NUTRISI MAKANAN and SISTEM PENCERNAAN
NUTRISI MAKANAN and SISTEM PENCERNAAN
Tubuh memerlukan asam amino untuk dapat bertahan hidup, termasuk asam
amino esensial. Berbagai bahan pangan dapat dikonsumsi untuk memperoleh asam
amino esensial. Asam amino sendiri sebenarnya adalah senyawa organik yang
bergabung menjadi protein. Ketika mengkonsumsi makanan yang mengandung
protein, protein di dalam makanan tersebut akan mengalami proses penguraian. Hasil
penguraian ini kemudian akan menghasilkan asam amino yang akan ditinggalkan di
dalam tubuh, dan digunakan untuk beragam fungsi.
Kebutuhan
Kebutuhan
triptofan dan
metionin
lisin kurang
kurang
terpenuhi di
terpenuhi di
dalam
dalam
kandungan
kandungan
jagung.
kacang merah.
Sumber : https://www.kampustani.com/ Sumber : http://mastagiriagro.com/
Asam amino esensial adalah jenis yang dibutuhkan oleh tubuh manusia,
namun tubuh tidak dapat memproduksi sendiri sehingga memerlukan makanan yang
mengandung asam amino esensial untuk memenuhi kebutuhannya. Asam amino
esensial diperoleh dari makanan seperti jagung dan kacang merah. Setelah melalui
proses penguraian dan pencernaan, asam amino ini akan memberikan beragam
manfaat penting bagi tubuh. Mulai dari memperbaiki jaringan tubuh, membantu
pertumbuhan normal, menguraikan makanan, dan sebagai sumber energi tubuh.
Asam lemak esensial (EFA) adalah rantai panjang lemak tak jenuh ganda yang
berasal dari linolenat (Omega-3), linoleat (Omega-6) dan asam oleat (Omega-9).
Sementara Omega-9 dapat disintesis oleh tubuh sendiri dan karena itu tidak
dianggap sebagai ‘asam lemak esensial’, tubuh tidak dapat mensintesis Omega-3
dan Omega-6 dan karena itu perlu untuk mendapatkan ini lemak esensial melalui
makanan. Asam lemak esensial diperoleh dari makanan yang tergolong jenis biji-
bijian, padi-padian, dan sayuran. Asam lemak esensial diperlukan untuk
kardiovaskular, kekebalan tubuh, reproduksi dan kesehatan sistem saraf. Asam
lemak esensial membantu tubuh untuk mengatur denyut jantung dan tekanan
darah, serta membantu tubuh untuk melawan infeksi.
3. Vitamin
Istilah vitamin pertama kali digunakan oleh Casimir Funk yang berasal dari Polandia, setelah
menemukan zat dalam dedak beras yang dapat menyembuhkan penyakit beri-beri. Vitamin
adalah zat organik yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh sehingga harus diperoleh dari
makanan yang dikonsumsi. Vitamin berfungsi sebagai koenzim dan biokatalisator yang
mengatur metabolism, fungsi normal tubuh, dan pertumbuhan. Vitamin dapat dirusak dalam
proses pemasakan makanan apabila suhu terlalu tinggi, permukaan makananan terpapar udara,
atau jika menggunakan alkali. Vitamin diklasifikasikan menjadi dua yakni vitamin yang larut
dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam air antara lain vitamin
B dan C sedangkan vitamin yang larut dalam lemak antara lain vitamin A,D,E, dan K.
Sumber : https://hellosehat.com/
Mineral merupakan nutrien-nutrien anorganik yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang
sedikit mulai > 1 mg hingga sekitar 2500 mg per hari. Kebutuhan mineral bervariasi pada tubuh
misalnya kalsium dan fosfor untuk membangun dan memelihara tulang. Selain itu, kalsium
dibutuhkan untuk memfungsikan saraf dan otot, fosfor merupakan bahan ATP dan asam nukleat.
Besi adalah komponen yang berperan dalam respirasi seluler dan hemoglobin. Magnesium yang
terdapat pada enzim pemecah ATP. Yodium yang berfungsi untuk menghasilkan hormon tiroid.
Sumber : https://www.picswe.com/pics/
Defisiensi Nutrisi
Defisiensi nutrisi menyebabkan kurang gizi ataupun malnutrisi. Kurang gizi akibat dari
kebutuhan makan yang tidak dapat memenuhi energi kimiawi tubuh sehingga cadangan lemak
maupun karbohidrat digunakan, kemudian tubuh memecah protein untuk dijadikan bahan bakar
energi. Ukuran otot pun semakin berkurang dan otak bisa kekurangan protein. Jika asupan energi
tetap tidak mampu memenuhi kebutuhan energi dapat menyebabkan kematian.
Anoreksia nervosa merupakan salah satu penyakit yang disebabkan kurang gizi. Hal ini
dikarenakan kurangnya nafsu makan ataupun sengaja mengurangi asupan makanan yang
seharusnya memenuhi kebutuhan energi kimiawi. Selain itu, kurang gizi pada manusia sering
dialami pada masa bencana alam, kekeringan, perang, maupun krisis lain yang menyebabkan
kekurangan suplai makanan. Di Afrika sub sahara, tempat epidemi AIDS telah memporak
porandakan masyarakat pedesaan maupun perkotaan, kira-kira 200 juta anak tidak dapat
memperoleh asupan makanan.
Digesti Intraseluler
Cacing tanah dan Belalang memiliki kanal elimentaris. Rongga Gastrovaskuler pada Hidra
Makanan bergerak dari sepanjang kanal alimentaris (Sumber : http://bio1151b.nicerweb.net)
dalam satu arah. Saluran tersebut dapat terspesialisasi
yang melakukan digesti dan absorpsi secara bertahap
Hewan dengan kanal elimentaris dapat mengingesti Ayo Pikir !
makanan, sementara makanan yang sebelumnya masih Carilah perbedaan rongga gastrovaskuler
dicerna, suatu tindakan yang tampaknya sulit atau tidak dengan kanal alimentaris !
efisien bagi hewan-hewan yang memiliki rongga
gastrovaskuler.
Langkah Kerja
1) Uji Lemak
• Ambilah bahan-bahan makanan yang akan diuji, kemudian masing-masing bahan
makanan dioleskan pada kertas buram.
• Biarkan kertas buram yang telah diolesi bahan makanan hingga kering.
• Amati adanya noda transparan pada kertas buram, kemudian catat hasilnya pada
Tabel Pengamatan.
2) Uji Protein
• Ambilah bahan-bahan makanan yang akan diuji dengan menggunakan spatula,
kemudian tempatkan pada pelat tetes porselin.
• Kemudian dengan menggunakan pipet tetes, tetesilah masing-masing bahan
makanan dengan larutan/reagen Biuret sebanyak 5 (lima) tetes.
• Amati perubahan warna yang terjadi, kemudian catat hasilnya pada Tabel
Pengamatan.
3) Uji Karbohidrat/Amilum
• Ambilah bahan-bahan makanan yang akan diuji dengan menggunakan spatula,
kemudian tempatkan pada pelat tetes porselin.
• Kemudian dengan menggunakan pipet tetes, tetesilah masing-masing bahan
makanan dengan larutan/reagen Lugol sebanyak 5 (lima) tetes.
• Amati perubahan warna yang terjadi, kemudian catat hasilnya pada Tabel
Pengamatan.
4) Uji Glukosa
• Ambilah bahan-bahan makanan yang akan diuji dengan menggunakan spatula,
kemudian masukan kedalam tabung reaksi, kurang lebih setinggi 1 (satu) cm.
• Dengan menggunakan pipet tetes, tetesilah bahan makanan tersebut dengan
larutan/reagen Benedict sebanyak 5 (lima) tetes.
• Gunakan penjepit tabung reaksi, kemudian panaskan tabung reaksi dengan cara
melewatkannya di atas api pembakar spirtus/bunsen.
• Amati perubahan warna yang terjadi, kemudian catat hasilnya pada Tabel
Pengamatan.
• Ulangi cara yang sama untuk bahan makanan yang lain.
Pertanyaan
1. Tuliskan warna asal dari larutan/reagen Biuret, Lugol, dan Benedict!
2. Berdasarkan data hasil percobaan, perubahan warna apa yang terjadi apabila
menunjukkan hasil positif (mengandung zat makanan)? Jelaskan!
3. Berdasarkan data hasil percobaan, tuliskan masing-masing bahan makanan dan
kandungan zat makanannya!
4. Mengapa pada kertas buram yang diolesi bahan makanan terbentuk noda transparan?
Jelaskan!
5. Selain protein, karbohidrat, dan lemak, tuliskan zat makanan lainnya beserta
sumber/bahan makanannya.
C. Organ Penyusun Sistem Pencernaan Mamalia
Sistem pencernaan mamalia merupakan contoh yang representatif dari prinsip umum
pengolahan makanan. Pada mamalia, sistem pencernaan terdiri dari kanal alimentaris dalan
berbagai kelenjar yang menyekresikan getah-getah pencernaan seperti kelenjar ludah, pankreas,
hati, dan kantong empedu. Pengolahan makanan melalui tahap-tahap yang berurutan pada
organ-organ penyusun sistem pencernaan mamalia antara lain :
1. Mulut
Pengolahan makanan di dalam mulut dibantu dengan adanya gigi, ludah, dan kelenjar ludah.
Setiap organ memiliki peranan masing-masing. Gigi membantu mencerna makanan. Ludah
berperan dalam pengecap rasa. Kelenjar ludah menghasilkan getah pencernaan yang dbutuhkan
oleh tubuh.
Musin, glikoprotein licin dalam ludah melindungi Lidah membantu proses pencernaan makanan saat
lapisan mulut dari abrasi. Musin melumasi makanan material diingesti dan berperan dalam membedakan
agar mudah ditelan. Komponen-komponen ludah rasa makanan, dan mana yang harus diolah lebih
mencakup buffer yang membantu mencegah lanjut. Setelah makananan dianggap bisa diterima
kerusakan gigi dengan mentralisir asam, dan anti dan pengunyahan berlanjut, pergerakan lidah
bakteri seperti lisozim yang melindungi dari membantu membentuk makanan hingga menjadi
mikroorganisme yang memasuki mulut bersama bolus. Selama menelan, lidah mendorong bolus ke
makanan. bagian belakang rongga mulut dan ke dalam faring.
2. Esofaghus & Faring
3. Lambung
Struktur gigi hewan karnivora, Herbivora memiliki gigi - gigi Omnivora memiliki gigi seri
herbivora, dan omnivora bervariasi dengan permukaan lebar dan runcing, gigi taring, dan gigi
berdasarkan makanan yang bergerigi. Gigi tersebut untuk geraham depan belakang. Gigi
dikonsumsi. Karnivora memiliki gigi menggiling material tumbuhan. Gigi seri runcing untuk menggigit,
seri, gigi taring yang runcing, dan seri dan taring umumnya gigi taring untuk merobek, gigi
gigi geraham depan belakang yang termodifikasi untuk menggigit geraham untuk menggiling
bergerigi. Gigi taring yang runcing potongan tumbuhan. Pada dan menghancurkan makanan.
digunakan untuk mengoyak daging beberapa mamalia herbivore, gigi
serta geraham depan dan geraham taring tidak ditemukan.
belakang bergerigi untuk
meremukkan makanan.
D. Adaptasi Bentuk Saluran Pencernaan pada
Hewan Berdasarkan Jenis Makanan
Ayo Pikir !
Apa manfaatnya memiliki
kanal alimentaris yang
lebih panjang dalam
mencerna material
tumbuhan ?
Hewan ruminansia merupakan hewan pemamah biak pemakan tumbuhan (herbivora). Sistem pencernaan
pada hewan ruminansia lebih unik dibandingkan dengan manusia. Hewan ruminansia dapat mengunyah atau
memamah makanannya melalui dua fase. Fase pertama terjadi pada saat awal makanan masuk, makanan
hanya dikunyah sebentar dan masih dalam tekstur yang kasar. Selanjutnya makanan akan disimpan di dalam
rumen lambung. Fase kedua yaitu ketika rumen sudah penuh, hewan ruminansia akan mengeluarkan makanan
yang dikunyahnya tadi untuk dikunyah kembali hingga teksturnya lebih halus. Kemudian makanan akan masuk
ke dalam lambung lagi. Selain itu lambung berfungsi dalam proses pembusukan makanan dan menghasilkan
enzim selulase yang dapat mengurai selulosa. Ruminansia memiliki empat ruang lambung antara lain rumen,
retikulum, omasum, dan abomasum.
F. Keseimbangan Energi pada Hewan
Hampir seluruh pembuatan ATP pada hewan Ketika seekor hewan memperoleh energi yang
didasarkan pada oksidasi molekul-molekul organik lebih banyak dari pada yang digunakan, maka
yang kaya akan energi karbohidrat, protein, dan energi tersebut disimpan. Kelebihan energi
lemak dalam rspirasi seluler. Sebagian besar hewan disimpan dalam bentuk glikogen, suatu polimer
mencerna protein setelah suplai karbohidrat dan yang tersusun dari glukosa. Hormon insulin dan
lemak berkurang. Lemak sangat kaya kalori dimana glukagon mempertahan homeostatis glukosa
mengoksidasi satu gram lemak membebaskan dengan meregulasi sintesis dan pemecahan
energi dua kali lebih banyak daripada energi yang glikogen secara ketat. Tempat penyimpanan
dibebaskan dari satu gram karbohidrat ataupun cadangan energi utama pada manusia di dalam
protein. Energi yang diperoleh dari makanan sel-sel hati dan otot.
digunakan untuk metabolism, aktivitas, dan
penyimpanan.
Buatlah alat peraga yang dapat menjelaskam sistem pencernaan Ruminansia. Usahakan
menggunakan alat dan bahan yang tidak mudah rusak dan dapat didaur ulang kembali.
Sesuaikan cara kerja alat dengan sistem pencernaan Ruminansia agar sesuai teori. Pilihlah
warna yang menarik dan relevan.
Terdapat beberapa hormon yang
meregulasi nafsu makan, hormon tersebut
disekresikan oleh organ dan jaringan yang
bekerja pada wilayah otak. Hormon yang
mengatur nafsu makan antara lain grelin,
insulin, PYY, dan leptin. Hormon grelin
disekresikan oleh dinding lambung sebagai
pemicu perasaan lapar saat mendekati
waktu makan. Hormon insulin disekresikan
oleh pancreas pada saat terjadi peningkatan
kadar gula darah dan menekan nafsu makan.
Hormon PYY disekresikan oleh usus halus
setelah makan yang berfungsi sebagai
penekan nafsu makan. Hormon leptin
dihasilkan oleh jaringan adiposa yang dapat
menekan nafsu makan saat kadarnya
meningkat dimana ketika lemak tubuh
berkurang, kadar leptin turun, dan nafsu
makan meningkat.
Bacalah soal berikut dengan seksama dan berilah tanda silang (×) pada jawaban yang Anda anggap
paling tepat antara pilihan a, b, c, d atau e !
2. Berikut ini yang bukan sumber nutrient-nutrient esensial dari kandungan makanan ialah…
a. Linoleat
b. Lisin
c. Vitamin
d. Mineral
e. Glutamin
3. Asam amino esensial merupakan asam amino yang tidak dapat disentesis oleh tubuh dan diperoleh
melalui makanan. Berikut ini yang merupakan asam amino esensial adalah …
a. Alanin
b. Glisin
c. Arginin
d. Serin
e. Metionin
7. Hewan yang menggunakan vakuola makanan untuk proses digesti intraseluler adalah …
a. Plasmodium
b. Ubur-Ubur
c. Bintang Laut
d. Amoeba
e. Spons
8. Hewan yang memiliki rongga gastrovaskuler untuk digesti kimiawi ialah …
a. Paramecium
b. Euglena
c. Gurita
d. Laba-laba
e. Hidra
a. 5
b. 4
c. 3 4 3
d. 2
e. 1
II. Essay
1. Jelaskan perbedaan struktur gigi (gigi seri, gigi geraham, dan gigi taring) pada hewan
herbivora, karnivora, dan omnivora beserta fungsinya !
2. Jelaskan perbedaan fungsi empat ruang lambung (rumen, retikulum, omasum, dan
abomasum) pada Ruminansia !
3. Jelaskan proses pencernaan makanan dari mulut hingga sampai ke usus halus ?
4. Jelaskan mekanisme regulasi homeostatis pada glukosa di dalam tubuh ?
5. Mengapa tubuh membutuhkan vitamin lebih sedikit dibandingkan karbohidrat ?
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., Reece, J.B., Urry, L.A., Cain, M.L., Wasserman, S.A., Minorsky, P.V.,
Jackson, R.B. (2010). Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3. Jakarta : Erlangga
Ville, C.A., Walker, W.F., Barnes, R.D. (1988). Zoologi Umum Edisi Keenam Jilid 1. Jakarta:
Erlangga