SELAYANG PANDANG

NGOBROL BARENG WANG TEMPIRAI

BAGAIMANA MEMBANGUN DESA TEMPIRAI
JADI DESA SWASEMBADA

OLEH
MPPDT
 4 (EMPAT) KLASIFIKASI DESA
1. Desa Tradisional atau pra-desa adalah tipe desa pada masyarakat suku
terasing yang seluruh kehidupan masyarakatnya masih sangat tergantung
dengan alam mulai dari cara bercocoktanam, pemeliharaan kesehatan,
pengobatan dan pengolahan makanan. Biasanya pola seperti terjadi pada
desa dengan wilayah yang terpencil dan jauh dengan kelompok masyarakat
yang lain sehingga warganya lebih tertutup. Pola hubungan antar warganya
sangat erat dan desa itu belum memiliki berbagai sarana yang memadai untuk
mendukung mobilitas sosial.
2. Desa Swadaya adalah desa yang masih memiliki berbagai situasi yang
terbatas seperti penduduk yang jarang, peri kehidupan yang masih terikat
dengan adat-istiadat, lembaga-lembaga masyarakatnya masih sangat
sederhana dan tingkat pendidikan warganya masih sangat rendah. Kegiatan
ekonomi penduduknya masih bergantung dengan alam seperti bertani.
Biasanya desa seperti ini berada di lokasi terpencil dan oleh karena berbagai
keterbatasannya sistem mata pencaharian masih berpusat pada pemenuhan
kebutuhan sehari-hari saja. Lokasinya yang jauh dan kurangnya sarana seperti
jalan raya membuat warga desa Swadaya masih terbelakang.
 Lanjutan…………
3.Desa Swakarya sering juga disebut desa peralihan antara desa swadaya
dan dan desa swasembada. Desa Swakarya memiliki ciri seperti adat-
istiadatnya masih dijalankan tetapi sudah tidak mengikat lagi, sudah mulai
beradaptasi dengan teknologi dan peralatan canggih dan tidak tersiolasi
seperti halnya desa swadaya. Letak desa Swakarya tidak terlalu jauh dari
pusat ekonomi atau kota sehingga lebih mudah mendapatkan berbagai
akses untuk mendukung aktivitas ekonomi warga. Mata pencaharian
warga juga mulai beraneka-ragam, tida lagi hanya mengandalkan sektor
agraris. Di desa ini warga juga roda pemerintahan desa sudah berjalan
cukup efektif dan masyarakat punya semangat gotong-royong yang
sangat baik.
Warga desa swakarya sudah memiliki tingkat pendidikan yang cukup
memadai dan desa ini juga sudah memilik sarana transportasi seperti
jalan untuk menciptakan pergerakan ekonomi dan sosial. Sehingga, jarak
sudah tidak lagi menjadi penghalang bagi warganya untuk menciptakan
aktivitas sosial lainnya. Masyarakat desa seperti ini sudah mulai mampu
meningkatkan taraf kehidupannya dengan hasil kerjanya sendiri.
Desa swakarya merupakan Desa yang tingkatannya lebih maju
dibandingkan desa swadaya. Masyarakatnya mulai mau berubah mengikuti
perkembangan zaman serta lebih terbuka terhadap sesuatu yang baru.
Adat istiadat juga masih ada dan mulai mengalami transisi sesuai dengan
perubahan yang terjadi di desa itu sendiri. Tidak hanya itu, sedikit demi
sedikit infrastruktur sudah mulai dibangun yang tentunya sangat
bermanfaat untuk warga sekitar.
Adapun ciri-ciri lain dari desa Swakarya adalah sebagai berikut :
1. Sudah mulai terbuka dengan pengaruh dari luar daerah
2. Masih menjalankan adat tetapi tidak terikat secara penuh
3. Masyarakatnya sudah mulai mengenal teknologi dan mulai
menggunakan hal tersebut
4. Terdapat sarana yang cukup memadai, seperti kesehatan,
perekonomian, pendidikan, dan prasarana penunjang lainnya
5. Akses menuju wilayah lain sudah lebih mudah
6. Lapangan pekerjaan sudah mulai beragam
 Lanjutan……….

Desa Swasembada adalah Desa yang paling maju di antara ketiga desa
sebelumnya. Perikehidupan waga Desa ini sudah maju dan hasil
produksi warga Desa bisa memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya.
Warga Desa sudah menguasai teknologi dan memiliki berbagai alat
untuk mendukung aktivitas ekonomi mereka karena warga Desa ini
memiliki pendidikan tinggi, pekerjan yang beragam dan pola berpikir
yang udah sangat rasional.
Warga Desa Swasembada sudah tidak terikat adat-istiadat dan tidak
lagi terisolir. Lokasinya yang dekat dengan kota membuat Desa ini
memiliki berbagai pilihan bagi warga untuk bekerja dan memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Tidak hanya infrastrukturnya yang maju, bidang pendidikan dan
perekonomiannya pun sudah lebih maju dibandingkan desa swakarya dan
swadaya.
Masyarakatnya sudah mulai mau menyumbangkan ide serta berpartisipasi
untuk mengembangkan wilayahnya kearah yang lebih baik.
Ciri-ciri dari Desa Swasembada adalah sebagai berikut;
1. Akses ke kecamatan atau Ibu Kota Kabupaten/Propinsi mudah
2. Di desanya sudah mulai memiliki penduduk yang padat
3. Masyarakatnya sudah tidak terikat oleh adat
4. Sudah memiliki fasilitas yang lebih maju, komplit, serta memadai
5. Masyarakatnya sudah mulai berpikir kritis dan kreatif
6. Peduli dan berpartisipasi terhadap kegiatan pembangunan desa
9 (SEMBILAN) POTENSI BESAR DESA TEMPIRAI JADI DESA SWASEMBADA
1. JUMLAH PENDUDUK BESAR & SDM SUDAH MENCUKUPI
2. PUNYA DANAU YANG INDAH POTENSI DIBANGUN DESA WISATA, ADA ARUS UANG MASUK
KE DESA TEMPIRAI RAYA YANG AKAN MENGGERAKKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT
DESA TEMPIRAI RAYA.
3. PINGGIR DANAU DESA TEMPIRAI BISA OPTIMALKAN BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR
4. AKSES TRANSPORTASI MUDA DAN DILEWATI JALUR TRANS PALI PALEMBANG (JIKA AKSES
JEMBATAN MUSI DI DESA KROYA DI BANGUN), POTENSI DIKEMBANGKAN USAHA JASA
RUMAH MAKAN, JUALAN OLEH2 DAN CENDERA MATA
5. MEMILIKI PAYE-PAYE SUMBER AIR BERSIH DAN BISA DIJADIKAN TEMPAT SUMBER AIR BERSIH
DAN BUDIDAYA IKAN PAYE
6. PINGGIR PAYE-PAYE DITANAM POHON ENAU AGAR TERMPIRAI BISA JADI SENTRA PRODUKSI
GULA AREN, SAPU IJUK, ATAP DAN SAPU LIDI ATAU POHON REMBIYE BUAT SAGU
7. SEKITAR20 METER KIRI-KANAN TANAH PINGGIR DANAU ATAU SUNGAI BISA JADI KEBUN MILIK
DESA YANG DIKELOLA BUMDES (MINTA REKOMENDASI DINAS PU PENGAIRAN) DITANAM
POHON ENAU DAN KIRI-KANAN JALAN DESA TANAM POHON JENGKOL.
8. OPTIMALISASI PERAN 4 (EMPAT) BUMDES MEMBENTUK PARA BUMDES SUPAYA PEMUPUKAN
MODALNYA CEPAT
9. MEMILIKI BANGUNAN TPS 3R UNTUK PROGRAM PENGENDALIAN SAMPAH YG PRODUKTIF
HASILKAN INCOME DESA DAN CIPTAKAN DESA TEMPIRAI RAYA BERSIH
 6 (ENAM) PEMIKIRAN STRATEGIS MEWUJUDKAN DESA SWASEMBADA
1. LAKUKAN GERAKAN MASYARAKAT MENANAM DAN MERAWAT POHON
PRODUKTIF MEMANFAATKAN LAHAN KOSONG (ENAU, REMBIYE, JENGKOL,
PINANG, RAMBUTAN, MENGKUANG, RUMBAI DLL).
2. DORONG PEMUDA SEBAGAI MOTOR PENGGERAK MASYARAKAT AGAR
PRODUKTIF BUKAN KONSUMTIF.
3. OTIMALISASI PERAN SERTA KELOMPOK/ELEMEN MASYARAKAT AGAR PEDULI
DAN BERPARTISIPASI TERHADAP KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA MENUJU
DESA SWASEMBADA, KEMBANGKAN KERAJINAN ASLI DESA UNTUK SOVENIR.
4. BEKERJA SAMA DENGAN UNIVERSITAS, ORMAS ATAU PEGIAT PEDULI DESA
UNTUK EDUKASI DAN ADVOKASI MASYARAKAT
5. PEMDES BERPERAN JADI FASILITATOR DAN MOTIVATOR UNTUK CIPTAKAN
MASYARAKAT YG KREATIF DAN INOVATIF.
6. MPPDT BERSAMA PASAT, PAKAT DAN IRATE MENGORGANISIR PERANTAU ASAL
TEMPIRAI AGAR BERSATU UNTUK BERKONTRIBUSI DALAM PEMBANGUNAN
DESA TEMPIRAI
POTENSI PENGEMBANGAN UMKM YG DIBINA OLEH PARA BUMDES
1. UNIT PENGOLAHAN SINGKON JADI GETUK (GORENG & BIASA), TAPAI KERING (PEUYEM),
ANEKA KERIPIK SINGKONG
2. UNIT PENGOLAHAN JENGKOL (KERIPIK DLL)
3. UNIT PRODUKSI TAHU, TEMPE DAN ONCOM
4. UNIT KERAJINAN ANYAMAN
5. UNIT PENGOLAHAN IKAN AIR TAWAR
6. UNIT PEMBIBITAN POHON HIAS BUNGA DARI SPECIES HUTAN TEMPIRAI
7. UNIT PENGOLAHAN HASIL ALAM : MADU ALAM, GULA AREN (MANIS KABUNG), KOLANG
KALING, MANISAN KELUMBI, KERIPIK DAUN PAKIS.
8. BUAT EVENT UNTUK HADIRKAN ORANG LUAR KE DESA TEMPIRAI RAYA
1) FESTIVAL KULINER KHAS TEMPIRAI DILAKSANAKAN MINGGUAN DIBALAI DESA
2) FESTIVAL SENI BUDAYA ANTAR DUSUN BINAAN KADUS DESA TEMPIRAI RAYA
3) SEDEKAH BEDUSUN DAN FESTIVAL BUDAYA TEMPIRAI RAYA
ANCAMAN, GANGGUAN, HAMBATAN DAN TANTANGAN (AGHT)
PEMBANGUNAN DESA SWASEMBADA DI TEMPIRAI RAYA

1. ASPEK KEAMANAN DAN KETERTIBAN : BELUM ADA SISTIM

PENGENDALIAN KEAMANAN LINGKUNGAN
2. ASPEK KEBERSIHAN : BELUM ADA SISTIM PENGENDALIAN
SAMPAH RUMAH TANGGA DAN BINATANG TERNAK KAKI 4
3. ASPEK SEJUK DAN INDAH : BELUM DIBUDAYAKAN GERAKAN
MENANAM DAN MERAWAT LINGKUNGAN YANG INDAH
4. ASPEK RAMAH : SUDAH ADA PERLU MENINGKATKAN BUDAYA 3S
(SALAM, SAPA, SENYUM)
5. ASPEK KENANGAN : CIPTAKAN CENDERA MATA KHAS TEMPIRAI
 PROFILE DESA SWASEMBADA
1. HASIL PRODUKSI DESA BISA MENCUKUPI KEBUTUHAN DASAR DESA
2. NERACA PERDAGANGAN DESA SURPLUS
3. PERPUTARAN UANG MASYARAKAT DESA TIDAK DIBAWA KELUAR DESA
4. ADA SUMBER PENDAPATAN DESA UNTUK PEMBANGUNAN DESA
5. PERAN DAN FUNGSI BUMDES BISA OPTIMAL
6. PRODUKTIVITAS WARGA DESA TINGGI
7. MASYARAKAT DESA RUKUN MENDUKUNG PROGRAM PEMDES
8. KEHIDUPAN KEAGAMAAN MASYARAKAT DESA BERJALAN BAIK
9. PENGEMBANGAN POTENSI SOSIAL DAN BUDAYA DALAM MENUNJANGAN
PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT DESA BISA DIOPTIMALKAN
 “THINK BIG START SMALL”

DENGAN KONSEP 3 M

MULAI SEKARANG
MULAI DARI YANG MUDAH DILAKUKAN
MULAI DARI DIRI SENDIRI

SEKIAN-TERIMA KASIH