Anda di halaman 1dari 3

Nama: Aldy Rafsanjani

NIM: D111211033
Tugas 3

1. Jelaskan eksperimen dari darcy yang menjadikan persamaan tersebut menjadi


sebuah hukum?
Jawaban:
Eksperimen yang dilakukan oleh Henry Darcy pada tahun 1856 merupakan
salah satu tonggak penting dalam pemahaman tentang aliran fluida dalam
media berpori seperti tanah dan batuan. Darcy melakukan eksperimen dengan
memperkenalkan air ke dalam silinder berisi lapisan pasir yang berpori.
Dalam eksperimennya, Darcy memperhatikan bahwa laju aliran air melalui
media berpori ternyata bergantung pada beberapa faktor, seperti perbedaan
tekanan antara dua titik dalam media berpori, luas penampang melintang
media tersebut, serta panjang jalur yang dilalui oleh aliran tersebut.
Hukum Darcy menyatakan prinsip yang mengatur pergerakan fluida dalam
suatu zat. Persamaan hukum Darcy menggambarkan kemampuan cairan
untuk mengalir melalui media berpori seperti batu. Hukum tersebut
didasarkan pada kenyataan bahwa aliran antara dua titik berbanding lurus
dengan perbedaan tekanan antar titik, jarak, dan keterhubungan aliran dalam
batuan antar titik. Mengukur interkonektivitas dikenal sebagai permeabilitas.

Untuk memahami aspek matematis di balik aliran cairan dalam suatu zat,
hukum Darcy dapat digambarkan sebagai, Hukum Darcy menjelaskan
hubungan antara laju pelepasan sesaat melalui media berpori dan penurunan
tekanan pada jarak tertentu.
Dengan menggunakan konvensi tanda tertentu, hukum Darcy dinyatakan
sebagai:

Di mana:
Q adalah laju aliran air
K adalah konduktivitas hidrolik
A adalah luas penampang kolom
dh/dl menunjukkan gradien hidrolik.
Salah satu penerapan hukum Darcy adalah mengalirkan air melalui
akuifer. Hukum Darcy dengan persamaan kekekalan massa setara dengan
persamaan aliran air tanah, menjadi salah satu hubungan dasar
hidrogeologi. Hukum Darcy juga diterapkan untuk menggambarkan aliran
minyak, gas, dan air melalui reservoir minyak bumi. Aliran cairan di dalam
batuan diatur oleh permeabilitas batuan. Permeabilitas harus ditentukan
dalam arah horizontal dan vertikal. Misalnya, serpih terdiri dari
ketidakmungkinan yang kurang vertikal. Hal ini menunjukkan bahwa cairan
tidak mudah mengalir naik turun melalui lapisan serpih tetapi lebih mudah
mengalir dari sisi ke sisi.

2. Gambarkan dan jelaskan apa yang dimaksud dengan artesis pada sistem air
tanah?
Jawab:
Artesis adalah istilah yang digunakan dalam hidrogeologi untuk
menggambarkan kondisi di mana air tanah dalam suatu akuifer naik ke
permukaan tanah tanpa bantuan pompa atau pengeboran sumur. Kondisi
artesis terjadi ketika suatu akuifer terperangkap di antara dua lapisan material
yang tidak permeabel, seperti tanah liat atau batuan padat di atas dan di
bawahnya. Air di dalam akuifer tersebut terjebak di antara lapisan-lapisan ini
dan mendapat tekanan yang cukup untuk mengalir ke permukaan tanah secara
alami jika terdapat celah atau rekahan yang memungkinkan. Untuk
memahami konsep artesis, kita bisa membayangkan sebuah akuifer yang
terletak di bawah permukaan tanah dan terisolasi oleh lapisan impermeabel
di atas dan di bawahnya. Air tanah terakumulasi dalam akuifer ini, dan
tekanan yang dihasilkan oleh berat air di atasnya menyebabkan air tersebut
terdorong ke atas melalui celah atau rekahan dalam lapisan impermeabel
tersebut. Akibatnya, air tanah bisa muncul secara spontan di permukaan tanah
atau membentuk mata air artesis.

Kondisi artesis sering kali menghasilkan aliran air yang kuat dan stabil dari
mata air tanah yang terbentuk secara alami. Mata air artesis ini sering menjadi
sumber air yang penting bagi kehidupan manusia dan ekosistem di sekitarnya.
Dalam beberapa kasus, sistem artesis juga dapat dimanfaatkan untuk
keperluan irigasi, pasokan air minum, dan industri tanpa perlu menggunakan
pompa tambahan, karena tekanan alami dalam sistem tersebut sudah cukup
untuk memompa air ke permukaan tanah.

Anda mungkin juga menyukai