Anda di halaman 1dari 10

LEMBAR KEGIATAN SISWA

SISTEM KOORDINASI
Javier Anggara XI-5

A. SISTEM SARAF
a. Tuliskan nama bagian dan fungsi dari struktur neuron berikut ini!

a
d
c
b

e
g
h f

JAWABAN

1. Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan
perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan
rangsangan ke badan sel. (a)

2. Badan Sel adalah bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Badan sel saraf
mengandung inti sel dan sitoplasma. (b)

3. Nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya nodus
ranvier tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain,
sehingga impuls lebih cepat sampai pada tujuan. (c)

4. Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel saraf satu dan ujung
dendrit di sel saraf lainnya. Pada setiap sinapsis terdapat celah sinapsis. Pada bagian
ujung akson terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat
kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan
kolinesterase yang berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis. (d)

5. Sel Schwann adalah jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit
(akson) dan membantu regenerasi neurit (akson). (e)

6. Selubung Mielin adalah sebuah selaput yang banyak mengandung lemak yang
berfungsi untuk melindungi akson dari kerusakan. (f)

7. Akson dalam sel saraf berfungsi mengirimkan impuls listrik dari badan sel menuju
ujungnya yang disebut sebagai terminal akson. (g)

8. Nukleus adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf
(neuron). (h)

b. Jelaskan peristiwa sinapsis berdasarkan gambar berikut ini!


Peristiwa Sinapsis
Sinapsis adalah titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain.
Sinapsis dibentuk oleh terminal akson yang membengkak. Fungsi sinapsis adalah untuk
mengirimkan informasi dari satu neuron ke neuron lain atau dari satu neuron ke sel lain,
tergantung pada jenis sinapsisnya. Berikut proses terjadinya sinapsis:
1) Impuls eksitatorik (potensi aksi) sampai di akson terminal akan membuka Voltage
Dependent Calcium Channels (VDCC).
2) Ion Kalsium akan masuk yang menyebabkan depolarisasi membran pre-sinaps.
3) Terjadi fusi membran vesikel sinaptik dengan membran pre-sinaps sehingga terjadi
pelepasan neurotransmitter ke celah sinaps.
4) Neurotransmitter akan berikatan dengan reseptor ampa dari membran post-sinaps.
5) Terjadi influks ion natrium yang menyebabkan terjadinya depolarisasi parsial.
6) Depolarisasi parsial menyebabkan ion magnesium yang memblokade reseptor NMDA
terlepas sehingga reseptor NMDA terakrivasi.
7) Neurotransmitter kemudian berikan dengan reseptor NMDA.
8) Terjadi influks ion natrium dengan ion kalium, serta keluarnya ion kalium dan terjadi
depolarisasi komplit.

Perhatikan struktur otak berikut ini! Tuliskan nama bagian dan fungsi dari bagian-bagian
yang ditunjukkan pada gambar!

2
7
3
4 6
5

Struktur Otak dan Fungsinya

1) Kelenjar Pituitari (infumdibum) adalah kelenjar kecil seukuran kacang polong yang terletak
pada bagian dasar otak manusia, tepatnya pada bagian bernama sella turcica. Sella turcica
merupakan sebuah cekungan tulang yang terletak pada bagian dasar tengkorak, tepat di
bawah otak dan belakang batang hidung Anda. Anatomi kelenjar pituitari terdiri atas dua
bagian utama, yakni kelenjar hipofisis anterior (lobus/belahan depan) dan kelenjar hipofisis
posterior (lobus/belahan belakang). Kelenjar ini juga terhubung dengan hipotalamus lewat
tangkai pembuluh darah dan saraf yang disebut tangkai hipofisis (infundibulum).

Fungsi kelenjar pituitari antara lain:


1) Memproduksi hormon pertumbuhan
2) Mengatur sistem endokrin
3) Memproduksi hormon yang mempengaruhi fungsi otot dan ginjal
4) Memproduksi hormon yang mengontrol kelenjar endokrin lain
5) Penyimpanan hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus

2) Hipotalamus adalah struktur diensefalon otak yang terletak di anterior dan inferior talamus,
memiliki fungsi saraf dan endokrin, memproduksi dan mengeluarkan banyak hormon.
Hipotalamus merupakan pusat koordinasi sistem saraf autonom yang mengendalikan suhu
tubuh, selera makan, lapar, haus, keseimbangan, metabolisme, karbohidrat, dan lemak,
tekanan darah, tingkah laku, dan tidur sekaligus mengatur kelenjar utama dari otak (kelenjar
pituitari). Hipotalamus berukuran kecil (besarnya hanya sepatuh gula kotak) dan beratnya
hanya empat gram.

3) Ganglia Basal merupakan kumpulan dari badan-badan sel saraf (nukleus). Ganglia basalis
adalah bagian penting dari jaringan sel otak dan saraf yang mengontrol gerakan sadar tubuh
dengan cara:
a. menghambat tonus otot,
b. memilih & mempertahankan aktivitas motorik bertujuan,
c. memantau & mengkoordinasikan kontraksi menetap yang lambat

Penyakit Parkinson gangguan pada Ganglia Basal, terutama karena defisiensi neurotransmiter
dopamin penmgkatan tonus (kekakuan), tremor istirahat. & perlambatan inisiasi &
pelaksanaan gerakan yang berbeda.

4) Pons, terdiri dari sekumpulan saraf yang mengendalikan gerakan wajah, mengirimkan
informasi sensoris, merangsang pernapasan, dan mengendalikan siklus tidur.

5) Medulla oblongata adalah bagian otak yang berfungsi mengontrol denyut jantung,
pernapasan, dan tekanan darah. Semua pekerjaan yang ditangani oleh medulla oblongata
bersifat di luar kesadaran.

6) Batang otak (Spinal Cord) adalah seikat jaringan saraf di dasar otak, yang terletak di depan
otak kecil. Fungsinya sebagai stasiun pemancar yang menghubungkan otak besar ke saraf
tulang belakang, serta mengirim dan menerima pesan antara berbagai bagian tubuh dan otak.
Batang otak berada di depan otak kecil dan di bawah otak besar. Bagian ini menghubungkan
otak dengan sumsum tulang belakang. Batang otak terbagi menjadi pons, medula oblongata
dan otak tengah.

7) Otak kecil atau cerebellum terletak di bagian belakang dan di bawah otak besar. Fungsi
otak kecil adalah mengontrol keseimbangan, pergerakan, dan koordinasi tubuh. Berkat
bagian otak ini, seseorang bisa berdiri tegak, berjalan dengan seimbang, dan bergerak dengan
lincah.

8) Talamus merupakan pusat penerus impuls sensori ke berbagai bagian sensori sereberum.
Talamus mengatur dan mengordinasi menifestasi luar dari emosi. Contohnya, merangsang
talamus pada seekor kucing dapat menimbulkan gejala kemarahan, bulu berdiri, cakar
menjulur keluar, punggung membungkuk.

B. SISTEM INDERA

1. Mekanisme Melihat pada Mata

a.) Cahaya memantulkan citra objek dan terhantar pada garis lurus menuju mata Anda,

b.) Cahaya masuk melalui kornea menuju pupil yang lebarnya diatur oleh iris dan diteruskan
ke lensa mata,

c.) Kornea dan lensa membelokkan (membiaskan) cahaya agar difokuskan ke retina,

d.) Sel fotoreseptor pada retina mengonversikan cahaya menjadi gelombang elektrik,

e.) Gelombang elektrik mengalir melalui saraf optik menuju otak,

f.) Otak memproses sinyal-sinyal tersebut menjadi sebuah bayangan yang diproses melalui
serabut saraf penglihatan.

2. Fotoreseptor Mata

Fotoreseptor berarti sel yang bisa menerima rangsangan visual berupa cahaya baik panjang
gelombang maupun intensitasnya. Fotoreseptorlah yang memungkinkan manusia menerima
cahaya yang dipancarkan obyek, sehingga mata manusia bisa melihat.
a) Fotoreseptor kerucut diaktifkan oleh pencahayaan terang dan membantu mata melihat
warna. Jenis fotoreseptor ini mengandung protein yang disebut fotopsin (atau opsin kerucut)
yang membantu menciptakan pigmen warna untuk dilihat mata. Ada tiga subtipe kerucut
kerucut biru, merah dan hijau-masing-masing sensitif terhadap berbagai panjang
gelombang cahaya, yang memungkinkan mata melihat berbagai warna. Mata memiliki
sekitar 6 juta sel kerucut, yang sebagian besar terletak di fovea sebuah struktur mirip lubang
yang terletak di tengah retina yang mempertajam detail gambar yang di lihat
b) Fotoreseptor batang sensitif di lingkungan dengan pencahayaan redup, dan membantu mata
dalam penglihatan malam hari dan melihat dalam warna hitam dan putih. Fotoreseptor ini
mengandung protein yang disebut rhodopsin juga disebut visual ungu yang memberikan
pigmentasi pada mata dalam kondisi cahaya redup. Jenis fotoreseptor ini tidak memiliki
subtipe apa pun, dan tidak membantu mata melihat warna itulah sebabnya ketika Anda
melihat objek di malam hari (atau di lingkungan gelap), semuanya tampak dalam skala abu-
abu. Ada lebih dari 100 juta sel batang di mata. Berbeda dengan kerucut, batang tidak
ditemukan di bagian fovea retina juta sel batang di kerucut, batang tidak ditemukan di bagian
fovea retina.

Buatlah urutan proses mendengar berdasarkan


gambar telinga di samping!

3. Mekanisme Mendengar pada Telinga


1) Gelombang suara memasuki telinga luar dan berjalan melalui lorong sempit yang disebut
saluran telinga, yang mengarah ke gendang telinga.
2) Gendang telinga bergetar dari gelombang suara yang masuk dan mengirimkan getaran ini
ke ketiga tulang kecil di telinga tengah.
3) Tulang di telinga tengah memperkuat atau meningkatkan getaran suara dan mengirimnya
ke koklea.
4) Setelah getaran menyebabkan cairan di dalam koklea bergetar, gelombang suara berjalan
di sepanjang membran basilar. Sel-sel rambut, yaitu sel sensorik yang berada di atas
membran basilar, mengendalikan gelombang suara. Sel-sel rambut di dekat ujung lebar
koklea kemudian mendeteksi suara bernada tinggi, sedangkan yang lebih dekat ke tengah
mendeteksi suara bernada rendah
5) Saat sel-sel rambut bergerak, komponen seperti rambut yang sangat kecil (stereocilia)
yang bertengger di atas sel-sel rambut menabrak struktur dan lengkungan di atasnya. Ini
menyebabkan stereocilia terbuka. Kemudian, bahan kimia masuk ke dalam sel dan
menciptakan sinyal listrik.
6) Saraf pendengaran kemudian membawa sinyal ini ke sistem saraf pusat (otak) dan
mengubahnya menjadi suara yang kita kenal dan pahami.

4. Peran Saluran Setengah Lingkaran Sebagai Alat Keseimbangan

Saluran setengah lingkaran terlihat seperti tiga tabung kecil (anterior, lateral, dan
posterior) yang terhubung dan dianggap sebagai bagian dari alat vestibular tubuh, masing-
masing alat memberikan informasi spesifik tentang posisi dan keseimbangan tubuh,
membantu memastikan bahwa penglihatan tetap stabil meskipun ada gerakan dan
mengoordinasikan aktivitas secara keseluruhan.
Bagian ini memiliki cairan endolimfe, yang merangsang sel-sel rambut yang terletak
di dalam sekelompok saraf yang disebut crista ampularis. Ketika bergerak, cairan pada
saluran ini bergerak dan menggerakkan rambut kecil. Informasi posisi ini dikirim melalui
saraf vestibular ke otak untuk menjaga keseimbangan tubuh. Hal ini memungkinkan fungsi
okulomotor (gerakan mata yang halus) lebih baik, sehingga menghasilkan penglihatan yang
stabil meskipun kepala diputar atau diputar.

1 2 Tuliskan reseptor – reseptor dan fungsinya pada


6 3 gambar di
samping!

5. Reseptor pada Kulit dan Fungsinya

Reseptor adalah suatu struktur yang dapat mendeteksi rangsangan tertentu yang berasal
dari luar atau darı dalam tubuh. Fungsinya adalah untuk menerima rangsangan berupa
sentuhan atau rabaan.

Reseptor terdapat pada ujung-ujung saraf yang terdapat pada kulit Adapun ujung-ujung saraf
tidak tersebar merata di seluruh permukaan kulit, melainkan lebih banyak berada di ujung jari.
telapak tangan, telapak kaki, dan bibir. Berikut adalah reseptor- reseptor yang terdapat pada
kulit, antara lain:

1) Reseptor Nyeri berupa ujung saraf bebas tanpa selaput yang terdapat di seluruh
jaringan tubuh, baik di bagian luar maupun di bagian alat dalam. Reseptor yang
berfungsi untuk menerima rangsangan rasa sakit terdapat pada lapisan epidermis
dan dermis. Reseptor ini tersebar tidak merata pada bagian kulit tubuh manusia
sehingga ada bagian kulit yang kurang peka terhadap rasa sakit. Reseptor ini
sangat berguna untuk sistem pertahanan tubuh, karena dapat memberikan pesan
apabila terjadi rangsangan berupa rasa sakit yang merusak organ tubuh.
2) Reseptor Suhu (Panas dan Dingin) merupakan reseptor yang menerima
rangsangan panas dan dingin. Reseptor jenis ini berupa ujung saraf. Reseptor ini
disebut juga termoreseptor.
3) Reseptor Sentuhan berupa korpus Meissner, diskus Merkel, dan ujung saraf yang
melingkari akar rambut serta semuanya yang terletak di bagian bawah lapisan
epidermis dekat permukaan kulit. Reseptor sentuhan dapat merasakan rangsang
berupa tekanan ringan pada kulit sehingga impuls yang disampaikan ke otak akan
diterjemahkan berupa pesan untuk membedakan rasa halus, kasar, lunak, dan
keras. Adapun reseptor sentuhan korpus Paccini berperan pada sentuhan yang
kuat. Reseptor sentuhan tersebar tidak merata pada kulit sehingga ada bagian yang
sangat peka terhadap rangsang sentuhan, ada pula bagian yang kurang begitu
peka. Reseptor sentuhan banyak terdapat pada bagian ujung jari tangan dan kaki,
serta pada bagian telapak tangan dan kaki.
4) Reseptor Tekanan terdiri dari korpuskulus vater dan badan pacini. Reseptor
tekanan merupakan ujung saraf yang letaknya di sebelah bagian dalam kulit yang
disebut dermis. Ujung sel saraf reseptor ini hanya dapat terangsang apabila terjadi
tekanan dan getaran yang cukup kuat. Setiap korpuskulus disuplai oleh sebuah
serat bermielin yang besar dan juga telah kehilangan sarung sel schwannya pada
tepi korpuskulus. Akson saraf banyak mengandung mitokondria. Akson ini
dikelilingi oleh 60 lamela yang tersusun rapat (terdiri dari sel gepeng). Sel gepeng
ini tersusun bilateral dengan dua alur longitudinal pada sisinya. Korpuskulus ini
berfungsi untuk menerima rangsangan tekanan yang dalam.
C. SISTEM ENDOKRIN

Buatlah tabel yang berisi kelenjar pituitari (anterior/posterior), nama hormon, fungsi berdasarkan
gambar diatas!

Kelenjar Pituitari Anterior


Hormon Kelas Kimia Fungsi
Thyroid Stimulating Glikogen Merangsang kelenjar tiroid
Hormone (TSH) menyekresi hormon tiroid
Growth Hormone (GH) Protein Mendorong pertumbuhan
tubuh
Prolactin (PRL) Peptida Mendorong kelenjar susu
untuk memproduksi asi
Adrenocorticotropic Peptida Merangsang produksi hormon
Hormone (ACTH) pada kelenjar adrenal

Mendorong korteks adrenal


menyekresi hormon kortisol
Follicle Stimulating Glikoprotein Mendorong pembentukan dan
Hormone (FSH) pematangan gamet
Luteinizing Hormone (LH) Glikoprotein Merangsang produksi
androgen oleh gonad

Mendorong sekresi hormon


reproduksi di ovarium dan
testis

Kelenjar Pituitari Posterior


Hormon Kelas Kimia Fungsi
Vasopressin/ Antidiuretik Peptida Merangsang reabsorpsi air
Hormone (ADH) oleh ginjal
Oksitosin Peptida Merangsang kontraksi rahim
saat melahirkan

Mendorong pengeluaran asi


dan kontraksi hormon

Zona Perantara
Hormon Kelas Kimia Fungsi
Melanocyte Stimulating Peptida Merangsang pembentukan
Hormone (MSH) melanin dalam melanosit
untuk penentuan warna kulit
Perhatikan gambar disamping tuliskan nama kelenjar, nama
hormon yang dihasilkannya serta fungsinya. Buatlah dalam
bentuk tabel!

No Kelenjar Letak Hormon Fungsi/Peran


1. Hipofisis/ Pituitari Dasar Otak Besar ACTH Merangsang produksi
(Adrenocorticotrophic hormon
Hormone) glukokortikoid
FSH (Follicle Menstimulasi
Setimulating Hormone) produksi estrogen
(pada wanita) dan
merangsang terjadinya
spermatogenesis (pada
pria)
LH (Luteinizing Mempengaruhi
Hormone) terjadinya ovulasi dan
pembentukan korpus
luteum (pada wanita),
mengatur
perkembangan testis
dan spermatogenesis
(pada pria)
ICSH (Interstial Cell Menstimulasi
Hormone) produksi testosteron
Prolaktin Menstimulasi sekresi
air susu
STH (Somatropic Menstimulasi
Hormone) pertumbuhan tulang
MSH (Melanocyte Membantu produksi
Stimulating Hormone) pigmentasi kulit
Oksitosin Merangsang kontraksi
otot pada uterus
ADH (Antidiuretic Mencegah
Hormone) pembentukan urin
dalam jumlah banyak.
2. Tiroid/ Gondok Daerah leher dekat Tiroksin Proses metabolisme,
jakun pertumbuhan fisik,
perkembangan mental,
kematangan seks dan
mengubah glikogen
menjadi gula dalam
hati.
Tridotironin Distribusi air dan
garam dalam tubuh.
Kalsitonin Menjaga
keseimbangan kalsium
dalam darah.
3. Paratiroid/anak Daerah (dorsal) Parathormon Mengendalikan kadar
gondok kelenjar gondok kalsium dalam darah.
4. Adrenal/anak ginjal Suprarenalis Glukokortikoid Menaikan kadar
glukosa darah,
mengubah glikogen
menjadi glukosa.
Androgen Membentuk sifat
kelamin sekunder pria.

Adrenalin Mengubah glikogen


dalam otot menjadi
glukosa dalam darah.
5. Pankreas/ Langerhans Pulau-pulau Insulin Mengubah glokosa
langerhans menjadi glikogen
dalam hati.
Glukogen Mengubah glikogen
menjadi glukosa
6. Gonad/Kelamin Wanita: daerah Estrogen Membentuk sifat
perut kelamin sekunder
pada wanita

Progesteron Penebalan dan


perbaikan dinding
uterus.
Pria: Buah Zakar Testosteron Menentukan ciri
pertumbuhan sekunder
pada pria.
7. Timus/ Kacangan Daerah dada Thymosin Sistem imun
(kekebalan).

Buatlah artikel tentang bahaya psikotropika dan bahaya minuman beralkohol kaitannya dengan
sistem koordinasi! Jawaban khusus artikel ditulis dalam kertas polio bergaris.
Buatlah urutan proses mendengar berdasarkan gambar
telinga di samping!

Jelaskan peran saluran setengah lingkaran sebagai alat keseimbangan!

1 2 Tuliskan reseptor – reseptor dan fungsinya pada gambar di


6 3 samping!

A. SISTEM ENDOKRIN

Buatlah tabel yang berisi kelenjar pituitari (anterior/posterior), nama hormon, fungsi berdasarkan
gambar diatas!

Perhatikan gambar disamping tuliskan nama kelenjar, nama


hormon yang dihasilkannya serta fungsinya. Buatlah dalam
bentuk tabel!

Buatlah artikel tentang bahaya psikotropika dan bahaya minuman beralkohol kaitannya dengan
sistem koordinasi! Jawaban khusus artikel ditulis dalam kertas polio bergaris.

Anda mungkin juga menyukai