Kelompok 3 Kelas C
Kelompok 3 Kelas C
PARADIGMA QURANI
- KELOMPOK 3 KELAS C -
2023
Anggota Kelompok
1. Rifqa Safitri 230306500007
2. Arianty 230306500011
3. Dean Nova Ramadhan 230306500019
4. Astika Sukma Wati 230306500023
5. Ghaniyyah Maharani Alty 230306500027
6. Andini Rahmatillah
230306501001
7. Andi Nurfaisah Nirmalasari
230306501005
8. Rahmawati
230306501013
9. Ainun Mutmainna
10. Fatiyyah Aini Marfah
230306501017
11. Fikra Auliyah Pertiwi Ismail 230306501029
12. Nurul Arsy Adila 230306501033
13. Siti Nurhalisah 230306501037
14. Anastasya Fahmeirin Marada 230306501041
15. Mohammad Rezqy Fernanda Ramadhan 230306501042
Konsep dan karakteristik paradigma Qurani
untuk menghadapi kehidupan modern
Secara etimologis kata paradigma dari bahasa Yunani yang asal
katanya adalah para dan digma. Para mengandung arti “di samping”,
“di sebelah”, dan “keadaan lingkungan”. Digma berarti “sudut
pandang”, “teladan”, “arketif” dan “ideal”. Dapat dikatakan bahwa
paradigma adalah cara pandang, cara berpikir, cara berpikir tentang
suatu realitas. Adapun secara terminologis paradigma adalah cara
berpikir berdasarkan pandangan yang menyeluruh dan konseptual
terhadap suatu realitas atau suatu permasalahan dengan
menggunakan teori-teori ilmiah yang sudah baku, eksperimen, dan
metode keilmuan yang bisa dipercaya. Dengan demikian, paradigma
Qurani adalah cara pandang dan cara berpikir tentang suatu realitas
atau suatu permasalahan berdasarkan Al-Quran.
Continue....
Paradigma Qurani dijadikan sebagai pandangan suatu realitas
dalam kehidupan modern dengan tujuan untuk meningkatkan
keyakinan hati umat manusia terkait kesempurnaan dalam
kehidupan orang-orang beriman. Al-Quran mengandung suatu
gagasan murni yang bersifat metahistoris yang berarti Al- Quran
mengandung gagasan murni terkait dengan sejarah dan waktu.
Jadi dapat dikatakan Al-Quran menyediakan kemungkinan yang
sangat besar untuk dijadikan sebagai cara berpikir.
Perkembangan dari eksperimen-eksperimen ilmu akan
memperkaya khazanah ilmu pengetahuan umat manusia. Dari
perkembangan ini akan memunculkan ilmu-ilmu yang alternatif
serta normatif Qurani yang dapat dirumuskan menjadi teori yang
emiris dan rasional.
Alasan, “Mengapa Paradigma Qurani sangat Penting bagi
Kehidupan Modern?”
1. Meluruskan akidah manusia
Dalam meluruskan akidah khususnya pada era modern saat ini terdapat tiga
aspek penting yaitu:
a. Menegakkan pokok-pokok tauhid
b. Membenarkan aqidah tentang kenabian dan kerasulan
c. Membenarkan akidah tentang kenabian dan kerasulan
d. Menguatkan keimanan terhadap akhirat dan meyakini bahwa balasan di
kehidupan akhirat itu nyata
3. Mengarahkan manusia untuk beribadah secra baik dan benar kepada Allah
Ibadah merupakan perkara yang penting dalam kehidupan setiap orang
sehingga segala hal yang berkaitan dengan ibadah akan menjadi hal penting
yang harus di perhatikan agar ibadah yang dikerjakan tidak sia-sia. Agar
ibadah dapat diterima oleh Allah maka kita harus senantiasa
memperhatikan niat, serta memperhatikan tahapan dan segala sesuatu
yang telah dicontohkan oleh Rasullulah.
Dari segi sejarah, ajaran Qurani telah membentuk pola pikir dan tata nilai masyarakat Muslim
selama berabad-abad. Hal ini menunjukkan bahwa paradigma Qurani telah terbukti relevan
dalam mengatur kehidupan sosial, politik, dan ekonomi masyarakat Muslim.
Dari segi filosofis, pemikiran para filosof Muslim telah mengembangkan konsep-konsep filosofis
berdasarkan ajaran Qurani, yang dapat memberikan panduan dalam menghadapi tantangan
zaman. Ini menunjukkan bahwa paradigma Qurani tidak hanya relevan pada masa lalu, tetapi
juga dapat diaplikasikan dalam konteks kehidupan modern.
Continue.....
Dari segi psikologis, konsep-konsep psikologis dalam Al-Qur'an dapat memberikan panduan bagi
individu Muslim dalam mengembangkan kesejahteraan psikologis mereka. Ini menunjukkan
bahwa paradigma Qurani dapat menjadi landasan bagi pengembangan kesejahteraan psikologis
dalam masyarakat modern.
Dari segi sosiologis, ajaran-ajaran Qurani memengaruhi hubungan antarindividu, keluarga, dan
masyarakat secara keseluruhan. Studi tentang struktur sosial masyarakat Muslim menunjukkan
bahwa paradigma Qurani dapat diaplikasikan dalam menyelesaikan konflik sosial dan
membangun masyarakat yang adil dan harmonis.
Dari segi pedagogis, pendidikan Islam telah mempertimbangkan bagaimana ajaran-ajaran Qurani
dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan modern. Hal ini menunjukkan bahwa
paradigma Qurani dapat menjadi dasar untuk pengembangan metode pengajaran yang sesuai
dengan ajaran Qurani dalam kehidupan sehari-h
ari.
Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Paradigma
Qurani dalam Menghadapi Kehidupan Modern
Ciri utama kehidupan modern adalah adanya pembangunan yang berhasil dan membawa kemajuan, kemakmuran,
dan pemerataan. tolok ukur pembangunan yang berhasil adalah sebagai berikut.
1. Tingkat produksi dan pendapatan lebih tinggi2. Kemajuan dalam pemerintahan sendiri yang demokratis,
mantap, dan skaligus tanggap terhadap kebutuhan-kebutuhan dan kehendak- kehendak rakyat.
3. Pertumbuhan hubungan sosial yang demokratis, termasuk kebebasan yang luas,kesempatan-kesempatan untuk
pengembangan diri, dan penghormatan kepada kepribadian individu.
4. Tidak mudah terkena komunisme dan totaliarianisme lainnya, karena alasanalasan tersebut.
Kunci sukses dunia Islam tentu saja adalah kembali kepada Al-Quran. AlFaruqi menjabarkannya dengan langkah
sebagai berikut:
1. Memadukan sistem pendidikan Islam. Dikotomi pendidikan umum dan pendidikan agama harus dihilangkan.
2. Meningkatkan visi Islam dengan cara mengukuhkan identitas Islam melalui duatahapan; Tahap pertama yaitu
mewajibkan bidang studi sejarah peradaban Islam; Tahap keduayaitu Islamisasi ilmu pengetahuan.
3. Untuk mengatasi persoalan metodologi ditempuh langkah- langkah berupa penegasan prinsip-prinsip
pengetahuan Islam sebagai berikut:
a) The unity of Allah
b) The unity of creation
c) The unity of truth and knowledge
d) The unity if life
e) The unity of humanity
Selayang pandang pendidikan
agama Islam
Pendidikan Islam merupakan sendi yang kokoh dan kuat bagi peradaban umat Islam. Makna
dari pendidikan Islam tidak terlepas keberadaan Islam itu sendiri. Rasulullah SAW pernah
bersabda bahwa beliau diturunkan hanyalah untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.
Disinilah letak esensi tujuan dari diturunkannya Islam dan dari situlah esensi dari pendidikan
Islam.
Prof. Dr. Muhammad 'Athiyyah al-Abrasy dalam karyanya At-Tarbiyyah Al-Islamiyyah (2003:13)
menyebutkan bahwa tujuan pokok dari pendidikan Islam ialah mendidik budi pekerti dan
pembentukan jiwa. Dalam Paradigma Pendidikan Islam (Muhaimin, 2004:36) disebutkan
bahwa istilah Pendidikan Islam mencakup beragam pengertian, yaitu al- tarbiyah al-diniyah
(pendidikan keagamaan), ta'lim al-din (pengajaran agama), al-ta'lim al-diny (pengajaran
keagamaan), al-ta'lim al-islamy (pengajaran keislaman), tarbiyah almuslimin (pendidikan orang-
orang Islam), al-tarbiyah fi al-Islam (pendidikan dalam Islam), al-tarbiyah 'inda al-muslimin
(pendidikan di kalangan orang-orang Islam), dan al-tarbiyah al-Islamiyah (pendidikan Islami).
Kesimpulan
Al-Qur'an diturunkan bukan hanya sebagai bacaan untuk manusia, tetapi
tugas Al-Qur'an lebih universal sebagai landasan hidup diberbagai aspek, dan
paradigma bagi manusia dalam menjalani kehidupan ini. Paradigma Qur'ani
sangat dibutuhkan dalam kehidupan modern ini untuk membentengi manusia
dari segala bentuk yang dapat menyesatkan agama dan perilaku mereka.
Paradigma Qur'ani sendiri merupakan pandangan mengenai suatu realitas
dalam kehidupan modern dengan tujuan untuk meningkatkan keyakinan hati
umat manusia sesuai dengan ajaran yang tertera dalam Al- Qur'an yang
bersifat normatif, dan metahistoris.
Paradigma Qur'ani memiliki peran sangat penting bagi umat beragama
baik pada masa lalu hingga masa kini. Hal ini disebabkan pandangan yang
bersumber dari Al-Qur'an yang bersifat metahistoris ini membawa peradaban
dimasa lalu mencapai masa kejayaan dan kemodernan Islam pada berbagai
aspek kehidupan baik dibidang politik,sosial-budaya, ekonomi, hingga
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ask Question ???
- Terima Kasih -