Analisis Titik Impas
Analisis Titik Impas
Break Event Point adalah titik impas di mana laba yang dihasilkan memiliki nilai yang sama
dengan nilai yang dibutuhkan untuk proses produksi.
Biaya tetap atau lebih sering disebut fixed cost adalah biaya yang nilainya akan tetap dan
konstan walaupun terjadi perubahan pada proses produksi. Perubahan yang dimaksud adalah
beroperasi atau tidak beroperasinya suatu perusahaan untuk memproduksi barang pada
periode tertentu. Biaya tetap bisa berupa biaya penyusutan mesin, biaya tenaga kerja, biaya
sewa gedung atau gudang, dsb.
Biaya variabel atau biaya tidak tetap yang lebih dikenal dengan istilah variable cost adalah
biaya yang nilainya dapat berubah-ubah per unit nya. Perubahan ini disebabkan oleh volume
kapasitas produksi yang bisa meningkat atau menurun sesuai dengan permintaan pasar.
Hubungan sejajar antara biaya variabel dan kapasitas produksi akan saling berkaitan karena
jika salah satu terjadi peningkatan maka yang lain akan mengikuti. Contoh dari biaya variabel
adalah biaya listrik, biaya baku, biaya transportasi, dsb.
Pendapatan (Revenue)
Pendapatan atau penghasilan yang didapatkan dari semua penjualan produk. Jumlah
pendapatan diperoleh dari harga jual dikalikan dengan jumlah produk yang terjual di pasar.
Nilai dari pendapatan dibutuhkan untuk memproyeksikan pendapatan periode berikutnya
dengan nilai margin dan/atau jumlah unit dan harga yang berbeda.
BEP Unit = (Biaya Tetap) / (Harga per unit – Biaya Variable per Unit)
BEP diperoleh dari biaya tetap dibagi dengan margin kontribusi per unit. Nilai margin
kontribusi per unit diperoleh dari selisih antara harga jual per unit dengan biaya variabel per
unit. Selain itu, nilai margin kontribusi bisa diperoleh dari hasil pembagian antara total
penjualan keseluruhan dengan biaya variabel.
BEP Mata Uang = (Biaya Tetap) / (Kontribusi Margin per unit / Harga per Unit)
BEP diperoleh dari harga jual satuan per unit dikalikan dengan BEP per unit. Maka, dari hasil
perkalian tersebut akan diperoleh nilai BEP dengan satuan mata uang yang digunakan.
Ketika menghitung BEP dengan satuan mata uang , Anda harus menentukan mata uang mana
yang akan digunakan, jika terdapat perbedaan mata uang maka salah satu mata uang nilainya
harus dikurskan terlebih dahulu.
Ketika itu terjadi, BEP juga naik karena adanya biaya tambahan. Selain biaya produksi, biaya
lain yang mungkin meningkat antara lain sewa gudang, kenaikan gaji karyawan, atau tarif
utilitas yang lebih tinggi.
3. Perbaikan peralatan
Dalam kasus di mana jalur produksi terputus-putus, atau bagian dari jalur perakitan rusak,
BEP meningkat karena jumlah target unit tidak diproduksi dalam kerangka waktu yang
diinginkan. Kegagalan peralatan juga berarti biaya operasional yang lebih tinggi dan, oleh
karena itu, impas yang lebih tinggi.
Studi Kasus 2
Budi adalah akuntan manajerial yang bertanggung jawab atas Perusahaan A, yang
menjual botol air. Dia sebelumnya menetapkan bahwa biaya tetap Perusahaan A
terdiri dari pajak properti, sewa, dan gaji eksekutif, yang jumlahnya mencapai 100.000
dolar.
Biaya variabel yang terkait dengan produksi satu botol air adalah 2 dolar per unit.
Botol air ini dijual dengan harga premium 12 dolar. Untuk menentukan brak even
point atau titik impas botol air premium Perusahaan A:
Oleh karena itu, mengingat biaya tetap, biaya variabel, dan harga jual botol air,
Perusahaan A perlu menjual 10.000 unit botol air untuk mencapai titik impas.
Representasi grafis dari penjualan unit dan penjualan dolar yang diperlukan untuk
mencapai titik impas disebut sebagai grafik titik impas atau grafik Cost Volume Profit
(CVP). Di bawah ini adalah grafik CVP dari contoh di atas:
Satuan ada di sumbu X (horizontal) dan jumlah dolar ada di sumbu Y (vertikal).
Garis merah menunjukkan total biaya tetap sebesar 100.000 dolar
Garis biru menunjukkan pendapatan per unit yang terjual. Misalnya, menjual 10.000
unit akan menghasilkan pendapatan 10.000 x 12 = 120.000 dolar.
Garis kuning menunjukkan biaya total (biaya tetap dan variabel). Misalnya, jika
perusahaan menjual 0 unit, maka perusahaan akan mengeluarkan $ 0 untuk biaya
variabel, tetapi 100.000 dolar untuk biaya tetap dengan total biaya 100.000 dolar. Jika
perusahaan menjual 10.000 unit, perusahaan akan memerlukan 10.000 x 2 = 20.000
dolar untuk biaya variabel dan 100.000 dolar untuk biaya tetap dengan total biaya
120.000 dolar.
Titik impasnya adalah 10.000 unit. Pada titik ini, pendapatan akan menjadi 10.000 x
12 = 120.000 dolar dan biaya akan menjadi 10.000 x 2 = 20.000 dolar dalam biaya
variabel dan 100.000 dolar dalam biaya tetap.
Jika jumlah unit melebihi 10.000, perusahaan akan mendapat untung dari unit yang
terjual. Perhatikan bahwa garis pendapatan lebih besar dari garis biaya total kuning
setelah 10.000 unit produksi. Begitu juga jika jumlah unit di bawah 10.000,
perusahaan akan merugi. Dari 0-9,999 unit, garis biaya total berada di atas garis
pendapatan.