Laporan Penelitian Aplikasi Kapster Kelas Dp5c
Laporan Penelitian Aplikasi Kapster Kelas Dp5c
Disusun Oleh :
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Bisnis startup atau startup business adalah jenis perusahaan rintisan baru,
yang belum terlalu lama beroperasi atau masih berada dalam tahap perintisan.
Tidak semua bisnis atau perusahaan yang baru didirikan dapat dikategorikan
sebagai bisnis startup yang dimaksud dalam penelitian ini. Perusahaan atau bisnis
baru yang dapat dikatakan sebagai bisnis startup disini adalah bisnis atau
dunia maya. Dimana jenis bisnisnya beragam, misal seperti perusahaan jasa desain
commerce, dan lain sebagainya. Startup dapat diartikan sebagai perusahaan rintisan
yang dirancang untuk menemukan model bisnis yang tepat untuk bertahan dengan
startup sangat pesat, bahkan di Indonesia. Pertumbuhan bisnis startup di dunia tak
lepas dari faktor perkembangan teknologi yang kian pesat. Karena pada dasarnya,
bisnis startup adalah perusahaan rintisan yang bergerak dibidang teknologi dan
asupan layaknya makanan bagi bisnis startup untuk bertumbuh dengan cepat.
Bukalapak adalah bisnis startup berbasis teknologi dan informasi yang bergerak
Herucahyono, dan Fajrin Rasyid dan dibuka secara resmi pada tahun 2011 di
2
diluar negeri. Salah satu startup bisnis yang terkenal di Indonesia adalah Bukalapak.
atau perdagangan barang. Bukalapak adalah startup unicorn Indonesia yang berdiri
pada tahun 2011 silam. Hingga saat ini, dikutip dari CNBC Indonesia, jumlah
Viva.co.id tahun 2018, menurut Willix Hakim yang merupakan COO Bukalapak
rata – rata usia karyawan Bukalapak adalah 24 tahun. Contoh perusahaan startup
Willaim Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison pada 6 Februari 2009, dan
diluncurkan ke public pada 17 Agustus 2009 dibawah naungan PT. Tokopedia. Saat
ini, Tokopedia telah menyandang gelar “unicorn startup” yang bepengaruh tidak
hanya di Indonesia, tetapi juga di kawasan Asia Tenggara. Per tahun 2019, jumlah
Perusahaan startup Indonesia yang saat ini telah menyandang predikat “Decacorn
Startup” adalah GoJek. Berbeda dari Bukalapak, GoJek bergerak dibidang jasa
transportasi. Dikutip dari website Katadata tahun 2019, jumlah Analisis Pengaruh
angka 4.000 pegawai. Berdasarkan artikel detik.com tahun 2017, rata – rata usia
perusahaan startup besar seperti GoJek pun didominasi oleh kaum millennial. Hal
diatas menjadi bukti bahwa pertumbuhan industri perusahaan startup sudah berada
pada skala yang amat besar. Menurut data yang di kutip dari buku “Mapping dan
Database Startup Indonesia 2018”, terdapat 992 startup yang ada di seluruh
Jabodetabek dimana terdapat 522 perusahaan startup yang mencapai 52,62% dari
seperti : 1. Fleksibilitas Fleksibilitas dalam hal ini lebih berfokus pada peraturan –
peraturan yang dibuat untuk para pegawainya. Bila pada perusahaan pada umumnya
menerapkan peraturan bagi karyawan untuk tiba dikantor pukul 8 pagi dan pulang
pada pukul 5 sore, perusahaan – perusahaan startup cenderung lebih memilih untuk
menerapkan flexitime atau jam kerja yang fleksibel bagi pegawainya. Selain
karyawan dapat mencari dan menemukan tempat atau waktu bekerja yang cocok
dan baik bagi dirinya. 2. Atmosfir Kerja yang “Kasual” Analisis Pengaruh
seperti rumah, hal tersebut tentunya akan memberikan kesan dan suasan “santai”
bagi siapapun yang bekerja didalamnya. Selain desain layout kantor yang
menerapkan satu aturan baku bagi karyawannya dalam hal penampilan. Hal ini
mungkin menjadi daya tarik atau nilai tambah bagi generasi millennial yang gemar
generasi sebelumnya, hal ini dikarenakan kondisi system teknologi dan informasi
yang semakin berkembang pesat yang tentunya memudahkan setiap siapa saja
hal yang baru sejalan dengan budaya perusahaan startup yang memungkinkan para
pegawainya untuk terus berkembang dan bekerja secara dinamis. Dimana hal
korporasi yang budayanya tidak banyak berubah dan cenderung bersifat statis. 4.
4
Ketidaksukaan Terhadap Budaya Lama di Dunia Kerja Sudah menjadi sifat dasar
bagi generasi millennial bahwa mereka tidak menyukai pekerjaan dengan peraturan
– peraturan yang mengikat dan terasa “kaku”. Ada beberapa peraturan didalam
Rifqi Setiawan, Ma.-IBS, 2020 waktu, pekerjaan yang sebagian besar harus
dilakukan dimeja kerja dan peraturan lainnya yang serupa. Hal tersebut sangat
yang mengikat bagi pegawainya, karena stigma terhadap bisnis startup yang
untuk bekerja dimanapun mereka mau selama pekerjaan mereka dapat diselesaikan
kebebasan dalam berpendapat tanpa ada yang menghalangi, maka lingkungan kerja
menjadi salah satu variabel yang dapat membentuk motivasi kerja para generasi Y.
dengan minim sekat sehingga para pegawai dapat dengan bebas berbicara,
berdiskusi serta menuangkan idenya. Lingkungan kerja yang penuh dengan sekat
seperti dikantor – kantor korporasi pada umumnya sudah tidak lagi diminati oleh
kaum milenial, karena dianggap tidak relevan dengan keinginan mereka untuk
bebas berdiskusi dan menuangkan ide tanpa harus berjalan terlebih dahulu ke ruang
rapat yang terpisah dari meja kerja mereka. Selain konsep kantor “open space
facility atau fasilitas yang dapat digunakan oleh para pegawainya untuk dapat
melepas lelah sejenak dari pekerjaannya dan melakukan hal yang dapat me-refresh
pegawainya seperti fasilitas olahraga, video games consol seperti PlayStation dan
Bandung menyediakan ruangan khusus pegawai untuk tidur sejenak disela – sela
startup itu sendiri. Dimana budaya organisasi yang dimiliki oleh hampir semua
perusahaan startup adalah budaya yang terkesan “casual”. Rizky dkk. menyatakan
bahwa budaya organisasi adalah nilai yang dikembangkan dalam suatu organisasi,
pegawainya (Giantari & Riana, 2017). Dalam hal ini, budaya organisasi yang
Kompensasi finansial yang dimaksud adalah besaran gaji, tunjangan serta benefit
lainnya yang mampu dipenuhi oleh perusahaan bagi seluruh pegawainya, apakah
memuaskan atau tidak. Variabel ini dinilai sangat mempengaruhi motivasi siapapun
perusahaan startup. Bahasan selanjutnya adalah mengenai besaran gaji atau Analisis
startup rata – rata berkisar antara 6 – 10 juta rupiah, bahkan pada beberapa posisi
6
tertentu, besaran gaji bulanan yang diperoleh bisa lebih besar dari 10 juta rupiah.
Jika berbicara mengenai besaran gaji berdasarkan lama bekerja pada perusahaan
tersebut, perusahaan startup juga memberikan besaran gaji yang tidak kalah besar
Wilayah Jabodetabek”. Dalam penelitian ini, penulis meneliti Generasi Y yang lahir
pada tahun 1981 – 1999 berdasarkan teori Lancaster & Stillman (2002)
2. RUMUSAN MASALAH
Tengah agar pelanggan dapat mengetaui informasi dan barbershop yang sesuai
3. BATASAN MASALAH
4. TUJUAN PENELITIAN
7
Tujuan dari penilitian untuk membangun aplikasih jasa Barbershop
di inginkan.
5. MANFAAT PENELITIAN
2. Unit Barberman
barberman.
3. Customer
dibutuhkan
8
6. KERANGKA PIKIR
Masalah
Institusi mengalami kesulitan dalam melakukan
Konsultasi karena masih manual
9
BAB II
LANDASAN TEORI
1 Sejarah Barbershop
layanan jasa perawatan pria sudah ada sejak 2000 tahun yang lalu. Praktek
pemotongan rambut pada pria (barbershop) berawal dari Wilayah Macedonia sekitar
400 tahun sebelum masehi lalu menyebar ke Mesir dan daerahdaerah lainnya. Kata
"barber" berasal dari bahasa latin "barba" yang artinya janggut. Bangsa pertama yang
mengklaim dirinya paling ahli dalam jasa pelayanan pemotongan rambut adalah
bangsa Roma sekitar 296 tahun sebelum masehi. Akan tetapi baik pada bangsa Roma
maupun Mesir, Barbershop memiliki reputasiyang kurang baik karena orang-orang elit
kelas atas pada waktu itu memiliki tukang cukur pribadi. Pada masa itu, janggut pada
lelaki menjadi symbol kekuatan dan intelegensi sehingga harus dirawat dengan baik
dan teratur. Barbershop modern mulai berdiri sekitar awal abad ke-20 di wilayah
Amerika Serikat. Pada tahun 1920 “Associated Master Barbers of America” dan
“Nacional Association of Barber School” menjadi 2 organisasi formal yang mengatur
profesi ini. Kecepatan dan efisiensi mencukur juga semakin baik seiring dengan
berkembangnya teknologi, misalnya dengan penggunaan berbagai alat-alat elektronik
pandukung seperti kliper maupun blowdryer[5] .
2. PENGERTIAN APLIKASI
yang terdiri dari perintah atau instruksi tertentu yang dibuat secara rapi dan
sebelumnya.
3. APLIKASI WEB
Aplikasi web adalah sebuah program yang dikirim melalui internet yang
disimpan dalam server dan dapat diakses melalui antar muka web browser.
Aplikasi web juga dapat diartikan sebagai suatu perangkat lunak komputer
perangkat lunak sepert html, javascript, ruby, phyton, ph, java, ajax dan
perancangan dalam pembuatan web ini berupa data flow diagram (dfd) dan
apakah layak atau tidak layak untuk dikembangkan. kaloborasi html, php,
css, jquery memberi dampak yang menarik pada tampilan web serta
dengan HTML. PHP diciptakan oleh Rasmus Lerdorf pertama kali tahun
1994. Pada awalnya PHP adalah singkatan dari Personal Home Page
server- side yang bersifat open source, PHP juga merupakan script yang
terintegrasi
dengan HTML dan terletak pada server (server side HTML embedded
halaman web yang sangat dinamis, dinamis artinya tampilan halaman yang
akan ditampilkan dibuat ketika halaman tersebut diminta oleh client. PHP
dari Greenland Denmark pada tahun 1995, PHP diberi nama FI (Form
tahun 1997 PHP dirilis dengan versi 2.0, versi ini sudah terintegrasi dengan
kerja PHP meningkat secara signifikan. Pada tahun yang sama, sebuah
dengan versi yang lebih baik, lebih bersih, dan lebih cepat. Seiring dengan
perkembangan zaman pada tahun 1994, PHP versi 4.0 mulai dirilis dan
versi ini paling banyak digunakan pada awal abad 21 karena versi PHP ini
PHP dengan versi terbarunya 5.0 yang inti dari interpreter PHPH
(Anhar, 2020).
7. PENELITIAN TERDAHULU
dari topik penelitian yaitu mengenai kreasi dan inovasi proses hairstyle
Barbershop.
METODE PENELITIAN
a. Wawancara
Pada tahap ini, penulis akan mewawancarai langsung pada pihak yang
b. Observasi
c. Studi Pustaka
dengan apa yang diharapkan. SDLC terdiri dari beberapa tahapan, yang
umum diajarkan pada mapel rekayasa perangkat lunak atau analis sistem,
Stabilize, Model Rational Unified Process, Model Build & Fix Method,
waterfall model. Hal ini dipilih karena metode kerja yang dijalankan
fase demi fase. Adapun model Waterfall yang akan diguankan dalam
Barberman.
b. Komponen Sistem
Informasi
Dalam tahap ini penulis akan membuat desain sistem yang terdiri dari:
1. 1. Komponen Masukan Mewakili sejumlah data yang masuk ke dalam
sistem informasi. Input tersebut termasuk metode-metode dan media untuk
memperoleh data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-
dokumen dasar.
2. Komponen Proses Terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model
matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di
database dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran (output) yang
diinginkan.
3. Komponen Keluaran Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang
merupakan informasi dan dokumentasi yang dapat digunakan untuk semua
tingkatan manajemen dan semua pemakai sistem.
4. Komponen Teknologi Teknologi merupakan tool-box dalam sistem
informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran
dan membantu pengendalian dari system secara keseluruhan.
5. Komponen Hardware Hardware berperan penting sebagai suatu peralatan
vital bagi sistem informasi yang digunakan untuk menyimpan dan mengolah
informasi.
6. Komponen Software Software berfungsi sebagai kumpulan perintah
komputerisasi yang berguna untuk mengolah, menghitung dan memanipulasi
data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.
7. Komponen Basis data Database merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu sama lainnya, tersimpan pada perangkat keras komputer
dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Pengelolaan database
umumnya dikenal dengan nama DBMS (Database Management System).
8. Komponen Kendali Bagian pengendalian dirancang dan diterapkan untuk
memelihara system dari hal-hal yang dapat merusaknya, seperti faktor-faktor
alamiah temperatur, air, api, debu, virus, sabotase/hijacking, dan sebagainya.
c. Tahapan Desain
Pada tahap ini penulis akan membuat desain sistem yang terdiri dari
sebagai berikut :
1. Desain Input
inputan data kriteria dan bobot. Desain ini merupakan bagian dasar
3. Desain Teknologi
4. Desain Database
e. Pengujian Sistem
Pemodelan dengan flowchart untuk menunjukkan proses dan logika dari kegiatan
dari sistem absensi pegawai Institut Teknologi Bisnis AAS Indonesia ini.
User Sistem
Start
Berhasil Disimpan
End
aktor satu atau lebih dengan sistem, atau dalam kasus ini yaitu interaksi antara
Pada tahap ini, pembuatan model berorientasi objek pada sistem ini digunakan
Halaman ini merupakan tampilan utama ketika user mengakses alamat domain
website. Baik Admin maupun Operator hanya perlu menginputkan data Email dan
Halaman ini merupakan tampilan utama ketika user mengakses alamat domain
web-site. Baik Admin atau Operator hanya perlu menginputkan data Email dan
Halaman ini adalah halaman awal/ dashboard untuk Admin. Halaman ini dapat
4.4 Pengujian
Pengujian berorientasi pada perangkat sistem dari sisi fungsional dan logika serta
untuk memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Pengujian ini dilakukan untuk
berikut.
pemilihan barberman dengan hak akses setiap customer dalam memilih hairstyle
dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Dilihat pada kolom kesimpulan, hasil
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Sandi Fajar R., dan Winarko E., 2012, Klasifikasi Posting Twitter Kemacetan Lalu
Lintas kota Bandung Menggunakan Naive Bayesan Classification, Jurnal
IJCCS Vol. 6 No. 1 pp. 91 – 100 Januari
Lengkong, O., Fiden, D. H., & Masrikat, A. (2016). Sistem Informasi Absensi Re-
al-Time di Universitas Klabat. Cogito Smart Journal, 2, 216–228.
Chandramita, Citra. t.t. “Metode Prototyping Dalam Pengembangan Sistem Infor-
masi”.
https://www.academia.edu/10561240/Metode_Prototyping_Dalam_Penge
mbangan_Sistem_Informasi. Diakses pa-da tanggal 19 April 2016.
Kumar, B. D., & Kareemulla, S. (2017). Smart Mobile Attendance System for
Employees Using QR Scanner. Asian Journal of Applied Science and Tech-
nology (AJAST), 1(5), 35–39.
A. Z. Rizal, A. A. Suprianto, Rancang Bangun Aplikasi Antrian Poliklinik Berbasis
Mobile. Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5(3), 361-370, 2018.
Febrianto, Yoan. Rancang Bangun Aplikasi Pemesanan Tiket Travel, Study Kasus : Kota
Palangka Raya. Jurusan Teknik Informatika, Universitas Palangka Raya. Palangka Raya, 2019.