Anda di halaman 1dari 2

Renungan Harian Anak, Kamis 28 Oktober 2022

BACAAN AYAT : Matius 7 : 12-14

Syalom , Adik Adik . Bagaimana kabarnya hari ini ? Sudah siap untuk kembali mendengarkan firman
Tuhan? Tetap setia dan semangat ya.

Adik-Adik , setiap dari kita , memiliki keinginan bebas untuk kita memilih apa yang mau kita lakukan
sepanjang hari. Ketika bangun pagi , orang tua Adik-Adik membangunkan untuk doa pagi, apa yang Adik-
Adik pilih ? Kembali tidur atau bangun ikut doa pagi. Lalu ketika Adik-Adik ikut doa pagi , bagaimana
sikap Adik-Adik ketika doa pagi , asal-asalan atau sungguh-sungguh ikut doa pagi ? Ketika Adik-Adik
disekolah , ada teman yang ketika ulangan mencontek , apa yang akan Adik-Adik lakukan ? Ikut
mencontek atau justru tetap berusaha mengerjakan soal ulangan dengan jujur.

Apa yang dunia tawarkan memang sepertinya menyenangkan , tapi hati-hati , ada jebakan si iblis
didalamnya. Sedangkan apa yang Tuhan tawarkan jaminannya adalah kehidupan yang kekal.

Seperti yang terdapat dalam Matius 7 : 12-14, judul perikopnya Jalan yang Benar.

segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga
kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. masuklah melalui pintu yang sesak
itu , karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan , dan banyak orang yang
masuk melaluinya. Karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan , dan
sedikit orang yang mendapatkannya.

Ayat tersebut seperti lagu Sekolah Minggu ya :

Didalam dunia ,ada dua jalan. Lebar dan sempit mana kau pilih.

Yang lebar api , jiwamu mati. Tapi yang sempit Tuhan berkati.

Koq bisa ya, jalan yang lebar itu api ? Kenapa ya bisa begitu? Ada diantara Adik-Adik yang tau jawabnya?
Karena jalan yang lebar itu , jalan yang menuju kepada kebinasaan, jalan yang dunia tawarkan. Jalan
yang diberikan untuk kita menjauh dari Tuhan. Melakukan apa yang hanya menjadi maunya kita. Segala
sesuatu yang menyenangkan diri kita tapi membuat Tuhan sedih. Seringkali kita tanpa sadar memilih
segala sesuatu yang membuat Tuhan sedih. Misal , kita terlalu sibuk main game seharian, kita lupa akan
tugas sekolah maupun tugas dirumah. Kita secara tidak langsung sudah membuat Tuhan sedih. Karena
kita tidak menjadi anak yang bertanggung jawab. Hidup kita tidak menjadi berkat untuk orang lain.
Apalagi contohnya, mengejek teman , senang berkelahi , menyimpan dendam , membantah orang tua,
siapa disini yang masih suka membantah orang tua ketika diberi nasihat? Kakak berdoa semua Adik-Adik
yang mendengarkan renungan harian adalah anak-anak yang taat ya.

Seperti lagu Sekolah Minggu tadi , jalan yang lebar menuju kebinasaan. Sedangkan jalan yang sempit
menuju kepada kehidupan kekal, jalan yang Tuhan sediakan. Gak banyak orang yang mau jalan di jalan
yang sempit. Karena di jalan yang sempit itu ,hidup kita berjalan dengan tuntunan Tuhan. Melakukan
apa yang Tuhan mau. Contoh : ketika ada orang yang menyakiti hati Adik-adik , Tuhan mengajarkan kita
untuk mengampuni. Jelas itu bukan hal yang mudah, kalau di jalan yang lebar , maka yang kita lakukan
adalah membalasnya. Sedangkan jalan yang sempit , maka kita belajar untuk mengampuni kesalahan
yang dilakukan orang lain kepada kita. Contoh lain : mengampuni , selalu mengucap syukur dalam segala
hal, mengasihi , memberkati orang yang menyakiti kita.

Lalu bagaimana kita bisa melalui jalan yang sempit tersebut? Kita minta Roh Kudus untuk menuntun
langkah hidup kita setiap hari. Yuk kita berjalan bersama Yesus setiap hari.

Anda mungkin juga menyukai