Anda di halaman 1dari 18

DIPONEGORO LAW JOURNAL

Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017


Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

AKIBAT HUKUM PENANGGALAN KEKEBALAN (IMMUNITY


WAIVER) KEPADA PEJABAT DIPLOMATIK DITINJAU DARI
KONVENSI WINA 1961 (STUDI KASUS PENANGGALAN KEKEBALAN
TERHADAP ASISTEN ATASE MILITER MALAYSIA DI SELANDIA
BARU TAHUN 2014)

Dhea Alfacitra Ananda*, Peni Susetyorini, Kholis Roisah


Program Studi S1 Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro
E-mail : dheaalfa17@gmail.com

Abstrak

Asisten atase militer sebagai pejabat diplomatik dalam menjalankan misi diplomatiknya
diberikan hak istimewa dan kekebalan dengan harapan bisa melangsungkan misi tersebut tanpa
hambatan. Dalam prakteknya banyak pejabat diplomatik yang menyalahi aturan dari negara
penerima dan menggunakan hak kekebalan serta keistimewaan tersebut sebagai suatu perlindungan
untuk terbebas dari proses hukum. Pada kenyataanya juga diatur bahwa kekebalan tidak bersifat
mutlak dan bisa ditanggalkan. Permasalahan yang diteliti adalah bagaimana pengaturan mengenai
penanggalan kekebalan menurut Konvensi Wina 1961 dan akibat hukum yang timbul dengan
adanya penanggalan kekebalan terhadap asisten atase militer suatu negara. Metode pendekatan
yang digunakan dalam penulisan hukum ini adalah yuridis normatif. Spesifikasi penelitian yang
digunakan adalah deskriptif analisis. Metode analisis data dalam penlitian ini adalah normatif
kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan penulis melalui studi kepustakaan. Berdasarkan
hasil penelitian disimpulkan bahwa suatu hak kekebalan yang dimiliki oleh pejabat diplomatik bisa
ditanggalkan oleh negara pengirim menurut Konvensi Wina 1961. Malaysia selaku negara
pengirim menanggalkan kekebalan asisten atase militernya untuk berlangsungnya proses hukum di
Selandia Baru sebagai negara penerima. Asisten atase militer Malaysia resmi dijatuhi hukuman
oleh negara penerima dan setelah selesai menuntaskannya ia dideportasi kembali ke
Malaysia.Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Merupakan uraian singkat
yang memuat tujuan, hasil penelitian, kesimpulan, serta implikasinya.

Kata kunci: Konvensi Wina 1961, Penanggalan Kekebalan, Pejabat Diplomatik.

Abstract

Military attache assistant as diplomatic official is granted privileges and immunity in carrying out
his diplomatic mission to establish a mission without a hitch. In practice, many diplomatic official
violate the rules of the receiving state and its claim to immunity and privileges such as protection
for free from legal proceedings. In fact it is stipulated that immunity is not absolute and can be
waived. Problems to be discussed are how the arrangements regarding the waiver of immunity
under the Vienna Convention 1961 and the legal consequences arising with the waiver of immunity
to the assistant military attache of a state. The research method used is juridicial normative.
Specifications of the research is descriptive analysis. Methods of the data analysis in this research
is qualitative normative. Methods of data collection by the author is through the study of literature.
The results showed that an immunity which is owned by a diplomatic official can be removed by
the sending state according to the Vienna Convention 1961. Malaysia as the sending state waived
the immunity of an assistant military attache to the ongoing legal proceedings in New Zealand as
the receiving state. Assistant military attache Malaysia officially sentenced by New Zealand and
after he finished his setence, he was deported back to Malaysia.

Key words: Vienna Convention 1961, Immunity Waiver, Diplomatic officials

1
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

I. PENDAHULUAN Negara merupakan salah satu


Di masa sekarang ini, negara subjek hukum internasional yang
adalah sebuah satu kesatuan yang diakui, bersama dengan subjek
tentu memiliki kebutuhan dan hukum internasional lain yang
kepentingan yang beragam, baik terdiri dari Takhta Suci, Palang
untuk memenuhi kebutuhan warga Merah Internasional, Organisasi
negaranya atau untuk kepentingan Internasional, Biligerent, serta
negaranya. Namun yang pasti, orang perorangan. Negara
suatu negara harus memiliki merupakan suatu integrasi dari
hubungan dengan negara lain dalam kekuasaan politik dan sebagai alat
rangka memenuhi kebutuhannya, bagi masyarakat yang mempunyai
karena kerja sama antar negara kekuasaan untuk mengatur
adalah hal yang penting untuk hubungan – hubungan manusia
perkembangan negaranya, yang dalam masyarakat dan menertibkan
mana disebut sebagai hubungan gejala – gejala kekuasaan dalam
internasional. masyarakat3. Atas dasar tersebut,
Berkaitan dengan hubungan maka negara juga bisa dianggap
internasional tentunya tidak lepas sebagai subjek utama hukum
dari hubungan antara satu pihak internasional. Karena dunia
dengan pihak lain, atau negara sekarang ini diorganisir atas dasar
dengan negara lain dengan kehadiran negara – negara dan
melakukan diplomasi sebagai perubahan penting hanya
unsurnya. Praktek diplomasi sendiri berlangsung melalui tindakan
meliputi keseluruhan proses negara, baik itu positif maupun
hubungan luar negeri dan formasi negatif4. Pembentukan suatu negara
kebijakan1. Kebijakan diplomasi harus terdiri dari unsur – unsur
berkaitan erat dengan pelaksanaan yang harus dilengkapi dan
politik luar negeri suatu negara terbentuk atas :
dalam hubungannya dengan negara 1. Penduduk Tetap
lain karena diplomasi merupakan 2. Wilayah
suatu tahapan dalam menjalankan 3. Pemerintahan
politik luar negeri suatu negara.2 4. Kemampuan untuk
Tujuan utama suatu negara membangun hubungan dengan
mengadakan hubungan diplomasi negara lain.
adalah untuk mendapatkan Poin keempat tentu mengarah
keuntungan yang lebih dari negara kepada jalinan antar negara yang
lain, menjaga hubungan dengan biasanya diwakilkan oleh
negara lain, dan menjaga keserasian perwakilan diplomasi suatu negara.
antar negara. Diplomasi dijadikan sebagai
instrumen utama dari kebijakan
1
Jack C Plano Dan Roy Olton, The
International Relation Dictionary (England: 3
Miriam Budiardjo, Dasar – dasar Ilmu
CLio Press Ltd, 1982) halaman 24, dalam Politik, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
Antares Galang S, Skripsi, 2014 2010), halaman 47
2 4
Cantori D.Robert. Introduction to Chairul Anwar, Hukum Internasional
international politics (googlebook.com) di “Pengantar hukum bangsa – bangsa”,
akses 24 oktober 2016 (Jakarta: Djambatan, 1996) halaman 26

2
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

politik suatu negara, yang menjadi dibedakan kedalam tiga kelas,


badan utama yang menjalankan yakni6 :
tingkah laku masyarakat 1. Para duta besar atau nuncios
internasional. Diplomasi yang diakreditasikan kepada
merupakan salah satu praktek kepala negara, dan para kepala
dalam hubungan internasional antar perwakilan lain yang sama
negara melalui perwakilan – pangkatnya
perwakilan resmi. Hal inilah yang 2. Para utusan, duta, dan
bisa dikatakan sebagai hubungan Intermuncios yang
diplomatik. Hubungan diplomatik diakreditasikan pada kepala
sering dilakukan secara terbuka, negara
artinya hubungan antar bangsa yang 3. Para kuasa usaha atau Charge
rakyatnya diberi informasi tentang d‟affairs yang diakreditasikan
isi perjanjian antar negara – negara kepada Menteri Luar Negeri
peserta. Tujuan adanya hubungan Wakil wakil yang telah diakui
diplomatik adalah untuk tersebut mengemban misi
mengusahakan agar pihak – pihak diplomatik yang bertugas untuk
yang mengadakan hubungan mengemukakan kepentingan suatu
dengan suatu negara mendapatkan negara yang diwakilinya sekaligus
manfaat yang sebesar – besarnya menjadi jembatan dengan subjek
untuk kedua belah pihak. Hubungan hukum internasional lainnya.
diplomatik antar negara biasanya Dalam pelaksaan hubungan
dilakukan bukan saja didasarkan diplomatik tersebut secara langsung
pertimbangan seperti kepentingan menimbulkan pula aturan – aturan
ekonomi, perdagangan, dan yang kemudian diakui sebagai
investasi, tetapi juga terdapat faktor hukum diplomatik, yang pada
– faktor lain seperti, politik, hakikatnya merupakan ketentuan
solidaritas regional, ideologi, dan atau prinsip – prinsip hukum
banyaknya warga negara tersebut di internasional yang mengatur
negara lain yang perlu dilindungi, hubungan diplomatik antar negara
termasuk kepentingan negara lain5. yang dilakukan atas dasar
Melalui jalur diplomatik, pemufakatan bersama dan
komunikasi yang dilakukan antara ketentuan atau prinsip – prinsip
kedua belah pihak atau negara akan tersebut dituangkan didalam
lebih lancar termasukan dilakukan intrumen – instrument hukum
negoisasi antara wakil – wakil yang sebagai hasil dari kodifikasi hukum
sudah diakui. Dalam pengiriman kebiasaan internasional dan
perwakilan diplomatik, tiap negara pengemban kemajuan hukum
memiliki klasifikasinya masing – internasional7.
masing, diatur dalam pasal 14
Konvensi Wina 1961 yang secara
tegas telah ditentukan bahwa kepala 6
Syahmin AK, Hukum Diplomatik “Dalam
– kepala perwakilan diplomatik Kerangkan Studi Kasus”, (Jakarta: Rajawali
Pers, 2008) halaman 53
5 7
Sumaryo Suryokusumo, hukum diplomatik Sumaryo Suryokusumo, Hukum
dan konsuler (Jakarta: tatanusa:2013), Diplomatik “Teori dan Kasus” (Bandung:
halaman 49 Alumni, 1995) halaman 5

3
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Sehubungan dengan perwakilan masing memiliki kekebalan yang


diplomatik, urutan staf perwakilan kuat dari yurisdiksi negara
diplomatik ini memang tidak pengirim. Kekebalan – kekebalan
disebutkan satu persatu dalam pasal ini sering diberikan secara jelas
– pasal Konvensi Wina, namun dalam hukum dan peraturan
klasifikasi staf perwakilan perundang – undangan negara
diplomatik ini didasarkan pada penerima dan kadang – kadang
kebiasaan diplomatik dalam diberikan lebih banyak dari yang
menjalankan fungsinya. Urutan staf sudah ditentukan dalam hukum
perwakilan diplomatik tersebut internasional9.
adalah sebagai berikut8 : Kekebalan dan keistimewaan
1. Kepala perwakilan diplomatik tidak saja dinikmati oleh
2. Minister para perwakilan (seperti duta besar,
3. Minister counsellor duta, atau kuasa usaha), tetapi juga
4. Konselor oleh anggota keluarganya yang
5. Sektretaris I tinggal bersamanya, termasuk para
6. Sekretaris II diplomat lainnya yang menjadi
7. Sekretaris III anggota perwakilan (seperti
8. Atase. konselor, para sekretaris, atase, dan
Disamping itu terdapat juga para sebagainya), dan kadang – kadang
atase teknis, seperti atase dalam keadaan yang jarang sekali,
perdagangan, atase kebudayaan, oleh staff pembantu lainnya (seperti
atase militer, dan lain sebagainya. juru masak, sopir, pelayan, penjaga,
Fungsi tersebut adalah untuk dan lainnya).10
menemukan siapa – siapa yang Jika melihat ketentuan dalam
akan bertanggung jawab atas Pasal 37 Konvensi Wina 1961 yang
pimpinan perwakilan diplomatik menjelaskan tentang kekebalan dan
apabila pimpinan perwakilan keistimewaan perwakilan
diplomatik tidak ada di tempat diplomatik, antara lain diberikan
tugas. kepada :
Sebagai pejabat diplomatik a. Para pejabat perwakilan
adanya pemberian kekebalan dan diplomatik meliputi
keistimewaan bagi para pejabatnya Ambassador, Minister,
pada hakikatnya merupakan hasil Minister Counsellor,
sejarah dunia diplomasi yang sudah Counsellor, Secretary and
lama sekali, di mana pemberian Attache, serta pejabat – pejabat
semacam itu dianggap sebagai konselerasi, dan lain – lain;
kebiasaan hukum internasional. b. Pembantu – pembantu pribadi
Sesuai dengan aturan – aturan kepala perwakilan, pembantu
kebiasaan dalam hukum rumah tangga, pengasuh anak,
internasional itu, para diplomat sekretaris pribadi, dan
yang mewakili negaranya masing – sebagainya;

8
B.Sen, A Diplomat‟s Handbook of
International Law and Practice.
9
(Netherlands: Martinus Nijhoff Publihers. Syahmin, Ak., Op.Cit, halaman 116
10
1979), halaman 31 Ibid, halaman 115

4
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

c. Anggota keluarga kepala tersebut harus dinyatakan secara


perwakilan, anggota terdekat jelas atau secara tertulis11.
yang seumuran atau tinggal Dalam praktinya, menurut Boer
bersama dengan kepala Mauna12, sejak beberapa tahun
perwakilan; terakhir ini permintaan untuk
d. Kurir diplomatik dan lain menanggalkan kekebalan terhadap
sebagainya. para pejabat kedutaan besar makin
Namun, dijelaskan pula pada meninggkat karena seringnya
pasal 32 Konvensi Wina 1961 terjadi penyalahgunaan kekebalan
bahwa kekebalan dari kekuasaan diplomatik. Yang menjadi
hukum yang dimiliki para pejabat penyebab permintaan penanggalan
diplomatik dan orang – orang yang kekebalan diplomatik ini antara lain
menikmati kekebalan seperti karena perbuatan kriminal,
tersebut dalam pasal 37 Konvensi penyelundupan, pelanggaran
Wina 1961 dapat ditanggalkan peraturan lalu lintas, atau
(waived) oleh negara pengirim. mengendarai mobil dalam keadaan
Penanggalan kekebalan harus mabuk dan menabrak orang.
dinyatakan secara tegas, bilamana Dalam hal – hal tertentu
pejabat diplomatik atau orang yang kebijakan me-recall atau
menikmati kekebalan terhadap mempersona non-grata oleh negara
tuntutan pengadilan menurut Pasal penerima dianggap tidak memadai
37 Konvensi Wina 1961 lagi. Dapat terjadi permintaan
mengambil tindakan pertama di negara penerima untuk mengadili di
dalam tuntutan pengadilan, ia peradilan nasional diplomat –
kehilangan kekebalan terkait diplomat asing yang terlibat dalam
dengan tuntutan balasan yang kasus – kasus kriminal.
langsung berhubungan dengan Contohnya adalah kasus yang
tuntutan pokok. Penanggalan akan penulis bahas pada penulisan
kekebalan dari pengadilan hukum ini, yakni kasus Pejabat
mengenai tindakan administratif Diplomatik lebih spesifiknya
atau perdata tidak dianggap sebagai Asisten Atase Militer Malaysia
penanggalan kekebalan terhadap untuk Selandia Baru bernama
eksekusi putusan pengadilan, untuk Muhammad Rizalman bin Ismail.
mana akan diperlukan penanggalan Muhammad Rizalman bin Ismail
tersendiri. yang merupakan Asisten Atase
Dalam hal ini, dapat dijelaskan Militer dalam kedutaan besar
bahwa berdasarkan ketentuan – Malaysia di Selandia Baru
ketentuan di atas, maka kekebalan diketahui melakukan tindak
dari kekuasaan hukum pejabat – pelecehan seksual, pencurian, dan
pejabat diplomatik dan orang – masuk dalam properti orang tanpa
orang menikmati kekebalan seperti izin, pada tanggal 9 Mei tahun
tersebut dalam Pasal 37 Konvensi
Wina 1961 dapat dilepaskan oleh 11
Ibid, halaman 130
negara pengirim. Selanjutnya, 12
Boer Mauna, Hukum Internasional,
dijelaskan pula bahwa pelepasan Pengertian, Peranan, dan Fungsi Dalam
Era Dinamika Global, (Bandung: PT
Alumni 2003) halaman 507

5
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

2014, sang Asisten Atase Militer untuk menebus kejahatan yang ia


tersebut memasuki rumah Tania telah lakukan.
Billingsley yang terletak di Berdasarkan uraian diaras dapat
Brooklyn dan mencoba melakukan dilihat bahwa pelanggaran –
tindak pelecehan seksual kepada pelanggaran yang dilakukan oleh
wanita tersebut, kemudian pada para diplomat dapat disikapi
tanggal 10 Mei 2014 penangkapan dengan cara yang berbeda oleh
kepada Muhammad Rizalman bin negara dimana mereka
Ismail dilakukan. Namun, karena ditempatkan, dalam hal ini ada
tersangka merupakan pejabat faktor yang mempengaruhi negara
diplomatik, tersangka penerima dalam menyikapi
menggunakan kekebalan pelanggaran – pelanggaran yang
diplomatiknya untuk kembali ke dilakukan. Dalam Konvensi Wina
Malaysia pada tanggal 22 Mei 1961 juga telah diuraikan upaya –
2014. upaya yang dapat ditempuh oleh
Barulah pada akhir Juni negara penerima untuk meminta
penyelidikan dilakukan lebih detail pertanggungjawaban atas
lagi, hingga pada tanggal 27 Juli pelanggaran tersebut. Dari upaya –
2014, Muhammad Rizalman bin upaya itu dapat dilihat bahwa
Ismail ditanggalkan kekebalan penanggalan kekebalan (Immunity
diplomatiknya oleh negaranya Waiver) merupakan sanksi
sendiri, Malaysia dan diterbangkan maksimal yang bisa diberikan
kembali ke Selandia Baru untuk negara pengirim, supaya pejabat
dilakukannya proses pengadilan. diplomatiknya bisa diadili atas
Seperti yang dapat dilihat, perlakuannya di negara penerima.
negara penerima memang memiliki Dari latar belakang diatas, maka
kewajiban – kewajiban untuk dapat dirumuskan permasalahan
memberikan fasilitas – fasilitas, sebagai berikut :
privileges, dan imunitas kepada 1. Bagaimana pengaturan mengenai
para wakil dari negara tersebut penanggalan kekebalan
sebagai diplomat, namun kemudian (Immunity Waiver) menurut
terjadi kemungkinan seperti Konvensi Wina 1961?
penyalahgunaan dari apa yang telah 2.Apa akibat hukum yang timbul
diberikan tersebut, sehingga telah dengan adanya penanggalan
disediakannya cara – cara bagi kekebalan (Immunity Waiver)
negara penerima untuk menghadapi terhadap Asisten Atase Militer
penyalahgunaan tersebut dalam suatu negara?
Konvensi Wina 1961.
Namun, tidak semata – mata II. METODE
seorang pejabat diplomatik bisa Metode pendekatan yang
diadili begitu saja dalam negara digunakan dalam penelitian ini
penerima, persetujuan dari negara adalah pendekatan yuridis normatif.
pengirim harus diberikan, dengan Yaitu suatu pendekatan yang
wujud menanggalkan diplomatik
pejabat diplomatik tersebut hingga
bisa diadili dinegara penerima

6
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

mengacu pada hukum dan peraturan Rizalman yang merupakan seorang


perundang-undangan yang berlaku.13 Asisten Atase Militer ini perlu
Dalam penelitian ini digunakan diketahui terlebih dahulu penjelasan
spesifikasi penelitian secara dari pejabat diplomatik menurut
deskriptif analitis. Deskriptif, yaitu pasal 1 huruf (e) Konvensi Wina
penelitian yang bertujuan melukiskan 1961 adalah, “a „diplomatic agent‟ is
tentang suatu hal di daerah tertentu the head of the mission or a member
dan pada saat tertentu.14 of the diplomatic staff of the
Penelitian ini menggunakan mission” kepala dari misi atau
sumber data kepustakaan. Jenis bagian dari staff diplomatik yang
datanya adalah data sekunder yaitu menjalankan misi tersebut. Dalam
data yang diperoleh melalui bahan pasal 8 ayat (1) juga disebutkan
pustaka dengan cara mengumpulkan bahwa, “Members of the diplomatic
dari berbagai sumber bacaan yang staff of the mission should in
berhubungan dengan masalah yang principle be of the nationality of the
diteliti. sending state” anggota staff
Analisis yang digunakan dalam diplomatik berkewarganegaraan dari
penelitian ini menggunakan analisis negara pengirim (sending state).
kualitatif, yaitu menganalisis data Pada kasus ini Muhammad Rizalman
yang berupa bahan-bahan hukum dan adalah seorang pejabat staff
bahan-bahan pustaka. Analisis diplomatik yang lebih tepatnya
dilakukan dengan penafsiran seorang Asisten Atase Militer pada
terhadap data hasil penelitian. Hasil Komisi Tinggi Malaysia di Selandia
analisis disajikan secara sederhana Baru, Muhammad Rizalman
dan sistematis. merupakan warganegara Malaysia,
dan ketika bekerja di Selandia Baru
III. HASIL DAN PEMBAHASAN sebagai Asisten Atase Militer dirinya
A. Pengaturan Mengenai membawa istri serta ketiga anaknya
Penanggalan Kekebalan turut serta ke Selandia Baru.
(Immunity Waiver) Menurut Secara umum Atase Militer
Konvensi Wina 1961 memiliki tugas sebagai penghubung
1. Analisa Terhadap Tindak angkatan bersenjata maupun dari
Pelecehan Seksual Oleh departemen pertahanan negaranya. Ia
Asisten Atase Militer Malaysia berkonsultasi dengan duta besar
Di Selandia Baru Menurut dalam segala persoalan yang
Konvensi Wina 1961 berkaitan dengan kebijakan militer
Dalam kasus pelecehan seksual dan keamaan, dan melapor kepada
terhadap wanita lokal berumur 21 petinggi militer dan kementrian
tahun bernama Tania Billingsley di pertahanan tentang semua tingkat
kediamannya yang terjadi pada tahun perkembangan dari kebijakan
2014 silam oleh Muhammad keamanaan negara dimana ia
ditempatkan. Ia juga melaksanakan
13
Roni Hanitjo Soemitro, 1982, Metodologi tugas – tugas resmi angkatan
Penelitian Hukum dan Jurimetri, Jakarta: bersejatanya di negara
Ghalia Indonesia, halaman 20 penempatannya, menjalin hubungan
14
Roni Hanitjo Soemitro, Op.cit., halaman antara angkatan bersenjata negaranya
35

7
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

dengan angkatan bersenjata negara –


negara lain serta industri 2. Analisa Pengaturan
persenjataan di negara tersebut. Penanggalan Kekebalan
Selain itu, Atase Militer juga (Immunity Waiver) Terhadap
melakukan analisis dan menentukan Asisten Atase Militer Malaysia
penilaian dan ikut serta dalam Di Selandia Baru Menurut
berbagai konferensi dan pemeriksaan Konvensi Wina 1961
pasukan, serta menjadi pejabat Dalam Konvensi Wina 1961
penghubung untuk angkatan tidak mengatur secara rinci terkait
bersenjatanya sendiri di negara standar dan tata cara bagaimana
tersebut. negara pengirim harus melakukan
Pada pasal 29 Konvensi Wina penanggalan kekebalan (Immunity
1961 menyebutkan bahwa, “The Waiver) kepada pejabat
person of a diplomatic agent shall be diplomatiknya yang melakukan suatu
inviolable. He shall not be liable to tindak pelanggaran hukum di negara
any form of arrest or detention. The penerima hingga harus diadili, hal ini
receiving State shall treat him with lah yang menimbulkan reaksi
due respect and shall take all berbeda oleh setiap negara pengirim
appropriate steps to prevent any jika dihadapkan dengan situasi
attack on his person, freedom or sedemikian rupa.
dignity” yakni seseorang yang Seperti yang telah dijelaskan,
merupakan bagian dari pejabat adanya hak keistimewaan dan
diplomatik tidak dapat di ganggu kekebalan tentunya diharapkan para
gugat, dirinya harus terbebas dari pejabat atau agen diplomatik bisa
segala penahanan atau penangkapan. melaksanakan tugas dan misinya
Negara penerima harus dengan baik. Namun, hal tersebut
memperlakukan pejabat diplomatik tentunya tidaklah mutlak. Hak
dengan hormat dan mengambil kekebalan dari yurisdiksi seperti
semua langkah yang tepat untuk perlindungan kepada pejabat
mencegah segala serangan yang diplomatik tersebut bisa ditanggalkan
mungkin akan diterima, serta (hanya oleh pemerintah negara
menjaga martabat dan kebebasannya. pengirim).
Tidak hanya pejabat diplomatiknya Dalam perkembangannya
saja, namun hal tersebut juga berlaku sendiri, suatu penanggalan kekebalan
untuk kediamannya, seperti yang diplomatik sekarang ini bisa
tertera pada pasal 30 ayat (1) diterapkan bagi siapapun yang
Konvensi Wina 1961, “The private melakukan suatu tindakan yang
residence of a diplomatic agent shall berkaitan dengan perdata atau
enjoy the same inviolability and komersil walaupun pejabat
protection as the premises of the diplomatik tersebut melakukan
mission” yang menekankan bahwa dalam rangkan menjalankan fungsi
kediaman pribadi dari pejabat diplomatiknya, maka kekebalan tetap
diplomatik juga harus mendapatkan dinyatakan tidak mutlak dan bisa
perlindungan dan keistimewaan yang ditanggalkan, tentunya tetap sesuai
sama seperti yang tertera pada dengan ketentuan Konvensi Wina
perlindungan melangsungkan misi. 1961.

8
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Masalah kekebalan (immunity) sesuai dengan hukum yang berlaku


mulai dibahas pada Konvensi Wina di Selandia Baru, tempat pejabat
1961 dari pasal 31 ayat (1) yang diplomatik tersebut melakukan
menyebutkan: tindak pelecehan seksual. Dalam
1. Aksi nyata terkait harta tidak pernyataan resmi16 yang dikirim
bergerak pribadi yang terletak di pemerintah Malaysia kepada
wilayah negara penerima, pemerintah Selandia Baru tanggal 2
kecuali dirinya melakukan itu Juli 2014 tersebut, Malaysia tidak
karena mewakili negara secara mutlak menuliskan
pengirim dengan tujuan sebuah penanggalan kekebalan untuk
misi. Muhammad Rizalman, namun
2. Aksi terkait suksesi yang mana menyatakan siap untuk mengirim
seorang pejabat diplomatik kembali Muhammad Rizalman ke
bertindak sebagai eksekutor, Selandia Baru untuk menjalani
administrator, dan pewaris proses hukum atas apa yang ia telah
sebagai seorang individu yang perbuat, Malaysia juga menegaskan
bersifat pribadi dan tidak percaya sepenuhnya bahwa keadilan
mewakili negara pengirim. akan dilakukan selama proses hukum
3. Aksi terkait hal aktivitas berlangsung oleh pihak Selandia
profesional atau komersil oleh Baru. Hal tersebut dilakukan atas
pejabat diplomatik di wilayah dasar pasal 32 ayat (2) Konvensi
negara penerima diluar dari Wina 1961 yang menyebutkan
fungsinya. Namun, dalam pasal bahwa „Waiver must be express‟.
yang sama ayat (4) dijelaskan Dengan cara mengirim kembali
bahwa kekebalan yang diterima Muhammad Rizalman ke Selandia
terkait yurisdiksi tersebut tidak Baru merupakan bukti jelas dari
membuat dirinya bisa terlepas pasal tersebut diterapkan oleh
dari yurisdiksi negara pengirim pemerintah Malaysia.
atau negara tempat pejabat B. Akibat Hukum Yang Timbul
diplomatik berasal. Dengan Adanya Penanggalan
Pada dasarnya, hak kekebalan Kekebalan (Immunity Waiver)
tersebut tentunya tidak mutlak. Terhadap Asisten Atase
Kekebalan yurisdiksi untuk pejabat Militer Malaysia Di Selandia
diplomatik atau seseorang yang Baru
menikmati hak kekebalan tersebut 1. Implikasi Terhadap Negara
bisa di tanggalkan oleh negara Penerima Atas Tindakan
pengirim. Penanggalan harus selalu Penanggalan Kekebalan
dinyatakan dengan tegas dan jelas.15 (Immunity Waiver) Terhadap
Dalam kasus yang tertera di Asisten Atase Militer Malaysia
kronologis dijelaskan bahwa pihak Di Selandia Baru
Malaysia akhirnya menyatakan Tindakan yang diambil oleh
bersedia mengirim Muhammad Selandia Baru selaku negara
Rizalman kembali ke Selandia Baru
untuk melakukan proses hukum 16

https://www.mfat.govt.nz/assets/_securedfile
s/OIA/Ministerial-Enquiry-Whitehead-
15
Pasal 32 Konvensi Wina 1961 Report.pdf, halaman 80.

9
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

penerima dalam menangani penerima ketika Malaysia


pelanggaran yang dilakukan oleh menyatakan akan menanggalkan
Muhammad Rizalman selaku Asisten kekebalan Muhammad Rizalman
Atase Militer Malaysia tersebut untuk bisa dilangsungkannya proses
merupakan wujud dari upaya hukum atas apa yang Asisten Atase
Selandia Baru sebagai sebuah negara Militer tersebut langgar di Selandia
yang melindungi warga negaranya Baru ketika menjadi pejabat
dari tindakan pelanggaran hukum diplomatik.
seorang warga negara lain yang Hal tersebut dijelaskan dalam
dilakukan di wilayah kedaulatannya. Pasal 41 ayat (1) Konvensi Wina
Tentu saja hal ini merupakan suatu 196117 yang menyebutkan bahwa
kewajiban bagi pemerintah Selandia seorang perwakilan diplomatik
Baru untuk mengadili suatu tindakan memang diberikan hak kekebalan
pelanggara hukum negaranya, tidak dan keistimewaan semata – mata
memandang siapapun pelaku untuk melangsungkan tugasnya tanpa
tersebut. halangan dan melangsungkan
Muhammad Rizalman tanggung jawabnya dengan baik,
melanggar Incident Assault yang namun di samping itu seorang
tercantum dalam 135 Crimes Act pejabat diplomatik juga harus
1961 No 43 terkait tindakan menghormati undang – undang yang
pelecehan seksual yang ia lakukan berlaku dimana wilayah dirinya di
terhadap warga negara Selandia Baru tempatkan.
bernama Tania Billingsley, dalam 2. Implikasi Terhadap Negara
peraturan di 135 Crimes Act 1961 Pengirim Atas Tindakan
No 43 tersebut Muhammad Rizalman Penanggalan Kekebalan
dapat dijatuhi hukuman maksimal (Immunity Waiver) Terhadap
tujuh tahun penjara. Dalam Asisten Atase Militer Malaysia
menjatuhkan hukumannya, Hakim Di Selandia Baru
Pengadilan Tinggi Wellington, David Malaysia telah melaksanakan
Collins telah mempertimbangkan fungsinya sebagai negara dengan
segala prinsip – prinsip yang tertera memberikan pendampingan kepada
dalam Sentencing Act 2002, s 80A Muhammad Rizalman yang di proses
(3) . Untuk itu, Muhammad hukum di Selandia Baru. Ketika
Rizalman pada akhirnya dijatuhi kembali ke Selandia Baru,
hukuman sebagai tahanan rumah Muhammad Rizalman dikirim
selama sembilan bulan yang harus ia kembali ke Selandia Baru dengan
jalani di Selandia Baru. status sebagai warga negara Malaysia
Selandia Baru telah berhasil biasa seiring dengan penanggalan
melaksanakan proses hukum kekebalan diplomatik yang melekat
berdasarkan yurisdiksi territorial-nya
dengan baik. Dibuktikan juga dengan 17
proses hukum yang berjalan adil dan Article 41 (1): Without prejudice to their
privileges and immunities, it is the duty of
tertib, hal tersebut telah menjadi all persons enjoying such privileges and
perjanjian kedua negara, baik immunities to respect the laws and
Malaysia sebagai negara pengirim regulations of the receiving State. They also
dan Selandia Baru sebagai negara have a duty not to interfere in the internal
affairs of that State.

10
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

kepada Asisten Atase Militer sebagai Asisten Atase Militer


tersebut. Muhammad Rizalman dikenal
Dalam aturan Hukum dengan karakternya yang baik19 .
Diplomatik suatu negara memiliki Untuk itu, pada sidang terakhir
kewajiban untuk memberikan secara resmi Muhammad Rizalman
perlindungan kepada warga dijatuhi hukuman sembilan bulan
negaranya, tanpa mengabaikan tahanan rumah dengan beberapa
undang – undang negara setempat. pertimbangan yang Hakim David
Hal ini disebut juga sebagai Collins pertimbangkan.
yurisdiksi ekstra-territorial, Setelah Muhammad Rizalman
memberikan perlindungan hukum menyelesaikan hukuman tersebut
atau bantuan hukum seperti terhitung sejak bulan Februari hingga
mencarikan pengacara bagi mereka Oktober 2016, ia dideportasi kembali
dalam proses peradilan di negara ke Malaysia tertanggal 4 November
penerima adalah wujud dari 2016.
perlindungan tersebut18 . Dalam Jika melihat kembali terhadap
kasus ini, Malaysia memberikan implikasi dan akibat hukum yang
pendampingan kepada Muhammad diberikan kepada masing – masing
Rizalman seorang senior Atase negara, baik negara pengirim
Militer dari Menteri Kemiliteran ataupun negara penerima adalah
Malaysia yang turut mengantaranya dimana akhirnya Muhammad
ke Selandia Baru beserta seorang Rizalman menerima hukuman
pengacara warga negara Selandia sembilan bulan tahanan rumah yang
Baru bernama Dr Donald Stevens ia jalankan di Selandia Baru, setelah
QC. dirinya selesai menuntaskan
Dalam proses hukum tersebut, hukuman tersebut, ia kembali di
Muhammad Rizalman awalnya deportasi ke Malaysia. Hubungan
dituntut oleh jaksa Grant Burston Selandia Baru dan Malaysia masih
selama 2 tahun 9 bulan. Namun, terjalan dengan baik hingga saat ini,
Stevens sebagai pengacara hal ini menunjukkan bahwa upaya
menjelaskan bahwa hukuman Malaysia untuk menanggalkan
tersebut akan sangat tidak terhormat kekebalan pejabat diplomatiknya
bagi 21 tahun karir Muhammad merupakan langkah yang tepat untuk
Rizalman di Kemiliteran, terlebih ia tidak memutus hubungan diplomatik
memiliki rekam teladan selama atau memberi kesam buruk terhadap
bekerja di Kemiliteran. Dengan Selandia Baru.
mencuatnya kasus ini secara
Internasional telah membuat dampak 3. Akibat Hukum Penanggalan
buruk kepada citra Muhammad Kekebalan (Immunity Waiver)
Rizalman dan disebutkan ia akan Terhadap Asisten Atase
sulit untuk mendapatkan pekerjaan
lagi. Stevens juga menyebutkan
bahwa selama bekerja di Wellington 19
http://www.stuff.co.nz/national/crime/7652
9955/malaysian-military-man-muhammad-
18
Sumaryo Suryokusumo, Op.Cit, halaman rizalman-bin-ismails-sentence-a-kick-in-the-
73. guts-for-victim, diakses pada tanggal 26
Februari 2017 pukul 4:32.

11
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Militer Malaysia di Selandia “[38] First, the fact that you co-
Baru operated with being extradited to
Pernyataan bersalah Muhammad New Zealand to enable your
Rizalman resmi dinyatakan oleh offending to be heard and
Pengadilan Tinggi Wellington pada determined as quickly as possible in
November 2015. Asisten Atase the New Zealand judicial system.”
Militer tersebut resmi bersalah dari “[39] Second, your good character
beberapa tuduhan yang dilayangkan up until the time of this offending.
kepadanya, diantaranya malakukan You are 39 years of age and
tindak pelecehan seksual kepada members of your family have
Tania Billingsley di kediamannya submitted on behalf evidence of your
daerah Wellington, dengan cara good character and the important
memasuki rumah tanpa izin dan role that you play in the family.
mengindikasikan tindak perampokan Further, you have retained a
karena adanya perusakan properti. respected position in society in your
Putusan terakhir dijatuhkan pada placement at the Malaysian High
4 Februari 2016 kepada Muhammad Commission. I have also taken into
Rizalman yang merupakan Asisten account the associated high risk of
Atase Militer tersebut dalam data losing this esteemed position and the
yang diperoleh pada High Court of likelihood of your career coming to
New Zealand menyebutkan beberapa an end.”
poin berikut : “[40] Third, you have been subjected
[1] Mr Rizalman, today I am to restrictive bail conditions since
sentencing you for indecently your return to New Zealand.”
assaulting Ms Billingsley in her Dijelaskan pada poin 38, fakta bahwa
home on 9 May 2014. Muhammad Rizalman berhasil
Terlampir bahwa Muhammad bekerja sama dengan baik dan
Rizalman telah melakukan tindak bersedia untuk dikirim kembali ke
kriminal yang diatur dalam Crimes Selandia Baru serta bisa mendengar
Act 1961, s 135 dengan ancaman pembelaan di sistem yurisdiksi
hukuman maksimum tujuh tahun Selandia Baru. Kemudian pada poin
penjara. 39, karakter baik Muhammad
Barulah pada bagian Adjustments to Rizalman juga menjadi pertimbangan
starting point hakim menyebutkan, hakim, usianya yang 39 tahun
“[37] From the starting point of 27 dinyatakan memiliki peran penting
months‟ imprisonment I propose to dalam keluarga yang juga telah
give you a discount of four months to berhasil meyakinkan karakter baik
reflect three factors.” dari Muhammad Rizalman. Terlebih,
Bahwa dari tuntutan penjara 27 bulan dirinya memegang posisi penting
hakim mengusulkan untuk dalam Komisi Tinggi Malaysia,
memberikan potongan hukuman hakim juga mempertimbangkan jika
empat bulan menjadi 23 bulan karena Rizalman harus kehilangan posisi
Muhammad Rizalman mampu terhormatnya tersebut dan
mencerminkan faktor yang menyayangkan pekerjaannya semua
dijelaskan pada poin selanjutnya, harus berakhir sia – sia karena
masalah ini. Terakhir dalam poin 40,

12
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

karena ketika dirinya tiba di Selandia diberikan kepada Muhammad


Baru Rizalman telah dijamin dengan Rizalman. Dari hukuman 27 bulan,
kondisi ketat dan diberlakukan seadil Muhammad Rizalman akan
– adilnya. Setelah itu, Rizalman menerima 18 bulan setelah
diminta untuk menuliskan mendapatkan potongan yang
penyesalannya kembali serta dijelaskan oleh hakim.
menawarkan sejumlah uang untuk Barulah pada final sentence
ganti rugi seperti yang tertera pada dijelaskan mulai dari poin 45 hingga
poinl 4120 . poin 47 yang berbunyi,
Tertera juga beberapa “[45] A sentence of 18 months‟
pernyataan hakim dalam poin imprisonment means you are eligible
lanjutan yang menyayangkan cara for home detention. The sentence of
Muhammad Rizalman yang dinilai home detention provides a real
kurang tulus dalam memberikan alternative to imprisonment. It
ungkapan penyesalan, walaupun carries with it the principles of
hakim tidak memahami jelas apakah deterrence and denunciation.”
itu disebabkan oleh kebiasaan dan Muhammad Rizalman akan dijatuhi
sifat militer yang telah di jalani hukuman sebagai tahanan rumah
Muhammad Rizalman atau hal lain, selama 18 bulan, hal ini merupakan
namun kebaikan hatinya ditunjukkan alternatif lain dari hukuman
ketika dirinya mau memberikan kurungan pada umumnya yang tentu
kompensasi dan mencoba untuk saja tetap dengan prinsip dan
membuat surat penyesalan lagi. Pada kecaman yang nyata.
poin 41 kembali hakim memberikan “[46] I had initially hoped that a
potongan, sentence of home detention might be
“[44] I will also give you a further able to be served at the Malaysian
discount of three months‟ High Commission. For reasons
imprisonment for your guilty plea. which have been fully explained by
This reflects the principle in Hessell the Malaysian Government, that
v R. It is a discount of approximately option is not available. I am,
ten per cent, acknowledging that however, grateful to the Malaysian
although you unsuccessfully Government for its co-operation in
contested key facts, you did avoid the this case and for ensuring you can
necessity for a two week trial.” continue to rent the property where
Potongan hukuman tiga bulan the sentence of home detention will
kembali diberikan karena be able to be carried out.”
Muhammad Rizalman mengakui Pada point ke 46 ini, hakim
bahwa dirinya bersalah, hal ini juga menjelaskan bahwa tahanan rumah
diterapkan karena hakim mengacu bisa dilaksanakan di Komisi Tinggi
pada kasus terdahulu antara Hessel v Malaysia, dengan alasan yang sudah
R. yang pernah terjadi. Total telah dijelaskan dengan cukup jelas oleh
sebanyak sepuluh persen potongan Pemerintah Malaysia, bahwa tidak
ada pilihan lain. Bagaimanapun,
20
[41] It has been urged upon me that you hakim menjelaskan bahwa dirinya
are entitled to credit for remorse. You have cukup bersyukur kepada pemerintah
now written a letter of apology and offered a Malaysia karena bisa diajak
sum of money as reparation.

13
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

kerjasama dengan baik untuk kasus (5) is the least restrictive outcome
ini. that may be imposed in the
“[49] In order to facilitate your circumstances of your case.”
deportation to Malaysia following Sebelum memasuki poin ke 50,
the completion of your sentence of pada poin ke 4822 putusan tersebut,
home detention, I will not impose the dijelaskan bahwa tahanan rumah
standard post detention conditions merupakan separuh dari tahanan
set out in s 80N of the Sentencing Act penjara yang telah dijatuhkan, oleh
2002.” karena itu hakim menjatuhi
Kemudian pada poin 49, disebutkan Muhammad Rizalman sembilan
hakim menghormati Malaysia bulan tahanan rumah. Hukuman
dengan menyatakan, setelah tersebut diharapkan bisa membuat
Muhammad Rizalman selesai Rizalman terus bertanggung jawab
melangsungkan hukuman sebagai baik kepada korban dan masyarakat
tahanan rumah, standar kondisi sekitar, memahami rasa tanggung
penahanan yang tertera pada 80N of jawab atas apa yang telah dilakukan,
the Sentecing Act 2002 tidak akan di mengecam perilaku yang telah
terapkan kepada Muhammad dilakukan, bisa mencegah seseorang
Rizalman, sehingga setelah untuk melakukan kejatahan yang
Muhammad Rizalman sudah tuntas sama, serta terakhir membatasi apa
melangsungkan tahanan rumahnya, yang bisa terjadi dalam kasus serupa
ia bisa langsung di deportasi ke seperti ini.
Malaysia tanpa harus lagi melakukan “[52] On the charge of indecently
prosedur yang di tetapkan oleh assaulting Ms Billingsley to which
undang – undang Selandia Baru. you pleaded guilty I am sentencing
“[50] Before deciding on the you to nine months‟ home detention.
sentence I am about to impose, I The terms and conditions of your
have taken into consideration the home detention are set out in a
purposes and the principles of the written statement that will be
Sentencing Act 200221. In particular, provided to you and to your counsel
I am satisfied that a sentence of nine in a few minutes.”
months‟ home detention will: “[53] I will now give you the three
(1) hold you accountable for the strikes warning. If you are convicted
harm you did to your victim and the of any serious violence offence
community; (except murder) committed after you
(2) promote in you a sense of receive this warning, you will receive
responsibility for the harm you have a final warning. In addition, if the
done; Judge imposes a sentence of
(3) denounce your conduct; imprisonment for that offence (other
(4) deter others from committing the than life imprisonment for
same or a similar offence;
22
However, it is generally accepted that a
21
(3) A sentence of home detention may be sentence of home detention equates to about
half the sentence of imprisonment that would
for such period as the court thinks fit, but
otherwise be imposed. I therefore propose to
must not be for less than 14 days or more sentence you to nine months‟ home
than 12 months. detention.

14
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

manslaughter, or preventive 4 November 2016 Muhammad


detention) then you will serve that Rizalman di deportasi ke Malaysia
sentence without parole or early dan dinyatakan bebas dari masalah
release.” pelecehan seksual terhadap Tania
“[54] If you are convicted of a Billingsley yang terjadi pada tahun
murder committed after you receive 2014 silam tersebut.
this warning, you will be sentenced
to imprisonment for life. You must IV. KESIMPULAN:
serve the life sentence without parole Berdasarkan analisis dalam
unless it would be manifestly unjust pembahasan yang telah penulis
to do so. If you receive a life paparkan, maka dapat penulis
sentence without parole, you will not simpulkan bahwa :
be released from prison if serving the 1. Kasus yang terjadi kepada
sentence without parole would be Asisten Atase Militer Malaysia
manifestly unjust, the Judge must bernama Muhammad Rizalman bin
specify the minimum term of Ismail di Selandia Baru tersebut
imprisonment you will serve.” membuktikan bahwa apa yang tertera
Keputusan dibuat secara mutlak dalam Konvensi Wina 1961 memang
tahanan penjara selama sembilan betul-betul di terapkan. Mulai dari
bulan yang akhirnya dilangsungkan pengaturan terkait siapa saja yang
oleh Muhammad Rizalman di berhak menerima hak kekebalan dan
kediamannya di Selandia Baru dan keistimewaan hingga bagaimana hak
bukan di Komisi Tinggi Malaysia, kekebalan tersebut bisa ditanggalkan.
kemudian dalam poin diatas Dalam Konvensi disebutkan bahwa
dijelaskan bahwa jika Rizalman ‘Waive must be expressed’ dan harus
kedapatan melakukan tindak di lakukan oleh ‘Sending state’ yang
kekerasan atau pelecehan terkecuali pada kenyataannya, Malaysia
pembunuhan akan diberikan memang menanggalkan kekebalan
peringatan akhir, namun jika dirinya dari Rizalman yang sebelumnya
kedapatan melakukan tindak sempat kembali ke Malaysia. Setelah
pembunuhan maka Rizalman akan ditanggalkan Rizalman dikirim
menerima hukuman seumur hidup. kembali ke Selandia Baru untuk
Begitulah keputusan dibuat di melangsungkan proses hukum yang
Peradilan Tinggi Selandia Baru. adil.
Muhammad Rizalman bin Ismail 2. Malaysia telah melakukan hal
sendiri resmi bebas pada 4 yang benar untuk tetap menjaga
November 2016 dan langsung di hubungan baiknya dengan Selandia
deportasi kembali ke Malaysia. Baru dengan menanggalkan
Dalam kasus diatas akibat hukum kekebalan dari pejabat diplomatiknya
yang di terima Rizalman adalah tersebut agar bisa di proses secara
penjara 18 bulan yang kemudian hukum di Selandia Baru. Tentu saja,
dikurangi separuhnya karena dirinya dengan dilakukannya hal ini
menyelesaikan sebagai tahanan Malaysia juga berharap pejabat
rumah di kediamannya di Selandia diplomatiknya bisa di proses hukum
Baru, tepat setelah sembilan bulan secara adil. Malaysia juga melakukan
menjadi tahanan rumah, pada tanggal tugasnya sebagai negara dengan baik

15
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

dengan memberi pendampingan selesai, ia kembali di deportasi ke


terhadap Muhammad Rizalman serta Malaysia.
pengacara selama proses hukum
berlangsung. Selandia Baru juga V. DAFTAR PUSTAKA
telah melakukan tugasnya sebagai
negara untuk melindungi warga Konvensi / Perundang - Undangan
negaranya dengan meminta Criminal Procedure Act 2011 No 81
penanggalan kekebalan terhadap Crimes Act 1961 No 43
Asisten Atase Militer Malaysia Konvensi Wina 1961 Tentang
tersebut yang tentunya tanpa Hubungan Diplomatik
mengabaikan permintaan dari Mahkamah Statuta Internasional
Malaysia untuk berlangsungnya Sentencing Act 2002
proses hukum yang adil. Selandia
Baru benar-benar memperhatikan Buku
aspek-aspek kehormatan dari Anwar, Chairul, Hukum
Rizalman tersebut selama proses Internasional “Pengantar
hukum, terlebih karena Rizalman hukum bangsa – bangsa”,
mampu mematuhi proses hukum (Jakarta: Djambatan, 1996)
dengan baik semua berjalan lancar. Budiardjo, Miriam, Dasar – dasar
Hubungan diplomatik antara Ilmu Politik, (Jakarta:
Malaysia dan Selandia Baru masih Gramedia Pustaka Utama,
berjalan dengan baik hingga 2010)
sekarang. Akibat hukum yang harus Feltham, Ralph G., Diplomatic
diterima Rizalman karena kasus Handbook (Belanda: Martinus
pelecehan seksual yang ia alami Nijhoff Publisher) 2005
adalah penjara selama 18 bulan, Kusumaatmadja, Mochtar,
namun karena dirinya Pengantar Hukum
melangsungkan hukuman sebagai Internasional, (Bandung: PT
tahanan rumah, hakim Selandia Baru Binacip, 1982)
memberinya keringanan yakni Mauna, Boer, Hukum Internasional,
tahanan rumah selama sembilan Pengertian, Peranan, dan
bulan, hal ini tidak terlepas dari Fungsi Dalam Era Dinamika
Hakim yang mencoba melihat bahwa Global, (Bandung: PT Alumni
pekerjaan Rizalman adalah pekerjaan 2003)
terhormat, selain itu, ia mau Priyono, Joko, Studi Tentang Hukum
membawayar kompensasi dan Diplomatik, (Semarang: Badan
bekerja sama dengan baik selama Penerbit Universitas
proses hukum berlangsung, Diponegoro)
mengakui apa yang menjadi Sastroamidjojo, Ali, Pengantar
kesalahannya dan berjanji untuk Hukum Internasional,
menjadi orang yang lebih berguna (Djakarta: Penerbit Bhratara
lagi kepada sekitar. Rizalman 1971)
akhirnya resmi menunstaskan Satow, Sir Ernes, a Guide to
hukuman tahanan rumah selama Diplomatic Practice, (London,
sembilan bulan di kediamannya di New York: Longmans Green
Selandia Baru. Baru setelah semua Co, 1979)

16
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Sen, B, A Diplomat‟s Handbook of Cantori D.Robert. Introduction to


International Law and international politics diakses
Practice. dari, googlebook.com
Soekanto Soerjono dan Sri Mamudji, DCAF Backgrounder, Defence
Penelitian Hukum Normatif Attace,
Suatu Tinjauan Singkat, https://www.files.ethz.ch/isn/3
(Jakarta Rajawali Pers, 2010) 8583/dcaf-backgrounder-
Starke, J.G., Pengantar Hukum defence-attaches.pdf
Internasional, (Jakarta: Sinar Disgraced diplomat Muhammad
Grafika, 2004) Rizalman had sexual motive,
Suryono Edy dan Moenir diakses dari
Arisoendha, Hukum http://www.nzherald.co.nz/nz/n
Diplomatik Kekebalan dan ews/article.cfm?c_id=1&object
Keistimewaannya, (Bandung: id=11561456
Angkasa 1991) Disgraced Malaysian envoy
Suryokusumo, Sumaryo, Hukum Muhammad Rizalman removed
Diplomatik dan Konsuler from New Zealand diakses
(Jakarta: tatanusa:2013) dari,
___________, Sumaryo, Hukum http://www.stuff.co.nz/national
Diplomatik “Teori dan Kasus” /crime/86103353/disgraced-
(Bandung: Alumni, 1995) malaysian-envoy-muhammad-
Syahmin AK, Hukum Diplomatik rizalman-removed-from-new-
“Dalam Kerangkan Studi zealand
Kasus”, (Jakarta: Rajawali Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid
Pers, 2008) 2. 1988. Jakarta: Cipta Adi
Widodo, Konsep dan Dinamika Pustaka, diakses dari,
Hukum Internasional, (Malang: https://id.wikipedia.org/wiki/At
Indonesian Businnes School, ase_kedutaan#cite_ref-a_2-3
1997) Events surrounding the request for
_______, Hukum Kekebalan waiver of the diplomatic
Diplomatik Era Globalisasi immunity of a Malaysian
(Yogakarta: CV Aswaja Defence Attach diakses dari,
Pressindo, 2012) https://www.mfat.govt.nz/asset
s/_securedfiles/OIA/Ministerial
Kamus -Enquiry-Whitehead-
Pusat Bahasa Departemen Report.pdf
Pendidikan Nasional, Kamus Home Based Staff High Commission
Bahasa Indonesia, (Jakarta: of Malaysia to New Zealand
Pusat Bahasa, 2008) diakses dari,
http://www.kln.gov.my/web/nz
Internet l_wellington/home-based-staff
Alleged Malaysian diplomat rape Malaysian diplomat Muhammad
victim named diakses dari, Rizalman pleads guilty to
http://www.stuff.co.nz/national indecent assault, diakses dari
/10249308/Alleged-Malaysian- http://www.nzherald.co.nz/nz/n
diplomat-rape-victim-named

17
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

ews/article.cfm?c_id=1&object
id=11553365
Malaysian diplomat trial begins in
November diakses dari,
http://www.nzherald.co.nz/nz/n
ews/article.cfm?c_id=1&object
id=11414879
Malaysian military man Muhammad
Rizalman bin Ismail's sentence
'a kick in the guts' for victim
diakses dari,
http://www.stuff.co.nz/national
/crime/76529955/malaysian-
military-man-muhammad-
rizalman-bin-ismails-sentence-
a-kick-in-the-guts-for-victim
Pengertian Umum Terkait Spionase
diakses dari,
https://id.wikipedia.org/wiki/S
pionase
Rizalman has bail conditions
changed diakses dari,
http://www.stuff.co.nz/national
/crime/10694392/Rizalman-
has-bail-conditions-changed
Tugas dan Fungsi Atase Kepala
Bidang Perindustrian dan
Perdagangan di Luar Negeri,
diakses dari
https://id.wikipedia.org/wiki/At
ase_kedutaan#cite_ref-a_2-3

18

Anda mungkin juga menyukai