Anda di halaman 1dari 3

2. 1. BMT melakukan pembiayaan qardh, yang merupakan pembiayaan tanpa margin dan bagi hasil.

2. Sebanyak 205 nasabah mendaftar untuk pembiayaan qardh


3.Pembayaran angsuran pinjaman dilakukan setiap minggu selama 50 kali angsuran. Jika nasabah telat
membayar, akan diberikan peringatan, dan jika terlambat lebih dari 3 kali, akan ditangani oleh
supervisor. Alur pembayaran angsuran dilakukan melalui ketua kelompok pada saat HALMI.
4. Melakukan upaya agar nasabah mengembalikan pinjaman melalui HALMI dan mediasi jika terjadi
wanprestasi.

3. Ramadhan Rizki Putra, Dkk


Analisis Produktivitas Perbankan Syariah di Indonesia Dalam Mengelola Dana Sosial
- Produktivitas perbankan syariah meningkat sebesar 32.2% dalam mengelola dana sosial, didukung
oleh peningkatan teknologi. Sebagian besar bank syariah efisien dalam mengelola dana sosial, namun
ada beberapa yang masih mengalami inefisiensi. Hanya BRISyariah yang mengalami penurunan
produktivitas. Penelitian ini penting untuk mengevaluasi kontribusi perbankan syariah dalam
menciptakan kesejahteraan masyarakat.

4. Siska Hana Pertiwi, Iza Haniffudin


Analisis Qardh dalam pembiayaan rahn dilembaga keuangan syariah Indonesia
- Pembiayaan usaha melalui akad Qardh dan Rahn dalam Lembaga Keuangan Syariah. Qardh adalah
pinjaman tanpa imbalan yang harus dikembalikan, sedangkan Rahn adalah pinjaman dengan jaminan
harta. Keduanya bertujuan untuk mendukung usaha masyarakat dan berjalan dalam bingkai syariah.
Lembaga Keuangan Syariah harus mampu mengelola risiko keuangan dan memperoleh kepercayaan
masyarakat. Pembiayaan melalui Qardh dan Rahn diakui keabsahannya dalam Undang-Undang
Perbankan Syariah. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya adalah melakukan penelitian lebih lanjut
mengenai Qardh dan Rahn, serta sosialisasi lebih lanjut mengenai produk pembiayaan LKS kepada
masyarakat. Praktik Qardh dan Rahn dalam Lembaga Keuangan Syariah memiliki perlindungan hukum
bagi nasabah dan harus diterapkan dengan prinsip kehati-hatian. Akad Qardh sering menggunakan
jaminan Rahn untuk memberikan keamanan bagi nasabah atau LKS. Landasan normatif Qardh dan Rahn
dapat ditemukan dalam Al-Qur'an, Hadist, dan Fiqh Muamalah. Qardh adalah pinjam meminjam harta
yang harus dikembalikan tanpa tambahan, sedangkan Rahn adalah akad utang piutang dengan jaminan
barang milik penghutang.

5. Ahmad Kani Hasbullah, Khusnul Fikriyah


Implikasi Program Agen Kebaikan Terhadap Penghimpunan Dana ZIS LAZ IZI Jawa Timur
- program agen kebaikan memiliki implikasi yang positif terhadap penghimpunan dana ZIS Inisiatif
Zakat Indonesia (IZI) Jawa Timur. dapat dilihat dari perolehan dana yang cukup stabil dan meningkat
dari program agen kebaikan setiap bulannya selama program dijalankan.
Perolehan dana dari program agen kebaikan cukup membantu pada penghimpunan dana ZIS Inisiatif Zakat
Indonesia (IZI) Jawa Timur. ditambah lagi program ini baru berjalan selama 9 bulan. Dengan adanya
program agen kebaiakan ini juga berdampak positif pada penghimpunan dana dari program-program yang
lain, karena dengan program agen kebaikan ini sangat membantu mengenalkan identitas lembaga dan
menyebarluaskan informasi program-program Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Jawa Timur kepada
masyarakat.

6. RISKI MAULANA SYAEFULOH


PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM UPAYA OPTIMALISASI
PENERIMAAN DAN PENYALURAN DANA ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH PADA BAZNAS
KOTA PONTIANAK
- 1. Sistem pencatatan transaksi pada BAZNAS Kota Pontianak belum terintegrasi dengan baik,
dikarenakan pencatatan transaksinya belum memiliki alur Sistem Informasi akuntansi yang cukup baik.
2. Penerimaan dan penyaluran dana ZIS yang belum cukup optimal pada BAZNAS Kota Pontianak
dikarenakan BAZNAS Kota Pontianak belum mampu merancang Sistem Informasi Akuntansi dengan
baik, yang mana SIA ini sangat membantu dalam optimalisasi penerimaan dan penyaluran dana ZIS. 3.
Membuat rancangan Sistem Informasi Akuntansi dan merekomendasikan rancangan Sistem Informasi
Akuntansi tersebut kepada BAZNAS Kota Pontianak, guna untuk membantu dalam upaya optimalissasi
penerimaan dan penyaluran dana ZIS.

7. A.T. Munawir, dkk


ANALISIS AKUNTANSI ZAKAT DAN PENYALURAN DANA ZAKAT BERDASARKAN PSAK
NO. 109 PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL KOTA BOGOR
- Penerapan akuntansi zakat pada BAZNAS Kota Bogor mengatur tentang pengakuan, pengukuran,
penyajian dan pengungkapkan terhadap penerimaan dana zakat. Pengakuan terhadap dana zakat, dana
amil dan dana non halal dilakukan berdasarkan nilai dasar tunai (cash basis) dimana pencatatan
dilakukan pada saat kas atau aset non kas diterima dan pada saat kas dikeluarkan. Pengukuran terhadap
dana yang diterima dan dikeluarkan diukur sebesar kas yang diterima atau sebesar kas yang dikeluarkan.

8. Ummi Amalia, dkk


Analisis Model Bisnis Peer To Peer Lending Syariah Berdasarkan Maqashid Syarah
- Model Bisnis Peer To Peer Lending Pada Alami Fintech Syariah berfokus pada penyaluran pembiayaan
untuk para pelaku UMKM. Berikut merupakan kesimpulan terkait dengan penelitian Model Bisnis Peer
To Peer Lending Syariah Pada Alami Fintech Syariah Dalam Penyaluran Pembiayaan UMKM
Berdasarkan Maqashid Syariah. Model Bisnis peer to peer lending yang digunakan Alami Fintech
Syariah dalam penyaluran pembiayaan UMKM yaitu pembiayaan yang berbasis komunitas dalam
pembiayaan ini menyediakan layanan pembiayaan yang diberikan kepada anggota yang membutuhkan
pembiayaan dengan skema pelunasan dikoordinasikan dengan pihak ALAMI melalui website. Pemberi
pembiayaan ialah sebagai muwakil dan penyelenggara atau pihak ALAMI adalah wakil.

9. Dinda Indri L. L, dkk


ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TRANSAKSI ASURANSI SYARIAH TERHADAP PSAK
108 PADA PT ASURANSI JIWA SYARIAH JASA MITRA ABADI
- 1. Akad yang digunakan dalam pengelolaan investasi perusahaan adalah akad mudharabah atau
mudharabah musyarakah. 2. Pengakuan penerimaan kontribusi perusahaan dipisah ke dalam dua akad
yaitu ekawarsa dan jangkawarsa, Artinya, pengakuan penerimaan tersebut telah sesuai dengan PSAK
108.
3. Pengukuran dalam laporan surplus underwriting perusahaan tidak mengalokasikan surplus
underwriting pada entitas pengelola maupun peserta sehingga menimbulkan ketidakjelasan mengenai
alokasi surplus underwriting dana tabarru’.
4. Penyajian laporan keuangan perusahaan masih tidak sesuai dengan aturan terbaru PSAK 108 revisi
2016 yaitu penyajian laporan perubahan dana tabarru’ terpisah dari laporan surplus underwriting dana
tabarru’ dan masih terdapat perbedaan penamaan akun yang disajikan
perusahaan dengan PSAK 108 revisi 2016.

Anda mungkin juga menyukai