Anda di halaman 1dari 17

METABOLIT SEKUNDER

Tumbuhan senyawa kimia :


Industri farmasi
Food additive
wangi-wangian

Berdasarkan pembentukannya :
Metabolit Primer :
• Merupakan fundamental building block
• Misal karbohidrat, protein, lemak, asam nukleat
Metabolit Sekunder :
• Tidak penting untuk perkembangan
• Misal terpenoid, alkaloid, flavonoid
Beberapa kelompok senyawa penting yang komersil dari tumb.

Kelompok senyawa Tipe dan contoh

Pharmaceutical alkaloid, steroid, anthraquinon


Enzyme protease (e.g. Papain)
Latex isoprenoid (e.g.rubber)
Wax wax ester (e.g.jojoba)
Pigments stain and dyes
Oil fatty acid (e.g.seed oil)
Agrochemical insecticide (e.g. pyrethrin)
Cosmetic substance essential oil (e.g. monoterpen)
Food additive flovour compound, non nutri-
tive sweeteners (e.g.thaumatin)
Pengertian metabolit sekunder

1. Senyawa hasil metabolisme primer Hess, 1975


2. Senyawa khas yang dibentuk melalui jalur meta
bolisme tertentu pada bbrp tanaman Luckner dan
Nover,1977
3. Senyawa yang tidak selalu sama dihasilkan oleh
semua tanaman dg fungsi yang belum diketahui Herbert,1981
4. Senyawa yang mempunyai aktivitas biologis yang
baikdan diduga sbg bahan proteksi dan adaptasi Crocomo dkk
1981
5. Senyawa aktif membantu melindungi tanaman
terhadap predator dan kerusakan lain, tidak
bermanfaat pd proses pertumbuhan secara langsung
Fellows,1991
Mengapa dibentuk metabolit sekunder ?
• Merupakan bentuk pertahanan / survival

• Tanaman tidak bisa bergerak, bila lahan tercemar, tanaman


membentuk metabolit sekunder untuk pertahanan diri

• Bila tanaman tembakau diserang virus, maka produksi asam


salisilat akan tinggi

• Senyawa yang dibentuk disebut juga dengan fitoaleksin


Keragaman struktur metabolit sekunder
Atas dasar struktur kimia :

1. Senyawa fenolik, asam lemak, flavonoid, antrakuinon


2. Terpenoid
3. Alkaloid

Atas dasar jalur biosintesis :


1. Jalur mevalonat
2. Jalur asam sikimat
3. Jalur asam malonat

Atas dasar sifat sensorik :


Zat pahit, zat manis, zat pedas, zat berasa kelat (sepat)
Metabolit sekunder bagi tanaman sebenarnya
juga toksik. Cara antisipasi ?

Akan dibentuk glukosida …………………… glukosida larut dalam air

Di dalam tanaman ada di :


Vakuola
Membran sel
Sel-sel khusus

Keragamannya tergantung :
•Faktor luar :letak geografis (iklim,jenis tanah,patogen,s.m.)
•Faktor dalam : genetis
•Proses saat panen dan pasca panen
Memodifikasi jalur biosintesis :

a. Blocking suatu jalur untuk mengoptimalkan jalur lain

b. Penambahan enzim, prekursor, senyawa intermediat atau


substrat

c. Modifikasi kondisi lingkungan pertumbuhan (kekurangan air,


drought; kekurangn cahaya; kekurangn nutrisi; suhu diatas
atau dibawah optimal)
Cara untuk mengetahui jalur biosintesis pada kultur jaringan :
1. Dengan analisis senyawa kompleks sehingga dapat diketahui
building block penyusunnya yang dapat mengarahkan kita
kepada senyawa asal dan jalur biosintesisnya

2. Pelabelan dengan radioisotop

3. Mencari database mengenai jalur biosintesis suatu metabolit


yang telah diteliti
Beberapa keuntungan menggunakan kultur in vitro untuk produksi met. Sekunder :
1. Tidak tergantung faktor lingkungan (hama penyakit, musim)
2. Produksi dapat diatur
3. Kualitas dan hasil lebih konsinten
4. Mengurangi penggunaan tanah

Penelitian dan aplikasi :


Jepang : senyawa shikolin (Ithospermum erysenorizhon)
ajmalisin (Catharanthus roseus)
Belanda : thiopenes (Tagetes minuta, T patula, T erecta)
Ina : diosgenin (Dioscorea composita, D floribunda dan Costus
specious)
solasodin (Solanum khasianum, S aviculare, S. laciniatum,
S mamosum)
Komersil yang menguntungkan : shikonin (naphtoquinone merah)
Dari kultur suspensi sel Lithospermum erythrorhizon
Studi kultur jaringan membuktikan akumulasi metabolit sekunder
dipengaruhi oleh :

1. Cahaya : karotenoid, flvonoid, polifenol dan diosgenin


dipicu oleh adanya cahaya

2. Suhu : Produk alkaloid maksimum pada 25 ºC dan menurun


produksinya bila suhu dinaikkan

3. ZPT : NAA memicu pembentukan anthraquinon,


sedangkan 2,4-D menekan sintesis anthraquinon pada kultur
suspensi Morinda citrifolia

4. Prazat : penambahan kolesterol 100 mg/L pada kultur


D.deltoidea meningkatkan sintesis diosgenin
Senyawa hasil kultur sel :

Alkaloids Insecticides
Allergen Latex
Anthraquinones Lipid
Antileukaemic Naphthoquinone
Antitumor Oil
Anti viral Phenol
Aromas Pigment
Chalcone Perfume
Flavanoid Steroid
Tanin Terpen dan terpenoid
Biotransformasi yang telah diperoleh dari kultur sel
Reaksi Substrat Produk

Reduksi C=C CH2-CH2


Oksidasi CH3 CH2OH atau COOH
Hidroksilasi CH C-OH
Epoxidasi CH=CH -HC - CH-
O
Glikosilasi OH O-glucose
Esterifikasi OH COO-malat
Metilasi dan demetilasi OH O-CH3
N+ - CH3 = NH
Industri Produk tanaman Jenis Kegunaan

Farmasi Codein (alkaloid) Papaver somniferum analgesik


Diosgenin(steroid) Dioscorea deltoidea anti-fertilitas
Quinin (alkaloid) Cinchona ledgeriana anti malaria
Digoxin (glikosida) Digitalis lanata kardiatonik
Scopolamin (alkaloid) Datura stramonium anti hipertensi
Vincristin (alkaloid) Catharanthus roseus anti leukemia
Agrokimia Pyrethrin Chrysanthemum insektisida
cinerariae-folium
Makan dan Thaumatine (chalcon) Thaumatococcus pemanis
Minuman danielli
Kosmetik Jasmin Jasminium sp parfum
Papaver somniferum (opium)

Digitalis lanata
Datura stramonium

Catharanthus roseus
Chrysanthemum cinerariaefolium Jasminum sambac

Anda mungkin juga menyukai