Makalah Motivasi Dan Kepercayaan Diri Dalam Berolahraga
Makalah Motivasi Dan Kepercayaan Diri Dalam Berolahraga
Dosen Pengampu:
Chairul Umam Ramadhan, S.Si., M.Pd.
Oleh:
1. Muhamad Herlani Firdaus ( 604031423044 )
2. Fajar Kurnia Sandi ( 604031423023 )
3. Risa Dwi Maretha ( 604031423065 )
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
karunia-Nya. Sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
yaitu Nabi Muhammad SAW. Sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini sebagai salah
satu untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia dengan judul "Motivasi dan
Kepercayaan Dalam Olahraga”
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat atau tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Motivasi dan kepercayaan adalah dua faktor penting yang mempengaruhi prestasi
atlet dalam olahraga. Motivasi dapat didefinisikan sebagai dorongan atau keinginan untuk
melakukan sesuatu, sedangkan kepercayaan dapat didefinisikan sebagai keyakinan diri
sendiri terhadap kemampuan dan potensi untuk melakukan sesuatu. Dalam olahraga,
motivasi dan kepercayaan dapat mempengaruhi kinerja atlet, termasuk kemampuan fisik,
mental, dan strategi permainan.
Studi-studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa motivasi dan kepercayaan
memiliki hubungan yang signifikan dengan prestasi atlet. Misalnya, sebuah penelitian yang
dilakukan oleh Bandura dan Cervone (1983) menunjukkan bahwa motivasi intrinsik,
seperti kepuasan dan kesenangan, dapat meningkatkan prestasi atlet. Sementara itu, sebuah
penelitian yang dilakukan oleh Locke dan Latham (2002) menunjukkan bahwa kepercayaan
diri sendiri dapat meningkatkan motivasi dan prestasi atlet.
Namun, masih banyak penelitian yang perlu dilakukan untuk memahami lebih
lanjut tentang bagaimana motivasi dan kepercayaan mempengaruhi prestasi atlet dalam
olahraga. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi hubungan antara
motivasi dan kepercayaan dengan prestasi atlet dalam olahraga.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana motivasi individu mempengaruhi kinerja olahraga dan pencapaian dalam
konteks tertentu ?
2. Apa peran kepercayaan diri dalam mempengaruhi motivasi dan ketahanan mental
dalam berolahraga?
3. Apa Strategi efektif untuk meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri dalam
Olahraga?
4. Apakah motivasi dan kepercayaan diri dapat meningkatkan kemampuan fisik dan
mental atlet dalam berolahraga ?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja olahraga dan pencapaian dalam
berolahraga
2. Mengetahui peran kepercayaan diri dalam mempengaruhi dalam ketahanan mental dalam
berolahraga
3. Mengetahui strategi efektif dalam motivasi dan kepercayaan diri dalam berolahraga
4. Mengetahui pengaruh motivasi dan kepercayaan diri terhadap mental atlet dalam
berolahraga
D. Manfaat Penelitian
Makalah ini membahas tentang motivasi dan kepercayaan diri dalam berolahraga
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Olahraga dan Pencapaian Berolahraga
Motivasi memainkan peran penting dalam meningkatkan kinerja olahraga dan
pencapaian atlet. Motivasi dapat berasal dari dalam diri atlet, seperti keinginan untuk
berprestasi dan kepuasan pribadi, atau dari luar, seperti pujian dan hadiah. Dalam konteks
olahraga, motivasi sangat penting untuk mempertahankan semangat, fokus, dan ketekunan
atlet dalam latihan dan kompetisi. Motivasi juga memiliki peran yang sangat penting dalam
menentukan pencapaian atlet dalam berolahraga. Dorongan dan keinginan yang kuat untuk
mencapai tujuan, baik itu dalam latihan maupun kompetisi, dapat memotivasi atlet untuk
bekerja keras, meningkatkan kinerja, dan mencapai hasil yang diinginkan. Motivasi yang
tinggi juga dapat membantu atlet untuk mengatasi rintangan, menjaga fokus, dan tetap gigih
dalam menghadapi tantangan.
Motivasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pencapaian dalam berolahraga.
Dorongan internal atau eksternal yang mendorong atlet untuk mencapai tujuan tertentu,
meningkatkan kinerja, dan bertahan dalam latihan atau kompetisi sangat memengaruhi hasil
akhir dalam olahraga. Motivasi yang tinggi dapat meningkatkan semangat, fokus, dan
ketekunan atlet, yang pada gilirannya dapat membantu mencapai pencapaian yang
diinginkan dalam dunia olahraga.
• Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi atlet antara lain adalah efikasi diri, atribusi,
locus of control, dan motif atau tujuan atlet. Motivasi dapat meningkatkan kinerja atlet
dengan cara meningkatkan energi, fokus, dan ketekunan atlet. Motivasi juga dapat
membantu atlet untuk mengatasi rasa takut gagal dan meningkatkan kepercayaan diri.
• Hubungan Motivasi dengan Kepercayaan Diri
Kepercayaan diri dan motivasi memiliki hubungan yang sangat erat dalam meningkatkan
kinerja olahraga. Kepercayaan diri yang tinggi dapat meningkatkan motivasi atlet,
sedangkan motivasi yang tinggi dapat meningkatkan kepercayaan diri atlet. Keduanya dapat
membantu atlet untuk meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan.
• Analisis Faktor-Faktor Motivasi
Analisis faktor-faktor motivasi atlet dalam meraih prestasi di kompetisi Liga 3 menunjukkan
bahwa motivasi internal maupun eksternal mempengaruhi prestasi atlet. Motivasi internal
4
seperti keinginan untuk berprestasi dan kepuasan pribadi dapat meningkatkan kinerja atlet,
sedangkan motivasi eksternal seperti pujian dan hadiah dapat meningkatkan motivasi atlet.
5
sebagai bagian dari proses belajar dan tumbuh. Mereka melihat tantangan sebagai
peluang untuk menguji batas-batas mereka dan meningkatkan keterampilan mereka.
Dengan demikian, mereka lebih siap secara mental untuk menghadapi situasi yang sulit
dalam berolahraga.
6
• Tidak ada salahnya melakukan pencitraan sedang berolahraga di sosial media, tapi
tak jarang banyak sekali orang melakukan itu bukan dari dalam dirinya sendiri tetapi
hanya ingin mendapatkan perhatian dari orang lain.
• Pelatihan dalam konsentrasi penting bagi atlet untuk mempertahankan fokus pada
tugas-tugas tertentu tanpa terganggu oleh stimulus internal atau eksternal
• Mengajarkan atlet cara mengatasi kegagalan dengan cara yang konstruktif dan
membangun dapat membantu mereka memperkuat kepercayaan diri
• Belajar mengelola tekanan kompetisi dan ekspektasi dapat membantu atlet tetap
tenang dan fokus, yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi dan kepercayaan
diri mereka
E. Pengaruh Motivasi Dan Kepercayaan Diri dalam Peningkatan Kondisi Fisik Ketika
Berolahraga
Peningkatan kebugaran jasmani dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: (1) keadaan
lingkungan sekolah, (2) keadaan gizi yang dikonsumsi sehari-hari, (3) kesehatan
lingkungan, (4) kegiatan fisik dan olahraga, (5) jarak sekolah. Keadaan lingkungan sekolah
akan mempengaruhi kondisi tubuh siswa, sekolah yang mempunyai lingkungan yang baik
dan bersih akan tinggi kebugaran jasmaninya. Gizi akan menentukan kebugaran jasmani,
semakin tinggi gizi siswa akan semakin baik pula kebugaran jasmaninya.
Motivasi memainkan peran krusial dalam peningkatan fisik melalui olahraga. Berikut
adalah beberapa cara di mana motivasi mempengaruhi peningkatan fisik dalam
berolahraga:
• Meningkatkan Konsistensi Latihan
Motivasi yang kuat membantu seseorang untuk tetap konsisten dalam berlatih. Ketika
seseorang merasa termotivasi, mereka cenderung lebih berkomitmen untuk menjalani
jadwal latihan yang konsisten dan tidak melewatkan sesi latihan yang dijadwalkan.
Konsistensi ini adalah kunci untuk mencapai peningkatan fisik yang signifikan.
• Mendorong Usaha Lebih Keras
Motivasi yang tinggi mendorong seseorang untuk memberikan usaha lebih keras dalam
setiap sesi latihan. Mereka akan lebih termotivasi untuk menantang diri sendiri,
meningkatkan intensitas latihan, dan mengejar tujuan-tujuan yang lebih ambisius. Usaha
ekstra ini membantu mempercepat proses peningkatan fisik.
• Mengatasi Hambatan dan Rintangan
7
Saat mengikuti program latihan atau mencapai tujuan fisik tertentu, akan ada hambatan
dan rintangan yang muncul di sepanjang jalan. Motivasi yang tinggi membantu seseorang
untuk tetap gigih dan bersikeras dalam menghadapi rintangan tersebut. Mereka melihat
hambatan sebagai tantangan yang dapat mereka taklukkan, bukan sebagai halangan yang
tidak dapat diatasi.
• Membentuk Kebiasaan Positif
Motivasi yang kuat membantu membentuk kebiasaan positif dalam berolahraga. Ketika
seseorang merasa termotivasi untuk berolahraga secara teratur, itu menjadi bagian dari
gaya hidup mereka yang sehari-hari. Kebiasaan ini memungkinkan mereka untuk terus
meningkatkan kesehatan dan kebugaran fisik mereka dalam jangka panjang.
• Membangun Kemandirian
Motivasi yang kuat membantu membangun kemandirian dalam mencapai tujuan fisik.
Saat seseorang merasa termotivasi, mereka cenderung mengambil inisiatif untuk mencari
sumber daya dan informasi yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja mereka. Mereka
juga lebih mampu mengatasi tantangan dengan cara mereka sendiri, tanpa harus
bergantung pada orang lain.
8
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa motivasi dan kepercayaan diri memainkan peran
yang sangat penting dalam konteks olahraga. Motivasi, baik yang berasal dari dalam
diri sendiri maupun dari luar, merupakan pendorong utama yang membantu atlet untuk
tetap fokus, konsisten, dan gigih dalam mencapai tujuan olahraga mereka. Motivasi
yang tinggi juga dapat meningkatkan kinerja atlet, membantu mereka mengatasi
hambatan, dan membentuk kebiasaan positif dalam berlatih.
Sementara itu, kepercayaan diri memainkan peran kunci dalam mempengaruhi
ketahanan mental atlet. Atlet yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi cenderung
lebih tenang, termotivasi, dan fokus saat berlatih atau berkompetisi. Mereka juga lebih
mampu mengatasi kegagalan, menjaga konsentrasi, dan mengoptimalkan potensi
mereka. Kepercayaan diri yang kuat membantu atlet untuk mempertahankan semangat
dan keyakinan dalam menghadapi tantangan.
Kedua konsep ini saling terkait dan saling memengaruhi. Motivasi yang tinggi
dapat meningkatkan kepercayaan diri, sedangkan kepercayaan diri yang tinggi juga
dapat meningkatkan motivasi. Keduanya bekerja bersama-sama untuk membantu atlet
mencapai pencapaian terbaik mereka dalam berolahraga.
Secara keseluruhan, strategi efektif untuk meningkatkan motivasi dan
kepercayaan diri dalam berolahraga meliputi menetapkan tujuan yang jelas,
memberikan penguatan positif, mengelola tekanan kompetisi, dan mengembangkan
keterampilan mental seperti konsentrasi dan pengelolaan kegagalan. Dengan kombinasi
motivasi yang tinggi dan kepercayaan diri yang kuat, atlet memiliki peluang yang lebih
besar untuk meningkatkan kondisi fisik mereka, mencapai tujuan olahraga, dan meraih
prestasi yang gemilang dalam kompetisi.
B. Saran
Beberapa saran dalam tulisan makalah ini antara lain :
Pengembangan keterampilan mental seperti visualisasi, relaksasi, dan self-talk positif dapat
menjadi bagian integral dari program pelatihan atlet. Melalui sesi-sesi khusus yang difokuskan
pada pengembangan keterampilan mental ini, atlet dapat belajar cara mengelola stres,
memperkuat kepercayaan diri, dan meningkatkan motivasi mereka. Membangun atmosfer tim
yang positif dan mendukung dapat memiliki dampak besar pada motivasi dan kepercayaan diri
atlet. Memfasilitasi interaksi yang positif antara sesama atlet, memberikan dukungan emosional
9
dan sosial, dan menciptakan lingkungan yang inklusif dapat membantu memperkuat rasa saling
percaya dan motivasi tim secara keseluruhan.
Terus melakukan penelitian dan evaluasi atas program-program motivasi dan
pengembangan kepercayaan diri merupakan langkah penting. Dengan memantau dan
mengevaluasi efektivitas strategi-strategi yang diterapkan, peneliti dan pelatih dapat
menyesuaikan dan memperbaiki pendekatan mereka untuk memberikan dampak yang lebih
besar bagi atlet.
10
DAFTAR PUSTAKA
Bandura, A., & Cervone, D. (1983). Self-evalative and self-efficacy mechanisms governing
the motivational effects of goal systems. Journal of Personality and Social Psychology,
45(5), 1017-1028.
Locke, E. A., & Latham, G. P. (2002). Building a practically useful theory of goal setting.
American Psychologist, 57(9), 701-710.
Bandura, A. (1997). Self-efficacy: The exercise of control. New York: W.H. Freeman.
Deci, E. L., & Ryan, R. M. (2000). The "what" and "why" of goal pursuits: Human needs
and the self-determination of behavior. Psychological Inquiry, 11(4), 227-268.
Sepriadi, S. (2017). Pengaruh motivasi berolahraga dan status gizi terhadap tingkat
kebugaran jasmani. Jurnal Penjakora, 4(1), 77-89.
11