Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR KEGIATAN SISWA

SISTEM KOORDINASI
Nama : Syifa Nurfadillah XI-1

A. SISTEM SARAF
a. Tuliskan nama bagian dan fungsi dari struktur neuron berikut ini!

a
d
c
b

e
g
h f

a). Dendrit : Sebagai penerima sinyal dan informasi dari neuron lain atau sumber sumber eksternal
seperti sensorik dan menyalurkan informasi tersebut ke badan sel.

b). Badan Sel (Soma) : Berfungsi dalam sintetis protein dan pemerosesan molekul. Memproduksi
neurontransmitter, yaitu zat kimia yang memungkinkan neuron untuk berkomunikasi satu sama lain.

c). Nodus Ranvier (celah) : Berfungsi untuk mempercepat hantaran rangsangan.

d). Sinapsis : Berfungsi meneruskan rangsangan sel saraf selanjutnya.

e). Sel Schwan : Merupakan sel glia (penunjang sel saraf) berupa lemak yang berfungsi menghasilkan
selubung mielin.

f). Selubung Mielin : Melindungi akson dan memberi nutrisi.

g). Akson : Menghantarkan rangsangan menuju sinapsis dan selubung mielin.

h). Nukleus : Pengatur kegiatan sel saraf/neuron.

b. Jelaskan peristiwa sinapsis berdasarkan gambar berikut ini!

Penghantar rangsangan menuju sinapsis. Aksosn berasal dari sel saraf prasinapsis, sedangkan badan sel atau
dendrit berasal dari sel saraf pascasinapsis. Setiap ujung akson suatu sel saraf membentuk struktur tonjolan
seperti bongkol yang disebut bongkol sinapsis.
Di dalam bongkol sinapsis terdapat mitokondria atau struktur terbungkus membran (disebut vasikula sinapsis)
yang berisi cairan neurontransmitter. Neurontransmitter adalah suatu senyawa kimia yang dapat
menghantarkan rangsang dari satu sel saraf ke sel saraf lain dengan cara difusi.
Datangnya rangsangan pada ujung akson prasinapsis membuat vesikula sinapsis mendekat dan melebur dengan
membran prasinapsis (membran ujung akson). Kemudian vesikula sinapsis melepaskan neurontransmitter yang
berupa asetilkolin dengan cara eksositosis ke celah sinapsis. Asetilkolin ini selanjutnya berdifusi melalui celah
sinapsis dan berikatan dengan protein reseptor pada membran pascasinapsis (membran ujung dendrit sel saraf
berikutnya). Ikatan antara asetilkolin dan protein reseptor tersebut akan menimbulkan rangsang atau potensial
kerja pada sel saraf pascasinapsis. Selanjutnya, rangsang itu akan berjalan menuju akson pada sinapsis
berikutnya atau pada suatu lempeng ujung motor atau motor end plate (di otot).
Asetilkolin telah melaksanakan tugasnya akan diuraikan (dihidrolisis) oleh yang enzim kolinesterase dari
membran pascasinapsis menjadi asetil (asam etanoat) dan kolin yang merupakan neurotransmitter yang tidak
aktif (inaktif). Bentuk neurotransmitter yang tidak aktif itu kemudian masuk kembali ke bongkol sinapsis pada
sel saraf prasinapsis dan disimpan dalam vesikula sinapsis untuk digunakan kembali pada penghantaran
rangsang berikutnya. Proses penghantaran rangsang tersebut memerlukan energi dalam bentuk ATP yang
diperoleh dari mitokondria yang banyak terdapat di dalam bongkol sinapsis.

Perhatikan struktur otak berikut ini! Tuliskan nama bagian dan fungsi dari bagian-bagian yang
ditunjukkan pada gambar!

2
7

3
4 6
5

1. Kelenjar pituitari : Menghasilkan hormon-hormon.


2. Hipothalamus : Mengatur suhu, rasa haus, Keseimbangan cairan, produksi hormon dan nafsu makan.
3. Basal Ganglia : Bertanggung jawab pada koordinasi pergerakan
4. Pons : Sebagai sensor analisis, kesadaran, tidur dan keterampilan motorik.
5. Medula Oblongata : Mengontrol sistem pernapasan, sirkulasi, tekanan darah, dan detak jantnung.
6. Medula Spinalis : Sebagai penghantar implus dari otak seta sebagai pusat pengatur gerak refleks.
7. Cerebellum : Mengkoordinasikan postur, keseimbangan, bicara, aktivitas otot, dan sistem motorik.
8. Talamus : Mengintegrasikan semua sinyal sensorik dan sumsum tulang belakang dari sistem limbik.

B. SISTEM INDERA

Buatlah urutan proses melihatberdasarkan gambar mata di samping!


• Cahaya yang mengenai suatu objek akan dipantulkan ke segala arah.
• Beberapa pantulan cahaya dari suatu objek masuk ke mata dan mengalami pembiasan (pembelokan) ke
arah pupil oleh konjungtiva, kornea, aqueous humour, dan vitreous humour.
• lensa mata akan memipih atau mencembung untuk memfokuskan bayangan pada retina. Pemfokusan itu
bertujuan menghasilkan satu titik cahaya pada retina untuk membentuk suatu bayangan objek yang
lebih jelas.
• Sel-sel fotoreseptor pada retina menerima stimulus cahaya, kemudian mengirimkan rangsang ke otak.
• Bayangan yang terbentuk pada retina diperkecil ukurannya dan terbalik, namun otak menerjemahkan
bayangan tersebut sehingga kikta menerima bayanagan dalam ukuran dan posisi yang benar.
Jelaskan apa saja yang termasuk fotoreseptor mata!
1) Sel-Sel Batang
Sel-sel batang merupakan sel-sel yang sangat peka terhadap cahaya dengan intensitas rendah. Oleh karena
itu, sel-sel batang berperan dalam proses penglihatan pada malam hari atau di tempat gelap dan
menghasilkan ketajaman penglihatan yang rendah. Namun, sel-sel batang tidak mampu mendeteksi warna.
Sel-sel batang tersebar di seluruh retina, kecuali di fovea.
Di dalam sel-sel batang terdapat pigmen fotosensitif rodopsin (warna merah muda atau ungu). Karena
hanya ada satu jenis rodopsin, maka
hanya ada satu jenis sel batang. Jika terpapar atau menyerap cahaya, rodopsin terurai menjadi opsin (suatu
protein) dan retinal (retinen, suatu derivat vitamin A). Jika tidak ada cahaya atau gelap, rodopsin terbentuk
kembali.
Pada saat intensitas cahaya tinggi, rodopsin, "menghilang" karena proses penguraiannya lebih cepat
daripada proses pembentukannya kembali. Pada keadaan demikian, sel-sel la rucut digunakan untuk proses
melihat. Dalam keadaan gelap total, diperlukan waktu 30 menit bagi rodopsin untuk dapat terbentuk
kembali dan dapat digunakan lagi untuk melihat. Itulah sebabnya kita tidak dapat melihat pada saat kita
berpindah dari tempat terang ke tempat gelap. Kita memerlukan waktu beberapa menit untuk dapat melihat
dengan jelas karena sel-sel batang membutuhkan waktu untuk menyintesis kembali rodopsin secara efektif.
Pada saat kita kembali ke tempat terang (dari tempat gelap), rodopsin terurai kembali dengan cepat.
Berbeda dari sel-sel batang, sel-sel kerucut peka terhadap intensitas cahaya yang tinggi dan perbedaan
panjang gelombang sehingga berperan dalam proses penglihatan di siang hari atau di tempat-tempat terang.
Sel-sel kerucut hanya terdapat di fovea. Sel-sel tersebut menghasilkan penglihatan dengan ketajaman yang
tinggi. Satu sel kerucut memiliki hubungan dengan satu sel saraf yang menuju otak

2) Sel-Sel Kerucut
Di dalam sel-sel kerucut terdapat pigmen fotosensitif iodopsin. Iodopsin terdapat dalam tiga bentuk
berbeda, masing-masing peka terhadap panjang gelombang cahaya yang berbeda dan berhubungan dengan
warna biru, hijau, serta merah. Karena ada tiga macam iodopsin, sel-sel kerucut mampu mendeteksi warna.
Berdasarkan jenis iodopsin yang dikandungnya, ada tiga jenis sel kerucut, yaitu sel kerucut biru, sel
kerucut hijau, dan sel kerucut merah. Nama-nama tersebut berdasarkan warna cahaya yang diserap, bukan
warna penampakan sel- sel tersebut. Jika ketiga jenis sel kerucut mendapat stimulasi yang sama, kita akan
melihat warna putih.

Buatlah urutan proses mendengar berdasarkan gambar telinga di samping!

Getaran suara yang ditimbulkan oleh sumber suara dikumpulkan oleh daun dan lubang telinga, kemudian dibawa
menuju saluran telinga. Didalam saluran telinga, gelombang suara “memukul-mukul” gendang telinga dan diubah
menjadi getaran-getaran suara. Selanjutnya, getaran tersebut diteruskan oleh ketiga tulang pendengaran (tulang martil,
tulang landasan, dan tulang sanggurdi) ke jendela oval. Getaran pada jendela oval menimbulkan gelombang/riak pada
perilimfa yang terdapat di dalam saluran vestibula. Kemudian, getaran tadi akan menyebabkan bergetarnya membran
Reissner dan endolimfa di dalam saluran tengah. Gelombang/riak pada perilimfa dan endolimfa menyebabkan
bergeraknya membran basiler dan membelokkan rambut-rambut pada sel-sel sensor sehingga menyentuh membran
tektorium. Begitu rambut-rambut sel sensori membelok, merdu menghasilkan rangsang pada sel-sel sensori yang
kemudian dibawa oleh saraf auditori men otak tempat rangsang-rangsang itu diterjemahkan menjadi suara.

Jelaskan peran saluran setengah lingkaran sebagai alat keseimbangan!


Saluran setengah lingkaran terdiri atas 3 saluran melengkung yang berisi cairan. Jika menggerakan kepala,
cairan di dalam saluran setengah lingkaran bergerak. Pada salah satu ujung tiap saluran terdapat bongkol/
pembengkokan yang dinamakan ampula. Di dalam ampula terdapat kapula yang mendeteksi pergerakan
cairan dan batu keseimbangan dari zat kapur yang dinamakan orolit. Fungsi saluran setengah lingkaran yaitu
untuk membantu menyeimbangkan tubuh.
1 2 Tuliskan reseptor – reseptor dan fungsinya pada gambar di
6 3 samping!

1. Korpus maisiner : Menerima rangsang sentuhan/ rabaan


2. Ujung Saraf Tanpa Selaput : Perasa sakit
4 3. Korpus Klause : menerima rangsang dingin
4. Lempeng Merkel : Ujung saraf peraba sentuhan dan
tekanan ringan
5 5. Korpus Pacini : Menerima rangsang tekanan yang kuat
6. Korpus Ruffini :Menerima Rangsang Panas

C. SISTEM ENDOKRIN

Buatlah tabel yang berisi kelenjar pituitari (anterior/posterior), nama hormon, fungsi berdasarkan
gambar diatas!

Kelenjar Pituitari Hormon Fungsi


Lobus Anterior Thyroid-Stimulating Hormone Merangsang kelenjar tiroid
(TSH) untuk memproduksi tiroksin

Adrenocorticotropic Hormone Merangsang korteks adrenal


(ACTH) untuk memproduksi
kortikosteroid

Follicle-Stimulating Mendorong pembentukan dan


Hormone (FSH) pematangan gamet

Luteinizing Hormone (LH) Mendorong sekresi hormon


reproduksi di ovarium dan
testis

Prolactin Menstimulasi sekresi air susu


oleh kelenjar susu

Growth Hormone (GH) Merangsang pertumbuhan


tulang

Mengatur penyuburan pigmen


Melanocyte-Stimulating Hormone
(MSH) pada sel-sel melanofor kulit
sehingga mempengaruhi
perubahan warna kulit

Lobus Posterior Oksitoksin Membantu merangsang


kontraksi otot pada uterus

Vasopresin/ Antidiuretic Menjaga kadar air dalam tubuh


Hormone (ADH)
Perhatikan gambar disamping tuliskan nama kelenjar, nama
hormon yang dihasilkannya serta fungsinya. Buatlah dalam
bentuk tabel!

Kelenjar Hormon Fungsi


Hipofisis (Pituitari) Thyroid-Stimulating Hormone Merangsang kelenjar tiroid
(TSH) untuk memproduksi tiroksin

Adrenocorticotropic Hormone Merangsang korteks adrenal


(ACTH) untuk memproduksi
kortikosteroid

Follicle-Stimulating Mendorong pembentukan dan


Hormone (FSH) pematangan gamet

Luteinizing Hormone (LH) Mendorong sekresi hormon


reproduksi di ovarium dan
testis

Prolactin Menstimulasi sekresi air susu


oleh kelenjar susu

Growth Hormone (GH) Merangsang pertumbuhan


tulang

Mengatur penyuburan pigmen


Melanocyte-Stimulating Hormone
(MSH) pada sel-sel melanofor kulit
sehingga mempengaruhi
perubahan warna kulit

Oksitoksin Membantu merangsang


kontraksi otot pada uterus

Vasopresin/ Antidiuretic Hormone Menjaga kadar air dalam


(ADH)
tubuh
Tiroid (Kelenjar Gondok Tiroksin & Triiodotironin Berperan dalam:
Proses metabolisme
• Pertumbuhan fisik
• Perkembangan mental
• Kematangan seks
• Distribusi air dan garam
dalam tubuh

Kalsitonin Menjaga keseimbangan


kalsium dalam darah
Adrenal (Suprarenalis / Korteks Mineral • Menyerap natrium darah
Kelenjar Anak Ginjal) • Mengatur reabsorpsi air pada
ginjal

Glukokortikoid • Mengubah protein menjadi


glikogen dalam hati
• Mengubah glikogen menjadi
glukosa

Androgen Membentuk sifat kelamin


sekunder pria

Adrenalin / Epinefrin • Mengubah glikogen dalam


Nor-adrenalin (Nor-epinefrin) otot menjadi glukosa dalam
darah
• Meningkatkan kerja saraf
simpatik, salah satunya saraf
yang mempengaruhi kerja
jantung

Bekerja sama dengan


Nor-adrenalin (Nor-epinefrin)
hormon kortisol dan adrenalin
dalam mengatur reaksi tubuh
terhadap kondisi stres

Pankreas (Pulau-Pulau Insulin Mengubah gula darah


Langerhans) (glukosa) menjadi gula otot
(glikogen) di hati, sehingga
kadar gula darah menurun.

Glukogen Mengubah glikogen menjadi


glukosa, sehingga kadar gula
darah meningkat.

Gonad (Kelenjar Kelamin) Estrogen Menentukan ciri pertumbuhan


kelamin sekunder perempuan

Penebalan dan perbaikan


Progesteron
dinding uterus (rahim)

Menentukan ciri pertumbuhan


Testosteron
kelamin sekunder laki-laki
dan memicu pembentukan
sperma

Timus (Kacangan) Timopoietin dan Timulin Kedua hormon ini berperan


dalam proses perubahan sel T
menjadi sel-sel spesifik

Timosin Menguatkan respons imun


dengan menstimulasi
pembentukan sel T

Buatlah artikel tentang bahaya psikotropika dan bahaya minuman beralkohol kaitannya dengan
sistem koordinasi! Jawaban khusus artikel ditulis dalam kertas polio bergaris.

Anda mungkin juga menyukai