Anda di halaman 1dari 17

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2023/2024 Ganjil (2023.2)

Nama Mahasiswa : SURNIAWATI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 857108531

Tanggal Lahir : 21 Maret 2000

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4204/Pendidikan Bahasa Indonesia di SD

Kode/Nama Program Studi : 118/PGSD AKPMM

Kode/Nama UT-Daerah : 21/ Jakarta

Hari/Tanggal UAS THE : Jum’at / 22 Desember 2023

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : SURNIAWATI


NIM : 857108531
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4204/Pendidikan Bahasa indonesia di SD
Fakultas : Fakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan
Program Studi : PGSD AKPMM
UT-Daerah : Jakarta

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Jakarta, 22 Desember 2023
Yang Membuat Pernyataan

Surniawati
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSIT TERBUKA

1. Perhatikan contoh kegiatan pembelajaran di bawah ini!


1) Guru memulai pelajaran dengan dialog atau humor yang pendek dalam bahasa sasaran (BI),
dan ragam bahasa yang digunakan ialah ragam bahasa formal dan informal.
2) Guru, kemudian mulai menyajikan materi secara lisan dengan gerakan-gerakan, isyarat-
isyarat, dramatisasi-dramatisasi atau gambar-gambar.
3) Guru mengadakan tanya jawab dalam bahasa sasaran (BI) berdasarkan dialog atau humor
yang telah disampaikan pada butir (1).
4) Guru mengajarkan tata bahasa secara induktif dengan memberikan contoh-contoh yang
merangsang siswa untuk menyimpulkan sendiri.
5) Guru memberikan bacaan sastra untuk pemahaman dan kenikmatan, tetapi tidak sampai
menganalisis secara struktur.
6) Guru mengajarkan budaya yang relevan pada aspek-aspek bahasa secara induktif.

Pertanyaan:
a) Metode atau teknik apakah yang lebih dominan digunakan dalam pembelajaran,
sebutkan dan jelaskan!
b) Jelaskan tiga keunggulan dan kelemahan metode di atas!
Jawaban:
Jawaban a
Metode yang lebih dominan digunakan dalam pembelajaran tersebut adalah metode langsung. Hal ini
dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dilakukan, yaitu:
Guru memulai pelajaran dengan dialog atau humor yang pendek dalam bahasa sasaran (BI).
Guru menyajikan materi secara lisan dengan gerakan-gerakan, isyarat-isyarat, dramatisasi-
dramatisasi atau gambar-gambar.
Guru mengadakan tanya jawab dalam bahasa sasaran (BI) berdasarkan dialog atau humor yang telah
disampaikan.
Guru mengajarkan tata bahasa secara induktif dengan memberikan contoh-contoh yang merangsang
siswa untuk menyimpulkan sendiri.
Keempat kegiatan tersebut menunjukkan bahwa guru menggunakan bahasa sasaran (BI) sebagai alat
komunikasi utama dalam proses pembelajaran. Guru tidak menggunakan bahasa ibu siswa sebagai
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Media pengantar pembelajaran. Selain itu, guru juga mendorong siswa untuk menggunakan bahasa
sasaran (BI) dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan.

Jawaban b
Berikut adalah tiga keunggulan dan kelemahan metode langsung:
Keunggulan

- Dapat mengembangkan keterampilan berbahasa secara aktif.


- Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
- Dapat membantu siswa memahami budaya penutur asli bahasa sasaran.

Kelemahan

- Membutuhkan waktu yang lama untuk menguasai bahasa sasaran.


- Sulit diterapkan untuk siswa yang memiliki latar belakang bahasa yang berbeda.
- Membutuhkan guru yang terampil dan berpengalaman.

Penjelasan dari masing-masing keunggulan dan kelemahan tersebut yaitu:

Keunggulan
Dapat mengembangkan keterampilan berbahasa secara aktif
Metode langsung menekankan pada penggunaan bahasa sasaran (BI) dalam berkomunikasi. Hal ini
dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan berbahasa secara aktif, yaitu keterampilan
mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa

Metode langsung dapat meningkatkan motivasi belajar siswa karena siswa didorong untuk
menggunakan bahasa sasaran (BI) dalam berkomunikasi. Hal ini dapat membuat siswa merasa lebih
terlibat dalam proses pembelajaran dan lebih termotivasi untuk belajar.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Dapat membantu siswa memahami budaya penutur asli bahasa sasaran


Metode langsung dapat membantu siswa memahami budaya penutur asli bahasa sasaran karena
bahasa dan budaya saling berkaitan. Dengan mempelajari bahasa sasaran, siswa juga dapat
mempelajari budaya penutur asli bahasa tersebut.

Kelemahan
Membutuhkan waktu yang lama untuk menguasai bahasa sasaran
Metode langsung membutuhkan waktu yang lama untuk menguasai bahasa sasaran karena siswa
harus belajar bahasa dari awal. Hal ini dapat menjadi kelemahan bagi siswa yang memiliki waktu
belajar yang terbatas.

Sulit diterapkan untuk siswa yang memiliki latar belakang bahasa yang berbeda
Metode langsung sulit diterapkan untuk siswa yang memiliki latar belakang bahasa yang berbeda. Hal
ini karena siswa mungkin akan mengalami kesulitan untuk memahami bahasa sasaran jika bahasa
tersebut memiliki perbedaan yang signifikan dengan bahasa ibu mereka.

Membutuhkan guru yang terampil dan berpengalaman


Metode langsung membutuhkan guru yang terampil dan berpengalaman. Hal ini karena guru harus
mampu menggunakan bahasa sasaran (BI) dengan lancar dan fasih. Selain itu, guru juga harus
mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan memotivasi siswa untuk menggunakan
bahasa sasaran (BI) dalam berkomunikasi.

2.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Lengkapi materi pada bagan lintas materi sehingga muncul keterpaduan materi

Jawaban:
Materi yang dapat ditambahkan pada bagan lintas materi tersebut agar muncul keterpaduan materi
untuk tingkatan sekolah dasar:

Membaca
Membaca teks tentang ekosistem, baik teks nonfiksi maupun fiksi.
Membaca peta konsep tentang ekosistem.

Berbicara
Menjelaskan tentang komponen-komponen ekosistem.
Menceritakan tentang interaksi antar komponen ekosistem.

Mendengarkan
Mendengarkan penjelasan guru tentang ekosistem.
Mendengarkan cerita tentang ekosistem.

Menulis
Menyusun teks tentang ekosistem, baik teks nonfiksi maupun fiksi.
Membuat peta konsep tentang ekosistem.

Contoh keterpaduan materi yang dapat dicapai melalui kegiatan pembelajaran yang terintegrasi:
Kegiatan 1: Membaca teks tentang ekosistem
Pada kegiatan ini, siswa dapat membaca teks nonfiksi tentang ekosistem, misalnya teks tentang hutan
hujan tropis. Setelah membaca teks, siswa dapat berdiskusi tentang komponen-komponen ekosistem
hutan hujan tropis, seperti tumbuhan, hewan, dan tanah. Siswa juga dapat membuat peta konsep
tentang ekosistem hutan hujan tropis.

Kegiatan 2: Menjelaskan tentang interaksi antar komponen ekosistem


Pada kegiatan ini, siswa dapat menjelaskan tentang interaksi antar komponen ekosistem, misalnya
interaksi Antara tumbuhan dan hewan. Siswa dapat menggunakan peta konsep yang telah dibuatnya
pada kegiatan sebelumnya sebagai acuan.

Kegiatan 3: Menceritakan tentang ekosistem


Pada kegiatan ini, siswa dapat menceritakan tentang ekosistem, misalnya ekosistem laut. Siswa dapat
menggunakan pengetahuan yang telah diperolehnya dari kegiatan membaca, berbicara, dan
mendengarkan.

Dengan kegiatan pembelajaran yang terintegrasi, siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih
komprehensif tentang materi ekosistem. Siswa juga dapat mengembangkan keterampilan berpikir
kritis dan keterampilan komunikasi mereka.

Berikut adalah beberapa contoh kegiatan pembelajaran yang terintegrasi lainnya:

Kegiatan 1: Mendengarkan penjelasan guru tentang ekosistem


Guru dapat menjelaskan tentang ekosistem dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik,
misalnya video atau gambar. Siswa dapat mengikuti penjelasan guru sambil membuat catatan.

Kegiatan 2: Melakukan pengamatan ekosistem


Siswa dapat melakukan pengamatan ekosistem di lingkungan sekitar mereka, misalnya ekosistem
kebun sekolah atau ekosistem sungai. Siswa dapat mengamati komponen-komponen ekosistem,
interaksi antarkomponen, dan perubahan yang terjadi dalam ekosistem.

Kegiatan 3: Membuat karya tentang ekosistem


Siswa dapat membuat karya tentang ekosistem, misalnya poster, peta, atau model. Karya tersebut
dapat digunakan untuk menjelaskan tentang ekosistem kepada orang lain.
Pemilihan kegiatan pembelajaran yang terintegrasi dapat disesuaikan dengan karakteristik materi
dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

3. Lengkapi tabel di bawah ini pada kolom indikator pencapaian Kompetensi (IPK) dengan berbasis
Hots!
Jawaban:
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Berbasis HOTS pada Kompetensi Dasar (KD) 3.7 :
- Menganalisis hubungan sebab-akibat antarkonsep pada teks nonfiksi.
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Berbasis HOTS pada Kompetensi Dasar (KD) 4.7 :
- Menyajikan konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks nonfiksi dalam bentuk artikel ilmiah
populer.

Berikut adalah penjelasan dari masing-masing indikator pencapaian kompetensi (IPK) berbasis
HOTS:
3.7 Menganalisis hubungan sebab-akibat antarkonsep pada teks nonfiksi.
Indikator pencapaian kompetensi (IPK) ini meminta siswa untuk menganalisis hubungan sebab-akibat
antarkonsep pada teks nonfiksi. Siswa harus mampu mengidentifikasi sebab dan akibat dari suatu
peristiwa atau fenomena yang dibahas dalam teks.

4.7 Menyajikan konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks nonfiksi dalam bentuk artikel ilmiah
populer.
Indikator pencapaian kompetensi (IPK) ini meminta siswa untuk menyajikan konsep-konsep yang
saling berkaitan pada teks nonfiksi dalam bentuk artikel ilmiah populer. Siswa harus mampu
mengorganisasikan konsep-konsep tersebut secara sistematis dan logis, serta menggunakan bahasa
yang komunikatif dan mudah.

4. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode Struktural Analitik


Sintetik (SAS) dalam pembelajaran Membaca Menulis Permulaan (MMP)!
Jawaban:
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

I. IDENTITAS PEMBELAJARAN
1. Muatan Satuan : SDN HALIM 01 PAGI
2. Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
3. Tema Pembelajaran : Mengenal Huruf dan kata
4. Sub tema : Menjadi pembaca dan penulis awal
5. Kelas/Semester : Kelas 1 SD/ Semester 1
6. Waktu Pelaksanaan : 2 x 45 menit

II. KOMPETENSI INTI


Kompetensi Inti:

Menguasai pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural).


Menguasai keterampilan (kognitif, afektif, psikomotor).

III. KOMPETENSI DASAR


3.1.1: Mengenal nama-nama huruf abjad dan menyebutkan bunyi huruf tersebut.
3.1.2: Mengenal bentuk dan menyebutkan bunyi huruf konsonan dan vokal.
4.1.1: Membaca kata sederhana dengan lafal yang jelas dan nyaring.
4.1.2: Menulis huruf dan kata sesuai contoh yang diberikan guru.

IV. INDIKATOR KOMPETENSI


Membaca:
Mampu membaca huruf vokal dan konsonan.
Mampu membaca kata sederhana.
Menulis:
Mampu menulis huruf vokal dan konsonan.
Menulis kata sederhana.
Baca Juga:
PERHATIKAN CONTOH KEGIATAN PEMBELAJARAN DI BAWAH INI 1) Guru
Memulai Bu Pelajaran Dengan Dialog Atau Humor yang Pendek dalam Bahasa Sasaran
(BI)

V. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum:
Siswa dapat mengenal huruf abjad, menyebutkan bunyi huruf konsonan dan vokal, membaca
kata sederhana, dan menulis huruf serta kata sesuai contoh.

Tujuan Khusus:
Siswa dapat menyebutkan nama-nama huruf abjad.
Siswa dapat menyebutkan bunyi huruf konsonan dan vokal.
Siswa dapat membaca kata sederhana dengan lafal yang jelas.
Siswa dapat menulis huruf dan kata sesuai contoh.

VI. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN


Pendekatan: Saintifik
Model: SAS (Struktural Analitik Sintetik)
Metode: Tanya jawab, diskusi, dan demonstrasi
Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS), yang melibatkan langkah-langkah analisis dan
sintesis dalam memahami dan menghasilkan teks.

VII. MATERI PEMBELAJARAN


Pengenalan Huruf Abjad:
Guru menyajikan huruf abjad satu per satu dengan menunjukkan bentuk dan menyebutkan
namanya.
Siswa mengikuti dan menirukan menyebutkan huruf abjad.

Bunyi Huruf Konsonan dan Vokal:


Guru menjelaskan perbedaan antara huruf konsonan dan vokal.
Siswa berpartisipasi dalam kegiatan menyebutkan bunyi huruf konsonan dan vokal.

Membaca Kata Sederhana:


Guru memperkenalkan kata-kata sederhana yang terdiri dari huruf yang telah dipelajari.
Siswa berlatih membaca kata-kata tersebut dengan lafal yang jelas dan nyaring.

Menulis Huruf dan Kata:


Guru memberikan contoh menulis huruf dan kata di papan tulis.
Siswa mencoba menulis huruf dan kata sesuai contoh yang diberikan.

VIII. SUMBER BELAJAR


Buku teks MMP untuk SD kelas 1.
Gambar dan media interaktif yang mendukung pengenalan huruf dan kata

IX. KEGIATAN PEMBELAJARAN


Pendahuluan (10 menit):
Guru membuka pembelajaran dengan salam dan mengecek kehadiran siswa.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini dan merangsang minat siswa terhadap
pembelajaran MMP.
Guru mengajak siswa untuk bernyanyi lagu “ABC”.
Guru bertanya kepada siswa tentang apa yang mereka ketahui tentang huruf vokal.
Guru memperkenalkan huruf vokal dan konsonan dengan menggunakan media gambar dan
contoh kata.

Kegiatan inti
Pengenalan Huruf Abjad (SAS):
Guru menggunakan metode SAS untuk mengajarkan huruf abjad secara bertahap.
Siswa mempraktikkan pengenalan huruf abjad melalui permainan interaktif.

Bunyi Huruf Konsonan dan Vokal (Diskusi Kelompok Kecil):


Guru membagi siswa ke dalam kelompok kecil.
Setiap kelompok mendiskusikan dan menyusun daftar huruf konsonan dan vokal.

Membaca Kata Sederhana (Bermain Peran):


Guru mengajak siswa bermain peran dengan menjadi tokoh dalam cerita sederhana.
Siswa membaca kata-kata yang terkandung dalam cerita tersebut.

Menulis Huruf dan Kata (Ceramah dan Praktek):


Guru memberikan ceramah singkat tentang cara menulis huruf dan kata.
Siswa mencoba menulis huruf dan kata di buku tulis mereka

X. PENILAIAN
Penilaian sikap: Observasi
Penilaian pengetahuan: Tes tertulis
Penilaian keterampilan: Unjuk kerja
Penilaian Formatif:
Dilakukan melalui observasi guru terhadap keterampilan membaca dan menulis siswa selama
kegiatan pembelajaran.
Pemberian umpan balik secara langsung.

Penilaian Sumatif:
Tes tulis individu yang mencakup membaca dan menulis huruf vokal, konsonan, dan kata
sederhana.
XI. PENUTUP
Refleksi (10 menit):
Guru mengajak siswa untuk mereview materi yang telah dipelajari.
Guru dan siswa merefleksikan proses pembelajaran.
Diskusi singkat mengenai kesulitan yang dihadapi siswa.

Tugas Rumah (5 menit):


Pemberian tugas rumah yang berfokus pada latihan membaca dan menulis huruf vokal,
konsonan, dan kata sederhana.
Guru menutup pembelajaran dengan salam.

REFERENSI
1. Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
2. Santoso, S. (2018). Pembelajaran Membaca dan Menulis Permulaan. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.

CATATAN PENGEMBANG
RPP ini disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik kelas.
Aktivitas pembelajaran disusun dengan memperhatikan keaktifan siswa

Pengembangan Karakter:
Guru mendorong sikap saling membantu dan bekerja sama dalam kegiatan kelompok.
Menekankan nilai-nilai seperti kesabaran, kegigihan, dan keceriaan dalam proses
pembelajaran.

PENYESUAIAN
Guru melakukan penyesuaian terhadap tempo pembelajaran sesuai dengan tingkat pemahaman
siswa.
Memberikan bantuan tambahan bagi siswa yang memerlukan dukungan ekstra.

KESIMPULAN:
RPP ini dirancang dengan menggunakan metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) untuk
pembelajaran Membaca Menulis Permulaan (MMP) pada siswa kelas 1 SD.
Melalui pengenalan huruf abjad, pembelajaran bunyi huruf, kegiatan membaca kata
sederhana, dan menulis huruf dan kata, diharapkan siswa dapat mencapai kompetensi dasar
yang telah ditetapkan.
Penilaian formatif dan sumatif digunakan untuk memantau kemajuan siswa, sementara
pengembangan karakter menjadi bagian integral dari proses pembelajaran.
Penyesuaian dilakukan agar setiap siswa dapat mengikuti pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan mereka.

Anda mungkin juga menyukai