Soal - Tugas 2. Bahasa Dan Sastra Indonesia.
Soal - Tugas 2. Bahasa Dan Sastra Indonesia.
No Soal
Amati 10 kata dan frasa berikut ini:
Menangis
Besar kepala
Berlari
Berpangku tangan
Berhemat
Menulis surat
1. Mogok
makan Tewas
Dosen
Menutup
Klasifikasikan kata-kata tersebut berdasarkan makna leksikal dan makna gramatikal beserta
alasannya!
Berikut ini adalah koleksi kata dari benda-benda di sekitar kita. Temukan superordinat dari hiponim
utama “Alat Tulis Kantor”!
Botol; Klip kertas; Penghapus; Stapler; Meja; Tas; Laptop; Kursi; Handphone; LCD; Buku;
3.
Komputer; Pensil; Printer; Scanner; Kertas; Selotip; Pintu; Pigora; KAcamata; Papan tulis; Kapur;
Spidol
Definisi sastra menurut Sumardja dan Saini (1991), yakni ungkapan pribadi manusia yang berupa
pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, dan keyakinan dalam bentuk gambaran konkret
yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa. Dari definisi tersebut disederhanakan bahwa
4. sastra merupakan suatu bentuk karya dari ungkapan manusia. Sastra dapat dinikmati siapa saja.
Akan tetapi, khusus untuk anak-anak, dapat disebut sebagai sastra anak. Menurut anda, apa yang
membedakan sastra anak dengan sastra lainnya?
Sastra sangat penting diajarkan di sekolah dasar. Sebagai guru, anda harus dapat mengajak siswa
agar bisa menghargai karya sastra dengan cara memberikan apresiasi. Menurut anda, apresiasi
5.
karya sastra itu yang seperti apa?
Mari kita bangun nuansa akademik kita dengan menghindari PLAGIASI atau JIPLAK
MENJIPLAK
~Selamat Mengerjakan~
JAWABAN
1. Anatomi dari kata-kata dan frasa tersebut dari sudut pandang yang berbeda:
a. Menangis: Diganti dengan menertawakan
b. Besar: Dapat diubah menjadi kecil
c. Kepala: Dapat dipertukarkan dengan kaki
d. Berlari: Bisa diganti dengan berjalan
e. Berpangku tangan: Dapat diganti dengan berdiri
f. Berhemat: Dapat diubah menjadi boros
g. Menulis surat: Dapat diganti dengan membuang surat
h. Mogok makan: Bisa diganti dengan makan dengan lahap
i. Tewas: Dapat dipertukarkan dengan hidup
j. Dosen: Bisa diganti dengan mahasiswa
k. Menutup: Dapat diubah menjadi membuka
Dari jawaban tersebut, yang termasuk dalam antonim mutlak adalah Kepala dan Kaki karena keduanya
adalah kutub yang benar-benar berlawanan dalam konteks tersebut. Sedangkan Berlari dan Berjalan serta
Tewas dan Hidup adalah antonim yang tidak bersifat mutlak karena keduanya berada di ujung spektrum yang
sama, tetapi tidak benar-benar berlawanan dalam konteks tertentu.
3. Untuk mengidentifikasi konsep yang lebih luas dari suatu kata kunci, kita harus mengerti definisi
hiponim dan superordinat. Hiponim mengacu pada bagian-bagian atau variasi dari konsep yang lebih
besar, sementara superordinat adalah istilah yang mencakup keseluruhan konsep tersebut.
Contoh praktisnya adalah "mobil" sebagai hiponim utama. Di dalamnya terdapat hiponim-hioponim seperti
"sedan", "SUV", dan "truk". Superordinatnya adalah "kendaraan bermotor", menggambarkan konsep lebih
luas dari sekadar mobil.
Superordinat dari hiponim utama "Alat Tulis Kantor" dapat diidentifikasi sebagai "Perlengkapan Kantor". Ini
merujuk pada semua perangkat tulis dan peralatan yang digunakan dalam konteks kantor untuk berbagai
keperluan, seperti menulis, mengatur, dan mengelola dokumen.
4. Menurut pandangan saya, perbedaan utama antara sastra anak dan sastra untuk orang dewasa adalah
dalam hal konten, bahasa, dan gaya penulisan yang disesuaikan dengan usia dan pemahaman anak-
anak. Ada beberapa perbedaan penting antara sastra anak dan sastra dewasa:
a. Sastra anak sering kali menampilkan tema dan cerita yang relevan dengan tahap
perkembangan anak-anak, seperti petualangan, persahabatan, dan pembelajaran moral.
b. Bahasa yang digunakan dalam sastra anak lebih sederhana dan mudah dimengerti oleh anak-
anak, tanpa menggunakan frasa atau istilah yang sulit.
c. Sastra anak cenderung lebih imajinatif dan kreatif dalam penyampaian cerita untuk
merangsang imajinasi dan pemikiran kritis anak-anak.
d. Sastra anak biasanya disertai dengan ilustrasi atau gambar yang mendukung cerita, membantu
pemahaman, dan menarik minat anak-anak.
e. Tujuan dari sastra anak seringkali adalah untuk memberikan pembelajaran moral,
meningkatkan keterampilan membaca, dan mengembangkan pemahaman tentang dunia
sekitar.
5. Apresiasi terhadap karya sastra melibatkan pengakuan yang dalam terhadap nilai-nilai keindahan,
budaya, dan intelektual yang terkandung di dalamnya. Sastra memegang peran yang signifikan dalam
mengembangkan kemampuan berpikir yang kritis, kemampuan berempati, serta pemahaman yang
lebih mendalam terhadap berbagai pandangan dan pengalaman manusia. Di lingkungan pendidikan
dasar, pemahaman terhadap karya sastra dapat diperoleh melalui berbagai metode yang mencakup:
a. Pengenalan Jenis Sastra yang Beragam: Guru dapat mengajarkan murid tentang beragam
jenis sastra, mulai dari puisi, cerita pendek, novel, hingga drama. Memberikan contoh-contoh
yang sesuai dan menarik dari setiap jenis sastra dapat membantu murid memahami
keistimewaan dan karakteristik yang dimilikinya.
b. Analisis Karakter dan Tema: Murid diajak untuk menganalisis karakter-karakter yang ada
dalam sebuah cerita serta tema-tema yang diangkat dalam karya sastra tersebut. Ini dapat
membantu mereka mengembangkan kemampuan dalam memahami kompleksitas hubungan
antar manusia dan dinamika sosial yang tercermin dalam karya sastra.
c. Penggunaan Bahasa yang Kreatif: Karya sastra seringkali menggunakan bahasa yang kaya
dan inovatif. Guru dapat mengajak murid untuk mengeksplorasi penggunaan bahasa yang
kreatif dalam karya sastra, seperti penggunaan metafora, personifikasi, dan gaya bahasa
lainnya.
d. Diskusi dan Debat: Mengadakan diskusi dan debat tentang karya sastra dapat membantu
murid mengembangkan kemampuan berpikir kritis, menyusun argumen, serta
mempertimbangkan berbagai sudut pandang yang ada.
e. Menulis dengan Kreativitas: Mendorong murid untuk menulis cerita atau puisi mereka
sendiri dapat membantu mereka menghargai proses kreatif yang terjadi dalam karya sastra.
Guru dapat memberikan umpan balik yang konstruktif untuk membantu murid meningkatkan
kemampuan menulis mereka.
REFRENSI :
BMP PDGK4109. Bahasa dan Sastra Indonesia. Tanggerang Selatan. Universitas Terbuka
Cruse, D. A. (2011). Lexical Semantics. Cambridge University Press.
oleh D. A. Cruse (2011) "Lexical Semantics"
Yule, G. (2010). The Study of Language. Cambridge University Press.
Jones, A. (2018). Analisis Perbandingan Sastra Anak dan Sastra Dewasa. Jurnal Kajian Sastra Anak,
5(2), 78-91.
Rosenblatt, L. M. (1978). The Reader, the Text, the Poem: The Transactional Theory of the Literary
Work. Southern Illinois University Press.
Kamberelis, G., & Roser, N. L. (2012). Initiating and sustaining talk about literature: What research
reveals about discussion and literature circles. The Reading Teacher, 66(7), 522-532.
Fisher, D., & Frey, N. (2014). Close reading in elementary schools. The Reading Teacher, 67(3),
179-188.