Anda di halaman 1dari 10

TEKNIK PENGUJIAN VALIDITAS TES DAN

VALIDTAS ITEM TES HASIL BELAJAR

Aldi Ganda Kurnia (22.88.204.112)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
TAHUN 2024

DAFTAR ISI

i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB 1.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................................1
C. TUJUAN............................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
A. PENGUJIAN VALIDITAS TES HASIL BELAJAR...................................................2
B. PENGERTIAN VALIDITAS ITEM HASIL BELAJAR............................................4
BAB III.......................................................................................................................................6
PENUTUP..................................................................................................................................6
A. KESIMPULAN................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8
EVALUASI................................................................................................................................9

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Evaluasi dalam pendidikan mempunyai fugsi yang sangat penting. Dikarenakan
dengan adanya evaluasi elevator dapat menyimpulka apakah tujuan yang diinginkan atau
ditetapkan sudah tercapai dengan baik dan tepat waktu atau terdapat problem-problem
yang muncul saat proses pencapaian tujuan tersebut dilaksanakan. Jika tidak mencapai
tujuan yang diharapkan maka elevator dapat mencari solusi permasalahan tersebut
sehingga dalam pelaksanaan selanjutnya menjadi lebih baik.

Ruang lingkup evaluasi pendidikan meliputi :

1. Evaluasi mengenai program pengajaran


2. Evaluasi mengenai proses pelaksanaan pengajaran
3. Evaluasi mengenai hasil belajar (hasil pengajaran)

Dalam melakukan evaluasi hendaknya dilakukan secara keseluruhan tidak setengah-


setengah dan mencakup seluruh aspek, berkesinambungan dan teratur terlepas dari faktor-
faktor subjektif yaitu evaluasi harus objektif. Salah satu proses dalam evaluasi adalah
teknik pengujian validitas tes dan validitas tes hasil belajar. Tes tersebut bertujuan untuk
menentukan apakah suatu tes hasil belajar telah memilki validitas atau daya ketepatan
mengukur, dapat dilakukan dari dua segi, yaitu dari segi tes itu sendiri sebagai suatu
totalitas dan dari segi temnya, sebagai bagian tak terpisahkan dari tes tersebut. Validitas
sendiri merupakan salah satu ciri menandai tes hasil belajar yang baik.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas terdapat beberapa masalah yang harus di selesaikan. Di
antaranya sebagai berikut :

1. Bagaimana pengujian validitas tes hasil belajar ?


2. Apa pengertian validitas item hasil belajar ?

C. TUJUAN
Dari uraian rumusan masalah di atas, terdapat tujuan yang harus tercapat diataranya:

1. Untuk mengetahui bagaimana pengujian tes hasil belajar.


2. Dapat menjelaskan pengertian dari validitas item belajar.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGUJIAN VALIDITAS TES HASIL BELAJAR


1. Pengujiian Validitas Tes Secara Rasional

Validitas teoritis atau rasional adalah validitas yang dilakukan menggunakan


pertimbangan teori dengan analisis rasional atau menggunakan penalaran logis.Validitas
teoritis yang memerlukan kemampuan teori dan penalaran biasanya dilakukan oleh ahli atau
pakar di bidang yang bersesuaian, hal ini sering disebut dengan validitas ahli atau expert
judgment.

Validitas Rasional terbagi atas dua yaitu:

a) Validitas Isi (content validity)


Validitas isi (content validity) adalah kesesuaian antara butir-butir soal dalam tes dengan
deskripsi materi yang diajarkan.Sebuah tes dikatakan mempunyai validitas isi yang baik
apabila mengukur suatu tujuan khusus tertentu yang selaras dengan materi atau isi
pelajaran yang diberikan dan tertuang dalam kurikulum.Validitas isi juga sering disebut
validitas kurikulum (Arikunto, 1977). Untuk mendapatkan validitas isi, penyusunan tes
diawali dengan menyusun kisi-kisi soal yang memuat: kompetensi dasar, materi atau
deskrisi materi, indikator, dan jumlah pertanyaan per-indikator. Kisi-kisi adalah suatu
bagan atau matrik yang menggambarkan penyebaran soal-soal sesuai dengan aspek atau
pokok bahasan yang hendak diukur, tingkat kesukaran dan jenis soal. Kisi-kisi itu harus
disusun sedemikian rupa sehingga mencakup seluruh bahan pelajaran yang akan
diteskan.Setelah pertanyaan disusun, butir-butir pertanyaan ditelaah menggunakan
kriteria tertentu oleh orang yang berkompeten dalam bidang yang
bersangkutan.Penelaahan ini sering dikenal dengan penilaian oleh ahli (expert judgment).

b) Validitas Konstruksi (construct validity)


Pengertian secara etimologis kata kontruksi bermakna susunan, kerangka, atau rekaan.
Dapat dipahami bahwa, validitas kontruksi merupakan validitas yang ditilik dari segi
susunan, kerangka, atau rekaan. Secara terminologis, suatu tes belajar dinyatakan sebagai
tes yang memiliki validitas kontruksi, jika tes hasil belajar tersebut ditinjau dari segi

2
susunan, kerangka, atau keraannya, telah dapat secara tepat mencerminkan suatu kontrusi
dalam teori psikologis. Maksudnya bahwa seorang peserta didik dapat dirinci dalam
beberapa ranah tertentu. Misalnya, Benjamin Bloom yang membagi dalam tiga aspek
yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik.
Validitas konstruk (construct validity) adalah validitas yang mempertanyakan butir-
butir soal dalam tes telah sesuai dengan tingkatan kompetensi atau ranah yang ada, yang
sesuai dengan tuntutan dalam kurikulum (Sukiman, 2009).Validitas konstruk mengacu
kepada sejauh mana suatu tes menilai suatu konstruk, dimana konstruk merupakan
konstruksi teoritis yang digunakan untuk menjelaskan perilaku. Analisis validitas
konstruk dapat dilakukan dengan cara melakukan pencocokan antara kemampuan
berpikir yang tercantum dalam setiap rumusan indikator yang akan diukur. Analisis
validitas konstruk dilakukan dengan cara expert judgment, dilakukan secara rasional,
berpikir kritis atau menggunakan logika.
Tes hasil belajar dikatakan telah memiliki validitas susunan apabila butir-butir soal atau
item yang membangun tes tersebut benar-benar secara tepat mengukur aspek-aspek
berfikir (Taksonomi Bloom).Validitas kontruksi dapat dilakukan penganalisisannya
dengan cara melakukan pencocokan antara aspek-aspek berfikir yang terkandung dalam
tes hasil belajar tersebut, dengan aspek-aspek berpikir yang dikehendaki untuk diungkap
oleh tujuan intruksional khusus. Sama halnya dengan validitas isi pemikiran yang
digunakan dalam validitas kontruksi juga menggunakan logika secara logis atau rasional.
Jika hasil analisis menunjukkan aspek-aspek berfikir yang terdapat dalam soal tes hasil
belajar sudah diungkap dengan tepat maka tes hasil belajar dapat dinyatakan sudah
memiliki validitas kontruksional. Selain itu, analisis validitas kontruksional juga bisa
dilakukan dengan diskusi panel dan pengujian dapat dilakukan sebelum atau sesudah tes
hasil belajar dilaksanakan.
2. pengujian validitas tes secara empiris

Validitas empiris adalah keepatan mengukur yang didasarkan pada hasil analisis yang
bersifat empiric yang bersumber pada atau diperoleh atas dasar pengamatan di lapangan.

Validitas empiric instrument di uji dengan cara membandingkan antara kriteria yang
ada pada instrument dengan fakta fakta empiris yang terjadi di lapangan. Bila gterdapat
kesamaan antara kriteria dalam instrumen dengan fakta di lapangan, maka dapat dinyatakan
istrumen tersebut mempunyai validitas yang tinggi.

3
Validitas empiris mempunyai dua macam yaitu;

1. Validitas ada sekarang disebut juga validitas empiris. Suatu tes dikatakan
memiliki validitas ini jika hasilnya sesuai dengan pengalaman. Hasil tes tersebut
disandingkan dengan hasil pengalaman masa lalunyang sudah ada sekarang.
Misalnya ingin mengetahui validitas sumatif yang telah disusun tersebut valid
atau tidak. Bisa dibandingkan dengan nilai sumatif masa lalu.
2. Validitas prediktif, memprediksi artinya meramalkan sesuatu yang akan dating,
jadi sekarang belum terjadi. Suatu tes dikatakan memiliki validitas prediktif yang
tinggi jika hasil korelasi dari tes tersebut dapat memprediksi apa yang terjadi di
masa yang akan datanag. Misalnya, tes masuk perguruan tinggi adalah tes yang
memprediksi keberhasilan perkuliahan di masa depan . sebagai alat pembanding
jika ternyata memiliki nilai ujian lebih tinggi gagal pada ujian semester pertama
di bandingkan nilai ujian sebelum yang dimaksud tidak memiliki validitas
prediksi.

B. PENGERTIAN VALIDITAS ITEM HASIL BELAJAR


1. Pengertian Validitas Item

Validitas item adalah ketepatan yang dimiliki oleh sebutir soal yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari keseluruhan (seperangkat) tes (total), dalam mengukur
sesuatu yang seharusnya diukur melalui butir soal (Sukiman, 2008).

Validitas item adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item (yang
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tes sebagai suatu totalitas) dalam mengukur
apa yang seharusnya di ukur lewat butir item tersebut. Maksud dari tes sebagi suatu
totalitas dapat dipahami dari kenyatan, bahwa semakin banyak butir-butir item yang dapat
di jawab dengan betul oleh teste, maka skor total hasil tersebut semakin tinggi.
Sebaliknya, semakin sedikit buti-butir item yang dijawab maka total hasil tes itu akan
semakin rendah. Jadi, dapat dipahami bahwa sebenarnya validitas tes akan sangat di
pengaruhi oleh masing-masing butir item yang membangun tes tersebut.

Cara untuk melakukan validitas butir adalah mengorelasikan antara skor yang
diperoleh tiap-tiap butir soal dengan skor total.Skor total berkedudukan sebagai variabel
terikat (dependent variable), sedangkan skor butir soal berkedudukan sebagai variabel
bebas (independent variable). Teknik korelasi yang dipandang tepat untuk digunakan

4
dalam validasi butir adalah rumus korelasi point Bisserial, hal ini dikarenakan jenis
datanya diskrit murni (dikotomi) dan kontinu

2. Teknik Pengujian Validitas Item Tes Hasil Belajar

Validitas item juga merupakan ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item
(yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tes sebagai suatu totalitas) dalam
mengukur apa yang searusnya diukur lewat butir item tersebeut. Maksud dari tes sebagai
suatu totalitas dapat dipahami dari kenyataan, bahwa semakin banyak butir-butir item
yang dapat dijawab dengan betul oleh testee, maka skor-skor total hasil
tes tersebut akan semakin tinggi. Sebaliknya, semakin sedikit butirbutir item yang dapat
dijawab dengan betul oleh testee, maka skor-skor total hasil tes itu akan semakin rendah atau
semakin menurun.

Pernyataan di atas dapat dipahami bahwa sebenarnya validitas tes akan sangat
dipengaruhi oleh atau sangat tergantung pada validitas yang dimiliki oleh masing-masing
butir item yang membangun tes tersebut. Makna lebih lanjut dari pernyatan tersebut bahwa
validitas dari masing-masing butir item yang membangun tes itu, akan dapat
diketahui dengan cara melihat besar kecilnya “dukungan” yang diberikan oleh masing-
masing butir item yang bersangkutan terhadap tes sebagai keseluruhan.

Permasalahan yang mungkin timbul adalah validitas item dapat memiliki validitas
yang tinggi sedangkan validitas tes dikatakan invalid dalam satu tes hasil balajar. Hal ini
terjadi karena skor pada item dan skor total tidak sejajar. Dengan kata lain, sebuah item
memiliki validitas yang tinggi jika skor pada item mempunyai kesejajaran dengan skor total.

b. Teknik Pengujian Validitas Item Tes Hasil Belajar


Menurut teori yang ada, apabila variabel I berupa data diskret murni atau data
dikotomik (data yang hanya memiliki dua kemungkinan jawaban: benar-salah), sedangkan
variabel II berupa data kontinu, maka teknik korelasi yang tepat untuk digunakan dalam
mencari korelasi antara variabel I dengan variabel II adalah teknik korelasi point biserial,
yaitu:

Ƴ pbi =
Mp−Mt
SDt √ p
q

5
Keterangan:
Ƴ pbi= koefisien korelasi biserial

Mp = skor rata-rata hitung butir item yang dijawab benar oleh testee

Mt = skor rata-rata dari skor total

SDt= standar deviasi dari skor total

p = proporsi testee yang menjawab benar pada butir item yang diujikan

q = proporsi testee yang menjawab salah pada butir item yang diujikan

Langkah-langkah perhitungan dalam mencari validitas:

 Mencari mean dari skor total (Mt):


Xt
Mt =∑
N

 Mancari deviasi standar total (SDt):

 SDt =
√ N (
∑ X 2t − ∑ X t
N ) 2

Xt = skor total setiap testee yang menjawab benar pada tes


 Menentukan p:
banyak testee benar pada setiap butir item tes
p = jumlah seluruh teeste pada setiap butir item tes

 Mencari mean dari jawaban benar per butir item nomor (Mp):
jumlah skor total yang dijawab benar setiap butir itemtes
Mp =
banyak teeste yang menjawab benar
 Menentukan q:
q=1–p
 Menentukan q:
q=1–p
 Memasukkan ke rumus koefisien korelasi biserial (ƴ pbi).

6
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari materi yang susun di atas kami simpulkan bahawa :

1. Pengujian validitas tes hasil belajar terbagi menjadi dua yaitu pengujian validitas
secara rasional dan pengujian validitas secara empiris. Dimana Validitas teoritis atau
rasional adalah validitas yang dilakukan menggunakan pertimbangan teori dengan
analisis rasional atau menggunakan penalaran logis.Validitas teoritis yang
memerlukan kemampuan teori dan penalaran biasanya dilakukan oleh ahli atau pakar
di bidang yang bersesuaian, hal ini sering disebut dengan validitas ahli atau expert
judgment. Sedangkan Validitas empiris adalah keepatan mengukur yang didasarkan
pada hasil analisis yang bersifat empiric yang bersumber pada atau diperoleh atas
dasar pengamatan di lapangan.
2. Validitas item adalah ketepatan yang dimiliki oleh sebutir soal yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari keseluruhan (seperangkat) tes (total), dalam mengukur
sesuatu yang seharusnya diukur melalui butir soal (Sukiman, 2008).
3. Teknik Pengujian Validitas Item Tes Hasil Belajar

Ƴ pbi =
Mp−Mt
SDt √ p
q

7
DAFTAR PUSTAKA

Anas sudijono. 2012. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Suharsimi Arikunto. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai