Anda di halaman 1dari 2

Fatah Nur Abdillah

21505010011080
Ilmu Nutrisi Ternak Ruminansia II
1. Perbedaan kandungan saliva pada sapi potong, sapi perah, kambing dan domba?
Jawab: Saliva, atau air liur, merupakan cairan yang diproduksi oleh kelenjar saliva di
dalam mulut hewan. Kandungan saliva pada sapi potong, sapi perah, kambing, dan
domba memiliki perbedaan yang signifikan. Sapi perah cenderung memiliki kandungan
saliva yang lebih tinggi dibandingkan dengan sapi potong, kambing, dan domba. Hal ini
disebabkan oleh kebutuhan sapi perah akan produksi susu yang tinggi. Produksi susu
yang berlimpah membutuhkan konsumsi air yang lebih banyak untuk menjaga hidrasi
dan proses pencernaan yang optimal. Oleh karena itu, sapi perah secara alami
memproduksi saliva dalam jumlah yang lebih besar. Sementara itu, kambing dan domba,
yang tidak memproduksi susu dalam jumlah besar seperti sapi perah, memiliki
kandungan saliva yang lebih rendah karena konsumsi air mereka yang cenderung lebih
sedikit. Meskipun demikian, semua hewan tersebut menggunakan saliva untuk
membantu dalam proses pencernaan dengan mengandung enzim-enzim yang membantu
dalam pemecahan makanan dan pelumasan makanan saat dikunyah sebelum masuk ke
dalam sistem pencernaan.
2. Macam dan fungsi asam amino yang essensial bagi ternak ruminansia?
Jawab: pakan ternak ruminansia harus dirancang untuk menyediakan asupan yang cukup
dari semua asam amino esensial ini.
A. Lisina: Merupakan asam amino yang penting untuk sintesis protein dan pertumbuhan
jaringan tubuh.
B. Metionin: Berperan dalam sintesis protein dan metabolisme lemak. Metionin juga
merupakan prekursor untuk pembentukan zat penting seperti sistein dan taurin.
C. Treionin: Asam amino esensial yang berkontribusi pada pertumbuhan dan perbaikan
jaringan tubuh serta produksi protein.
D. Leusin, Isoleusin, dan Valin: Dikenal sebagai asam amino rantai bercabang (BCAA),
ketiga asam amino ini penting untuk sintesis protein otot, pemeliharaan massa otot, dan
regulasi metabolisme energi.
E. Histidin: Berperan dalam proses pertumbuhan, pembentukan jaringan tubuh, dan
fungsi sistem kekebalan tubuh.
F. Triptofan: Asam amino esensial yang penting untuk sintesis protein dan juga
merupakan prekursor untuk pembentukan neurotransmitter serotonin, yang berperan
dalam regulasi mood dan perilaku.
3. Mengapa air susu dapat mengandung urea dan apa relevansinya dalam evaluasi pakan
pada ternak ruminansia? Jawab: Urea dapat dianggap sebagai indikator kualitas pakan,
karena kadar urea dalam air susu ternak dapat mencerminkan efisiensi penggunaan
protein dalam pakan dan metabolisme nitrogen dalam tubuh ternak. Jika ternak
menerima pakan dengan kadar protein yang berlebihan atau tidak seimbang,
metabolisme nitrogen dalam tubuh dapat menghasilkan kadar urea yang tinggi dalam air
susu. Kadar urea yang tinggi dalam air susu dapat menunjukkan bahwa ternak mungkin
menerima lebih banyak protein dari yang diperlukan atau bahwa ada ketidakseimbangan
dalam formulasi pakan. Hal ini bisa berdampak negatif pada kesehatan ternak, seperti
kerusakan pada kelenjar susu, yang dapat mengurangi produksi susu dan mengubah
komposisi susu. Oleh karena itu, pemantauan kadar urea dalam air susu dapat membantu
peternak untuk menyesuaikan formulasi pakan agar sesuai dengan kebutuhan nutrisi
ternak, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas dan kesehatan ternak
secara keseluruhan.
Selain itu karena sumber protein dari N

Anda mungkin juga menyukai