Anda di halaman 1dari 4

1.

Letak dan kondisi geografis Indonesia banyak memberikan keuntungan bagi Indonesia,
contoh nya keberagaman sumber daya, budaya dan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia antara
lain:
- Indonesia sebagai jalur perdagangan ASEAN maupun internasional karena jalur yang dilewati
pelayaran internasional
- Letak Indonesia berada di antara benua asia dan Australia, Indonesia memiliki iklim muson yang
membuat Indonesia hanya memiliki 2 musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau,
karena ini Indonesia menjadi negara yang subur dan memiliki potensi yang sangat besar di bidang
pertanian
- Kondisi geografis Indonesia yang memiliki banyak gunung, pantai, hutan dan lain sebagainya
membuat Indonesia memiliki kekayaan atas wisata alam yang sangat besar
- Posisi geografis Indonesia yang berbentuk kepulauan sehingga dilewati oleh jalur perdagangan
dunia dan pelayaran internasional, hal ini menyebabkan banyak terjadi pertukaran budaya yang
dibawa ooleh pedagang - pedagang yang berasal dari luar negeri. Hal ini juga menyebabkan
bertambahnya keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia
- Luas wilayah perairan Indonesia menjadikan Indonesia sebagai negara maritim. Hal tersebut
dibuktikan dari posisi geo strategis Indonesia dengan data kurang dari 40 persen lalu lintas
perdagangan barang dan jasa yang diangkut kapal yang melintas perairan Indonesia termasuk 20
persen permintaan minyak bumi yang melalui selat malaka.

Sebagai peluang bagi Indonesia dalam mewujudkan kekuatan maritimmya, baik sebagai Hub
ataupun gate yang mampu mendukung dan melancarkan rute perdagangan dan jalur pelayaran
dunia internasional melaui peraiaran dan laut Indonesia sudah waktunya Indonesia mampu
menarik keuntungan optimal, termasuk dalam mengantur tata Kelola maritim dunia
internasional.
Meskipun visi nasional dari kelautan Indonesia sudah semakin jelas dan terarah, masih terdapat
beberapa hal yang perlu di proyeksikan dalam upaya mempercepat realisai Indonesia sebagai
poros maritim dunia internasional diantaranya :
- Istilah dari maritim dan kelautan perlu dipertegas pengertianya agar perbedaan presepsi dapat
berkurtang
- Deperlukan perubahan paradigma dari land based orientation menjadi ocean based orientation,
orientasi ini akan menjadi basis dalam melakukan program pembangunan, termasuk menegaskan
Kembali aspek yang saling berhubungan antara kepentingan nasional
- Integerasi riset kelautan secara nasional untuk menghasilkan inovasi baru yang mampu
mendukung optimalisasi sector maritim Indonesia. Sehingga memberikan dampak positif pada
sektor ekonomi dan perdagangan internasional.

Selain memiliki dampak positif dari letak geografis yang dimiliki Indonesia ada juga dampak
negative yang dimiliki antara lain:
- Adanya perubahan perilaku yang tidak sesuai dengan karakteristik budaya di Indonesia yang
terbawa oleh warga negara asing
- Secara perlahan Bahasa daerah akan menghilang hal ini diakibatkan karena Indonesia menjadi
jalur perdagangan internasional yang menuntut warga Indonesia harus bisa menggunakan
Bahasa internasional, sehingga warga Indonesia akan beralih dari belajar Bahasa daerah menjadi
belajar Bahasa internasional
- Muncul nya budaya yang jauh dari nilai budaya Indonesia, ini disebabkan karena banyaknya
warga asing yang dating ke Indonesia baik wisatawan maupun pedagang yang membawa budaya
mereka ke Indonesia apabila kita tidak bisa menyaring antara budaya asing dan budaya kita
- Sangat rawan terjadi bencana alam, letak geografis Indonesia yang berada do lempengan
euroasia mengakibatkan banyak gunung berapi di Indonesia yang masih aktif.
Sehingga letak geografis Indonesia yang sangat strategis dalam perdagangan internasional,
perkembangan budaya, dan banyaknya wisata alam di Indonesia.

2. Sebagai Negara besar archipelago state dengan berbagai ragam, suku, bangsa. budaya dan
bahasa Indonesia tidak pernah terlepas dari berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan baik secara internal maupun eksternal, baik fisik maupun non fisik. Untuk menjaga
NKRI dari ATHG tersebut diperlukan sinergi dari seluruh elemen bangsa salah satunya dengan
peran sentral dari mahasiswa yang memiliki peranan penting dalam menangkal ATHG tersebut.
Menurut Laila Mona dalam jurnal Mengembangkan Personal Social Responsibility dalam
membangun karakter Mahasiswa, ada lima peran penting mahasiwa dalam menangkal ATHG
antara lain:

- Mahasiwa sebagai iron stock artinya mahasiswa dituntut untuk memiliki kepribadian yang baik
dalam menjadi manusia tangguh dengan akhlak mulia, untuk menggantikan generasi
sebelumnya. Akhlak artinya memiliki kelakuan yang mulia dan mengutamakan orang lain diatas
kepentingannya sendiri. Mahasiswa disini berperan sebagai akses dan harapan untuk memajukan
bangsa dimasa depan.

- Mahasiswa sebagai agent of change artinya mahasiswa diharapkan bisa mewujudkan dan
memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara agar menjadi lebih sejahtera. Dan diharapkan
mahasiswa harus membawa perubahan yang lebih positif atau baik bagi Negara oleh karena itu
mahasiswa harus senantiasa berfikir aktif dan kreatis bukan hanya sebagai penggagas tapi juga
sebagai pelakunya.

- Mahasiswa sebagai guardian of value artinya mahasiswa diajarkan untuk bisa berfikir secara
ilmiah dan mencari kebenaran atau fakta. Selain itu mahasiswa juga berperan sebagai penjaga
nilai di masyarakat untuk mengawasi dan menyuarakan pendapat jika ada penerapan nilai yang
tidak sesuai. Mahasiswa tidak hanya sebagai penjaga tetapi mahasiswa juga bisa menyebarkan
nilai-nilai tersebut dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

- Mahasiswa sebagai moral force artinya mahasiswa dijadikan sebagai acuan dasar untuk
perilaku. Mahasiswa diharapkan bisa mencerminkan nilai karakter yang baik sesuai dengan
kemampuan intelektualnya. Nilai karakter ini bisa ditunjukkan lewat moral yang beradab atau
perilakunya yang sesuai dengan statusnya sebagai mahasiswa
- Mahasiswa sebagai social control artinya mahasiswa diharapkan bisa menjadi jembatan
hubungan masyarakat dengan pemerintah lewat pencapaian aspirasi. kemampuan mengkritik
kebijakan pemerintah atau lainnya. Dalam hal ini, mahasiswa juga berupaya untuk mengontrol
kehidupan sosial masyarakat. Peran mengontrol ini secara khusus di dalam lingkup permasalahan
sosial masyarakat dan kebangsaan. Ketika adanya ketidakberesan dalam masyarakat, mahasiswa
harus mampu menyampaikan kritik atau saran kepada pihak yang berwenang.

3. Penyebab munculnya ATHG antara lain:


- Sulitnya pemerintah dalam mengontrol seluruh masyarakat Indonesia dikarenakan luasnya
wilayah Indonesia dengan ribuan pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Sehingga
banyak informasi yang tidak sampai kepada masyarakat. Dengan banyaknya suku bangsa di
Indonesia sehingga timbulnya etnosentrisme atau anggapan jika budayanya jauh lebih baik
dibanding dengan budaya yang lainnya.
- Dengan susahnya akses kesemua wilayah Negara kesatuan republik Indonesia mengakibatkan
adanya sikap tidak puas dan perasaan tidak adil terhadap pemerataan pembangunan dan
pendidikan di masyarakat.
- Masyarakat Indonesia bersifat heterogen (keberagaman suku, bangsa budaya dan agama)
- Kurangnya rasa memiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia pada diri masyarakat dan kurang
sadarnya masyarakat tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan sehingga masyarakat
sangat mudah untuk dipecah belah.
- Kurangnya sikap tenggangrasa di dalam masyarakat.
- Masuknya budaya asing yang mengakibatkan tergerusnya budaya asli Indonesia.
- Kurangnya pendidikan kewarganegaraan dan cinta tanah air di lingkungan pendidikan formal,
baik pendidikan tingkat SD, SMP, ataupun SMA.
- Terlalu banyak koruptor di kalangan wakil rakyat yang menyebabkan kurang percayanya
masyarakat kepada pemerintahan yang ada dan itu bisa mengakibatkan ketidakpuasan
masyarakat kepada pemerintah.

4. Upaya dalam menjaga dan menguatkan nilai-nilai dari Pancasila di masyarakat dapat
dilakukan dengan tiga hal yaitu :
1. Pendekatan Budaya : ideologi Pancasila perlu dikuatkan melalui pendekatan budaya.
Pemenrintah melalui kemendikbud harus Menyusun strategi yang tepat, efektif dan partisipatif
tanpa adanya paksaan. Hal ini bisa dilakukan dengan membangun fasilitas atau pos-pos budaya di
seluruh wilayah dalam rangka pelestarian sekaligus mengembangkan kebudayaan local yang ada
di masyarakat.
2. penguatan ideologi Pancasila dari sektor Pendidikan: generasi muda adalah generasi masa
depan dari ideologi Pancasila. Saat paparan ideologi radikal mulai mengancamgenerasi muda
kita, Pemerintah perlu memikirkan strategi yang efektif agar nilai-nilai Pancasila terinternalisasi
dengan baik dalam kurikulum pendidikan nasional. Jika perlu pemerintah bisa mengintervensi
kurikulum yang digunakan di sekolah-sekolah dan Lembaga pendidikan tinggi. Tidak sedikit sekola
yang mengabaikan kurikulum berbasis nasional khususnya yang terkait dengan pengetahuan
kebangsaan dan kebudayaan
3. Penegakan hukum nilai-nilai pancasila yang ada dalam konstitusi telah tercermindalam
sejumlah peraturan dan instrument internasional yang telah diratifikasi untukmelindungi hak-hak
warga Negara. Pemerintah tidak boleh segan segan untukmenegakkan aturan hukum demi
menjaga persatuan dan keutuhan bangsa

Anda mungkin juga menyukai