Anda di halaman 1dari 9

JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika) Vol. 8 No.

3, Juni 2024

PEMODELAN UML UNTUK PERANCANGAN SISTEM PAKAR MENDETEKSI


KERUSAKAN PADA MOBIL MITSUBISHI COLT L300 MENGGUNAKAN
PENDEKATAN CERTAINTY FACTOR

Lusi Suryadila, Finanta Okmayura, Fitri Hasanah, Erma Santia,


Yanda Rahmadani Dawita, Tio Meylandi Saputra
Pendidikan Informatika, Universitas Muhammadiyah Riau, Simpang Komersil Arengka (SKA)
Jl. Tuanku Tambusai, Delima, Kec. Tampan, Kota Pekanbaru, Riau, Indonesia
lusisydl@gmail.com

ABSTRAK

Banyak pengemudi menggunakan mobil Mitsubishi Colt L300, namun disayangkan, sebagian besar dari
mereka mengalami kendala akibat kurangnya pengetahuan dalam melakukan pemeriksaan dan perawatan mesin
mobil. Pemilik mobil baru sering kali menyadari adanya kerusakan pada kendaraannya setelah mengalami
ketidaknormalan dalam kinerjanya. Oleh karena itu, penting untuk menjalani perawatan secara rutin, dan inilah
yang mendorong pengembangan sistem pakar untuk mengidentifikasi potensi masalah pada mobil Mitsubishi Colt
L300. Algoritma yang digunakan untuk melakukan perhitungan mendeteksi kerusakan pada mobil mitsubishi colt
l300 adalah certainty factor. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan sesi wawancara
langsung dengan pakar dan studi literatur. Dari wawancara langsung dengan pakar diperoleh sembilan kerusakan
dengan delapan belas ciri-ciri kerusakan. Selanjutnya, untuk melakukan perancangan system pakar ini, peneliti
melakukan pemodelan UML (Unified Modelling Language) yang melibatkan use case diagram, activity diagram,
context diagram, ERD (Entity Relationship Diagram)

Kata kunci: mobil, unified modelling language, sistem pakar, certainty factor

1. PENDAHULUAN kerusakan berdasarkan gejala yang dipilih user maka


Di zaman ini, alat transportasi menjadi suatu user akan menerima hasil berupa kemungkinan
kebutuhan mendasar. Signifikansi alat transportasi terbesar kerusakan yang terjadi sehingga user bisa
dalam kehidupan individu telah menjadi fokus utama mengetahui apa yang rusak pada kendaraanya[1].
saat ini. Salah satu pendekatan umum untuk Setelah melakukan identifikasi masalah,
meningkatkan kenyamanan sehari-hari adalah dengan selanjutnya merumuskan dari permasalahan tersebut.
memperluas aksesibilitas transportasi untuk berbagai Hasil dari perumusan masalah yaitu pembentukan
keperluan masyarakat. Mobil mitsubishi colt l300 sistem. Tujuan dari sistem ini adalah untuk
mencerminkan salah satu contoh alat transportasi yang memudahkan pemilik mobil mitsubishi colt l300
banyak dipakai untuk memindahkan barang dari satu dalam mengenali ciri-ciri kerusakan yang terjadi pada
lokasi ke lokasi lain. Pemilik mobil baru sering kali mobil tersebut dan membuat pemilik mobil tidak harus
menyadari adanya kerusakan pada kendaraannya ke bengkel.
setelah mengalami ketidaknormalan dalam kinerjanya.
Oleh karena itu, penting untuk menjalani perawatan 2. TINJAUAN PUSTAKA
secara rutin, dan inilah yang mendorong Beberapa kasus yang telah menerapkan Certainty
pengembangan sistem pakar untuk mengidentifikasi Factor menurut [2] dapat disimpulkan bahwa metode
potensi masalah pada mobil mitsubishi colt l300. Cetainty Factor dapat bekerja dengan baik dalam
Dari adanya permasalahan yang diuraikan di proses analisis Sistem Pakar. Dari hasil ujicoba sistem
atas, maka peneliti tertarik melakukan suatu dengan beberapa data pasien, tingkat akurasi penyakit
pemodelan UML untuk perancangan sistem pakar pada pasien bernama S sebesar 63% dan tingkat
mendeteksi kerusakan mobil mitsubishi colt l300 akurasi penyakit pada pasien bernama MR sebesar
menggunakan pendekatan Certainty Factor. Sistem 68%.
pakar sangat penting dilakukan untuk menyelesaikan Selain itu, tidak hanya itu saja, [3] juga pernah
masalah - masalah yang telah diuraikan diatas serta melakukan penelitian yang sama tetapi pada kasus
dapat dijadikan solusi sebagai alat bantu masyarakat diagnosa penyakit tanaman kakao menggunakan
dalam menganalisis dan merawat mesin mobil. metode Certainty Factor ini dengan keakuratan
Metode yang penulis gunakan untuk sebesar 85,7%.
melakukan pendeteksian kerusakan pada mobil
mitsubishi colt l300 adalah metode Certainty Factor. 2.1. Sistem Pakar
Certainty Factor merupakan salah satu teknik yang Sistem pakar, sebagai bagian dari Kecerdasan
digunakan untuk mengatasi ketidakpastian dalam Buatan (AI), mulai dikembangkan sejak pertengahan
pengambilan keputusan. Dengan menerapkan metode tahun 1960. General-purpose Problem Solver (GPS),
Certainty Factor untuk perhitungan kemungkinan yang dibuat oleh Newel dan Simon, merupakan

2502
JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika) Vol. 8 No. 3, Juni 2024

perintis dalam perkembangan sistem pakar. Fungsi 2.7. Context Diagram


utama sistem pakar adalah menyelesaikan Context Diagram adalah gambaran visual yang
permasalahan spesifik dengan meniru proses berpikir menunjukkan asal dan tujuan data yang akan diproses.
para ahli. Keunggulan utamanya adalah Dengan kata lain, tujuannya adalah untuk memberikan
memungkinkan orang awam menangani masalah yang gambaran umum tentang seluruh sistem, dengan
kompleks, yang sebenarnya hanya dapat diatasi oleh merinci sumber dan arah aliran data yang terlibat
para ahli. Dengan demikian, sistem pakar membuka dalam proses tersebut.[10]
pintu bagi penyelesaian permasalahan yang
sebelumnya dianggap sulit.[4]. 2.8. Mobil
Kendaraan bermotor, seperti mobil, memegang
2.2. Certainty Factor peranan utama sebagai alat transportasi darat yang
Certainty Factor adalah metode yang dapat sangat esensial pada zaman ini. Fungsinya sebagai
digunakan untuk mengatasi permasalahan yang belum sarana perjalanan sehari-hari dipilih karena
memiliki jawaban pasti. Ketidakpastian dalam hal ini memberikan tingkat kenyamanan yang lebih tinggi
diartikan sebagai probabilitas, di mana hasilnya bisa dibandingkan menggunakan transportasi umum.[11]
mencakup kemungkinan atau kepastian yang tinggi.
Pendekatan Certainty Factor digunakan terutama 3. METODE PENELITIAN
ketika kita menghadapi masalah yang tidak memiliki Metode penelitian yang digunakan pada
jawaban pasti. Tingkat ketidakpastian tersebut sering penelitian ini sesuai dengan gambar 3.1 di bawah ini:
kali dikonseptualisasikan sebagai probabilitas,
memungkinkan penanganan yang lebih fleksibel
dalam situasi di mana kepastian mutlak tidak dapat
dijamin. [5].

2.3. Unified Modeling Language (UML)


Unified Modeling Language (UML) merupakan
suatu pendekatan dalam pengembangan sistem yang
memanfaatkan bahasa grafis sebagai alat untuk
mendokumentasikan dan merinci spesifikasi sistem.
Pada tahun 1994, Grady Booch dan James Rumbaugh
memperkenalkan UML dengan tujuan untuk
mengintegrasikan dua metodologi terkemuka, yaitu
Booch dan OMT. Ivar Jacobson, pencipta Object
Oriented Software Engineering (OOSE), ikut
bergabung dalam pengembangan UML. Standar UML
dikelola oleh Object Management Group (OMG).[6]

2.4. Use Case Diagram


Use Case Diagram adalah serangkaian kegiatan Gambar 1. Bagan metodologi penelitian
yang saling berhubungan dan membentuk sistem
secara terstruktur. Kegiatan-kegiatan ini dilakukan 3.1. Identifikasi Masalah
atau dipantau oleh seorang aktor tertentu.[7] Dari pengamatan yang sudah dilakukan
sebelumnya, kurangnya pengetahuan dalam
2.5. Entity Relationship Diagram (ERD) melakukan pemeriksaan dan perawatan mesin mobil.
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu Pemilik mobil baru sering kali menyadari adanya
model visual yang digunakan untuk mengilustrasikan kerusakan pada kendaraannya setelah mengalami
serta menjelaskan bagaimana data saling berhubungan ketidaknormalan dalam kinerjanya. Oleh karena itu,
dalam suatu basis data. Fokus utama dari diagram ini penting untuk menjalani perawatan secara rutin, dan
adalah pada relasi dan keterkaitan antara entitas-entitas inilah yang mendorong pengembangan sistem pakar
yang ada, memperlihatkan secara jelas bagaimana data untuk mengidentifikasi potensi masalah pada mobil
saling terhubung dalam konteks sistem basis data mitsubishi colt l300.
tersebut.[8]
3.2. Pengumpulan Data
2.6. Activity Diagram Dalam menjalankan penelitian ini, penulis
Diagram aktivitas berfungsi untuk memodelkan mengadopsi beberapa metode penelitian, di antaranya:
urutan aktivitas dan alur kerja (workflow) suatu proses a. Metode Wawancara
bisnis. Sifatnya mirip dengan flowchart karena Dalam proses penelitian ini, metode pengumpulan
mengilustrasikan perpindahan dari satu aktivitas ke data yang diterapkan adalah wawancara langsung.
aktivitas lainnya atau dari aktivitas menuju suatu status Peneliti secara aktif berinteraksi dengan Rio
khusus.[9] Kurniawan, seorang mekanik mobil, guna
menggali informasi terkait gejala dan kerusakan

2503
JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika) Vol. 8 No. 3, Juni 2024

pada mobil mitsubishi colt l300. Pendekatan ini mitsubishi colt l300. Dalam operasinya, pengguna
memberikan peluang kepada peneliti untuk akan menghadapi serangkaian pertanyaan terkait
memperoleh wawasan langsung dari sumber yang gejala-gejala kerusakan, dimana mereka diminta
memiliki pengetahuan praktis mengenai kendaraan untuk memilih apakah gejala tersebut ada atau
tersebut. tidak. Apabila jawaban pengguna sesuai dengan
b. Studi Literatur aturan kerusakan yang telah diprogram dalam
Selain menggunakan metode wawancara langsung, sistem, maka sistem akan memberikan informasi
penulis juga melakukan pengumpulan data melalui terkait jenis kerusakan yang mungkin dialami oleh
studi literatur. Referensi ini berasal dari jurnal- mobil pengguna. Ini menjadi suatu pendekatan
jurnal dan buku-buku yang memiliki tema sejenis yang sistematis untuk membantu pengguna
dengan penelitian yang sedang dilaksanakan. memahami dan mengidentifikasi kerusakan pada
Pendekatan studi literatur memberikan dasar kendaraan mereka.
teoretis yang kuat dan memungkinkan penulis
untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam Setelah melakukan wawancara langsung dengan
tentang isu-isu yang terkait dengan penelitian, pakar, peneliti akhirnya memperoleh sembilan
dilihat dari sudut pandang yang telah diakui dalam kerusakan dan delapan belas ciri-ciri kerusakan pada
literatur ilmiah. mobil mitsubishi l300. Berikut data kerusakan dan ciri-
ciri kerusakan yang diperoleh dapat dilihat pada tabel
3.3. Analisa Sistem di bawah ini:
a. Analisa Sistem Lama
Pada sistem lama yang telah peneliti analisis Tabel 1. Data Kerusakan Mobil Mitsubishi Colt L300
diketahui bahwa sebelumnya belum ada sistem No Kode Ciri-ciri Kerusakan
yang mendeteksi kerusakan pada mobil mitsubishi 1 CK01 Oli kering
colt l300. Dengan melakukan analisis terhadap 2 CK02 Mesin mulai memanas
3 CK03 Rantai temeng putus
sistem lama, peneliti bertujuan untuk memahami
4 CK04 Tenaga goyang
secara mendalam prosedur-prosedur awal yang
5 CK05 Suara mesin kasar
telah digunakan dalam menangani kasus yang 6 CK06 Bunyi berisik
sedang diinvestigasi. Langkah ini dianggap sangat 7 CK07 Ring sudah tipis
penting agar dapat merancang sistem baru yang 8 CK08 Gas sendat
diharapkan dapat memberikan kontribusi yang 9 CK09 Mesin dingin susah hidup
lebih efektif dalam mendeteksi kerusakan pada 10 CK10 Mesin susah hidup
mobil mitsubishi colt l300. Dengan memahami 11 CK11 Lampu melebihi kapasitas
prosedur-prosedur awal tersebut, peneliti dapat 12 CK12 Ban belakang mulai goyang
mengidentifikasi kelemahan dan mengevaluasi 13 CK13 Gigi tidak bias diganti/sangkut
solusi yang lebih baik melalui implementasi sistem 14 CK14 Lampu tidak bias hidup
yang baru. 15 CK15 Klakson tidak bisa hidup
b. Analisa Sistem Baru 16 CK16 Wifer skring
Sistem yang akan dikembangkan dirancang untuk 17 CK17 Minyak campur air
melakukan deteksi kerusakan pada mobil 18 CK18 Tenaga berkurang

Tabel 2. Data Ciri-Ciri Kerusakan Mobil Mitsubishi Colt L300


Kode Ciri-ciri
No Kode Kerusakan Nama Kerusakan MB MD
Kerusakan
CK01 0,6 0,1
Radiator Bocor /
1 K01 CK02 0,6 0,4
Sumbat CK03 0,8 0,5
CK04 0,6 0,12
2 K02 Piston Mulai Goyang
CK05 1 0,3
CK06 0,8 0,7
3 K03 Klep Kendor
CK07 0,4 0,6
CK08 0,6 0,4
4 K04 Pilpom Sumbat CK09 0,6 0,5
CK10 0,4 0,12
5 K05 Komputer Terbakar CK11 0,4 0,5
CK12 1 0,7
6 K06 Lahar
CK13 0,8 0,4
CK14 0,8 0,4
7 K07 Skring Putus CK15 0,6 0,14
CK16 1 0,6
8 K08 Dinamo Cas CK17 1 0,6
9 K09 Injeksi CK18 1 0,4

2504
JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika) Vol. 8 No. 3, Juni 2024

No Nama Kerusakan Gejala Kerusakan Solusi


 Oli kering
Radiator bocor /
1  Mesin mulai panas Radiator dicuci bersih/ganti radiator
sumbat
 Rantai temeng putus
 Tenaga goyang
2 Piston mulai goyang Ring piston diganti
 Suara mesin kasar
 Bunyi berisik
3 Klep kendor Penyetelan klep mesin
 Ring sudah tipis
 Gas sendat
Cuci filter/cuci pulpum atau ganti filter, pijar mesin
4 Pilpom sumbat  Mesin dingin susah hidup
wajib diganti
 Mesin susah hidup
5 Komputer terbakar  Lampu melebihi kapasitas Pengambilan arus dari bodi
 Ban belakang mulai goyang
Ganti lahar, membuka hendel gigi atau melepaskan
6 Lahar  Gigi tidak bisa diganti / tali hendel gigi.
sangkut
 Lampu tidak bisa hidup
Ganti skring atau ganti jinamo wifer, stel ulang
7 Skring putus  Klakson tidak bisa hidup
klakson.
 Wifer skring
8 Dinamo cas  Lampu tidak bisa hidup Ganti skring.
9 Injeksi  Minyak campur air Mencuci tangka minyak.

Tabel 3. Data pertanyaan terkait ciri-ciri kerusakan MD (H,E) = measure of disbelief terhadap evidebce H,
mobil mitsubishi colt l300 jika diberikan evidance E (antara 0 dan 1) Certainty
No
Kode
Nama Pertanyaan
factor untuk kaidah premis tunggal.
Pertanyaan
1 P01 Apakah oli mobil kering? CF[H,E]1= CF[H] * CF[E] (2)
Apakah mesin mobil mulai
2 P02
memanas? Certainty Factor untuk kaidah dengan
3 P03 Apakah rantai temeng putus?
kesimpulan yang serupa (similarly concluded rules):
4 P04 Apakah tenaga pada mobil goyang?
Apakah suara mesin pada mobil
5 P05 CFcombineCF[H,E]1,2= CF[H,E]1 + CF[H,E]2 * [1-
bunyinya kasar?
6 P06 Apakah mobil berbunyi berisik? CF[H,E]1] (3)
7 P07 Apakah ring sudah tipis? CFcombineCF[H,E]old,3=CF[H,E]old +CF[H,E] 3 *
8 P08 Apakah gas mulai sendat? (1-CF[H,E] old] (4)
Apakah saat mesin mobil dingin,
9 P09 3.4. Pemodelan Sistem
mobil susah hidup?
10 P10 Apakah mesin mobil susah hidup? Dalam proses perancangan sistem, penulis
11 P11 Apakah lampu melebihi kapasitas? memanfaatkan sejumlah diagram UML (Unified
12 P12
Apakah ban belakang mobil Modeling Language) yang beragam. Beberapa
goyang? diagram yang dimanfaatkan melibatkan use case
Apakah gigi sangkut dan tidak bisa diagram, activity diagram, context diagram, dan entity
13 P13
di ganti? relationship diagram (ERD).
Apakah lampu pada mobil tidak
14 P14
bisa hidup?
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
15 P15 Apakah klakson tidak hidup?
16 P16 Apakah wifer skring bermasalah?
4.1. Algoritma
17 P17 Apakah minyak bercampur air?
Proses algoritma menjadi kunci yang bermanfaat
Apakah tenaga mobil mulai dalam memahami langkah-langkah yang dilakukan
18 P18 oleh suatu sistem dalam menangani dan
berkurang?
menyelesaikan permasalahan tertentu. Berdasarkan
Dalam penelitian ini, peneliti mengadopsi data ciri-ciri kerusakan pada Tabel 2, dapat disusun
penerapan certainty factor, yang umumnya serangkaian aturan untuk melakukan identifikasi
didefinisikan sebagai berikut: kerusakan pada mobil mitsubishi colt l300.
Rule 1: IF Mesin mulai panas
CF [H,E] = MB [H,E] – MD [H,E] (1) AND Rantai temeng putus
AND Oli kering
Keterangan : THEN Radiator bocor / sumbat
CF (H,E) = certainty factor hipotesa yang dipengaruhi Rule 2: IF Oli kering
oleh evidence e diketahui dengan pasti. AND Tenaga goyang
MB (H,E) = measure of belief terhadap hipotesa H, AND Suara mesin kasar
jika diberikan evidence E (antara 0 dan 1). AND Ring sudah tipis
THEN Piston mulai goyang

2505
JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika) Vol. 8 No. 3, Juni 2024

Rule 3: IF Bunyi berisik Untuk menghitung keyakinan diambil dari


AND Ring sudah tipis tabel 6 Berikut perhitungannya:
THEN Klep kendor CF = MB [h,e] – MD [h,e] (1)
Rule 4: IF Gas sendat
AND Mesin dingin susah hidup 1. Nilai CF untuk G08
AND Mesin susah hidup CF = MB [h,e] – MD [h,e] = 0,6 – 0,4 = 0,2
THEN Pilpom sumbat 2. Nilai CF untuk G09
Rule 5: IF Lampu melebihi kapasitas CF = MB [h,e] – MD [h,e] = 0,6 – 0,5 = 0,1
THEN Komputer terbakar 3. Nilai CF untuk G10
Rule 6: IF Ban belakang mulai goyang CF = MB [h,e] – MD [h,e] = 0,4 – 0,12 = 0,28
AND Gigi tidak bisa diganti / sangkut 4. Nilai CF untuk G12
THEN Lahar CF = MB [h,e] – MD [h.e] = 1 – 0,7 = 0,3
Rule 7: IF Lampu tidak bisa hidup 5. Nilai CF untuk G13
AND Klakson tidak bisa hidu CF = MB [h,e] – MD [h,e] = 0,8 – 0,4 = 0,4
AND Wifer skring
THEN Skring putus Dari data yang telah disajikan, terdapat
Rule 8: IF Lampu tidak bisa hidup beberapa tanda atau gejala yang akan diintegrasikan
THEN Dinamo cas dengan menggabungkan nilai Certainty Factor (CF)
Rule 9: IF Minyak campur air dari masing-masing gejala. Hal ini dilakukan dengan
THEN Injeksi menggunakan rumus berikut:
CF combine (CF1, CF2) = CF1 + CF2* (1 – CF1) (2)
4.2. Tabel Keputusan
a. Nilai CF kombinasi kerusakan pilpom sumbat
Tabel 4. Rancangan Tabel Keputusan untuk = K04
menentukan kerusakan pada mobil Mitsubishi colt CF combine (G08, G09)
l300 berdasarkangejala-gejala yang dialami = 0,2 + 0,1 * (1- 0,2)
Ciri-ciri = 0,24 (CF old)
K K K K K K K K K
kerusaka Kombinasikan CF old dan CF G10
0 0 0 0 0 0 0 0 0
n/kerusak CF combine CF old dan CF G10
1 2 3 4 5 6 7 8 9
an = 0.24 + 0,28 * (1 – 0,24)
CK01 x x
= 0,3952 CF
CK02 x
b. Nilai CF kombinasi kerusakan lahar = K06
CK03 x x
CF combine (G12, G13)
CK04 x
CK05 x = 0,3 + 0,4 * (1 – 0,3)
CK06 x = 0,49 CF old
CK07 x
CK08 x Kerusakan pada radiator bocor/sumbat, piston
CK09 x mulai goyang, klep kendor, computer terbakar,
CK10 x skring putus, kerusakan dinamo cas, dan masalah
CK11 x pada sistem injeksi tidak dimasukkan dalam
CK12 x perhitungan kombinasi Certainty Factor (CF). Hal ini
CK13 x disebabkan oleh ketiadaan indikasi kerusakan yang
CK14 x x berkaitan dengan gejala-gejala tersebut. Oleh karena
CK15 x itu, berdasarkan hasil perhitungan, dapat
CK16 x disimpulkan bahwa menurut Certainty Factor, nilai
CK17 x tertinggi yang diperoleh adalah 0,49. Artinya, mobil
CK18 x mitsubishi colt l300 mengalami kerusakan pada
bagian lahar dengan tingkat keyakinan sebesar 49%.
4.3. Proses Perhitungan Jadi, solusi yang dapat diberikan untuk mengatasi
Tabel 5. Tabel Konsultasi kerusakan tersebut adalah ganti lahar, membuka
No Kode Nama Gejala MB MD hendel gigi atau melepaskan tali hendel gigi.
1 CK08 Gas sendat 0,6 0,4
Mesin dingin susah
2 CK09 0,6 0,5
hidup
3 CK10 Mesin susah hidup 0,4 0,12
Ban belakang mulai
4 CK12 1 0,7
goyang
Gigi tidak bias 0,8 0,4
5 CK13
diganti/sangkut

2506
JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika) Vol. 8 No. 3, Juni 2024

4.4. Perancangan UML


Tabel 6. Kegiatan Interaksi Antara Actor Dan Sistem
Admin User
1. Login
2. Beranda
3. Kelola data konsultasi /
pertanyaan
4. Kelola data ciri 1. Login
kerusakan 2. Beranda
5. Kelola data kerusakan 3. Melakukan konsultasi
6. Kelola data 4. Melihat hasil identifikasi
perhitungan CF / hasil 5. Melihat informasi solusi
identifikasi 6. Logout
7. Kelola data solusi
8. Kelola data riwayat
kerusakan
9. Log Out

4.5. Use Case Diagram

Gambar 3. Activity diagram user login

b. Activity Diagram Admin Login

Gambar 2. Use case diagram

Berdasarkan gambar di atas, melibatkan dua


pihak, yakni admin dan pengguna (user). Admin
memiliki kewenangan untuk masuk ke sistem dengan
login, mengunjungi halaman beranda, serta
melakukan pengelolaan data konsultasi, ciri
kerusakan, kerusakan, perhitungan certainty factor,
solusi, dan riwayat kerusakan dari pengguna. Setelah
menyelesaikan tugasnya, admin dapat keluar dari Gambar 4. Activity admin login
sistem. Di sisi lain, pengguna, yang dalam hal ini
adalah pasien, dapat melakukan login, mengakses Gambar di atas menggambarkan proses login
halaman beranda, berkonsultasi dengan menjawab yang dilakukan oleh seorang admin. Yang di mana
pertanyaan yang diajukan oleh sistem, melihat hasil dimulai dari admin memasukkan id dan password,
identifikasi, menerima atau melihat informasi solusi jika berhasil maka akan lanjut ke tampilan berikutnya
dari kerusakan yang diidentifikasi oleh sistem, dan namun jika gagal maka akan mengulang mengisi id
akhirnya melakukan logout. dan password

4.6. Activity Diagram c. Activity Diagram Proses Identifikasi Kerusakan


a. Activity Diagram User Login Gambar 5 menggambarkan halaman identifikasi
Pada gambar 3 terdapat aktivitas pengguna kerusakan di mana di sini user akan memilih menu
dengan sistem, di mulai dari pengguna yang ciri-ciri kerusakan, dan system akan menampilkan
melakukan registrasai, melengakpi data diri, lalu beberapa pilihan ciri-ciri kerusakan. User akan
memasukkan sandi. mengisi sesuai dengan keadaan
kendaraannya(mobil), setelah selesai maka akan
lanjut untuk perhitungan certainty factor untuk
mengetahui ciri-ciri keruskan termasuk dalam
kerusakan yang mana. Setelah selesai maka akan
diberikan solusi oleh system. Pengguna juga dapat
menyimpan hasil identifikasi yang dilakukan oleh
system ini.

2507
JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika) Vol. 8 No. 3, Juni 2024

Gambar 7. Activity diagram menu rule solusi

Gambar 5. Activity diagram proses identifikasi f. Activity Diagram Data Admin


kerusakan

d. Activity Diagram Menu Rule Ciri-ciri Kerusakan

Gambar 8. Activity diagram data admin

Gambar di atas menggambarkan sebuah aktivitas


Gambar 6. Activity diagram menu rule ciri-ciri untuk penambahan data admin. Di mana kita bias
kerusakan menyimpan, mengubah atau menghapusnya.

Gambar 6 menggambarkan bagaimana seorang 4.7. Context Diagram


admin dalam menginput ciri-ciri kerusakan pada a. Context Diagram Level 0
sebuah sistem. Setelah menambah ciri-ciri kerusakan
maka bisa di simpan, jika tidak ingin disimpan bisa
di hapus atau diubah.

e. Activity Diagram Menu Rule Solusi


Gambar 7 menggambarkan bagaimana seorang
admin dalam menambahkan solusi di dalam sebuah
sistem. Admin dapat memasukkan solusi,
menyimpan, menghapus atau mengubah sesuai Gambar 9. Context diagram level 0
kebutuhan.
Pada gambar DFD Level 0 yang tergambar,
terdapat dua entitas utama, yaitu admin dan
pengguna (user). Tugas utama admin adalah
memasukkan berbagai jenis data ke dalam sistem,
seperti data login, ciri kerusakan, kerusakan, solusi,
nilai perhitungan certainty factor, pertanyaan
(konsultasi), dan riwayat kerusakan. Setelahnya,
sistem akan menampilkan informasi hasil konsultasi,
ciri kerusakan, kerusakan, solusi, nilai perhitungan

2508
JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika) Vol. 8 No. 3, Juni 2024

certainty factor, dan riwayat kerusakan kepada c. Context Diagram Level 2


admin. Di sisi lain, pengguna memiliki peran sebagai
penyedia data identifikasi. Mereka memberikan
jawaban terhadap sejumlah pertanyaan mengenai ciri
kerusakan ke dalam sistem. Setelah itu, sistem akan
menampilkan hasil konsultasi kembali kepada
pengguna.

b. Context Diagram Level 1

Gambar 11. Context diagram level 2

Pada DFD level 2 untuk manajemen data,


terdapat satu entitas admin yang terlibat dalam lima
proses, menghasilkan lima tempat penyimpanan
data. Kelima proses tersebut terdiri dari manajemen
data ciri kerusakan, manajemen data kerusakan,
manajemen data solusi, manajemen data perhitungan
CF, dan manajemen data pertanyaan. Pada tahap
awal, admin memasukkan informasi mengenai ciri
Gambar 10. Context diagram level 1 kerusakan ke dalam proses manajemen data ciri
kerusakan. Proses ini kemudian menampilkan ciri
Dalam DFD level 1, ada dua entitas utama, yaitu kerusakan kepada admin dan menyimpannya di
admin dan pengguna (user), yang terlibat dalam lima dalam tempat penyimpanan data kerusakan. Langkah
proses dan menghasilkan tujuh data store. Proses- selanjutnya melibatkan admin dalam memasukkan
proses tersebut mencakup login, manajemen data, informasi kerusakan ke dalam proses manajemen
identifikasi, riwayat kerusakan, dan pembuatan data kerusakan. Proses tersebut menampilkan
laporan. Pada tahap awal, admin memasukkan data informasi kerusakan kepada admin dan
login ke dalam proses login, yang kemudian menyimpannya di dalam tempat penyimpanan data
tersimpan di dalam data store login. Langkah kerusakan. Proses ketiga, keempat, dan kelima
selanjutnya melibatkan admin dalam memasukkan serupa dengan proses sebelumnya, di mana admin
data_ciri kerusakan, data_kerusakan, data_solusi, memasukkan informasi solusi, nilai perhitungan CF,
data_nilai perhitungan CF, dan data_pertanyaan ke dan pertanyaan ke dalam proses manajemen data
dalam proses manajemen data, yang selanjutnya masing-masing. Setiap proses akan menampilkan
disimpan di masing-masing data store seperti ciri informasi terkait kepada admin dan menyimpannya
kerusakan, kerusakan, solusi, nilai perhitungan CF, di dalam tempat penyimpanan data yang sesuai, yaitu
dan pertanyaan. Proses manajemen data juga solusi, perhitungan CF, dan pertanyaan.
melibatkan tampilan ciri kerusakan, kerusakan,
solusi, nilai perhitungan CF, dan pertanyaan kepada 4.8. Entity Relationship Diagram (ERD)
admin. Seperti gambar 12 ERD memiliki 5 entitas.
Langkah ketiga melibatkan pengguna dalam dimulai dari kerusakan,pada entitas kerusakan
memasukkan data_identifikasi ke dalam proses terdapat atribut kode_kerusakan,nama_kerusakan,
identifikasi. Proses ini menggunakan data dari data definisi,saran.entitas kerusakan memiliki relasi
store ciri kerusakan, data store kerusakan, data store dengan derajat kaardinalitas one to many dimana
solusi, data store nilai perhitungan CF, dan data store kerusakan memiliki beberapa relasi.pada relasi
pertanyaan untuk menghasilkan diagnosa, yang terdapat atribut id_ relasi sebagai primary
kemudian disimpan di data store identifikasi. Proses key,kode_kerusakan,nama_kerusakan.pada entitas
keempat adalah riwayat kerusakan, di mana data relasi terdapat atribut id_relasi sebagai primary
identifikasi dari data store identifikasi dan riwayat key,kode_kerusakan,kode_ciri-ciri, entitas relasi
kerusakan pengguna dari admin dimasukkan ke memiliki relasi dengan ciri-ciri dengan derajat
dalam proses riwayat kerusakan dan disimpan di data kaardinalitas one to many pada relasi terdapat atribut
store riwayat kerusakan. Proses kelima adalah id_relasi sebagai primary key,kode_ciri-
laporan, di mana admin memasukkan data laporan ke ciri,nama_ciri-ciri.pada entitas ciri-ciri terdapat tiga
dalam proses laporan. atribut id_ciri-ciri sebagai primary key,nama_ciri-
ciri, deskripsi_ciri-ciri.entitas ciri-ciri memiliki

2509
JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika) Vol. 8 No. 3, Juni 2024

relasi memperoleh user dengan derajat kaardinalitas [2] S. L. Fajri and G. W. Nurcahyo, “Sistem Pakar
one to many.pada relasi memperoleh terdapat atribut dalam Menganalisis Penyakit Kelenjar Getah
id_ciri-ciri sebagai primary key, username, Bening Menggunakan Metode Certainty Factor,”
password.pada entitas user terdapat atribut username, J. Sistim Inf. dan Teknol., vol. 3, pp. 269–274,
password,nama, email, alamat.entitas user memiliki 2021, doi: 10.37034/jsisfotek.v3i4.77.
relasi memperoleh analisa hasil dengan derajat [3] S. Alim, P. P. Lestari, and R. Rusliyawati,
kaardinalitas one to one.pada relasi memperoleh “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman
terdapat atribut kode_analisa, username, password. Kakao Menggunakan Metode Certainty Factor
Pada entitas analisa hasil terdapat atribut Pada Kelompok Tani Pt Olam Indonesia (Cocoa)
kode_analisa, id_relasi, username, kode_kerusakan, Cabang Lampung,” J. Data Min. dan Sist. Inf.,
nitip, tanggal. entitas analisa hasil memiliki relasi vol. 1, no. 1, p. 26, 2020, doi:
memperoleh relasi dengan derajat kaardinalitas one 10.33365/jdmsi.v1i1.798.
to many. pada relasi memperoleh memiliki atribut [4] F. Okmayura and N. Effendi, “Design of Expert
id_relasi, nama_analisa, kode_analisa. System for Early Identification for Suspect
Bullying On Vocational Students by Using
Dempster Shafer Theory,” CIRCUIT J. Ilm.
Pendidik. Tek. Elektro, vol. 3, no. 1, p. 48, 2019,
doi: 10.22373/crc.v3i1.4691.
[5] D. M. Putra and G. W. Nurcahyo, “Sistem Pakar
Menggunakan Metode Certainty Factor dalam
Akurasi Identifikasi Penyakit Panleukopenia
pada Kucing,” J. Sistim Inf. dan Teknol., vol. 2,
pp. 108–114, 2020, doi:
10.37034/jsisfotek.v2i4.31.
[6] F. Okmayura et al., “Pemodelan UML Untuk
Perancangan Sistem Pakar Diagnosa Dini Cedera
Awal Pada Peserta Olahraga Beladiri
Menggunakan Pendekatan Teorema Bayes,” vol.
7, no. 1, pp. 31–40, 2023, [Online]. Available:
Gambar 12. Entity relationship diagram (ERD) http://e-
journal.unipma.ac.id/index.php/doubleclickPem
5. KESIMPULAN DAN SARAN odelanUMLUntukPerancanganSistemPakarDiag
Penulis telah berhasil merancang sistem pakar nosaDini….
dengan UML (Unifed Modeling Languange) yang [7] M. Tabrani and I. Rezqy Aghniya, “Implementasi
melibatkan use case diagram, activity diagram, Metode Waterfall Pada Program Simpan Pinjam
context diagram), ERD (Entity Relationship Diagram) Koperasi Subur Jaya Mandiri Subang,” J.
untuk mendeteksi mendeteksi kerusakan pada mobil Interkom J. Publ. Ilm. Bid. Teknol. Inf. dan
mitsubishi colt l300 berdasarkan ciri-ciri kerusakan Komun., vol. 14, no. 1, pp. 44–53, 2020, doi:
yang dialami kemudian diberikan solusi. Dengan 10.35969/interkom.v14i1.65.
melakukan perhitungan, implementasi algoritma [8] F. Okmayura, V. Vitriani, and M. Novalia,
certainty factor telah berhasil dan telah diuji pada “Design of Expert System for Identify Anxiety
pengguna. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Disorder Using Forward Chaining,” J. Ris.
algoritma ini mampu memberikan perhitungan yang Inform., vol. 3, no. 3, pp. 291–298, 2021, doi:
efektif untuk menentukan deteksi kerusakan pada 10.34288/jri.v3i3.246.
mobil mitsubishi colt l300, dengan diperoleh angka [9] W. Apriliah, N. Subekti, and T. Haryati,
keyakinan 49% menjadi angka tertinggi dari yang “Penerapan Model Waterfall Dalam Perancangan
lainnya. Penghitungan dalam sistem pakar ini dapat Aplikasi Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada
diperluas dengan menerapkan perhitungan sistem Koperasi Pt. Chiyoda Integre Indonesia
pakar alternatif, seperti Dampster shafer dan Teorema Karawang,” J. Interkom J. Publ. Ilm. Bid. Teknol.
Bayes. Untuk penelitian lanjutan, implementasi ini Inf. dan Komun., vol. 14, no. 2, pp. 34–42, 2021,
dapat diperluas untuk mencakup kasus-kasus yang doi: 10.35969/interkom.v14i2.69.
berbeda. [10] D. Arisandi, “Pembuatan Program Aplikasi
Inventori Pada Pd Kapuas,” J. Ilmu Komput. Dan
DAFTAR PUSTAKA Sist. Inf., pp. 141–145, 2022.
[1] K. Nugroho and S. Sumiati, “Sistem Pakar [11] S. Sukimin and N. Indriastuty, “Pengaruh
Diagnosa Kerusakan Kendaraan Pada Mobil Kualitas Produk, Harga Dan Promosi Terhadap
Wuling Confero S Menggunakan Metode Keputusan Pembelian Mobil Merek Toyota Di
Certainty Factor,” JSiI (Jurnal Sist. Informasi), Kota Balikpapan,” J. GeoEkonomi, vol. 12, no. 2,
vol. 7, no. 1, p. 63, 2020, doi: pp. 194–204, 2021, doi:
10.30656/jsii.v7i1.2107. 10.36277/geoekonomi.v12i2.162.

2510

Anda mungkin juga menyukai