1. COVER-digabungkan (1)
1. COVER-digabungkan (1)
Pembimbing :
Ir. Umi Kalsum, MP
Nama Kelompok :
1. Muhammad Robith
2. Muhammad Nabil Fawaid
3. David Hermawan
4. Lalu Ahmad Ryanu Mahardika
5. Faizal Muminin
6. Delsi Hidayat
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan Riset yang berjudul "Analisis
Pengaruh Nikotin yang Terkandung dalam Rokok Pada Aspek Kesehatan
Psikologis."
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ustadzah Ir. Umi
Kalsum, MP selaku guru mata pelajaran riset yang telah membantu penulis dalam
mengerjakan riset ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan riset ini.
Penulis menyadari ada kekurangan pada riset ini. Oleh sebab itu, saran dan
kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga berharap
semoga riset ini mampu memberikan pengetahuan tentang dampak negatif dan
positif rokok.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………….…………………………. i
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Rokok
Rokok adalah olahan dari hasil tembakau yang dilinting menggunakan
tangan atau mesin. Cita rasa rokok sendiri berasal dari campuran bahan kimia yang
disatukan dengan tembakau, sehingga menciptakan sensasi tersendiri bagi penikmat
rokok. Dari segi bentuk rokok dibagi menjadi beberapa bentuk, antara lain yakni
rokok filter, kretek, atau cerutu. Keberadaan rokok di dunia sudah ada sejak 4000
tahun sebelum masehi. Kala, itu, masyarakat suku Indian di Amerika menganggap
bila mengunyah tembakau merupakan bagian dari ritual spiritual untuk memuja dewa
atau roh. Beberapa suku Indian seperti suku Aztec dan Maya telah lama
menggunakan tembakau dalam keseharian mereka. Bahkan mereka kerap
menjadikan tembakau sebagai salah satu campuran obat-obatan untuk penghilang
rasa sakit. Hingga saat ini, cara mengonsumsi tembakau masih terus dikembangkan.
Sampai detik ini cara mengonsumsi tembakau yang banyak dilakukan orang yakni
dengan cara diliting kemudian dibakar, atau biasa orang menyebut dengan istilah
rokok.
Di dalam rokok terdapat beberapa kandungan zat kimia yang memberikan
dampak negatif bagi kesehatan tubuh. Namun mampu memberikan beberapa manfaat
dalam aspek kesehatan psikologis. Beberapa zat yang terkandung dalam rokok antara
lain, karbon monoksida, nikotin, tar, hydrogen sianida, benzena, dan masih banyak
lagi. Hal tersebut menjadikan rokok sebagai salah satu sumber penyakit untuk
kesehatan. Menurut dr. Pittara (2022) Nikotin dapat menimbulkan efek senang yang
bersifat sementara di otak. Efek nikotin ini bisa membuat seseorang merasa nyaman,
tetapi justru berisiko menjadi ketergantungan. Namun para ilmuan masih meneliti
terkait mengapa sebagian besar perokok masih sehat sampai tua. Menurut penelitian
yang dipimpin langsung oleh Prof Ian Hall dari Universitas Nottingham menemukan
profil DNA tertentu yang menurunkan risiko PPOK, termasuk bronkitis dan
emfisema. Gen ini berpengaruh pada cara paru-paru berkembang dan merespons
cedera. Dengan demikian dapat menjelaskan mengapa sebagian besar perokok bisa
sehat sampai tua.
4
2.2 Nikotin
Nikotin merupakan salah satu zat yang biasa ditemukan pada tembakau
rokok. Nikotin juga bisa ditemui dalam beberapa tubuhan lain, contohnya yakni
rumpun solanacease, seperti kentang, tomat dan terung. Namun, sumber nikotin
paling tinggi dihasilkan dari tanaman tembakau. Banyak orang menyebutkan bahwa
nikotin merupakan salah satu sumber penyakit. Akan tetapi, kandungan lain yang
terkandung dalam rokok menjadi penunjang munculnya sumber penyakit. Menurut
UK Royal College of Physicians atau sebuah institusi medis di Inggris melakukan
penelitian yang menghasilkan, bahwa nikotin bukan penyebab utama penyakit yang
dialami akibat merokok, melainkan kandungan berbahaya lain dari asap rokok akibat
pembakaran.
Pengaruh rokok atau nikotin juga sangat berpengaruh pada ibu hamil dan
anak kecil di bawah 18 tahun. Jika ibu hamil terkapar nikotin dapat menimbulkan
dampak untuk janin, antara lain yakni perkembangannya terganggu, hingga
menimbulkan resiko bayi premature. Sedangkan untuk anak kecil, dampak yang
dihasilkan dari nikotin yakni dapat mengganggu perkembangan otak dan juga
munculnya prilaku yang impulsif.
Banyak orang mengira jika nikotin hanya menimbulkan dampak negatif
saja, contohnya yakni sebagai sumber penyakit. Namun, disamping itu nikotin juga
memiliki dampak positif. Atara lain yakni dapat meningkatkan kemampuan kognitif,
membantu mengobati ADHD pada remaja, serta membantu menunrunkan berat
badan. Dari beberapa manfaat diatas, dapat dilihat jika manfaat yang dihasilkan dari
nikotin lebih merujuk pada kesehatan mental atau kesehatan psikologis.
yang tidak dapat dilihat secara fisik yang berhubungan dengan emosional, dan
prilaku seseorang. Sedangkan menurut Sepi Indriati (2020), kesehatan mental adalah
terwujudnya keserasian yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi kejiwaan yang
terciptanya penyusuai diri antara manusia dangan dirinya sendiri dan lingkungannya,
berlandaskan keimanan dan ketaqwaan, serta bertujuan untuk mencapai hidup yang
bermakna dan bahagia di dunia dan di akhirat. Salah satu penyebab gangguan mental
yakni dikarenakan adanya gangguan stres. Gangguan stress sendiri muncul
diakibatkan beberapa faktor, diantaranya yakni adanya masalah dengan pasangan,
masalah keluarga, atau lingkuan yang negatif.
Setiap individu memiliki cara tersendiri untuk menghadapi stres, ada yang
mencoba dengan pola yang sehat, ada juga yang mencoba mencari ketenangan
dengan merusak diri sendiri. Cara menghadapi stres dengan cara yang sehat yakni
dengan cara menjaga pola makan, pola tidur, menjaga kesehatan fisik, serta
mengondisikan pikiran masing-masing. Namun, sebagian orang memilih menangani
stress dengan cara menyakiti dirinya sendiri, contohnya yakni dengan mengonsumsi
minuman keras dan narkoba. Selain itu sebagian orang juga memilih merokok
sebagai sarana mengurangi stress, hal ini disebabkan karena di dalam rokok terdapat
kandungan nikotin yang mampu memberikan ketenangan sesaat. Pengaruh yang
dihasilkan dari nikotin tesebut yang menjadikan perokok mampu mengaantungkan
ketenangannnya dengan rokok. Meskipun hanya sesaat, pengaruh tersebut sangat
berarti bagi perokok untuk menenangkan pokiran.
6
BAB III
METODE PENELITIAN
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
waktu 10 detik setelah dihisap. Semakin banyak nikotin, semakin kuat efek
ketergantungan dan perubahan psikologis yang dialami seseorang. Ketergantungan
pada perokok juga melibatkan mekanisme lainnya yang memicu ketidakseimbangan
fungsi otak. Nikotin membuat seseorang ketergantungan dengan cara memicu
peningkatan hormon dopamin pada otak. Peningkatan dopamin berlebih pada
perokok juga disertai dengan penurunan enzim monoamineoxidase yang berperan
dalam menurunkan kadar dopamin. Tanpa enzim tersebut, kadar dopamin akan lebih
sulit terkendali sehingga menyebabkan ketergantungan.
Sebagian besar perokok merasakan efek peningkatan dopamin berlebih
sebagai rasa ketenangan, bahagia, atau kesenangan saat merokok. Hal ini
menyebabkan seseorang menjadi kesulitan menenangkan pikirannya sendiri jika
tidak mengisap rokok. Jika hal itu terjadi, maka perokok akan mencari dan
menggunakan rokok tanpa henti. Tanpa disadari, perokok juga menjadi lebih agresif
dan mudah marah saat harus menahan keinginannya untuk merokok. Hal ini tentu
saja akan berpengaruh terhadap kehidupan sosial perokok yang justru membuat
stress dan memicu perubahan perilaku yang lebih parah. Terlepas dari segala dampak
buruk sebuah rokok, perokok meyakini ada dampak baik yang dirasakan ketika
mengisap rokok. Mereka cenderung mencari rokok ketika merasa stres, cemas, atau
menghadapi masalah yang terjadi. Bagi sebagian perokok, rokok juga diyakini
sebagai media yang memudahkan produktivitas dalam bekerja. Baik dalam arti
mencari ide, inspirasi, atau memperlancar proses terbentuknya suatu karya.
9
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Tembakau memiliki manfaat tersendiri bagi pecandu rokok yang berpengaruh
pada kesehatan psikologis, seperti menghilangkan stres, bekerja lebih
produktif, dan meningkatkan semangat.
2. Pengarus nikotin yang dikonsumsi manusia akan mengalir pada otak dan
menimbulkan rasa tenang sesaat. Akibat dari kecanduan nikotin, antara lain
yakni emosi seseorang sulit dikontrol, sering mengalami stress, dan selalu
bergantung pada rokok.
5.2 Saran
Saran untuk perokok maupun yang tidak merokok:
1. Perokok diharapkan mengetahui dampak yang ditimbulkan dari nikotin yang
terkandung dalam rokok.
2. Setelah mengetahui informasi mengenai pengaruh nikotin yang terkandung
dalam rokok pada kesehatan psikologis, diharapkan bagi perokok untuk
mengurangi kebiasaan merokok. Sedangkan bagi orang yang tidak merokok
untuk menghindari rokok.
10
DAFTAR PUSTAKA
Hendrik, Anjomshooa, A., & Tjoa, A. M. (2014). Towards Semantic Mashup Tools
For Big Data Analysis. Proceding of the Information & Communication
Technology-EurAsia Conference 2014, (pp. 100-145). Bali.
Purwaningsih, A., 2000. Respon Empat Genotipe Kedelai Tahan Karat Daun
(Phakopsora pachyrhizi Sydow) Hasil Seleksi Pedigree Terhadap Infeksi
Peanut Stripe Virus (PStV). Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas
Jember.23p
IHC. 2021. Mengenal Tar dan Nikotin Pada Rokok Lebih Dalam.
https://telemed.ihc.id/artikel-detail-529-Mengenal-Tar-Dan-Nikotin-Pada-
Rokok-Lebih-Dalam.html. Diakses pada 19 September 2023.