Anda di halaman 1dari 16

TES KETERAMPILAN BAHASA ARAB

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran
Bahasa Arab

Dosen Pengampu : Nasrullah, M.A

Disusun Oleh :
Pelangi Laras Cantika 2288204017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamiin. Puji syukur dipanjatkan kehadirat Ilahi Rabbi

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Berkat-Nya serta upaya, tugas

mata kuliah ini dapat diselesaikan dengan lancar.

Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata

kuliah Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab. Adapun isi dari makalah yaitu

menjelaskan tentang Tes Keterampilan Bahasa Arab.

Kami selaku penyusun makalah sangat berterima kasih kepada dosen

pengampu yang memberikan arahan serta bimbingan, dan juga kepada seluruh

pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung dalam penulisan

makalah ini.

Penulis

Tangerang, 22 April 2024

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3. Tujuan Masalah ........................................................................................ 2
BAB II .................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
2.1. Pengertian Tes.......................................................................................... 3
2.2. Keterampilan Bahasa Arab ....................................................................... 3
2.3. Ruang Lingkup Tes Bahasa Arab .............................................................. 4
2.3.1. Tes Unsur Bahasa ................................................................................... 4
2.3.2. Tes Keterampilan Berbahasa.................................................................. 4
2.4. Karakteristik Tes Bahasa Arab Yang Baik .................................................... 9
2.4.1. Validitas ................................................................................................. 9
2.4.2. Reliabilitas ........................................................................................... 10
2.4.3. Kepraktisan .......................................................................................... 10
2.5. Langkah Penyusunan Tes Bahasa Arab ...................................................... 10
BAB III ................................................................................................................. 12
PENUTUP ............................................................................................................ 12
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Guru bahasa Arab tentunya harus memiliki kemahiran dalam


menyusun alat evaluasi pembelajaran karena evaluasi merupakan hal
penting dalam pembelajaran. Hasil evaluasi itu akan menjadi masukan
berupa umpan balik bagi perbaikan atau pengembangan proses
pembelajaran berikutnya. Diperlukan alat dalam melakukan evaluasi
pembelajaran bahasa Arab, alat tersebut ada dua macam yitu tes dan non-
tes. Alat evaluasi tes biasanya terdiri dari sejumlah so’al secara lisan
dan/atau tertulis, sedangkan alat evaluasi bentuk non-tes terdiri dari skala
sikap, kuesioner, wawancara, dan pengamatan.1

Dalam konteks pembelajaran bahasa Arab, pengajar dituntut agar


mampu meningkatkan empat keterampilan utama yaitu keterampilan
berbicara (maharah al-kalam), keterampilan menyimak (maharah al-
istima’), keterampilan membaca (maharah al-qira’ah), dan keterampilan
menulis (maharah al-kitabah). Semua keterampilan tersebut harus
mendapatkan porsi yang sama dalam proses pembelajaran bahasa Arab
agar peserta didik mampu berbahasa Arab secara maksimal.2

Pembelajaran bahasa Arab pada zaman sekarang ditekankan untuk


menggunakan media teknologi. Contoh bentuk media teknologinya adalah
internet. Pembelajaran lebih efektif dengan menggunakan media teknologi
karena dapat menggabungkan beberapa media pembelajaran sekaligus
seperti gambar, audio, dan video visual yang membuat para peserta didik
lebih mudah memahami apa yang dipelajari.

1
Roviin, “Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab (Kajian Tentang Instrumen Tes),” n.d.
2
Moh Ismail and Aufa Alfian Mustafa, “Pengembangan Materi Tes Keterampilan Menyimak Bahasa
Arab Menggunakan Moodle Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Mahasiswa
Universitas Darussalam Gontor” 13, no. 2 (2018): 28–49.

1
1.2. Rumusan Masalah

1. Apa itu pengertian tes?

2. Apa berapa aspek keterampilan bahasa Arab?

3. Apa saja ruang lingkup tes bahasa Arab?

4. Bagaimana karakteristik tes bahasa Arab yang baik?

5. Bagaimana langkah penyusunan tes bahasa Arab?

1.3. Tujuan Masalah

1. Mengetahui penjelasan dari kata “tes”.

2. Memahami empat aspek keterampilan bahasa Arab.

3. Mengetahui berapa dan apa saja ruang lingkup tes bahasa Arab.

4. Mengerti akan karakteristik tes bahasa Arab yang baik.

5. Memahami langkah penyusunan tes bahasa Arab.

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Tes

Istilah “tes” berasal dari bahasa latin testum yang berarti alat untuk
mengukur tanah. Dalam bahasa Prancis Kuno, istilah tes berarti ukuran yang
digunakan untuk membedakan antara emas, perak dan logam lainnya.3 Tes
dalam bahasa Arab disebut ikhtibar. Secara umum, tes adalah alat atau
prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam
suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.4 Kaitannya
dengan kebahasaan, tes ini berupa sejumlah pertanyaan atau tugas yang
harus dijawab oleh peserta didik dengan tujuan mengukur tingkat mereka
dalam hal penguasaan keterampilan bahasa tertentu dan menjelaskan
kemajuan prestasi serta membandingkannya dengan prestasi peserta didik
lainnya.

2.2. Keterampilan Bahasa Arab

Keterampilan berbahasa ada empat aspek, yaitu keterampilan


menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak dan membaca
merupakan aspek reseptif, sementara berbicara dan menulis merupakan
aspek produktif. Dalam aktivitas berbicara, si pengirim pesan mengirimkan
pesan dengan menggunakan bahasa lisan. Sementara, dalam menyimak si
penerima pesan berupaya memberi makna terhadap bahasa lisan yang
disampaikan si penyampainya. Dalam kegiatan menulis, si pengirim pesan
mengirimkan pesan dengan menggunakan bahasa tulis. Di pihak lain, dalam
membaca si penerima pesan berupaya memberi makna terhadap bahasa tulis
yang disampaikan penulisnya.

3
Ismail and Mustafa, “Pengembangan Materi Tes Keterampilan Menyimak Bahasa Arab
Menggunakan Moodle Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Mahasiswa Universitas
Darussalam Gontor.”
4
Ibnu Rawandhy N Hula, “Evaluasi Dan Tes Bahasa Arab : Tinjauan Teori Abstrak,” no.
December (2021): 0–11.

3
2.3. Ruang Lingkup Tes Bahasa Arab

Ruang lingkup tes bahasa dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu


tes unsur bahasa, yang mencakup; tes mufradat dan tes keterampilan
berbahasa, yang mencakup; tes keterampilan menyimak, keterampilan
membaca, keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis.

2.3.1. Tes Unsur Bahasa

a. Tes Kosa Kata/Mufradat

Tes kosa kata dapat dikelompokkan menjadi tes kosa kata


aktif (active vocabulary) dan tes kosa kata pasif (passive
vocabulary). Dengan kata lain passive vocabulary merupakan tes
pemahaman kosa kata dan tes active vocabulary merupakan tes
penggunaan kosa kata. Tes pemahaman lebih ditekankan pada
pengukuran kemampuan peserta tes dalam memahami arti kosa kata,
sedangkan tes penggunaan lebih dititikberatkan pada kemampuan
menggunakan kosa kata dalam kalimat.

2.3.2. Tes Keterampilan Berbahasa

a. Tes Keterampilan Menyimak

Tes keterampilan menyimak atau biasa kita sebut istima’


dimaksudkan untuk mengukur kemampuan peserta didik
menangkap, memahami, dan menanggapi informasi yang
terkandung dalam wacana lisan. Sarana yang dipergunakan biasanya
berupa media rekaman suara. Mendengar merupakan keterampilan
pertama yang dilakukan oleh seseorang dalam belajar berbahasa.
Istima’ merupakan kumpulan fitur bunyi yang terkandung dalam
mufrodat.5

Jenis tes yang digunakan untuk tes keterampilan menyimak


bisa berbentuk tes obyektif pilihan ganda. Dilihat dari cara kerja

5
Lady Farah Aziza and Ariadi Muliansyah, “Keterampilan Berbahasa Arab” 19, no. 1 (2020): 56–
71.

4
peserta tes dan koreksi jawaban, jenis tes ini lebih praktis, cara
penilaian atau pemberian skornya pun lebih obyektif. Ditambah lagi,
jenis tes ini dapat mencakup macam-macam wacana dan banyak
soal, walaupun pembuatan soalnya lebih sulit dan lebih lama.6

Jenis wacana yang diteskan dapat berupa pertanyaan atau


pernyataan singkat, dialog, dan wacana narasi. Sedangkan pilihan
jawabannya disediakan dalam lembar jawaban tersendiri.

Contoh soal keterampilan menyimak dengan memahami


penyataan singkat:

.‫ وضعت فاطمة رسالة في صندوق البرید‬: ‫صوت الشریط‬

‫أ – فتحت فاطمة رسالة‬

‫ب – أرسلت فاطمة رسالة‬

‫ج – فقدت فاطمة رسالة‬

‫د – كتبت فاطمة رسالة‬

Contoh soal keterampilan menyimak dengan memahami

dialog:

‫ ھل استمتعت بھذه السھرة؟‬1: ‫صوت رجل‬.ّ

‫ ولكن الفصل األول كان ممل‬،‫ نعم‬2: ‫صوت رجل‬

‫ أین أمضى المتحدثان السھرة؟‬3: ‫صوت رجل‬

‫أ – في النادي‬

‫ب – في المعمل‬

‫ج – في الملعب‬

‫د – في المسرح‬

6
Roviin, “Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab (Kajian Tentang Instrumen Tes).”

5
b. Tes Keterampilan Membaca

Tes keterampilan membaca ini bertujuan untuk mengukur


kemampuan peserta didik memahami isi informasi yang terdapat
dalam wacana tertulis. Keterampilan membaca tergolong
keterampilan yang bersifat aktif reseptif. Aktivitas membaca dapat
dikembangkan secara tersendiri, terpisah dari keterampilan
mendengarkan dan berbicara. Namun, pada masyarakat yang
memiliki tradisi literasi yang telah berkembang, sering kali
keterampilan membaca dikembangkan secara terintegrasi dengan
keterampilan menyimak dan berbicara.7 Keterampilan membaca
terbagi ke dalam dua klasifikasi, yakni (a) membaca permulaan,
dan (b) membaca lanjutan. Kemampuan membaca permulaan
ditandai oleh kemampuan melek huruf, yakni kemampuan
mengenali lambang-lambang tulis dan dapat membunyikannya
dengan benar. Sedangkan membaca lanjut yakni kemampuan
membaca ditandai oleh kemampuan melek wacana. Artinya,
pembaca bukan hanya sekadar mengenali lambang tulis, bisa
membunyikannya dengan lancar, melainkan juga dapat memetik
isi/makna bacaan yang dibacanya.

c. Tes Keterampilan Berbicara

Berbicara berarti mengungkapkan pikiran secara lisan.


Dengan mengungkapkan apa yang dipikirkan, seseorang dapat
membuat orang lain yang diajak bicara mengerti apa yang ada
dalam pikirannya.8 Keterampilan berbicara (maharat al-kalam)
adalah kelanjutan dari keterampilan mendengar. Kedua
keterampilan ini saling terkait. Orang yang pendengarannya baik
dimungkinkan untuk dapat berbicara dengan baik pula, sebaliknya
orang yang tidak dapat mendengar dengan baik tidak akan dapat

7
Yeti Mulyati, “Hakikat Keterampilan Berbahasa” (n.d.): 1–34.
8
Tomi Enramika, “Bentuk Tes Kemahiran Berbicara Bahasa Arab (Tingkat Dasar, Menengah Dan
Lanjutan)” 2 (2022): 14–24.

6
berbicara dengan baik.9 Dalam keterampilan berbicara dikenal tiga
jenis situasi berbicara, yaitu interaktif, semiinteraktif, dan
noninteraktif.10 Interaktif adalah percakapan tatap muka dan
berbicara melalui telepon, percakapan ini dilakukan dengan dua
arah atau bahkan multiarah.

Kemudian semiinteraktif, misalnya dalam berpidato di


hadapan umum, kampanye, khutbah/ceramah, dan lain-lain, baik
yang dilakukan melalui tatap muka secara langsung namun
berlangsung secara satu arah.

Ada pula yang dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif


jika pembicaraan dilakukan secara satu arah dan tidak melalui tatap
muka langsung, misalnya berpidato melalui radio atau televisi.
Pidato kenegaraan yang disampaikan melalui siaran televisi atau
radio termasuk ke dalam jenis ini.

Kemampuan berbicara meliputi:11

1. Pelafalan ( yang mencakup ciri – ciri segmental –vokal


dan konsonan, sertapola tekanan dan intonasi )

2. Tata bahasa

3. Kosa kata

4. Kelancaran

5. Pemahaman (kemampuan merespon terhadap satu ujaran


secara baik)

9
Aziza and Muliansyah, “Keterampilan Berbahasa Arab.”
10
Mulyati, “Hakikat Keterampilan Berbahasa.”
11
Enramika, “Bentuk Tes Kemahiran Berbicara Bahasa Arab (Tingkat Dasar, Menengah Dan
Lanjutan).”

7
Secara umum kemampuan berbicara dapat diuji dengan
beberapa cara:12

1. Para pembelajar diminta untuk berbicara tentang tema


yang sudah dikenalnya. Mereka diminta untuk
melakukannya dengan baik dan lancar.

2. Kepada mereka disajikan beberapa soal tertulis atau lisan.


Kemudian mereka diminta untuk menjawabnya secara
lisan.

3. Soal – soal disajikan dalam bentuk kaset. Antara satu soal


dengan soal lainnya diberi tenggang waktu yang cukup
bagi mereka untuk menjawabnya.

4. Kepada para pembelajar disajikan gambar, kemudian


mereka diminta mengomentarinya secara lisan pada
waktu tertentu.

d. Tes Keterampilan Menulis

Keterampilan menulis (Maharah al-Kitabah) merupakan


keterampilan terakhir dalam beberapa keterampilan bahasa. Untuk
menguasai keterampilan ini secara baik dibutuhkan penguasaan
keterampilan bahasa sebelumnya dengan baik pula.13 Aktivitas
menulis bukanlah sekadar hanya menyalin kata-kata dan kalimat-
kalimat; melainkan menuangkan dan mengembangkan pikiran-
pikiran, gagasan-gagasan, ide, dalam suatu struktur tulisan yang
teratur, logis, sistematis, sehingga mudah ditangkap oleh
pembacanya. Sama seperti halnya dengan keterampilan membaca,
keterampilan menulis pun dapat diklasifikasikan ke dalam dua
kategori, yakni (a) menulis permulaan dan (b) menulis lanjutan.14

12
IBID
13
Aziza and Muliansyah, “Keterampilan Berbahasa Arab"
14
Mulyati, “Hakikat Keterampilan Berbahasa.”

8
Berikut ini keterampilan-keterampilan mikro yang
diperlukan dalam menulis, di mana penulis perlu untuk:15

1. Menggunakan ortografi dengan benar, termasuk di sini


penggunaan ejaan.

2. Memilih kata yang tepat.

3. Menggunakan bentuk kata dengan benar.

4. Mengurutkan kata-kata dengan benar.

5. Menggunakan struktur kalimat yang tepat dan jelas bagi


pembaca.

6. Memilih genre tulisan yang tepat, sesuai dengan pembaca


yang dituju.

7. Mengupayakan ide-ide atau informasi utama didukung


secara jelas oleh ide-ide atau informasi tambahan.

2.4. Karakteristik Tes Bahasa Arab Yang Baik

2.4.1. Validitas

Pengertian validitas suatu tes mengacu tingkat kebenaran penafsiran


skor tes. Penafsiran ini berdasarkan pada tujuan penggunaan tes. Dalam
proses validasi, sebenarnya kita tidak bertujuan melakukan validasi tes
tetapi melakukan validasi terhadap interpretasi data yang diperoleh
melalui prosedur tertentu. Jadi, hasil suatu tes dikatakan valid apabila
hasil tes tersebut benar-benar menggambarkan kemampuan yang
diukur/diteskan. Misalnya, jika seorang guru bermaksud mengukur
kemampuan membaca peserta didik, maka ia menyusun tes yang terdiri
atas teks bacaan dan pertanyaan-pertanyaan tentang kemampuan
membaca. Melalui pertanyaan-pertanyaan tersebut, ia berusaha
menanyakan isi teks bacaan, seperti ide pokok, ide penunjang, dan fakta.

15
IBID

9
Dengan tes tersebut, akan dapat diperoleh hasil tes dengan tingkat
validitas yang relatif tinggi.

2.4.2. Reliabilitas

Istilah reliabilitas bermakna keajegan (konsisten) hasil/skor tes yang


diperoleh orang yang sama ketika diuji ulang dengan tes yang sama pada
situasi yang berbeda atau dari satu pengukuran ke pengukuran lainnya.
Jadi, istilah reliabilitas juga merupakan ciri yang terkait dengan hasil tes,
bukan tes sebagai alat. Di samping itu, reliabilitas juga tidak bersifat
dikhotomis: reliable – tidak reliable, melainkan ditunjukkan dalam
rentangan atau tingkatan: sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan
sangat rendah.

2.4.3. Kepraktisan

Selain validitas dan reliabilitas, tes yang baik juga harus memiliki
kriteria kepraktisan. Ada empat kriteria tes yang praktis sebagai berikut:
a. Mudah dilaksanakan, misalnya tidak memerlukan peralatan yang
banyak dan memberi kebebasan kepada peserta tes untuk mengerjakan
terlebih dahulu bagian yang dianggap mudah oleh peserta tes.

b. Mudah pemeriksaannya, artinya tes tersebut dilengkapi dengan kunci


jawaban atau pedoman penskorannya dan lembar jawaban.

c. Dilengkapi dengan petunjuk cara mengerjakan soal tes dengan jelas.

d. Ekonomis, pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan biaya yang


mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama.

2.5. Langkah Penyusunan Tes Bahasa Arab

Dalam menyusun tes bahasa Arab, ada beberapa langkah atau tahapan yang
perlu ditempuh, agar tes yang disusun memiliki kualitas yang baik dan dapat
dipertanggungjawabkan. Langkah-langkah tersebut sebagai berikut:

1. Menelaah silabus/kurikulum.

2. Membuat kisi-kisi soal tes.

10
3. Menelaah butir soal.

4. Melaksanakan uji coba soal tes.

5. Menganalisis butir soal dan jawaban.

6. Memperbaiki dan merakit butir soal.

7. Melaksanakan tes.

8. Menafsirkan hasil tes.

11
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Tes dalam bahasa Arab disebut ikhtibar. Secara umum, tes adalah alat atau
prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana,
dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Kaitannya dengan
kebahasaan, tes ini berupa sejumlah pertanyaan atau tugas yang harus dijawab oleh
peserta didik dengan tujuan mengukur tingkat mereka dalam hal penguasaan
keterampilan bahasa tertentu.

Keterampilan berbahasa ada empat aspek, yaitu keterampilan menyimak,


berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak dan membaca merupakan aspek
reseptif, sementara berbicara dan menulis merupakan aspek produktif.

Ruang lingkup tes bahasa dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu tes unsur
bahasa dan tes keterampilan bahasa.

Tes unsur bahasa mencakup tes mufradat, sedangkan tes keterampilan


berbahasa mencakup tes keterampilan menyimak, keterampilan membaca,
keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis.

Tes bahasa Arab yang baik adalah tes yang memenuhi kriteria validitas,
reliabilitas, dan kepraktisan.

12
DAFTAR PUSTAKA
Aziza, Lady Farah, and Ariadi Muliansyah. “Keterampilan Berbahasa Arab” 19,
no. 1 (2020): 56–71.

Enramika, Tomi. “Bentuk Tes Kemahiran Berbicara Bahasa Arab (Tingkat Dasar,
Menengah Dan Lanjutan)” 2 (2022): 14–24.

Hula, Ibnu Rawandhy N. “Evaluasi Dan Tes Bahasa Arab: Tinjauan Teori
Abstrak,” no. December (2021): 0–11.

Ismail, Moh, and Aufa Alfian Mustafa. “Pengembangan Materi Tes Keterampilan
Menyimak Bahasa Arab Menggunakan Moodle Untuk Meningkatkan
Kemampuan Menyimak Mahasiswa Universitas Darussalam Gontor” 13, no.
2 (2018): 28–49.

Mulyati, Yeti. “Hakikat Keterampilan Berbahasa” (n.d.): 1–34.

Roviin. “Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab (Kajian Tentang Instrumen Tes),”


n.d.

13

Anda mungkin juga menyukai