Anda di halaman 1dari 2

Firman Akbar B.

215050100111065
Ilmu Nutrisi Ternak Ruminansia II

1. Perbedaan kandungan saliva pada sapi potong, sapi perah, kambing dan domba?
Jawab: hewan tersebut menggunakan saliva untuk membantu dalam proses
pencernaan dengan mengandung enzim-enzim yang membantu dalam
pemecahan makanan dan pelumasan makanan saat dikunyah sebelum masuk ke
dalam sistem pencernaan. Sapi perah cenderung memiliki kandungan saliva yang
lebih tinggi dibandingkan dengan sapi potong, kambing, dan domba. Hal ini
disebabkan oleh kebutuhan sapi perah akan produksi susu yang tinggi. Produksi
susu yang berlimpah membutuhkan konsumsi air yang lebih banyak untuk
menjaga hidrasi dan proses pencernaan yang optimal. Oleh karena itu, sapi perah
secara alami memproduksi saliva dalam jumlah yang lebih besar. Sementara itu,
kambing dan domba, yang tidak memproduksi susu dalam jumlah besar seperti
sapi perah, memiliki kandungan saliva yang lebih rendah karena konsumsi air
mereka yang cenderung lebih sedikit.

2. Macam dan fungsi asam amino yang essensial bagi ternak ruminansia?
Jawab: pakan ternak ruminansia harus dirancang untuk menyediakan asupan yang
cukup dari semua asam amino esensial ini.
A. Lisina: Merupakan asam amino yang penting untuk sintesis protein dan
pertumbuhan jaringan tubuh.
B. Metionin: Berperan dalam sintesis protein dan metabolisme lemak. Metionin
juga merupakan prekursor untuk pembentukan zat penting seperti sistein dan
taurin.
C. Treionin: Asam amino esensial yang berkontribusi pada pertumbuhan dan
perbaikan jaringan tubuh serta produksi protein.
D. Leusin, Isoleusin, dan Valin: Dikenal sebagai asam amino rantai bercabang
(BCAA), ketiga asam amino ini penting untuk sintesis protein otot, pemeliharaan
massa otot, dan regulasi metabolisme energi.
E. Histidin: Berperan dalam proses pertumbuhan, pembentukan jaringan tubuh,
dan fungsi sistem kekebalan tubuh.
F. Triptofan: Asam amino esensial yang penting untuk sintesis protein dan juga
merupakan prekursor untuk pembentukan neurotransmitter serotonin, yang
berperan dalam regulasi mood dan perilaku.
3. Mengapa air susu dapat mengandung urea dan apa relevansinya dalam evaluasi
pakan pada ternak ruminansia? Jawab: Urea dapat dianggap sebagai indikator
kualitas pakan, karena kadar urea dalam air susu ternak dapat mencerminkan
efisiensi penggunaan protein dalam pakan dan metabolisme nitrogen dalam tubuh
ternak. Jika ternak menerima pakan dengan kadar protein yang berlebihan atau tidak
seimbang, metabolisme nitrogen dalam tubuh dapat menghasilkan kadar urea yang
tinggi dalam air susu. Kadar urea yang tinggi dalam air susu dapat menunjukkan
bahwa ternak mungkin menerima lebih banyak protein dari yang diperlukan atau
bahwa ada ketidakseimbangan dalam formulasi pakan. Hal ini bisa berdampak
negatif pada kesehatan ternak, seperti kerusakan pada kelenjar susu, yang dapat
mengurangi produksi susu dan mengubah komposisi susu. Oleh karena itu,
pemantauan kadar urea dalam air susu dapat membantu peternak untuk
menyesuaikan formulasi pakan agar sesuai dengan kebutuhan nutrisi ternak, yang
pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas dan kesehatan ternak secara
keseluruhan.
Selain itu karena sumber protein dari N berasal dari NH3 pada rumen, sehinga
sangat mungkin terdapat NH3 pada air susu.

Anda mungkin juga menyukai