Anda di halaman 1dari 8

e-ISSN 3025-0587

KEHIDUPAN EKONOMI MASYARAKAT DESA WAARA KECAMATAN LOHIA


KABUPATEN MUNA:1996-2021

Oleh:
Arifin , La Ode Ali Basri2, Hasni Hasan3
1
1,2,3
Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo
(Email: rifinhistory01@gmail.com)

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menjelaskan perkembangan kehidupan ekonomi masyarakat
Desa Waara, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna:1996-2021. (2) Menjelaskan faktor yang
memengaruhi perkembangan ekonomi masyarakat Desa Waara, Kecamatan Lohia, Kabupaten
Muna:1996-2021. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah
menurut Kuntowijoyo yang terdiri dari lima tahapan yaitu (1). Pemilihan topik, (2) Heuristik
Sumber, (3) Verifikasi Sumber, (4) Interpretasi Sumber, (5) Historiografi. Konsep yang digunakan
yaitu Konsep Ekonomi dan Konsep Pekembangan Ekonomi, sedangkan teori yang digunakan
adalah Teori Perubahan Ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Perkembangan ekonomi
masyarakat Desa Waara terbagi atas dua periode. Pertama, tahun 1996-2005 dan Kedua, periode
tahun 2005-2021. Pada periode 1996-2005 hasil pertanian dan perkebunan masyarakat Desa Waara
seperti, jagung, kacang panjang dan jambu mete belum memiliki nilai jual yang tinggi, sehingga
hasil panen pada umumnya hanya diperuntukkan bagi kebutuhan keluarga. Pada periode kedua,
yakni tahun 2005-2021, pendapatan masyarakat dari hasil pertanian dan perkebunan sudah
mengalami perkembangan karena nilai pemasaran pertanian dan perkebunan sudah meningkat. (2)
Faktor yang memengaruhi perkembangan ekonomi masyarakat Desa Waara pada tahun: 1996-2021
adalah kondisi geografis wilayah, sumber daya manusia, pengelolaan lahan, pemanfaatan teknologi,
luas lahan, dan perubahan hasil panen.

Kata Kunci: Ekonomi, Petani, Desa Waara

1. PENDAHULUAN
Kehidupan manusia tentu mengalami perkembangan dan perubahan baik itu dalam aspek
kehidupan ekonomi, sosial, maupun budaya. Kehidupan ekonomi telah memengaruhi berbagai
aspek kehidupan masyarakat terutama pada bidang pertanian dan perkebunan yang mengalami
perkembangan dan peningkatan. Strategi bertahan yang dimiliki masyarakat antara lain: adaptasi
sosial ekonomi dengan cara masyarakat mengikuti kegiatan sosial ekonomi dan memiliki pekerjaan
sampingan, masyarakat memiliki strategi usaha dengan cara berperilaku baik dan menjalin relasi
sosial dengan pemerintah kelurahan, menjalin relasi dengan keluarga, rekan kerja dan masyarakat
(Turner, 2012: 615).
Desa Waara adalah salah satu Desa di Kecamatan Lohia yang berada di Kabupaten Muna
yang memiliki sumber daya alam yang baik. Mayoritas masyarakat hampir semua berkebun dan
bertani tetapi ada juga sebagian masyarakat berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS),
pemotong kayu, maupun pedagang kecil. Kehidupan ekonomi masyarakat Desa Waara meningkat
dengan memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia. Adapun tanaman yang ditanam di
antaranya tanaman jangka pendek seperti jagung, kacang tanah dan ubi kayu, dan tanaman jangka
panjang seperti jambu mente, kelapa, dan jati.

JURNAL SORUME Volume 02, Nomor 1, April Tahun 2024 11


e-ISSN 3025-0587

Kehidupan ekonomi masyarakat Desa Waara setelah menggantungkan hidup dengan bertani
dan berkebun awalnya masih relatif rendah. Hal tersebut disebabkan kurangnya ilmu pengetahuan
dan alat yang digunakan masih sederhana (manual). Seiring perjalanan waktu kehidupan ekonomi
masyarakat Desa Waara mengalami perubahan kehidupan ekonomi ke arah yang lebih baik. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya pemanfaatan lahan, ilmu pengetahuan, kerja keras dan
pemanfaatan teknologi yang lebih modern.
Penelitian mengenai perkembangan kehidupan ekonomi Masyarakat di Desa Waara akan
dianalisis menggunakan teori perkembangan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi adalah proses
perubahan kondisi perekonomian suatu negara yang berkesinambungan menuju keadaan yang lebih
baik dari sebelumnya. Perubahan ekonomi juga dapat diartikan sebagai proses kenaikan kapasitas
produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan peendapatan nasional.
Adanya perubahan ekonomi merupakan indikator pertumbuhan dalam pengembangan ekonomi.
Teori perubahan ekonomi dikemukakan Kuznetz yang berpendapat bahwa perubahan sistem
kehidupan ekonomi ditandai dengan berkembangnya kemampuan sektor pertanian dalam menyerap
tenaga kerja, sedangkan sektor industri menunjukkan hal yang sebaliknya yaitu adanya peningkatan
dalam penyerapan tenaga kerja. Pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi
masyarakat menyebabkan industri-industri besar dibangun di daerah perkotaan bukan di desa.
Sehingga masyarakat desa serba terbelakang dan dililit oleh kemiskinan. Ekspetasi yang tinggi
terhadap kota sebagai penyedia sumber daya ekonomi dan sosial juga menyebabkan orang desa
berpindah. Perpindahan mereka menyebabkan terlepasnya mata pencahariannya sebagai petani
(Sukirno, dkk. 2013: 35).
Kehidupan ekonomi masyarakat Desa Waara selalu mengalami perubahan. Tidak ada
masyarakat yang tidak memiliki perubahan, walau dalam taraf yang kecilpun. Perubahan tersebut
mencakup aspek-aspek kehidupan manusia berupa perubahan dalam tingkat struktur masyarakat.
Kehidupan ekonomi maupun sosial nantinya berpengaruh terhadap pertumbuhan perkembangan
ekonomi di masa akan datang. Perubahan yang terjadi pada masyarakat diakibatkan dari adanya
perkembangan ilmu pengetahuan dan alat-alat yang lebih modern yang berdampak pada kehidupan
masyarakat khususnya pada bidang pertanian dan perkebunan.
Penelitian mengenai kehidupan masyarakat desa sudah pernah diteliti oleh beberapa peneliti
sebelumnya. Pertama, Sri Rahayu Ningsi (2023) menulis jurnal berjudul “Kehidupan Sosial Ekonomi
Masyarakat di Desa Wuna Kecamatan Barangka Kabupaten Muna Barat: 1998-2021”. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Kondisi awal kehidupan sosial ekonomi di Desa Wuna dimulai
dari perubahan pola bertani. 2) Kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Desa Wuna mengalami
perubahan dengan masuknya teknologi sehingga membuat masyarakat lebih mudah mendapatkan
informasi. 3) Faktor pendukung perubahan kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Desa Wuna
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni, pertama, pola pikir masyarakat yang sudah maju. Kedua,
perubahan hubungan kekerabatan, dari yang akrab menjadi lebih renggang. Ketiga, perkembangan
infrastruktur pedesaan yang memberikan kemudahan kepada masyarakat melakukan aktivitas bertani.
Kedua, Asring (2023) menulis jurnal berjudul “Kehidupan Sosial Ekonomi Petani Rumput Laut di
Desa Bungin Permai Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2000-2019”. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kehidupan sosial petani rumput laut di Desa Bungin Permai
mengalami perubahan dan peningkatan setiap tahunnya. Hal tersebut dapat ditinjau dari beberapa
aspek, seperti; Pertama, aspek pendidikan, tingkat pendidikan keluarga petani rumput laut di Desa
Bungin Permai pada tahun 2000-an masih rendah. Memasuki tahun 2019 tingkat pendidikan keluarga
petani rumput laut mulai meningkat. Kedua, aspek kesehatan, masyarakat petani rumput laut di Desa

12 JURNAL SORUME Volume 02, Nomor 1, April Tahun 2024


e-ISSN 3025-0587

Bungin Permai tahun 2000-an masih menggunakan sistem pengobatan tradisional, namun pada tahun
2019 mereka mulai beralih pada praktik kesehatan modern. Ketiga, aspek interaksi sosial, para
petani saling mengedukasi cara budidaya rumput laut sehingga terjalin hubungan keakraban. Kedua
penelitian di atas memiliki kesamaan yakni sama-sama meneliti perkembangan kehidupan
masyarakat desa. Adapun perbedaannya terletak pada lokasi beserta pendekatan yang digunakan.

2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Desa Waara Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi
Tenggara. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-April 2023. Jenis penelitian
ini adalah penelitian sejarah ekonomi. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
multidimensional, sebuah pendekatan yang mengkaji objek penelitian dari berbagai aspek dimana
konsep-konsep yang digunakan dari disiplin ilmu sosial lain (Kartodirdjo, 2019: 98-99).
Prosedur penelitian ini merujuk pada metode sejarah menurut Kuntowijoyo (2013:69) yang
terdiri dari 5 tahap, yaitu: 1). Pemilihan Topik, yang dilakukan dengan cara kedekatan emosional dan
intelektual. 2). Heurustik Sumber (Pengumpulan Sumber), yang dilakukan dengan cara penelitian
kepustakaan, pengamatan, wawancara dan studi dokumen. 3). Verifikasi (kritik sumber), yang
dilakukan dengan cara penelitian dengan kritik eksternal dan kritik internal. 4). Interpretasi Sumber,
dilakukan dengan proses analisis dan sintesis 5). Historiografi (Penulisan Sejarah) dilakukan dengan
menafsirkan data yang telah lolos dari verifikasi kemudian data tersebut diberi penjelasan dan
kemudian disajikan dalam bentuk laporan atau hasil penelitian.

3. PEMBAHASAN
3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Desa Waara adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Lohia Kabupaten Muna Provinsi
Sulawesi Tenggara. Desa Waara dapat ditempuh melalui jalur darat dengan menggunakan sepeda
motor dan mobil. Untuk menuju Desa Waara dapat ditempuh dengan menggunakan jalur darat. Desa
Waara mempunyai jarak yang lumayan jauh dengan Ibu Kota Kecamatan yakni 7 km. Sebagaimana
wilayah-wilayah lain yang memiliki waktu perubahan musim, maka desa Waara juga mengenal
perubahan musim, yakni musim barat (angin Barat) dan musim Timur (angin Timur), kedua musim ini
memiliki waktu perputaran yang berbeda. Musim Barat pada bulan Desember sampai bulan Februari
sedangkan musim timur terjadi di bulan Juni sampai bulan Agustus.
Berdasarkan data, jumlah penduduk Desa Waara pada tahun 2009 sebanyak 1.037 jiwa yang
terdiri dari laki-laki berjumlah 484 jiwa dan perempuan berjumalah 553 jiwa. Desa Waara mempunyai
sumber daya alam yang baik, khususnya pada lahan pertanian dan perkebunan sehingga mayoritas
masyarakat memanfaatkannya sebagai sumber mata pencaharian yaitu dengan cara menanam kacang
tanah, jagung, serta tanaman sampingan seperti kelapa, pohon jati, jambu mente. Selain itu sebagian
masyarakat memiliki profesi yang berbeda-beda diantaranya, sebagai tukang kayu, nelayan, PNS, TNI,
POLRI, pedagang, supir, swasta/wiraswasta, honorer, pensiunan, buruh, dan ada juga yang tidak
bekerja.

3.2 Perkembangan Kehidupan Ekonomi Masyarakat Desa Waara: 1996-2021


Aspek ekonomi merupakan salah satu aspek yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur tingkat
kehidupan atau kesejahteraan suatu masyarakat. Perkembangan perekonomian masyarakat Desa
Waara tidak langsung mengalami perubahan kehidupan ekonomi namun mereka melalui proses yang
cukup panjang serta membutuhkan kerja keras. Adapun tahapan dari awal kehidupan hingga

JURNAL SORUME Volume 02, Nomor 1, April Tahun 2024 13


e-ISSN 3025-0587

mengalami perkembangan di bidang ekonomi dibagi menjadi 2 tahap yaitu, tahun 1996-2005 dan
tahun 2005-2021. Dalam pemenuhan kebutuhan hidup ini manusia yang merupakan pelaku ekonomi
yang berperan aktif dalam berbagai aktivitas usaha yang produktif guna lebih meningkatkan
pandangan sehingga dapat mencapai kebutuhan yang lebih sejahtera dan mandiri. Hal tersebut
sangatlah ditentukan oleh potensi sumber daya alam maupun pemanfaatan sumber daya manusia.
Ketersediaan sumber daya alam bagi kegiatan usaha merupakan aspek yang cukup mendasar bagi
pertumbuhan dan perkembangan ekonomi bagi setiap masyarakat. Kehidupan ekonomi masyakat
setelah menggantungkan hidup dengan bertani dan berkebun masih sangat rendah dikarenakan
kurangnya ilmu pengetahuan dan alat yang masih sederhana.
Salah satu informan menyampaikan bahwa “Memang kami menyadari bahwa secara umum
keadaan ekonomi masyarakat rata-rata masih rendah karena dalam kegiatan bertani masyarakat
masih menggunakan alat-alat tradisional atau sederhana. Namun karena keinginan yang besar untuk
lebih berkembang, maka setiap usaha baik itu yang berkebun maupun bertani menjalankan usahanya
dengan sungguh-sungguh sehingga dapat memperoleh hasil cukup memuaskan. Jadi pada tahun
1996-2005 hasil bertani dan berkebun belum memiliki nilai jual yang tinggi, sehingga hasil produksi
umumnya diperuntukkan bagi kebutuhan keluarga. Hal tersebut disebabkan kurangnya ilmu
pengetahuan dalam mengelola pertanian dan perkebunan serta alat-alat yang masih sederhana. Pada
tahun 2005-2021 pendapatan masyarakat dari hasil pertanian dan perkebunan seperti jagung, kacang
panjang dan jambu mete sudah mengalami perkembangan dimana nilai pemasaran pertanian dan
perkebunan sudah meningkat. Adapun harga jagung dijual Rp4.200/kg sedangkan jambu mete dijual
dengan harga Rp10.000/kg sehingga dari hasil panen ini masyarakat Desa Waara menggunakannya
untuk membangun sumber mata percaharian lain seperti mendirikan kios sembako dan toko
bangunan.
Dari hasil tersebut masyarakat dapat membangun dan memperbaiki tempat tinggal mereka.
Awalnya rumah mereka kebanyakan masih berbentuk panggung. Namun rumah-rumah saat ini
sudah permanen hasil dari pertanian dan perkebunan. Oleh karena itu, kehidupan masyarakat
tergolong sejahtera sehingga dapat menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang perguruan tinggi.

3.3 Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Ekonomi Masyarakat Desa Waara:1996-2021


3.3.1 Kondisi Geografis
Kondisi geografis suatu wilayah sangat menentukan kemajuan dan perkembangan suatu
kelompok masyarakat. Potensi sumber daya alam yang dimiliki Desa Waara memberikan dampak
yang baik terhadap kemajuan dan perkembangan kehidupan ekonomi masyarakat Desa Waara
sehingga mencapai kesejahteraan. Demikian halnya dengan kondisi tanah dan iklim yang
mendukung perkembangan ekonomi masyarakat ini.
Berdasarkan penelitian di lapangan diketahui bahwa permukaan tanah di Desa Waara pada
umumnya terdiri dari daratan, perbukitan, dengan kondisi tanah yang sangat subur. Dengan kondisi
tersebut Desa Waara potensial untuk ditanami tanaman jangka pendek maupun tanaman jangka
panjang. Adapun tanaman jangka pendek seperti kacang tanah, umbi-umbian, jagung, sayur mayur
serta tanaman jangka panjang yang ditanam seperti kelapa, pohon jati, serta jambu mente (La
Musuni, Wawancara, 02 Maret 2023).

14 JURNAL SORUME Volume 02, Nomor 1, April Tahun 2024


e-ISSN 3025-0587

Gambar 1. Lahan pertanian masyarakat Desa Waara/sumber: dokumentasi pribadi

Dengan keadaan tersebut masyarakat Desa Waara menyadari potensi alam di tempat tinggal
mereka. Hal tersebut menjadi salah satu pendorong yang meningkatkan keadaan perekonomian
Masyarakat. Di samping itu terdapat kelompok tani yang selalu berupaya mengembangkan
perekonomian masyarakat. Dari kondisi inilah kemudian masyarakat mulai mengubah pola pikir
yakni memikirkan cara untuk memenuhi kebutuhan dan peningkatan taraf hidup ke arah yang lebih
baik.

3.3.2 Sumber Daya Manusia


Salah satu aspek yang memengaruhi perkembangan kehidupan perekonomian masyarakat
Desa Waara yakni adanya sumber daya manusia yang mampu mengembangkan dan memanfaatkan
sumber daya alam yang tersedia. Masyarakat Desa Waara mampu mengelolah hasil-hasil sumber
daya alam seperti, menanam jagung, menanam pohon jati, serta menanam jambu mente. Dengan
pendapatan ekonomi yang meningkat dari tahun ke tahun, masyarakat Desa Waara mampu
membiayai anak-anaknya sekolah hingga ke perguruan tinggi.
Sumber daya manusia pada kehidupan merupakan hal yang sangat penting dan
memengaruhi perkembangan atau pertumbuhan di suatu wilayah khususnya di Desa Waara, baik
dalam perkembangan ekonomi, pekembangan sosial-budaya, maupun perkembangan politik.

3.3.3 Pemeliharaan atau Perawatan


Bagi masyarakat Desa Waara pemeliharaan merupakan salah satu hal yang sangat penting,
jika perawatannya baik dan benar maka hasil yang didapatkan akan baik pula. Dalam proses
perawatan tidak banyak mengalami proses perubahan namun seiring dengan memanfaatkan
perkembangan teknologi alat yang digunakan seperti tangki semprot lebih bervariasi di antaranya
ada yang menggunakan tangki semprot dua tangan dan juga yang menggunakan satu tangan.
Sebagaimana ungkapan (Ibu Wa Ode Ote) mengatakan bahwa “Tanaman bisa membaik tergantung
dari pemeliharaannya maupun perawatannya. Berbagai upaya yang dilakukan masyarakat seperti
penyemprotan untuk mengurangi gangguan hama, pemberian pupuk untuk menyuburkan tanaman,
membeli obat penangkal tikus serta pemasangan jaring di setiap pagar batu sebagai upaya

JURNAL SORUME Volume 02, Nomor 1, April Tahun 2024 15


e-ISSN 3025-0587

penangkal hewan liar seperti monyet dan babi agar tidak masuk di wilayah pertanian dan
perkebunan”.

3.3.4 Luas Lahan dan Perubahan Hasil Panen


Lahan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam peningkatan kesejahteraan
masyarakat Desa Waara. Hal tersebut berpengaruh terhadap pendapatan petani. Semakin besar luas
lahan yang digunakan maka kemungkinan besar pula untuk memperoleh hasil panen yang tinggi.
Maka dari itu, memiliki lahan yang luas pada umumnya akan menjadi salah satu penggerak dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan hasil wawancara penulis di lapangan, diketahui bahwa kehidupan ekonomi
masyarakat di Desa Waara pada setiap musimnya selalu mengalami peningkatan. Hal tersebut
tentunya melalui proses yang Panjang. Peningkatan perekonomian tersebut dapat dibuktikan dengan
pembangunan rumah masyarakat 80% masyarakat sudah menggunakan rumah permanen dan 20%
masyarakat menggunakan rumah semi permanen. Selain itu, masyarakat sudah mampu
menyekolahkan anaknya sampai jenjang SMA hingga ke perguruan tinggi.

Gambar 2. Kebun kelapa sebagai salah satu tanaman jangka panjang masyarakat Desa Waara

Peningkatan hasil produksi disebabkan karena adanya dorongan dari Pemerintah Desa
kepada masyarakat Desa Waara. Selain itu, keberadaan Kelompok Tani yang diberi nama Komba-
Komba Tani juga mendukung kegiatan pertanian masyarakat. Penggunaan bibit unggul, pembasmi
hama, dan racun tikus juga menjadi salah satu penunjang peningkatan hasil panen mereka.

4. SIMPULAN
Berdasarkan uraian pembahasan di atas maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai
beriku:
1. Perkembangan ekonomi masyarakat Desa Waara terbagi atas dua periode. Pertama, tahun 1996-
2005 dan Kedua, periode tahun 2005-2021. Pada periode 1996-2005 hasil pertanian dan perkebunan
masyarakat Desa Waara seperti, jagung, kacang panjang dan jambu mete belum memiliki nilai jual
yang tinggi, sehingga hasil panen pada umumnya hanya diperuntukkan bagi kebutuhan keluarga.
Pada periode kedua, yakni tahun 2005-2021, pendapatan masyarakat dari hasil pertanian dan
perkebunan sudah mengalami perkembangan karena nilai pemasaran pertanian dan perkebunan
sudah meningkat.

16 JURNAL SORUME Volume 02, Nomor 1, April Tahun 2024


e-ISSN 3025-0587

2. Faktor yang memengaruhi perkembangan ekonomi masyarakat Desa Waara pada tahun: 1996-
2021 adalah kondisi geografis wilayah, sumber daya manusia, pengelolaan lahan, pemanfaatan
teknologi, luas lahan, dan perubahan hasil panen.

DAFTAR PUSTAKA
Akrim. 2019. Perkembangan Ekonomi Petani Merica di Desa Motaha Kecamatan Angata
Kabupataen Konawe Selatan: 1995-2018. Kendari: Skripsi FIB UHO.
Asring. 2023. Kehidupan Sosial Ekonomi Petani Rumput Laut di Desa Bungin Permai Kecamatan
Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2000-2019. Journal Idea of History Vol 6
No. 2, 2023 https://journal.fib.uho.ac.id/index.php/history/article/view/2399
Barnes. 1962. History Of Historycal Writing. New York: Dover Publication.
Bhurhanuddin B, dkk, 2005. Sistem Ekonomi Tradisional sebagai Perwujudan Tanggapan
Masyarakat terhadap Lingkungannya di Sulawesi Tenggara.
Daru Wahyuni. 2021. Dasar-Dasar Ekonomi. Depok: Rajawali Pers.
Haryono, Anton 2011. Sejarah Sosial Ekonomi Teori Metodologi Penelitian dan Narasi Kehidupan.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Heilbroner. 1962. The Making of Economic society Englewood: Prenticehall.
Idris 2013 Kajian Ekonomi Analisis Pasar Pemerintah di Indonesia. Vol.1, No 2.
Irianto, dkk. 2015. Mengemas Kesenian Tradisional Dalam Bentuk industri Kreatif, studi Kesenian
Tradisional (Laporan Penelitian). Semarang: LPPM Undip.
Kartasasmita, Ginanjar. 1996. Pembangunan untuk Rakyat Memadukan Pertumbuhan dan
Pemerataan. Jakarta: Cides.
Kuntowijoyo. 2003 Metodologi Sejarah Edisi Ke Dua. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Koentjaraningrat. 1980. Masyarakat Desa di Indonesia. Jakarta: Aksara Baru.
Ningsi, Sri Rahayu. 2023. Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Wuna Kecamatan
Barangka Kabupaten Muna Barat: 1998-2021. Sorume: Jurnal Penelitian Sejarah dan
Budaya Volume 1 No. 3, 2023
https://journal.fib.uho.ac.id/index.php/sorume/article/view/2496
Robert H. 1993. Perspektif Tentang Perubahan Sosial. Jakarta: Pustaka Cipta.
Robert M. Z. Lawang 1986. Buku Materi Pokok Pengantar Sosiologi, Jakarta: Universitas terbuka.
Turner. 2012. Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi. Terjemahan Jakarta: Salemba
Humanika.
Yudhistira, dkk. 2013. Ekonomi Bisnis Program Keahlian Bisnis dan Pemasaran. Jakata: PT
Yudhistira Ghalia Indonesia.

DAFTAR INFORMAN
1. Nama : La Lukari
Umur : 56 Tahun
Pekerjaan : Kepala Desa Waara
Agama : Islam
Alamat : Desa Waara
2. Nama : La Ode Armin
Umur : 40 Tahun
Pekerjaan : Sekretaris Desa

JURNAL SORUME Volume 02, Nomor 1, April Tahun 2024 17


e-ISSN 3025-0587

Agama : Islam
Alamat : Desa Waara
3. Nama : La Kaunta
Umur : 52 Tahun
Pekerjaan : Peternak/Petani
Agama : Islam
4. Nama :Wa Ode Ote
Umur : 52 Tahun
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Alamat : Desa Waara
5. Nama : La Ode Taripa
Umur : 60 Tahun
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Alamat : Desa Waara
6. Nama : La Musuni
Umur : 60 Tahun
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Alamat : Desa Waara
7. Nama : La Halimu
Umur : 56 Tahun
Pekerjaan : Peternak
Agama : Islam
Alamat : Desa Waara
8. Nama : Wa Juli
Umur : 49 Tahun
Pekerjaan : pedagang
Agama : Islam
Alamat : Desa Waara
9. Nama : Wa Sutia
Umur : 52 tahun
Pekerjaan : Pedagang
Agama : Islam
Alamat : Desa Waara
10. Nama : La Mindi
Umur : 65 Tahun
Pekerjaan : Peternak
Agama : Islam

11. Nama : La Ode Tingku


Umur : 57 Tahun
Pekerjaan : Peternak
Agama : Islam

18 JURNAL SORUME Volume 02, Nomor 1, April Tahun 2024

Anda mungkin juga menyukai