190-Article Text-210-1-10-20171116
190-Article Text-210-1-10-20171116
| 24
Aris Rauf
Abstract: This paper studies regarding one aspect of the discussion about the science of
usul Fiqhi Maqasid Shariah law and development. The issue is how maqasid role in the
development of Shariah law. In the discussion of its principles Fiqhi, one method of
extracting law is Shariah maqasid approach. Through Shariah maqasid verses and
hadiths law quantitatively very limited amount can be developed to address the problems
that arise. Legal development is done by using the method of determination of the law
such as qiyas, maslahah mursalah and istihsan. Methods of determination is through
maqasid Shariah law.
bahwa proses qiyas harus selaras dengan juga haram. Illat hukum dalam suatu ayat
perintah dan larangan syara’, tidak atau hadis bila diketahui maka dapat
menyampaikan sesuatu yang bertentangan dilakukan qiyas. Qiyas hanya bisa
dengan akal sehat dan tidak akan dilakukan apabila ada ayat atau hadis yang
mensyariatkan sesuatu yang bertentangan secara khusus dapat dijadikan tempat
dengan keadilan.8 menqiyaskan
Proses qiyas yang benar sebagai
2. Istihsan
pemikiran akal sehat tidak harus ber-
tentangan dengan maqasid syari’ah itu. Persoalan-persoalan yang telah dike-
Itulah sebabnya, illat yang menjadi fokus tahui dan ditetapkan hukumnya dalam
qiyas merupakan bagian dari maqasid nash atau melalui qiyas, kemudian dalam
syari’ah. suatu kondisi bila ketentuan itu diterapkan
Contoh: ketidakbolehan bersikap akan berbenturan dengan ketentuan atau
kasar dalam bentuk memukul orang tua, kepentingan lain yang lebih umum dan
yang dianalogikan kepada ketidakbolehan lebih layak menurut syara’ untuk diper-
berkata kasar yang menyakitkan sebagai- tahankan, maka ketentuan itu dapat
mana yang ditunjukkan dalam Q.S. al ditinggalkan. Ijtihad seperti ini dikenal
Isra’ (17):23: dengan istihsan.
Istihsan adalah mengecualikan atau
ًُف َوالَ تَنْ َه ْرُُهَا َوقُل هَّلَُما قَ ْوالً َك ِرميا
ٍّ فَالَ تَ ُقل هَّلَُما أ memindahkan hukum suatu peristiwa dari
hukum peristiwa-peristiwa lain yang
Terjemahnya:
sejenisnya dan memberikan kepadanya
Maka sekali-kali janganlah kamu hukum yang lain karena ada alasan yang
mengatakan kepada keduanya per- kuat bagi pengucualian tersebut. Dengan
kataan ‘ah’ dan janganlah kamu demikian maka istihsan adalah kebalikan
membentak mereka dan ucapkanlah qiyas, karena qiyas adalah mempersama-
kepada mereka perkataan yang kan hukum suatu peristiwa dengan
mulia.9 peristiwa lain yang sejenisnya.11
Ayat di atas bertujuan membimbing Dari defenisi istihsan di atas, di-
dan memberi arah kepada manusia untuk ketahui bahwa istihsan dimaksudkan
selalu menempatkan orang tua pada posisi sebagai cara untuk menetapkan salah satu
yang terhormat dalam rangka menjaga di antara dua alternatif hukum yang
martabat dan kehormatan sebagai bagian dianggap lebih dekat kepada kebutuhan
dari maqasid syari’ah. manusia ()اساس التيسري ورفع احلرج, atau mening-
Contoh lain tentang kasus diharam-
galkan kesulitan untuk kemuda-han.
kannya minuman khamar. Dari hasil
Prinsip ini sejalan dengan Q.S al Baqarah
penelitian ulama ditemukan bahwa
(2): 185:
maqasid syari’ah dari diharamkannya
khamar adalah karena sifat memabukkan يد بِ ُك ُم الْعُ ْسَر
ُ يد اللّهُ بِ ُك ُم الْيُ ْسَر َوالَ يُِر
ُ يُِر
yang merusak akal pikiran. Dengan
demikian, yang menjadi illat (alasan logis) Terjemahnya:
dari keharaman khamar adalah sifat Allah menghendaki kemudahan
memabukkannya, sedangkan khamar itu bagimu dan tidak menghendaki
sendiri hanyalah sebagai salah satu contoh kesukaran bagimu.12
dari yang memabukkan.10 Oleh karena itu Untuk memperjelas makna ihtihsan
setiap yang sifatnya memabukkan adalah penulis kemukakan contoh istihsan pada
Aris Rauf, Maqasyid Syari’ah dan Pengembangan Hukum ... | 28
kasus wakaf tanah pertanian. Menurut Pertama, para sahabat Nabi telah
kesimpulan qiyas, hak pengairan pada menerapkan metode maslahah mursalah
tanah pertanian tidak ikut diwakafkan ini. Contohnya adalah sahabat Nabi Abu
kecuali jika disebutkan dalam ikrar wakaf, Bakar atas saran Umar bin Khattab
disamakan dengan jual beli karena sama- mengumpulkan al Qur’an dalam satu
sama menghilangkan hak milik. Akan mushaf, dan dalam hal ini tidak pernah
tetapi, berdasarkan istihsan yang ber- dilakukan pada masa Nabi. Pengumpulan
orientasi kepada kemaslahatan (maqasid al Qur’an ini di dasarkan pada maslahah,
syari’ah), hak pengairan termasuk ke yaitu terpeliharanya al Qur’an dari sifat
dalam wakaf tanah pertanian seaklipun kemutawatirannya yang diakibatkan
tidak disebutkan dalam ikrar wakaf karena banyaknya para sahabat yang
disamakan dengan sewa menyewa dengan menghafal al Qur’an wafat. Umar bin
illat untuk diambil manfaatnya. Per- Khattab tidak memberikan bagian zakat
samaan tanah wakaf ke sewa menyewa kepada para muallaf (orang yang baru
lebih kuat pengaruh hukumnya karena masuk Islam), karena menurut Umar,
sejalan dengan tujuan disyariatkannya kemaslahatan orang banyak menuntut
wakaf, yaitu untuk diambil manfaatnya. untuk hal itu. Usman bin Affan
menuliskan al Qur’an pada satu logat
3. Maslahah Mursalah
bahasa demi memelihara tidak terjadinya
Dalam pembahasan qiyas dijelaskan perbedaan bacaan al Qur’an itu sendiri.
bahwa qiyas bisa dilakukan apabila ada Kedua, maslahah mursalah jika
ayat atau hadis yang secara khusus yang diterapkan dalam hal yang sejalan dengan
dapat dijadikan tempat menqiyaskan. Jika maksud syariat, tentunya metode ini juga
tidak ada ayat atau hadis secara khusus dibenarkan. Ayat-ayat al Qur’an atau
yang akan dijadikan al maqis ‘alaih, tetapi hadis-hadis Rasulullah menujukkan
termasuk ke dalam maqasid syari’ah bahwa setiap hukum mengandung kemas-
secara umum maka dilakukan metode lahatan bagi manusia. Oleh karena itu,
maslahah mursalah. memberlakukan maslahah terhadap
Maslahah mursalah ialah penetapan hukum-hukum lain yang juga mengan-
hukum berdasarkan kepentingan umum dung kemaslahatan adalah legal. Dengan
terhadap suatu persoalan yang tidak ada demikian menolak maslahah mursalah
ketetapan hukumnya dalam syariat yang berarti menolak metode yang sesuai
memerintahkan untuk memperhatikannya dengan maqasid syari’ah( tujuan syariat),
atau mengabaikannya.13 Maksud dari dan hal ini merupakan kebathilan.
pengambilan maslahah tersebut adalah Ketiga, sekiranya maslahah mur-
untuk mewujudkan manfaat, menolak salah yang pada prinsipnya merupakan
kemudaratan dan menghilangkan atau tujuan syariat itu tidak dapat diterima
menghindarkan kesusahan bagi manusia. sama sekali, maka pada suatu saat
Golongan yang paling banyak manusia akan mengalami kesulitan,
mempergunakan metode ini adalah padahal Allah menghendaki kemudahan
golongan malikiyah. Abu Zahrah dalam dan tidak menghendaki kesulitan bagi
Ushul Fiqh mengemukakan bahwa manusia. Kemaslahatan manusia akan
setidaknya ada tiga alasan yang diper- senantiasa dipengaruhi perkembangan
gunakan golongan malikiyah terhadap tempat, zaman dan lingkungan mereka
penggunaan metode atau dalil maslahah sendiri. Apabila syariat Islam hanya
mursalah.14 terbatas pada hukum-hukum yang tertulis
Aris Rauf, Maqasyid Syari’ah dan Pengembangan Hukum ... | 29