Anda di halaman 1dari 31

Perancangan Pondasi Dangkal

Pertemuan M4
Pengaruh Air Tanah Dan
Pondasi Pada Tanah Pasir

Dr. Ellysa, MT
PENGARUH AIR TANAH

• Berat volume tanah sangat dipengaruhi oleh kadar air


dan kedudukan air tanah.
• Oleh karena itu, hal tersebut berpengaruh pula pada
kapasitas dukungnya.
PENGARUH AIR TANAH

• Kondisi 1
Muka air tanah sangat dalam
PENGARUH AIR TANAH

• Kondisi 1
Jika muka air tanah sangat dalam dibandingkan dengan
lebar fondasi atau z > B, dengan z adalah jarak muka air
tanah di bawah dasar fondasi, nilai  dalam suku ke-2 dari
persamaan kapasitas dukung yang dipakai adalah b atau
d, demikian pula dalam suku persamaan ke-3 dipakai
nilai berat volume basah (b) atau kering d. Untuk kondisi
ini, parameter kuat geser yang digunakan dalam hitungan
adalah parameter kuat geser dalam tinjauan tegangan
efektif (c' dan ').
PENGARUH AIR TANAH

• Kondisi 2
Muka air tanah terletak di atas atau sama dengan dasar
fondasi
PENGARUH AIR TANAH

• Kondisi 2
Bila muka air tanah terletak di atas atau sama dengan
dasar fondasi, berat volume yang dipakai dalam suku
persamaan ke-3 harus berat volume efektif atau berat
volume apung ('), karena zona geser yang terletak di
bawah fondasi sepenuhnya terendam air. Pada kondisi ini,
nilai Po pada suku persamaan ke-2, menjadi:
Po = ' (Df – dw) + b.dw
Dimana:
‘ = sat – w
dw = kedalaman muka air tanah
PENGARUH AIR TANAH

• Kondisi 2
Jika muka air tanah di permukaan atau dw = 0, maka 
pada suku persamaan ke-2 digantikan dengan ‘, sedang
 pada suku persamaan ke-3 juga dipakai berat volume
apung (‘).
PENGARUH AIR TANAH

• Kondisi 3
Muka air tanah terletak pada kedalaman z di bawah
dasar fondasi
PENGARUH AIR TANAH

• Kondisi 3
Jika muka air tanah terletak pada kedalaman z di
bawah dasar fondasi (z < B) nilai  pada suku persamaan
ke-2 digantikan dengan b bila tanahnya basah, dan d bila
tanahnya kering. Karena massa tanah dalam zona geser
sebagian terendam air, berat volume tanah yang
diterapkan dalam persamaan kapasitas dukung suku ke-3
dapat hitung dengan:
rt = ' + (z/B) + (b – ‘)
Dimana:
rt = berat volume tanah rata-rata
CONTOH SOAL

• Fondasi berbentuk memanjang dengan B = 1,6 m dan


kedalaman Df=1,50 m, terletak pada tanah homogen
dengan:
c = 160 kN/m2  = 20o
b = 18 kN/m3 sat = 20,81 kN/m3

• Ditanyakan:
a) Pada tinjauan keruntuhan geser umum, berapakah
kapasitas dukung ultimit, jika muka air tanah terletak:
1) pada 4 m dari permukaan tanah?
2) pada kedalaman 0,50 m di bawah dasar fondasi?
3) pada dasar fondasi?
CONTOH SOAL

• Ditanyakan:
b) Pada kasus (a.1), berapakah kapasitas dukung
ultimit jika ditinjau menurut keruntuhan geser lokal?
c) Jika faktor aman F = 3, berapakah tekanan fondasi
maksimum agar memenuhi kriteria keamanan
terhadap keruntuhan kapasitas dukung? (Dianggap
terjadi keruntuhan geser umum dan muka air tanah
pada kedalaman 4 m dari permukaan)
CONTOH SOAL

• Penyelesaian:
CONTOH SOAL

• Penyelesaian:
a) Kapasitas dukung ultimit pada keruntuhan geser umum
 = 20o → Nc = 17,7 Nq = 7,4 N = 5,0
Fondasi berbentuk memanjang, maka:

qult  c.N c  po .N q  0,5 .B.N 

dengan → po = Df . 
po = 1,5 . 18
po = 27 kN/m2
CONTOH SOAL

• Penyelesaian:
(a.1) Jarak muka air tanah dari dasar fondasi
z = 4 – 1,5 = 2,5 m > B = 1,8 m
Maka untuk hitungan dipakai berat volume basah:
qult  c.N c  po .N q  0,5b.B.N 
= (160 x 17,7) + (27 x 7,4) + (0,5 x 18 x 1,6 x 5)
= 3103,8 kN/m2
CONTOH SOAL

• Penyelesaian:
(a.2) z = 0,5 m < B, maka dipakai berat volume basah
pada Po dan dipakai berat volume rata-rata pada
suku persamaan ke-3
sat = 20,81 kN/m3
‘ = sat – w = 20,81 – 9,81 = 11 kN/m3
rt = ' + (z/B) + (b – ‘)
= 11 + (0,5/1,6) + (18 – 11) = 18,3125 kN/m3
CONTOH SOAL

• Penyelesaian:
(a.2) Maka daya dukung ultimit dapat dihitung:
qult  c.N c  po .N q  0,5rt.B.N 
= (160 x 17,7) + (27 x 7,4) + (0,5 x 18,3125 x 1,6 x 5)
= 3105,1 kN/m2
CONTOH SOAL

• Penyelesaian:
(a.3) Muka air tanah pada dasar fondasi, maka dipakai
berat volume basah pada Po dan dipakai berat
volume apung (‘) pada suku persamaan ke-3
qult  c.N c  po .N q  0,5 '.B.N 
= (160 x 17,7) + (27 x 7,4) + (0,5 x 11 x 1,6 x 5)
= 3075,8 kN/m2

Dapat dilihat dalam soal (a.1) sampai (a.3) di atas, bahwa


kenaikan muka air tanah sampai ke dasar fondasi
mengurangi kapasitas dukung.
CONTOH SOAL

• Penyelesaian:
b) Kapasitas dukung ultimit pada keruntuhan geser lokal
z = 4 m > B = 1,6 m c’ = 2/3c = 106,7 kN/m2
 = 20o → untuk keruntuhan geser lokal didapat:
Nc’ = 11,8 Nq’ = 3,9 N’ = 1,7

qult  c'.N c ' po .N q '0,5b.B.N  '


= (106,7 x 11,8) + (27 x 3,9) + (0,5 x 18 x 1,6 x 1,7)
= 1388,9 kN/m2
CONTOH SOAL

• Penyelesaian:
c) Tekanan pada dasar fondasi maksimum yang aman
atau kapasitas dukung aman dihitung menurut
Persamaan:
qs = (1/F)(qu - b.Df) + b.Df
Untuk tekanan tanah di atas dasar fondasi, karena
muka air tanah terletak di bawah dasar fondasi, maka
dipakai b.
Pada soa1 (a.1 ) telah diperoleh qu = 3103,8 kN/m2
CONTOH SOAL

• Penyelesaian:
c) Maka tekanan fondasi maksimum yang aman terhadap
keruntuhan kapasitas dukung, dengan F = 3, adalah:
qs = (1/F)(qu - b.Df) + b.Df
= (1/3)(3103,8 – (18 x 1,5)) + (18 x 1,5)
= 1052,6 kN/m2
FONDASI PADA TANAH PASIR

• Tanah granuler, seperti pasir dan kerikil, tidak


berkohesi (c = 0), atau mempunyai kohesi namun
sangat kecil sehingga dalam hitungan kapasitas
dukung sering diabaikan.
• Kapasitas dukung fondasi pada tanah granuler,
dipengaruhi terutama oleh kerapatan relatif (relative
density) (Dr), kedudukan muka air tanah, tekanan
kekang (confining presure), dan ukuran fondasi.
• Untuk tanah tidak berkohesi, persamaan umum
kapasitas dukung ultimit Terzaghi akan menjadi
sebagai berikut:
FONDASI PADA TANAH PASIR

Fondasi Memanjang:

qult  po .N q  0,5 .B.N 

Fondasi Bujur sangkar:

qult  po .N q  0,4. .B.N 


FONDASI PADA TANAH PASIR

Fondasi Lingkaran:

qult  po .N q  0,3. .B.N 

Fondasi Empat persegi panjang:

B
qult  po .N q  0,5. .B.N  .(1  0,2. )
L
FONDASI PADA TANAH PASIR

• Tanah granuler mempunyai permeabilitas yang besar,


karena itu pada tiap-tiap tahap pembebanan, air selalu
terdrainase dari rongga pori tanah.
• Hitungan kapasitas dukung pasir selalu didasarkan
pada kondisi terdrainase (drained) dengan penggunaan
parameter tegangan efektif (‘ > 0 dan c' = 0)
CONTOH SOAL

Fondasi empat persegi panjang 1 m x 1,6 m terletak pada


tanah pasir dengan data:
' = 40° c' = 0
d = 16,5 kN/m3 sat = 20,31 kN/m3

Kedalaman dasar fondasi 0,90 m dari permukaan.


Hitungan kapasitas dukung ultimit:
a) Jika muka air tanah pada 2 m di bawah dasar fondasi.
b) Jika muka air tanah di dasar fondasi
CONTOH SOAL

• Penyelesaian:
CONTOH SOAL

• Penyelesaian:
Note:
 Untuk kapasitas dukung fondasi pada pasir, pemakaian
nilai berat volume kering (d) dalam hitungan tekanan
overburden (po = Df . ), adalah karena pertimbangan
keamanan.
 Bila pasir di atas fondasi tidak terendam air, kondisi
kritis di mana akan diperoleh kapasitas dukung yang
minimum adalah saat pasir menjadi kering.
 Dengan ' = 40°, diperkirakan akan terjadi keruntuhan
geser umum.
 Dari ' tersebut didapat Nq = 81,3 dan N = 100,4
CONTOH SOAL

• Penyelesaian:
a) Bila muka air tanah 2 m di bawah dasar fondasi
Lebar fondasi B = 1,0 m < z = 2 m, maka dalam
hitungan kapasitas dukung tidak memperhitungkan
pengaruh muka air tanah.
po = Df . d
po = 0,9 . 16,5
po = 14,9 kN/m2
CONTOH SOAL

• Penyelesaian:
a) Bila muka air tanah 2 m di bawah dasar fondasi
Kapasitas dukung ultimit fondasi empat persegi panjang pada
tanah pasir (c = 0):
qult  po .N q  0,5d.B.N  (1  0,2.B / L)
= (14,9 x 81,3) + (0,5 x 16,5 x 1 x 100,4)(1 – 0,2 x (1/1,6))
= 1936,1 kN/m2
CONTOH SOAL

• Penyelesaian:
b) Muka air tanah di dasar fondasi
‘ = sat – w = 20,31 – 9,81 = 10,5 kN/m3

qult  po .N q  0,5 '.B.N  (1  0,2.B / L)


= (14,9 x 81,3) + (0,5 x 10,5 x 1 x 100,4)(1 – 0,2 x (1/1,6))
= 1672,5 kN/m2
Dari jawaban a) dan b) dapat dihitung bahwa kapasitas dukung
berkurang kira-kira 14% oleh adanya kenaikan muka air tanah
sampai ke dasar fondasi.
TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai