Panduan Tata Naskah Klinik Pratama
Panduan Tata Naskah Klinik Pratama
A. Latar Belakang
Pedoman Umum Tata Naskah di lingkungan KLINIK PRATAMA / UTAMA
diperlukan dalam mendukung tugas pokok dan fungsi KLINIK PRATAMA /
UTAMA. Salah satu komponen penting dalam ketatalaksanaan KLINIK PRATAMA
/ UTAMA adalah administrasi umum. Ruang Lingkup Administrasi Umum
meliputi tata naskah penamaan lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan dan
tata ruang perkantoran.
Tata Naskah di lingkungan KLINIK PRATAMA / UTAMA sebagai salah satu unsur
administrasi umum mencakup pengaturan tentang jenis, penyusunan,
penggunaan lambang rumah sakit, logo, stempel, penggunaan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar dalam naskah.
Tujuan
Panduan Tata naskah KLINIK PRATAMA / UTAMA bertujuan menciptakan
kelancaran komunikasi tertulis yang berhasil guna dan berdaya guna dalam
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi di KLINIK PRATAMA / UTAMA.
1
C. Sasaran
Penyusunan Tata Naskah di lingkungan KLINIK PRATAMA / UTAMA memiliki
sasaran, yaitu :
1. Tercapainya kesamaan pengertian, bahasa, dan penafsiran dalam
penyelenggaraan Tata Naskah di lingkungan KLINIK PRATAMA / UTAMA.
2. Terwujudnya keterpaduan pengelolaan Tata Naskah dengan unsur lainnya
dalam lingkup administrasi Umum.
3. Tercapainya kemudahan dalam pengendalian komunikasi tulis.
4. Tercapainya penyelenggaraan Tata Naskah di lingkungan KLINIK
PRATAMA / UTAMA yang efisien dan efektif.
5. Tidak terjadinya tumpang tindih dan pemborosan penyelenggaraan tata
naskah.
D. Asas
1. Daya Guna dan Hasil Guna
Penyelenggaraan tata naskah secara berdaya guna dan berhasil guna dalam
penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah, spesifikasi informasi, serta
dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik, benar dan lugas.
2. Pembakuan
Naskah dinas diproses dan disusun menurut tata cara dan bentuk yang telah
dibakukan, termasuk jenis, penyusun naskah, dan tata cara
penyelenggaraannya.
3. Pertanggungjawaban
Penyelenggaraan tata naskah dapat dipertanggungjawabkan dari segi isi,
format, prosedur, kearsipan, kewenangan dan keabsahan.
4. Keterkaitan
Kegiatan penyelenggaraan tata naskah dinas terkait dengan kegiatan
administrasi umum dan unsur administrasi umum lainnya.
2
6. Keamanan
Tata naskah harus aman dalam penyusunan, klasifikasi, penyampaian kepada
yang berhak, pemberkasan, kearsipan dan distribusi.
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pedoman Penyusunan Tata Naskah di KLINIK PRATAMA /
UTAMA ini meliputi pengaturan tentang jenis, bentuk dan penyusunan naskah,
serta kelengkapan naskah termasuk penggunaan logo, stempel dan amplop
serta kewenangan penandatanganan naskah.
F. Pengertian Umum
1. Naskah adalah semua informasi tertulis sebagai alat komunikasi
kedinasan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.
2. Tata Naskah adalah pengelolaan informasi tertulis (naskah) yang
mencakup pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan,
pengabsahan, distribusi dan penyimpanan serta media yang digunakan
dalam komunikasi.
3. Administrasi Umum adalah rangkaian kegiatan administrasi yang
meliputi tata naskah (tata persuratan, distribusi, formulir dan media),
penamaan lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan dan tata ruang
perkantoran.
4. Komunikasi Internal adalah tata hubungan dalam penyampaian
informasi yang dilakukan antar unit kerja di lingkungan KLINIK
PRATAMA / UTAMA secara vertikal dan horizontal.
5. Komunikasi Eksternal adalah tata hubungan penyampaian informasi
yang dilakukan oleh KLINIK PRATAMA / UTAMA dengan pihak lain di luar
lingkungan KLINIK PRATAMA / UTAMA.
6. Format adalah susunan dan bentuk naskah yang menggambarkan
bentuk redaksional, termasuk tata letak dan penggunaan lambang, logo
dan stempel.
7. Konsep adalah suatu rencana yang dirumuskan/dituangkan dalam
bentuk tulisan.
3
8. Stempel/Cap adalah tulisan dan/atau lambang instansi dan/atau tingkat
jabatan yang digunakan sebagai tanda pengenal yang sah dan berlaku
yang dibubuhkan pada ruang tanda tangan.
9. Kewenangan Penandatanganan Naskah adalah hak dan kewajiban
yang ada pada seorang pejabat untuk menandatangani naskah sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab pada jabatannya.
10. Kode Klasifikasi Naskah adalah tanda pengenal isi informasi dalam
naskah berdasarkan sistem tata berkas instansi bersangkutan.
11. Logo adalah tanda pengenal atau identitas dalam bentuk gambar atau
tulisan.
12. Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk
dan media sesuai perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi
yang dibuat dan diterima oleh organisasi/institusi.
4
BAB II
TATA NASKAH DOKUMEN
a. Sampul Depan (Untuk Pedoman, Panduan, Proposal, TOR, Program Kerja, dll)
● Judul
Ukuran huruf 11, huruf kapital, cetak tebal (BOLD), spasi 1,5.
● Mencantumkan Logo KLINIK PRATAMA / UTAMA
● Pengetikan “KLINIK PRATAMA / UTAMA”
Ukuran huruf 11, huruf kapital, cetak tebal (BOLD), spasi 1,5
● Alamat dan Nomor Telepon
Ukuran huruf 11, spasi 1,5
b. Isi Dokumen (Termasuk Dokumen yang Tidak Memerlukan Halaman Sampul
Depan)
● Ukuran huruf 11, spasi 1,5.
● Nama Bab ditulis dengan huruf kapital dan cetak tebal (BOLD).
● Nomor halaman ditulis pada bagian tengah bawah dokumen (footer).
c. Ukuran Margins
1. Kiri : 1,18’’/3cm
2. Kanan : 0,5”/1,27cm
3. Atas : 0,5”/1,27cm
4. Bawah :0,5”/1,27cm
d. Ukuran Margins SPO, SK, dan Surat MENGGUNAKAN MARGINS NORMAL DI
MS. OFFICE
1. Kiri : 2,54 cm
2. Kanan : 2,54 cm
3. Atas : 2,54 cm
4. Bawah : 2,54 cm
5
JUDUL (PEDOMAN/PANDUAN/dll)
JL. WARUNG SILAH NO. 11 RT.06/ RW.04 CIGANJUR, KEC. JAGAKARSA, KOTA
JAKARTA SELATAN, DKI JAKARTA 12630
6
A. Jenis
Naskah di lingkungan KLINIK PRATAMA / UTAMA terdiri dari dua jenis yaitu:
1. Naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk-produk
hukum berupa regulasi.
2. Naskah yang dirumuskan dalam bentuk bukan produk-produk hukum
berupa surat.
B. Naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk-produk hukum
berupa regulasi
1. Surat Keputusan Pimpinan
Surat Keputusan adalah naskah yang bersifat penetapan,dan memuat
kebijakan pokok atau kebijakan pelaksanaan yang merupakan penjabaran
dari peraturan perundang-undangan, yaitu kebijakan dalam rangka
ketatalaksanaan, penyelenggaraan tugas umum dan pembangunan,
misalnya : penetapan organisasi dan tata kerja unit pelaksanaan teknis,
penetapan ketatalaksanaan organisasi, program kerja dan anggaran,
pendelegasian kewenangan yang bersifat tetap.
2. Surat Edaran
Surat Edaran adalah naskah yang memuat pemberitahuan tentang hal
tertentu, bisa berupa perintah, petunjuk, atau penjelasan yang dianggap
penting dan mendesak.
3. Internal Memo
Memo adalah sebuah bentuk surat yang ditulis dengan ringkas, padat dan
jelas yang ditujukan kepada seseorang. Biasanya isi Memo langsung
menyatakan maksud dari si pengirim tanpa adanya bagian-bagian isi surat
lain seperti salam pembuka dan salam penutup.
4. Standar Prosedur Operasional
Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah naskah yang memuat
serangkaian petunjuk tentang cara serta urutan suatu kegiatan
operasional atau administratif tertentu yang harus diikuti oleh individu
pejabat atau unit kerja.
5. Perjanjian
Surat perjanjian adalah naskah yang berisi kesepakatan bersama tentang
suatu objek yang mengikat antara kedua belah pihak atau lebih untuk
7
melaksanakan suatu tindakan atau perbuatan hukum yang telah
disepakati bersama.
6. Program Kerja
Program Kerja merupakan susunan rencana kegiatan kerja yang sudah
dirancang dan telah disepakati bersama untuk dilaksanakan dalam jangka
waktu tertentu. Program kerja harus dibuat secara terarah, sebab akan
menjadi pegangan organisasi dalam mencapai sebuah tujuan.
7. Pedoman
Pengertian Pedoman adalah naskah dinas yang memuat acuan yang
bersifat umum di lingkungan KLINIK PRATAMA / UTAMA yang perlu
dijabarkan ke dalam petunjuk operasional/teknis dan penerapannya
disesuaikan dengan karakteristik instansi/organisasi yang bersangkutan.
8. Panduan
Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan. Agar
panduan/pedoman dapat diimplementasikan dengan baik dan benar,
diperlukan pengaturan melalui SPO.
9. Surat Perintah Kerja
Surat Perintah Kerja adalah surat resmi yang digunakan untuk
memberikan perintah pada seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan
khusus. Surat ini memuat hal-hal apa saja yang harus dilakukan oleh
pekerja, mulai dari instruksi untuk memulai pekerjaan hingga kepastian
waktu yang harus dilaksanakan oleh pekerja
8
4. Surat Kuasa
Surat Kuasa adalah surat pernyataan pelimpahan wewenang dari
pimpinan kepada pejabat/pegawai bawahannya atau orang lain guna
bertindak dan atas namanya melakukan suatu perbuatan hukum
mengenai hak dan wewenangnya yang tersebut di dalamnya.
5. Surat Undangan
Surat Undangan adalah surat yang memuat undangan kepada
Pejabat/Pegawai pada alamat tujuan untuk menghadiri suatu acara
tertentu, misalnya Rapat, Pertemuan, dan sebagainya.
6. Surat Panggilan
Surat Panggilan adalah naskah yang dipergunakan untuk memanggil
pejabat instansi pemerintah/badan hukum/swasta/perorangan, guna
diminta keterangan mengenai sesuatu permasalahan / persoalan.
7. Surat Peringatan
Surat Peringatan adalah surat yang dibuat untuk karyawan yang telah
melakukan kesalahan atau pelanggaran terhadap aturan perusahaan
8. Laporan
Laporan adalah naskah yang berisi informasi mengenai
pertanggungjawaban seorang pejabat atau pegawai kepada atasannya
sehubungan dengan pelaksanaan tugas yang diberikan/dipercayakan
kepadanya. Laporan dibuat dan ditandatangani oleh Pejabat atau Pegawai
yang disertai tugas.
9. Surat Pengantar
Surat Pengantar adalah naskah yang berisikan penjelasan singkat atau
informasi mengenai suatu pengiriman yang digunakan untuk
mengantar/menyampaikan barang atau naskah.
10. Lembar Disposisi
Lembar Disposisi adalah alat komunikasi tertulis yang ditujukan kepada
bawahan yang berisi informasi atau perintah. Lembar disposisi dibuat
diatas kertas ukuran ¼ folio.
11. Berita Acara
Berita Acara adalah naskah yang berisi pernyataan yang bersifat
pengesahan atas sesuatu kejadian, peristiwa, perubahan status dan lain-
9
lain bagi suatu permasalahan baik berupa perencanaan, pelaksanaan
maupun pengendalian kebijaksanaan pimpinan.
12. Rekomendasi
Rekomendasi adalah naskah yang berisikan keterangan/penjelasan atau
catatan dari pejabat yang berwenang tentang sesuatu hal urusan yang
dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh atasan.
13. Daftar Hadir
Daftar Hadir adalah naskah yang dipergunakan untuk mencatat dan
mengetahui kehadiran seseorang.
14. Sertifikat Pelatihan
Sertifikat Pelatihan adalah surat tanda bukti seseorang telah mengikuti
kegiatan.
15. Notulen
Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan jalannya kegiatan
sidang, rapat, mulai dari acara pembukaan, pembahasan masalah
sampai dengan pengambilan peraturan serta penutupan.
16. Term of Reference (TOR)
Tor adalah gambaran umum dan penjelasan mengenai kegiatan yang
akan dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
17. Proposal
Proposal adalah rencana kegiatan yang dituliskan dalam bentuk
rancangan kerja yang akan dilaksanakan
D. Bentuk
1. Naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk-produk
hukum berupa regulasi
1.1 Surat Keputusan Pimpinan
Bentuk dan susunan Surat Keputusan Pimpinan adalah sebagai
berikut:
1.1.1 Kepala
1.1.1.1 Kop surat keputusan terdiri atas gambar logo
KLINIK PRATAMA / UTAMA.
1.1.1.2 Kata KEPUTUSAN dan NAMA JABATAN pejabat
yang menetapkan ditulis simetris di tengah margin
dengan huruf kapital dan di bold.
10
1.1.1.3 NOMOR Keputusan ditulis dengan huruf kapital
dan di bold
Penomoran Surat Keputusan Pimpinan
xxx / SK / KPSM / xxxx / xxxx
Tahun penerbitan surat
11
1.1.3.2 Diktum MENETAPKAN dicantumkan sesudah kata
Memutuskan, disejajarkan ke bawah dengan kata
menimbang dan mengingat, memuat uraian
singkat ketetapan dengan huruf kapital dan
diakhiri tanda baca titik.
1.1.3.3 Nama Keputusan sesuai dengan judul (kepala)
keputusan seluruhnya ditulis dengan huruf kapital
1.1.4 Batang Tubuh
1.1.4.1 Batang tubuh memuat semua substansi keputusan
yang dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya :
KESATU :
Dst ........
1.1.4.2 Dicantumkan saat berlakunya keputusan,
perubahan, pembatalan, pencabutan ketentuan,
dan peraturan lainnya, dan.
1.1.4.3 Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran
keputusan, dan pada halaman terakhir
ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan
keputusan.
1.1.5 Kaki
Kaki memuat nama tempat, tanggal, bulan dan tahun,
nama jabatan, tanda tangan dan stempel jabatan serta
nama lengkap pembuat keputusan dan disertakan
tembusan dengan huruf font 11
1.1.6 Penandatanganan
Surat Keputusan Pimpinan ditandatangani oleh Pimpinan
KLINIK PRATAMA / UTAMA dan Pengabsahan merupakan
suatu pernyataan sebelum digandakan dan didistribusikan
dengan sah, suatu peraturan telah dicatat sehingga dapat
diumumkan oleh pejabat yang bertanggung jawab di
Bagian Administrasi dan Umum.
1.1.7 Distribusi
Surat Keputusan Pimpinan yang telah ditetapkan
didistribusikan kepada yang bersangkutan.
12
1.1.8 Lampiran Surat Keputusan
Jika terdapat lampiran Surat Keputusan maka dapat ditulis
di halaman selanjutnya menggunakan jenis huruf Tahoma,
dengan ukuran 10 di Bold seperti dibawah ini :
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR
NOMOR ………..
TETANG ………………..
13
Contoh Format Surat Keputusan Pimpinan
KOP SURAT
KEPUTUSAN
TENTANG
JUDUL SK
Ditetapkan : di Jakarta
Pada tanggal : ………………
Pimpinan KLINIK PRATAMA / UTAMA,
14
Lampiran Keputusan Pimpinan KLINIK PRATAMA
KELUARGA Nomor :
Tentang :
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal :
………………
Pimpinan KLINIK PRATAMA
KELUARGA,
15
1.2 Surat Edaran Pimpinan
Bentuk dan Susunan Naskah Dinas Surat Edaran adalah sebagai
berikut :
1.2.1 Kepala
1.2.1.1 Kop naskah dinas surat edaran terdiri atas gambar
logo KLINIK PRATAMA / UTAMA.
1.2.1.2 Tulisan Surat Edaran dicantumkan di bawah logo
KLINIK PRATAMA / UTAMA, ditulis dengan huruf
kapital.
1.2.1.3 Nomor Surat Edaran ditulis di bawah Surat Edaran
dengan huruf kapital.
16
1.2.3 Kaki
Kaki sebelah kanan bawah memuat.
1.2.3.1 Tempat dan tanggal penetapan.
1.2.3.2 Nama jabatan yang menandatangani, ditulis
dengan huruf awal kapital dan diakhiri dengan
tanda baca koma.
1.2.3.3 Tanda tangan pejabat yang menetapkan.
1.2.3.4 Nama lengkap yang menandatangani ditulis
dengan huruf awal kapital.
1.2.3.5 Stempel KLINIK PRATAMA / UTAMA.
1.2.4 Penandatangan
Surat Edaran ditandatangani oleh Pimpinan KLINIK
PRATAMA / UTAMA dan keabsahan salinan dilakukan oleh
bagian Administrasi dan Umum.
17
Contoh Format Surat Edaran Direktur
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
x
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Jakarta
Pada tanggal :
18
Penomoran Internal Memo
xxxxx / IM / KPSM / xx / xxxx
Tahun penerbitan surat
19
Contoh Format Internal Memo
INTERNAL MEMO
No. xxxxx/IM/KPSM/xx/xxxx
Kepada :
Dari :
Tembusan :
Tanggal :
Perihal :
Lampiran :
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Ditetapkan tanggal :
KLINIK PRATAMA KELUARGA Jabatan
Nama Jelas
20
1.4 Standar Prosedur Operasional (SPO)
Bentuk dan susunan naskah standar prosedur operasional adalah
sebagai berikut :
1.4.1 Kepala
1.4.1.1 Kepala sebelah kiri memuat
(1) Kop naskah standar prosedur operasional
terdiri atas gambar logo KLINIK PRATAMA /
UTAMA.
(2) Tulisan STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL dicantumkan di bawah logo
KLINIK PRATAMA / UTAMA..
1.4.1.2 Kepala sebelah kanan memuat
(1) JUDUL Standar prosedur operasional yang
ditulis dengan huruf kapital.
(2) Nomor Dokumen, Nomor Revisi, dan
Halaman dicantumkan secara simetris
dibawah judul.
(3) Tanggal Terbit dicantumkan di bawah
nomor dokumen
(4) Tanda Tangan dan Nama Jelas pejabat yang
menetapkan standar prosedur operasional
dicantumkan di bawah nomor revisi dan
halaman.
1.4.2 Batang Tubuh.
Batang tubuh standar prosedur operasional terdiri atas
pengertian, tujuan, kebijakan, prosedur, dan unit terkait.
1.4.3 Kebijakan.
Berisi kebijakan yang memayungi standar prosedur
operasional (SPO) tersebut.
21
Penomoran Dokumen :
Penomoran Standar Prosedur Operasional (SPO)
xxxxx / SPO / 03 / ADM
JUDUL SPO
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
22
PROSEDUR 1.
2.
3.
Dst.
UNIT TERKAIT
FORMAT HALAMAN 2
JUDUL SPO
23
Penomoran Dokumen :
Penomoran Dokumen Perjanjian
xxxxx / PKS / KPSM / xx / xxxx
Tahun penerbitan surat
24
1.5.3.5 Nama jelas pihak-pihak penandatanganan dan
penulisan jabatan
1.5.3.6 Stempel KLINIK PRATAMA / UTAMA
1.5.3.7 Paraf per bagian divisi
25
Format Naskah Perjanjian
KOP SURAT
II. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………. ………………………..PIHAK KEDUA………………………………………………
Kedua belah pihak dalam hal ini telah sepakat untuk mengadakan Perjanjian
Kerjasama …………………………. dengan ketentuan sebagai berikut :
26
PASAL 1
MAKSUD DAN TUJUAN
1. Pihak Pertama ……………………………………………………………………………
2. Pihak Kedua……………………………………………………………………………….
PASAL 2
RUANG LINGKUP PERJANJIAN
………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
PASAL 3
HAK DAN KEWAJIBAN
………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
PASAL 4
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………….
PASAL 5
KERAHASIAAN
………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..
PASAL 6
TATA CARA PEMBAYARAN
………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
PASAL 7
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..
27
PASAL 8
LAIN-LAIN
………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………….
PASAL 10
PENUTUP
………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………….
Materai 10.000
Nama Nama
28
1.6 Program Kerja
Bentuk dan Susunan Pedoman adalah sebagai berikut :
1.6.1 Sampul
Bagian sampul depan dituliskan nama Program Kerja
1.6.2 Batang Tubuh
1.6.2.1 Pendahuluan
1.6.2.2 Tujuan
- Tujuan Umum
- Tujuan Khusus
1.6.2.3 Rencana Kegiatan
1.6.2.4 Rencana Pelaksanaan Kegiatan
1.6.2.5 Kesimpulan
1.6.2.6 Penutup
1.6.3 Kaki
1.6.3.1 Penandatangan yang mengajukan
1.6.3.2 Penandatangan yang menyetujui
29
pembaca/pengguna atau mereka yang akan
menyampaikan saran penyempurnaan.
1.7.3 Penutup
30
dinas yang menggunakan kop naskah dinas tidak
perlu mencantumkan nomor halaman.
31
3. Laporan Tahunan
32
2. Naskah yang dirumuskan dalam bentuk surat
2.1 Surat Biasa
Bentuk dan susunan Surat Biasa adalah sebagai berikut :
2.1.1 Kepala
2.1.1.1 Kop surat terdiri atas Logo KLINIK PRATAMA /
UTAMA
2.1.1.2 Tempat dan Tanggal pembuatan surat diletakkan
di sebelah kanan atas
2.1.1.3 Nomor, lampiran, dan perihal ditulis di sebelah kiri
2.1.1.4 Kata Kepada Yth. Ditulis tegak lurus di bawah kata
Perihal
Penomoran naskah surat biasa adalah :
Penomoran Surat Biasa
xxxxxx / EXT / KPSM / xxx / xxxxx
Tahun Penerbitan
33
2.1.3.4 Stempel digunakan sesuai dengan ketentuan
penggunaan
2.1.3.5 Tembusan, memuat nama jabatan pejabat
penerima tembusan.
Format Naskah Surat Biasa
KOP SURAT
Jakarta,..................
Assalamualaikum Wr Wb Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Wassalamualaikum Wr Wb
Jabatan,
Nama Jelas
Tembusan :
1.xxxxxxxx
34
2.2 Surat Keterangan
Bentuk dan susunan Surat Keterangan adalah sebagai berikut :
2.2.1 Kepala
2.2.1.1 Kop surat keterangan terdiri logo KLINIK PRATAMA
/ UTAMA.
2.2.1.2 Tulisan surat keterangan seluruhnya menggunakan
huruf kapital dan diletakkan di tengah margin dan
diberikan garis bawah.
Nomor surat ditulis di bawah tulisan Surat
Keterangan dan diletakkan di tengah margin.
Tahun Penerbitan
Bulan Penerbitan
menggunakan romawi
35
2.2.3.6 Tembusan, memuat nama jabatan pejabat
penerima tembusan.
Hal yang perlu diperhatikan adalah posisi bagian kaki terletak
pada bagian kanan bawah.
SURAT KETERANGAN
NO : xxxxxx/SKET/KPSM/xxxx/xxxxxx
Yang bertanda tangan di bawah ini KLINIK PRATAMA KELUARGA menerangkan bahwa :
Nama :xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Jabatan :xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Maksudxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan dengan sebagaimana mestinya.
Jakarta, ...................................
Nama Jabatan
Nama Jelas
36
2.3 Surat Tugas
2.3.1 Kepala
2.3.1.1 Kop surat perintah terdiri atas logo KLINIK
PRATAMA / UTAMA.
2.3.1.2 Kata Surat Tugas ditulis dengan huruf kapital
diletakkan di tengah margin.
2.3.1.3 Nomor surat berada di bawah tulisan surat
perintah. Penomoran Surat Tugas :
Penomoran Surat Tugas
xxxxxx / ST / KPSM / xxx / xxxxx
Tahun Penerbitan
37
2.3.3.3 Paraf bawahan langsung dari pejabat penanda
tangan surat disebelah kiri nama jabatan
penandatangan.
2.3.3.4 Tanda tangan pejabat yang memerintahkan.
2.3.3.5 Nama lengkap pejabat yang menandatangani surat
2.3.3.6 Stempel
2.3.4 Hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
2.3.4.1 Jika penugasan merupakan perintah kolektif, daftar
pegawai yang ditugaskan dimasukkan dalam
lampiran yang terdiri atas kolom nomor urut,
nama, jabatan dan keterangan.
2.3.4.2 Surat penugasan tidak berlaku lagi setelah perintah
dilaksanakan atau masa berlakunya berakhir.
Format Naskah Surat Tugas
KOP SURAT
SURAT
TUGAS
No :
xxxxxx/ST/KPSM/xxxx/xxxxxx Yang bertanda tangan di
bawah ini :
Nama :
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx NIP :
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Jabatan :
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Dengan ini
menugaskan kepada :
Nama : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
NIP : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Jabatan : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Untuk
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
38
Demikian surat tugas ini dibuat untuk dapat dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya. Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.
Jakarta, ........................
Nama Jabatan
Nama Jelas
39
2.4.3.2 Tanda tangan dan nama jelas pihak pemberi kuasa
dan penerima kuasa
2.4.3.3 Materai
2.4.4 Hal-hal berikut perlu diperhatikan :
2.4.4.1 Penerima kuasa terletak di sebelah kanan dan
pemberi kuasa terletak di sebelah kiri.
2.4.4.2 Materai ditempel di tempat pemberi kuasa.
40
Contoh Format Naskah Surat Kuasa
KOP SURAT
SURAT KUASA
No : xxxx/SKU/KPSM/xxxxx/xxxxxx
Untuk xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Demikian surat kuasa ini dibuat untuk dapat dipergunakan dengan sebagaimana
mestinya.
Materai 10.000
41
2.5 Surat Undangan
Bentuk dan susunan surat undangan adalah sebagai berikut :
2.5.1 Kepala
2.5.1.1 Kop surat undangan terdiri atas Logo KLINIK
PRATAMA / UTAMA
2.5.1.2 Tempat dan tanggal pembuatan undangan ditulis
di sebelah kanan
2.5.1.3 Nomor, lampiran dan perihal ditulis di sebelah kiri
undangan
2.5.1.4 Alamat tujuan diletakkan tegak lurus dengan kata
Perihal
Tahun Penerbitan
42
2.5.3.4 Stempel Jabatan/Instansi dan
2.5.3.5 Tembusan jika perlu dan diletakkan di sebelah
kanan bawah
43
Contoh Format Surat Undangan
KOP SURAT
Jakarta, ..............................
Nomor: xxx/UND/KPSM/xxxx/xxxxx
Lampiran: Jika ada lampiran dituliskan, jika tidak ada lampiran tidak dituliskan Perihalxxxxxxxxxx
Assalamu’alaikum Wr Wb,
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Wasalamu’alaikum Wr Wb,
Nama Jabatan,
Nama Jelas
44
2.6 Surat Panggilan
Bentuk dan susunan surat panggilan adalah sebagai berikut :
2.6.1 Kepala Surat Panggilan terdiri atas :
2.6.1.1 Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun
2.6.1.2 Nama perorangan yang dipanggil
2.6.1.3 Nomor, Sifat, Lampiran dan Perihal
Tahun Penerbitan
45
Contoh Format Surat Panggilan
Jakarta, ………….
Kepada Yth.
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Assalamu’alaikum Wr Wb,
Menghadap
Kepada Alamat :xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
:xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Untuk :xxxxxxxxxxxxxxx
Walaikum’salam Wr Wb
Nama Jabatan
Nama Jelas
Tembusan :
46
2.7 Surat Peringatan
Bentuk dan susunan surat peringatan adalah sebagai berikut :
2.7.1 Kepala Surat Peringatan terdiri atas :
2.7.1.1 Tertulis judul surat “SURAT PERINGATAN”
dengan tulisan capital dan di bold.
2.7.1.2 Nama surat peringatan
Tahun Penerbitan
47
Contoh Format Surat Peringatan
KOP SURAT
SURAT PERINGATAN
Nomor : …… /SP/KPSM/…./....
Surat peringatan ini dikeluarkan berdasarkan bukti bahwa ……. Telah melakukan pelanggaran berupa
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
Demikian surat peringatan ke ….. (SP ..) ini dibuat agar dapat diperhatiakan dan ditaati.
Jakarta,2022
(Nama Jabatan)
(Nama Lengkap)
48
2.8 Laporan
Bentuk dan susunan laporan adalah sebagai berikut :
2.8.1 Sampul
Pada sampul laporan memuat judul laporan yang ditulis
dengan huruf kapital, nama unit yang menyusun laporan,
tahun penyusunan laporan, logo klinik, nama rumah sakit
dan alamat rumah sakit
49
Contoh Format Sampul Laporan
LAPORAN
……………………..
Tahun ……
Jl. Warung SIlah No. 11 RT 06 / RW 04 KEL. CIGANJUR, KEC. JAGAKARSA, KOTA JAKARTA SELATA
50
2.9 Surat Pengantar
Bentuk dan susunan Surat Pengantar adalah sebagai berikut :
2.9.1 Kepala
2.9.1.1 Kop surat pengantar terdiri atas logo KLINIK
PRATAMA / UTAMA.
2.9.1.2 Tempat dan tanggal pembuatan surat ditulis di
sebelah kanan.
2.9.1.3 Nomor surat ditulis di sebelah kiri sejajar dengan
tempat dan tanggal pembuatan surat.
2.9.1.4 Alamat Tujuan ditulis di bawah nomor surat.
2.9.1.5 Tulisan Surat Pengantar menggunakan huruf
kapital diletakkan di tengah margin.
2.9.2 Batang Tubuh
Batang tubuh surat pengantar berbentuk kolom, dan
memuat:
2.9.2.1 Nomor Urut
2.9.2.2 Jenis naskah dinas yang dikirim
2.9.2.3 Banyaknya naskah/barang, dan
2.9.2.4 Keterangan
2.9.3 Kaki (di sebelah kanan pengirim)
Bagian Kaki terdiri atas
2.9.3.1 Tempat dan tanggal penerimaan
2.9.3.2 Nama Jabatan penerima
2.9.3.3 Tanda Tangan
2.9.3.4 Nama dan Stempel Jabatan atau Instansi
Bagian kaki kanan terdiri atas nama jabatan dan nama jelas
pengirim.
51
Contoh Format Surat Pengantar
KOP SURAT
Kepada Yth.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
SURAT PENGANTAR
NOMOR : xxxxx/SRTP/KPSM/xxxx/xxxxx
Yang Menerima,
52
2.10 Lembar Disposisi
Lembar disposisi terdiri atas :
2.10.1 No. Surat
2.10.2 Asal Surat
2.10.3 No. Surat Masuk
2.10.4 Tgl. Surat Terima
2.10.5 Perihal
2.10.6 Tujuan
2.10.7 Disposisi
2.10.8 Tindak Lanjut
Contoh Format Lembar Disposisi
PERIHAL :
TUJUAN :
DISPOSISI :
TINDAK
:
LANJUT
53
2.11 Berita Acara
Bentuk dan susunan berita acara serah terima adalah sebagai
berikut :
2.11.1 Kepala
2.11.1.1 Kop Berita Acara terdiri atas logo KLINIK
PRATAMA / UTAMA.
2.11.1.2 Tulisan Berita Acara ditulis seluruhnya
dengan huruf dan diletakkan di tengah
margin.
2.11.2 Batang Tubuh
Batang tubuh memuat hal-hal berikut :
2.11.2.1 Kalimat pertama diawali dengan frasa Pada
Hari ini diikuti dengan tanggal, bulan, dan
tahun;
2.11.2.2 Identitas para pihak yang melaksanakan
kegiatan;
2.11.2.3 Kegiatan yang dilaksanakan;
2.11.2.4 Kalimat penutup dengan frasa Demikian
berita acara ini dibuat untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
2.11.3 Kaki
Bagian kaki memuat hal-hal berikut :
2.11.3.1 Nama tempat
2.11.3.2 Tanggal, bulan, tahun
2.11.3.3 Tanda tangan para pihak
2.11.3.4 Nama jelas penandatangan
2.11.3.5 Stempel jabatan/ instansi
54
Contoh Format Berita Acara
KOP SURAT
BERITA ACARA
NOMOR : xxxxx/BA/KPSM/xxxx/xxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxx
Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan dengan sebagaimana mestinya.
Jakarta, .........................
PIHAK KE I PIHAK KE Il
55
2.12 Telaah Staf
Bentuk dan susunan telaahan adalah sebagai berikut :
2.12.1 Kepala
Bagian Kepala Memuat
2.12.1.1 Judul telaahan dan judul itu diletakkan di
tengah atas.
2.12.1.2 Telaah ditujukan, tanggal, nomor, sifat,
lampiran, perihal dan uraian singkat
permasalahan.
2.12.2 Batang Tubuh
2.12.2.1 Permasalahan/persoalan memuat pernyataan
singkat dan jelas tentang permasalahan /
persoalan yang akan dipecahkan.
2.12.2.2 Praanggapan memuat dugaan yang beralasan,
berdasarkan data yang ada, saling
berhubungan sesuai dengan situasi yang
dihadapi, dan merupakan kemungkinan
kejadian pada masa yang akan datang.
2.12.2.3 Fakta yang mempengaruhi memuat fakta
yang merupakan landasan analisis dan
pemecahan permasalahan/persoalan.
2.12.2.4 Diskusi kupasan dan analisis pengaruh
praanggapan dan fakta terhadap
permasalahan/persoalan dan akibatnya,
hambatan serta keuntungan dan kerugian,
pemecahan atau cara bertindak yang mungkin
atau dapat dilakukan.
2.12.2.5 Kesimpulan memuat intisari hasil diskusi yang
merupakan pilihan cara bertindak atau jalan
keluar.
2.12.2.6 Saran memuat secara ringkas dan jelas
tindakan yang disarankan untuk mengatasi
permasalahan / persoalan yang dihadapi.
2.12.3 Kaki
56
Bagian Kaki terdiri atas :
2.12.3.1 Jabatan penelaah yang ditulis dengan huruf
awal kapital
2.12.3.2 Tanda tangan
2.12.3.3 Nama lengkap
2.12.3.4 Tembusan
TELAAHAN STAF
Pokok Persoalan :
Praanggapan :
NAMA JABATAN
Tembusan :
1.
57
2.13 Rekomendasi
Rekomendasi terdiri atas :
2.13.1 Kepala
2.13.1.1 Tulisan “Rekomendasi” ditempatkan di
tengah-tengah isi naskah.
2.13.1.2 Nomor ditempatkan dibawah tulisan
“Rekomendasi” penomoran Surat
Rekomendasi.
2.13.1.3 Tulisan “Tentang”
2.13.1.4 Nama/Judul Rekomendasi
58
Format Naskah Rekomendasi
KOP SURAT
REKOMENDASI
NOMOR : xxxx/REK/KPSM/xxxxx/xxxxxx
TENTANG
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
a. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
b. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
c. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Jakarta, ..............................
Jabatan
Nama Jelas
.....................................
59
2.14 Daftar Hadir
Daftar hadir terdiri atas :
2.14.1 Kepala daftar hadir terdiri atas :
2.14.1.1 Logo KLINIK PRATAMA / UTAMA
2.14.1.2 Tulisan “DAFTAR HADIR” ditempatkan di
tengah-tengah lembar naskah.
2.14.1.3 Hari/tanggal, waktu, agenda, dan tempat
ditulis di bawah tulisan daftar hadir sebelah
kiri.
2.14.2 Isi daftar hadir terdiri atas :
2.14.2.1 Kolom nomor urut
2.14.2.2 Kolom nama
2.14.2.3 Kolom jabatan
2.14.2.4 Kolom jam datang
2.14.2.5 Kolom tanda tangan / paraf
Contoh Format Daftar Hadir
DAFTAR HADIR
Hari / Tanggal :
Waktu :
Agenda :
Tempat :
Nama
Jam
No. * wajib menggunakan Jabatan Tanda Tangan
Datang
nama lengkap & Gelar
1 1 2
3 3 4
60
2.15 Sertifikat Pelatihan
Bentuk dan susunan sertifikat pelatihan terdiri atas :
2.15.1 Kepala yaitu tulisan “SERTIFIKAT” dan dibawah terletak
nomor sertifikat
2.15.2 Isi Sertifikat Pelatihan berisi uraian kegiatan yang telah
diikuti nama peserta pelatihan, termasuk waktu kegiatan
dan tempat.
2.15.3 Bagian Akhir Sertifikat pelatihan terdiri atas :
2.15.3.1 Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun
2.15.3.2 Nama Jabatan dan Instansi
2.15.3.3 Tanda Tangan
2.15.3.4 Nama Jelas
61
Format Sertifikat Pelatihan
SERTIFIKAT PELATIHAN
DIBERIKAN KEPADA
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
62
2.16 Notulen Rapat
Bentuk dan susunan notulen rapat adalah sebagai berikut :
2.16.1 Kepala :
2.16.1.1 Logo KLINIK PRATAMA / UTAMA
2.16.1.2 Pada bagian tengah kertas berisi kata Notulensi
Rapat dan judul rapat yang ditulis dengan huruf
kapital dan bold.
2.16.1.3 Sebelah kiri dibawah kata risalah berisi jenis
Hari/tanggal, waktu, dan tempat.
2.16.2 Notulen berisi tentang pokok pembahasan, solusi, De
Tempo dan PIC.
2.16.3 Kaki notulen memuat
2.16.3.1 Tanda tangan dan nama notulis.
2.16.3.2 Tanda tangan pemimpin rapat dan nama pemimpin
rapat.
Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
63
No Pembahasan Solusi De Tempo PIC
( ) ( )
64
2.17.2.4 Sasaran Peserta
2.17.2.5 Narasumber
2.17.2.6 Pelaksanaan
2.17.2.7 Rencana Anggaran
2.17.2.8 Metode
2.17.2.9 Susunan Acara
2.17.2.10 Susunan Kepanitiaan
2.17.2.11 Penutup
2.17.3 Kaki :
2.17.3.1 Tempat, tanggal, bulan dan tahun
pembuatan
2.17.3.2 tanda tangan pembuat pada bagian kiri
2.17.3.3 tanda tangan mengetahui atasan langsung
pada bagian kanan
2.17.3.4 tanda tangan menyetujui atasan tidak
langsung/direktur pada bagian bawah
tengah
2.18 Proposal
2.18.1. Kepala :
2.18.1.1 Judul Proposal terletak di atas bagian tengah
2.18.2. Isi :
2.18.2.1 Daftar Isi
A. Latar Belakang
B. Tujuan Kegiatan
2.18.2.2 Nama Kegiatan
2.18.2.3 Pendahuluan
2.18.2.4 Isi Proposal
A. Tema
B. Peserta
C. Kelengkapan/Peralatan yang dibutuhkan
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
2.18.2.5 Susunan Acara
2.18.2.6 Susunan Kepanitiaan
2.18.2.7 Rencana Anggaran
2.18.2.8 Penutup
65
2.18.3. Kaki :
2.18.3.1 Tempat, tanggal, bulan dan tahun pembuatan
2.18.3.2 Tanda tangan pembuat pada bagian kiri
2.18.3.3 Tanda tangan mengetahui atasan langsung
pada bagian kanan
2.18.3.4 Tanda tangan menyetujui atasan tidak
langsung/direktur pada bagian bawah
tengah
66
BAB III
67
7. Tembusan surat disampaikan kepada unit kerja terkait, sedangkan
lampiran hanya disampaikan kepada unit yang bertanggung jawab.
8. Tingkat Keamanan
a. Sangat rahasia disingkat (SR), tingkat keamanan isi surat yang
tertinggi, sangat erat hubungannya dengan keamanan dan
keselamatan KLINIK PRATAMA / UTAMA. Jika disiarkan secara tidak
sah atau jatuh ke tangan yang tidak berhak, akan membahayakan
keamanan dan keselamatan KLINIK PRATAMA / UTAMA.
b. Rahasia disingkat (R), tingkat keamanan sisi surat yang berhubungan
erat dengan keamanan dan keselamatan KLINIK PRATAMA / UTAMA.
Jika disiarkan secara tidak sah atau jatuh ke tangan yang tidak
berhak akan merugikan KLINIK PRATAMA / UTAMA.
c. Biasa disingkat (B), tingkat keamanan isi suatu surat yang tidak
termasuk dalam butir a sampai dengan c, namun tidak berarti bahwa
isi surat tersebut dapat disampaikan kepada yang tidak berhak
mengetahuinya.
9. Kecepatan penyampaian
a. Amat segera/kilat, surat harus diselesaikan/dikirim/disampaikan pada
hari yang sama dengan batas waktu 24 jam.
b. Segera, surat harus diselesaikan / dikirim/disampaikan dalam waktu 2
x 24 jam.
c. Biasa, surat harus diselesaikan / dikirim/disampaikan menurut yang
diterima oleh bagian pengiriman, sesuai dengan jadwal perjalanan
kurir, batas waktu 5 hari.
10. Surat dengan Tingkat Keamanan Tertentu (Sangat Rahasia dan Rahasia)
harus dijaga keamanannya. Tanda tingkat keamanan ditulis dengan cap
(tidak diketik), berwarna merah pada bagian atas dan bawah setiap
halaman surat. Jika surat tersebut dibuat salinan, cap tingkat keamanan
pada salinan harus dengan warna yang sama dengan warna cap pada
surat asli
11. Penggunaan Kertas Surat
Kertas yang digunakan adalah HVS ukuran A4- 80 gram dan berlogo
KLINIK PRATAMA / UTAMA atau disesuaikan dengan kebutuhan, antara
lain untuk kegiatan surat-menyurat, penggandaan dan dokumen
pelaporan.
68
12. Pengetikan sarana administrasi dan komunikasi perkantoran
a. Besar batas atas-bawah-kiri-kanan yang dipakai adalah 2 ; 1,5 cm ;
2,5 ; 2 cm atau 0,8 ; 06 ; 1; 0,8 inchi.
b. Jenis huruf yang digunakan adalah Tahomal dengan ukuran 11 dan
lebar spasi sebesar 1,5 spasi.
c. Bentuk yang dipakai adalah bentuk surat lurus (block stable) dengan
sedikit penyesuaian yaitu posisi rata kiri kecuali untuk penulisan
tanggal posisi digunakan adalah posisi rata kanan dan penulisan judul
pada jenis surat tertentu maka yang digunakan adalah posisi sejajar
di tengah.
d. Pemakaian huruf tebal diatur sendiri tergantung pada jenis surat.
Kertas A4 - 75 gr
69
2. Jenis dan kewenangan penandatanganan naskah di lingkungan KLINIK
PRATAMA / UTAMA.
a. Pimpinan KLINIK PRATAMA / UTAMA menandatangani naskah di
lingkungan KLINIK PRATAMA / UTAMA dalam bentuk dan susunan
regulasi serta dalam bentuk surat yang materinya memuat
kebijaksanaan dan atas pelaksanaan dari peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi;
b. Naskah di lingkungan KLINIK PRATAMA / UTAMA sebagaimana
dimaksud pada huruf a, ditujukan untuk kebutuhan komunikasi
internal dan eksternal KLINIK PRATAMA / UTAMA.
3. Pembubuhan Paraf
Naskah di lingkungan KLINIK PRATAMA / UTAMA sebelum ditandatangani
oleh Pimpinan KLINIK PRATAMA / UTAMA harus diparaf terlebih dahulu
oleh Pimpinan Divisi terkait untuk ikut bertanggung jawab karena tugas
pokok dan fungsinya atau terkait dengan tugasnya, yakni disebelah kanan
nama yang berwenang menandatangani naskah.
4. Penggunaan a.n.
Dalam hal Pimpinan KLINIK PRATAMA / UTAMA memberikan mandat
penandatanganan kepada pejabat bawahannya, maka penggunaan a.n.
yaitu sebagai berikut :
a. a.n. (atas nama, ditulis a huruf kecil dan n huruf kecil)
dipergunakan jika yang berwenang menandatangani (pejabat
setingkat dibawahnya) telah mendapat mandat dari pejabat
atasannya, dan pertanggungjawaban materi surat tersebut tetap
berada ditangan yang memberikan mandat. Pejabat yang
menandatangani dapat diminta pertanggungjawabannya tentang isi
surat dimaksud oleh yang memberi mandat.
70
Pimpinan,
Nama Jelas
b. Penggunaan “a.n” :
a.n. Pimpinan,
Nama Jelas
71
BAB IV
SISTEM PENOMORAN
JENIS HURUF
1. Tipe huruf yang digunakan dalam pembuatan Standar Prosedur Operasional
(SPO) adalah Tahoma.
2. Besarnya huruf adalah 11, dengan jarak spasi sebesar 1.5 (satu setengah)
72
C. Daftar Penomoran Dokumen
Menunjukkan Dokumen
KODE KETERANGAN
UT URAIAN TUGAS
SPO STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PPK PANDUAN PRAKTIS KLINIS
SK SURAT KEPUTUSAN
SPK SURAT PERINTAH KERJA
PKWT PERJANJIAN KONTRAK WAKTU TERTENTU
PKWTT PERJANJIAN KONTRAK WAKTU TIDAK TERTENTU
SE EDARAN
IM INTERNAL MEMO
EXT SURAT BIASA
SKET SURAT KETERANGAN
SUU SURAT KUASA
UND SURAT UNDANGAN
SPL SURAT PANGGILAN
SRTP SURAT PENGANTAR
BA BERITA ACARA
REK SURAT REKOMENDASI
SPT SURAT PERNYATAAN
KODE BAGIAN
01 Pimpinan
02 Kepala Bidang Pelayanan Medis
03 Kepala Bagian Administrasi dan Umum
04 Kepala Penunjang Medis
05 Kepala Mutu
73
Menunjukkan Bidang / Bagian / Unit
KODE INSTALASI/BAGIAN/UNIT
BIDANG KEDARURATAN MEDIS
MED Kedaruratan Medis
YU Pelayanan Umum
PG Pelayanan Gigi
KIA Kesehatan Ibu dan Anak
UF Farmasi
FO Pendaftaran
RM Rekam Medis
BAGIAN ADMINISTRASI DAN UMUM
ADM Administrasi dan Umum
SDM Sumber Daya Manusia
BAGIAN MUTU
MUTU Mutu
PPI Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
SKP Keselamatan Pasien
74