Anda di halaman 1dari 3

MATERI PERTEMUAN 22 : TITRASI ASAM BASA

Pengantar :
Pada label yang tertera pada botol cuka makan umumnya terdapat informasi kadar cuka
tersebut. Misalkan, pada suatu botol cuka tertulis 25% asam cuka, bagaimana cara
memastikan kebenaran dari kadar tersebut? Penentuan kadar asam cuka dapat dilakukan
dengan prosedur eksperimen menggunakan metode titrasi.

Pengertian Titrasi Asam Basa


Titrasi adalah prosedur menetapkan kadar suatu larutan dengan mereaksikan sejumlah
larutan tersebut yang volumenya terukur dengan suatu larutan lain yang telah diketahui
kadarnya (larutan standar) secara bertahap.

Pada hakekatnya titrasi asam basa dikenal dengan sebutan reaksi netralisasi, hal ini karena
melibatkan hubungan yang terjadi antar asam, yaitu asam basa yang berupa kuat atau lemah.

Istilah dalam Titrasi


Dalam proses titrasi terdapat beberapa istilah yang harus diketahui, diantaranya;

1. Titran (Larutan Standar)


Titran merupakan suatu zat yang digunakan sebagai agen penitrasi dalam penerapan kimia,
biasanya titran disebut juga larutan standar yang mana sudah diketahui kadarnya dengan pasti
dan digunakan untuk penentuan kadar zat yang tidak diketahui.

Dimana pada proses titrasi, kemurnian titran sangat diperlukan dengan tujuan mencegah
terjadinya kesalahan pada penentuan.

2. Titrat (Sampel Analit)

Titrat adalah lawan istilah yang ada dalam arti titran, yaitu jenis zat kimia yang tidak diketahui
kadar atau konsentrasinya. Titrat ini selanjutnya akan dititrasikan dengan titran, dengan demikian
dapat dihitung jumlah konsentrasinya.

3. Titik Ekuivalen Titrasi

Pada proses titrasi asam basa, saat larutan telah mengalami penetralan hingga sempurna, artinya
semua mol titrat atau sampel sudah habis bereaksi dengan titran yang sebelumnya ditambahkan.
Ketika kondisi ini telah dicapai, maka disebut dengan titik ekuivalen.

Dengan kata lain titik ekuivalen ini dapat dikatakan sebagai titik ketika mol sampel yang
direaksikan sama dengan mol pada titrat yang digunakan.

4. Indikator

Indikator asam basa adalah zat yang berasal dari luar atau eksternal yang ditambahkan pada titrat
(sampel) dengan tujuan mengetahui waktu kapan proses titrasi harus dihentikan. Biasanya
indikator bekerja dengan menunjukkan perubahan warna. Indikator dalam titrasi juga terdiri dari
berbagai macam, hal ini didasarkan pada rentang pH atau trayek pH.
Contoh Indikator dalam Titrasi Asam Basa

Contohnya yaitu pada Fenolftalein atau PP adalah indikator yang memiliki trayek pH sebesar 8,3
sampai dengan 10, dengan begitu ketika titrasi asam dengan basa kuat dilakukan dan telah
melalui titik ekuivalen dan menuju nilai trayek pH. Maka indikator akan berubah warna yaitu
menjadi warna merah muda, dan pada saat inilah titrasi harus dihentikan.
5. Titik Akhir Titrasi

Titik akhir titrasi adalah kondisi ketika titrasi sudah harus dihentikan. Titik akhir ini berbeda
dengan titik ekuivalen, yang mana titik akhir umumya ditandai dengan perubahan warna pada
indikator. Apabila ketika mencapai perubahan warna titrasi tidak dihentikan, maka titran akan
berlebih dan hasil perhitungan akan menjadi tidak tepat.

Perhitungan Konsentrasi Larutan Asam/Basa pada Titrasi


Asam Basa
Langkah-langkah menghitung konsentrasi larutan asam/basa pada titrasi asam basa:

1. Menuliskan persamaan reaksi netralisasi yang terjadi, misal antara larutan asam A
dengan larutan basa B

2. Menyatakan perbandingan jumlah mol asam A dan basa B yang bereaksi agar tepat
habis bereaksi

3. Menghitung konsentrasi larutan asam/basa dari persamaan perbandingan tersebut

Titik akhir titrasi dirumuskan sebagai :

Rumus :
a x Va x Ma = b x Vb x Mb

Keterangan : a = Jumlah ion H+


Va = Volume Asam
Ma = Molaritas Asam
b = Jumlah ion H+
Vb = Volume Basa
Mb = Molaritas Basa

Contoh Soal :

Soal No. 12 tentang Titrasi Asam dan Basa UN 2016


Titrasi 10 mL larutan HNO3 0,1 M oleh larutan NaOH ditunjukkan pada gambar berikut.
Titik akhir titrasi dicapai setelah penambahan 20 mL larutan NaOH (Ar Na = 23, O = 16, H =1).
Massa NaOH(s) yang terlarut dalam 20 mL larutan NaOH tersebut adalah ....

A. 0,04 gram
B. 0,08 gram
C. 0,40 gram
D. 0,80 gram
E. 4,00 gram

Pembahasan
Diketahui: a = 1

Va = 10 mL
Ma = 0,1 M
b = 1
Vb = 20 mL
Ditanya = Massa NaOH.....?
Jawab :

Reaksi penetralan :

HNO3(aq) + NaOH(aq) → NaNO3(aq) + H2O(aq)

Titik akhir titrasi dihitung dengan menggunakan rumus :

a x Va x Ma = b x Vb x Mb

1 x 10 x 0,1 = 1 x 20 x Mb

1
Mb =
20

Mb = 0,05

Anda mungkin juga menyukai