2.1.3.C (R1) KAK HIV
2.1.3.C (R1) KAK HIV
B. LATAR BELAKANG
Strategi penanggulangan HIV AIDS ditujukan untuk mencegah dan
mengurangi resiko penularan HIV, meningkatkan kualitas hidup ODHA, serta
mengurangi dampak social dan ekonomi akibat HIV dan AIDS pada individu,
keluarga dan masyarakat agar individu dan masyarakat menjadi produktif dan
bermanfaat untuk pembangunan. Hal ini memerlukan peran aktif multipihak
baik pemerintah dan masyarakat termasuk mereka yang terinfeksi dan
terdampak, sehingga keseluruhan upaya penanggulangan HIV dan AIDS
dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya, menyangkut area pencegahan,
pengobatan, mitigasi dampak dan pengembangan lingkungan yang
kondusif.Untuk keberhasilan program pencegahan dan pengobatan diperlukan
peran aktif dari kelompok populasi kunci yait : (1) Orang-orang yang beresiko
tertular atau rawan tertular karena perilaku seksual beresiko yang tidak
terlindung, bertukar alat suntik tidak steril,(2) Orang-orang yang rentan adalah
orang yang karena pekerjaan, lingkungannya rentan terhadap penularan HIV
seperti buruh migrant, pengungsi dan kalangan muda beresiko, dan ( 3 )
ODHA adalah orang yang sudah terinfeksi HIV.Epidemi HIV merupakan
masalah dan tantangan serius terhadap kesehatan masyarakat di dunia. Pada
tahun 2007 jumlah ODHA diseluruh dunia diperkirakan sudah mencapai 33,2
Juta 9 30,6-36,1 juta ). Setiap hari lebih 6800 orang terinfeksi HIV dan lebih
dari 5700 meninggal karena AIDS, yang disebabkan terutama kurangnya
akses terhadap pelayanan pengobatan dan pencegahan HIV.
Seperti diketahui situasi epidemi HIV dan AIDS di Indonesia telah
memasuki epidemi terkonsentrasi. Berdasarkan hasil survey terpadu Biologis
dan Perilaku ( STBP ) pada populasi kunci tahun 2007 dan 2011( Kemenkes
2007 dan 2011 ) menunjukkan bahwa prevalensi HIV pada pengguna Napza
Suntik ( Penasun ) turun dari 52,4 % pada tahun 2007 menjadi 42,4 % tahun
2011.Prevalensi HIV pada waria, wanita pekerja seks ( WPS ) tampak stabil
atau sedikit berkurang dari 24,3 % menjadi 23,2 % ( Waria ) dan 9,8% menjadi
9,3 % ( WPS ) dari 4 % menjadi 3 %. Namun demikian meningkatnya
prevalensi HIV pada lelaki yang seks dengan lelaki ( LSL )dari 5,3 %
menjadi12,4 % dan pelanggan PS dari 0,1 % menjadi 0,7 % meningkatkan
kekhawatiran. Model matematik dari epidemic HIV di Indonesia ( Asian
EpidemicModel ) menunjukkan proyeksi jumlah orang dengan HIV dan AIDS
( ODHA ) yang meningkat pesat sampai dengan tahun 2017 jika tidak
dilakukan percepatan upaya pencegahan dan pengobatan. Dalam menghadapi
epidemi HIV tersebut perlu dilakukan upaya pencegahandan penanggulangan
HIV AIDS yang lebih intensif, menyeluruh terpadu dan terkoordinasi untuk
menghasilkan program yang cakupannya tinggi efektif dan berkelanjutan.
Puskesmas Wara Utara Kota sebagai salah satu Puskesmas di Kota
Palopo ikut serta aktif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV
AIDS dengan mengadakan kegiatan berupa Klinik VCT dan IMS, penyuluhan
tentang HIV AIDS dan IMS ke kelompok resiko tinggi dan kelompok yang
rentan tertular yang menjadi populasi kunci dalam keberhasilan
penanggulanagn HIV AIDS ini.
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
1. Tujuan Umum
Program HIV- AIDS dan IMS di Puskesmas Wara Utara Kota
adalah pencegahan dan penanggulangan HIV -AIDS dan IMS di Masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Menemukan kasus baru penderita HIV -AIDS
dan IMS
b. Mencegah penularan HIV dan
c.Meningkatkan pengetahuan Masyarakat,Kelompok resiko tinggi dan
kelompok rentan tertular HIV tentang HIV- AIDS dan Penyakit Infeksi
Menular Seksual ( IMS )
Kepala
Gizi Penemuan Membantu
Lingkungan
Suspek dari terselengga
Kasus Gizi ranya acara
Buruk yang
diadakan
TB HIV Kolaborasi puskesmas
pemeriksaan di
HIV pada lingkungan
pasien TB
INSET Kerjasama
dalam
penemuan
kasus HIV
Puskesmas Pemeriksa
Non LKB an HIV
bagi
suspek
HI
V
Penyuluhan kapada
kelompok anak
sekolah
Mobile KTS
G. SASARAN
JADWAL
NO KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Hasil kegiatan penanganan HIV – AIDS dan IMS di puskesmas Wara Utara
Kota dicatat dalam registrasi dilaporkan dalam bentuk laporan bulanan dan aplikasi
SIHA dan dievaluasi dalam bentuk laporan tahunan mengetahui kepala puskesmas
diteruskan ke Dinas Kesehatan Kota Palopo
Dibuat di :
Pada Tanggal :
Program HIV Kepala Puskesmas Wara Utara Kota