Anda di halaman 1dari 21

NUTRISI MAKANAN & SISTEM PENCERNAAN

Pernahkah kamu pikirkan mengapa


sapi makan rumput ? Bagaimana jika sapi
makan daging ? Bagaimana rumput diolah di
dalam tubuh sapi ? Mengapa rumput bisa
membuat sapi bertambah gemuk ? Setiap
makhluk hidup membutuhkan makanan salah
satunya hewan. Makanan diolah di dalam
tubuh dan digunakan sebagai sumber energi
untuk beraktivitas, tumbuh, dan berkembang.
Setiap jenis hewan mengkonsumsi makanan
yang berbeda-beda sesuai kebutuhan masing-
masing. Untuk itu, dalam bahan ajar ini akan
diulas mengenai kebutuhan nutrisi hewan,
pengolahan makanan dan tubuh hewan, serta
adaptasi gigi dan tubuh hewan berdasarkan
Sumber : https://pixabay.com/ jenis makanannya. Nutrisi pada hewan harus
memenuhi kebutuhan energi kimiawi, molekul
organik, dan nutrient essensial.

A. Kebutuhan Nutrisi Hewan

Aktivitas sel, jaringan, organ, dan


keseluruhan hewan bergantung pada sumber-
sumber energi kimiawi di dalam makanan. Energi
yang dibutuhkan dalam bentuk ATP yang
memberikan daya bagi proses-proses replikasi DNA
dan pembelahan sel. Kebutuhan energi kimiawi
diperoleh dari makanan yang mengandung
karbohidrat, lipid, dan protein. Sumber : https://www.gambar.co.id/gambar-sapi/

Selain menyediakan bahan bakar untuk Material-material yang dibutuhkan oleh


produksi ATP, makanan yang dikonsumsi hewan hewan namun tidak bisa disintesis dinamakan
harus menyuplai material-material mentah yang nutrient esensial. Diperoleh dari makanan yang
dibutuhkan untuk biosintesis. Untuk membangun dikonsumsi hewan. Nutrient esensial hewan
molekul-molekul kompleks yang diperlukan untuk berbeda-beda sesuai kebutuhannya masing-masing.
tumbuh, memelihara diri, reproduksi. Kebutuhan Kebutuhan nutrient-nutrien essensial diperoleh dari
molekul organik diperoleh dari makanan yang makanan yang mengandung asam amino esensial,
mengandung gula dan asam amino yang dihasilkan asam lemak esensial, vitamin, dan mineral.
dari pemecahan protein.

Ayo Cari Tahu !


Mengapa tubuh membutuhkan nutrisi ?
https://www.youtube.com/watch?v=L-QCmxu4auQ
1. Asam Amino Esensial

Tubuh memerlukan asam amino untuk dapat bertahan hidup, termasuk asam
amino esensial. Berbagai bahan pangan dapat dikonsumsi untuk memperoleh asam
amino esensial. Asam amino sendiri sebenarnya adalah senyawa organik yang
bergabung menjadi protein. Ketika mengkonsumsi makanan yang mengandung
protein, protein di dalam makanan tersebut akan mengalami proses penguraian. Hasil
penguraian ini kemudian akan menghasilkan asam amino yang akan ditinggalkan di
dalam tubuh, dan digunakan untuk beragam fungsi.

Kebutuhan
Kebutuhan
triptofan dan
metionin
lisin kurang
kurang
terpenuhi di
terpenuhi di
dalam
dalam
kandungan
kandungan
jagung.
kacang merah.
Sumber : https://www.kampustani.com/ Sumber : http://mastagiriagro.com/

Asam amino esensial adalah jenis yang dibutuhkan oleh tubuh manusia,
namun tubuh tidak dapat memproduksi sendiri sehingga memerlukan makanan yang
mengandung asam amino esensial untuk memenuhi kebutuhannya. Asam amino
esensial diperoleh dari makanan seperti jagung dan kacang merah. Setelah melalui
proses penguraian dan pencernaan, asam amino ini akan memberikan beragam
manfaat penting bagi tubuh. Mulai dari memperbaiki jaringan tubuh, membantu
pertumbuhan normal, menguraikan makanan, dan sebagai sumber energi tubuh.

Kebutuhan asam amino


esensial seperti metionin,
valin, treonin, fenilalanin,
leusin, isuleusin, triptofan,
dan lisin terpenuhi di dalam
kandungan keju dan telur
ayam. Sumber : https://food.detik.com/
Sumber : https://hellosehat.com/

Ayo Cari Tahu !


2. Asam Lemak Esensial
Manfaat Asam amino esensial
https://www.youtube.com/watch?v=HDf0EzQix4c

Asam lemak esensial (EFA) adalah rantai panjang lemak tak jenuh ganda yang
berasal dari linolenat (Omega-3), linoleat (Omega-6) dan asam oleat (Omega-9).
Sementara Omega-9 dapat disintesis oleh tubuh sendiri dan karena itu tidak
dianggap sebagai ‘asam lemak esensial’, tubuh tidak dapat mensintesis Omega-3
dan Omega-6 dan karena itu perlu untuk mendapatkan ini lemak esensial melalui
makanan. Asam lemak esensial diperoleh dari makanan yang tergolong jenis biji-
bijian, padi-padian, dan sayuran. Asam lemak esensial diperlukan untuk
kardiovaskular, kekebalan tubuh, reproduksi dan kesehatan sistem saraf. Asam
lemak esensial membantu tubuh untuk mengatur denyut jantung dan tekanan
darah, serta membantu tubuh untuk melawan infeksi.
3. Vitamin

Istilah vitamin pertama kali digunakan oleh Casimir Funk yang berasal dari Polandia, setelah
menemukan zat dalam dedak beras yang dapat menyembuhkan penyakit beri-beri. Vitamin
adalah zat organik yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh sehingga harus diperoleh dari
makanan yang dikonsumsi. Vitamin berfungsi sebagai koenzim dan biokatalisator yang
mengatur metabolism, fungsi normal tubuh, dan pertumbuhan. Vitamin dapat dirusak dalam
proses pemasakan makanan apabila suhu terlalu tinggi, permukaan makananan terpapar udara,
atau jika menggunakan alkali. Vitamin diklasifikasikan menjadi dua yakni vitamin yang larut
dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam air antara lain vitamin
B dan C sedangkan vitamin yang larut dalam lemak antara lain vitamin A,D,E, dan K.

Vitamin C (asam askorbat) Apabila mengalami defisiensi


yang digunakan dalam atau kelebihan vitamin C
sintesis kolagen, (asam askorbat)
antioksidan, membantu mengakibatkan gejala lemas,
dalam detoksifikasi, dan luka yang lambat sembuh,
memperbaki absorpsi besi. gangguan kekebalan,
Vitamin C terkandung di gangguan gastrointestinal,
dalam buah-buahan Sumber : https://resepkoki.id/ dan skorbut.
terutama jeruk.
Kuning telur merupakan salah
satu makanan yang
Ayo Cari Tahu ! mengandung vitamin D.
Fungsi Vitamin D bagi tubuh Selain itu, vitamin D dibuat
https://www.youtube.com/w pula pada kulit manusia
atch?v=onSPZ0aBUKM dengan bantuan sinar
matahari yang mendorong
pertumbuhan tulang.

Sumber : https://hellosehat.com/

Wortel ialah salah satu


makanan yang mengandung
Ayo Pikir !
vitamin A (retinol). Fungsinya
antara lain sebagai komponen Mengapa vitamin dibutuhkan
pigmen penglihatan, dalam jumlah yang sedikit
pemeliharaan jaringan epitel, dibandingkan karbohidrat ?
antioksidan, membantu
mencegah kerusakan
membran-membran sel. Sumber : https://alodokter.com/
4. Mineral

Mineral merupakan nutrien-nutrien anorganik yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang
sedikit mulai > 1 mg hingga sekitar 2500 mg per hari. Kebutuhan mineral bervariasi pada tubuh
misalnya kalsium dan fosfor untuk membangun dan memelihara tulang. Selain itu, kalsium
dibutuhkan untuk memfungsikan saraf dan otot, fosfor merupakan bahan ATP dan asam nukleat.
Besi adalah komponen yang berperan dalam respirasi seluler dan hemoglobin. Magnesium yang
terdapat pada enzim pemecah ATP. Yodium yang berfungsi untuk menghasilkan hormon tiroid.

Produk susu mengandung Gejala defisiensi kalsium


kalsium dan fosfor yang dan fosfor antara lain
berfungsi untuk keterlambatan
pembentukan tulang dan pertumbuhan,
gigi, penggumpalan darah, kemungkinan kehilangan
fungsi daraf serta otot. massa tulang, serta lemas.

Sumber : https://www.picswe.com/pics/

Defisiensi Nutrisi

Defisiensi nutrisi menyebabkan kurang gizi ataupun malnutrisi. Kurang gizi akibat dari
kebutuhan makan yang tidak dapat memenuhi energi kimiawi tubuh sehingga cadangan lemak
maupun karbohidrat digunakan, kemudian tubuh memecah protein untuk dijadikan bahan bakar
energi. Ukuran otot pun semakin berkurang dan otak bisa kekurangan protein. Jika asupan energi
tetap tidak mampu memenuhi kebutuhan energi dapat menyebabkan kematian.

Anoreksia nervosa merupakan salah satu penyakit yang disebabkan kurang gizi. Hal ini
dikarenakan kurangnya nafsu makan ataupun sengaja mengurangi asupan makanan yang
seharusnya memenuhi kebutuhan energi kimiawi. Selain itu, kurang gizi pada manusia sering
dialami pada masa bencana alam, kekeringan, perang, maupun krisis lain yang menyebabkan
kekurangan suplai makanan. Di Afrika sub sahara, tempat epidemi AIDS telah memporak
porandakan masyarakat pedesaan maupun perkotaan, kira-kira 200 juta anak tidak dapat
memperoleh asupan makanan.

Herbivora mengalami malnutrisi yang menyebabkan kerapuhan tulang apabila kekurangan


fosfor dalam tubuh. Untuk mengatasi hal tersebut, herbivora memakan hewan lain yang
mengandung nutrisi yang dibutuhkan. Karibu memakan rangga karena rangga mengandung
kalsium fosfat. Hewan membutuhkan fosfat untuk membuat ATP, asam nukleat, fosfolipid, dan
komponen tulang.
Ayo Cari Tahu !
Kasus dan Bahaya Anoreksia
https://www.kompasiana.com/destyagith/551c18e281331111039
de21f/melihat-dunia-anoreksia-nervosa
B. Organ Penyusun Sistem Pencernaan &
Tahap Pengolahan Makanan

Ingesti merupakan tahapan memasukkan makanan


Pengolahan makanan dalam tubuh melalui
ke dalam mulut baik dalam bentuk cair maupun
tahapan ingesti, digesti, absorpsi, dan
padat. Kemudian ingesti dimana makanan yang
eliminasi.
diolah menjadi molekul-molekul kecil agar mudah
diabsorpsi

Digesti terjadi melalui dua


tahapan antara lain mekanis dan
kimiawi. Digesti mekanis,
makanan dikunyah dan dipecah
dari molekul-molekul yang
besar menjadi molekul-molekul
kecil. Kemudian digesti kimiawi Setelah itu terjadi
terjadi hidrolisis enzimatik absorpsi
dimana plisakarida dan (penyerapan) asam
disakarida dipecah menjadi gula amino dan gula
sederhana; protein dipecah sederhana oleh sel-
menjadi asam amino; dan asam sel tubuh.
nukleat menjadi nukleotida.

Eliminasi atau defekasi


merupakan tahapan
mengeluarkan material-material
yang tidak tercerna oleh tubuh.
Tempat Terjadinya Ingesti, Digesti, Absorpsi, dan Defekasi
(Sumber : https://cms.webstudy.com)

Digesti Intraseluler

Digesti intraseluler dilakukan oleh Amoeba


melalui fagositosis atau pinositosis di dalam
vakuola makanan. Vakuola makanan menyatu
dengan lisosom yang mengandung enzim
hidrolitik yang menguraikan makanan menjadi
berbentuk molekul-molekul sederhana.

Ayo Cari Tahu !


Digesti Intraseluler pada Amoeba
https://www.youtube.com/watch?v=4XlzCe5
Fagositosis pada Amoeba
gDu0
(Sumber : https://sites.google.com)
Digesti Ekstraseluler

Digesti ekstraseluler melakukan hidrolisis


makanan yang berhubungan dengan bagian-bagian
luar tubuh hewan. Hidra melakukan digesti
ekstraseluler melalui rongga gastrovaskuler. Hidra
menggunakan tentakelnya untuk memasukkan ke
rongga gastrovaskuler melaui mulut. Sel-sel kelenjar
yang terspesialisasi dari gastrodermis menghasilkan
enzim-enzim yang memecah makanan menjadi
molekul-molekul kecil agar mudah dicerna.

Ayo Cari Tahu !


Digesti Ekstraseluler pada Hidra
https://www.youtube.com/watch?v=yhb45dmLD1k

Cacing tanah dan Belalang memiliki kanal elimentaris. Rongga Gastrovaskuler pada Hidra
Makanan bergerak dari sepanjang kanal alimentaris (Sumber : http://bio1151b.nicerweb.net)
dalam satu arah. Saluran tersebut dapat terspesialisasi
yang melakukan digesti dan absorpsi secara bertahap
Hewan dengan kanal elimentaris dapat mengingesti Ayo Pikir !
makanan, sementara makanan yang sebelumnya masih Carilah perbedaan rongga gastrovaskuler
dicerna, suatu tindakan yang tampaknya sulit atau tidak dengan kanal alimentaris !
efisien bagi hewan-hewan yang memiliki rongga
gastrovaskuler.

Kanal alimentaris (a) Cacing Tanah (b) Belalang


Sumber : (Campbell et al, 2014)
Belalang memiliki sejumlah ruang pencernaan
Kanal alimentaris cacing tanah mencakup faring berotot
yang dikelompokkan menjadi tiga wilayah utama
yang mengisap makanan melalui mulut. Makanan melewati
antara lain perut depn, perut tengah, serta perut
esofagus dan disimpan serta dibasahi di dalam tembolok.
belakang, Makanan dibasahi dan disimpan di dalam
Digesti mekanis terjadi di dalam empedal yang berotot, yang
tembolok. Namun sebagian besar digesti terjadi di
menggiling makanan dengan bantuan pasir dan kerikil yang
perut tengah. Seka lambung yaitu kantong-kantong
berukuran kecio. Digesti dan absorpsi dilakukan di dalam
yang membentang dari permukaan perut tengah
usus halus yang memiliki lipatan dorsal disebut tifllosol, yang
berfungsi dalam digesti dan absorpsi.
meningkatkan area permukaaan untruk absorpsi nutrien.
Lembar Kerja Siswa 1
Uji Bahan Makanan
Tujuan
• Menguji keberadaaan kandungan protein, karbohidrat, glukosa, lemak, pada bahan
makanan tertentu.
Alat dan Bahan
• Pelat tetes porselin
• Tabung reaksi
• Rak tabung reaksi dan penjepit tabung reaksi
• Pembakar spirtus/bunsen dan korek api
• Lumpang porselin dan alu
• Gelas beker
• Spatula
• Pipet tetes
• Kertas buram
• Bahan-bahan makanan (misalnya tahu, tempe, pisang, rot, mie)
• Larutan/reagen Biuret
• Larutan/reagen Lugol
• Larutan/reagen Benedict

Langkah Kerja
1) Uji Lemak
• Ambilah bahan-bahan makanan yang akan diuji, kemudian masing-masing bahan
makanan dioleskan pada kertas buram.
• Biarkan kertas buram yang telah diolesi bahan makanan hingga kering.
• Amati adanya noda transparan pada kertas buram, kemudian catat hasilnya pada
Tabel Pengamatan.

2) Uji Protein
• Ambilah bahan-bahan makanan yang akan diuji dengan menggunakan spatula,
kemudian tempatkan pada pelat tetes porselin.
• Kemudian dengan menggunakan pipet tetes, tetesilah masing-masing bahan
makanan dengan larutan/reagen Biuret sebanyak 5 (lima) tetes.
• Amati perubahan warna yang terjadi, kemudian catat hasilnya pada Tabel
Pengamatan.

3) Uji Karbohidrat/Amilum
• Ambilah bahan-bahan makanan yang akan diuji dengan menggunakan spatula,
kemudian tempatkan pada pelat tetes porselin.
• Kemudian dengan menggunakan pipet tetes, tetesilah masing-masing bahan
makanan dengan larutan/reagen Lugol sebanyak 5 (lima) tetes.
• Amati perubahan warna yang terjadi, kemudian catat hasilnya pada Tabel
Pengamatan.
4) Uji Glukosa
• Ambilah bahan-bahan makanan yang akan diuji dengan menggunakan spatula,
kemudian masukan kedalam tabung reaksi, kurang lebih setinggi 1 (satu) cm.
• Dengan menggunakan pipet tetes, tetesilah bahan makanan tersebut dengan
larutan/reagen Benedict sebanyak 5 (lima) tetes.
• Gunakan penjepit tabung reaksi, kemudian panaskan tabung reaksi dengan cara
melewatkannya di atas api pembakar spirtus/bunsen.
• Amati perubahan warna yang terjadi, kemudian catat hasilnya pada Tabel
Pengamatan.
• Ulangi cara yang sama untuk bahan makanan yang lain.

Tabel Hasil Pengamatan

Warna Hasil Uji dengan Kandungan


Kertas
No. Bahan Makanan Reagen/Larutan Zat dalam
Buram
Biuret Lugol Benedict Makanan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Pertanyaan
1. Tuliskan warna asal dari larutan/reagen Biuret, Lugol, dan Benedict!
2. Berdasarkan data hasil percobaan, perubahan warna apa yang terjadi apabila
menunjukkan hasil positif (mengandung zat makanan)? Jelaskan!
3. Berdasarkan data hasil percobaan, tuliskan masing-masing bahan makanan dan
kandungan zat makanannya!
4. Mengapa pada kertas buram yang diolesi bahan makanan terbentuk noda transparan?
Jelaskan!
5. Selain protein, karbohidrat, dan lemak, tuliskan zat makanan lainnya beserta
sumber/bahan makanannya.
C. Organ Penyusun Sistem Pencernaan Mamalia

Sistem pencernaan mamalia merupakan contoh yang representatif dari prinsip umum
pengolahan makanan. Pada mamalia, sistem pencernaan terdiri dari kanal alimentaris dalan
berbagai kelenjar yang menyekresikan getah-getah pencernaan seperti kelenjar ludah, pankreas,
hati, dan kantong empedu. Pengolahan makanan melalui tahap-tahap yang berurutan pada
organ-organ penyusun sistem pencernaan mamalia antara lain :

1. Mulut

Pengolahan makanan di dalam mulut dibantu dengan adanya gigi, ludah, dan kelenjar ludah.
Setiap organ memiliki peranan masing-masing. Gigi membantu mencerna makanan. Ludah
berperan dalam pengecap rasa. Kelenjar ludah menghasilkan getah pencernaan yang dbutuhkan
oleh tubuh.

a. Gigi Ayo Cari Tahu !


Struktur dan Fungsi Gigi
https://www.youtube.com/watch?v=co4kSPqRi9o

Digesti mekanis di dalam rongga mulut


dilakukan oleh gigi dengan cara memotong dan
menggiling makanan agar mudah dicerna. Gigi
dapat dibedakan atas empat macam yaitu gigi
seri, gigi taring, gigi geraham depan, dan gigi
geraham belakang. Secara umum, gigi manusia
terdiri dari tiga bagian, yaitu mahkota gigi
(korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks).

Struktur Gigi Manusia b. Lidah


(Sumber : https://www.edubio.info)

Lidah berfungsi untuk


mengaduk makanan di dalam
rongga mulut dan membantu
mendorong makanan (proses
penelanan). Selain itu, lidah juga
berfungsi sebagai alat pengecap
yang dapat merasakan manis, asin,
pahit, dan asam. Tiap rasa pada zat
yang masuk ke dalam rongga mulut
akan direspon oleh lidah di tempat
yang berbeda-beda.

Struktur Lidah Manusia


Letak setiap rasa berbeda-beda, yaitu: Lidah mempunyai reseptor khusus
a. Rasa asin —–> lidah bagian tepi depan yang berkaitan dengan rangsangan kimia.
b. Rasa manis —–> lidah bagian ujung Lidah merupakan organ yang tersusun dari
c. Rasa asam —–> lidah bagian samping otot. Permukaan lidah dilapisi dengan
d. Rasa pahit —–> lidah bagian belakang / lapisan epitelium yang banyak mengandung
pangkal lidah kelenjar lendir, dan reseptor pengecap
berupa tunas pengecap. Tunas pengecap
terdiri atas sekelompok sel sensori yang
Ayo Pikir ! mempunyai tonjolan seperti rambut yang
Mengapa ketika demam lidah terasa pahit pada disebut papilla.
saat makan ?
c. Kelenjar Ludah

Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur


(saliva). Kelenjar ludah dalam rongga mulut ada
3 pasang, yaitu :
1. Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga.
2. Kelenjar submandibularis, terletak di rahang
bawah.
3. Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.

Kelenjar parotis menghasilkan ludah yang


berbentuk cair. Kelenjar submandibularis dan
kelenjar sublingualis menghasilkan getah yang
mengandung air dan lendir. Ludah berfungsi untuk Kelenjar Ludah dalam Rongga mulut
memudahkan penelanan makanan. Jadi, ludah (Sumber : https://m.kwikku.com)
berfungsi untuk membasahi dan melumasi makanan
sehingga mudah ditelan. Selain itu, ludah juga Digesti kimiawi dalam rongga mulut dilakukan
melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, kelenjar ludah untuk mengeluarkan enzim amilase.
asam, dan basa. Enzim amilase berfungsi mengubah makanan dalam
mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum)
Ayo Pikir ! menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah
Mengapa ketika penyakit maag kambuh banyak dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya.
mengeluarkan air liur ? Enzim amilase bekerja dengan baik pada pH antara
6,8 – 7 dan suhu 37oC.

Musin, glikoprotein licin dalam ludah melindungi Lidah membantu proses pencernaan makanan saat
lapisan mulut dari abrasi. Musin melumasi makanan material diingesti dan berperan dalam membedakan
agar mudah ditelan. Komponen-komponen ludah rasa makanan, dan mana yang harus diolah lebih
mencakup buffer yang membantu mencegah lanjut. Setelah makananan dianggap bisa diterima
kerusakan gigi dengan mentralisir asam, dan anti dan pengunyahan berlanjut, pergerakan lidah
bakteri seperti lisozim yang melindungi dari membantu membentuk makanan hingga menjadi
mikroorganisme yang memasuki mulut bersama bolus. Selama menelan, lidah mendorong bolus ke
makanan. bagian belakang rongga mulut dan ke dalam faring.
2. Esofaghus & Faring

Esophagus yang merupakan penghubung faring dan


lambung. Pada esophagus tidak terjadi proses
pencernaan. Esophagus berbentuk tabung dan terdapat
otot. Otot bergerak memanjang dan melingkari dinding
kerongkongan mengkerut secara bergantian yang
berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke
lambung dengan menggunakan gerak peristaltik
Struktur Esophagus dan Faring pada Manusia
Ayo Cari Tahu ! (Sumber : https://dosenbiologi.com)
Gerakan Peristaltik pada Esophagus
https://www.youtube.com/watch?v=rJS-Kh5wCQU

Refleks Menelan & Peristaltik pada Esofagus


(Sumber : Pearson Education, 2005)

3. Lambung

Lambung (ventrikulus) merupakan


kantung besar yang terletak di sebelah kiri
rongga perut sebagai tempat terjadinya
sejumlah proses pencernaan. Lambung terdiri
dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak),
bagian tengah yang membulat (fundus), dan
bagian bawah (pilorus). Kardiak berdekatan
dengan hati dan berhubungan dengan
kerongkongan. Pilorus berhubungan
langsung dengan usus dua belas jari. Di
bagian ujung kardiak dan pylorus terdapat
Struktur Lambung Manusia
klep atau sfingter yang mengatur masuk dan
( Sumber : http://www.belajaraktif.com)
keluarnya makanan ke dan dari lambung.
Dinding lambung terdiri dari otot Lambung melepaskan hormon dan menghasilkan enzim.
yang tersusun melingkar, memanjang, Hormon tersebut merupakan hormon gastrin. Hormon
dan menyerong. Otot-otot tersebut gastrin berfungsi untuk merangsang produksi getah
menyebabkan lambung berkontraksi, lambung. Getah lambung bersifat asam karena banyak
sehingga makanan teraduk dengan mengandung HCl. HCl berfungsi membunuh kuman penyakit
baik dan bercampur merata dengan atau bakteri yang masuk bersama makanan dan untuk
getah lambung. Hal ini menyebabkan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin berfungsi
makanan di dalam lambung berbentuk memecah protein menjadi pepton dan proteosa. HCl dan
seperti bubur. pepsin dihasilkan dalam lumen lambung.

4. Kelenjar Pencernaan Pankreas menghasilkan enzim amilase pancreas, tripsin,


kimotripsin, dan lipase pankreas sebagai berikut:

1. Amilopsin (amilase pankreas) yaitu enzim yang


Sistem pencernaan selalu
mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih
melibatkan kelenjar pencernaan
sederhana (maltosa).
yang berfungsi untuk untuk
2. Tripsinogen Jika belum aktif, maka akan diaktifkan
melancarkan aktifitas ketika
menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah protein
mencerna antara lain pancreas dan
dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang
hati Pankreas melepaskan hormon
siap diserap oleh usus halus.
dan menghasilkan enzim. Hormon
3. Kimotripsin berfungsi memutuskan ikatan-ikatan asam
sekretin merangsang pankreas
amino tertentu
melepaskan natrium bikarbonat.
4. Steapsin (lipase pankreas) yaitu enzim yang mengubah
lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

Ayo Cari Tahu !


Kelenjar Pencernaan pada Manusia
https://www.youtube.com/watch?v=LJEfHwzFKKY

Hati menghasilkan empedu dan sebagai tempat


detoksifikasi. Hati juga menguraikan toksin yang
memasuki tubuh dan membantu menyeimbangkan
penggunaan nutrisi. Adanya empedu juga
membantu dalam penghancuran sel-sel darah merah
Struktur Pankreas dan Hati Manusia yang tidak berfungsi secara utuh. Empedu sebagai
pengemulsi dan absorpsi lipid. Empedu
mengandung garam-garam empedu yang disimpan
Ayo Pikir ! dan dikonsentrasikan dalam kantong empedu.
Apa yang menyebabkan terjadinya infeksi dan Dalam memproduksi empedu, hati menggabungkan
radang empedu ? beberapa pigmen yang merupakan produk
sampingan dari penguraian sel darah merah. Pigmen
empedu ini kemudian dibuang dari tubuh bersama
feses.
5. Usus Halus

Proses absorpsi makanan


dalam usus halus dan usus besar.
Usus halus (intestinum) merupakan
tempat penyerapan sari makanan
dan tempat terjadinya proses
pencernaan yang paling panjang.
Usus halus terdiri dari :
1. Usus dua belas jari (duodenum)
2. Usus kosong (jejenum)
3. Usus penyerap (ileum)

Dinding usus halus juga menghasilkan


Struktur Usus Halus
getah usus halus yang mengandung enzim-
(Sumber : http// http://bioselisthebest.blogspot.com
enzim sebagai berikut :
1. Maltase, berfungsi mengubah maltosa
menjadi glukosa.
Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi
2. Laktase, berfungsi mengubah laktosa
dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat
menjadi glukosa dan galaktosa.
dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak
3. Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa
dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi,
menjadi glukosa dan fruktosa.
pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan
4. Tripsin, berfungsi mengubah pepton
karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya,
menjadi asam amino.
proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus
5. Enterokinase, berfungsi mengaktifkan
kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat
tripsinogen menjadi tripsin.
diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk
asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk
6. Usus Besar asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami
pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus.

Makanan yang tidak dicerna di usus halus,


misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan menuju ke usus
besar menjadi feses. Usus besar berfungsi sebagai pelarut
getah pencernaan. Di dalam usus besar terdapat
bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses
pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan
sisa makanan, bakteri E..coli juga menghasilkan vitamin K.
Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah.
Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung
air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air
diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air
merupakan fungsi penting dari usus besar.
Struktur Usus Besar
(Sumber : http://sridianti.com)
7. Rektum & Anus

Rektum sebagai tempat penyimpan feses


hingga dibuang melalui anus. Apabila feses
sudah siap dibuang maka otot spinkter
rectum mengatur pembukaan dan penutupan
anus. Otot spinkter yang menyusun rektum
ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik. Jadi,
proses defekasi (buang air besar) dilakukan
dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi
otot dinding perut yang diikuti dengan
mengendurnya otot sfingter anus dan
kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses
dapat terdorong ke luar anus

Struktur Rektum & Anus


(Sumber : http//http://kenlykartikaipa3.blogspot.com) Ayo Pikir !
Bagaimana astronout di luar angkasa
memasukkan makanan ke dalam mulutnya
D. Adaptasi Struktur Gigi pada Hewan hingga mencapai lambung ?
Berdasarkan Jenis Makanan

(Sumber : Campbell et al, 2014)

Struktur gigi hewan karnivora, Herbivora memiliki gigi - gigi Omnivora memiliki gigi seri
herbivora, dan omnivora bervariasi dengan permukaan lebar dan runcing, gigi taring, dan gigi
berdasarkan makanan yang bergerigi. Gigi tersebut untuk geraham depan belakang. Gigi
dikonsumsi. Karnivora memiliki gigi menggiling material tumbuhan. Gigi seri runcing untuk menggigit,
seri, gigi taring yang runcing, dan seri dan taring umumnya gigi taring untuk merobek, gigi
gigi geraham depan belakang yang termodifikasi untuk menggigit geraham untuk menggiling
bergerigi. Gigi taring yang runcing potongan tumbuhan. Pada dan menghancurkan makanan.
digunakan untuk mengoyak daging beberapa mamalia herbivore, gigi
serta geraham depan dan geraham taring tidak ditemukan.
belakang bergerigi untuk
meremukkan makanan.
D. Adaptasi Bentuk Saluran Pencernaan pada
Hewan Berdasarkan Jenis Makanan

Hewan memiliki kebutuhan nutrisi makanan yang berbeda-beda. Hal ini


menyebabkan perbedaan struktur saluran pencernaan. Adaptasi bentuk
saluran pencernaan hewan berdasarkan jenis makananannya. Herbivora
memiliki kanal alimentaris yang lebih panjang dibandingkan
karnivora. Hal ini karena herbivora mencerna makanan yang
berupa dedaunan yang mengandung banyak serat namun sedikit
protein. Pengolahan dilakukan secara ekstensif dari molekul-
molekul besar hingga menjadi molekul-molekul kecil dengan
bantuan enzim pencernaan. Di dalam sekum yang panjang,
banyak terdapat bakteri simbiotik yang membantu sistem
pencernaan.
Kanal Alimentaris pada Karnivora dan Herbivora
(Sumber: Campbell et al, 2014)
E. Sistem Pencernaan Ruminansia

Ayo Pikir !
Apa manfaatnya memiliki
kanal alimentaris yang
lebih panjang dalam
mencerna material
tumbuhan ?

Ayo Cari Tahu !


Sistem Pencernaan
Ruminansia
https://www.youtube.com
/watch?v=XPGoVQW7J8U

Struktur Lambung Ruminansia


(Sumber : https://biologigonz.blogspot.com)

Hewan ruminansia merupakan hewan pemamah biak pemakan tumbuhan (herbivora). Sistem pencernaan
pada hewan ruminansia lebih unik dibandingkan dengan manusia. Hewan ruminansia dapat mengunyah atau
memamah makanannya melalui dua fase. Fase pertama terjadi pada saat awal makanan masuk, makanan
hanya dikunyah sebentar dan masih dalam tekstur yang kasar. Selanjutnya makanan akan disimpan di dalam
rumen lambung. Fase kedua yaitu ketika rumen sudah penuh, hewan ruminansia akan mengeluarkan makanan
yang dikunyahnya tadi untuk dikunyah kembali hingga teksturnya lebih halus. Kemudian makanan akan masuk
ke dalam lambung lagi. Selain itu lambung berfungsi dalam proses pembusukan makanan dan menghasilkan
enzim selulase yang dapat mengurai selulosa. Ruminansia memiliki empat ruang lambung antara lain rumen,
retikulum, omasum, dan abomasum.
F. Keseimbangan Energi pada Hewan

Hampir seluruh pembuatan ATP pada hewan Ketika seekor hewan memperoleh energi yang
didasarkan pada oksidasi molekul-molekul organik lebih banyak dari pada yang digunakan, maka
yang kaya akan energi karbohidrat, protein, dan energi tersebut disimpan. Kelebihan energi
lemak dalam rspirasi seluler. Sebagian besar hewan disimpan dalam bentuk glikogen, suatu polimer
mencerna protein setelah suplai karbohidrat dan yang tersusun dari glukosa. Hormon insulin dan
lemak berkurang. Lemak sangat kaya kalori dimana glukagon mempertahan homeostatis glukosa
mengoksidasi satu gram lemak membebaskan dengan meregulasi sintesis dan pemecahan
energi dua kali lebih banyak daripada energi yang glikogen secara ketat. Tempat penyimpanan
dibebaskan dari satu gram karbohidrat ataupun cadangan energi utama pada manusia di dalam
protein. Energi yang diperoleh dari makanan sel-sel hati dan otot.
digunakan untuk metabolism, aktivitas, dan
penyimpanan.

Sel-sel adiposa merupakan tempat


penyimpanan cadangan energi kedua di dalam
tubuh. Hal ini jika tempat penyimpanan glikogen
penuh dan pemasukan kalori lebih besar
dibandingkan pengeluaran kalori. Tubuh manusia
menggunakan glikogen hati terlebih dahulu baru
menggunakan glikogen otot dan lemak. Sebagian
besar orang yang sehat memiliki cukup simpanan
lemak untuk bertahan hidup selama seminggu.
Tempat penyimpanan lemak pada sel-sel adiposa.

Ayo Cari Tahu !


Regulasi Homeostatis Glukosa
https://www.youtube.com/watch?v=
OYH1deu7-4E

Regulasi Homeostatis Glukosa


(Sumber : http://generasibiologi.com

Lembar Kerja Siswa 2

Buatlah alat peraga yang dapat menjelaskam sistem pencernaan Ruminansia. Usahakan
menggunakan alat dan bahan yang tidak mudah rusak dan dapat didaur ulang kembali.
Sesuaikan cara kerja alat dengan sistem pencernaan Ruminansia agar sesuai teori. Pilihlah
warna yang menarik dan relevan.
Terdapat beberapa hormon yang
meregulasi nafsu makan, hormon tersebut
disekresikan oleh organ dan jaringan yang
bekerja pada wilayah otak. Hormon yang
mengatur nafsu makan antara lain grelin,
insulin, PYY, dan leptin. Hormon grelin
disekresikan oleh dinding lambung sebagai
pemicu perasaan lapar saat mendekati
waktu makan. Hormon insulin disekresikan
oleh pancreas pada saat terjadi peningkatan
kadar gula darah dan menekan nafsu makan.
Hormon PYY disekresikan oleh usus halus
setelah makan yang berfungsi sebagai
penekan nafsu makan. Hormon leptin
dihasilkan oleh jaringan adiposa yang dapat
menekan nafsu makan saat kadarnya
meningkat dimana ketika lemak tubuh
berkurang, kadar leptin turun, dan nafsu
makan meningkat.

Para peneliti telah menemukan beberapa


mekanisme homeostatis yang membantu
meregulasi berat tubuh. Dengan mekanisme Hormon yang meregulasi nafsu makan
ini dapat mengontrol penyimpanan dan (Sumber : Campbell et al, 2014)
metabolism lemak. Sejumlah hormone
peregulasi nafsu makan jangka Panjang dan
jangka pendek dengan memengaruhi pusat
rasa kenyang di otak. Jaringan neuron
mengintegrasikan informasi dan sistem
pencernaan untuk meregulasi pelepasana
hormone. Hal ini dapat mencegah obesitas.
Obesitas merupakan konsumsi kalori yang
berlebih sehingga menyebabkan akumulasi
lemak.

Sel Lemak dari abdomen manusia


Lembar Kerja Siswa 3 https://www.getscience.com/content/skinny-body-fat
Carilah informasi dari Puskesmas dan Rumah Sakit
mengenai penyakit yang berhubungan dengan Evalusi Materi Nutrisi Makanan & Sistem
sistem pencernaan. Catat mengenai gejala Pencernaan via online
penyakit dan cara penanganannya. Buatlah Kunjungi situs berikut ini :
laporan hasil pengamatan bersama kelompok. https://www.onlineexambuilder.com/evalu
asi-nutrisi-makanan-sistem-
pencernaan/exam-262605
Evaluasi Materi Nutrisi Makanan & Sistem Pencernaan
I. Pilihan Ganda

Bacalah soal berikut dengan seksama dan berilah tanda silang (×) pada jawaban yang Anda anggap
paling tepat antara pilihan a, b, c, d atau e !

1. Kebutuhan energi kimiawi diperoleh dari makanan yang mengandung …


a. Karbohidrat, lemak, dan mineral
b. Protein, vitamin, dan karbohidrat
c. Mineral, karbohidrat, dan protein
d. Vitamin, protein, dan mineral
e. Karbohidrat, lemak,dan protein

2. Berikut ini yang bukan sumber nutrient-nutrient esensial dari kandungan makanan ialah…
a. Linoleat
b. Lisin
c. Vitamin
d. Mineral
e. Glutamin

3. Asam amino esensial merupakan asam amino yang tidak dapat disentesis oleh tubuh dan diperoleh
melalui makanan. Berikut ini yang merupakan asam amino esensial adalah …
a. Alanin
b. Glisin
c. Arginin
d. Serin
e. Metionin

4. Vitamin yang larut dalam air antara lain …


a. Vitamin A, D, E, K
b. Vitamin B dan C
c. Vitamin A, B, C, D
d. Vitamin E dan K
e. Vitamin B, C, E, K

5. Mineral yang berfungsi dalam pembentukan tulang ialah …


a. Fosfor dan Fluorin
b. Kalsium dan Sulfur
c. Kalsium dan Fosfor
d. Klorin dan Yodium
e. Yodium dan Kalsium

6. Tahapan pengolahan makanan dalam tubuh meliputi ….


a. Ingesti, digesti, absorpsi dan eliminasi
b. Ingesti, digesti, eliminasi, dan absorpsi
c. Digesti, ingesti, absorpsi, dan eliminasi
d. Digesti, absorpsi, eliminasi, dan ingesti
e. Absorpsi, eliminasi, ingesti, dan digesti

7. Hewan yang menggunakan vakuola makanan untuk proses digesti intraseluler adalah …
a. Plasmodium
b. Ubur-Ubur
c. Bintang Laut
d. Amoeba
e. Spons
8. Hewan yang memiliki rongga gastrovaskuler untuk digesti kimiawi ialah …
a. Paramecium
b. Euglena
c. Gurita
d. Laba-laba
e. Hidra

Perhatikan gambar dibawah ini !

9. Organ yang berfungsi sebagai tempat absorpsi ditunjukkan pada nomor …


a. 1 dan 3
b. 3 dan 4
c. 2 dan 5
d. 3 dan 5
1
e. 1 dan 4

10. Perhatikan gambar di disamping ini !


Organ yang berfungsi sebagi tempat 5 2
penyimpanan feses ditunjukkan pada
nomor…

a. 5
b. 4
c. 3 4 3
d. 2
e. 1
II. Essay
1. Jelaskan perbedaan struktur gigi (gigi seri, gigi geraham, dan gigi taring) pada hewan
herbivora, karnivora, dan omnivora beserta fungsinya !
2. Jelaskan perbedaan fungsi empat ruang lambung (rumen, retikulum, omasum, dan
abomasum) pada Ruminansia !
3. Jelaskan proses pencernaan makanan dari mulut hingga sampai ke usus halus ?
4. Jelaskan mekanisme regulasi homeostatis pada glukosa di dalam tubuh ?
5. Mengapa tubuh membutuhkan vitamin lebih sedikit dibandingkan karbohidrat ?
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A., Reece, J.B., Urry, L.A., Cain, M.L., Wasserman, S.A., Minorsky, P.V.,
Jackson, R.B. (2010). Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3. Jakarta : Erlangga

Setiadi. (2007). Anatomi dan Fisologi Manusia. Yogyakarta : Graha Ilmu

Ville, C.A., Walker, W.F., Barnes, R.D. (1988). Zoologi Umum Edisi Keenam Jilid 1. Jakarta:
Erlangga

Anda mungkin juga menyukai