Jalan Raya Duri Kosambi No. 74 RT.012/RW.002 / Kelurahan Duri Kosambi Kecamatan
LEMBAR PENGESAHAN
A. PENDAHULUAN
Klinik merupakan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang memberikan pelayanan kepada
masyarakat mempunyai kewajiban untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang
terkait dengan bangunan, prasarana, peralatan dan menyediakan lingkungan yang aman bagi
pengguna layanan, pengunjung, petugas dan masyarakat termasuk pasien dengan keterbatasan fisik
diberikan akses untuk memperoleh pelayanan. Untuk itu Klinik Pratama Keluarga perlu Menyusun
program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) dengan memperhatikan manajemen risiko
Dalam upaya menyediakan pelayanan yang bermutu maka Klinik Pratama Keluarga
merumuskan visinya yaitu: menjadi klinik pratama terbaik dan terintegritasi. Yang memberikan
pelayanan berkualitas dan misinya yaitu melaksanakan pekerjaan dalam tim yang professional,
dinamis, inovatif, berdedikasi tinggi dan terpercaya, mengutamakan kepercayaan dan kepuasan
pasien dengan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan profesional, memberikan
pelayanan kesehatan yang cepat, tepat, bermutu dan terjangkau,memberikan pelayanan kesehatan
prima dengan pemanfaatan informasi dan teknologi medis.
Maka dari itu berdasarkan dengan Program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan, klinik
harus mampu memberikan pelayanan kepada pasien dengan lebih aman. Yang mana didalamnya
termasuk asesmen risiko, identifikasi, dan manajemen risiko terhadap terhadap pasien, pelaporan
dan analisis insiden, kemampuan untuk belajar dan menindaklanjuti insiden, dan menerapkan solusi
untuk mengurangi serta meminimalisir timbulnya risiko.
B. LATAR BELAKANG
Di dalam manajemen Klinik Pratama Keluarga pengelolaan Gedung, fasilitas, sarana dan
peralatan, kesehatan lingkungan klinik penanggulangan kebakaran penanganan limbah B3 dan lain-
lain namun pelaksanaannya belum berjalan efektif, belum memperhatikan manajemen risiko.
Sehubungan dengan hal tersebut dirasakan perlu untuk Menyusun Program MFK yang lebih
komprehensif, dengan menerapkan manajemen risiko. Program Keselamatan dirancang untuk
mencegah terjadinya cedera bagi pasien, petugas, pengunjung maupun masyarakat akibat dari risiko
pekerjaan baik karena Gedung, fasilitas dan peralatan yang tersedia di Klinik Pratama Keluarga
Program keselamatan bagi petugas ini terintegrasi dengan program K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) sebagaimana mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan RI No 52 Tahun 2018.
Perlu dilakukan identifikasi area-area berisiko terhadap gangguan keamanan seperti pencurian,
kekerasan fisik maupun cedera akibat lingkungan fisik Klinik Pratama Keluarga agar dapat
terlaksana dengan baik perlu penyediaan fasilitas pendukung keamanan dan penyediaan
penganggaran yang cukup dari manajemen.
Ada banyak jenis Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Klinik Pratama Keluarga yang
harus dipahami oleh petugas dan dikelola dengan baik. Klinik Pratama Keluarga perlu
menginventarisasi B3 meliputi lokasi, jenis, jumlah serta bagaimana limbahnya dikelola.
Penyediaan TPS limbah B3 dan IPAL harus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Program persiapan bencana ini juga perlu untuk disimulasikan minimal 1 tahun sekali
secara internal atau melibatkan komunitas luas, terutama ditujukan untuk menilai kesiapan sistem
program manajemen bencana (disaster), bagaimana strategi komunikasi jika terjadi bencana,
manajemen sumber daya, penyediaan pelayanan dan alternatifnya, identifikasi peran dan tanggung
jawab tiap karyawan dan manajemen konflik yang mungkin terjadi pada saat bencana.
Klinik Pratama Keluarga juga memiliki risiko terhadap terjadinya kebakaran, namun
bagaimana mengelola risiko tersebut perlu perencanaan yang baik dimulai dari identifikasi risiko
terjadinya kebakaran, upaya pencegahan apa yang dapat dilakukan untuk meminimalisir terjadinya
kebakaran dan apa yang dilakukan jika terjadi kebakaran. Penyediaan alat-alat proteksi kebakaran
baik aktif maupun pasif dapat diupayakan dalam pengelolaan manajemen kebakaran.
C. DASAR HUKUM
1. Peraturan Menteri Kesehatan No. 9 Tahun 2014 Tentang Klinik (Berita Negara RI
Tahun 2014 No.232)
2. Peraturan Menteri Kesehatan No 52 Tahun 2018 Pasal 7 Tentang Standar K3 Di
FASYANKES
3. Peraturan Menteri Kesehatan No 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha
Dan Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan
5. Peraturan Menteri Kesehatan No. 34 Tahun 2022 Tentang Akreditasi Pusat Kesehatan
Masyarakat, Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit Tranfusi Darah, Tempat Praktik
Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi.
6. Keputusan Menteri Kesehatan No. HK. 01.07/MENKES/1983/2022 Tentang Standar
Akreditasi Klinik
7. Keputusan Direktur Jendral Pelayanan Kesehatan No. HK.02.02/I/105/2023 Tentang
Instrumen Survei Akreditasi.
D. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman bagi pasien, pengunjung, petugas dan
masayarakat di lingkungan Klinik Pratama Keluarga
2. Tujuan Khusus
Menyediakan fasilitas yang aman, efektif dan efisien
Mengendalikan bahan dan limbah berbahaya sehingga aman dan ramah lingkungan
Merespon secara cepat dan tepat terhadap kedaruratan komunitas, wabah dan bencana
Menjamin seluruh penghuni Klinik Pratama Keluarga terhadap aman dari kebakaran,
dan kedaruratan lain
Menjamin ketersediaan, berfungsinya peralatan medis
Melindungi penghuni Klinik Pratama Keluarga terhadap kegagalan berfungsinya utilitas
diantaranya ketersediaan air dan listrik
G. SASARAN
Sasaran umum program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan adalah semua area pelayanan
pasien, area wilayah kerja karyawan dan lingkungan Klinik Pratama Keluarga
Sasaran pelaksanaan kegiatan MFK adalah :
o Meningkatkan keterlibatan karyawan, pasien dan pengunjung Klinik Pratama Keluarga
terhadap program MFK
o Meningkatkan kepedulian terhadap tanggap darurat bencana dan darurat
penanganan medis
o Menurunkan angka kejadian risiko kebakaran menjadi nihil kejadian
o Menurunkan angka kejadian kecelakaan kerja <10%
o Menurunkan risiko keselamatan dan keamanan menjadi nihil kejadian
o Menurunkan risiko kegagalan sistem utilitas <10%
H. JADWAL (Schedule) PELAKSANAAN KEGIATAN
N Program Kegiatan Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
o
JA FE M AP M JU JU A SE O N D
N B AR R EI N L GS P K O ES
T V
2 Identifikasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
area-area
berisiko
keamanan
3Pemantauan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
CCTV pada
area berisiko
keamanan
Kontrol
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
harian
petugas
keamanan
Pemantauan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
secara
5
berkala
diarea
konstruksi/
renovasi
6 Memasang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
jalur evakuasi
2 Program Mengid √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Penanggulang entifika
an Bencana si
peralata
n yang
1
dibutuh
kan
untuk
tanggap
darurat
bencana
8
Mengidentifikasi tempat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2
pemasangan tanda-tanda
evakuasi
Pemeliharaan sistem √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
kebakaran yang ada
3 Simulasi kebakaran √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pemantauan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pelaksanaan 4
kebijakan larangan
merokok
4Monitoring √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pembuangan limbah B3
padat
5Monitroing √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pembuangan limbah B3
cair
9
5 Program 1Melengkapi pengisian ASPAK √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pemeliharaan
sistem utilitasTindak lanjut terhadap hasil pengisian √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
ASPAK
Penyusunan jadwal √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3
pemeliharaan sistem
utilitas
Pelaksanaan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4
pemeliharaan sistem
utilitas
Monitoring pelaksanaan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6
pemeliharaan system
utilitas
10
Penyusunan rencana √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
inspeksi, pemeliharaan
3
dan pengujian alat
(termasuk kalibrasi)
Pelaksanaan inspeksi, √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4
pemeliharaan, dan
pengujian alat
6 Monitoring pelaksanaan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pemeliharaan alat
3 Terdapat IPAL √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Melaksanakan inspeksi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4
tempat sampah secara
periodik
6 Monitoring IPAL √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Melakukan pemantauan kesesuaian waktu pelaksanaan kegiatan berdasarkan jadwal yang direncanakan
Melakukan pencatatan dan pelaporan terhadap hasil pelaksanaan kegiatan (berupa data hasil tabulasi dan
analisis data) minimal setahun sekali
Melaksanakan evaluasi dan tindak lanjut dari hasil laporan tabulasi dan Analisa data Bersama seluruh tim
K. PENUTUP
Demikian kerangka acuan ini disusun sebagai dasar/acuan dalam menyusun Manajemen Fasilitas
dan Keselamatan Klinik Pratama Keluarga