Anda di halaman 1dari 18

CATATAN BAHASA INBONESIA

SMAN 1 KOTA SERANG


Jl. Jendral Ahmad Yani No.39, RT.2/RW.5, Cimuncang, Kec. Serang, Kota Serang, Banten 42117

https://www.gramedia.com/literasi/virus/Apa itu?
Kenapa bisa disebut kata?
Contohnya?
Ciri – ciri?
Dasar dan turunannya dari, mana?
Kegunaannya apa?

1.) KATA :
• Dasar
• Berimbuhan

KATA DASAR
A.) Kata dasar adalah selain itu kata dasar merupakan kombinasi morfem yang oleh
bahasawan dianggap sebagai satuan terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas.
Kata dasar juga menjadi sebuah kata awalan yang belum ditambahkan imbuhan untuk sebuah
bahasa.

Contoh kata: pikir, buka, tutup, ambil. Merupakan pembentukan kata berimbuhan atau kata
turunan.

B.) Kata berimbuhan adalah kata dasar yang mendapatkan imbuhan atau tambahan afiks
sehingga akan membentuk kata baru.
Penambahan afiks ini disebut dengan afiksasi. Tambahan afiks dalam kata dasar yang berada
pada bagian depan disebut sebagai prefiks, dan bila di akhir disebut dengan sufiks.

Contoh: kata berimbuhan misalnya saja dari kata dasar 'Sapu' lalu diberi imbuhan me- maka
bentuk katanya berubah menjadi Menyapu.

NAMA : RICHO SAPUTRA


CATATAN BAHASA INBONESIA
SMAN 1 KOTA SERANG
Jl. Jendral Ahmad Yani No.39, RT.2/RW.5, Cimuncang, Kec. Serang, Kota Serang, Banten 42117

2.) Farsa
Frasa merupakan gabungan dua kata atau lebih yang membentuk suatu makna.
Frasa bersifat nonpredikatif atau yang sering dijelaskan sebagai gabungan kata yang mengisi
salah satu fungsi sintaksis (subyek, obyek, keterangan, dan pelengkap) dalam sebuah kalimat.

5 JENIS FRASA DAN CONTOHNYA

A.) FRASA EKSOSENTRIK


Frasa eksosentrik adalah frasa yang tidak memiliki konstruksi sama dengan unsur
pembentuknya. Artinya, salah satu unsur dari frasa eksosentrik tidak dapat saling mengisi
ketika dipisahkan.

Misalnya, frasa di sekolah pada kalimat, "Mika les piano di sekolah,". Ketika salah satu unsur
dari frasa di sekolah dihilangkan maka tidak menjadi unsur keterangan. Bila unsur di
dihilangkan dan berubah menjadi, "Mika les piano sekolah," maka maknanya menjadi berbeda.

B.) FRASA ENDOSENTRIK


Frasa endosentrik adalah frasa yang memiliki distribusi sama atau setara. Sehingga, ketika
salah satu unsur dihilangkan, frasa tersebut akan tetap dapat digunakan.

Misalnya, frasa motor matic pada kalimat, "Elsa mengendarai motor matic,". Meskipun salah
satu unsurnya dihilangkan menjadi, "Elsa mengendarai motor," maka maknanya tidak akan
mengalami perubahan.

C.) FRASA KOORDINATIF


Frasa koordinatif adalah frasa yang komponen pembentuknya terdiri dari dua komponen atau
lebih yang sama atau sederajat. Sebab bentuknya yang sederajat maka frasa ini dapat
dihubungkan dengan konjungsi koordinatif tunggal seperti, dan, atau, tetapi, maupun, dan lain-
lain.

Misalnya, frasa panjang pendek dapat diselipkan konjungsi koordinatif menjadi panjang dan
pendek serta panjang maupun pendek.

NAMA : RICHO SAPUTRA


CATATAN BAHASA INBONESIA
SMAN 1 KOTA SERANG
Jl. Jendral Ahmad Yani No.39, RT.2/RW.5, Cimuncang, Kec. Serang, Kota Serang, Banten 42117

D.) FRASA SUBORDINATIF


Frasa subordinatif adalah frasa yang unsur-unsurnya tidak mempunyai kedudukan yang
setara. Hal ini mengakibatkan di antara unsur-unsur itu tidak dapat saling menggantikan dan
tidak dapat disisipkan kata dan atau.

Misalnya, frasa laut luas maka tidak dapat dipisahkan menjadi laut atau luas ataupun laut dan
luas. Unsur keduanya tidak dapat dipisahkan.

D.) FRASA APOSITIF


Frasa apositif adalah frasa yang salah satu unsurnya sebagai keterangan. Namun, keterangan
itu dapat mengganti kedudukan yang diterangkannya.

Misalnya, frasa guru baru pada kalimat, "Pak Ahmad guru baru di sekolah kami,". Frasa guru
baru tersebut berfungsi untuk menjelaskan identitas Pak Ahmad.

3.) Klausa
Klausa adalah penggabungan kata yang terdiri atas subjek dan predikat.
Klausa biasanya dilengkapi dengan menggunakan objek, pelengkap, dan keterangan.

BERDASARKAN FUNGSINYA
Jenis klausa selanjutnya adalah klausa berdasarkan fungsinya. Maksudnya, klausa digunakan
dengan tujuan tertentu. Klausa jenis ini terbagi menjadi lima macam, yaitu:

A.) KLAUSA SUBJEK


Klausa objek maksudnya adalah klausa berfungsi sebagai subjek di dalam tatanan kalimat
dasar. Klausa sebagai objek ini biasanya terdapat di awal atau di akhir kalimat.

Contoh klausa subjek:


• Ibu menangis ketika tahu Roni mendapatkan nilai rapor yang jelek.

NAMA : RICHO SAPUTRA


CATATAN BAHASA INBONESIA
SMAN 1 KOTA SERANG
Jl. Jendral Ahmad Yani No.39, RT.2/RW.5, Cimuncang, Kec. Serang, Kota Serang, Banten 42117

B.) KLAUSA OBJEK


Klausa objek tentunya adalah klausa yang berfungsi menjadi objek di dalam suatu kalimat.
Objek dapat berupa objek langsung atau tidak langsung. Maksud dari objek langsung adalah
objek berupa kata kerja berimbuhan me-, sedangkan tidak langsung berimbuhan me-..-an

Contoh kalimat klausa objek:


• Ibu membeli makanan kesukaan adik (objek langsung)
• Ayah mendatangkan guru les untuk kakak yang sedang ujian (objek tidak langsung)
C.) KLAUSA PELENGKAP
Klausa pelengkap adalah klausa yang berfungsi untuk melengkapi kalimat dimana letaknya
bersebelahan dengan objek atau predikat. Klausa pelengkap tidak bisa diletakkan di awal
kalimat karena sifatnya yang melengkapi.

Contoh Kalimat klausa pelengkap:


• Tika menjadi murid terpintar di kelas itu.

D.) KLAUSA KETERANGAN


Klausa keterangan maksudnya adalah sebagai keterangan yang menjelaskan suatu kalimat.
Klausa keterangan dapat diletakan di posisi manapun di dalam suatu kalimat.

Contoh kalimat klausa keterangan:


• Mereka sedang belajar di sekolah dengan Ibu Suri sebagai pembimbingnya.

BERDASARKAN KATA NEGATIF PADA PREDIKAT


Klausa berdasarkan kata yang bersifat negatif terbagi menjadi dua macam, yaitu:

A.) KLAUSA NEGATIF


Klausa negatif adalah klausa yang predikatnya merupakan kata negatif seperti tidak, jangan,
bukan.

Contoh kalimat klausa negatif:

NAMA : RICHO SAPUTRA


CATATAN BAHASA INBONESIA
SMAN 1 KOTA SERANG
Jl. Jendral Ahmad Yani No.39, RT.2/RW.5, Cimuncang, Kec. Serang, Kota Serang, Banten 42117

• Kakak tidak datang ke sekolah

B.) KLAUSA POSITIF


Klausa positif adalah klausa yang predikatnya tidak mengandung kata negatif atau berarti
predikatnya lebih bersifat positif.

Contoh kalimat klausa positif:


• Adik sukses memenangkannya

BERDASARKAN UNSUR PREDIKATNYA


Klausa berdasarkan unsur predikatnya terbagi menjadi enam macam, yaitu:

KLAUSA VERBA
Klausa verba adalah klausa yang predikatnya berupa kata kerja. Klausa verba masih terbagi
menjadi dua macam, yaitu transitif dan intransitif.

Contoh kalimat klausa verba:


• Kakak sedang belajar bahasa asing.

Klausa Nomina
Klausa nomina adalah klausa yang predikatnya berupa kata benda.

Contoh kalimat klausa nomina:


• Dia adalah seorang mahasiswa S-3.

Klausa Adjektiva
Klausa Adjektiva adalah klausa yang predikatnya berupa kata sifat.

Contoh kalimat klausa adjektiva:

NAMA : RICHO SAPUTRA


CATATAN BAHASA INBONESIA
SMAN 1 KOTA SERANG
Jl. Jendral Ahmad Yani No.39, RT.2/RW.5, Cimuncang, Kec. Serang, Kota Serang, Banten 42117

• Kakak lebih pintar dibanding adik

Klausa Preposisional
Klausa preposisional adalah klausa yang menjadikan suatu kata depan menjadi predikat.

Contoh kalimat klausa preposisional:


• Ayah ke kantor diantar oleh kakak

Klausa Numeralia
Klausa numeralia maksudnya adalah klausa yang predikatnya berupa bilangan angka.

Contoh kalimat klausa numeralia:


• Sepasang sepatu telah dijual oleh kakak

Klausa Adverbia
Klausa Adverbia adalah klausa yang predikatnya berupa kata keterangan.

Contoh kalimat klausa adverbia:


• Dia murid paling pintar di sekolah ini.

4.) Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan
menyatakan makna yang lengkap.
5.) Jenis kalimat ----> SPOK sepelngkap dan fungsi nya

NAMA : RICHO SAPUTRA


CATATAN BAHASA INBONESIA
SMAN 1 KOTA SERANG
Jl. Jendral Ahmad Yani No.39, RT.2/RW.5, Cimuncang, Kec. Serang, Kota Serang, Banten 42117

KALIMAT BERDASARKAN TUJUAN

• KALIMAT PERINTAH
Kalimat perintah adalah kalimat yang bertujuan untuk memberikan perintah kepada seseorang
untuk melakukan sesuatu. Kalimat ini akan diakhiri tanda seru (!) yang pelafalannya dengan
intonasi tinggi.

Contoh: Tolong buka pintu stoples itu!

• KALIMAT BERITA
Kalimat berita merupakan kalimat yang bertujuan untuk memberitahukan atau
menginformasikan suatu hal. Kalimat berita diakhiri dengan tanda titik (.) yang dalam
pelafalannya diakhiri dengan intonasi menurun.

Contoh: Kita akan berangkat menonton pertandingan sepak bola sore nanti.

• KALIMAT SERUAN
Kalimat seruan yaitu kalimat yang bertujuan untuk mengungkapkan perasaan. Kalimat ini
diakhiri tanda seru (!) atau tanda titik (.) yang pelafalannya dengan intonasi tinggi.

Contoh: Wah, hebat sekali kamu!

• KALIMAT TANYA
Kalimat tanya adalah kalimat yang bertujuan untuk mengungkapkan pertanyaan terhadap
suatu hal. Kalimat ini berakhir dengan tanda tanya (?) dengan di dalamnya terdapat kata tanya
seperti bagaimana, di mana, kemana, kapan, siapa, mengapa, dan berapa.

Contoh: Berapa berat mobil itu?

NAMA : RICHO SAPUTRA


CATATAN BAHASA INBONESIA
SMAN 1 KOTA SERANG
Jl. Jendral Ahmad Yani No.39, RT.2/RW.5, Cimuncang, Kec. Serang, Kota Serang, Banten 42117

KALIMAT BERDASARKAN PENGUCAPAN

• KALIMAT LANGSUNG
Kalimat langsung adalah kalimat yang penulisannya menirukan omongan atau suara orang
lain. Ciri dari kalimat ini adalah terdapat dua tanda petik di awalan dan akhiran kalimat (“…”).

Contoh: Budi berkata, “Kamu sungguh cantik.”

• KALIMAT TIDAK LANGSUNG


Kalimat tidak langsung merupakan kalimat yang mengalami perubahan dari kalimat langsung
yang menggunakan tanda petik, ke bentuk berita yang tidak menggunakan tanda petik.

Contoh: Rahman mengatakan bahwa ia menginginkan Rahma menjadi pasangannya.

KALIMAT BERDASARKAN CARA PENYAJIAN

• KALIMAT MELEPAS
Kalimat melepas adalah kalimat yang berbentuk kalimat majemuk yang diawali dengan induk
kalimat dan diikuti oleh anak kalimat.

Contoh: Adit diperbolehkan pulang dari kantor bila sudah menyelesaikan tugas
kantornya.

• KALIMAT KLIMAKS
Kalimat klimaks merupakan kalimat yang berbentuk kalimat majemuk dengan diawali anak
kalimat lalu diikuti oleh kalimat utama.

Contoh: Karena tugas kantornya belum selesai, Adit tidak diperbolehkan untuk pulang.

NAMA : RICHO SAPUTRA


CATATAN BAHASA INBONESIA
SMAN 1 KOTA SERANG
Jl. Jendral Ahmad Yani No.39, RT.2/RW.5, Cimuncang, Kec. Serang, Kota Serang, Banten 42117

• KALIMAT BERIMBANG
Kalimat berimbang adalah kalimat yang berbentuk kalimat majemuk setara atau campuran.

Contoh: Harga PPN naik, pedagang dan konsumen mempermasalahkan harga yang
semakin naik.

KALIMAT BERDASARKAN POLA SUBYEK DAN PREDIKAT

• KALIMAT VERSI
Kalimat versi adalah kalimat yang sesuai dengan susunan dasar pola kalimat S-P-O-K
(subyek-predikat-obyek-keterangan).
Contoh : Andi membeli makanan ringan di toko klontong.

Keterangan :
Andi : subyek
Membeli : predikat
Makanan ringan : obyek
Di toko klontong : keterangan

• KALIMAT INVERSI
Kalimat inversi adalah kalimat yang predikatnya sebelum subyek. Biasanya kalimat ini dipakai
untuk penegasan atau penekanan.

Contoh: Tutup pintu itu! Keterangan: Tutup: predikat Pintu itu: subyek

NAMA : RICHO SAPUTRA


CATATAN BAHASA INBONESIA
SMAN 1 KOTA SERANG
Jl. Jendral Ahmad Yani No.39, RT.2/RW.5, Cimuncang, Kec. Serang, Kota Serang, Banten 42117

MACAM KALIMAT BERDASARKAN UNSUR KALIMAT

• KALIMAT LENGKAP
Kalimat lengkap adalah kalimat yang setidaknya mempunyai subyek dan predikat.

Contoh: Andi menutup pintu.

• KALIMAT TIDAK LENGKAP


Kalimat tidak lengkap yaitu kalimat yang tidak sempuran. Kalimat tidak lengkap berupa
kalimat yang hanya mempunyai subyek atau hanya predikat.

Contoh: Pulang, Yuk

MACAM KALIMAT BERDASARKAN JUMLAH FRASA

A.) KALIMAT TUNGGAL


Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya memiliki satu pola saja. Kalimat tunggal terdiri dari
dua macam, yaitu kalimat nominal dan kalimat verbal.

Penjelasannya:
• Kalimat nominal Adalah kalimat yang menggunakan kata benda sebagai predikatnya.

Contoh: Ibu saya adalah guru.


• Kalimat verbal Adalah kalimat yang menggunakan kata kerja sebagai predikatnya.

Contoh: Afifah mengepel.

NAMA : RICHO SAPUTRA


CATATAN BAHASA INBONESIA
SMAN 1 KOTA SERANG
Jl. Jendral Ahmad Yani No.39, RT.2/RW.5, Cimuncang, Kec. Serang, Kota Serang, Banten 42117

KALIMAT MAJEMUK
Kalimat majemuk yakni kalimat yang mempunyai dua pola (klausa) kalimat atau lebih. Kalimat
majemuk terdiri dari induk dan anak kalimat. Cara membedakan induk dan anak kalimat yaitu
ditandai dengan konjungsi atau kata penghubung. Terdapat empat macam kalimat majemuk,
yaitu majemuk setara, bertingkat, campuran, dan rapatan. Berikut ulasannya:

A.) KALIMAT MAJEMUK SETARA


Kalimat majemuk setara adalah kalimat gabungan antara dua kalimat tunggal atau lebih yang
kedudukannya sejajar atau sederajat.

Contoh: Rina menulis surat dan Rani yang mengirimnya.


2.) KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat gabungan antara dua kalimat tunggal atau lebih
yang kedudukannya berbeda.

Contoh: Adit pergi dari rumah karena bertengkar dengan adiknya.

3.) KALIMAT MAJEMUK CAMPURAN


Kalimat majemuk campuran adalah kalimat gabungan antara majemuk setara dengan
majemuk bertingkat.

Contoh: Dani bermain game dengan Abid dan Ramdan mengerjakan tugas, ketika Adit
datang ke rumah Dani.

4.) KALIMAT MAJEMUK RAPATAN


Kalimat majemuk rapatan adalah gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subyek,
predikat, atau obyek yang sama. Bagian yang sama hanya disebutkan sekali.
Contoh: Afifah pandai berbahasa Indonesia, Spanyol, dan Korea.

NAMA : RICHO SAPUTRA


CATATAN BAHASA INBONESIA
SMAN 1 KOTA SERANG
Jl. Jendral Ahmad Yani No.39, RT.2/RW.5, Cimuncang, Kec. Serang, Kota Serang, Banten 42117

MACAM KALIMAT BERDASARKAN SUBYEK

KALIMAT AKTIF
Kalimat aktif adalah kalimat yang unsur subyeknya melakukan suatu tindakan atau pekerjaan.
Terdapat dua macam kalimat aktif, yakni:

A.) KALIMAT AKTIF TRANSITIF


Kalimat aktif transitif adalah kalimat yang predikatnya berawalan ‘me-‘ dan selalu dapat
diubah ke dalam bentuk kalimat pasif yang predikatnya berawalan ‘di-‘.

Contoh: Rama menyapu halaman rumah (kalimat aktif). Dapat diubah menjadi halaman
rumah disapu oleh Rama (kalimat pasif).

B.) KALIMAT AKTIF INTRANSITIF


Kalimat aktif intransitif adalah kalimat yang predikatnya berawalan ‘ber-‘ dan tidak dapat
diubah menjadi kalimat pasif.

Contoh: Kami berjaga di luar rumah. Kalimat pasif Kalimat pasif merupaka kalimat yang
subyeknya melakukan suatu tindakan.

C.) Kalimat pasif dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kalimat pasif biasa dan zero.
Kalimat pasif biasa Kalimat pasif biasa adalah kalimat pasif yang predikatnya selalu berawalan
dengan imbuhan ‘di-‘, ‘ter-‘, dan ‘ke-an’.

Contoh: Halaman rumah disapu Budi. Kalimat pasif zero Kalimat pasif zero yaitu
kalimat pasif yang predikatnya berakhiran ‘-kan’ sehingga membuat awalan ‘di-‘
menghilang dari predikat.

D.) Predikat juga bisa menggunakan kata dasar yang bersifat kata kerja, kecuali kata kerja
‘aus’ yang tidak bisa menggunakan awalan ‘me-‘ dan ‘ber-‘.

Contoh: Akan saya tunjukkan kepadamu…

NAMA : RICHO SAPUTRA


CATATAN BAHASA INBONESIA
SMAN 1 KOTA SERANG
Jl. Jendral Ahmad Yani No.39, RT.2/RW.5, Cimuncang, Kec. Serang, Kota Serang, Banten 42117

6.) KALIMAT SIMPLEKS


• Kalimat simpleks adalah kalimat tunggal yang terdiri dari satu klausa atau satu struktur
predikat.

7.) KALIMAT KOMPLEKS


• Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri atas klausa utama dan klausa subordinatif.
Klausa utama pada kalimat kompleks merupakan klausa yang bisa berdiri sendiri menjadi
kalimat lepas.

•) kalimat majemuk setara


•) kalimat majemuk bertingkat
8.) NOMINA :
Nomina adalah kategori yang secara sintaksis tidak mempunyai potensi untuk bergabung
dengan partikel tidak. Namun demikian, nomina mempunyai potensi untuk didahului oleh
partikel dari.

Ciri-ciri dan Contoh Nomina, Nomina berbentuk sebagai ciri-ciri di bawah ini :

A.) NOMINA DASAR seperti:


• Batu
• Ketela
• Sirop
• Udara
• Radio
• Kemarin
• Barat
• Kertas

NAMA : RICHO SAPUTRA


CATATAN BAHASA INBONESIA
SMAN 1 KOTA SERANG
Jl. Jendral Ahmad Yani No.39, RT.2/RW.5, Cimuncang, Kec. Serang, Kota Serang, Banten 42117

B.) NOMINA TURUNAN

Nomina berafiks, seperti: keuangan, gerigi, perpaduan.


Nomina reduplikasi, seperti: tetamu, rumah-rumah, pepatah.
Nomina hasil gabungan proses, seperti: batu-batuan, kesinambungan.

Nomina yang berasal dari pelbagai kelas karena proses:


• Deverbalisasi, seperti permandian, pengembangan, penganggur, kebersamaan
• Deajektivalisasi, seperti kelebihan, keterlaluan
• Penggabungan, seperti jatuhnya, tridarma

C.) Nomina paduan leksem, seperti: daya juang, loncat indah, cetak lepas, tertib acara, jejak
langkah.
D.) Nomina paduan leksem gabungan, seperti: pendayagunaan, pengambilalihan, kejaksaan
tinggi, ketatabahasaan.

I.) VERBA :
Verba adalah kata yang menggambarkan proses, menunjukkan perbuatan, atau keadaan.

VERBA DASAR DAN VERBA TURUNAN


Verba dibagi menjadi dua macam, yaitu verba dasar dan verba turunan. Verba asal adalah
verba yang dapat berdiri sendiri, sedangkan verba turunan merupakan verba yang dibentuk
melalui proses transposisi, penambahan afiks, reduplikasi (pengulangan), atau pemajemukan
(pemaduan).

NAMA : RICHO SAPUTRA


CATATAN BAHASA INBONESIA
SMAN 1 KOTA SERANG
Jl. Jendral Ahmad Yani No.39, RT.2/RW.5, Cimuncang, Kec. Serang, Kota Serang, Banten 42117

Contoh kata verba dasar:


• Makan • Bangun
• Minum • Lari
• Pergi • Tidur
• Pulang • Jatuh
• Duduk

Contoh kata verba turunan:


• Membeli
• Menyapu
• Bersepeda
• Menulis
• Bernyanyi
• Menerka-nerka, merupakan contoh verba turunan hasil reduplikasi
• Jatuh bangun, merupakan contoh verba turunan hasil pemaduan verba jatuh dan bangun

Contoh penggunaan verba asal dalam kalimat adalah sebagai berikut:

1. Kita perlu tidur sekitar delapan jam dalam satu hari.


2. Aku sudah duduk di kursi ini selama satu jam.
3. Kita akan pergi ke Semarang besok pagi.
4. Dita sudah pulang ke rumahnya sejak 15 menit yang lalu.
5. Budi jatuh dari pohon manga di depan rumahnya pada hari Senin.

NAMA : RICHO SAPUTRA


CATATAN BAHASA INBONESIA
SMAN 1 KOTA SERANG
Jl. Jendral Ahmad Yani No.39, RT.2/RW.5, Cimuncang, Kec. Serang, Kota Serang, Banten 42117

Penggunaan verba turunan dalam kalimat dapat dilihat pada contoh di bawah ini:

1. Keluarga Tono bersepeda bersama-sama setiap hari Sabtu.


2. Ibu membeli sayur asem di warung nasi milik Bu Sita.
3. Kakak sedang menyapu halaman rumah.
4. Usaha Pak Dono mengalami jatuh bangun selama dua tahun.
5. Adik sedang menulis surat untuk temannya di Padang.

NAMA : RICHO SAPUTRA


CATATAN BAHASA INBONESIA
SMAN 1 KOTA SERANG
Jl. Jendral Ahmad Yani No.39, RT.2/RW.5, Cimuncang, Kec. Serang, Kota Serang, Banten 42117

1.) Contoh dari nomina konkret antara lain:


Manusia, Binatang, Rumah, Buku, Kertas, bullpen, pensil, sepeda motor dan lain sebagainya.

2.) Frasa nomina merupakan hasil pengembangan dari nomina (kata benda).
Contoh frasa nomina adalah sebagai berikut. Gitar listrik—"Dia senang sekali bermain gitar
listrik setiap kali dia datang ke studio musik itu." Layar kaca—"Acara itu akan ditayangkan untuk
pertama kalinya di layar kaca (TV) bulan depan."

3.) Contoh Kalimat Deskripsi Bagian :

• Sapi adalah hewan berkaki empat dan memiliki kelenjar susu.


• Rambutan adalah buah yang memiliki daging berwarna putih dan memiliki biji.
• Ikan paus pembunuh memiliki corak hitam dan putih di sekujur tubuhnya.
• Cecak memiliki kemampuan untuk memutuskan ekornya ketika dirinya merasa terancam.

4.) Kalimat simpleks adalah kalimat yang memiliki satu subjek dan predikat. Secara sederhana,
kalimat simpleks terdiri dari satu klausa saja.

Contoh kalimat simpleks


1. Navisha belajar menari.
2. Zerrel terjatuh dari sepeda.
3. Burung bertengger di jendela kamar kakak.
4. Ibu lupa mematikan televisi.
5. Priza dan Kezia pergi ke kebun raya.
6. Penyanyi bernyanyi di atas panggung.
7. Buku tulis Meta tertinggal di sekolah.
8. Ibu guru meminta Dita untuk menjawab pertanyaan.
9. Ibu pulang dari luar kota membawa oleh-oleh.
10. Teman Ica tidak mau berbagi makanan.

NAMA : RICHO SAPUTRA


CATATAN BAHASA INBONESIA
SMAN 1 KOTA SERANG
Jl. Jendral Ahmad Yani No.39, RT.2/RW.5, Cimuncang, Kec. Serang, Kota Serang, Banten 42117

5.) kalimat kompleks adalah kalimat yang memiliki dua klausa, yaitu klausa utama (induk
kalimat) dan klausa kedua (anak kalimat). Kalimat kompleks biasa disebut juga dengan sebutan
kalimat majemuk bertingkat.

Contoh kalimat kompleks


1. Dari tadi dia hanya diam saja, sedangkan saya sudah bekerja keras.
2. Ibu berbelanja di pasar tadi pagi tetapi tidak bersama kakak.
3. Budi selalu semangat membantu ayahnya sedangkan adiknya lebih suka bermain.
4. Semua orang di gunung itu menjadi panik karena ada kabar gempa bumi.
5. Jena menanam bunga mawar dan dia sangat rajin merawatnya.
6. Aku membeli sepatu baru, tetapi ukurannya terlalu besar saat dicoba.
7. Ibu mulai menyalakan lampu ketika hari mulai gelap.
8. Ibu memasak ikan goreng dan merebus sayur bayam di dapur.
9. Rani membeli mainan baru jika tabungannya sudah banyak.
10. Asya bangun tidur setelah dibangunkan oleh ibunya.

6.) Klausa Lengkap


1. Kami sedang bekerja (Kami = subjek, sedang bekerja = predikat)
2. Ibu memasak (Ibu = subjek, memasak = predikat)
3. Andi sekolah hari ini (Andi = subjek, sekolah = predikat, hari ini = keterangan)

7.) Contoh konjungsinya,


yaitu sesudah, setelah, sebelum, jika, jikalau, bila, andaikan, seandainya, seumpamanya, agar,
supaya, biar, meskipun, sekalipun, biarpun, seakan-akan, seolah-olah, seperti, sebab, karena,
sehingga, bahwa, dan dengan.

NAMA : RICHO SAPUTRA

Anda mungkin juga menyukai