkatan kualitas proses dapat diamati dari meningkatnya partisipasi
dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran; sedangkan kualitas hasil belajar dapat
diketahui dari adanya peningkatan rerata hasil belajar.
Berdasarkan beberapa kesulitan siswa memahami materi dan menerapkan konsep Fisika
pada materi cahaya, maka metode eksperimen diharapkan dapat mengatasi masalah
tersebut. Oleh sebab itu, peneliti melakukan penelitian tentang :
“ Meningkatkan Efektifitas Praktikum Mata Pelajaran Fisika Dengan Cara Saling
Mengamati Pada Siswa Kelas 8 Mts Negeri 1 Semarang ”.
C. IDENTIFIKASI MASALAH

Dari uraian latar belakang diatas dapat diidentifikasikan permasalahan

sebagai berikut :

1.Pembelajaran Fisika di kelas masih cenderung monoton.

2. Belum ada kolaborasi yang bagus antara guru dan siswa.

3. Masih rendahnya kualitas proses belajar siswa pada pelajaran Fisika

4. Masih rendahnya prestasi belajar siswa pada pelajaran Fisika

D. RUMUSAN MASALAH

Masalah yang akan dicari penyelesaiannya pada penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut:
a. Apakah penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan kualitas proses belajar
Fisika (diamati dari keaktifan siswa, motivasi siswa) materi cahaya pada siswa kelas 8
semester 2 MTs Negeri Lawang ?
b. Apakah penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar Fisika
materi cahaya pada siswa kelas 8 semester 2 MTs Negeri Lawang ?

E. TUJUAN PENELITIAN

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil
belajar Fisika pada siswa kelas 8 semester 2 MTs Negeri Lawang.
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :
a. Meningkatkan kualitas proses belajar Fisika materi cahaya pada siswa kelas 8
semester 2 MTs Negeri Lawang melalui penerapan metode eksperimen
b. Meningkatkan kualitas hasil belajar Fisika materi cahaya pada siswa kelas 8 semester
2 MTs Negeri Lawang melalui penerapan metode eksperimen

F. MANFAAT HASIL PENELITIAN


a. Bagi siswa :
 dapat meningkatkan kualitas proses belajar Fisika pada materi cahaya
 dapat meningkatkan hasil belajar Fisika pada materi cahaya
 dapat meningkatkan ketrampilan / psikomotor
b. Bagi guru:
 Dapat digunakan untuk menambah wawasan dalam usaha peningkatan proses
kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan tuntas dan
baik
 Dapat meningkatkan kreatifitasnya dengan menerapkan metode eksperimen
 Menumbuhkan budaya meneliti pada guru
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

1.Proses Pembelajaran Fisika


Proses adalah tahapan-tahapan yang dilalui dan dilakukan dengan
menggunakan metode ilmiah dalam rangka menemukan suatu kebenaran.
Proses pembelajaran Fisika yang dilakukan oleh para guru pada umumnya dan guru
Fisika di MTs Negeri Lawang khususnya masih didominasi oleh kegiatan ceramah
yang dilanjutkan dengan latihan soal-soal. Metode pembelajaran seperti itu memberi
kecenderungan siswa untukmenghafal tentang konsep Fisika tetapi belum tentu
memahami dengan baik, menjadikan siswa pasif dan hasil belajar fisikanya pun
rendah. Pada pembelajaran pemantulan cahaya pada cermin datar misalnya, siswa
dapat menghafal sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh sebuah cermin datar, tetapi
belum tentu dapat menjelaskan bagaimana proses pembentukan bayangan juga sifat-
sifat bayangan yang dibentuk oleh dua cermin datar pada sudut tertentu.
Menurut Tobin etal (dalam Dasna dan Fatchan, 2008), berdasarkan pandangan
konstruktivistik dinyatakan bahwa pengetahuan atau pengertian yang diperoleh
siswa adalah sebagai akibat dari konsep konstruktif (aktif) yang berlangsung terus
menerus dengan cara mengatur, menyusun dan menata ulang pengalaman yang
dikaitkan dengan struktur koqnitif yang dimiliki.
Dari pandangan tersebut dapat diketahui bahwa proses pembelajaran dalam kelas
hendaknya berorientasi pada siswa karena merekalah yang menyusun konsep-
konsep yang ditemukan. Guru sebagai fasilitator dapat membantu siswa
mempermudah pemahaman dan memberikan arahan agar tidak terjadi kesalahan
konsep.
Pada penelitian ini, pemecahan masalah rendahnya kualitas proses dan hasil
belajar Fisika di MTs Negeri Lawang menggunakan metode eksperimen.

2. Pendekatan pembelajaran sains


Ada beberapa pendekatan dalam pembelajaran sains, a.l : pendekatan faktual,
konseptual dan pendekatan proses. Pendekatan faktual, dan konseptualmasih
mengutmakan produk sains, sedangkan pendekatan proses menekankan
bagaimana siswa terlatih melakukan sains untuk memperoleh produk sains.
Dengan demikian pendekatan proses memacu adanya sikap kreatif, berpikir kritis,
logis, sistematis dan bersikap terbuka dalam diri siswa.
Salah satu metode yang menerapkan pendekatan proses adalah metode
eksperimen.Metode ini sangat efektif untuk menumbuhkan motivasi siswa, bila
siswa turut aktif bereksperimen, maka ia akan memperoleh pengalaman-
pengalaman praktik untuk mengembangkan kecakapan ketrampilannya dalam
kehidupan sehari-hari.

3. Hasil belajar Fisika


Hasil belajar adalah nilai (perubahan) yang dicapai oleh siswa setelah
berlangsungnya proses belajar Fisika. Hasil belajar merupakan indikator kualitas
dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai siswa, juga sebagai indikator
terhadap daya serap siswa.
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir diatas, diharapkan melalui
metode eksperimen dapat meningkatkan kualitas peroses dan hasil belajar Fisika
materi cahaya pada siswa kelas 8 semester 2 MTs Negeri Lawang.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian
Lokasi penelitian tindakan ini adalah Madrasah Tsanawiyah Negeri 1
Semarang, kelas VIII smester 2 terdiri dari 20 siswa dan 16 siswi. Kondisi kelas
ukuran ruangan 7mX8m, dengan fentilasi pencahayaan ruangan cukup standard .
Lama penelitian kurang lebih tiga bulan dimulai dari bulan Februari sampai April
2011, sedangkan subjek dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan faktor perbedaan
kemampuan belajar antar siswa, dan kondisi lingkungan lokasi penelitian.

B. Prosedur Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII I MTs Negeri 1 Semarang pada
tahun pelajaran 2010/2011. Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas
yang ingin mengungkap seberapa efektifitas praktikum mata fisika dengan cara saling
mengamati pada siswa kelas VIII. Penelitian ini dilakukan dua siklus, masing-masing
siklus terdiri dari 4 tatap muka (pertemuan).

REFLEKSI PERENCANAAN
AWAL
Proses Penelitian Tindakan
Refleksi awal, kelas VIII semester II mata pelajaran Aqidah Akhlak sangat pasip,
siswa hanya mendengar dan menyimak, bagaimana guru dapat meningkatkan
motivasi belajar agar siswa aktip?
1. Perencanaan
Meliputi penyampaian materi Aqidah Akhlak khususnya sifat-sifat Allah, latihan
dengan mengerjakan beberapa soal, pembahasan latihan soal, keaktifan siswa
dalam menjawab pertanyaan dan motivasi siswa.
2. Tindakan (action) kegiatan mencakup
a. Siklus I dimulai dari refleksi awal, kemudian dilanjutkan dengan perencanaan,
tindakan, observasi dan refleksi akhir.
b. Siklus II (sama dengan siklus I)
3. Observasi (pengamatan)
Pada tahap ini peneliti akan mengadakan pengamatan hasil belajar siswa dari
keaktifan siswa yaitu :
1). Keaktifan siswa dalam diskusi
2). Banyaknya siswa yang bertanya
3). Banyaknya siswa yang menjawab pertanyaan guru/siswa lain
4). Memberikan pendapat
4. Refleksi
Pada kegiatan akhir tiap siklus perlu adanya pembahasan antara siklus-siklus
tersebut untuk dapat menentukan kesimpulan atau hasil penelitian.

C. Metode Pengumpulan Data


Dalam penelitian tindakan ini peneliti menggunakan beberapa prosedur pengumpulan
data agar memperoleh data yang objektif. Beberapa teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini, antara lain:
1. Observasi
Obsevasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian (Zuriah, 2003). Pengamatan dan
pencatatan yang dilakukan terhadap objek ditempat terjadi atau berlangsungnya
peristiwa.
Ada dua observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian tindakan ini,
diantaranya : (I) Obsevasi langsung, adalah pengamatan yang dilakukan dimana
observer berada bersama dengan objek yang selidiki. Artinya peneliti ikut
berpartisipasi secara langsung saat peristiwa terjadi. (2) Obsevasi tidak langsung,
adalah observasi yang dilakukan dimana observer tidak berada bersama dengan
objek yang selidiki. Tetapi, peneliti menggunakan daftar cek (Check List) dalam
menggali atau mengumpulkan data ketika menggunakan terknik ini.
2. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu prosedur terpenting untuk mengumpulkan data
dalam penelitian kualitatif, sebab banyak informasi yang diperoleh peneliti melalui
wawancara. Wawancara dilakukan peneliti untuk memperoleh data sesuai dengan
kenyataan pada saat peneliti melakukan wawancara. Wawancara dalam penelitian
ini ditujukan kepada siswa kelas VII dan guru - guru kelas VII Madrasah
Tsanawiyah Negeri 3 Pondok Pinang.
3. Dokumentasi
Zuriah (2003), menjelaskan bahwa dokumentasi merupakan salah satu cara untuk
mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, terutama berupa
arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil, atau hukum
-hukum lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.

D. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:


a. Sebanyak > 75% siswa dapat memahami materi sifat-sifat Allah
b. Ketuntasan belajar tercapai jika 85% siswa mendapat nilai > 65
c. Untuk kriteria keaktifan siswa mendapat nilai baik, dilihat dari hasil penilaian
instrument.

G. METODE PENELITIAN
a. Lokasi dan Subyek penelitian
1. Tempat penelitian
Lokasi penelitian adalah MTs Negeri Lawang, alamat madrasah jalan
Mandiri No 9 Lawang.
2. Subyek penelitian
Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai subyek adalah siswakelas VIII
A dengan jumlah 40 orang.
3. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan selama 1 minggu, pada pertemuan pertama
merupakan pelaksanaan siklus I dan pertemuan kedua merupakan pelaksanaan
siklus II.

b. Variabel penelitian
Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah: kualitas proses dan hasil
belajar Fisika; penggunaan metode eksperimen.

c. Rencana tindakan
Secara operasional prosedur penelitian tindakan kelas yang diterapkandalam
penelitian ini diuraikan sebagai berikut:
SIKLUS I
1. Perencanaan (planning)
Melaksanakan observasi tentang permasalahan yang ada,
mempersiapkan silabus dan rencana pembelajaran dengan materi cahaya
(sub konsep pemantulan cahaya pada cermin datar),menyusun jadwal
penelitian dan instrumen monitoring. Guru membuat lembar kerja
(petunjuk eksperimen),lembar pengamatan eksperimen dan soal-soal yang
digunakan sebagai bahan diskusi keompok. Melaksanakan kegiatan belajar
mengajar selama 2 kali pertemuan, mempersiapkan soal-soal sebagai
evaluasi menyeluruh.

2. Pelaksanaan tindakan
a. siswa diberi penjelasan tentang pembelajaran menggunakan
metode eksperimen
b. guru memberikan appersepsi dengan memberi beberapa pertanyaan
c. guru memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran dan garis
besar materi yang akan dipelajari
d. siswa dibagi dalam kelompok-kelompok secara acak.
e. siswa ditugaskan untuk bergabung dengan kelompoknya masing-
masing
f. guru membagikan cermin datar dan benda (dapat berupa lilin) pada
masing-masing kelompok
g. siswa diminta melakukan eksperimen sesuai petunjuk kerja
h. siswa diminta mengumpulkan laporan hasil kegiatannya
i. meminta siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
j. melakukan pembahasan dengan cara diskusi kelas
k. memberi penguatan berupa konsep-konsep penting
l. memberikan tes untuk mengetahui penguasaan konsep yang
dipelajari secara individual

3. Pengamatan (observasi)
Selama tahap pelaksanaan peneliti melakukan observasi terhadap
kegiatan siswa pada masing-masing fase yaitu eksperimen, diskusi
kelompok, laporan kegiatan dan ketrampilan proses siswa selama
pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah
disiapkan.

4. Refleksi
a. Analisis hasil observasi mengenai :
- keaktifan siswa melakukan eksperimen, partisipasi dalam
kelompok
- Hasil kegiatan kelompok
- Jawaban pertanyaan dan kaitannya dengan hasil kegiatan
kelompok.
b. Bebarapa indikator keberhasilan pada siklus I
Pencapaian
Aspek Cara mengukur
Siklus I
Keaktifan siswa melakukan Diamati saat eksperimen
berlangsung, lembar
eksperimen
pengamatan oleh peneliti.
20 %
Diamati dari siswa yang
aktif dalam melakukan
eksperimen
Interaksi antar siswa dalam Diamati ketika siswa
melakukan diskusi, dicatat
kelompok 15 %
keterlibatan masing-masing
siswa dalam kelompok
Ketepatan waktu dan cara Diamati dari ketepatan
mengumpulkan laporan dan
mengerjakan leporan 25 %
penilaian isi dari laporan
yang dibuat
Ketuntasan hasil belajar 40 % Dihitung dari nilai tes.
Siswa yang memperoleh
nilai lebih besar atau sama
dengan 70 dinyatakan lulus

SIKLUS II
Pada siklus II dilakukan tahapan-tahapan seperti pada siklus I tetapi

didahului dengan perencanaan ulang berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh

pada siklus I, sehingga kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I tidak

terjadi pada siklus II. Beberapa alternatif meningkatkan hasil yang dicapai

adalah dengan mengubah cara pembentukan kelompok, yang mula-mula

ditunjuk oleh guru, pada siklus II siswa boleh menentukan kelompoknya

sendiri.

Bebarapa indikator keberhasilan pada siklus II


Pencapaian
Aspek Cara mengukur
Siklus II
Keaktifan siswa melakukan Diamati saat eksperimen
berlangsung, lembar
eksperimen
pengamatan oleh peneliti.
20 %
Diamati dari siswa yang
aktif dalam melakukan
eksperimen
Interaksi antar siswa dalam Diamati ketika siswa
melakukan diskusi, dicatat
kelompok 15 %
keterlibatan masing-masing
siswa dalam kelompok
Ketepatan waktu dan cara Diamati dari ketepatan
mengumpulkan laporan dan
mengerjakan leporan 20 %
penilaian isi dari laporan
yang dibuat
Ketuntasan hasil belajar Dihitung dari nilai tes.
Siswa yang memperoleh
45 %
nilai lebih besar atau sama
dengan 70 dinyatakan lulus

d. Jadwal Penelitian
Minggu ke
No Uraian Kegiatan ket
1 2 3 4
1 Menyusun proposal PTK √
2 Menyusun rancangan penelitian √
3 Konsultasi proposal PTK √
4 Studi pustaka dan acuan referensi. √
5 Penyempurnaan bab I,II,III √
6 Pelaksanaan siklus I √
7 Pelaksanaan siklus II √
8 Menyusun bab IV dan V √
9 Melaporkan hasil PTK √
Catatan: Jadwal Kegiatan Penelitian tersebut di atas berlangsung selama 1 bulan (4 minggu)

e. Rencana Pembiayaan

no nama bahan/kegiatan/pelaksanaan volume biaya satuan Biaya

72,00
1 Kertas 2 rim 36,000 0
250,00
2 Fotokopi 1 kegiatan 250,000 0
400,00
3 ATK 1 paket 400,000 0
450,00
4 Pengolahan 1 program 450,000 0
750,00
5 Transportasi , akomodasi, konsumsi 1 kegiatan 750,000 0
400,00
6 Presentasi 2 bulan 200,000 0
500,00
7 Honor peneliti 1 orang 500,000 0
2,822,00
JUMLAH 0

NAMA : WANI SALEH


NIM : 202143018

ANALISIS PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)


JUDUL : UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PRAKTIKUM MATA
PELAJARAN FISIKA DENGAN CARA SALING MENGAMATI PADA SISWA KELAS
8 MTs NEGERI 1 BANDUNG

I. LATAR BELAKANG
Untuk mengetahui sebeberapa kesulitan siswa memahami materi dan menerapkan
konsep Fisika pada materi cahaya, maka metode eksperimen diharapkan dapat
mengatasi masalah tersebut.

II. RUMUSAN MASALAH


1. Apakah penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan kualitas proses
belajar Fisika (diamati dari keaktifan siswa, motivasi siswa) materi cahaya pada
siswa kelas 8 semester 2 MTs Negeri Lawang ?
2. Apakah penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar Fisika
materi cahaya pada siswa kelas 8 semester 2 MTs Negeri Lawang ?

III. TUJUAN PENELITIAN


1. Untuk Meningkatkan kualitas proses belajar Fisika materi cahaya pada siswa kelas
8 semester 2 MTs Negeri Lawang melalui penerapan metode eksperimen
2. Untuk Meningkatkan kualitas hasil belajar Fisika materi cahaya pada siswa kelas
8 semester 2 MTs Negeri Lawang melalui penerapan metode eksperimen

IV. MANFAAT PENELITIAN


 Manfaat praktis
1. Bagi guru:
 Dapat digunakan untuk menambah wawasan dalam usaha peningkatan proses
kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan tuntas dan
baik
 Dapat meningkatkan kreatifitasnya dengan menerapkan metode eksperimen
 Menumbuhkan budaya meneliti pada guru

2. Bagi siswa :
 dapat meningkatkan kualitas proses belajar Fisika pada materi cahaya
 dapat meningkatkan hasil belajar Fisika pada materi cahaya
 dapat meningkatkan ketrampilan / psikomotor

V. KAJIAN TEORI
Hasil belajar adalah nilai (perubahan) yang dicapai oleh siswa setelah berlangsungnya
proses belajar Fisika. Hasil belajar merupakan indikator kualitas dan kuantitas
pengetahuan yang telah dikuasai siswa, juga sebagai indikator terhadap daya serap
siswa.
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir diatas, diharapkan melalui metode
eksperimen dapat meningkatkan kualitas peroses dan hasil belajar Fisika materi
cahaya pada siswa kelas 8 semester 2 MTs Negeri Lawang.

VI. METODE PENELITIAN


 Jenis penelitian : Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
 Subjek penelitian : Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai subyek
adalah siswakelas VIII A dengan jumlah 40 orang.
 Prosedur penelitian : terdiri dari beberapa 2 siklus, masing- masing siklus
terdiri dari perencanaan, tindakan,pengamatan (observasi), dan refleksi
 Teknik pengumpulan data : observasi,wawancara,dan dokumentasi
 Teknik analisis data : analisis kuantitatif

VII. INDIKATOR KEBERHASILAN


a. Sebanyak > 75% siswa dapat memahami materi sifat-sifat Allah
b.Ketuntasan belajar tercapai jika 85% siswa mendapat nilai > 65
c. Untuk kriteria keaktifan siswa mendapat nilai baik, dilihat dari hasil penilaian
instrument.

VIII. JADWAL PENELITIAN


Minggu ke
No Uraian Kegiatan ket
1 2 3 4
1 Menyusun proposal PTK √
2 Menyusun rancangan penelitian √
3 Konsultasi proposal PTK √
4 Studi pustaka dan acuan referensi. √
5 Penyempurnaan bab I,II,III √
6 Pelaksanaan siklus I √
7 Pelaksanaan siklus II √
8 Menyusun bab IV dan V √
9 Melaporkan hasil PTK √

Catatan: Jadwal Kegiatan Penelitian tersebut di atas berlangsung selama 1 bulan (4 minggu)

Anda mungkin juga menyukai