Anda di halaman 1dari 10

Nama : Inayah Widya Nita

NIM : 21040120130108

Kelas : PWK A

Mata Kuliah : Geologi Lingkungan

Sumber Daya Energi


Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur
tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga non-fisik
(intangible). Sumber daya ada yang dapat berubah, baik menjadi semakin besar maupun hilang,
dan ada pula sumber daya yang kekal (selalu tetap). Selain itu, dikenal pula istilah sumber daya
yang dapat pulih atau terbarukan (renewable resources) dan sumber daya tak terbarukan (non-
renewable resources). Ke dalam sumber daya dapat pulih termasuk tanaman dan hewan
(sumber daya hayati). Sumber daya energi adalah sumber daya alam yang dapat diolah oleh
manusia sehingga dapat digunakan bagi pemenuhan kebutuhan energi. Sumber daya energi ini
disebut sumber energi primer, yaitu sumber daya energi dalam bentuk apa adanya yang tersedia
di alam (hetty herawati, 2012).
Sumber daya energi secara umum dibedakan menjadi tiga, yaitu sumber daya energi
konvensional, sumber daya energi nuklir, sumber daya energi terbarukan. Sumber daya energi
konvensional adalah sumber daya energi yang digunakan untuk memenuhi sebagian besar
kebutuhan energi manusia sekarang. Sumber daya energi konvensional terdiri dari minyak
bumi, batubara, gas alam. Sumber daya energi nuklir merupakan sumber daya energi yang
tersedia di alam dan hanya dapat dikonversi menjadi bentuk energi yang dapat dikonsumsi oleh
manusia melalui reaksi nuklir. Sumber energi nuklir terdiri dari sumber daya energi fissi nuklir
(uranium, torium), material radioaktiv alami, dan sumber daya energi fusi nuklir (deuterium,
litium). Sumber daya energi terbarukan adalah sumber daya energi yang tersedia secara terus
menerus dalam waktu sangat lama karena siklus alaminya. Sumber daya energi terbarukan
terdiri dari energi angin, energi surya, geotermal, aliran air (sungai), biomassa (sampah,
kultivasi), energi kelautan (arus laut, gelombang, pasang surut, beda suhu), energi badan air
besar / danau (beda suhu).
Ketersediaan sumber daya energi diartikan sebagai kemampuan manusia untuk
mendapatkan sumber daya energi tersebut berdasarkan teknologi yang telah dikembangkan
serta dengan cara yang secara ekonomi dapat diterima. Ketersediaan sumber daya energi
ditinjau dari beberapa macam aspek, yaitu keberadaan sumber daya tersebut di alam,
ketersediaan teknologi untuk mengeksploitasi sumber daya tersebut, ketersediaan teknologi
untuk memanfaatkan sumber daya tersebut, pertimbangan dalam aspek ekonomi, pertimbangan
dampak (lingkungan, sosial), kompetisi dengan penggunaan penting lainnya. Namun secara
lebih praktis ketersediaan sumber daya energi didasarkan pada dua aspek penting, yaitu
ketersediaan data yang cukup dan konsisten dan estimasi biaya yang diperlukan untuk
menggali. Untuk mengeksploitasi suatu sumber daya alam (termasuk sumber daya energi)
disamping dua pertimbangan tersebut masih diperlukan pertimbangan berikutnya yang
menyangkut dampak lingkungan maupun sosial akibat eksploitasi sumber daya alam dan
kompetisi (benturan) dengan penggunaan penting lainnya.
Sumber Daya Energi Konvensional adalah potensi alam yang berasal atau diambil dari
alam dengan teknologi yang biasa digunakan (natural), seperti minyak bumi, gas alam, panas
bumi, dan batubara. Sedangkan sumber daya alam nonkonvensional adalah potensi alam yang
banyak berasal dari temuan atau pengembangan teknologi seperti accu (aki) atau baterai,
nuklir, solar cell dan sejenisnya. Sumber daya nonkonvensional tetap menggunakan bahan
baku atau bahan yang bersumber dari alam juga, hanya saja diproses dan diubah dalam bentuk
yang lebih praktis untuk siap digunakan.
Saat ini sebuah turbin angin modern 100 kali lebih kuat daripada turbin dua dekade
yang lalu dan ladang angin saat ini menyediakan tenaga besar yang setara dengan pembangkit
listrik konvensional. Teknologi tenaga angin, sumber energi paling cepat berkembang di dunia,
sepintas terlihat sederhana. Namun dibalik menara tinggi, langsing dan bilahan besi putar
terdapat pergerakan yang kompleks dari bahan-bahan yang ringan seperti desain aerodinamis
dan komputer yang dijalankan secara elektronik. Tenaga ditransfer melalui baling-baling,
kadang dioperasikan pada variable kecepatan, lalu ke generator (meskipun beberapa turbin
menghindari kotak peralatan dengan menjalankan langsung). Perkembangan teknologi dalam
dua dekade terakhir menghasilkan turbin angin yang modular dan mudah dipasang.
Pada awal tahun 2004, pemasangan tenaga angin secara global telah mencapai 40.300
MW sehingga tenaga yang dihasilkan cukup untuk memenuhi kebutuhan sekitar 19 juta rumah
tangga menengah di Eropa yang berarti sama dengan mendekati 47 juta orang. Dalam 15 tahun
terakhir ini, seiring meningkatnya pasar, tenaga angin memperlihatkan menurunnya biaya
produksi hingga 50%.
Saat ini di wilayah yang anginnya maksimum, tenaga angin mampu menyaingi PLTU
batu bara teknologi baru dan di beberapa lokasi dapat menandingi pembangkit listrik tenaga
gas alam. Ramah lingkungan- keuntungan terpenting dari tenaga angin adalah berkurangnya
level emisi karbon dioksida penyebab perubahan ikilm. Tenaga ini juga bebas dari polusi yang
sering diasosiasikan dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil dan nuklir
Campuran organosulfur dan hidrogen sulfida adalah kontaminan (pengotor) utama dari
gas yang harus dipisahkan. Gas dengan jumlah pengotor sulfur yang signifikan dinamakan sour
gas dan sering disebut juga sebagai “acid gas (gas asam)”. Gas alam yang telah diproses dan
akan dijual bersifat tidak berasa dan tidak berbau. Akan tetapi, sebelum gas tersebut
didistribusikan ke pengguna akhir, biasanya gas tersebut diberi bau dengan menambahkan
thiol, agar dapat terdeteksi bila terjadi kebocoran gas.
Gas alam yang telah diproses itu sendiri sebenarnya tidak berbahaya, akan tetapi gas
alam tanpa proses dapat menyebabkan tercekiknya pernafasan karena ia dapat mengurangi
kandungan oksigen di udara pada level yang dapat membahayakan. Gas alam sering juga
disebut sebagai gas bumi atau gas rawa, adalah bahan bakar fosil berbentuk gas yang terutama
terdiri dari metana CH₄. Ia dapat ditemukan di ladang minyak, ladang gas bumi dan juga
tambang batu bara. Ketika gas yang kaya dengan metana diproduksi melalui pembusukan oleh
bakteri anaerobik dari bahan-bahan organik selain dari fosil, maka ia disebut biogas.
Sumber biogas dapat ditemukan di rawa-rawa, tempat pembuangan akhir sampah, serta
penampungan kotoran manusia dan hewan.komponen utama dalam gas alam adalah metana
(CH₄), yang merupakan molekul hidrokarbon rantai terpendek dan teringan. Gas alam juga
mengandung molekul-molekul hidrokarbon yang lebih berat seperti etana (C₂H₆), propana
(C₃H₈) dan butana (C₄H₁₀), selain juga gas-gas yang mengandung sulfur (belerang).
Gas alam juga merupakan sumber utama untuk sumber gas helium. Metana adalah gas
rumah kaca yang dapat menciptakan pemanasan global ketika terlepas ke atmosfer, dan
umumnya dianggap sebagai polutan ketimbang sumber energi yang berguna. Meskipun begitu,
metana di atmosfer bereaksi dengan ozon, memproduksi karbon dioksida dan air, sehingga efek
rumah kaca dari metana yang terlepas ke udara relatif hanya berlangsung sesaat.
Sumber metana yang berasal dari makhluk hidup kebanyakan berasal dari rayap, ternak
(mamalia) dan pertanian (diperkirakan kadar emisinya sekitar 15, 75 dan 100 juta ton per tahun
secara berturut-turut). Nitrogen, helium, karbon dioksida (CO₂), hidrogen sulfida (H₂S), dan
air dapat juga terkandung di dalam gas alam. Merkuri dapat juga terkandung dalam jumlah
kecil. Komposisi gas alam bervariasi sesuai dengan sumber ladang gasnya. Gas alam dapat
berbahaya karena sifatnya yang sangat mudah terbakar dan menimbulkan ledakan. Gas alam
lebih ringan dari udara, sehingga cenderung mudah tersebar di atmosfer. Akan tetapi bila ia
berada dalam ruang tertutup, seperti dalam rumah, konsentrasi gas dapat mencapai titik
campuran yang mudah meledak, yang jika tersulut api, dapat menyebabkan ledakan yang dapat
menghancurkan bangunan. Kandungan metana yang berbahaya di udara adalah antara 5%
hingga 15%, Pembakaran satu meter kubik gas alam komersial menghasilkan 38 MJ (10.6
kWh).
Indonesia tidak mungkin membakar habis batu bara dan mengubahnya menjadi energis
listrik melalui PLTU. Selain mengotori lingkungan melalui polutan CO₂, SO₂, NOx dan CxHy
cara ini dinilai kurang efisien dan kurang memberi nilai tambah tinggi. Batu bara merupakan
bahan bakar selain solar (diesel fuel), yang telah umum digunakan pada banyak industri.
Dari segi ekonomis, batubara jauh lebih hemat dibandingkan solar, dengan
perbandingan sebagai berikut: solar Rp 0,74 / kilokalori sedangkan batubara hanya Rp 0,09 /
kilokalori. Dari segi kuantitas batu bara termasuk cadangan energi fosil terpenting bagi
Indonesia. Jumlahnya sangat berlimpah, mencapai puluhan milyar ton. Jumlah ini sebenarnya
cukup untuk memasok kebutuhan energi listrik hingga ratusan tahun ke depan. batu bara
sebaiknya tidak langsung dibakar, akan lebih bermakna dan efisien jika dikonversi menjadi
migas sintetis, atau bahan petrokimia lain yang bernilai ekonomi tinggi.
Dua cara yang dipertimbangkan dalam hal ini adalah likuifikasi (pencairan) dan
gasifikasi (penyubliman) batu bara. Membakar batu bara secara langsung (direct burning) telah
dikembangkan teknologinya secara continue, yang bertujuan untuk mencapai efisiensi
pembakaran yang maksimum, cara-cara pembakaran langsung seperti: fixed grate, chain grate,
fluidized bed, pulverized, dan lain-lain, masing-masing mempunyai kelebihan dan
kelemahannya.
Minyak bumi dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap, atau
kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak Bumi.
Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri
alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya. Komposisi minyak
bumi (petroleum) adalah campuran kompleks, terutama terdiri dari hidrokarbon bersama-sama
dengan sejumlah kecil komponen yang mengandung sulfur, oksigen dan nitrogen dan sangat
sedikit komponen yang mengandung logam.
Energi panas bumi adalah energi yang diekstraksi dari panas yang tersimpan di dalam
bumi. Energi panas bumi ini berasal dari aktivitas tektonik di dalam bumi yang terjadi sejak
planet ini diciptakan. Panas ini juga berasal dari panas matahari yang diserap oleh permukaan
bumi. Energi ini telah dipergunakan untuk memanaskan (ruangan ketika musim dingin atau
air) sejak peradaban Romawi, namun sekarang lebih populer untuk menghasilkan energi listrik.
Sekitar 10 Giga Watt pembangkit listrik tenaga panas bumi telah dipasang di seluruh dunia
pada tahun 2007, dan menyumbang sekitar 0.3% total energi listrik dunia. energi panas bumi
cukup ekonomis dan ramah lingkungan, namun terbatas hanya pada dekat area perbatasan
lapisan tektonik.
Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar lempeng tektonik
di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia di dekat permukaan. Pengembangan
dan penyempurnaan dalam teknologi pengeboran dan ekstraksi telah memperluas jangkauan
pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi dari lempeng tektonik terdekat. Efisiensi
termal dari pembangkit listrik tenaga panas bumi cenderung rendah karena fluida panas bumi
berada pada temperatur yang lebih rendah dibandingkan dengan uap atau air mendidih.
Berdasarkan hukum termodinamika, rendahnya temperatur membatasi efisiensi dari mesin
kalor dalam mengambil energi selama menghasilkan listrik. Sisa panas terbuang, kecuali jika
bisa dimanfaatkan secara lokal dan langsung, misalnya untuk pemanas ruangan. Efisiensi
sistem tidak memengaruhi biaya operasional seperti pembangkit listrik tenaga bahan bakar
fosil.
Energi surya adalah energi yang didapat dengan mengubah energi panas surya
(matahari) melalui peralatan tertentu menjadi sumber daya dalam bentuk lain. Teknik
pemanfaatan energi surya mulai muncul pada tahun 1839, ditemukan oleh A.C. Becquerel. Ia
menggunakan kristal silikon untuk mengkonversi radiasi matahari, namun sampai tahun 1955
metode itu belum banyak dikembangkan.
Selama kurun waktu lebih dari satu abad itu, sumber energi yang banyak digunakan
adalah minyak bumi dan batu bara. Upaya pengembangan kembali cara memanfaatkan energi
surya baru muncul lagi pada tahun 1958. Sel silikon yang dipergunakan untuk mengubah energi
surya menjadi sumber daya mulai diperhitungkan sebagai metode baru, karena dapat digunakan
sebagai sumber daya bagi satelit angkasa luar.
Tenaga air adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Pada dasarnya, air di
seluruh permukaan Bumi ini bergerak (mengalir). Di alam sekitar kita, kita mengetahui bahwa
air memiliki siklus. Dimana air menguap, kemudian terkondensasi menjadi awan. Air akan
jatuh sebagai hujan setelah ia memiliki massa yang cukup. Air yang jatuh di dataran tinggi
akan terakumulasi menjadi aliran sungai. Aliran sungai ini menuju ke laut.
Di laut juga terdapat gerakan air, yaitu gelombang pasang,ombak, dan arus laut.
gelombang pasang dipengaruhi oleh gravitasi bulan, sedangkan ombak disebabkan oleh angin
yang berhembus di permukaan laut dan arus laut di sebabkan oleh perbedan kerapatan (massa
jenis air), suhu dan tekanan, serta rotasi bumi.
Tenaga air yang memanfaatkan gerakan air biasanya didapat dari sungai yang
dibendung. Pada bagian bawah dam tersebut terdapat lubang-lubang saluran air. Pada lubang-
lubang tersebut terdapat turbin yang berfungsi mengubah energi kinetik dari gerakan air
menjadi energi mekanik yang dapat menggerakan generator listrik. Energi listrik yang berasal
dari energi kinetik air disebut “hydroelectric”. Hydroelectric ini menyumbang sekitar 715.000
MW atau sekitar 19% kebutuhan listrik dunia. bahkan di Kanada, 61% dari kebutuhan listrik
negara berasal dari Hydroelectric.
Menurut Sukanto Reksohadiprojo (1994), sumber daya energi yang dapat
diperbaharui/non konvensional merupakan sumber daya energi yang dapat diperbaharui atau
dapat diisi kembali atau tidak terhabiskan (renewable) adalah sumber daya energi yang bisa
dihasilkan kembali baik secara alamiah maupun dengan bantuan manusia. Mengingat
keterbatasan sumber energi berbahan baku fosil (minyak, gas dan batubara), maka energi
menjadi masalah yang paling mendesak dalam bidang teknologi hijau, termasuk didalamnya
pengembangan bahan bakar alternatif atau energi terbarukan yang efisien.
Energi alternatif adalah istilah yang merujuk kepada semua energi yang dapat
digunakan yang bertujuan untuk menggantikan bahan bakar konvensional tanpa akibat yang
tidak diharapkan dari hal tersebut. Umumnya, istilah ini digunakan untuk mengurangi
penggunaan bahan bakar hidrokarbon yang mengakibatkan kerusakan lingkungan akibat emisi
karbon dioksida yang tinggi, yang berkontribusi besar terhadap pemanasan global berdasarkan
Intergovernmental Panel on Climate Change. Selama beberapa tahun, apa yang sebenarnya
dimaksud sebagai energi alternatif telah berubah akibat banyaknya pilihan energi yang bisa
dipilih yang tujuan yang berbeda dalam penggunaannya.
Istilah “alternatif” merujuk kepada suatu teknologi selain teknologi yang digunakan
pada bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi. Teknologi alternatif yang digunakan untuk
menghasilkan energi dengan mengatasi masalah dan tidak menghasilkan masalah seperti
penggunaan bahan bakar fosil. Oxford Dictionary mendefinisikan energi alternatif sebagai
energi yang digunakan bertujuan untuk menghentikan penggunaan sumber daya alam atau
pengrusakan lingkungan.
Sumber energi terbarukan seperti biomassa kadang-kadang disebut sebagai alternatif
untuk bahan bakar fosil yang membahayakan bagi ekologi, karena jika biomassa
dikomersialkan dikhawatirkan akan membahayakan hutan sebagai penghasil biomassa terbesar
(kayu juga merupakan biomassa). Energi terbarukan belum tentu energi alternatif dengan
tujuan tersebut. Seperti contoh, di Belanda, yang pernah digunakan minyak kelapa sawit
sebagai bahan bakar bio, saat ini dihentikan akibat bukti ilmiah bahwa penggunaannya
menciptakan kerusakan lebih parah dibandingkan bahan bakar fosil, seperti kemungkinan
ekspansi lahan kelapa sawit yang dapat menghabiskan hutan alami. Mengenai bahan bakar bio
dari bahan pangan, realisasi mengkonversi seluruh hasil panen di Amerika Serikat hanya
mampu menggantikan 16% bahan bakar mobil yang dibutuhkan, dan pemusnahan hutan hujan
tropis, yang selama ini sebagai penyerap CO₂, untuk dijadikan ladang penghasil bahan bakar
bio, sangat jelas akan mengakibatkan efek negatif yang sangat signifikan bagi ekologi dan
menghasilkan peningkatan harga bahan pangan akibat kompetisi pasar. Saat ini, alternatif
terhadap bahan bakar bio berkelanjutan sedang diupayakan dalam bentuk etanol selulosit.
Hidroelektrisitas adalah satu bentuk tenaga hidro digunakan untuk memproduksi listrik.
Kebanyakan tenaga hidroelektrik berasal dari energi potensial dari air yang dibendung dan
menggerakkan turbin air dan generator. Bentuk yang kurang umum adalah memanfaatkan
energi kinetik seperti tenaga ombak. Tenaga hidro atau Microhidro adalah energi melalui aliran
air baik biasanya di sungai yang dapat dipakai untuk membangkitkan listrik dalam daya
tertentu. Secara teknis, alat pembangkit dipasang pada aliran sungai, kemudian energi yang
dihasilkan disimpan/dialirkan melalui Pembangkit Listrik.
Hidroelektrisitas adalah sumber energi terbaharui. Di banyak bagian Kanada (provinsi
British Columbia, Manitoba, Ontario, Quebec, dan Newfoundland and Labrador)
hidroelektrisitas digunakan secara luas. Pusat tenaga yang dijalani oleh provinsi-provinsi ini
disebut BC Hydro, [[Manitoba Hydro]], Hydro One (dulunya “Ontario Hydro”), Hydro-
Québec, dan Newfoundland and Labrador Hydro. Hydro-Québec merupakan perusahaan
penghasil listrik hydro terbesar dunia, dengan total listrik terpasang sebesar 31.512 MW
(2005).
Tenaga listrik hydro, menggunakan kinetik, atau energi gerakan sungai, sekarang
menyediakan 20% listrik dunia. Misalnya Norwegia menghasilkan hampir seluruh listriknya
dari hydro, sedangkan Iceland memproduksi 83% dari kebutuhannya (2004), Austria
memproduksi 67% dari seluruh listrik yang dihasilkan di negara tersebut. Kanada merupakan
penghasil tenaga hidro terbesar dunia dan memproduksi lebih dari 70% listriknya dari sumber
hidroelektrik.
Energi surya adalah energi yang didapat dengan mengubah energi panas surya
(matahari) melalui peralatan tertentu menjadi sumber daya dalam bentuk lain. Energi surya
menjadi salah satu sumber pembangkit daya selain air, uap,angin, biogas, batu bara, dan
minyak bumi. Teknik pemanfaatan energi surya mulai muncul pada tahun 1839, ditemukan
oleh A.C. Becquerel. Ia menggunakan kristalsilikon untuk mengkonversi radiasi matahari,
namun sampai tahun 1955 metode itu belum banyak dikembangkan.
Selama kurun waktu lebih dari satu abad itu, sumber energi yang banyak digunakan
adalah minyak bumi dan batu bara. Upaya pengembangan kembali cara memanfaatkan energi
surya baru muncul lagi pada tahun 1958. Sel silikon yang dipergunakan untuk mengubah energi
surya menjadi sumber daya mulai diperhitungkan sebagai metode baru, karena dapat digunakan
sebagai sumber daya bagi satelitangkasa luar.
Biaya produksi untuk menghasilkan bahan bakar bio dari serat yang telah dibuang dan
membusuk, jerami, rumput liar, daun, atau pakan ternak, akan setara dengan biaya produksi
bensin sebelum 2015 mendatang, atau turun hingga 10 sen AS setiap KWH, dan akan menjadi
saingan berat bagi sumber energi fosil konvensional. Saat ini hambatan teknis untuk
menghasilkan bio fuel tingkat tinggi (seperti ethanol yang dihasilkan dari bahan baku non
pangan) adalah: membangun infrastruktur transportasinya dan perlengkapan penyimpanan,
serta memproduksi mobil yang memanfaatkan bahan bakar bio tingkat tinggi atau bahan bakar
campuran (seperti bensin dicampur dengan bahan bakar bio tingkat tinggi).
Kini teknologi yang memanfaatkan tenaga surya untuk memanaskan air yang kemudian
digunakan untuk membangkitkan listrik sudah sedemikian matang, dan biayanya sudah ditekan
menjadi sama dengan biaya dalam teknologi pembangkit listrik konvensional (seperti bata bara
untuk membangkitkan listrik). Namun meskipun energi surya dapat disimpan dalam wujud
cairan panas, namun sulit untuk disalurkan – inilah yang kini menjadi kendala dalam penyebar-
luasan pemanfaatan energi surya berwujud cairan ini.
Dengan menggunakan panel fotovoltaik, sinar matahari dapat langsung
ditransformasikan menjadi energi listrik. Perkembangan teknologi fotovoltaik kini juga sudah
berkembang sedemikian rupa sehingga biaya produksi dapat ditekan. Hingga 2020 mendatang
biaya produksi energi surya fotovoltaik akan sama dengan biaya produksi sumber energi
lainnya, dan akan memiliki daya saing tinggi. Total kapasitas listrik di seluruh dunia yang dapat
dihasilkan dengan teknologi fotovoltaik ini akan mencapai 120 ~ 140 miliar watt pada 2015
mendatang, atau sekitar 6 ~ 7 kali lipat kapasitas produksi listrik pada 2009 yang hanya sebesar
20 miliar watt.
Tenaga angin dapat dibedakan menjadi dua macam yakni tenaga angin darat (onshore
wind) dan tenaga angin laut (offshore wind). Jika dibandingkan dengan sumber energi
terbarukan lainnya, teknologi energi tenaga angin ini sudah sangat mumpuni. Di sejumlah
tempat, biaya produksi satuan listrik dengan tenaga angin darat sudah sama dengan teknologi
pembangkit listrik konvensional, bahkan terus menunjukkan tren menurun. Diperkirakan pada
2015, biaya produksi listrik dengan tenaga angin dapat ditekan lagi sebesar 15%, hingga
mencapai 12 ~ 13 sen AS untuk setiap KWH.
Menurut data statistik dari Asosiasi Energi Tenaga Angin Kanada (CanWEA), dalam
satu dekade terakhir, tingkat pertumbuhan pembangkit listrik tenaga angin di seluruh dunia
telah mencapai 25%. Dan pada 2020 mendatang, total nilai investasi di sektor energi tenaga
angin di seluruh dunia akan mencapai 1 triliun dolar AS, dengan kapasitas listrik tahunan
mencapai lebih dari 6 triliun watt per tahun. Namun kendala tenaga angin adalah:
dibutuhkannya lahan yang sangat luas, yang biasanya sulit untuk mendapat izin dari
pemerintah, dan sulit untuk menyimpan listrik yang dihasilkan.
Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM potensi yang terkandung
dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan
transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di
alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan
berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian
integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian
psikologi, para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan organisasi.
Sebagai ilmu, SDM dipelajari dalam manajemen sumber daya manusia atau (MSDM).
Dalam bidang ilmu ini, terjadi sintesa antara ilmu manajemen dan psikologi. Mengingat
struktur SDM dalam industri-organisasi dipelajari oleh ilmu manajemen, sementara manusia-
nya sebagai subyek pelaku adalah bidang kajian ilmu psikologi.
Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang SDM bukan sebagai sumber daya
belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi. Karena itu
kemudian muncullah istilah baru di luar H.R. (Human Resources), yaitu H.C. atau Human
Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekedar sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan
dapat dilipatgandakan, dikembangkan (bandingkan dengan portfolio investasi) dan juga bukan
sebaliknya sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif SDM sebagai investasi bagi
institusi atau organisasi lebih mengemuka.
Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang
dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya,
sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya. Andrew
E. Sikula (1981;145) mengemukakan bahwa perencanaan sumber daya manusia atau
perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan
berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi dengan rencana
organisasi. Perencanaan SDM merupakan proses analisis dan identifikasi tersedianya
kebutuhan akan sumber daya manusia sehingga organisasi tersebut dapat mencapai tujuannya.
Ada tiga kepentingan dalam perencanaan sumber daya manusia (SDM), yaitu kepentingan
individu, kepentingan organisasi. kepentingan nasional.
Perencanaan SDM harus mempunyai tujuan yang berdasarkan kepentingan individu,
organisasi dan kepentingan nasional. Tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM
yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari
mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
Perencanaan Organisasi merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk
mengadakan perubahan yang positif bagi perkembangan organisasi. Peramalan SDM
dipengaruhi secara drastis oleh tingkat produksi. Tingkat produksi dari perusahaan penyedia
(suplier) maupun pesaing dapat juga berpengaruh. Meramalkan SDM, perlu memperhitungkan
perubahan teknologi, kondisi permintaan dan penawaran, dan perencanaan karir. PSDM
memberikan petunjuk masa depan, menentukan dimana tenaga kerja diperoleh, kapan tenaga
kerja dibutuhkan, dan pelatihan dan pengembangan jenis apa yang harus dimiliki tenaga kerja.
Melalui rencana suksesi, jenjang karier tenaga kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan
perorangan yang konsisten dengan kebutuhan suatu organisasi.
Adapun syarat-ssyarat perencanaan SDM, yaitu harus mengetahui secara jelas masalah
yang akan direncanakannya; harus mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang
SDM; harus mempunyai pengalaman luas tentang job analysis, organisasi dan situasi
persediaan SDM; harus mampu membaca situasi SDM masa kini dan masa mendatang; mampu
memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi masa depan; mengetahui secara luas
peraturan dan kebijaksanaan perburuhan pemerintah.
Strategi SDM adalah alat yang digunakan untuk membantu organisasi untuk
mengantisipasi dan mengatur penawaran dan permintaan SDM. Strategi SDM ini memberikan
arah secara keseluruhan mengenai bagaimana kegiatan SDM akan dikembangkan dan dikelola.
Pengembangan rencana SDM merupakan rencana jangka panjang. Contohnya, dalam
perencanaan SDM suatu organisasi harus mempertimbangkan alokasi orang-orang pada
tugasnya untuk jangka panjang tidak hanya enam bulan kedepan atau hanya untuk tahun
kedepan. Alokasi ini membutuhkan pengetahuan untuk dapat meramal kemungkinan apa yang
akan terjadi kelak seperti perluasan, pengurangan pengoperasian, dan perubahan teknologi
yang dapat mempengaruhi organisasi tersebut.
Daftar Pustaka
hetty herawati. (2012). SUMBER DAYA ENERGI. Januari 28, 2012.
https://hettyherawati2704.wordpress.com/2012/01/28/sumber-daya-energi/

Anda mungkin juga menyukai