Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan dan Manfaat...................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................2
2.1 Definisi Rokok..........................................................................................2
2.2 Bahan Baku Rokok....................................................................................2
2.3 Kandungan Rokok.....................................................................................2
2.4 Pembagian Rokok......................................................................................3
BAB III....................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................5
3.1 Identifikasi Rokok.....................................................................................5
3.2 Metode Penelitian......................................................................................5
3.3 Hasil Penelitian..........................................................................................6
BAB IV....................................................................................................................7
PENUTUP................................................................................................................7
4.1 Kesimpulan................................................................................................7
4.2 Saran..........................................................................................................7
LAMPIRAN.............................................................................................................8

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kita panjatka kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karna telah memberikan nikmat dan rahmat-Nya berupa kesehatan akal dan
pengetahuan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat waktu.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


bermanfaat bagi para pembacanya, dan kami juga berharap makalah ini dapat
memenuhi tugas dari mata kuliah Olahraga Kebugaran dan Kreativitas. Namun
terlepas dari itu kami juga memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran kami terima untuk terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.

Jatinangor, November 2019

Penulis

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Jumlah perokok di Indonesia setiap tahunnya terus bertambah.


Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, jumlah perokok di
atas 15 tahun mencapai 33,8% dari total penduduk di Indonesia. Angka ini
mengalami peningkatan dari 32,8% pada 2016, berdasarkan Survei
Indikator Kesehatan Nasional (Sirkesnas).

Meski jumlah perokok meningkat, namun seringkali kita tidak


mengetahui apa kandungan dari rokok tersebut dan bagaimana reaksi yang
terjadi ketika rokok tersebut tidak terpakai lagi. Oleh karena itu, kami pun
membuat makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja kandungan dari rokok?


2. Bagaimana cara melakukan penelitian terhadap reaksi rokok yang tidak
terpakai lagi?
3. Bagaimana hasil dari penelitian tersebut?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1. Mengetahui kandungan dari rokok.


2. Mengetahui cara melakukan penelitian terhadap reaksi rokok yang tidak
terpakai lagi.
3. Mengetahui hasil dari penelitian tersebut?

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Rokok
Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang digulung /
dibungkus dengan kertas, daun, atau kulit jagung, sebesar kelingking dengan
panjang 8-10 cm, biasanya dihisap seseorang setelah dibakar ujungnya. rokok
ini dihasilkan dari tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan
spesies lainnya atau sintetisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau
tanpa bahan tambahan (Heryani. 2014).

2.2 Bahan Baku Rokok


Bahan baku yang digunakan untuk rokok adalah sebagai berikut:
1. Tembakau
Hasil bumi yang diproses dari daun tanaman yang juga dinamai
sama. Tanaman tembakau terutama adalah Nicotiana tabacum dan
Nicotiana rustica. Meskipun beberapa anggota Nicotiana lainnya juga
dipakai dalam tingkat sangat terbatas.
2. Cengkeh
Bagian yang biasa digunakan adalah bunga yang belum mekar.
Bunga cengkeh dipetik dengan tangan oleh para pekerja, kemudian
dikeringkan di bawah sinar matahari, kemudian cengkeh ditimbang dan
dirajang dengan mesin sebelum ditambahkan ke dalam campuran
tembakau untuk membuat rokok.
3. Saus Rahasia
saus ini terbuat dari beraneka ragam rempah dan ekstrak buah-
buahan untuk menciptakan aroma serta cita rasa tertentu. Saus ini menjadi
penentu antara setiap merk dan varian rokok.

2.3 Kandungan Rokok


Berikut adalah beberapa bahan kimia yang terkandung dalam rokok:
1. Nikotin, kandungan yang menyebabkan perokok merasa rileks, zat ini juga
dapat membuat perokok menjadi kecanduan. Nikotin berasal dari daun
tembakau.

2
2. Tar, yang terdiri dari lebih dari 4.000 bahan kimia yang mana 60 bahan
kimia diantaranya bersifat karsinogenik.
3. Sianida, senyawa kimia yang mengandung kelompok cyano.
4. Benzene, juga dikenal sebagai bensol, senyawa kimia organik yang mudah
terbakar dan tidak berwarna.
5. Cadmium, sebuah logam yang sangat beracun dan radioaktif
6. Metanol (alkohol kayu), alkohol yang paling sederhana yang juga
dikenalm sebagai metil alkohol.
7. Asetilena, merupakan senyawa kimia tak jenuh yang juga merupakan
hidrokarbon alkuna yang paling sederhana.
8. Amonia, dapat ditemukan di mana- mana, tetapi sangat beracun dalam
kombinasi dengan unsur-unsur tertentu.
9. Formaldehida, cairan yang sangat beracun yang digunakan untuk
mengawetkan mayat.
10.Hidrogen Sianida, racun yang digunakan sebagai fumigan untuk
membunuh senut. Zat ini juga digunakan sebagai zat pembuat plastik dan
pestisida.
11.Arsenik, bahan yang terdapat dalam racun tikus.
12.Karbon Monoksida, bahan kimia beracun yang ditemukan dalam asap
buangan mobil dan motor.

2.4 Pembagian Rokok


1. Roko berdasarkan bahan baku atau isinya, dibedakan menjadi:
a. Rokok Putih
Isi rokok ini hanya daun tembakau yang bdiberi saus untuk mendapatkan
efek rasa dan aroma tertentu (Mardjun, 2012). Rokok putih mengandung
14-15 mg tar dan 5 mg nikotin (Alamsyah,2009).
b. Rokok Kretek
Bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan cengkeh yang diberi
saus untuk mendapaykan efek rasa dan aroma tertentu(Mardjun,2012).
Rokok kretek mengandung 20 mg tar dan 44-45 mg nikotin(Alamsyah,
2009).

3
c. Rokok Klembak
Bahan bak atau isinya berupa daun tembakau, cengkeh, dan kemenyan
yang diberi saus untuk mendaptkan efek rasa dan aroma tertentu.

2. Rokok berdasarkan penggunaan filter menurut Mardun (2012) dibagi


menjadi dua kelompok, yaitu:
a.Rokok Filter: rokook yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus
b.Rokok Non Filter: rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat
gabus.

4
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Identifikasi Rokok

Merek : Djaum Super


1. Baunya menyengat
2. Dilapisi kertas berwarna putih pada bagian tembakau dan terdapat tulisan
djarum super
3. Pada bagian filternya dilapis ileh kertas berwarna kuning kecoklatan di
bagian ujungnya terdapat garis berwarna merah.
4. Terdapat filter
5. Terbuat dar 1,8 mg nikotin dan 52 mg tar
6. Pada bagian filter terdapat rasa manis
7. Terbuat dari tembakau
8. Rokok bekas yang sudah dibakar akan berubah jadi abu

3.2 Metode Penelitian

Berikut ini cara penelitian yang dilakukan:


1. Siapkan 4 buah botol kosong, rokok bekas, air.
2. Pisahkan busa rokok dan bagian tembakau , kemudian masukkan filter
rokok pada botol 1 dan bagian tembakau pada botol 2.
3. Rendam filter rokok dan bagan tembaka dengan air, pastikan busa rokok
mengendap.
4. Amati perubahan yang terjadi pada kedua botol tersebut.
5. Setelah direndam selama 2 minggu, pisahkan tembakau dan filter dari air
kemudian pindahkan tembakau pada botol 3 dan filter pada botol.
6. Keringkan filter hingga benar benar kering
7. Filter rokok dapat ditempelkan di sela-sela barang yang rusak, sehingga
merekat lebih kuat dibandingkan dengan menggunakan lem saja.
8. Amplas bagian yang tidak rata.

5
3.3 Hasil Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2019 di lingkungan Program Studi
Fisika, Fakultas MIPA. Penelitian dilakukan dengan mengamati perubahan
fisik maupun non fisik yang terjadi pada filter rokok dan tembakau rokok
yang direndam dalam air, selama 3 minggu sebelum digunakan sebagai
perekat.
a. Setelah 1 minggu
Botol 1:
Awalnya filter rokok masih mengambang dan air rendamannya bening
Setelah direndam selama satu minggu filter rokok tenggelam karena
terjadi proses wetting. Di mana filter rokok menyerap air sehingga filter
menjad tenggelam. Warna air berubah menjad kuning dikarenakan
kandungan tar yang terdpat pada filter tersebut. Jika dikocok akan
menghaslkan bsa yang cukup banyak
Botol 2:
Awalnya tembakau masih mengapung namun setelah satu minggu
mengendap dikarenakan proses wetting seperti yang terjadi pada botol 1.
Warna airnya semakin pekat seperti air teh , pada saat dibuka
mengeluarkan gas dan bau yang menyengat. Saat dikocok terdapat busa
yang banyak.
b. Setelah 3 minggu
Botol 1 :
Tidak terjadi perubahan yang signifikan, hanya saja baunya semakin
menyengat dan warnanya lebih kuning dari minggu sebelumnya.pada saat
dikocok mengelarkan busa yang banyak dan cepat menghilang
Botol 2:
Baunya sangat menyengat dan warna air lebih pekat dari minggu
sebelumnya. Ketika dikocok menghasilkan busa dan menghilang agak
lama.

6
BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Meningkatnya penggunaan rokok menyebabkan bertambahnya
sampah rokok terutama filter rokok yang sulit terurai. Untuk mengatasi hal
tersebut, dapat dilakukan pemanfaatan filter rokok sebagai penguat lem.
Hal itu sudah dibuktikan dalam penelitian kami, filter rokok dapat
membantu memperkuat dalam proses perekatan suatu barang.

4.2 Saran
Mengingat kandungan rokok yang sangat berbahaya bagi tubuh
manusia, maka seharusnya para pengguna rokok mengurangi penggunaan
rokok untuk mencegah terjadinya penyakit dan bertambahnya sampah
rokok yang sulit terurai.

7
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai