Anda di halaman 1dari 12

Nama: FITRA RAMDANI

Nim :B1D022233

Kelas : 4C1

Soal Essay Kuliah 01: PENGANTAR NUTRISI TERNAK RUMINANSIA

1. Jelaskan secara singkat sistem pencernaan pada ternak ruminansia.


Jawaban:

A. Pencernaan Secara Mekanis

Pencernaan secara mekanis dilakukan di dalam mulut, HPT yang telah


direnggut dikunyah didalam mulut kemudian di telan, setelah istirahat dikeluarin
kembali dan dikunyah lebih halus, hal ini disebut memamah biak. Pengunyahan di
dalam mulut bercampur dengan saliva (air liur) untuk membantu proses
pengunyahan dan menelan makanan. Saliva memiliki pH sekitar 8,2 dan dengan
kandungan sodium bikarbonat yang tinggi. Saliva berfunsi sebagai buffer yang
membantu menetralkan pengaruh asam dari pakan yang dikonsumsi ternak setelah
masuk ke dalam rumen.

B. Pencernaan pada Rumen

Rumen disebut juga perut besar karena merupakan bagian lambung terbesar
di dalam sistem pencernaan ternak ruminansia. Permukaan rumen dilapisi oleh
papilia. Rumen berfungsi sebagai tempat fermentasi oleh mikroba, tempat absorbsi
VFA dan tempat pencampuran pakan. Rumen sapi memiliki berbagai jenis bakteri
yang berbeda dengan jumlah yang sangat banyak dan beberapa tipe protozoa yang
membantu memanfaatkan serat dari bahan pakan dan sumber Nitrogen non protein.
Rumen pada ternak ruminansia memiliki ukuran yang paling besar dibandingkan
dengan lambung yang lainnya.

C. Pencernaan pada Retikulum


Retikulum disebut juga perut jala karena permukaan bagian dalamnya mirip
dengan jala atau sarang lebah. Rumen dengan retikulum hampir tidak berjarak.
Retikulum juga membantu regurgitasi (ruminasi). Retikulum berfungsi sebagai
tempat fermentasi pakan oleh mikroorganisme. Hasil fermentasi retikulum
diantaranya adalah VFA, amonia dan air. Bahan pakan yang difermentasi terutama
VFA, amonia dan air pada retikulum mulai diabsorbsi.

D. Pencernaan pada Omasum

Omasum adalah lambung ketiga dari ternak ruminansia. Omasum disebut


perut buku karena memiliki lipatan-lipatan seperti buku berupa lipatan-lipatan
logitudinal. Pencernaan pada omasum masih terjadi fermentasi mikroorganisme.
Omasum berfungsi sebagai pengatur arus ingesta ke abomasum dan menyaring
partikel yang besar. Terjadi penyerapan air yang terkandung di dalam hijauan pakan
ternak oleh dinding omasum, di dalam omasum enzim bekerja menghaluskan
hijauan.

E. Pencernaan pada Abomasum

Abomasum terbagi atas tiga bagian yaitu : florika yang merupakan sekresi
mukus, fundika (sekresi pepsinogen, renin dan mukus) dan Kardia yang merupakan
sekresi mukus. Abomasum tempat permulaan pencernaan protein dan mengatur arus
digesta dari abomasum ke duodenum. Pakan di abomasum akan dicerna kembali
dengan bantuan asam klorida dan berbagai enzim. Asam klorida membantu
mengaktifkan enzim pepsinogen melakukan pencernaan.

F. Pencernaan pada Usus Halus

Setelah selesai pencernakan pakan di abomasum maka akan dilanjutkan ke


usus halus. Usus halus terdiri dari duodenum, jejenum dan ileum. Dodenum
kondisinya asam sehingga bakteri dari lambung tidak bisa hidup di duodenum.
Kondisi asam akibat dari percampuran asam dari abomasum, getah pankereas, hati,
kantung empedu dan kelenjar dari usus halus. kemudian makanan akan mengalami
pencernaan dengan bantuan enzim yang dihasilkan dari dinding usus. Makanan pada
tahap ini partikelnya lebih halus. Setelah itu makanan berlanjut pada ileum, ileum
memiliki banyak vili yang berfungsi memperluas bagian penyerapan sehingga
penyerapan akan lebih optimal.

G. Pencernaan pada Usus Besar

Usus besar kususnya caecum dan kolon, Sisa-sisa dari pencernaan


sebelumnya didorong dengan peristaltik usus ke usus besar. Sisa-sisa dari
pencernaan sebelumnya masih mengandung mineral dan air. Penyerapan mineral
dan air paling banyak di usus besar, penyerapan terjadi melalui dinding usus. Zat-
zat yang diserap akan didistribusikan ke seluruh tubuh yang membutuhkan,
sedangkan sisa atau ampas dari penyerapan akan dikeluarkan melalui rektum.

2. Apa peran utama mikroba dalam pencernaan ruminansia?


Jawab:
 Fermentasi Rumen: Mikroba di rumen bertanggung jawab untuk menguraikan
bahan pakan yang kompleks, seperti serat selulosa dan hemiselulosa, menjadi
senyawa yang lebih sederhana. Proses fermentasi ini menghasilkan asam
lemak rantai pendek, asam amino, dan vitamin B.

 Pencernaan Serat: Mikroba membantu mencerna serat yang tidak dapat


dicerna oleh enzim pencernaan ruminansia secara langsung. Mereka
mengubah serat menjadi asam lemak rantai pendek yang dapat diserap oleh
tubuh ternak.

 Produksi Protein: Mikroba menghasilkan protein mikrobial melalui sintesis


protein. Protein ini merupakan sumber protein yang penting bagi ternak
ruminansia.
 Detoksifikasi: Mikroba membantu menguraikan senyawa beracun yang
mungkin terdapat dalam pakan, seperti tannin dan senyawa fenolik.

 Penghasil Vitamin: Beberapa mikroba di rumen menghasilkan vitamin,


terutama vitamin B kompleks
3. Sebutkan dan jelaskan komponen utama dalam nutrisi ternak ruminansia.

Jawaban:
 Energi: Energi adalah salah satu komponen utama dalam nutrisi ternak
ruminansia. Nutrisi ini berperan penting dalam memberikan sumber tenaga
bagi tubuh ternak, yang dibutuhkan untuk berbagai proses fisiologis, seperti
pertumbuhan, reproduksi, dan produksi susu.
 Protein: Protein sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan hewan
ruminansia. Protein juga diperlukan untuk membangun dan memperbaiki
jaringan tubuh serta produksi enzim dan hormon.
 Lemak: Lemak berfungsi sebagai sumber energi yang padat dan juga
membantu dalam penyerapan vitamin yang larut dalam lemak.
 Vitamin dan Mineral: Vitamin dan mineral penting untuk berbagai fungsi
tubuh, seperti metabolisme energi, pertumbuhan dan perkembangan, dan
fungsi sistem kekebalan tubuh.
 Air: Air adalah komponen utama dari tubuh hewan dan penting untuk semua
proses kehidupan.
 Serat: Serat penting untuk kesehatan sistem pencernaan hewan ruminansia.
Serat membantu dalam proses fermentasi yang terjadi dalam rumen, yang
memungkinkan hewan ini untuk memanfaatkan nutrisi dari bahan pakan yang
tidak dapat dicerna oleh hewan non-ruminansia.

4. Bagaimana pengaruh kekurangan protein pada diet ternak ruminansia?


Jawaban:
Kekurangan protein dalam diet ternak ruminansia dapat berdampak negatif
pada kesehatan dan produktivitas hewan. Berikut adalah beberapa pengaruh
yang dapat terjadi:

 Kehilangan Bobot Tubuh: Ternak yang kekurangan protein cenderung


mengalami penurunan berat badan. Ini karena protein diperlukan untuk
membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, termasuk otot. Jika hewan tidak
mendapatkan cukup protein, tubuhnya akan mulai memecah otot untuk
mendapatkan asam amino yang dibutuhkan, yang mengakibatkan penurunan
berat badan.
 Kegagalan Reproduksi: Protein juga diperlukan untuk proses reproduksi.
Kekurangan protein dapat berdampak pada kegagalan reproduksi, yang berarti
hewan mungkin memiliki kesulitan untuk menghasilkan keturunan.
 Pertumbuhan Terhambat: Protein sangat penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan hewan. Jika hewan tidak mendapatkan cukup protein,
pertumbuhannya bisa terhambat.
Penurunan Produktivitas: Kekurangan protein juga dapat berdampak pada
produktivitas hewan, seperti produksi susu atau telur.

5. Mengapa pemahaman tentang kebutuhan nutrisi penting dalam beternak


ternak ruminansia?
Jawaban:
Ilmu Nutrisi ternak merupakan ilmu yang mempelajari pemilihan dan
konsumsi makanan serta pemanfaatan zat makanan untuk mempertahankan
kelestarian hidup dan keutuhan alat-alat tubuh (pembaharuan sel-sel tubuh
yang aus atau terpakai) dan untuk memenuhi tujuan-tujuan produksi .

6. Apa yang dimaksud dengan kebutuhan nutrisi dan faktor-faktor yang


memengaruhinya?
Jawaban:
Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam
membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak,
mengingat manfaat nutrisi dalam tubuh dapat membantu proses pertumbuhan
dan perkembangan anak, serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat
kurang nutrisi dalam tubuh seperti kekurangan

7. Bagaimana pengelompokan kebutuhan nutrisi berdasarkan fase


pertumbuhan ternak ruminansia?
Jawaban:
Ada dua 2 kelompok vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh hewan ternak, yaitu
vitamin yang larut dalam air diantaranya vitamin B kompleks, B6, B12, C,
biotin, kholin, inondol, niacin. Dan vitamin yang larut dalam lemak seperti
vitamin, A, D, E, dan K.

8. Jelaskan dampak dari kelebihan energi pada diet ternak ruminansia.


Jawaban:
Energi dalam tubuh dapat berasal dari karbohidrat, protein dan lemak. Protein
dan energi harus dalam keadaan seimbang karena apabila ternak kekurangan
energi akan merombak protein sehingga mengganggu fisiologis ternak dan
kekurangan protein (Wulandari et al, 2013).

9. Apa yang dimaksud dengan keseimbangan mineral dalam nutrisi


ternak ruminansia?
Jawaban:
Keseimbangan mineral dalam nutrisi ternak ruminansia adalah kondisi di
mana asupan mineral dari pakan dan suplemen sesuai dengan kebutuhan dan
ekskresi mineral dari tubuh. Keseimbangan mineral penting untuk
mempertahankan fungsi fisiologis, metabolis, dan imunologis ternak
ruminansia, serta untuk mencegah defisiensi atau toksisitas mineral.
Keseimbangan mineral dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jenis dan
kualitas pakan, kondisi lingkungan, fase produksi, dan interaksi antara
mineral. McDowell, L. R. (2003).

10. Mengapa pengaturan kualitas pakan sangat penting dalam peternakan


ternak ruminansia?
Jawaban:
Pengaturan kualitas pakan sangat penting dalam peternakan ternak ruminansia
karena memiliki dampak langsung pada kesehatan, pertumbuhan, dan
produktivitas ternak. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pengaturan
kualitas pakan sangat penting:

 Nutrisi yang Optimal: Kualitas pakan yang baik memastikan bahwa ternak
ruminansia mendapatkan nutrisi yang optimal. Nutrisi yang tepat, seperti
protein, energi, vitamin, dan mineral, diperlukan untuk menjaga kesehatan dan
kinerja ternak. Jika pakan tidak memberikan nutrisi yang cukup atau tidak
seimbang, ternak dapat mengalami kekurangan nutrisi atau kelebihan nutrisi
yang dapat berdampak negatif pada kesehatan dan produktivitas mereka.

 Pertumbuhan dan Perkembangan yang Optimal: Kualitas pakan yang baik


memberikan nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangan ternak. Nutrisi yang tepat diperlukan untuk pembentukan
tulang, otot, dan jaringan tubuh lainnya. Jika pakan tidak memenuhi
kebutuhan nutrisi, pertumbuhan ternak dapat terhambat dan menyebabkan
masalah kesehatan.

 Kesehatan Tubuh dan Kekebalan: Kualitas pakan yang baik juga berperan
penting dalam menjaga kesehatan tubuh ternak. Nutrisi yang tepat membantu
memperkuat sistem kekebalan tubuh ternak, sehingga mereka lebih tahan
terhadap penyakit dan infeksi. Juga, pakan yang berkualitas rendah atau
terkontaminasi dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti keracunan atau
gangguan pencernaan.
 Produktivitas dan Efisiensi: Kualitas pakan yang baik dapat meningkatkan
produktivitas ternak, seperti produksi susu, produksi daging, atau
pertumbuhan anak ternak. Nutrisi yang tepat juga membantu meningkatkan
efisiensi pemanfaatan pakan, sehingga mengurangi biaya produksi dan
meningkatkan keuntungan.
 Reproduksi yang Sehat: Kualitas pakan yang baik sangat penting untuk
reproduksi yang sehat pada ternak. Nutrisi yang tepat diperlukan untuk siklus
reproduksi yang normal, kesuburan, dan perkembangan janin yang optimal.


11. Bagaimana cara mengidentifikasi kebutuhan nutrisi pada fase produksi
tinggi pada sapi perah?

Jawaban:
Secara garis besar kelompok nutrisi pakan yang diperlukan dalam
pemeliharaan sapi perah adalah energi, protein, karbohidrat, vitamin, dan
mineral (NRC 2001). Pakan yang berkualitas tinggi bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan hidup pokok, pertumbuhan, reproduksi, dan produksi
susu.

12. Sebutkan dan jelaskan sumber-sumber nutrisi untuk ternak ruminansia.


Jawaban:
Berikut adalah beberapa sumber nutrisi yang penting untuk ternak ruminansia:

 Hijauan: Hijauan adalah sumber utama nutrisi untuk ternak ruminansia.


Hijauan termasuk rumput, daun, jerami, rumput laut, dan berbagai jenis
tanaman hijau lainnya. Hijauan mengandung serat, protein, energi, vitamin,
dan mineral yang penting untuk kesehatan dan pertumbuhan ternak.
 Konsentrat: Konsentrat adalah pakan tambahan yang diberikan bersama
dengan hijauan untuk meningkatkan asupan nutrisi. Konsentrat biasanya
berupa biji-bijian, seperti jagung, gandum, kedelai, dan bungkil biji-bijian.
Konsentrat mengandung lebih banyak energi dan protein daripada hijauan,
sehingga membantu dalam pertumbuhan dan produksi ternak.
 Jerami: Jerami adalah sisa tanaman setelah panen biji-bijian. Jerami
mengandung serat kasar yang penting untuk fungsi pencernaan dan kesehatan
rumen ternak. Namun, jerami memiliki kandungan nutrisi yang lebih rendah
dibandingkan dengan hijauan dan konsentrat.
 Limbah Pertanian: Limbah pertanian, seperti ampas kelapa, bungkil kelapa,
ampas tahu, dan limbah pertanian lainnya, dapat digunakan sebagai sumber
nutrisi untuk ternak ruminansia. Limbah pertanian ini sering kali mengandung
protein, energi, dan serat yang dapat dimanfaatkan oleh ternak.
 Mineral dan Vitamin Tambahan: Ternak ruminansia juga membutuhkan
mineral dan vitamin tambahan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang
spesifik. Mineral seperti kalsium, fosfor, magnesium, zat besi, seng, tembaga,
dan selenium, serta vitamin seperti vitamin A, D, dan E, dapat diberikan dalam
bentuk suplemen atau campuran pakan yang disesuaikan.
 Air Bersih: Air bersih adalah sumber nutrisi yang penting untuk ternak
ruminansia. Air diperlukan untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk pencernaan,
termoregulasi, dan metabolisme. Pastikan ternak memiliki akses yang cukup
dan terus-menerus ke air bersih dan segar.

13. Apa yang dimaksud dengan konsep "Total Mixed Ration (TMR)"
dalam pemeliharaan sapi perah?
Jawaban:
Total Mixed Ration (TMR) adalah konsep pemberian pakan dalam
pemeliharaan sapi perah yang menggabungkan berbagai bahan pakan dalam
satu campuran yang homogen. Dalam konsep TMR, semua komponen pakan,
termasuk hijauan, konsentrat, jerami, dan suplemen nutrisi, dicampur secara
proporsional dalam satu ransum yang seimbang.
14. Jelaskan perbedaan kebutuhan nutrisi antara ternak ruminansia dan
monogastrik.
Jawaban:
erbedaan utama antara kebutuhan nutrisi ternak ruminansia (seperti sapi,
domba, dan kambing) dan monogastrik (seperti babi, ayam, dan manusia)
terletak pada sistem pencernaan mereka. Berikut adalah beberapa perbedaan
dalam kebutuhan nutrisi antara kedua jenis ternak ini:

 Sistem Pencernaan:
- Ternak Ruminansia: Ternak ruminansia memiliki sistem pencernaan yang
kompleks, terdiri dari empat kompartemen utama yaitu rumen, retikulum,
omasum, dan abomasum. Mereka mampu mencerna serat kasar dan bahan
pakan yang sulit dicerna oleh monogastrik. Bakteri rumen dalam sistem
pencernaan ternak ruminansia membantu mencerna serat menjadi asam lemak
rantai pendek yang dapat digunakan sebagai sumber energi.
- Monogastrik: Monogastrik memiliki sistem pencernaan yang lebih sederhana
dengan satu kompartemen pencernaan utama, yaitu lambung. Mereka lebih
efisien dalam mencerna karbohidrat, protein, dan lemak. Monogastrik tidak
memiliki kemampuan untuk mencerna serat kasar seperti yang dilakukan oleh
ternak ruminansia.

15. Bagaimana cara mengatasi masalah kekurangan nutrisi pada peternakan


ternak ruminansia?

Jawaban:
Untuk mengatasi masalah kekurangan nutrisi pada peternakan ternak
ruminansia, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

 Evaluasi Kualitas Pakan: Lakukan evaluasi menyeluruh terhadap kualitas


pakan yang diberikan kepada ternak. Identifikasi komposisi nutrisi dari
hijauan, konsentrat, jerami, dan suplemen nutrisi yang digunakan. Jika ada
kekurangan nutrisi tertentu, pertimbangkan untuk mengganti atau
menambahkan bahan pakan yang lebih kaya nutrisi.
 Analisis Pakan: Lakukan analisis pakan secara teratur untuk memantau
kandungan nutrisi dan memastikan bahwa pakan yang diberikan memenuhi
kebutuhan ternak. Analisis pakan dapat memberikan informasi detail tentang
kandungan protein, serat, energi, mineral, dan vitamin yang ada dalam pakan.
 Suplementasi Nutrisi: Jika terdapat kekurangan nutrisi tertentu, pertimbangkan
untuk memberikan suplemen nutrisi yang sesuai. Suplemen nutrisi dapat
berupa pelet, blok garam, mineral mix, atau vitamin tambahan. Konsultasikan
dengan ahli nutrisi ternak untuk menentukan jenis dan dosis suplemen yang
tepat.
 Perbaiki Manajemen Pakan: Pastikan pakan disimpan dengan baik dan
terhindar dari kerusakan atau kontaminasi. Gunakan metode penyimpanan dan
pengolahan pakan yang tepat untuk menjaga kualitasnya. Selain itu, pastikan
bahwa pakan diberikan dalam jumlah yang cukup dan sesuai dengan
kebutuhan ternak.
 Diversifikasi Sumber Pakan: Jika terdapat masalah kekurangan nutrisi,
pertimbangkan untuk menggunakan berbagai sumber pakan yang berbeda.
Diversifikasi sumber pakan dapat membantu memperbaiki kualitas dan
kandungan nutrisi dalam diet ternak.
 Konsultasikan dengan Ahli Nutrisi Ternak: Jika masalah kekurangan nutrisi
persisten atau kompleks, penting untuk berkonsultasi dengan ahli nutrisi
ternak. Ahli nutrisi ternak dapat memberikan saran dan rekomendasi yang
spesifik sesuai dengan kondisi dan kebutuhan ternak Anda.
 Pemantauan dan Evaluasi Rutin: Lakukan pemantauan rutin terhadap
kesehatan dan kinerja ternak. Perhatikan tanda-tanda kekurangan nutrisi,
seperti penurunan berat badan, produksi susu yang menurun, atau masalah
kesehatan lainnya. Evaluasi rutin akan membantu mengidentifikasi masalah
nutrisi dan mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.

REFRENSI
Van Soest, P. J. (1994). Nutritional Ecology of the Ruminant (2nd ed.). Cornell
University Press.
Church, D. C. (1988). The Ruminant Animal: Digestive Physiology and
Nutrition. Prentice Hall.
McDowell, L. R. (2003). Minerals in Animal and Human Nutrition (2nd ed.).
Elsevier Science.
Preston, T. R., & Leng, R. A. (1987). Matching Ruminant Production Systems
with Available Resources in the Tropics and Subtropics. Penambul
Books

Anda mungkin juga menyukai