[Gabungkan]Kuliah Fitokimia 1-1-21_20220122_145602
[Gabungkan]Kuliah Fitokimia 1-1-21_20220122_145602
TIR-2021
KIMIA BAHAN ALAM
TIR-2021
Biogenesis dan biosintesis.
Artinya sama
Biogenesis untuk reaksi pembentukan yang masih dalam
taraf hipotesis/asumsi
Biosintesis reaksi tersebut telah dibuktikan secara
eksperimen.
Metabolisme:
Primer metabolit primer
Sekunder metabolit sekunder
TIR-2021
Pendapat ahli:
Metabolit sekunder merupakan timbunan energi dan makanan dalam
tumbuhan yang dapat digunakan bila dibutuhkan.
Yang banyak diketahui dari metabolit sekunder adalah: kimiawinya
dan pembentukannya. Tujuan dan manfaat pembentukannya
kebanyakan masih merupakan misteri.
Metabolisme intermediate:
Reaksi-reaksi yang memungkinkan terjadinya pertukaran materi
antara tahap-tahap metabolisme dan tahap menghasilkan energi
yang dibutuhkan baik oleh sebuah sel maupun oleh organisme
utuh.
Biasanya terdiri dari molekul-molekul kecil (asam asetat, dll).
Molekul-molekul ini terbakar menjadi CO2 dan H2O dengan
menghasilkan energi.
Biasanya dibicarakan bersama dalam metabolisme sekunder.
TIR-2021
Metabolit primer
Contoh: Penyusun utama mahluk
Polisakarida/karbohi hidup/senyawa pembangun
drat
Protein/as.amino Semua organisme hidup, termasuk hewan
Lemak dan manusia, memiliki metabolit primer
Asam nukleat yang selalu ada di setiap keadaan
Metabolit sekunder
Tidak merupakan proses yang terpenting
Contoh:
bagi eksistensi suatu organisme
Terpen
Alkaloida Hanya pada spesies tertentu
Pigmen
Produk sesuai dengan spesiesnya.
TIR-2021
Peran metabolit sekunder:
Umunnya peran utama metabolit sekunder adalah untuk pertahanan
diri terhadap organisme lain.
Penarik seks
Feromon
TIR-2021
Skema hubungan antara metabolit
primer dan metabolit sekunder
(Hanani E,2015)
TIR-2021
Kuliah Fitokimia 1-2
TIR-2021
Asetil koenzim A, CH3COSKoA.
Secara biologik ekuivalen dengan asetat, CH3COO- dan senyawa ini
dihasilkan dari glukosa dengan beberapa langkah.
Merupakan suatu intermediate (hasil antara) yang penting dalam
metabolisme primer, juga sebagai suatu hasil antara kunci dalam
pembentukan banyak kelompok metabolit sekunder seperti:
Asam lemak (asam stearat), turunan asam lemak (prostaglandin
PGF2a ), dan banyak senyawa fenolik (asam orselinat dan
griseofulfin).
Poliketida: senyawa-senyawa yang memiliki gugus karbonil dan
metilen yang bergantian,( -CO-CH2-)n , dengan setiap unit berasal
dari suatu molekul asetil koenzim A.
▪ Dengan menggunakan derivat koenzim A lainnya, alam telah
menambah keanekaragaman produk-produk alami. Contoh: 6-
deoksieritronolid B merupakan prekursor untuk beberapa
antibiotika makrosiklik yang tersusun dari propionil koenzim A.
TIR-2021
Asam stearat
PGF2a
Asam orselinat
Propionil
koenzim A
Griseofulvin
6-deoksieritronolid
TIR-2021
Asam sikimat
Juga dihasilkan dari glukosa dalam beberapa langkah dan
merupakan prekursor untukbeberapa senyawa aromatik, contoh:
senyawa fenolik (asam ferulat dan filantin).
Asam sikimat juga menghasilkan asam-asam amino aromatik
seperti tirosin yang dibiosintesis menjadi banyak alkaloida seperti
morfin.
Asam ferulat
Asam sikimat
Filantin
TIR-2021
Deoksisilulosa-5-fosfat
Asam mevalonat
Farnesen
trans-Sitral
Kolesterol
Taxol
Vitamin A
TIR-2021
Asam amino
Beberapa bahan alam dibiosintesis dari asam amino alifatik
Contoh: alkaloida laburnin dan spartein, suatu tripeptida yang
merupakan prekursor banyak penisilin dan peptida siklik
(siklomarin).
Laburnin spartein
Siklomarin
Tripeptida
TIR-2021
Bahan alam yang berasal dari biosintesis campuran.
Pengelompokan bahan alam tidak selalu berdasarkan suatu
intermediate kunci tunggal untuk membentuk konstruksinya,
namun dapat menggunakan dua atau lebih pembangun struktur
dasar. Senyawa ini disebut sebagai senyawa yang berasal dari
biosintesis campuran. Contoh: asam lisergat (berasal dari asam
sikimat dan terpenoid), kokain (asam amino, asetil koenzim A dan
asam sikimat) dan insektisida rotenon (asetil koenzim A, asam
sikimat dan terpenoid).
Basic building blocks untuk metabolisme sekunder:
➢ Asetil koenzim A (prekursor untuk asam lemak, poliketida)
➢ Asam sikimat (prekursor untuk senyawa aromatik)
➢ Asam mevalonat dan deoksisilulosa-5-fosfat (prekursor untuk
terpenoid)
➢ Asam amino (prekursor untuk beberapa alkaloida dan penisilin).
TIR-2021
Kuliah Fitokimia 1-3
TIR-2021
Metode analisis tumbuhan
Kimia organik Fitokimia Biokimia tumbuhan
TIR-2021
Kandungan kimia tumbuhan dapat digolongkan menurut beberapa cara
seperti: penggolongan yang didasarkan pada asal biosintesis, sifat
kelarutan dan adanya gugus fungsi kunci tertentu.
Penggolongan tersebut adalah sebagai berikut:
Senyawa-senyawa fenol, bersifat hidrofil dan berasal dari asam sikimat
yang merupakan prekursor/prazat untuk senyawa aromatik.
Terpenoid, berisifat lipofil, berasal dari isopentenil pirofosfat.
Asam organik, lipid, dan senyawa lain yang secara biosintesis berasal dari
asetat.
Senyawa nitrogen tumbuhan, bersifat basa, memberikan reaksi positif
dengan ninhidrin dan Dragendorff.
TIR-2021
Penggolongan metabolit sekunder
1. Minyak atsiri
- bau khas
- sukar larut dalam air
- dapat menguap bersama uap air
2. Alkaloida
- bersifat basa
3. Zat pahit
- rasa pahit
4. Zat warna
- zat warna dari tumbuhan sekitar 2000, contoh zat pewarna makanan:
bisein, safran, kuersetin.
5. Tanin (zat samak).
- bersifat menciutkan dan mengendapkan protein dari larutan
membentuk senyawa yang tidak larut.
6. Glikosida
7. Resin.
TIR-2021
Metode Ekstraksi dan Isolasi
1. Bahan tumbuhan
• Segar ideal
• Kering: pengeringan harus diperhatikan (dilakukan secara cepat, tanpa
suhu tinggi), bahan kering dapat disimpan dalam jangka waktu lama.
Hasil penelitian: kuantitatif kandungan minyak atsiri dapat berubah,
alkaloida dan flavonoid stabil. Contoh: daun Strychnos nuxvomica dari
tahun 1675, tetap mengandung alkaloida 1-2% (1982).
• Pencemaran oleh tumbuhan lain harus diperhatikan; bahan harus tidak
berpenyakit (virus, bakteri atau jamur), karena akan mempengaruhi
deteksi senyawa tumbuhan.
• Identitas botani tumbuhan harus dibuktikan keasliannya dan dilakukan
oleh ahli yang diakui.
• Contoh bahan tumbuhan sebaiknya disimpan untuk bukti bila
diperlukan acuan kembali.
TIR-2021
2. Ekstraksi
• Pemilihan cara ekstraksi tergantung pada: tekstur, kandungan air dan jenis
senyawa yang diekstraksi. Cara ekstrasi maserasi, perkolasi, soxhletasi, dll.
• Pemilihan pelarut; non polar, semi polar, polar.
• Pemekatan ekstrak: suhu antara 30-400C dengan rotavap vakum.
• Fraksinasi ekstrak kasar; untuk memisahkan golongan utama kandungan
yang satu dari golongan utama yang lain.
3. Metode pemisahan
3.1. Umum
Pemisahan dan pemurnian kandungan kimia tumbuhan terutama
dilakukan menggunakan salah satu dari teknik kromatografi atau
gabungan teknik tersebut.
TIR-2021
Teknik kromatografi:
✓ Kromatografi kertas (KKt)
✓ Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
✓ Kromatografi Gas Cair (KGC)
✓ Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)
TIR-2021
KGC: senyawa atsiri; asam lemak, mono dan seskuiterpen dan
hidrokarbon.
KCKT: suatu metode yang menggabungkan keefisienan kolom dan
kecepatan analisis. Dapat digunakan untuk senyawa yang keatsiriannya
kecil.
Untuk skala preparatif, digunakan KLT dengan lapisan penjerap lebih tebal
atau KKt dengan kertas saring yang lebih tebal.
Untuk isolasi skala lebih besar digunakan kromatografi kolom. Posedur ini
dapat menghasilkan senyawa murni dalam skala gram.
Teknik lain yang dapat digunakan dalam fitokimia antara lain:
Elektroforesis, ekstaksi cair-cair dan kromatografi lawan arus
tetes (KLAT).
TIR-2021
KGC: senyawa atsiri; asam lemak, mono dan seskuiterpen dan
hidrokarbon.
KCKT: suatu metode yang menggabungkan keefisienan kolom dan
kecepatan analisis. Dapat digunakan untuk senyawa yang keatsiriannya
kecil.
Untuk skala preparatif, digunakan KLT dengan lapisan penjerap lebih tebal
atau KKt dengan kertas saring yang lebih tebal.
Untuk isolasi skala lebih besar digunakan kromatografi kolom. Posedur ini
dapat menghasilkan senyawa murni dalam skala gram.
Teknik lain yang dapat digunakan dalam fitokimia antara lain:
Elektroforesis, ekstaksi cair-cair dan kromatografi lawan arus
tetes (KLAT).
TIR-2021
4. Metode Identifikasi
4.1. Umum
• Penentuan golongan biasanya ditentukan dengan:
Uji warna, kelarutan, bilangan RF, ciri spektrum UV., uji biokimia (dengan
enzim tertentu).
• Penentuan jenis senyawa dalam golongan:
a. Senyawa yang telah diketahui: identifikasi lengkap tergantung
pada pengukuran sifat atau ciri lain yang kemudian dibandingkan
dengan data dalam pustaka:
➢ Titik leleh (untuk senyawa padat)
➢ Titik didih (untuk cairan)
➢ Putaran optik (untuk senyawa aktif optik)
➢ Nilai RF
➢ Ciri spektrum UV, IR, RMI (NMR), massa (MS).
➢ Bila ada senyawa pembanding sebaikya dilakukan langsung untuk
pemastian akhir.
TIR-2021
b. Senyawa yang belum diketahui (baru): idenntifikasi dilakukan
dengan penguraian kimia atau dengan kristalografi sinar X
(untuk senyawa bentuk kristal).
TIR-2021
TIR-2021
4.3. Spektroskopi infra merah (IR).
▪ Sampel dalam bentuk larutan (kloroform, karbontetraklorida, 1-5%),
bentuk gerusan (minyak nuyol), atau bentuk padat (dicampur dengan
KBr).
▪ Jangka pengukuran mulai dari 4000 – 667 cm-1 (2,5 -15 mm)
▪ Daerah spektrum IR di atas 1200 cm-1 menunjukkan pita spektrum
atau puncak yang disebabkan oleh getaran ikatan kimia atau gugus
fungsi dalam molekul. Daerah di bawah 1200 cm-1 disebabkan oleh
getaran seluruh molekul, dan karena kerumitannya disebut sebagai
sidik jari. Intensitas ditandai dengan kuat (K), menengah (M), atau
lemah (L).
TIR-2021
TIR-2021
TIR-2021
4.4. Spektroskopi Massa
• Menentukan bobot molekul
Dasar: penguraian senyawa organik dan perekaman pola fragmentasi
menurut massanya.
• Uap sampel berdifusi ke dalam sistem spektrometer massa yang
bertekanan rendah, lalu diionkan dengan energi yang cukup untuk
memutus ikatan kimia. Ion bermuatan positif yang terbentuk dipercepat
dalam medan magnet yang menyebarkan ion tersebut dan memungkinkan
pengukuran kelimpahan relatif ion yang mempunyai massa relatif
terhadap muatan tertentu.
• Rekaman kelimpahan ion terhadap massa merupakan grafik spektrum
massa yang terdiri atas sederetan garis yang intensitasnya berdeda-beda
pada satuan massa yang berlainan.
TIR-2021
TIR-2021
4.5. Spektroskopi resonansi magnet inti (RMI)/NMR.
• Proton 1H
• Karbon 13C
• Pelarut yang digunakan harus inert dan tanpa proton : CCl4, CDCl3, D2O,
CD3COCD3, dll.
• Spektroskopi RMI proton merupakan sarana untuk menentukan struktur
senyawa organic dengan mengukur momen magnet atom hidrogennya.
• Dalam praktek, larutan sampel dalam pelarut inert ditempatkan di antara
kutub magnet yang kuat dan proton mengalami geser kimia yang
berlainan sesuai dengan lingkungannya di dalam molekulnya dan diukur
dalam radar RMI relative terhadap baku biasanya TMS (tetrametilsilan).
• Geser kimia diukur dengan satuan 𝛿 delta yaitu: bpj (bagian per juta)
atau ppm dengan jangka resonansi 0-10 bpj.
• Pada spektroskopi RMI 13C pelarut yang digunakan sama seperti RMI
proton, hanya jangka resonansi C lebih besar yaitu sampai sekitar 200 bpj.
TIR-2021
TIR-2021
TIR-2021
TIR-2021
Kuliah fitokimia 1-4
TIR 2021
IDENTIFIKASI
KANDUNGAN
KIMIA
TUMBUHAN
Cara penyarian :
Serbuk sisa penyarian dengan eter minyak tanah disari
kembali dengan eter yaitu dengan cara pengocokan
berulang-ulang sehingga hasil pengocokkan terakhir bila
diuapkan tidak meninggalkan sisa Sari dalam eter yang
diperoleh dipekatkan sampai 50 ml.
TIR 2021
Analisis OT, Depkes RI, 1987
c. Komponen minyak atsiri tertentu :
Bersifat sedikit polar larut dalam eter atau alKohol, tapi tidak larut
dalam air.
d. Asam lemak
KLT
TIR 2021
Analisis OT, Depkes RI, 1987
Tabung 2 (untuk memeriksa basa kuartener dan amina teroksidasi)
Larutan ditambah 0,5 g NaCl, disaring dengan kertas saring, cuci
dengan 3 ml HCl 10% , ± 1 ml larutan (filtrat) tambahkan larutan
Mayer atau Dragendorff .
Sisa filtrat dimasukkan dalam corong pisah + ammonia pekat
sampai pH 8-9, lalu tambahkan eter p / CHCl3 p dengan volume
yang sama dengan larutan. Kocok diamkan dan akan terbentuk
dua lapisan. Lapisan eter / CHCl3 digunakan untuk uji alkaloida
sedangkan lapisan yang alkalis untuk uji basa kuartener / amina
teroksidasi.
Lapisan air alkalis + asam HCl 10% sampai pH 3, saring kemudian
filtrat tambahkan Mayer / Dragendorff. Bila terbentuk endapan
berarti mengandung basa kuartener / amina teroksidasi.
TIR 2021
Analisis OT, Depkes RI, 1987
e. Tanin
± 1 ml sari etanol-air diencerkan dengan 2 ml air, + 3 tetes FeCl3,
warna larutan menjadi biru kehitaman atau hijau kehitaman.
TIR 2021
Analisis OT, Depkes RI, 1987
f. Karbohidrat
Dalam sari etanol-air terdapat karbohidrat :
Monosa : glukosa, galaktosa, ramnosa (gula reduktor)
Oligosa (kurang dari 10 unit monosa) : sakarosa, gentiobiosa,
rafinosa
Poliosa (lebih dari 10 unit monosa) : gom, lendir, pati, pectin.
Caranya :
TIR 2021
Analisis dengan KLT dapat digunakan untuk mengidentifikasi simplisia
Yang kelompok kandungan kimianya telah diketahui, misalnya:
1. Alkaloida
2. Antrakuinon
3. Flavanoid
4. Terpenoid
5. Saponin
6. Dll
Tahap-tahap pelaksanaan KLT:
1. Pembuatan larutan zat /ekstrak yang akan diperiksa
2. Persiapan lempeng KLT
3. Pembuatan cairan eluasi/pengelusi
4. Pembuatan larutan penampak noda
5. Pelaksanaan kromatografi
TIR 2021
1. Pembuatan larutan zat /ekstrak yang akan diperiksa
Pembuatan larutan/ekstrak dilakukan dengan penyarian dari simplisia,
Penyari yang akan digunakan tergantung zat (kandungan kimia) yang akan
diidentifikasi.
Misalnya: alkaloida
- Timbang 1 g serbuk simplisia, basahi dengan 1 ml ammona encer
- Bahan disari dengan 5 ml kloroform/CH2Cl2 dengan cara dikocok pada suhu
600 C selama 15 menit, lalu disaring.
- Filtrat digunakan untuk pemeriksaan KLT
TIR 2021
Contohnya;
1. Dragendorff, untuk alkaloida, bercak yang dihasilkan adalah orange-merah.
2. Anisaldehida-asam sulfat
0,5 ml anisaldehida, 10 ml asam asetat glasial, 85 ml metanol dan 5 ml asam
sulfat pekat.
Cara penggunaan:
Lempeng klt disemprot dengan pereaksi ini, panaskan pada 100o c selama 5
menit, amati warna yang terbentuk dengan sinar biasa atau di bawah sinar uv
365 nm. Pereaksi ini biasa digunakan untuk minyak atsiri dan saponin.
3. Vanilin-asam sulfat.
Tuang 5 ml asam sulfat secara hati-hati pada etanol 95 % 9,5 ml, lalu dinginkan
(larutan I), larutan vanilin 1% dalam etanol 95% (larutan II).
Cara: lempeng disemprot dengan larutan I dan larutan II.
TIR 2021
Analisis OT, Depkes RI, 1987
MIKROSUBLIMASI
Suatu metode lain untuk memisahkan beberapa zat alam darisimplisia nabati. cara ini
hanya dapat dilakukan untuk zat-zat yang pada pemanasan berubah menjadi uap lalu
dikristalkan pada permukaan yang didinginkan. contoh: atropina, kofeina, berberina.
kapas
Kaca objek A
Pipa kaca
Kaca objek B
Kasa asbes
Serbuk simplisia
Kaki tiga Api bunsen
Segumpal kapas yang telah dibasahi diletakkan pada gelas objek tepat di atas pipa
kaca. Panasi dengan nyala Bunsen yang diatur sehingga jarak api lebih kurang 10 cm
dari kasa asbes. Zat yang mudah menguap akan didnginkan oleh kapas basah dan
menyublim pada dinding gelas objek atas. TIR 2021