Anda di halaman 1dari 11

SistemKoordinasi

Lembar Kerja Siswa


Sistem Saraf pada Manusia

Nama : Harun Yahya A.


Kelas : XI IPA 8

1. Mengidentifikasi struktur dan fungsi neuron/sel saraf


2. Mengidentifikasi struktur dan fungsi sistem saraf pusat (otak)
3. Mengidentifikasi struktur dan fungsi sistem saraf tepi (sumsum tulang belakang)
4. Membedakan mekanisme gerak sadar, gerak refleks dan proses penghantar implus
5. Membedakan jenis sistem saraf simpatik dan parasimpatik
6. Menentukan jenis gangguan sistem saraf berdasarkan ciri-ciri yang didapat

1. Perhatikan gambar dibawah ini!

1. Fungsi dendrit adalah untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
2. Fungsi badan sel adalah untuk menerima impuls (rangsangan) dari dendrit dan
meneruskannya ke neurit (akson).
3. Nodus Ranvier. Fungsi utamanya sebagai loncatan untuk mempercepat impuls saraf ke otak
atau sebaliknya.
4. Di dalam inti sel juga terdapat kromosom dan DNA yang berfungsi untuk mengatur sifat
2. Lengkapi tabel fungsi neuron dibawah ini !
Jenis Neuron Fungsi

Neuron Sensor menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak
(Aferen) (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (medula spinalis). Ujung
akson dari saraf sensokrik berhubungan dengan saraf asosiasi
(intermediet).
Neuron Motor mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang
(Eferen) hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel
saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya yang panjang
berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya
dapat sangat panjang.
Neuron Konektor menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau
(Interneuron) berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem
saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor
sensorik atau sel saraf asosiasi lainnya

3. Lengkapi tabel dibawah ini !

Jenis Neuron Gambar Karakteristik Contoh

Neuron Multipolar Memiliki satu akson Sebagian neuoron


dan dua dendrit neuron otak dan
sumsum tulang
belakang

Neuron Bipolar Satu akson dan satu Neuron pada


dendrit organ indera
Jenis Neuron Gambar Karakteristik Contoh
Neuron unipolar Sel yang mempunyai satu Neuron pada
kutub embrio

4. Tuliskan nama dan fungsi sel neuroglia dibawah ini !

5. Isilah tabel berikut dan rangkai bentuk otak pada bagian lampiran!

A: dendrit : Menyediakan Nutrisi bagi sel saraf “neuron”, Mempertahankan keseimbangan


tubuh, Membentuk selubung Mielin sel saraf, Berpartisipasi dalam transmisi sinyal sistem saraf

B: Nukleus: untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan
mengelola ekspresi gen.

C: Sel glial: sebagai isolator antara neuron dan mencegah impuls saraf dari penyebaran di arah
yang tidak diinginkan.
5. Serebrum : untuk gerak sadar seperti kontraksi otot rangka 
Lobus frontalis : bertanggung jawab dalam mengatur gerakan, penilaian, pengambilan
keputusan, pemecahan masalah, spontanitas dan perencanaan (kontrol impuls), memori,
bahasa, hingga dan perilaku sosial dan seksual.
Hipotalamus : yang sangat peka terhadap steroid dan glukokortikoid, glukosa dan
suhu. ... Hipotalamus berfungsi sebagai monitoring dan mengontrol berbagai aktivitas
dari tubuh yang sangat banyak.
Lobus temporalis : memperkuat ingatan visual, memproses input indra, memahami
bahasa, menyimpan ingatan baru, emosi, dan mengambil kesimpulan atau arti.
Ponds varoli : beberapa sistem tubuh, seperti pernapasan, pencernaan, detak jantung,
dan menelan. Bagian otak ini juga menjadi penghubung antara pons dan saraf tulang
belakang.
Medulla oblongata : berperan dalam mengendalikan fungsi beberapa sistem tubuh,
seperti pernapasan, pencernaan, detak jantung, dan
Serebelum : utama sebagai mengontrol gerak dan keseimbangan dan membantu
belajar dan mengingat kemampuan motorik.
Diensefalon : untuk pengenadlian motorik, memeberi informasi pada alat indra, dan
sebagai fungsi otonomo seperti melihat, bernafas, dan ekspresi wajah.
Lobus oksipitalis :  berperan penting dalam mengendalikan gerakan tubuh, menilai,
dan merencanakan sesuatu, memecahkan masalah, serta mengatur emosi dan
pengendalian diri.
Talamus : menyampaikan sensor dan sinyal motorik kepada Korteks otak besar,
sepanjang dengan aturan Kesadaran, tidur, dan kewaspadaan.
Lobus parietalis : mengendalikan sensasi, seperti sentuhan, tekanan, nyeri, dan suhu.

6. Perhatikan struktur sumsum tulang belakang secara melintang berikut ini! Isi
dan jelaskan bagian-bagian rumpang dibawah.
Bagian dalam

Saraf spinal Kanal pusat

7. Buatlah skema proses penghantaran impuls pada gerak sadar dan gerak refleks!

1) Gerak biasa
Gerak biasa merupakan gerak yang disadari, contohnya melangkahkan kaki menuju suatu tempat,
berlari, dan menyapu. Hantaran impuls pada gerak biasa dimulai dari reseptor sebagai penerima
rangsang. Impuls tersebut kemudian dihantarkan menuju neuron sensorik untuk kemudian diolah
di otak. Respons dari otak kemudian oleh saraf motorik dihantarkan ke efektor sehingga terjadilah
gerakan. Urutan perjalanan impuls pada gerak biasa secara skematis sebagai berikut.
Rangsang → reseptor → neuron sensorik → otak → neuron motorik → efektor
2) Gerak refleks
Gerak refleks merupakan gerak yang tidak disadari. Hantaran impuls pada gerak refleks mirip
seperti pada gerak biasa. Bedanya, impuls pada gerak refleks tidak melalui pengolahan oleh pusat
saraf. Neuron di otak hanya berperan sebagai konektor saja. 
Ada dua macam neuron konektor, yaitu neuron konektor di otak dan di sumsum tulang belakang.
Contoh gerak refleks yang melalui neuron konektor otak, yaitu pupil mata mengecil saat terkena
cahaya yang terang. Contoh gerak refleks melalui neuron konektor sumsum tulang belakang, yaitu
kaki terangkat saat lutut dipukul. Urutan perjalanan impuls pada gerak refleks secara skematis
sebagai berikut.

Rangsang → reseptor → neuron sensorik → konektor (otak/sumsum tulang belakang) → neuron


motorik → efektor
8. Tuliskan perbedaaan Saraf Simpatik dan Parasimpatik!

N Saraf Simpatik Saraf Parasimpatik


o
Syaraf simpatik fungsinya : Syaraf parasimpatik kerjanya berlawanan
dengan saraf simpatik, yaitu bersifat
mengaktifkan alat alat supaya bekerja otonom, menghambat seperti memperlambat denyut
misalnya denyut jantung, memperlebar jantung, mempersempit pembuluh darah,
pembuluh darah, mengerutkan kura, relaksasi mengembangkan kura, kontraksi lambung,
lambung dan melebarkan pupil mata. dan mengecilkan pupil.

9. Jelaskan proses penghantaran impuls secara konduksi yang melibatkan


peran pompa Na+ dan K+ menggunakan gambar dibawah ini!
Di dalam neuron, sebenarnya terdapat membran plasma yang sifatnya semipermeabel.
Membran plasma neuron tersebut berfungsi melindungi cairan sitoplasma yang berada di
dalamnya. Hanya ion-ion tertentu akan dapat bertranspor aktif melewati membran plasma
menuju membran plasma neuron lain. Apabila tidak terdapat rangsangan atau neuron dalam
keadaan istirahat, sitoplasma di dalam membran plasma bermuatan listrik negatif, sedangkan
cairan di luar membran bermuatan positif. Keadaan yang demikian dinamakan polarisasi atau
potensial istirahat. Perbedaan muatan ini terjadi karena adanya mekanisme transpor aktif yakni
pompa natrium-kalium. Konsentrasi ion natrium (Na+) di luar membran plasma dari suatu
akson neuron lebih tinggi dibandingkan konsentrasi di dalamnya. Sebaliknya, konsentrasi ion
kalium (K+) di dalamnya lebih besar daripada di luar. Akibatnya, mekanisme transpor aktif
terjadi pada membran plasma.

Kemudian, apabila neuron dirangsang dengan kuat, permeabilitas membran plasma terhadap
ion Na+ berubah meningkat. Peningkatan permeabilitas membran ini menjadikan ion Na+
berdifusi ke dalam membran, sehingga muatan sitoplasma berubah menjadi positif. Fase seperti
ini dinamakan depolarisasi atau potensial aksi. Sementara itu, ion K+ akan segera berdifusi
keluar melewati membran plasma. Fase ini dinamakan repolarisasi. Perbedaan muatan pada
bagian yang mengalami polarisasi dan depolarisasi akan menimbulkan arus listrik.

10. Isilah kolom rumpang dibawah ini !

No Nama Kelainan Gejala Penyebab


1. Sindrom Prader-Willi Tidak dapat merespon disebabkan oleh kelainan
genetik yang diturunkan. Lebih
rangsangan dalam dari setengah kasus sindrom
berbagai bentuk Prader-Willi disebabkan oleh
hilangnya salinan genetik
kromosom 15 yang diwariskan
dari ayah.
2. Alzheimer Sulit Fokus, Sulit Pernah mengalami
Melakukan Perencanaan, cedera kepala, Mengalami
Disorientasi, Kesulitan sindrom Down, Kelainan
Memahami Visuospasial, genetik yang menyebabkan
Perubahan Perilaku dan terjadinya sindrom Down
Kepribadian, Delusi dan dapat menyebabkan
Halusinasi. penumpukan protein di otak
sehingga memicu terjadinya
penyakit Alzheimer, Memiliki
gangguan kognitif, Genetik.

3. Radang selpaut otak Peradangan pada selaput Penyebab dari radang otak
sering tidak diketahui, tetapi
otak sebagian besar disebabkan oleh
infeksi virus, di Indonesia
penyebab yang lumayan sering
ditemukan adalah infeksi bakteri
tuberkulosis.
4. Neuritis Gejala termasuk nyeri yang Trauma cedera, tumor
menusuk dan otot yang
lemah. Pada kasus yang infeksi tertentu
berat, tanda-tandanya
termasuk kehilangan sensasi
dan refleks otot.
5. Parkinson Tremor, Gerakan Kekurangan
melambat dan hilangnya neurotransmiter dopamine
refleks padaganglion

6. Paralisis Sulit bicara, sulit terjadi karena kelainan saraf


motorik atau saraf tulang
berjalan, terjadi belakang yang membawa pesan
kelumpuhan pada wajah, gerakan dari otak.
lengan dan tungkai

Anda mungkin juga menyukai