Anda di halaman 1dari 61

NOTA PEMBELAAN

(PLEIDOOI)

ATAS DIRI TERDAKWA :


Atas Nama Terdakwa HERI YUNANTO alias HERI bin SURONO (Alm)
Dalam Perkara Pidana Nomor : 50/Pid.B/2022/PN.Smn.
Pada Pengadilan Negeri Sleman

Disampaikan Oleh Tim Penasihat Hukum :


PAMUNGKAS HUDAWANTO, S.H., M.H.
ATQO DARMAWAN AJI, S.H., M.H.
RADITYA ADI WICAKSONO, S.H.
ISNANTA AHMAD, S.H.
YENI SAFITRI,S.H.

NOTA PEMBELAAN (PLEDOOI)


PENASIHAT HUKUM ATAS NAMA TERDAKWA

1
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
HERI YUNANTO Alias HERI bin SURONO (alm)
ATAS TUNTUTAN/REQUISITOR JAKSA PENUN UMUM
DALAM PERKARA PIDANA NO. 50/Pid.B/2022/PN.Smn

“Adil ialah menimbang yang sama berat, menyalahkan yang salah


Dan membenarkan yang benar, mengembalikan hak yang empunya
dan jangan berlaku zalim di atasnya.“
(Buya Hamka)

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Kepada Yang Terhormat,


Majelis Hakim Pemeriksaan Perkara Pidana
No. 50/Pid.B/2022/PN.Smn
Pada Pengadilan Negeri Sleman
di-
SLEMAN

Assalamualaikum Wr.Wb.

Majelis Hakim yang kami muliakan,


Saudara Penuntut Umum yang kami hormati,
Pengunjung Sidang yang kami hormati.

Sudah menjadi keharusan bagi kita semua untuk senantiasa menghaturkan rasa syukur
kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan karunia dan hidayah-Nya kepada kita
semua, hingga pada saat ini kita masih bisa hadir dan bertemu dalam sidang yang amat
mulia ini, dalam upaya bersama-sama mencari dan menemukan suatu kebenaran dan
keadilan, yang senantiasa menjadi tuntutan Nurani dan dambaan setiap insan.

Bersamaan dengan kesempatan penyampai pembelaan Terdakwa kali ini, berkaitan


dengan tugas kita bersama dalam upaya menegakkan kebenaran dengan penuh

2
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
keadilan maka perkenankanlah kami untuk mengutip ayat Al-Quran pada surat Al-
Maidah ayat 8 yang memiliki arti:

“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah
sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku
tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat dari takwa. Dan bertawaklah
kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”

Sebelum kami sampaikan nota pembelaan, perkenankanlah kami mengucapkan terima


kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Majelis Hakim pemeriksaan
perkara pidan aini yang telah berkenan memberikan kesempatan yang seluas-luasanya
serta waktu yang cukup kepada kami untuk mempersiapkan Nota Pembelaan (Pleidooi)
terhadap Terdakwa Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono sehubungan dengan adanya
tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum hari Selasa tertanggal 12 April
2022. Pembelaan ini kami dasari pada realita bahwa manusia adalah tempat
bersemayam kesalahan maupun kelalaian dan tidak akan pernah sempurna. Selanjutnya
agar penyampaian Pleidooi kami lebih terarah, maka rangkaian Pleidooi ini kami
uraikan dengan sistematika sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN
II. MENGENAI SURAT DAKWAAN
III.FAKTA-FAKTA YANG TERUNGKAP DIPERSIDANGAN
IV.ANALISIS YURIDIS
V. KESIMPULAN DAN PENUTUP

I. PENDAHULUAN

3
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
Majelis Hakim yang kami muliakan,
Saudara Penuntut Umum yang kami hormati,
Pengunjung Sidang yang kami hormati.

Pada hari ini, hari yang paling menentukan dalam hidup Terdakwa,
perkenankanlah kami Penasihat Hukum Tedakwa, menyampaikan serta
membacakan nota pembelaan kami terhadap Terdakwa yang didakwa
melakukan perbuatan pidana dengan terang-terangan dan dengan tenaga
bersama menggunakan kekerasan terhadap orang mengakibatkan maut,
sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 170 ayat (2) ke-3 KUHP atau
Pasal 351 ayat (3) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP atau Pasal 338 KUHP jo
Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Bahwa kekhilafan dan salah adalah selalu menjadi milik manusia dan
kebenaran serta kesempurnaan adalah mutlak milik tuhan yang maha
esa. Membuat kekeliruan itu manusiawi, namun tidaklah baik untuk
mempertahankan terus kekeliruan (erare humanun est) dengan
berpedoman pada prinsip tersebut di atas, maka kasus yang dihadapi
oleh Terdakwa sekarang ini adalah merupakan sesuatu yang bisa saja
terjadi kepada siapapun termasuk kepada kita para penegak hukum
sekalipun. Oleh karenanya, apa yang sekarang dialami oleh Terdakwa ini
dapat menjadikan kita bersama lebih berhati-hati lagi dalam bertindak
serta berprilaku.

Kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa berkeinginan mengajak kepada


Majelis Hakim dan Saudara Penuntut Umum untuk kembali merenungkan
tentang fungsi dan keberadaan kita semua di dalam persidangan ini. Fungsi dan
keberadaan kita tak lain adalah untuk mengungkapkan fakta dari suatu
peristiwa pidana dalam rangka menegakkan hukum berdasarkan kepastian,
keadilan dan kebermanfaatan hukum.

Berkaitan dengan suatu keadilan yang harus ditegakkan, izinkanlah kami


menyampaikan ayat dalam Al-Quran:

4
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberi kepada kaum kerabat dan Allah melarang perbuatan keji,
kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepada kamu agar
kamu dapat pengambil pengajaran”. (Q.S. An-Nahl (16): 90).

Dalam ayat tersebut dapat kita semua ambil kesimpulan, bahwa dalam
mengambil keputusan tidak boleh berat sebelah apalagi dipengaruhinya
tindakan oleh hawa nafsu, antara murka ataupun karena kecintaan kepada
seseorang. Rasulullah SAW dalam salah satu sabdanya mengingatkan agar
janganlah seorang hakim memutuskan perkara dalam keadaan marah, emosi
yang tidak stabil, biasanya dikarenakan emosi tersebut seseorang tidak adil
dalam putusan.

Kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa tentunya tetap menghormati apa yang
nantinya akan diputuskan oleh Majelis Hakim. Akan tetapi perlu kiranya
melihat dan mempertimbangkan hal-hal yang sekiranya dapat menegakkan
keadilan bagi Terdakwa.

Akhirnya hanyalah perkenaan serta kebijakan dari Yang Mulia Majelis Hakim
yang dapat kami harapkan dalam memberikan putusan yang seadil-adilnya
terhadap Terdakwa. Melihat Terdakwa yang masih berusia muda, memiliki
masa depan yang Panjang, dan menjadi tulang punggung keluarga orang tuanya
serta Terdakwa mengakui kesalahannya dan sangat menyesal atas perbuatan
yang telah dilakukannya.

II. MENGENAI SURAT DAKWAAN DAN TUNTUTAN JAKSA PENUNTUT UMUM

Majelis Hakim yang kami muliakan,


Saudara Penuntut Umum yang kami hormati,
Pengunjung Sidang yang kami hormati.

5
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
Sebagaimana telah kita ketahui bersama, bahwa di dalam tiap-tiap perkara
pidana, surat dakwaan menduduki tempat yang sangat penting karena surat
dakwaan merupakan dasar dari pemeriksaan di persidangan dan juga
merupakan dasar dari keputusan yang akan dijatuhkan oleh Pengadilan
nantinya. Setelah kata-kata pendahuluan tersebut di atas, kami mohon
perhatian lebih jauh tentang surat dakwaan yang dikemukakan oleh saudara
Penuntut Umum terhadap Terdakwa.

Bahwa Terdakwa Heri Yunanto didakwa oleh Penuntut Umum dalam perkara a
quo dengan bentuk dakwaan Alternatif yang mana Terdakwa dengan terang-
terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap
korban DEWA BAGAS PINASTI, mengakibatkan maut sebagaimana dakwaan
pertama Pasal 170 ayat (2) ke-3 KUHP atau mereka yang melakukan, yang
menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan, melakukan
penganiayaan yakni terhadap korban DEWA BAGAS PINASTI, mengakibatkan
mati sebagaimana dakwaan kedua Pasal 351 ayat (3) KUHP jo Pasal 55 ayat (1)
ke-1 KUHP atau mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang
turut serta melakukan perbuatan, dengan sengaja merampas nyawa orang lain
yakni terhadap korban DEWA BAGAS PINASTI sebagaimana dakwaan ketiga
Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Adapun, dakwaan sebagai
berikut : -----------------------------------------------------

Bahwa pada awalnya hari Rabu tanggal 01 Desember 2021 sekitar pukul 12.00
Wib, MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin SURADI (Anak dalam berkas perkara
terpisah) datang kerumah temannya, dan sesampainya di rumah temannya
Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin SURADI bertemu dengan DEWO
BAGAS PINASTI (korban), kemudian Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin
SURADI berbincang-bincang dengan DEWO BAGAS PINASTI (korban)
selanjutnya terjadi perselisihan atau salah paham antara Anak MUHAMMAD
KARIM AL FAJRI Bin SURADI dengan DEWO BAGAS PINASTI (korban). Setelah
itu DEWO BAGAS PINASTI (korban) menantang Anak MUHAMMAD KARIM AL
FAJRI Bin SURADI untuk sparing ( berkelahi satu lawan satu ).

6
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
- Bahwa setelah terjadi tantangan berkelahi satu lawan satu dari DEWO
BAGAS PINASTI (korban) tersebut, Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin
SURADI pulang ke rumahnya, selanjutnya DEWO BAGAS PINASTI (korban)
sebelum waktu maghrib menelpon Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin
SURADI yang isinya menantang Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin
SURADI untuk diajak sparing/berkelahi satu lawan satu di lapangan
Sepakbola Dusun Karangnongko Tirtomartani Kalasan Sleman sekitar
pukul 19.00 Wib, dan oleh Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin SURADI
dijawab “ Ya saya nanti kesana “.

- Bahwa kemudian sekitar pukul 19.00 Wib Anak MUHAMMAD KARIM AL


FAJRI Bin SURADI datang ke rumah terdakwa II DANI TIYAN RIYON
FIRMANSYAH meminta untuk menemani Anak MUHAMMAD KARIM AL
FAJRI Bin SURADI, namun Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin SURADI
mengatakan kepada DANI kalau mau diajak COD Ikan Cupang dengan
maksud agar terdakwa II DANI TIYAN RIYON FIRMANSYAH mau diajak
menemani Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin SURADI, kemudian
terdakwa II DANI TIYAN RIYON FIRMANSYAH dibonceng oleh Anak
MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin SURADI dengan mengendarai sepeda
motor, dan setelah ditengah perjalanan Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI
Bin SURADI baru memberitahu kepada terdakwa II DANI TIYAN RIYON
FIRMANSYAH sebenarnya diajak menemani Anak MUHAMMAD KARIM AL
FAJRI Bin SURADI untuk Sparing di Lapangan Sepakbola Dusun
Karangnongko Tirtomartani Kalasan Sleman.

- Bahwa sesampainya di Lapangan Sepakbola Dusun Karangnongko


Tirtomartani Kalasan Sleman DEWO BAGAS PINASTI (korban) sudah
menunggu, kemudian Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin SURADI
mengatakan kalau Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin SURADI
mengaku kalah saja, tetapi DEWO BAGAS PINASTI (korban) ngotot
mengajak sparing saja, setelah itu oleh Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI
Bin SURADI dilayani. Selanjutnya datang para terdakwa yaitu terdakwa I
HERI YUNANTO, terdakwa III MUHAMMAD ALDI PRASETYO, terdakwa V

7
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
AGUS YUNANTO alias OGLENG, dan Anak MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA
alias GENDON Bin SLAMET AMERAN, setelah itu Anak MUHAMMAD KARIM
AL FAJRI Bin SURADI, DEWO BAGAS PINASTI (korban) dan Anak
MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA alias GENDON berunding tentang
pertarungan sparing / berkelahi satu lawan satu dan disepakati jika terjadi
3 (tiga) kali jatuh maka sudah dianggap kalah.

- Bahwa setelah terjadi kesepakatan kemudian anak MUHAMMAD KARIM AL


FAJRI Bin SURADI bersama DEWO BAGAS PINASTI (korban) menuju ke
tengah lapangan lalu dikelilingi oleh terdakwa I HERI YUNANTO alias HERI,
terdakwa II DANI TIYAN RIYON FIRMANSYAH, terdakwa III MUHAMMAD
ALDI PRASETYO terdakwa V AGUS YUNANTO alias OGLENG, dan saksi ADE
SAEFULOH als SONGEP, sedangkan anak MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA
alias GENDON bertindak sebagai wasit, kemudian sparing dilakukan sekitar
30 (tiga puluh) menit dan Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin SURADI
dinyatakan keluar sebagai pemenang, selanjutnya Anak MUHAMMAD
KARIM AL FAJRI Bin SURADI pergi meninggalkan tempat sparing dengan
berboncengan naik sepeda motor Honda Beat warna merah bersama
terdakwa terdakwa II DANI TIYAN RIYON FIRMANSYAH alias DANI pergi
menuju ke Warung Angkringan di Dusun Plasan Tirtomartani Kalasan
Sleman, dan ditempat tersebut sudah ada terdakwa I HERI YUNANTO alias
HERI.

- Bahwa setelah terdakwa II DANI TIYAN RIYON FIRMANSYAH sampai di


Warung Angkringan, datang terdakwa III MUHAMMAD ALDI PRASETYO
alias ALDI berboncengan dengan saksi ADE SAEFULOH als SONGEP,
kemudian memberitahukan kepada terdakwa terdakwa I HERI YUNANTO
alias HERI kalau DEWO BAGAS PINASTI (korban) mempunyai niat akan
menusuk Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin SURADI, setelah itu
terdakwa II DANI TIYAN RIYON FIRMANSYAH diminta untuk melihat
apakah di Lapangan sepakbola Karangnongko masih ada DEWO BAGAS
PINASTI atau tidak, setelah itu terdakwa II DANI TIYAN RIYON
FIRMANSYAH berboncengan naik saksi ADE SAEFULOH als SONGEP

8
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
berangkat menuju ke Lapangan sepakbola Karangnongko ternyata disana
masih ada DEWO BAGAS PINASTI bersama MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA
alias GENDON, setelah terdakwa II DANI TIYAN RIYON FIRMANSYAH
menelpon terdakwa I HERI YUNANTO alias HERI memberitahukan bahwa
DEWO BAGAS PINASTI masih ada di lapangan, setelah itu selang beberapa
menit kemudian terdakwa I HERI YUNANTO alias HERI dengan
berboncengan naik sepeda motor dengan terdakwa III MUHAMMAD ALDI
PASETYO alias ALDI bersama Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI dengan
membonceng terdakwa V AGUS YUNANTO alias AGUS menyusul datang ke
Lapangan Sepakbola Karangnongko, lalu menanyakan kepada DEWO BAGAS
PINASTI “ apakah benar DEWO mempunyai niat untuk menusuk
MUHAMMAD KARIM AL FAJRI ? “ dan oleh DEWO BAGAS PINASTI dijawab “
Ya rencananya “ kemudian badan DEWO BAGAS PINASTI digeledah dan
diketemukan barang berupa stick besi ( Knok), selanjutya terjadi
kekerasan terhadap DEWO BAGAS PINASTI yang dilakukan oleh para
terdakwa dengan cara sebagai berikut :
a. Terdakwa I HERI YUNANTO alias HERI memukul dengan tangan
mengepal sebanyak 2 (dua) kali mengenai bagian punggung sebelah
kanan dan pipi sebelah kanan korban.
b. Terdakwa II DANI TIYAN RIYAN FIRMANSYAH memukul dengan
tangan mengepal sebanyak 2 (dua) kali mengenai bagian lengan kanan
atas, menendang dengan kaki kanan sebanyak 1 (satu) kali mengenai
bagian betis sebelah kanan korban.
c. Terdakwa III MUHAMMAD ALDI PRASETYA alias ALDI memukul
menggunakan tangan kanan mengepal sebanyak 2 (dua) kali mengenai
bagian wajah korban.
d. Terdakwa IV ANGGIT PAMBUDI alias ANGGIT memukul korban dengan
menggunakan Helm dengan tangan kanan sebanyak 1 (satu) kali
mengenai pipi kiri korban saat korban hendak lari.
e. Terdakwa V AGUS YUNANTO Als. OGLENG memukul dengan
menggunakan tangan kanan mengepal sebanyak 3 (tiga) kali mengenai
pipi kiri sebanyak satu kali dan mengenai bagian pundak sebanyak 2
kali.

9
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
f. Terdakwa VI SLAMET NURYANTO memukul dengan tangan mengepal
sebanyak 2 (dua) kali mengenai bagian hidung dan pipi kanan korban,
menendang dengan kaki kanan sebanyak 1 (satu) kali mengenai
bagian paha sebelah kiri korban.
g. Terdakwa VII ANANG BUDIANTO alias ANANG memukul dengan
tangan mengepal sebanyak 1 (satu) kali mengenai bagian pipi korban
sebelah kanan.
h. Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI memukul dengan tangan
mengepal sebanyak 2 (dua) kali mengenai pundak kanan dan wajah
korban, menendang sebanyak 2 kali menganai kaki korban.
i. Anak MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA alias GENDON memukul dengan
tangan mengepal sebanyak 4 (empat) kali mengenai bagian wajah
korban.

- Selanjutnya korban DEWO BAGAS PINASTI melarikan diri kearah timur,


namun dapat dikejar dan ditangkap oleh terdakwa V AGUS YUNANTO, VII
ANANG BUDIANTO dan Anak MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA alias GENDON,
kemudian korban DEWO BAGAS PINASTI dengan dibonceng naik sepeda
motor oleh ANANG BUDIANTO alias ANANG berangkat menuju ke Barak
Pengungsian Dusun Kedulan Tirtomartani Kalasan Sleman, kemudian
diikuti oleh para terdakwa.

- Setelah sampai di sebelah timur Barak Pengungsian Dusun Kedulan


Tirtomartani Kalasan Sleman, korban DEWO BAGAS PINASTI diturunkan
dari boncengan sepeda motor kemudian duduk di pondasi, setelah itu
sepeda motor milik korban dilakukan penggeledahan oleh terdakwa I HERI
YUNANTO alias HERI dan diketemukan benda berupa sebilah pisau dan plat
nomor kendaraan, setelah itu Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI alias
FAJRI menampar korban DEWO BAGAS PINASTI dengan menggunakan
tangan kanan mengenai pipi korban sebelah kanan, setelah itu diikuti oleh
para terdakwa dengan cara :

10
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
- Terdakwa I HERI YUNANTO alias HERI memukul dengan tangan
mengepal sebanyak 2 (dua) kali mengenai pipi korban sebelah kanan.
- Terdakwa II DANI TIYAN RIYAN FIRMANSYAH menampar dengan
tangan kanan terbuka sebanyak 1 (satu) kali mengenai pipi sebelah kiri
korban, menjejak dengan kaki kanan sebanyak 1 (satu) kali mengenai
bagian punggung korban hingga korban jatuh tertelungkup.
- Terdakwa III MUHAMMAD ALDI PRASETYA alias ALDI memukul
dengan tangan mengepal sebanyak 2 (dua) kali mengenai bagian pipi
kiri korban.
- Terdakwa IV ANGGIT PAMBUDI alias ANGGIT menendang dengan kaki
kanan mengenai bagian wajah korban 1 (satu) kali dan memukul
dengan tangan mengepal mengenai bagian pelipis kiri korban 1 (satu)
kali.
- Terdakwa V AGUS YUNANTO alias OGLENG menginjak punggung
korban dengan kaki kanan, dan saat korban dalam posisi terlentang di
duduki perutnya.
- Terdakwa VII ANANG BUDIANTO alias ANANG menendang dengan kaki
kanan sebanyak 3 (tiga) kali mengenai bagian pinggang kanan korban.
- Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI alias FAJRI menendang sebanyak 2
(dua) kali mengenai bagian kaki kiri korban, dan memukul sebanyak 1
(satu) kali mengenai bagian pundak korban.
- Anak MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA alias GENDON memukul sebanyak
3 (tiga) kali mengenai bagian perut korban, memukul berkali-kali lebih
dari 10 (sepuluh) kali dengan menggunakan Helm kearah kepala
korban hingga helmnya pecah, selanjutnya memukul sebanyak 1 (satu)
kali mengenai bagian hidung korban.
- Setelah korban DEWO BAGAS PINASTI tidak berdaya dan mengalami luka-
luka di sekujur tubuhnya, datang petugas dari Kepolisian Polsek Kalasan ke
tempat kejadian perkara, kemudian menolong korban dengan cara
mengangkat tubuh korban ke atas mobil Patroli Polisi untuk dibawa menuju
ke Rumah Sakit guna mendapatkan perawatan lebih lanjut.
- Bahwa akibat perbuatan mereka terdakwa bersama kedua Anak Pelaku
( Berkas perkara terpisah ) tersebut, korban DEWO BAGAS PINASTI

11
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
mengalami luka-luka dan meninggal dunia setelah mendapat perawatan di
Rumah Sakit Bhayangkara, sebagaimana diuraikan dalam Visum Et
Repertum :
- Nomor :R/153/VER-A/XII/2021/RSBhayangkara tertanggal 06 Desember
2021 yang ditandatangani oleh DR. STEPHANIE RENNI ANINDITA, Sp.FM,
dokter pada Rumah Sakit Bhayangkara, yang Kesimpulannya
menerangkan :
Pada pemeriksaan korban laki-laki berusia antara dua puluh lima tahun
hingga tiga puluh tahun ini pada pemeriksaan luar ditemukan tanda
kekerasan tumpul berupa luka memar pada wajah, pelipis kiri, kelopak
mata kanan, kelopak mata kiri, bibir, anggota gerak atas dan anggota gerak
bawah serta luka lecet pada anggota gerak bawah.
Pada pemeriksaan dalam ditemukan tanda kekerasan tumpul berupa
resapan darah pada kulit kepala bagian dalam, otot pelipis kanan, otot
pelipis kiri, permukaan tulang tengkorak bagian pelipis, tulang atas
tengkorak sisi dalam dan permukaan otak besar, perdarahan di bawah
selaput keras otak, memar batang otak serta patah tulang dasar tengkorak
sisi depan kiri.
Pemeriksaan alkohol pada darah didapatkan hasil positif;
Sebab mati orang ini adalah kekerasan tumpul pada kepala yang
mengakibatkan perdarahan di bawah selaput keras otak yang menekan
pusat pernafasan pada batang otak sehingga menyebabkan kegagalan
pernafasan dan mati lemas ( asfiksia ).
Pemeriksaan visum et repertum tersebut didukung pula dengan Akta
Kematian dari Kantor Pencatatan Sipil Kabupaten Sleman Nomor : 3404-
KM-29122021-0023 tanggal 29 Desember 2021.
Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 170
ayat (2) ke-3 KUHP;
------------------------------------------------------------------------------------------

ATAU

12
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
Kedua :
Bahwa Terdakwa Heri Yunanto didakwa oleh Penuntut Umum dalam perkara a
quo dengan bentuk dakwaan Alternatif yang mana Terdakwa dengan terang-
terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap
korban DEWA BAGAS PINASTI, mengakibatkan maut sebagaimana dakwaan
pertama Pasal 170 ayat (2) ke-3 KUHP atau mereka yang melakukan, yang
menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan, melakukan
penganiayaan yakni terhadap korban DEWA BAGAS PINASTI, mengakibatkan
mati sebagaimana dakwaan kedua Pasal 351 ayat (3) KUHP jo Pasal 55 ayat (1)
ke-1 KUHP atau mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang
turut serta melakukan perbuatan, dengan sengaja merampas nyawa orang lain
yakni terhadap korban DEWA BAGAS PINASTI sebagaimana dakwaan ketiga
Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Adapun, dakwaan sebagai
berikut : -----------------------------------------------------

Bahwa pada awalnya hari Rabu tanggal 01 Desember 2021 sekitar pukul 12.00
Wib, MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin SURADI (Anak dalam berkas perkara
terpisah) datang kerumah temannya, dan sesampainya di rumah temannya
Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin SURADI bertemu dengan DEWO
BAGAS PINASTI (korban), kemudian Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin
SURADI berbincang-bincang dengan DEWO BAGAS PINASTI (korban)
selanjutnya terjadi perselisihan atau salah paham antara Anak MUHAMMAD
KARIM AL FAJRI Bin SURADI dengan DEWO BAGAS PINASTI (korban). Setelah
itu DEWO BAGAS PINASTI (korban) menantang Anak MUHAMMAD KARIM AL
FAJRI Bin SURADI untuk sparing ( berkelahi satu lawan satu ).

- Bahwa setelah terjadi tantangan berkelahi satu lawan satu dari DEWO
BAGAS PINASTI (korban) tersebut, Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin
SURADI pulang ke rumahnya, selanjutnya DEWO BAGAS PINASTI (korban)
sebelum waktu maghrib menelpon Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin
SURADI yang isinya menantang Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin
SURADI untuk diajak sparing/berkelahi satu lawan satu di lapangan

13
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
Sepakbola Dusun Karangnongko Tirtomartani Kalasan Sleman sekitar
pukul 19.00 Wib, dan oleh Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin SURADI
dijawab “ Ya saya nanti kesana “.

- Bahwa kemudian sekitar pukul 19.00 Wib Anak MUHAMMAD KARIM AL


FAJRI Bin SURADI datang ke rumah terdakwa II DANI TIYAN RIYON
FIRMANSYAH meminta untuk menemani Anak MUHAMMAD KARIM AL
FAJRI Bin SURADI, namun Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin SURADI
mengatakan kepada DANI kalau mau diajak COD Ikan Cupang dengan
maksud agar terdakwa II DANI TIYAN RIYON FIRMANSYAH mau diajak
menemani Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin SURADI, kemudian
terdakwa II DANI TIYAN RIYON FIRMANSYAH dibonceng oleh Anak
MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin SURADI dengan mengendarai sepeda
motor, dan setelah ditengah perjalanan Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI
Bin SURADI baru memberitahu kepada terdakwa II DANI TIYAN RIYON
FIRMANSYAH sebenarnya diajak menemani Anak MUHAMMAD KARIM AL
FAJRI Bin SURADI untuk Sparing di Lapangan Sepakbola Dusun
Karangnongko Tirtomartani Kalasan Sleman.

- Bahwa sesampainya di Lapangan Sepakbola Dusun Karangnongko


Tirtomartani Kalasan Sleman DEWO BAGAS PINASTI (korban) sudah
menunggu, kemudian Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin SURADI
mengatakan kalau Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin SURADI
mengaku kalah saja, tetapi DEWO BAGAS PINASTI (korban) ngotot
mengajak sparing saja, setelah itu oleh Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI
Bin SURADI dilayani. Selanjutnya datang para terdakwa yaitu terdakwa I
HERI YUNANTO, terdakwa III MUHAMMAD ALDI PRASETYO, terdakwa V
AGUS YUNANTO alias OGLENG, dan Anak MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA
alias GENDON Bin SLAMET AMERAN, setelah itu Anak MUHAMMAD KARIM
AL FAJRI Bin SURADI, DEWO BAGAS PINASTI (korban) dan Anak
MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA alias GENDON berunding tentang
pertarungan sparing / berkelahi satu lawan satu dan disepakati jika terjadi
3 (tiga) kali jatuh maka sudah dianggap kalah.

14
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
- Bahwa setelah terjadi kesepakatan kemudian anak MUHAMMAD KARIM AL
FAJRI Bin SURADI bersama DEWO BAGAS PINASTI (korban) menuju ke
tengah lapangan lalu dikelilingi oleh terdakwa I HERI YUNANTO alias HERI,
terdakwa II DANI TIYAN RIYON FIRMANSYAH, terdakwa III MUHAMMAD
ALDI PRASETYO terdakwa V AGUS YUNANTO alias OGLENG, dan saksi ADE
SAEFULOH als SONGEP, sedangkan anak MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA
alias GENDON bertindak sebagai wasit, kemudian sparing dilakukan sekitar
30 (tiga puluh) menit dan Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin SURADI
dinyatakan keluar sebagai pemenang, selanjutnya Anak MUHAMMAD
KARIM AL FAJRI Bin SURADI pergi meninggalkan tempat sparing dengan
berboncengan naik sepeda motor Honda Beat warna merah bersama
terdakwa terdakwa II DANI TIYAN RIYON FIRMANSYAH alias DANI pergi
menuju ke Warung Angkringan di Dusun Plasan Tirtomartani Kalasan
Sleman, dan ditempat tersebut sudah ada terdakwa I HERI YUNANTO alias
HERI.

- Bahwa setelah terdakwa II DANI TIYAN RIYON FIRMANSYAH sampai di


Warung Angkringan, datang terdakwa III MUHAMMAD ALDI PRASETYO
alias ALDI berboncengan dengan saksi ADE SAEFULOH als SONGEP,
kemudian memberitahukan kepada terdakwa terdakwa I HERI YUNANTO
alias HERI kalau DEWO BAGAS PINASTI (korban) mempunyai niat akan
menusuk Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin SURADI, setelah itu
terdakwa II DANI TIYAN RIYON FIRMANSYAH diminta untuk melihat
apakah di Lapangan sepakbola Karangnongko masih ada DEWO BAGAS
PINASTI atau tidak, setelah itu terdakwa II DANI TIYAN RIYON
FIRMANSYAH berboncengan naik saksi ADE SAEFULOH als SONGEP
berangkat menuju ke Lapangan sepakbola Karangnongko ternyata disana
masih ada DEWO BAGAS PINASTI bersama MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA
alias GENDON, setelah terdakwa II DANI TIYAN RIYON FIRMANSYAH
menelpon terdakwa I HERI YUNANTO alias HERI memberitahukan bahwa
DEWO BAGAS PINASTI masih ada di lapangan, setelah itu selang beberapa
menit kemudian terdakwa I HERI YUNANTO alias HERI dengan

15
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
berboncengan naik sepeda motor dengan terdakwa III MUHAMMAD ALDI
PASETYO alias ALDI bersama Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI dengan
membonceng terdakwa V AGUS YUNANTO alias AGUS menyusul datang ke
Lapangan Sepakbola Karangnongko, lalu menanyakan kepada DEWO BAGAS
PINASTI “ apakah benar DEWO mempunyai niat untuk menusuk
MUHAMMAD KARIM AL FAJRI ? “ dan oleh DEWO BAGAS PINASTI dijawab “
Ya rencananya “ kemudian badan DEWO BAGAS PINASTI digeledah dan
diketemukan barang berupa stick besi ( Knok), selanjutya terjadi
kekerasan terhadap DEWO BAGAS PINASTI yang dilakukan oleh para
terdakwa dengan cara sebagai berikut :
- Terdakwa I HERI YUNANTO alias HERI memukul dengan tangan
mengepal sebanyak 2 (dua) kali mengenai bagian punggung sebelah
kanan dan pipi sebelah kanan korban.
- Terdakwa II DANI TIYAN RIYAN FIRMANSYAH memukul dengan
tangan mengepal sebanyak 2 (dua) kali mengenai bagian lengan kanan
atas, menendang dengan kaki kanan sebanyak 1 (satu) kali mengenai
bagian betis sebelah kanan korban.
- Terdakwa III MUHAMMAD ALDI PRASETYA alias ALDI memukul
menggunakan tangan kanan mengepal sebanyak 2 (dua) kali mengenai
bagian wajah korban.
- Terdakwa IV ANGGIT PAMBUDI alias ANGGIT memukul korban dengan
menggunakan Helm dengan tangan kanan sebanyak 1 (satu) kali
mengenai pipi kiri korban saat korban hendak lari.
- Terdakwa V AGUS YUNANTO Als. OGLENG memukul dengan
menggunakan tangan kanan mengepal sebanyak 3 (tiga) kali mengenai
pipi kiri sebanyak satu kali dan mengenai bagian pundak sebanyak 2
kali.
- Terdakwa VI SLAMET NURYANTO memukul dengan tangan mengepal
sebanyak 2 (dua) kali mengenai bagian hidung dan pipi kanan korban,
menendang dengan kaki kanan sebanyak 1 (satu) kali mengenai
bagian paha sebelah kiri korban.

16
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
- Terdakwa VII ANANG BUDIANTO alias ANANG memukul dengan
tangan mengepal sebanyak 1 (satu) kali mengenai bagian pipi korban
sebelah kanan.
- Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI memukul dengan tangan
mengepal sebanyak 2 (dua) kali mengenai pundak kanan dan wajah
korban, menendang sebanyak 2 kali menganai kaki korban.
- Anak MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA alias GENDON memukul dengan
tangan mengepal sebanyak 4 (empat) kali mengenai bagian wajah
korban.

- Selanjutnya korban DEWO BAGAS PINASTI melarikan diri kearah timur,


namun dapat dikejar dan ditangkap oleh terdakwa V AGUS YUNANTO, VII
ANANG BUDIANTO dan Anak MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA alias GENDON,
kemudian korban DEWO BAGAS PINASTI dengan dibonceng naik sepeda
motor oleh ANANG BUDIANTO alias ANANG berangkat menuju ke Barak
Pengungsian Dusun Kedulan Tirtomartani Kalasan Sleman, kemudian
diikuti oleh para terdakwa.

- Setelah sampai di sebelah timur Barak Pengungsian Dusun Kedulan


Tirtomartani Kalasan Sleman, korban DEWO BAGAS PINASTI diturunkan
dari boncengan sepeda motor kemudian duduk di pondasi, setelah itu
sepeda motor milik korban dilakukan penggeledahan oleh terdakwa I HERI
YUNANTO alias HERI dan diketemukan benda berupa sebilah pisau dan plat
nomor kendaraan, setelah itu Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI alias
FAJRI menampar korban DEWO BAGAS PINASTI dengan menggunakan
tangan kanan mengenai pipi korban sebelah kanan, setelah itu diikuti oleh
para terdakwa dengan cara :

- Terdakwa I HERI YUNANTO alias HERI memukul dengan tangan


mengepal sebanyak 2 (dua) kali mengenai pipi korban sebelah kanan.
- Terdakwa II DANI TIYAN RIYAN FIRMANSYAH menampar dengan
tangan kanan terbuka sebanyak 1 (satu) kali mengenai pipi sebelah kiri

17
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
korban, menjejak dengan kaki kanan sebanyak 1 (satu) kali mengenai
bagian punggung korban hingga korban jatuh tertelungkup.
- Terdakwa III MUHAMMAD ALDI PRASETYA alias ALDI memukul
dengan tangan mengepal sebanyak 2 (dua) kali mengenai bagian pipi
kiri korban.
- Terdakwa IV ANGGIT PAMBUDI alias ANGGIT menendang dengan kaki
kanan mengenai bagian wajah korban 1 (satu) kali dan memukul
dengan tangan mengepal mengenai bagian pelipis kiri korban 1 (satu)
kali.
- Terdakwa V AGUS YUNANTO alias OGLENG menginjak punggung
korban dengan kaki kanan, dan saat korban dalam posisi terlentang di
duduki perutnya.
- Terdakwa VII ANANG BUDIANTO alias ANANG menendang dengan kaki
kanan sebanyak 3 (tiga) kali mengenai bagian pinggang kanan korban.
- Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI alias FAJRI menendang sebanyak 2
(dua) kali mengenai bagian kaki kiri korban, dan memukul sebanyak 1
(satu) kali mengenai bagian pundak korban.
- Anak MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA alias GENDON memukul sebanyak
3 (tiga) kali mengenai bagian perut korban, memukul berkali-kali lebih
dari 10 (sepuluh) kali dengan menggunakan Helm kearah kepala
korban hingga helmnya pecah, selanjutnya memukul sebanyak 1 (satu)
kali mengenai bagian hidung korban.
- Setelah korban DEWO BAGAS PINASTI tidak berdaya dan mengalami luka-
luka di sekujur tubuhnya, datang petugas dari Kepolisian Polsek Kalasan ke
tempat kejadian perkara, kemudian menolong korban dengan cara
mengangkat tubuh korban ke atas mobil Patroli Polisi untuk dibawa menuju
ke Rumah Sakit guna mendapatkan perawatan lebih lanjut.
- Bahwa akibat perbuatan mereka terdakwa bersama kedua Anak Pelaku
( Berkas perkara terpisah ) tersebut, korban DEWO BAGAS PINASTI
mengalami luka-luka dan meninggal dunia setelah mendapat perawatan di
Rumah Sakit Bhayangkara, sebagaimana diuraikan dalam Visum Et
Repertum :

18
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
- Nomor :R/153/VER-A/XII/2021/RSBhayangkara tertanggal 06 Desember
2021 yang ditandatangani oleh DR. STEPHANIE RENNI ANINDITA, Sp.FM,
dokter pada Rumah Sakit Bhayangkara, yang Kesimpulannya
menerangkan :
Pada pemeriksaan korban laki-laki berusia antara dua puluh lima tahun
hingga tiga puluh tahun ini pada pemeriksaan luar ditemukan tanda
kekerasan tumpul berupa luka memar pada wajah, pelipis kiri, kelopak
mata kanan, kelopak mata kiri, bibir, anggota gerak atas dan anggota gerak
bawah serta luka lecet pada anggota gerak bawah.
Pada pemeriksaan dalam ditemukan tanda kekerasan tumpul berupa
resapan darah pada kulit kepala bagian dalam, otot pelipis kanan, otot
pelipis kiri, permukaan tulang tengkorak bagian pelipis, tulang atas
tengkorak sisi dalam dan permukaan otak besar, perdarahan di bawah
selaput keras otak, memar batang otak serta patah tulang dasar tengkorak
sisi depan kiri.
Pemeriksaan alkohol pada darah didapatkan hasil positif;
Sebab mati orang ini adalah kekerasan tumpul pada kepala yang
mengakibatkan perdarahan di bawah selaput keras otak yang menekan
pusat pernafasan pada batang otak sehingga menyebabkan kegagalan
pernafasan dan mati lemas ( asfiksia ).
Pemeriksaan visum et repertum tersebut didukung pula dengan Akta
Kematian dari Kantor Pencatatan Sipil Kabupaten Sleman Nomor : 3404-
KM-29122021-0023 tanggal 29 Desember 2021.
Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351
ayat (3) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP;
------------------------------------------------------

ATAU

Ketiga :

Bahwa Terdakwa Heri Yunanto didakwa oleh Penuntut Umum dalam perkara a
quo dengan bentuk dakwaan Alternatif yang mana Terdakwa dengan terang-

19
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap
korban DEWA BAGAS PINASTI, mengakibatkan maut sebagaimana dakwaan
pertama Pasal 170 ayat (2) ke-3 KUHP atau mereka yang melakukan, yang
menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan, melakukan
penganiayaan yakni terhadap korban DEWA BAGAS PINASTI, mengakibatkan
mati sebagaimana dakwaan kedua Pasal 351 ayat (3) KUHP jo Pasal 55 ayat (1)
ke-1 KUHP atau mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang
turut serta melakukan perbuatan, dengan sengaja merampas nyawa orang lain
yakni terhadap korban DEWA BAGAS PINASTI sebagaimana dakwaan ketiga
Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Adapun, dakwaan sebagai
berikut : -----------------------------------------------------

Bahwa pada awalnya hari Rabu tanggal 01 Desember 2021 sekitar pukul 12.00
Wib, MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin SURADI (Anak dalam berkas perkara
terpisah) datang kerumah temannya, dan sesampainya di rumah temannya
Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin SURADI bertemu dengan DEWO
BAGAS PINASTI (korban), kemudian Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin
SURADI berbincang-bincang dengan DEWO BAGAS PINASTI (korban)
selanjutnya terjadi perselisihan atau salah paham antara Anak MUHAMMAD
KARIM AL FAJRI Bin SURADI dengan DEWO BAGAS PINASTI (korban). Setelah
itu DEWO BAGAS PINASTI (korban) menantang Anak MUHAMMAD KARIM AL
FAJRI Bin SURADI untuk sparing ( berkelahi satu lawan satu ).

- Bahwa setelah terjadi tantangan berkelahi satu lawan satu dari DEWO
BAGAS PINASTI (korban) tersebut, Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin
SURADI pulang ke rumahnya, selanjutnya DEWO BAGAS PINASTI (korban)
sebelum waktu maghrib menelpon Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin
SURADI yang isinya menantang Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin
SURADI untuk diajak sparing/berkelahi satu lawan satu di lapangan
Sepakbola Dusun Karangnongko Tirtomartani Kalasan Sleman sekitar
pukul 19.00 Wib, dan oleh Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin SURADI
dijawab “ Ya saya nanti kesana “.

20
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
- Bahwa kemudian sekitar pukul 19.00 Wib Anak MUHAMMAD KARIM AL
FAJRI Bin SURADI datang ke rumah terdakwa II DANI TIYAN RIYON
FIRMANSYAH meminta untuk menemani Anak MUHAMMAD KARIM AL
FAJRI Bin SURADI, namun Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin SURADI
mengatakan kepada DANI kalau mau diajak COD Ikan Cupang dengan
maksud agar terdakwa II DANI TIYAN RIYON FIRMANSYAH mau diajak
menemani Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin SURADI, kemudian
terdakwa II DANI TIYAN RIYON FIRMANSYAH dibonceng oleh Anak
MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin SURADI dengan mengendarai sepeda
motor, dan setelah ditengah perjalanan Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI
Bin SURADI baru memberitahu kepada terdakwa II DANI TIYAN RIYON
FIRMANSYAH sebenarnya diajak menemani Anak MUHAMMAD KARIM AL
FAJRI Bin SURADI untuk Sparing di Lapangan Sepakbola Dusun
Karangnongko Tirtomartani Kalasan Sleman.

- Bahwa sesampainya di Lapangan Sepakbola Dusun Karangnongko


Tirtomartani Kalasan Sleman DEWO BAGAS PINASTI (korban) sudah
menunggu, kemudian Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin SURADI
mengatakan kalau Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin SURADI
mengaku kalah saja, tetapi DEWO BAGAS PINASTI (korban) ngotot
mengajak sparing saja, setelah itu oleh Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI
Bin SURADI dilayani. Selanjutnya datang para terdakwa yaitu terdakwa I
HERI YUNANTO, terdakwa III MUHAMMAD ALDI PRASETYO, terdakwa V
AGUS YUNANTO alias OGLENG, dan Anak MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA
alias GENDON Bin SLAMET AMERAN, setelah itu Anak MUHAMMAD KARIM
AL FAJRI Bin SURADI, DEWO BAGAS PINASTI (korban) dan Anak
MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA alias GENDON berunding tentang
pertarungan sparing / berkelahi satu lawan satu dan disepakati jika terjadi
3 (tiga) kali jatuh maka sudah dianggap kalah.

- Bahwa setelah terjadi kesepakatan kemudian anak MUHAMMAD KARIM AL


FAJRI Bin SURADI bersama DEWO BAGAS PINASTI (korban) menuju ke
tengah lapangan lalu dikelilingi oleh terdakwa I HERI YUNANTO alias HERI,

21
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
terdakwa II DANI TIYAN RIYON FIRMANSYAH, terdakwa III MUHAMMAD
ALDI PRASETYO terdakwa V AGUS YUNANTO alias OGLENG, dan saksi ADE
SAEFULOH als SONGEP, sedangkan anak MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA
alias GENDON bertindak sebagai wasit, kemudian sparing dilakukan sekitar
30 (tiga puluh) menit dan Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin SURADI
dinyatakan keluar sebagai pemenang, selanjutnya Anak MUHAMMAD
KARIM AL FAJRI Bin SURADI pergi meninggalkan tempat sparing dengan
berboncengan naik sepeda motor Honda Beat warna merah bersama
terdakwa terdakwa II DANI TIYAN RIYON FIRMANSYAH alias DANI pergi
menuju ke Warung Angkringan di Dusun Plasan Tirtomartani Kalasan
Sleman, dan ditempat tersebut sudah ada terdakwa I HERI YUNANTO alias
HERI.

- Bahwa setelah terdakwa II DANI TIYAN RIYON FIRMANSYAH sampai di


Warung Angkringan, datang terdakwa III MUHAMMAD ALDI PRASETYO
alias ALDI berboncengan dengan saksi ADE SAEFULOH als SONGEP,
kemudian memberitahukan kepada terdakwa terdakwa I HERI YUNANTO
alias HERI kalau DEWO BAGAS PINASTI (korban) mempunyai niat akan
menusuk Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin SURADI, setelah itu
terdakwa II DANI TIYAN RIYON FIRMANSYAH diminta untuk melihat
apakah di Lapangan sepakbola Karangnongko masih ada DEWO BAGAS
PINASTI atau tidak, setelah itu terdakwa II DANI TIYAN RIYON
FIRMANSYAH berboncengan naik saksi ADE SAEFULOH als SONGEP
berangkat menuju ke Lapangan sepakbola Karangnongko ternyata disana
masih ada DEWO BAGAS PINASTI bersama MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA
alias GENDON, setelah terdakwa II DANI TIYAN RIYON FIRMANSYAH
menelpon terdakwa I HERI YUNANTO alias HERI memberitahukan bahwa
DEWO BAGAS PINASTI masih ada di lapangan, setelah itu selang beberapa
menit kemudian terdakwa I HERI YUNANTO alias HERI dengan
berboncengan naik sepeda motor dengan terdakwa III MUHAMMAD ALDI
PASETYO alias ALDI bersama Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI dengan
membonceng terdakwa V AGUS YUNANTO alias AGUS menyusul datang ke
Lapangan Sepakbola Karangnongko, lalu menanyakan kepada DEWO BAGAS

22
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
PINASTI “ apakah benar DEWO mempunyai niat untuk menusuk
MUHAMMAD KARIM AL FAJRI ? “ dan oleh DEWO BAGAS PINASTI dijawab “
Ya rencananya “ kemudian badan DEWO BAGAS PINASTI digeledah dan
diketemukan barang berupa stick besi ( Knok), selanjutya terjadi
kekerasan terhadap DEWO BAGAS PINASTI yang dilakukan oleh para
terdakwa dengan cara sebagai berikut :
- Terdakwa I HERI YUNANTO alias HERI memukul dengan tangan
mengepal sebanyak 2 (dua) kali mengenai bagian punggung sebelah
kanan dan pipi sebelah kanan korban.
- Terdakwa II DANI TIYAN RIYAN FIRMANSYAH memukul dengan
tangan mengepal sebanyak 2 (dua) kali mengenai bagian lengan kanan
atas, menendang dengan kaki kanan sebanyak 1 (satu) kali mengenai
bagian betis sebelah kanan korban.
- Terdakwa III MUHAMMAD ALDI PRASETYA alias ALDI memukul
menggunakan tangan kanan mengepal sebanyak 2 (dua) kali mengenai
bagian wajah korban.
- Terdakwa IV ANGGIT PAMBUDI alias ANGGIT memukul korban dengan
menggunakan Helm dengan tangan kanan sebanyak 1 (satu) kali
mengenai pipi kiri korban saat korban hendak lari.
- Terdakwa V AGUS YUNANTO Als. OGLENG memukul dengan
menggunakan tangan kanan mengepal sebanyak 3 (tiga) kali mengenai
pipi kiri sebanyak satu kali dan mengenai bagian pundak sebanyak 2
kali.
- Terdakwa VI SLAMET NURYANTO memukul dengan tangan mengepal
sebanyak 2 (dua) kali mengenai bagian hidung dan pipi kanan korban,
menendang dengan kaki kanan sebanyak 1 (satu) kali mengenai
bagian paha sebelah kiri korban.
- Terdakwa VII ANANG BUDIANTO alias ANANG memukul dengan
tangan mengepal sebanyak 1 (satu) kali mengenai bagian pipi korban
sebelah kanan.
- Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI memukul dengan tangan
mengepal sebanyak 2 (dua) kali mengenai pundak kanan dan wajah
korban, menendang sebanyak 2 kali menganai kaki korban.

23
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
- Anak MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA alias GENDON memukul dengan
tangan mengepal sebanyak 4 (empat) kali mengenai bagian wajah
korban.

- Selanjutnya korban DEWO BAGAS PINASTI melarikan diri kearah timur,


namun dapat dikejar dan ditangkap oleh terdakwa V AGUS YUNANTO, VII
ANANG BUDIANTO dan Anak MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA alias GENDON,
kemudian korban DEWO BAGAS PINASTI dengan dibonceng naik sepeda
motor oleh ANANG BUDIANTO alias ANANG berangkat menuju ke Barak
Pengungsian Dusun Kedulan Tirtomartani Kalasan Sleman, kemudian
diikuti oleh para terdakwa.

- Setelah sampai di sebelah timur Barak Pengungsian Dusun Kedulan


Tirtomartani Kalasan Sleman, korban DEWO BAGAS PINASTI diturunkan
dari boncengan sepeda motor kemudian duduk di pondasi, setelah itu
sepeda motor milik korban dilakukan penggeledahan oleh terdakwa I HERI
YUNANTO alias HERI dan diketemukan benda berupa sebilah pisau dan plat
nomor kendaraan, setelah itu Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI alias
FAJRI menampar korban DEWO BAGAS PINASTI dengan menggunakan
tangan kanan mengenai pipi korban sebelah kanan, setelah itu diikuti oleh
para terdakwa dengan cara :

- Terdakwa I HERI YUNANTO alias HERI memukul dengan tangan


mengepal sebanyak 2 (dua) kali mengenai pipi korban sebelah kanan.
- Terdakwa II DANI TIYAN RIYAN FIRMANSYAH menampar dengan
tangan kanan terbuka sebanyak 1 (satu) kali mengenai pipi sebelah kiri
korban, menjejak dengan kaki kanan sebanyak 1 (satu) kali mengenai
bagian punggung korban hingga korban jatuh tertelungkup.
- Terdakwa III MUHAMMAD ALDI PRASETYA alias ALDI memukul
dengan tangan mengepal sebanyak 2 (dua) kali mengenai bagian pipi
kiri korban.
- Terdakwa IV ANGGIT PAMBUDI alias ANGGIT menendang dengan kaki
kanan mengenai bagian wajah korban 1 (satu) kali dan memukul

24
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
dengan tangan mengepal mengenai bagian pelipis kiri korban 1 (satu)
kali.
- Terdakwa V AGUS YUNANTO alias OGLENG menginjak punggung
korban dengan kaki kanan, dan saat korban dalam posisi terlentang di
duduki perutnya.
- Terdakwa VII ANANG BUDIANTO alias ANANG menendang dengan kaki
kanan sebanyak 3 (tiga) kali mengenai bagian pinggang kanan korban.
- Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI alias FAJRI menendang sebanyak 2
(dua) kali mengenai bagian kaki kiri korban, dan memukul sebanyak 1
(satu) kali mengenai bagian pundak korban.
- Anak MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA alias GENDON memukul sebanyak
3 (tiga) kali mengenai bagian perut korban, memukul berkali-kali lebih
dari 10 (sepuluh) kali dengan menggunakan Helm kearah kepala
korban hingga helmnya pecah, selanjutnya memukul sebanyak 1 (satu)
kali mengenai bagian hidung korban.
- Setelah korban DEWO BAGAS PINASTI tidak berdaya dan mengalami luka-
luka di sekujur tubuhnya, datang petugas dari Kepolisian Polsek Kalasan ke
tempat kejadian perkara, kemudian menolong korban dengan cara
mengangkat tubuh korban ke atas mobil Patroli Polisi untuk dibawa menuju
ke Rumah Sakit guna mendapatkan perawatan lebih lanjut.
- Bahwa akibat perbuatan mereka terdakwa bersama kedua Anak Pelaku
( Berkas perkara terpisah ) tersebut, korban DEWO BAGAS PINASTI
mengalami luka-luka dan meninggal dunia setelah mendapat perawatan di
Rumah Sakit Bhayangkara, sebagaimana diuraikan dalam Visum Et
Repertum :
- Nomor :R/153/VER-A/XII/2021/RSBhayangkara tertanggal 06 Desember
2021 yang ditandatangani oleh DR. STEPHANIE RENNI ANINDITA, Sp.FM,
dokter pada Rumah Sakit Bhayangkara, yang Kesimpulannya
menerangkan :
Pada pemeriksaan korban laki-laki berusia antara dua puluh lima tahun
hingga tiga puluh tahun ini pada pemeriksaan luar ditemukan tanda
kekerasan tumpul berupa luka memar pada wajah, pelipis kiri, kelopak

25
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
mata kanan, kelopak mata kiri, bibir, anggota gerak atas dan anggota gerak
bawah serta luka lecet pada anggota gerak bawah.
Pada pemeriksaan dalam ditemukan tanda kekerasan tumpul berupa
resapan darah pada kulit kepala bagian dalam, otot pelipis kanan, otot
pelipis kiri, permukaan tulang tengkorak bagian pelipis, tulang atas
tengkorak sisi dalam dan permukaan otak besar, perdarahan di bawah
selaput keras otak, memar batang otak serta patah tulang dasar tengkorak
sisi depan kiri.
Pemeriksaan alkohol pada darah didapatkan hasil positif;
Sebab mati orang ini adalah kekerasan tumpul pada kepala yang
mengakibatkan perdarahan di bawah selaput keras otak yang menekan
pusat pernafasan pada batang otak sehingga menyebabkan kegagalan
pernafasan dan mati lemas ( asfiksia ).
Pemeriksaan visum et repertum tersebut didukung pula dengan Akta
Kematian dari Kantor Pencatatan Sipil Kabupaten Sleman Nomor : 3404-
KM-29122021-0023 tanggal 29 Desember 2021.
Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 338
KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
----------------------------------------------------------

Bahwa selanjutnya pada persidangan hari Selasa, 5 April 2022 Penuntut Umum
membacakan dan menyerahkan tuntutan sebagaimana yang dimaksud dalam
surat tuntutan saudara Penuntut Umum yang pada pokoknya meminta kepada
Majelis Hakim pemeriksa perkara untuk memutuskan :

III. FAKTA-FAKTA YANG TERUNGKAP DIPERSIDANGAN

Majelis Hakim yang kami muliakan,


Saudara Penuntut Umum yang kami hormati,
Pengunjung Sidang yang kami hormati.

Bahwa pada bagian ketiga nota pembelaan kami ini, kami akan
mengkualifikasikan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan menjadi

26
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
empat bagian, yaitu : A.) Keterangan Saksi-Saksi dan Tanggapan Terdakwa, B.)
Keterangan Terdakwa, C.) Surat, dan D.) Barang Bukti. Adapun uraiannya ialah
sebagai berikut :

A. Keterangan Saksi-Saksi
Saksi a charge:
1. SUGIMIN, selaku orang tua korban, berada di bawah sumpah. Pada
pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa saksi tidak pernah diperiksa oleh polisi;


- Bahwa saksi membaca Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang diberi
Polisi, kemudian menandatangani;
- Bahwa saksi merasa keberatan terhadap BAP yang diberikan Polisi
karena ada sesuatu barang yang hilang dan tidak ditemukan;
- Bahwa saksi mengetahui dihadirkan di persidangan dan diperiksa
untuk memberikan keterangan atas anaknya yang menjadi korban
penganiayaan yaitu DEWA BAGAS PINASTI;
- Bahwa kejadian pada tanggal 1 Desember 2021 sekitar pukul 9
malam;
- Bahwa awalnya saksi tidak mengetahui bahwa korban DEWA BAGAS
PINASTI menjadi korban penganiayaan;
- Bahwa saksi menerima kabar dari istinya yaitu saksi SRI KUSWANTI
melalui telfon bahwa korban DEWA BAGAS PINASTI sedang berada
di Polsek Kalasan;
- Bahwa saksi langsung menuju ke Kantor Kepolisian Sektor Kalasan
setelah mendengar kabar tentang korban DEWA BAGAS PINASTI
dari saksi SRI KUSWANTI;
- Bahwa saksi melihat luka dibagian wajah korban;
- Bahwa saksi mendatangi polsek sekitar jam 10 an;
- Bahwa saksi datang bersama istri ke polsek;
- Bahwa saksi tidak melihat luka selain dari muka korban;
- Bahwa saksi meliha kondisi korban sempat sadar, dan korban bilang
telah dipukuli di Barak;

27
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
- Bahwa saksi menerangkan saat di polsek, salah satu terdakwa yaitu
anang datang membawa kenok dan menuduh anak saksi sebagai
kelitih, terus saksi menjawab kalau anak saksi klitih terus ada
korban?. Terus ada lagi yang menuduh anak saksi klitih, orangnya
yang bernama slamet salah satu terdakwa juga, setelah itu saksi
berbicara dengan anggota polsek perihal pisau di jok motor;
- Bahwa saksi menerangkan pada saat melihat korban muntah2
darah, kemudian saksi membawa korban ke rumah sakit
bhayangkara;
- Bahwa saksi menerangkan korban di rawat dari masuk sekitar jam
11 an, hingga meninggal pada jam 5 pagi dan dimakamkan pada
sore-magrib;
- Bahwa saksi menerangkan korban diotopsi di rumah sakit dan tidak
dibuka lagi di rumah karena ada perintah untuk tidak membukanya;
- Bahwa saksi menerangkan saksi tidak tau mengetahui anaknya
dikeroyok dan bagaimana cara melakukannya;
- Bahwa saksi menerangkan, ada satu terdakwa yang datang ke
rumah untuk meminta maaf dan berbelasungkawa yaitu slamet yang
diwakili oleh Kakaknya;
- Bahwa saksi menerangkan, korban tidak mempunyai musuh;
- Bahwa saksi menerangkan, korban mempunyai teman bermain
rental ps yang namanya aldi;
Tanggapan Terdakwa :
Bahwa terdakwa tidak memberikan tanggapan terhadap kesaksian saksi;

2. SRI KUSWANTI, selaku orang tua korban, berada di bawah sumpah. Pada
pokoknya menerangkan sebagai berikut;
- Bahwa saksi menerangkan keterangannya sama kaya saksi
SUGIMIN;
- Bahwa saksi menerangkan yang menghubungi saksi temen kakak
bernama BUDI SANTOSO dan menyampaikan korban di bawa ke
polsek mungkin dikarenakan mabuk;

28
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
- Bahwa saksi menerangkan, korban dalam kehidupan sehari-hari
kadang mabuk;
- Bahwa saksi menerangkan, korban lebih dekat dengan ibu;
- Bahwa saksi menerangkan, korban tidak punya panggilan lain
selain dewa/dewo dan umunya 27 tahun;
- Bahwa saksi menerangkan, keluarga slamet dengan rt/rw, minta
maaf dan mengucapkan bela sungkawa dan memberi uang duka
1,5 jt di waktu lebih dari 40 hari;
- Bahwa saksi menerangkan tidak ada yang mendatangi selain
keluarga slamet;
- Bahwa saksi menerangkan, telah melihat wajah dari korban dan
tidak melihat selain mukanya di polsek kalasan;
- Bahwa saksi menerangkan kalau di kepala ga keliat semua yang
keliat di muka, saksi kurang tau luka dalam dikira hanya luka saja;
- Bahwa saksi menerangkan korban tinggal di rumah bersama saksi
dan terakhir melihat saat di rumah dan izin pamit ke rumah tempat
parkiran setelah ashar.
- Bahwa saksi menerangkan korban menggunakan motor beat hitam
yang dimiliki oleh korban
- Bahwa saksi menerangkan korban mukanya lebam di area muka
dan tidak melihat lainnya;
- Bahwa saksi menerangkan korban duduk dan hanya dia bilang
pusing dan pakaian sobek.

Tanggapan Terdakwa :
Bahwa terdakwa tidak memberikan tanggapan terhadap kesaksian saksi;

3. ADE SYAIFULLAH Als SONGEP, berada di bawah sumpah, pada


pokoknya menerangkan;
- Bahwa saksi mengenal 2 (dua) terdakwa yaitu terdakwa ALDI dan
DANI;

29
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
- Bahwa saksi pernah memberikan keterangan kepada Polisi,
membaca dan menandatangani Berita Acara Pemeriksaan (BAP)
tanpa ada paksaan;
- Bahwa saksi mengetahui dirinya dimintai keterangan di persidangan
atas kesaksian perkelahian antara Terdakwa FAJRI dengan Korban
DEWA;
- Bahwa saksi mengetahui kejadian perkelahian pada 1 Desember
2021 sekitar pukul 9 malam di dua lokasi yaitu lokasi pertama di
Lapangan Sambilegi dan lokasi kedua di tempat seperti Candi;
- Bahwa saksi menerangkan pengeroyokan pertama terjadi di
Lapangan Karangnongko Pukul 21.00 WIB, kemudian pengeroyokan
yang terjadi di lokasi barak pengungsian dekat candi kedulan, terjadi
di waktu malam hari;
- Bahwa pada saat kejadian saksi berada di lokasi karena diajak
TERDAKWA ALDI;
- Bahwa ketika sampai lokasi saksi bertemu dengan TERDAKWA
FAJRI, TERDAKWA DANI, TERDAKWA HERI;
- Bahwa saksi menerangkan bahwa awalnya Terdakwa FAJRI mau
berantem sparing dengan Korban DEWA;
- Bahwa sparing antara Terdakwa FAJRI dan Korban Dewa
disebabkan karena adanya salah paham;
- Bahwa saksi menerangkan ketika Terdakwa FAJRI dan Korban
DEWA sparing Terdakwa yang lain tidak ada yang melerai dan
berdiri melingkari Terdakwa FAJRI dan Korban DEWA yang sedang
sparing;
- Bahwa sparing tersebut dimenangkan oleh Terdakwa FAJRI, akan
tetapi Korban DEWA tidak terima kalau kalah;
- Bahwa saksi menerangkan saksi dan Terdakwa ALDI tetap berada di
lokasi Lapangan ketika Terdakwa DANI, Terdakwa FAJRI, Terdakwa
HERI dan 5 (lima) orang terdakwa lainnya lupa pergi;
- Bahwa saksi dan Terdakwa ALDI berbincang dengan Korban DEWA
bahwasanya Korban DEWA tidak terima kekalahan dan ingin
menusuk Terdakwa FAJRI;

30
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
- Bahwa setelah mengetahui niat Korban DEWA, saksi pergi ke
angkringan bersama TERDAKWA ALDI dan melapor ke TERDAKWA
HERI;
- Bahwa Terdakwa HERI memberi tahu Terdakwa FAJRI dan
Terdakwa lainnya;
- Bahwa para TERDAKWA kembali ke lapangan dan Terdakwa DANI
langsung merangkul korban DEWA dan menarik, kemudian ngantil
korban;
- Bahwa saksi menerangkan Korban DEWA sempat melarikan ke
warga kemudian disuruh pergi dari Lapangan;
- Bahwa saksi menyusul ke Barak setelah saksi mendapat info
bahwasanya para TERDAKWA dan Korban DEWA pindah ke Barak;
- Bahwa di Barak saksi melihat Korban DEWA dipukuli oleh
TERDAKWA DANI, HERI, FAJRI dan Terdakwa lainnya saksi lupa;
- Bahwa setahu saksi para TERDAKWA memukul Korban DEWA
menggunakan tangan kosong;
- Bahwa saksi hanya diam melihat terjadinya pengeroyokkan dan
tidak melerai atau meminta bantuan warga atau lapor kepolisian
karena takut ikut dipukulin sama para TERDAKWA;
- Bahwa Korban DEWA tidak melakukan perlawanan kepada para
TERDAKWA;
- Bahwa di Lapangan terdapat penerangan di sisi, dan tempat
terbuka;
- Bahwa saksi tidak tahu bagaimana Korban DEWA dibawa ke Barak;
- Bahwa saksi tidak melihat pengeroyokan hingga selesai karena
langsung pergi dengan TERDAKWA ALDI sebelum mobil polisi
datang

Tanggapan Terdakwa :
Bahwa terdakwa tidak memberikan tanggapan terhadap kesaksian
saksi;

31
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
4. RENDRA WIJANARKO, berada dibawah sumpah, pada pokoknya
menerangkan;
- Bahwa para saksi selalu bersama dalam menangani kasus tersebut;
- Bahwa para saksi pernah memberikan keterangan kepada penyidik;
- Bahwa saksi mengetahui jika ada kasus penganiayaan yg
menimbulkan hilangnya nyawa;
- Bahwa saksi menerangkan kejadian terjadi sekitar bulan Desember
2021, karangnongko kalasan (1), dan shelter penampungan
pengungsian kedulunan (2);
- Bahwa saksi pada saat kejadian masih berada di rumah;
- Bahwa saksi mengetahui ada kejadian tersebut karena ada informasi
dari petugas piket polsek kalasan;
- Bahwa kemudian saksi kumpul di polsek dan langsung menuju ke
Barak bersama 6 Tim patrol;
- Bahwa saksi menerangkan korban masih hidup tapi tergeletak di
luar Barak dan sudah tidak ada yg mukul;
- Bahwa saksi menerangkan korban dibawa menggunakan Mobil
patroli, kemudian saksi pakai kendaraan sendiri;
- Bahwa pada informasi awalnya, ada orang ribut-ribut kemudian
dipukuli, kemudian saksi menghubungi keluarga korban;
- Bahwa saksi hanya mengetahui ciri-ciri pelaku yg bernama heri,
kemudian heri ditanya-tanya, hingga akhirnya diketahui siapa saja
pelakunya, yaitu : Fajri, Aldi, Dani, Slamet, Anang, Gendon;
- Bahwa saksi menerangkan awalnya pelaku menggunakan tangan
kosong, kemudian setelahnya ada yg mukul pakai helm yg bernama
Gendon;
- Bahwa saksi menerangkan terjadi perkelahian antara fajri dan
korban yang mewasiti yaitu gendon, korban kalah kemudian ga
terima akhirnya korban dikeroyok para pelaku;
- Bahwa saksi menerangkan, di tempat kejadian perkara ditemukan
helm pecah dan kenok;

32
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
- Bahwa pada saat korban dibawa ke polsek, keluarga sudah di polsek
(datangnya lebih dulu keluarga), korban dibawa menggunakan
Mobil pratroli sekitar pukul 12 malam ke polsek;
- Bahwa korban meninggal sekitar 5.15 pagi dikarenakan helm yang
pecah tersebut dipukulkan ke korban sehingga korban lebam bagian
wajah;
- Bahwa saksi menerangkan lapangan karangnongko merupakan
tempat terbuka yang bisa dilihat oleh orang lewat;
- Bahwa saksi tidak mencium bau alkohol dari korban;
- Bahwa saksi mengamankan sepeda motor setelah korban
diamankan;
- Bahwa saksi menerangkan korban diangkat ke mobil patroli oleh
warga;
- Bahwa keadaan di lokasi remang-remang;
- Bahwa saksi menerangkan ciri-ciri heri yaitu kurus, pernah jaga di
atm bri link dari keterangan saksi yang lainnya;
- Bahwa pertama saksi datang, tidak mengetahui kalau ada helm yang
kemudian siangnya dilakukan olah TKP dan ditemukannya helm
pecah tersebut;
- Bahwa korban dibawa ke polsek kalasan dan ditanya siapa yang
melakukan pemukulan dan korban hanya menjawab kenal.

Tanggapan Terdakwa :
Bahwa terdakwa tidak memberikan tanggapan terhadap kesaksian saksi;

5. HERDIAN DWI RIMAT YULISTIYANTO, berada dibawah sumpah, pada


pokoknya menerangkan;
- Bahwa para saksi selalu bersama dalam menangani kasus tersebut;
- Bahwa para saksi pernah memberikan keterangan kepada penyidik;
- Bahwa saksi mengetahui jika ada kasus penganiayaan yg
menimbulkan hilangnya nyawa;

33
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
- Bahwa saksi menerangkan kejadian terjadi sekitar bulan Desember
2021, karangnongko kalasan (1), dan shelter penampungan
pengungsian kedungan (2);
- Bahwa saksi pada saat kejadian masih berada di rumah;
- Bahwa saksi mengetahui ada kejadian tersebut karena ada informasi
dari petugas piket polsek kalasan;
- Bahwa kemudian saksi kumpul di polsek dan langsung menuju ke
Barak bersama 6 Tim patrol;
- Bahwa saksi menerangkan korban masih hidup tapi tergeletak di
luar Barak dan sudah tidak ada yg mukul;
- Bahwa saksi menerangkan korban dibawa menggunakan Mobil
patrol, kemudian saksi pakai kendaraan sendiri;
- Bahwa pada awalnya informasi awal, ada orang ribut2 kemudian
dipukuli, kemudian saksi menghubungi keluarga korban;
- Bahwa saksi hanya mengetahui ciri-ciri pelaku yg bernama heri,
kemudian heri ditanya2 akhirnya diketahui siapa saja
pelakunya :Fajri, Aldi, Dani, slamet, anang, gendon;
- Bahwa saksi menerangkan awalnya pelaku menggunakan tangan
kosong, kemudian setelahnya ada yg mukul pakai helm yg bernama
gendon;
- Bahwa saksi menerangkan terjadi perkelahian antara fajri dan
korban yang mewasiti yaitu gendon, korban kalah kemudian ga
terima akhirnya korban dikeroyok para pelaku;
- Bahwa saksi menerangkan, di tempat kejadian perkara ditemukan
helm pecah dan kenok;
- Bahwa pada saat korban dibawa ke polsek, keluarga sudah di polsek
(datangnya lebih dulu keluarga), korban dibawa menggunakan
Mobil pratroli sekitar pukul 12 malam ke polsek;
- Bahwa korban meninggal sekitar 5.15 pagi dikarenakan helm yang
pecah tersebut dipukulkan ke korban sehingga korban lebam bagian
wajah;
- Bahwa saksi menerangkan lapangan karangnongko merupakan
tempat terbuka yang bisa dilihat oleh orang lewat;

34
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
- Bahwa saksi tidak mencium bau alkohol dari korban;
- Bahwa saksi mengamankan sepeda motor setelah korban
diamankan;
- Bahwa saksi menerangkan korban diangkat ke mobil patrol oleh
warga;
- Bahwa keadaan di lokasi remang-remang;
- Bahwa saksi menerangkan ciri-ciri heri yaitu kurus, pernah jaga di
atm bri link dari keterangan saksi yang lainnya;
- Bahwa pertama saksi datang, tidak mengetahui kalau ada helm yang
kemudian siangnya dilakukan olah TKP dan ditemukannya helm
pecah tersebut;
- Bahwa korban dibawa ke polsek kalasan dan ditanya siapa yang
melakukan pemukulan dan korban hanya menjawab kenal;

6. MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin SURADI, berada dibawah sumpah,


pada pokoknya menerangkan;
- Bahwa saksi kenal dengan para Terdakwa dan tidak ada hubungan
keluarga dengan para Terdakwa.
- Bahwa benar mulanya pada hari Rabu siang tanggal 1 Desember
2021 Anak Muhammad Karim berkumpul dengan M. Aldi Prasetya,
Agus Yunanto dan Dewo Bagas Pangesti di rumah anak Muhammad
Karim untuk minum minuman beralkohol jenis Anggur.
- Bahwa benar ketika minum dalam keadaan mabuk terjadi
kesalahpahaman antara Dewo Bagas Pinasti dan anak Muhammad
Karim yaitu Dewo Bagas Pinasti mengira anak Muhammad Karim
menantang berkelahi, namun Muhammad Karim tidak
menghiraukan sehingga anak Muhammad Karim akhirnya pergi dari
rumahnya sedangkan teman-temannya masih minum minuman
keras di rumah anak Muhammad Karim.
- Bahwa benar selanjutnya sekitar jam 5 sore anak Muhammad Karim
pulang ke rumahnya dan sudah tidak ada teman-temannya.

35
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
- Bahwa benar selanjutnya Dewa Bagas Pangesti mengabari lewat
Handphone disuruh datang ke Lapangan Karangnongko untuk
berkelahi, namun anak Muhammad Karim sempat menolak.
- Bahwa benar selanjutnya anak Muhammad Karim datang kerumah
DANI TIYAN RIYON FIRMANSYAH meminta untuk menemani Anak
MUHAMMAD KARIM AL FAJRI, namun Anak MUHAMMAD KARIM AL
FAJRI Bin SURADI mengatakan kepada DANI kalau mau diajak COD
Ikan Cupang dengan maksud agar DANI TIYAN RIYON FIRMANSYAH
mau diajak menemani Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI,
kemudian DANI TIYAN RIYON FIRMANSYAH dibonceng oleh Anak
MUHAMMAD KARIM AL FAJRI dengan mengendarai sepeda motor,
dan setelah ditengah perjalanan Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI
baru memberitahu kepada DANI TIYAN RIYON FIRMANSYAH
sebenarnya diajak menemani Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI
Bin SURADI untuk Sparing / berkelahi satu lawan satu dengan
DEWA BAGAS PANGESTI di Lapangan Sepakbola Dusun
Karangnongko Tirtomartani Kalasan Sleman.
- Bahwa benar ketika sudah sampai di Lapangan Sepak Bola
Karangnongko sekitar jam 21.00 wib Anak Muhammad Karim
melihat DEWA BAGAS PINASTI (korban) sudah berada di Lapangan
Sepak Bola Karangnongko, kemudian Anak MUHAMMAD KARIM AL
FAJRI Bin SURADI berembug kalau Anak MUHAMMAD KARIM AL
FAJRI Bin SURADI mengaku saja kalah, tetapi DEWA BAGAS PINASTI
(korban) ngotot mengajak sparing saja, setelah itu oleh Anak
MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin SURADI dilayani.
- Bahwa benar selanjutnya datang HERI YUNANTO bersama dengan
AGUS YUNANTO Als OGLENG dan ANANG BUDIANTO als ANANG
dengan menggunakan sepeda motor milik Anak MUHAMMAD
KARIM AL FAJRI berboncengan tiga.
- Bahwa benar selanjutnya di Lapangan Karangnongko sudah ada
DANI TIYA RIYAN, Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI,
MUHAMMAD ALDI dan saksi ADE SAEFULLAH Als SONGEP.

36
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
- Bahwa benar selanjutnya Anak MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA Als.
GENDON datang dan mendekati DEWA BAGAS PINASTI.
- Bahwa benar selanjutnya Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin
SURADI, DEWA BAGAS PINASTI (korban) dan Anak MUHAMMAD
RIDHO SAPUTRA alias GENDON berunding tentang pertarungan
sparing / berkelahi satu lawan satu dan disepakati jika terjadi 3
(tiga) kali jatuh maka sudah dianggap kalah.
- Bahwa benar setelah terjadi kesepakatan kemudian Anak
MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin SURADI bersama DEWA BAGAS
PINASTI (korban) menuju ke tengah lapangan lalu dikelilingi oleh
DANI TIYAN RIYAN, AGUS YUNANTO alias OGLENG, ANANG
BUDIANTO, MUHAMMAD ALDI PRASETYO dan HERI YUNANTO
sedangkan saksi ADE SAEFULLAH als SONGEP berdiri di belakang
DANI TIYAN RIYAN.
- Bahwa benar saat itu Anak MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA alias
GENDON bertindak sebagai wasit, kemudian sparing dilakukan
sekitar 30 (tiga puluh) menit dan Anak MUHAMMAD KARIM AL
FAJRI dinyatakan keluar sebagai pemenang.
- Bahwa benar selanjutnya setelah selesai berkelahi DANI TIYAN
RIYAN, AGUS YUNANTO alias OGLENG, ANANG BUDIANTO,
MUHAMMAD ALDI PRASETYO, HERI YUNANTO, Anak MUHAMMAD
KARIM AL FAJRI pergi meninggalkan lapangan menuju ke warung
angkringan yang jaraknya tidak jauh dari Lapangan Karangnongko.
- Bahwa benar saat itu DEWA BAGAS PINASTI masih berada di
lapangan berbincang-bincang dengan MUHAMMAD ALDI
PRASETYO, sedangkan Anak MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA alias
GENDON berdiri di belakang gawang dan ADE SAEFULLAH als
SONGEP pergi buang air kecil di timur lapangan.
- Bahwa selanjutnya MUHAMMAD ALDI PRASETYO dan ADE
SAEFULLAH als SONGEP pergi meninggalkan Lapangan
Karangnongko menuju ke warung angkringan dengan menggunakan
sepeda motor milik MUHAMMAD ALDI PRASETYO.

37
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
- Bahwa benar selanjutnya MUHAMMAD ALDI PRASETYO alias ALDI
berboncangan dengan sdr. SONGEP datang ke warung angkringan
kemudian memberitahukan kepada saksi kalau DEWO BAGAS
PINASTI (korban) mempunyai niat akan menusuk Anak
MUHAMMAD KARIM AL FAJRI.
- Bahwa benar selanjutnya HERI YUNANTO menyuruh SAKSI untuk
melihat apakah di Lapangan sepakbola Karangnongko masih ada
DEWO BAGAS PINASTI atau tidak, selanjutnya SAKSI berboncengan
naik sepeda motor bersama SONGEP berangkat menuju ke Lapangan
sepak bola Karangnongko, ternyata disana masih ada DEWO BAGAS
PINASTI bersama Anak MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA alias
GENDON.
- Bahwa benar setelah itu, setelah itu SAKSI menelpon HERI
YUNANTO memberitahukan bahwa DEWO BAGAS PINASTI masih
ada dilapangan.
- Bahwa benar selang beberapa menit kemudian HERI YUNANTO
datang ke Lapangan Karangnongko dengan menggunakan sepeda
motor memboncengkan AGUS YUNANTO dan ANANG BUDIANTO,
lalu disusul MUHAMMAD ALDI dan disusul lagi Anak MUHAMMAD
KARIM AL FAJRI memboncengkan SLAMET NURYANTO dan ANGGIT
PAMBUDI.
- Bahwa benar lalu HERI YUNANTO menanyakan kepada DEWA
BAGAS PINASTI “ apakah benar DEWO mempunyai niat untuk
menusuk MUHAMMAD KARIM AL FAJRI ? “ dan oleh DEWO BAGAS
PINASTI dijawab “ Ya rencananya “ kemudian badan DEWO BAGAS
PINASTI digeledah dan diketemukan barang berupa stick besi
( Knok) di sakunya, selanjutnya terjadi kekerasan terhadap DEWA
BAGAS PINASTI yang dilakukan oleh kedua Anak MUHAMMAD
KARIM AL FAJRI dan Anak MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA alias
GENDON bersama dengan saksi dan teman-temannya (terdakwa
dalam berkas perkara terpisah) dengan cara sebagai berikut :

38
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
 Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI memukul dengan tangan
mengepal sebanyak 2 (dua) kali mengenai pundak kanan dan
wajah korban.
 Anak MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA alias GENDON memukul
dengan tangan mengepal sebanyak 1(satu) kali mengenai
bagian wajah korban dan memukul sebanyak 2 (dua) kali
mengenai ulu hati.
 HERI YUNANTO memukul dengan tangan kanan mengepal
sebanyak 1 (satu) kali mengenai bagian batang hidung korban.
 DANI TIYAN RIYAN memukul dengan tangan mengepal
sebanyak 2 (dua) kali mengenai bagian lengan kanan atas,
menendang dengan kaki kanan sebanyak 1 (satu) kali
mengenai bagian betis sebelah kanan korban.
 MUHAMMAD ALDI PRASETYA alias ALDI memukul
menggunakan tangan kanan mengepal sebanyak 2 (dua) kali
mengenai bagian wajah korban.
 ANGGIT PAMBUDI alias ANGGIT memukul korban dengan
menggunakan Helm sebanyak 1 (satu) kali mengenai pipi kiri
korban.
 AGUS YUNANTO Als. OGLENG memukul dengan menggunakan
tangan kanan mengepal sebanyak 2 (dua) kali mengenai pipi
kiri sebanyak satu kali dan mengenai bagian pundak sebanyak
2 kali.
 SLAMET NURYANTO memukul dengan tangan mengepal
sebanyak 2 (dua) kali mengenai bagian hidung dan pipi kanan
korban, menendang dengan kaki kanan sebanyak 1 (satu) kali
mengenai bagian paha sebelah kiri korban.
 ANANG BUDIANTO alias ANANG memukul sebanyak 2 (dua)
kali ke bagian pundak belakang sambil mengejar korban.
- Bahwa benar selanjutnya MUHAMMAD KARIM AL FAJRI menyuruh
saksi dan teman-temannya untuk membawa DEWA BAGAS PINASTI
ke Barak Selter Pengungsian Dusun Kedulan, Kelurahan

39
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman karena diusir
oleh warga karena ada keributan.
- Bahwa benar selanjutnya DEWA BAGAS PINASTI dibawa ke Barak
Pengungsian dibonceng dengan sepeda motor oleh ANANG
BUDIANTO.
- Bahwa benar selanjutnya ketika sampai di Barak Pengungsian Anak
Pelaku MUHAMMAD KARIM AL FAJRI alias FAJRI menampar korban
DEWO BAGAS PINASTI dengan menggunakan tangan kanan
mengenai pipi korban sebelah kanan, setelah itu diikuti oleh para
pelaku lainnya (masing-masing terdakwa dalam berkas perkara
terpisah) dengan cara :
 Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI alias FAJRI menendang
sebanyak 2 (dua) kali mengenai bagian kaki kiri korban, dan
memukul sebanyak 1 (satu) kali mengenai bagian pundak
korban.
 HERI YUNANTO memukul dengan tangan mengepal sebanyak
2 (dua) kali mengenai pipi korban sebelah kanan dari
belakang.
 DANI TIYAN RIYAN menampar dengan tangan kanan terbuka
sebanyak 2 (dua) kali mengenai pipi sebelah kanan korban,
menjejak dengan kaki kanan sebanyak 1 (satu) kali mengenai
bagian punggung korban hingga korban jatuh tertelungkup.
 MUHAMMAD ALDI PRASETYA alias ALDI memukul dengan
tangan mengepal sebanyak 1 (satu) kali mengenai bagian pipi
kanan korban dan menampar korban hingga korban jatuh
telungkup.
 Setelah jatuh telungkup ANGGIT PAMBUDI alias ANGGIT
menendang dengan kaki kanan (1) kali mengenai bagian
wajah korban, memukul 1 (satu) kali dengan tangan mengepal
mengenai bagian pelipis kiri korban.
 AGUS YUNANTO alias OGLENG menginjak punggung korban
dengan kaki kanan, dan saat korban dalam posisi terlentang di
duduki perutnya.

40
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
 ANANG BUDIANTO alias ANANG menendang dengan kaki
kanan sebanyak 3 (tiga) kali mengenai bagian pinggang kanan
korban.
 SLAMET NURYANTO memukul korban sebanyak 1 (satu) kali
mengenai ulu hati lalu SLAMET ditarik mundur oleh HERI
YUNANTO.
 Anak MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA alias GENDON memukul
sebanyak 3 (tiga) kali mengenai bagian perut korban, memukul
beberapa kali kurang lebih 10 (sepuluh) kali dengan
menggunakan Helm kearah kepala korban hingga helmnya
pecah dan yang terakhir memukul sebanyak 1 (satu) kali
mengenai bagian hidung korban.
- Bahwa benar selanjutnya Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI alias
FAJRI dan Anak MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA alias GENDON
berhenti memukul karena ada beberapa warga yang datang.
- Bahwa benar selanjutnya keesokan harinya Anak MUHAMMAD
KARIM AL FAJRI alias FAJRI mengetahui korban DEWO BAGAS
PINASTI telah meninggal dunia.
- Bahwa benar saksi pernah diperiksa di hadapan penyidik Polri dan
membenarkan semua keterangan yang tercantum dalam BAP.

Tanggapan Terdakwa :
Bahwa terdakwa tidak memberikan tanggapan terhadap kesaksian saksi;

7. MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA Als. GENDON Bin SLAMET AMERAN,


berada dibawah sumpah, pada pokoknya menerangkan;
- Bahwa saksi kenal dengan para Terdakwa dan tidak ada hubungan
keluarga dengan para Terdakwa.
- Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 1 Desember 2021 sekitar jam
19.30 wib setelah isya, anak Muhammad Ridho Saputra mendapat
kabar dari Dewa Bagas Pinasti bahwa akan akan sparing (berkelahi
satu lawan satu ) dengan Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI alias
FAJRI.

41
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
- Bahwa benar selanjutnya Anak Muhammad Ridho Saputra sekitar
jam 21.00 wib datang ke Lapangan Karangnongko lalu bertemu
dengan Dewa Bagas Pinasti.
- Bahwa benar selanjutnya Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin
SURADI, DEWA BAGAS PINASTI (korban) dan Anak MUHAMMAD
RIDHO SAPUTRA alias GENDON berunding tentang pertarungan
sparing / berkelahi satu lawan satu dan disepakati jika terjadi 3
(tiga) kali jatuh maka sudah dianggap kalah.
- Bahwa benar setelah terjadi kesepakatan kemudian Anak
MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin SURADI bersama DEWA BAGAS
PINASTI (korban) menuju ke tengah lapangan lalu dikelilingi oleh
DANI TIYAN RIYAN, AGUS YUNANTO alias OGLENG, ANANG
BUDIANTO, MUHAMMAD ALDI PRASETYO dan HERI YUNANTO
sedangkan saksi ADE SAEFULLAH als SONGEP berdiri di belakang
DANI TIYAN RIYAN.
- Bahwa benar saat itu Anak MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA alias
GENDON bertindak sebagai wasit, kemudian sparing dilakukan
sekitar 30 (tiga puluh) menit dan Anak MUHAMMAD KARIM AL
FAJRI dinyatakan keluar sebagai pemenang.
- Bahwa benar selanjutnya setelah selesai berkelahi DANI TIYAN
RIYAN, AGUS YUNANTO alias OGLENG, ANANG BUDIANTO,
MUHAMMAD ALDI PRASETYO, HERI YUNANTO, Anak MUHAMMAD
KARIM AL FAJRI pergi meninggalkan lapangan menuju ke warung
angkringan yang jaraknya tidak jauh dari Lapangan Karangnongko.
- Bahwa benar saat itu DEWA BAGAS PINASTI masih berada di
lapangan berbincang-bincang dengan MUHAMMAD ALDI
PRASETYO, sedangkan Anak MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA alias
GENDON berdiri di belakang gawang dan ADE SAEFULLAH als
SONGEP pergi buang air kecil di timur lapangan.
- Bahwa selanjutnya MUHAMMAD ALDI PRASETYO dan ADE
SAEFULLAH als SONGEP pergi meninggalkan Lapangan
Karangnongko menuju ke warung angkringan dengan menggunakan
sepeda motor milik MUHAMMAD ALDI PRASETYO.

42
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
- Bahwa benar selanjutnya MUHAMMAD ALDI PRASETYO alias ALDI
berboncangan dengan sdr. SONGEP datang ke warung angkringan
kemudian memberitahukan kepada saksi kalau DEWO BAGAS
PINASTI (korban) mempunyai niat akan menusuk Anak
MUHAMMAD KARIM AL FAJRI.
- Bahwa benar selanjutnya HERI YUNANTO menyuruh SAKSI untuk
melihat apakah di Lapangan sepakbola Karangnongko masih ada
DEWO BAGAS PINASTI atau tidak, selanjutnya SAKSI berboncengan
naik sepeda motor bersama SONGEP berangkat menuju ke Lapangan
sepak bola Karangnongko, ternyata disana masih ada DEWO BAGAS
PINASTI bersama Anak MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA alias
GENDON.
- Bahwa benar setelah itu, setelah itu SAKSI menelpon HERI
YUNANTO memberitahukan bahwa DEWO BAGAS PINASTI masih
ada dilapangan.
- Bahwa benar selang beberapa menit kemudian HERI YUNANTO
datang ke Lapangan Karangnongko dengan menggunakan sepeda
motor memboncengkan AGUS YUNANTO dan ANANG BUDIANTO,
lalu disusul MUHAMMAD ALDI dan disusul lagi Anak MUHAMMAD
KARIM AL FAJRI memboncengkan SLAMET NURYANTO dan ANGGIT
PAMBUDI.
- Bahwa benar lalu HERI YUNANTO menanyakan kepada DEWA
BAGAS PINASTI “ apakah benar DEWO mempunyai niat untuk
menusuk MUHAMMAD KARIM AL FAJRI ? “ dan oleh DEWO BAGAS
PINASTI dijawab “ Ya rencananya “ kemudian badan DEWO BAGAS
PINASTI digeledah dan diketemukan barang berupa stick besi
( Knok) di sakunya, selanjutnya terjadi kekerasan terhadap DEWA
BAGAS PINASTI yang dilakukan oleh kedua Anak MUHAMMAD
KARIM AL FAJRI dan Anak MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA alias
GENDON bersama dengan saksi dan teman-temannya (terdakwa
dalam berkas perkara terpisah) dengan cara sebagai berikut :

43
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
 Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI memukul dengan tangan
mengepal sebanyak 2 (dua) kali mengenai pundak kanan dan
wajah korban.
 Anak MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA alias GENDON memukul
dengan tangan mengepal sebanyak 1(satu) kali mengenai
bagian wajah korban dan memukul sebanyak 2 (dua) kali
mengenai ulu hati.
 HERI YUNANTO memukul dengan tangan kanan mengepal
sebanyak 1 (satu) kali mengenai bagian batang hidung korban.
 DANI TIYAN RIYAN memukul dengan tangan mengepal
sebanyak 2 (dua) kali mengenai bagian lengan kanan atas,
menendang dengan kaki kanan sebanyak 1 (satu) kali
mengenai bagian betis sebelah kanan korban.
 MUHAMMAD ALDI PRASETYA alias ALDI memukul
menggunakan tangan kanan mengepal sebanyak 2 (dua) kali
mengenai bagian wajah korban.
 ANGGIT PAMBUDI alias ANGGIT memukul korban dengan
menggunakan Helm sebanyak 1 (satu) kali mengenai pipi kiri
korban.
 AGUS YUNANTO Als. OGLENG memukul dengan menggunakan
tangan kanan mengepal sebanyak 2 (dua) kali mengenai pipi
kiri sebanyak satu kali dan mengenai bagian pundak sebanyak
2 kali.
 SLAMET NURYANTO memukul dengan tangan mengepal
sebanyak 2 (dua) kali mengenai bagian hidung dan pipi kanan
korban, menendang dengan kaki kanan sebanyak 1 (satu) kali
mengenai bagian paha sebelah kiri korban.
 ANANG BUDIANTO alias ANANG memukul sebanyak 2 (dua)
kali ke bagian pundak belakang sambil mengejar korban.
- Bahwa benar selanjutnya MUHAMMAD KARIM AL FAJRI menyuruh
saksi dan teman-temannya untuk membawa DEWA BAGAS PINASTI
ke Barak Selter Pengungsian Dusun Kedulan, Kelurahan

44
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman karena diusir
oleh warga karena ada keributan.
- Bahwa benar selanjutnya DEWA BAGAS PINASTI dibawa ke Barak
Pengungsian dibonceng dengan sepeda motor oleh ANANG
BUDIANTO.
- Bahwa benar selanjutnya ketika sampai di Barak Pengungsian Anak
Pelaku MUHAMMAD KARIM AL FAJRI alias FAJRI menampar korban
DEWO BAGAS PINASTI dengan menggunakan tangan kanan
mengenai pipi korban sebelah kanan, setelah itu diikuti oleh para
pelaku lainnya (masing-masing terdakwa dalam berkas perkara
terpisah) dengan cara :
 Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI alias FAJRI menendang
sebanyak 2 (dua) kali mengenai bagian kaki kiri korban, dan
memukul sebanyak 1 (satu) kali mengenai bagian pundak
korban.
 HERI YUNANTO memukul dengan tangan mengepal sebanyak
2 (dua) kali mengenai pipi korban sebelah kanan dari
belakang.
 DANI TIYAN RIYAN menampar dengan tangan kanan terbuka
sebanyak 2 (dua) kali mengenai pipi sebelah kanan korban,
menjejak dengan kaki kanan sebanyak 1 (satu) kali mengenai
bagian punggung korban hingga korban jatuh tertelungkup.
 MUHAMMAD ALDI PRASETYA alias ALDI memukul dengan
tangan mengepal sebanyak 1 (satu) kali mengenai bagian pipi
kanan korban dan menampar korban hingga korban jatuh
telungkup.
 Setelah jatuh telungkup ANGGIT PAMBUDI alias ANGGIT
menendang dengan kaki kanan (1) kali mengenai bagian
wajah korban, memukul 1 (satu) kali dengan tangan mengepal
mengenai bagian pelipis kiri korban.
 AGUS YUNANTO alias OGLENG menginjak punggung korban
dengan kaki kanan, dan saat korban dalam posisi terlentang di
duduki perutnya.

45
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
 ANANG BUDIANTO alias ANANG menendang dengan kaki
kanan sebanyak 3 (tiga) kali mengenai bagian pinggang kanan
korban.
 SLAMET NURYANTO memukul korban sebanyak 1 (satu) kali
mengenai ulu hati lalu SLAMET ditarik mundur oleh HERI
YUNANTO.
 Anak MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA alias GENDON memukul
sebanyak 3 (tiga) kali mengenai bagian perut korban, memukul
beberapa kali kurang lebih 10 (sepuluh) kali dengan
menggunakan Helm kearah kepala korban hingga helmnya
pecah dan yang terakhir memukul sebanyak 1 (satu) kali
mengenai bagian hidung korban.
- Bahwa benar selanjutnya Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI alias
FAJRI dan Anak MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA alias GENDON
berhenti memukul karena ada beberapa warga yang datang.
- Bahwa benar selanjutnya keesokan harinya Anak MUHAMMAD
KARIM AL FAJRI alias FAJRI mengetahui korban DEWO BAGAS
PINASTI telah meninggal dunia.
- Bahwa benar saksi pernah diperiksa di hadapan penyidik Polri dan
membenarkan semua keterangan yang tercantum dalam BAP.

Tanggapan Terdakwa :
Bahwa terdakwa tidak memberikan tanggapan terhadap kesaksian saksi;

Saksi a de charge:
1. JEDY BAYU RAMDHONI, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan
sebagai berikut:
- Bahwa benar saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dan
bersedia untuk memberikan keterangan yang sebenar-benarnya;
- Bahwa saksi merupakan tetangga dekat Terdakwa HERI YUNANTO;
- Bahwa Terdakwa HERI YUNANTO merupakan tulang punggung
keluarga sejak ayahnya meninggal dunia;

46
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
- Bahwa keluarga Terdakwa HERI YUNANTO hidup sederhana atau
bahkan bisa dikatakan pas-pas an;
- Bahwa sejak Terdakwa HERI YUNANTO ditahan ibu Terdakwa HERI
YUNANTO sering mencari utang untuk memenuhi kebutuhan hidup;
- Bahwa Terdakwa HERI YUNANTO merupakan pemuda yang pandai
bersosialisasi dan sering ikut kegiatan gotong royong di desa;
- Bahwa Terdakwa HERI YUNANTO seorang muslim yang cukup taat,
terlihat Terdakwa HERI YUNANTO lumayan sering ke masjid sholat
jumat.

Tanggapan Terdakwa :
Bahwa terdakwa tidak memberikan tanggapan terhadap kesaksian saksi

2. ANANG SETIAWAN, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan


sebagai berikut:
- Bahwa benar saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dan
bersedia untuk memberikan keterangan yang sebenar-benarnya;
- Bahwa saksi merupakan tetangga dekat Terdakwa HERI YUNANTO;
- Bahwa sosial Terdakwa HERI YUNANTO baik, sering ikut gotong
royong di desa;
- Bahwa Terdakwa HERI YUNANTO bekerja sebagai satpam di ATM
BRI LINK;
- Bahwa keseharian Terdakwa HERI YUNANTO baik, tidak pernah
membuat onar.
Tanggapan Terdakwa :
Bahwa terdakwa tidak memberikan tanggapan terhadap kesaksian saksi;

B. Keterangan Terdakwa
1. HERI, berada dibawah sumpah, pada pokoknya menerangkan;
- Bahwa Terdakwa menerangkan pada tanggal 1 desember 2020 hari
rabu kejadian terjadi di lapangan karangnoko jam 7 malam WIB
kemudian Kejadian kedua di barak pengungsian jam 10 malam WIB;

47
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
- Bahwa Terdakwa memukul 1 kali dibagian muka saat di lapangan,
kemudian ada dani memukul 1 kali ke tangan kanan, yang lain lupa;
- Bahwa Terdakwa saat di barak memukul 2 kali di pipi sebelah kanan
dengan tangan kosong;
- Bahwa Terdakwa lupa siapa saja yang memukul, kecuali Slamet ikut
mukul karena terbawa emosi saat ada informasi korban bilang dia
mau nusuk fajri;
- Bahwa Terdakwa menerangkan Aldi yang menyampaikan kabar
bahwa akan menusuk dan kemudian Terdakwa mencari tau
langsung dengan menanyakan ke korban;
- Bahwa Terdakwa menerangkan Korban mengakui bakal menusuk
korban;
- Bahwa Terdakwa menerangkan kejadian bermula dengan adanya
sparing antara fajri dan korban;
- Bahwa Terdakwa mengakui Terdakwa berada di lapangan;
- Bahwa Terdakwa menerangkan dalam pertarungan tersebut sudah
ada kesepakatan mereka berdua dan Korban ngotot untuk
bertarung;
- Bahwa Terdakwa sering ke angkringan;
- Bahwa Terdakwa menerangkan korban tidak bersama dengan
gendon saat ke lapangan;
- Bahwa Terdakwa menerangkan lapangan tersebut dipinggir jalan
umum;
- Bahwa Terdakwa menghubungi penyidik dan saat paginya
menyerahkan diri dengan menemui petugas di warung soto;
- Bahwa Terdakwa menerangkan belum sempat ketemu dengan Pihak
Keluarga dan ada niat meminta maaf serta menyesal atas perbuatan
yang telah dilakukan;
- Bahwa Terdakwa menerangkan telah menggeladah korban
menemukan pisau yang disalipkan di celana korban dan besi kenok
yang terdapat di jok motor korban.

C. Surat

48
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
- Visum Et Repertum Nomor : R/153/VER-A/XII/2021RSBhayangkara
tertanggal 06 Desember 2021 yang ditandatangani oleh DR.
STEPHANIE RENNI ANINDITA, Sp.FM.

D. Barang Bukti
- 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat No.Pol.AB-4837-TX tahun
2019 warna hitam Noka.MH1JFZ139KK094994,
Nosin.JFZ1E3095091;
- 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat No.pol. AD-5376-IJ tahun
2013, warna merah Noka. MH1JFD224DK631301 Nosin.
JFD2E2624167 berserta STNKnya;

- 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat No.Pol. AD-3457-EDC tahun


2017 warna merah putih, Noka.MH1JM1110KH161934, Nosin.
JM11E1154037 beserta STNKnya;
- 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha 2BJ No.Pol. AB-4547-OZ tahun
2015, warna hitam Noka.MH32BJ003FJ753494, Nosin.2BJ753504
beserta STNKnya;
- 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha RX K No.Pol. AB-6799-YK tahun
1986, warna hitam Noka.RXK171397K, Nosin. 1TR004937;
- 1 (satu) unit sepeda motor Mio Soul No.Pol. AB-6505-MK tahun
2008, warna hitam Noka.MH314D0018K100991, Nosin.14D101958
beserta STNKnya;
- 1 (satu) buah Helm warna coklat dengan merk BOGO kondisi pecah.

IV. ANALISIS YURIDIS DAN PENDAPAT TERHADAP DAKWAAN DAN


TUNTUTAN JAKSA PENUNTUT UMUM BESERTA FAKTA-FAKTA DI
PERSIDANGAN

1. JAKSA PENUNTUT UMUM MENUNTUT DENGAN PASAL YANG TIDAK


TEPAT

49
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
Bahwa di dalam Surat Tuntutan yang dibacakan pada tanggal 12 April
2022, Saudara Jaksa Penunut Umum menyatakan bahwa perbuatan terdakwa
telah terbukti memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana diatur dan
diancam pidana dengan Pasal 170 Ayat (2) Ke – 3 KUHP, yang mana pasal
tersebut adalah pasal yang dimaksud oleh Saudara Jaksa Penuntut Umum di
dalam dakwaan alternatif pertama;
Bahwa adapun unsur-unsur Pasal 170 Ayat (2) Ke – 3 KUHP adalah:
1. Unsur “Barang siapa”;
2. Unsur “dengan terang-terangan”.
Bahwa terhadap tuntutan Saudara Jaksa Penuntut Umum tersebut, Tim
Penasihat Hukum akan menyampaikan analisis yuridis yang akan menilai
apakah fakta-fakta persidangan sudah benar-benar membuktikan bahwa
terdakwa telah melakukan tindak pidana sebagaimana yang dimaksud
dalam Dakwaan Alternatif Pertama Saudara Jaksa Penuntut Umum;
Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap
dipersidangan dan juga uraian unsur Pasal 170 Ayat (2) Ke - 3 KUHP
yang telah disampaikan oleh Saudara Jaksa Penuntut Umum di
dalam Surat Tuntutannya, Saudara Jaksa Penuntut Umum telah
keliru dalam menerapkan pasal yang dituntutkan kepada terdakwa;
Bahwa yang dimaksud dengan Unsur “dengan terang-
terangan”, Tindakan terlarang tersebut dilakukan secara terbuka dan
terang-terangan atau di muka umum, kemudian dalam menganalisis
unsur ini tidak dapat hanya disandarkan kepada arti secara harfiah saja
tetapi apabila ditinjau kembali bahwa Pasal 170 berada dalam BUKU ke-II
tentang Kejahatan dan di Bab V tentang Kejahatan terhadap Ketertiban
Umum. Kemudian secara doktrin yang dianut KUHP Indonesia terdapat 3
bagian yaitu Bagian I : Tindak Pidana terhadap Negara; Bagian II : Tindak
Pidana terhadap Masyarakat dan; Bagian III : Tindak Pidana kepada
Pribadi. Menurut J.M. Van Bemmelen bahwa kejahatan yang diatur dalam
Pasal 170 merupakan tindak pidana yang ditujukan kepada Penguasa
Umum, dapat dipercontohkan seperti menyerang polisi yang bertugas
saat melakukan demonstrasi atau merusak fasilitas umum. kemudian
penempatan Pasal 170 dalam delik Kejahatan terhadap Ketertiban Umum

50
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
dimaknai sebagai tujuan utama perbuatan tersebut adalah mengganggu
ketertiban umum, sehingga harus bisa dibuktikan kejahatan yang
dilakukan untuk membuat suasana tidak aman. Adanya orang yang
terluka atau mati serta rusaknya barang-barang bukanlah tujuan utama
dari Pasal 170 ini, melainkan akibat dari perbuatan menggunakan
kekerasan secara bersama-sama di muka umum tersebut.
Unsur dengan terang-terangan dapat dimaknai perbuatan tersebut
dilakukan bukan di tempat yang tersembunyi tetapi publik dapat
mengakses tempat tersebut dan/atau menurut Wirjono Prodjodikoro
“Bahwa ada orang banyak bisa melihatnya (in het openbaar)”, kemudian
J.M. Van Bemmelen mengutip putusan Hoge Raad yang menyatakan
bahwa Pasal ini tidak berlaku untuk tindakan kekerasan yang dilakukan
di tempat sunyi yang tidak mengganggu ketenangan umum, termasuk
tindakan itu dilakukan di jalan raya namun publik tidak terusik, maka
pasal ini juga tidak dapat diterapkan dikenakan karena salah satu syarat
tidak terpenuhi. Bahwa apabila dilihat dari tempus delicti atau waktu
terjadinya tindak pidana yaitu pada saat malam hari Pukul 21.00 WIB
(vide Keterangan Saksi ADE SYAIFULLAH Als SONGEP Hal. 24, Keterangan
Saksi MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin SURADI Hal.30, dan Keterangan
Saksi MUHAMMAD RIDHO alias GENDON, Hal. 34) yang dimana hal ini
merupakan waktu pada umumnya orang-orang untuk tidur sehingga
tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa jelas tidak mengganggu
aktifitas masyarakat pada umumnya. Selain itu apabila melihat locus atau
tempat kejadian perkara tindak pidana dalam perkara a quo dilakukan di
lapangan dengan keadaan pencahayaan lingkungan yang remang-remang
atau gelap sehingga sulit untuk dilihat oleh orang-orang sekitar (vide
Keterangan Saksi Rendra Wijanarko Hal. 26 dan Keterangan Saksi
Herdian Dwi Rahmat Yulistiyanto Hal. 28).
Jaksa Penuntut Umum dalam tuntutannya secara tegas dan lugas
dalam Unsur “dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama
menggunakan kekerasan terhadap orang mengakibatkan maut.” Mengakui
“Pada pokoknya dapat dilihat oleh umum, bahkan dalam praktek
peradilan, jika tindakan itu dilakukan di tempat yang sepi, tidak ada

51
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
manusia, penerapan delik ini dipandang tidak tepat. Cukup delik
penganiayaan saja yang diterapkan” (Vide Tuntutan Penuntut Umum Hal.
45). Dan kemudian Jaksa Penuntut Umum tidak menguatkan argumentasi
hukum tentang unsur dengan terang-terangan sehingga terjadi kekaburan
hukum (Obscuur) terkait dengan argumentasi hukum yang diberikan oleh
Jaksa Penuntut Umum. Maka apabila diseleraskan dengan tindakan
terlarang secara terang-terangan yang dilakukan oleh Terdakwa HERI
YUNANTO Alias HERI bin SURONO(alm) Penuntut Umum tidak dapat
membuktikan Unsur Tersebut.

3. Unsur “Dengan Tenaga Bersama Menggunakan Kekerasan”


Yang dimaksud dengan tenaga bersama di sini adalah bahwa
beberapa tenaga dipersatukan oleh mereka yang mempunyai tenaga itu.
Ini tidak berarti, dalam melakukan kekerasan terhadap orang misalnya,
semua tangan menyekap orang itu, kemudian semua kaki menendangnya,
kemudian semua orang menghempaskannya. Jika ada yang menyekap,
yang lain memukul dan yang lain menendang, telah terjadi penggunaan
tenaga bersama.
Berkenaan dengan analisa unsur di atas maka bila dikaitkan
dengan perkara ini maka berdasarkan hasil pemeriksaan di persidangan
baik dari keterangan saksi-saksi dan dibenarkan oleh terdakwa bahwa
benar terdakwa 1. HERI YUNANTO Alias HERI Bin SURONO (Alm.),
terdakwa 2. DANI TIYAN RIYAN FIRMANSYAH Bin NOTO PARYONO,
terdakwa 3. MUHAMMAD ALDI PRASETYO Als. ALDI Bin SARTANA,
terdakwa 4 ANGGIT PAMBUDI Als. ANGGIT Bin PONIYO, terdakwa 5.
AGUS YUNANTO Als. OGLENG Bin SURONO (Alm), terdakwa 6. SLAMET
NURYANTO Bin POTROIKROMO, dan terdakwa 7 ANANG BUDIANTO Als.
ANANG Bin SIHONO bersama-sama Anak MUHAMMAD KARIM AL FARI
dan Anak MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA alias GENDON (berkas perkara
terpisah) telah melakukan tenaga bersama melakukan kekerasan
terhadap saksi korban DEWA BAGAS PINASTI Hal tersebut dilakukan
dengan cara :

52
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
Ketika di Lapangan Sepak Bola Dusun Karangnongko, Tirtomartani, Kec.
Kalasan, Kab. Sleman :
 HERI YUNANTO memukul dengan tangan kanan mengepal sebanyak
1 (satu) kali mengenai bagian batang hidung korban.
 DANI TIYAN RIYAN memukul dengan tangan mengepal sebanyak 2
(dua) kali mengenai bagian lengan kanan atas, menendang dengan
kaki kanan sebanyak 1 (satu) kali mengenai bagian betis sebelah
kanan korban.
 MUHAMMAD ALDI PRASETYA alias ALDI memukul menggunakan
tangan kanan mengepal sebanyak 2 (dua) kali mengenai bagian
wajah korban.
 ANGGIT PAMBUDI alias ANGGIT memukul korban dengan
menggunakan Helm sebanyak 1 (satu) kali mengenai pipi kiri
korban.
 AGUS YUNANTO Als. OGLENG memukul dengan menggunakan
tangan kanan mengepal sebanyak 2 (dua) kali mengenai pipi kiri
sebanyak satu kali dan mengenai bagian pundak sebanyak 2 kali.
 SLAMET NURYANTO memukul dengan tangan mengepal sebanyak
2 (dua) kali mengenai bagian hidung dan pipi kanan korban,
menendang dengan kaki kanan sebanyak 1 (satu) kali mengenai
bagian paha sebelah kiri korban.
 ANANG BUDIANTO alias ANANG memukul sebanyak 2 (dua) kali ke
bagian pundak belakang sambil mengejar korban.
 Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI memukul dengan tangan
mengepal sebanyak 2 (dua) kali mengenai pundak kanan dan wajah
korban.
 Anak MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA alias GENDON memukul
dengan tangan mengepal sebanyak 1(satu) kali mengenai bagian
wajah korban dan memukul sebanyak 2 (dua) kali mengenai ulu
hati.

Ketika di Barak Selter Pengungsian Dusun Kedulan, Kelurahan


Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman :

53
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
 HERI YUNANTO memukul dengan tangan mengepal sebanyak 2
(dua) kali mengenai pipi korban sebelah kanan dari belakang.
 DANI TIYAN RIYAN menampar dengan tangan kanan terbuka
sebanyak 2 (dua) kali mengenai pipi sebelah kanan korban,
menjejak dengan kaki kanan sebanyak 1 (satu) kali mengenai
bagian punggung korban hingga korban jatuh tertelungkup.
 MUHAMMAD ALDI PRASETYA alias ALDI memukul dengan tangan
mengepal sebanyak 1 (satu) kali mengenai bagian pipi kanan korban
dan menampar korban hingga korban jatuh telungkup.
 Setelah jatuh telungkup ANGGIT PAMBUDI alias ANGGIT menendang
dengan kaki kanan (1) kali mengenai bagian wajah korban,
memukul 1 (satu) kali dengan tangan mengepal mengenai bagian
pelipis kiri korban.
 AGUS YUNANTO alias OGLENG menginjak punggung korban
dengan kaki kanan, dan saat korban dalam posisi terlentang di
duduki perutnya.
 ANANG BUDIANTO alias ANANG menendang dengan kaki kanan
sebanyak 3 (tiga) kali mengenai bagian pinggang kanan korban.
 SLAMET NURYANTO memukul korban sebanyak 1 (satu) kali
mengenai ulu hati lalu SLAMET ditarik mundur oleh HERI
YUNANTO.
 Anak MUHAMMAD KARIM AL FAJRI alias FAJRI menendang
sebanyak 2 (dua) kali mengenai bagian kaki kiri korban, dan
memukul sebanyak 1 (satu) kali mengenai bagian pundak korban.
 Anak MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA alias GENDON memukul
sebanyak 3 (tiga) kali mengenai bagian perut korban, memukul
beberapa kali kurang lebih 10 (sepuluh) kali dengan menggunakan
Helm kearah kepala korban hingga helmnya pecah dan yang terakhir
memukul sebanyak 1 (satu) kali mengenai bagian hidung korban.

4. Unsur “Terhadap Orang yang Mengakibatkan Maut.”

54
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
Bahwa akibat perbuatan mereka yang nama-namanya
sebagaimana tersebut diatas, korban DEWO BAGAS PINASTI mengalami
luka-luka dan meninggal dunia setelah mendapat perawatan di Rumah
Sakit Bhayangkara, sebagaimana diuraikan dalam Visum Et Repertum :
Nomor :R/153/VER-A/XII/2021/RSBhayangkara teranggal 06
Desember 2021 yang ditandatangani oleh DR. STEPHANIE RENNI
ANINDITA, Sp.FM, dokter pada Rumah Sakit Bhayangkara, yang
Kesimpulannya menerangkan :
Pada pemeriksaan korban laki-laki berusia antara dua puluh lima
tahun hingga tiga puluh tahun ini pada pemeriksaan luar ditemukan
tanda kekerasan tumpul berupa luka memar pada wajah, pelipis kiri,
kelopak mata kanan, kelopak mata kiri, bibir, anggotagerak atas dan
anggota gerak bawah serta luka lecet pada anggota gerak bawa.
Pada pemeriksaan dalam ditemukan tanda kekerasan tumpul
berupa resapan darah pada kulit kepala bagian dalam, otot pelipis kanan,
otot pelipis kiri, permukaan tulang tengkorak bagian pelipis, tulang atas
tengkorak sisi dalam dan permukaan otak besar, perdarahan di bawah
selaput keras otak, memar batang otak serta patah tulang dasar tengkorak
sisi depan kiri. Pemeriksaan alkohol pada darah didapatkan hasil positif;
Sebab mati orang ini adalah kekerasan tumpul pada kepala yang
mengakibatkan perdarahan di bawah selaput keras otak yang menekan
pusat pernafasan pada batang otak sehingga menyebabkan kegagalan
pernafasan dan mati lemas (asfiksia).
Pemeriksaan visum et repertum tersebut didukung pula dengan
Akta Kematian dari Kantor Pencatatan Sipil Kabupaten Sleman Nomor :
3404-KM-29122021-0023 tanggal 29 Desember 2021.
Meskipun pembuktian Jaksa Penuntut Umum mendakwa
Terdakwa dalam bentuk Dakwaan alternatif, sehingga Jaksa Penuntut
Umum harusnya dapat memilih Pasal yang tepat untuk diterapkan kepada
diri Terdakwa.

55
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
2. PASAL YANG SEHARUSNYA DI TUNTUT SESUAI DENGAN FAKTA-FAKTA
YANG TERUNGKAP DI PERSIDANGAN YAITU PASAL 351 ayat (3) KUHP

Bahwa kami selaku tim Penasihat Hukum Terdakwa berdasar fakta-


fakta yang terungkap di persidangan menunjukkan bahwa Penerapan Pasal
170 Ayat (2) Ke-3 KUHP yang menjadi dasar hukum pada Surat Tuntutan oleh
Saudara Jaksa Penuntut menurut hemat kami tidak tepat, karena satu unsur
dalam delik tersebut tidak terpenuhi yaitu unsur “dengan terang-terangan”;
Bahwa kemudian dengan bedasar kepada fakta-fakta yang terungkap di
persidangan, Tim Penasihat Hukum Terdakwa berpendapat bahwa tuntutan
hukuman yang dijatuhkan kepada Terdakwa HERI YUNANTO Alias HERI bin
SURONO (alm) akan lebih tepat jika didasarkan pada Pasal 351 ayat (3) jo
Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP, yang mana pasal tersebut sesuai dengan
Alternatif Kedua Saudara Jaksa Penuntut Umum;
Bahwa adapun uraian Pasal 351 ayat (3) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) Ke-
1 KUHP adalah sebagai berikut:
1. Unsur “Barang Siapa”;
2. Unsur “Dengan sengaja melakukan penganiayaan”;
3. Unsur “Menyebabkan matinya orang”;
4. Unsur” Turut Serta”

Ad.1. Unsur “Barang Siapa ”


Unsur “Barang Siapa” menunjukan kepada siapa orang yang harus
bertanggung jawab atas perbuatan/kejadian yang didakwakan atau siapa orang
yang harus dijadikan terdakwa. Kata setiap orang identik dengan terminologi
kata “barang siapa” atau hij dengan pengertian sebagai siapa saja yang harus
dijadikan terdakwa/dadar atau setiap orang sebagai subjek hukum (pendukung
hak dan kewajiban) yang dapat diminta pertanggung jawaban dalam segala
tindakannya dan terhadap subyek hukum yang dimintakan pertanggung jawaban
harus tidak terdapat alasan pemaaf bagi subyek hukum dan perbuatannya;
Bahwa unsur “barang siapa” yang dimaksud oleh Pasal 351 ayat (3) KUHP
adalah siapa saja subyek hukum yang merupakan pelaku yang patut diduga telah
melakukan tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan kematian dan

56
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
terhadapnya dapat dimintakan pertanggung jawaban dan tidak ada alasan
pemaaf pada perbuatannya;
Bahwa dalam hal ini Jaksa Penuntut umum mengajukan 7 (tujuh) orang
Terdakwa, yang salah satunya adalah Terdakwa HERI YUNANTO Alias HERI bin
SURONO (alm) yang melalui pemeriksaan dipersidangan terhadap saksi dan
terdakwa dibenarkan identitas dirinya dan bukanlah orang lain. Maka dengan
demikian unsur “barang siapa” tersebut terbukti secara sah menurut
hukum.

Ad. 2 Unsur “Dengan Sengaja Melakukan Penganiayaan”


Bahwa dalam KUHP tidak dijelaskan secara rinci mengenai unsur
penganiayaan, namun berdasarkan yurisprudensi yang dimaksud dengan
penganiyaan adalah dengan sengaja menyebabkan perasaan tidak enak, sakit
atau luka. Dimana kesengajaan diartikan sebagai perbuatan atau tindakan yang
terlarang dan dikehendaki atau diketahui oleh sipelaku;
Bahwa Unsur “Sengaja” mengenai willens en wettens yaitu adanya
menghendaki dan mengetahui akibat dari perbuatan yang dilakukannya. Dalam
hal ini Terdakwa Sengaja untuk memberikan rasa sakit kepada Korban Dewa
untuk memberikan pembelajaran;
Bahwa berdasarkan fakta yang terungkap di persidangan diketahui
Bahwa pada hari selasa tertanggal 1 desember 2021 sekitar pukul 09.00 WIB
terjadi sparring (Perkelahian satu lawan satu) antara Fajri dengan Korban
Dewa yang disebabkan karena salah paham. Setelah itu hasil sparring
dimenangkan oleh Fajri, akan tetapi Korban Dewa tidak terima kalau kalah dan
bermaksud ingin menusuk Fajri. Atas dasar hal tersebut kemudian Terdakwa
bersama Terdakwa lainnya menemui Korban Dewo dan melakukan
penganiayaan (vide Keterangan Saksi Ade Syaifullah), Maka dengan demikan
unsur “Dengan Sengaja Melakukan Penganiayaan” tersebut telah terbukti
secara sah menurut hukum.

Ad. 3 Unsur “Menyebabkan matinya orang”


Bahwa berdasarkan Visum et Repertum Nomor :
R/153/VER-A/XII/2021/RSBhayangkara tertanggal 06 Desember 2021 yang

57
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
ditandatangani oleh DR. STEPHANIE RENNI ANINDITA, Sp.FM, dokter pada
Rumah Sakit Bhayangkara, yang Kesimpulannya menerangkan :
- Pada pemeriksaan korban laki-laki berusia antara dua puluh lima tahun
hingga tiga puluh tahun ini pada pemeriksaan luar ditemukan tanda
kekerasan tumpul berupa luka memar pada wajah, pelipis kiri, kelopak mata
kanan, kelopak mata kiri, bibir, anggota gerak atas dan anggota gerak bawah
serta luka lecet pada anggota gerak bawa.
- Pada pemeriksaan dalam ditemukan tanda kekerasan tumpul berupa
resapan darah pada kulit kepala bagian dalam, otot pelipis kanan, otot
pelipis kiri, permukaan tulang tengkorak bagian pelipis, tulang atas
tengkorak sisi dalam dan permukaan otak besar, perdarahan di bawah
selaput keras otak, memar batang otak serta patah tulang dasar tengkorak
sisi 111depan kiri.
- Pemeriksaan alkohol pada darah didapatkan hasil positif;
Sebab mati orang ini adalah kekerasan tumpul pada kepala yang
mengakibatkan perdarahan di bawah selaput keras otak yang menekan
pusat pernafasan pada batang otak sehingga menyebabkan kegagalan
pernafasan dan mati lemas ( asfiksia ).
Bahwa berdasarkan hasil kesimpulan dari Visum et Repertum
sebagaimana disebutkan diatas penyebab utama kematian karena adanya
kekerasan benda tumpul pada kepala yang menyebabkan pendarahan di otak
sehingga mengakibatkan kegagalan pernafasan. Hal ini selaras jika melihat
fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan yaitu Terdakwa MUHAMMAD
RIDHO SAPUTRA alias GENDON memberi pukulan kepada Korban Dewo
menggunakan Helm sebanyak 10 (sepuluh) kali mengenai kepala korban hingga
helm tersebut pecah (Vide Keterangan Saksi MUHAMMAD KARIM AL FAJRI Bin
SURADI Hal. 33 dan Keterangan Saksi MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA alias
GENDON Hal. 37);

Maka dengan demikan unsur “Menyebabkan matinya orang” tersebut telah


terbukti secara sah menurut hukum.

Ad. 4 Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP (Turut Serta)

58
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
Bahwa Berdasarkan Pasal 55 ayat (1) KUHP, orang yang turut serta
melakukan perbuatan pidana, dipidana sebagai pelaku tindak pidana. Jadi,
berdasarkan Pasal 55 ayat (1) KUHP orang yang turut serta melakukan tindak
pidana penganiayaan juga dipidana dengan ancaman pidana yang sama dengan
pelaku tindak pidana penganiayaan secara bersama-sama .

V. KESIMPULAN DAN PENUTUP

Majelis Hakim yang kami muliakan,


Saudara Penuntut Umum yang kami hormati,
Pengunjung Sidang yang kami hormati.

Oleh karenanya, berdasarkan hal-hal tersebut mohon kiranya kepada Majelis


Hakim agar lebih cermat, arif,obyektif, dan bijaksana agar hukuman yang kelak
akan dijatuhkan kepada diri para TERDAKWA dapat bermanfaat bagi
TERDAKWA juga dan tidak semata-mata hanya untuk membalas perbuatan
TERDAKWA sebagaimana yang selama ini dianut dalam teori pemidanaan di
Indonesia.
Mengingat Terdakwa merupakan:
1. Terdakwa masih muda, memiliki masa depan yang lebih baik
2. Terdakwa merupakan Tulang punggung keluarga dikarenakan ayah
Terdakwa sudah meninggal dunia dan masih ada ibu dan anggota
keluarga lain yang harus ditanggung oleh Terdakwa ;
3. Terdakwa selama mengikuti persidangan bersikap sopan dan Kooperatif;
4. Terdakwa mengakui bersalah dan berjanji untuk tidak mengulangi
kembali;
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas yang termasuk keseluruhan fakta yang
telah terungkap dalam persidangan, dihubungkan dengan undang-undang yang
bersangkutan, dan pertimbangan kultural sosiologis pendapat Ahli Hukum,
yang mana semuanya telah kami tanggapi dan kami uraikan, untuk menjamin
kepastian asas Equality Before The Law maka selaku Penasihat Hukum
Terdakwa, kami mohon agar Majelis Hakim berkenan untuk memutuskan
sebagai berikut :

59
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
1. Menyatakan Terdakwa HERI YUNANTO Alias HERI bin SURONO (Alm)
secara sah dan meyakinkan tidak terbukti bersalah melakukan tindak
pidana sebagaimana diuraikan dalam surat tuntutan alternatif kedua
Pasal 351 ayat (3) oJo 55 ayat (1) KUHP maupun tuntutan/ requisitoir
Jaksa Penuntut Umum;
2. Menghukum Terdakwa berdasarkan dakwaan Pasal 351 ayat (3) oJo 55
ayat (1) KUHP ;
3. Membebankan seluruh biaya perkara kepada negara.

Sebagai penutup marilah kita mengingat kembali firman Allah SWT yang
termaktub dalam QS. Al Maa’idah ayat 8 yang artinya :

“Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang


selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan
janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum membuatmu tidak berlaku adil.
Berbuat adillah karena ia lebih mendekati ketakwaan. Dan bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Akhirnya semoga Allah SWT senantiasa menunjukkan kepada kita semua


bahwa yang benar adalah benar (haq) dan kita diberi kekuatan untuk
mengikutinya, dan menunjukkan kepada kita pula bahwa yang salah itu adalah
salah (bathil) dan kita diberi daya untuk menghindarinya. Aaamiin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Yogyakarta, 19 April 2022

Hormat Kami,
Penasihat Hukum Terdakwa,

PAMUNGKAS HUDAWANTO, S.H., M.H. ATQO DARMAWAN AJI, S.H.,


M.H.

60
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono
RADITYA ADI WICAKSONO, S.H. ISNANTA AHMAD, S.H.

YENI SAFITRI, S.H.

61
| Nota Pembelaan (Pleidooi) atas nama Heri Yunanto Alias Heri Bin Surono

Anda mungkin juga menyukai