Anda di halaman 1dari 5

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT dan ucapan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan kemudahan serta limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun
akal pikiran, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Kesulitan Belajar
Bahasa Arab” dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentu kami tidak akan mampu untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kemudian shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
yaitu Nabi Muhammad SAW yang selalu kita nanti-natikan syafa’atnya di hari akhirat nanti.
Tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Prof.
Dr. Sokip, S.Ag., M.Pd.I selaku dosen kami pada mata kuliah Psikologi Belajar Bahasa Arab,
yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini. Semoga makalah ini dapat membawa
manfaat bagi semua pihak terkhusus bagi para pembaca.
Kami, sebagai penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian,
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tulungagung, 20 April 2021

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Arab adalah salah satu bahasa yang banyak dipakai di dunia. Bahasa Arab
juga merupakan bahasa yang memiliki tingkat kemajuan yang sangat pesat, sehingga
bahasa Arab dijadikan sebagai pelajaran yang sangat mendasar di lembaga-lembaga
pendidikan terutama lembaga sekolah yang berbasis Islam. Berbagai macam
permasalahan tidak jarang bermunculan. Permasalahan pembelajaran bahasa Arab
tersebut sangat perlu segera mendapatkan penanganan yang serius.
Dalam mempelajari bahasa Arab, pelajar atau mahasiswa akan menemukan
kesulitan-kesulitan yang dihadapi, sehingga memperlambat mereka dalam memahami
bahasa Arab tersebut. Membicarakan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh pelajr dan
mahasiswa dalam mempelajari bahasa, terutama bahasa Arab, sering kali terjadi
kesalahan dan kesulitan di kalangan pengguna bahasa Arab, baik di Madrasah, Pondok
Pesantren, dan di Perguruan Tinggi.
Maka dari itu dalam makalah ini, kami akan memaparkan tentang hakikat belajar
bahasa Arab, kesulitan belajar hingga cara mendiagnosis kesulitan belajar bahasa Arab.
agar pembelajaran bahasa Arab menjadi mudah untuk dipelajari dan diminati banyak
orang

B. Rumusan Masalah
1. Apa hakikat belajar bahasa Arab?
2. Apa saja jenis-jenis kesulitan belajar bahasa Arab?
3. Bagaimana diagnosis kesulitan belajar bahasa Arab?
4. Bagaimana prosedur dan teknik diagnostik kesulitan belajar bahasa Arab?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hakikat belajar bahasa Arab
2. Untuk mengetahui jenis-jenis kesulitan belajar bahasa Arab
3. Untuk mengetahui diagnosis kesulitan belajar bahasa Arab
4. Untuk mengetahui prosedur dan teknik diagnostik kesulitan belajar bahasa Arab
BAB II
PEMBAHASAN

C. Diagnosis Kesulitan Belajar Bahasa Arab


Bahasa Arab termasuk bahasa yang memiliki bentuk bahasa yang berbeda dengan
bahasa asing lainnya. Bentuk bahasa tersebut dapat di amati dari pelafalan, kosakata,
gramatikal, tata bahasa, cara-cara pengungkapan dan ragam struktur kalimat yang
digunakannya. Jika ditinjau dari segi ucapan, maka dalam mengucapkan satu kata atau
satu kalimat dalam bahasa Arab, sebagaimana juga dalam bahasa Inggris, terdapat
kesukaran. Sebab bahasa ini tidak memakai syakal dalam buku-buku biasa, majalah-
majalah, koran-koran, kecuali Kitab Suci dalam al-Qur’an dan buku-buku pelajaran
bahasa Arab untuk tingkat permulaan 1 Untuk itu diagnosis kesulitan belajar bahasa Arab
perlu dilakukan untuk mempermudah pelajar dan pengajar melakukan pembelajaran
bahasa Arab
Untuk mendiagnosis kesulitan belajar bahasa Arab kita harus tahu faktor-faktor
penyebabnya. Adapun faktor-faktor yang dapat memengaruhi kesulitan belajar dapat
digolongkan menjadi dua yaitu:
1. Faktor Internal Siswa
a. Bakat.
Setiap individu atau setiap anak memiliki bakat yang berbeda-beda. Bakat
biasanya diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang
masih perlu dikembangkan atau dilatih agar dapat terwujud. Bakat merupakan
kemampuan alamiyah untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan. Jika
bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil
belajarnya lebih baik.2
b. Minat.

1
Andi Arif Pamessangi, “Analisis Kesulitan Belajar Bahasa Arab Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Bahasa Arab IAIN Palopo”, Journal of Arabic Language Education, Vol. 2 No. 1, 2019, hal. 16
2
Salimul Jihad dan Muhammad Suaeb, “Strategi Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Dalam
pelajaran Mufrodat Kelas VI MI NW Dasan Agung Mataram Tahun Pelajaran 2016-2017”, el Tsaqafah. Vol. XVII
No. I, 2018. Hal. 109
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan
terus menerus yang disertai rasa senang tanpa adanya batasan waktu.
c. Kemauan.
Faktor paling dasar untuk memperoleh dan berhasil terhadap segala
sesuatu yang diinginkan oleh seseorang adalah kemauan. Keamauan ini muncul
pada diri seseorang tanpa adanya paksaan dari luar diri seseorang. Kemauan
seorang anak didik dalam mempelajari bahasa Arab dapat merubah atau
menentukan prestasinya.
d. Pengalaman terdahulu terhadap pembelajar.
Mengenai permasalahan pengalaman terdahulu seorang anak didik
terhadap pembelajaran hanya pada lembaga formal saja akan tetapi pendidikan
non-formal juga berpengaruh dalam membangun pengalaman anak didik3

2. Faktor Eksternal Siswa


Faktor ekternal siswa meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang
tidak mendukung aktivitas belajar siswa. Faktor lingkungan ini meliputi:
a. Lingkungan keluarga, contohnya: ketidakharmonisan hubungan antara ayah
dengan ibu, dan rendahnya kehidupan ekonomi keluarga.
b. Lingkungan perkampungan/masyarakat, contohnya: wilayah perkampungan
kumuh, dan teman sepermainan yang nakal.
c. Lingkungan sekolah, contohnya : kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk
seperti dekat pasar, kondisi guru dan alat-alat belajar yang berkualitas rendah.4

D. Prosedur dan Teknik Diagnostik Kesulitan Belajar Bahasa Arab


Untuk dapat memberikan bantuan dan bimbingan yang efektif, maka seorang
guru/pendidik terlebih dahulu melakukan diagnosis kesulitan belajar yang dialami oleh
para peserta didik, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengenali peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.

3
Ibid hal 110
4
Mulyadi, “ Diagnosis Kesulitan Belajar Di Sekolah”, Jurnal Tarbiyah Al-Awlad Vol. VIII No. I, 2018,
hal 21
2. Memahami sifat dan jenis kesulitan belajarnya,
3. Menetapkan latar belakang kesulitan belajar.
Setelah diketahui sifat dan jenis kesulitan serta latar belakangnya, maka langkah
selanjutnya ialah menetapkan beberapa kemungkinan tindakan-tindakan usaha bantuan
yang akan diberikan, berdasarkan data yang diperoleh. Kemudian, pelaksanaan bantuan
perlu dilakukan karena langkah ini merupakan pelaksanaan dari langkah sebelumnya
yakni melaksanakan kemungkinan usaha bantuan. Terakhir tindak lanjut untuk menilai
sampai sejauh manakah tindakan pemberian bantuan telah mencapai hasil yang
diharapkan5 . Dengan begitu kesulitan belajar bahasa Arab akan mulai teratasi dan
pembelajaran bahasa Arab akan mudah dipahami.

5
Ibid. hal 22

Anda mungkin juga menyukai