Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 47

1 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia

KATA PENGANTAR

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknolog mendukung Visi dan Misi
Presiden untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian
melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang berketuhanan dan berakhlak mulia, mandiri,
bernalar kritis, berkebhinnekaan global, gotong royong, dan kreatif. Hal ini diharapkan akan
menjadi pijakan yang kuat untuk menyongsong Visi Pendidikan Indonesia Tahun 2035, yaitu
membangun rakyat Indonensia untuk menjadi pembelajar seumur hidup yang unggul, terus
berkembang, sejahtera, dan berakhlak mulia dengan menumbuhkan nilai-nilai budaya
Indonesia dan Pancasila.

Perlindungan anak, khususnya pencegahan perundungan mendapatkan perhatian nasional,


sebagaimana tercantum pada RPJMN 2020-2024 serta Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015
tentang Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan di Satuan Pendidikan. Pencegahan
kekerasan juga menjadi salah satu nilai yang didorong dalam upaya penguatan karakter siswa
didik melalui promosi profil Pelajar Pancasila.

Pusat Penguatan Karakter bekerja sama dengan UNICEF Indonesia bersama mitranya
memiliki program Roots Indonesia untuk Pencegahan Perundungan dan Kekerasan Berbasis
Sekolah. Fokus penekanan program ini adalah pada peran siswa yang memiliki tujuan
mengubah norma sosial di sekolah untuk menanamkan “Perilaku Positif” dengan
menggunakan pendekatan jejaring sosial disertai pelatihan guru “Disiplin Positif”.

Diharapkan buku petunjuk pelaksanaan ini dapat membantu semua pihak, terutama ekosistem
pendidikan, dalam melaksanakan program Roots Indonesia: Program Pencegahan
Perundungan dan Kekerasan Berbasis Sekolah.

Jakarta, Juli 2021


Plt. Kepala Pusat Penguatan Karakter,

Ir. Hendarman, M.Sc., Ph.D

i Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1. Pendahuluan 1
1.1. Landasan Hukum 1
1.2. Tujuan Program dan Indikator Keberhasilan 1
1.3. Latar Belakang Program Roots Indonesia 2
1.4. Hasil Program Roots 3
1.5. Cara Kerja Program Roots Indonesia 4
BAB 2. Pendaftaran Sekolah dan Fasilitator Guru 6
2.1. Persyaratan Sekolah 6
2.2. Pemilihan Fasilitator Guru 7
2.3. Mekanisme Pemilihan Fasilitator Guru 8
2.4. Pelatihan Fasilitator Guru 9
BAB 3. Survei Awal dan Pemilihan Siswa sebagai Agen Perubahan 11
3.1. Peran Agen Perubahan 11
3.2. Mekanisme Survei Awal dan Pemilihan Siswa 11
3.3. Pelaksanaan Survei Awal 12
3.4. Langkah-langkah Pemilihan Agen Perubahan 13
BAB 4. Pelaksanaan Program Roots 15
4.1. Format Penyampaian Program Roots 15
4.2. Persiapan dan Panduan Pelaksanaan Program Roots 18
4.3. Panduan Penanganan Laporan Perundungan 21
4.4. Persiapan dan Pelaksanaan Roots Day 23
BAB 5. Pemantauan dan Evaluasi 25
5.1. Survei Akhir Kegiatan 25
Daftar Lampiran 26
Lampiran 1: Instrumen Survei Siswa 26
Lampiran 2: Instrumen Survei Guru/Tenaga Kependidikan 31
Lampiran 3: Instrumen Pemilihan Siswa Agen Perubahan 36
Lampiran 4: Surat Perizinan Orang Tua 39
Lampiran 5: Lembar Persetujuan Siswa 41

ii Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


BAB 1. Pendahuluan
1.1. Landasan Hukum
1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2019 tentang Rincian
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020;
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2019 tentang Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan;
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020—2024;
4. Peraturan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan
di Lingkungan Satuan Pendidikan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
45 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 17
Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 46 Tahun 2019 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; dan
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2020—2024.

1.2. Tujuan Program dan Indikator Keberhasilan


Pelaksanaan Roots Indonesia: Program Pencegahan Perundungan dan Kekerasan Berbasis
Sekolah untuk tahun pertama 2021 akan dilakukan di jenjang SMP, SMA, dan SMK. Buku
petunjuk pelaksanaan ini bertujuan untuk memberikan informasi lebih lanjut kepada kepala
sekolah dan guru di tiap-tiap sekolah tentang cara kerja, panduan, dan mekanisme pelaksanaan
program Roots Indonesia.

Tujuan pelaksanaan Program Roots Indonesia adalah sebagai berikut.


1. Menyamakan pemahaman tentang pencegahan dan penanganan perundungan dan tindak
kekerasan di sekolah.
2. Mencegah, menanggulangi, serta meminimalkan perundungan dan tindak kekerasan yang
terjadi di sekolah.
3. Mewujudkan nilai-nilai utama Penguatan Pendidikan Karakter melalui program
pencegahan perundungan.
4. Menghasilkan fasilitator pencegahan perundungan di tingkat nasional (Fasilitator
Nasional), daerah (Fasilitator Guru), dan sekolah (Agen Perubahan) yang terlatih untuk
melakukan program Roots Indonesia.

1 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


5. Mendorong sekolah untuk membentuk Siswa Agen Perubahan yang difasilitasi oleh guru
terkait terhadap pencegahan perundungan dan tindak kekerasan di sekolah.

Indikator keberhasilan Program Roots Indonesia adalah sebagai berikut.

1. Terjadinya persamaan pemahaman tentang pencegahan dan penanganan perundungan dan


tindak kekerasan di sekolah.
2. Adanya keterlibatan warga sekolah dalam pencegahan dan penanganan perundungan dan
tidak kekerasan dengan terbentuknya Satuan Tugas di sekolah yang terdiri atas guru,
tenaga kependidikan, siswa, orang tua, dan warga-warga sekolah lainnya (misalnya:
penjaga sekolah, tukang kebun, petugas kantin, dan lain-lain).
3. Terlatihnya guru sebagai fasilitator program pencegahan perundungan dan tindak
kekerasan di sekolah.
4. Program Roots Indonesia wajib dilaksanakan setidaknya 10 kali yang dipandu oleh
Fasilitator Guru serta kegiatan Unjuk Informasi dan Kreasi tentang Pencegahan
Perundungan di Sekolah (Roots Day) yang dipimpin oleh Siswa Agen Perubahan.
5. Terbentuknya kelompok Siswa Agen Perubahan dan Satuan Tugas Guru guna mencegah
perundungan dan tindak kekerasan di sekolah.
6. Meningkatnya pengetahuan siswa tentang nilai-nilai utama pendidikan karakter setelah
mengikuti program pencegahan perundungan dan tindak kekerasan di sekolah.
7. Adanya bukti data yang menggambarkan perubahan sebelum dan setelah program Roots
dilaksanakan dari warga sekolah terkait pencegahan perundungan dan tindak kekerasan di
sekolah.

1.3. Latar Belakang Program Roots Indonesia


Pemerintah Indonesia telah menetapkan perlindungan anak sebagai prioritas nasional,
sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan
Anak. Aturan mengenai larangan kekerasan terhadap anak, khususnya di konteks sekolah
diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 82 Tahun 2015 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan. Aturan
dan kebijakan itu diterjemahkan sebagai upaya pencegahan dan penanganan kekerasan pada
anak, dengan tujuan menciptakan iklim yang aman dan nyaman untuk anak belajar. Dalam
implementasinya, kebijakan tersebut berfokus pada tenaga pengajar (guru), siswa, dan orang
tua.

UNICEF bersama mitra telah mengembangkan program riset-aksi terkait pencegahan


kekerasan antarteman sebaya yang mengadaptasi program bernama Roots yang kemudian
diadaptasi menjadi Roots Indonesia: Program Pencegahan Perundungan dan Kekerasan
Berbasis Sekolah. Program ini merupakan program pencegahan kekerasan di kalangan teman
sebaya yang berfokus pada upaya membangun iklim yang aman di sekolah dengan
mengaktifkan peran siswa sebagai Agen Perubahan. Program Roots Indonesia ini akan
dimasukkan ke dalam kegiatan sekolah, di mana pegawai, guru, dan siswa akan mendesain
kegiatan Roots di sekolah sesuai kebutuhan dan konteks lokal yang diikuti dengan internalisasi
desain kegiatan tersebut di sekolah.

2 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


Bukti Global: Peran Pengaruh Sosial
Dalam upaya pencegahan kekerasan anak di sekolah, beragam riset global menunjukkan bahwa
siswa memiliki pengaruh yang besar dalam menghentikan kekerasan, khususnya dalam
konteks kekerasan antarsiswa di sekolah. Penelitian dari Princeton University, Rutgers
University, dan Yale University di Amerika Serikat (tahun 2015), yang melibatkan kelompok
siswa yang memiliki pengaruh pada 56 sekolah menengah di New Jersey untuk menyebarkan
pesan tentang bahaya perundungan (bullying) dan konflik di sekolah. Menggunakan media
penyampaian pesan seperti Facebook, Whatsapp, Instagram, poster cetak, dan gelang warna-
warni, siswa yang dipilih didorong untuk berdiskusi dengan cara mereka sendiri mengenai
langkah positif untuk menangani konflik dengan menggunakan istilah yang dipahami oleh
teman sebaya mereka.

Penelitian di atas ingin menguji apakah siswa tertentu, yang diberi label sebagai ‘social
referents’ atau pengaruh perubahan, memiliki pengaruh lebih terhadap iklim sekolah atau
norma-norma sosial dan pola perilaku di sekolah mereka. Siswa yang dipilih tidak selalu
mengacu pada anak paling populer di sekolah, melainkan siswa-siswa yang ditunjuk oleh
kelompok sebaya mereka melalui angket tertutup. Semua kegiatan dirancang untuk menguji
apakah upaya yang dilakukan untuk membentuk sikap yang positif kepada mereka pada
akhirnya dapat membentuk perilaku positif pada teman sebaya mereka serta mengubah norma
sosial di sekolah yang menerima, mengabaikan, atau menoleransi bentuk-bentuk kekerasan.
Dalam satu tahun, sekolah menengah yang memiliki ‘Agen Perubahan’ di atas mengalami
penurunan 30 persen terkait laporan konflik antarsiswa, yang dilaporkan oleh Proceedings of
the National Academy of Sciences (PNAS). Secara signifikan, penurunan konflik terbesar
terjadi pada Agen Perubahan itu sendiri. Hal ini mendukung hipotesis penelitian yang
menyatakan bahwa para siswa dapat memberikan pengaruh lebih pada iklim sekolah dan norma
sosial.

1.4. Hasil Program Roots


Program ini sebelumnya telah diimplementasikan di berbagai negara, salah satu di Amerika
Serikat (di beberapa negara bagian) dan di Indonesia (Sulawesi Selatan dan Jawa Tengah,
khususnya Makassar dan Gowa). Setelah diimplementasikan selama satu tahun, ditemukan
perbedaan secara statistik antara sekolah yang berpartisipasi dan tidak. Di sekolah yang
berpartisipasi dalam program Roots, rata-rata ditemukan pengurangan kasus konflik antarsiswa
sebanyak 30 persen. Penanganan satu konflik dapat menghabiskan waktu setidaknya satu jam,
sehingga pengurangan angka ini dapat disetarakan dengan menyimpan ratusan jam untuk
penanganan konflik.

Program ini menunjukkan bahwa kita tidak perlu menggunakan sanksi untuk mengurangi
perundungan (bullying). Kita dapat menargetkan siswa tertentu untuk menyebarkan pesan
antiperundungan. Potensi mereka yang dapat menyebarkan perilaku positif dapat menunjukkan
kepada siswa lain apa yang ‘normal’ dan seharusnya terjadi di sekolah. Selain itu akan ada
banyak cara yang datang dari diri mereka sendiri untuk memberikan inspirasi dan membuat
perubahan positif. Selain dapat dilakukan secara sederhana, program Roots Indonesia ini juga
dipandang murah secara pendanaan dan dapat diadaptasi pada beragam konteks.

3 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


1.5. Cara Kerja Program Roots Indonesia
Inovasi dalam program ini adalah melalui penggunaan jaringan sosial siswa untuk memilih
rekan-rekan mereka yang dapat ‘didengar’ dan mengurangi pemilihan siswa secara
sembarangan. Ketika orang dewasa yang memilih siswa, mereka biasanya memilih anak-anak
yang dianggap ‘baik’ atau ‘berprestasi’. Akan tetapi, para Agen Perubahan yang ditentukan
melalui pemetaan jaringan sosial ialah mereka yang memiliki pengaruh di kalangan siswa dan
sebagian akan dipilih oleh orang dewasa secara acak. Beberapa siswa yang dipilih atau terpilih
bisa jadi adalah siswa yang sering terlibat konflik. Namun, dalam hal ini yang terpenting adalah
perilaku seperti ini dapat menjadi pembelajaran yang dapat dilihat bersama.

Gambar 1. Jaringan sosial siswa, di mana titik biru adalah 'Agen Perubahan' yang
mempengaruhi titik merah atau seluruh siswa lainnya.

Untuk menentukan siswa yang paling berpengaruh, peneliti meminta seluruh anak di sekolah
(pada setiap angkatan) untuk menominasikan 10 siswa di angkatan mereka yang menghabiskan
waktu paling sering dengan mereka, baik di dalam maupun di luar sekolah, secara tatap muka
maupun online (daring). Dengan menggunakan data ini, peneliti kemudian memetakan jaringan
sosial di masing-masing sekolah. Sebanyak 30 siswa di tiap satu sekolah intervensi akan dipilih
untuk berpartisipasi dalam Program Roots Indonesia

Tahap Pelaksanaan Program Roots Indonesia

Gambar 2. Empat tahap pelaksanaan program Roots Indonesia.

4 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


Pelaksanaan program Roots Indonesia dapat dibagi menjadi empat tahapan utama berikut ini.

1. Pelatihan Fasilitator Nasional


Mempersiapkan kurang lebih 100 orang Fasilitator Nasional, yang nantinya akan
berperan sebagai “master trainer” yang akan secara langsung melatih Fasilitator Guru
dari tiap sekolah. Pelatihan ini akan berlangsung pada bulan Juli 2021.
2. Pendaftaran Sekolah dan Fasilitator Guru
Memberikan sosialisasi kepada kepala sekolah yang ada di tiap SMP dan SMA sekolah
penggerak serta SMK Pusat Unggulan. Proses sosialisasi akan dilaksanakan pada
tanggal 21—29 Juli 2021. Setelah itu, kepala sekolah wajib memberikan dua (2) nama
Fasilitator Guru dari tiap sekolah (lihat subbab 2.3), di mana dua Fasilitator Guru
tersebut akan mengikuti pelatihan di bulan Agustus 2021 (lihat subbab 2.4).
3. Survei Awal dan Pemilihan Siswa sebagai Agen Perubahan
Survei awal dan pemilihan ini dilakukan guna mengukur tingkat perundungan yang
terjadi di setiap sekolah dan menentukan siswa/i yang pantas untuk dijadikan Agen
Perubahan (lihat subbab 3.3 dan 3.4). Survei dan pemilihan ini dilakukan pada bulan
Agustus 2021, sambil guru mempersiapkan diri untuk mengikuti pelatihan.
4. Aktivitas Bersama Agen Perubahan
Aktivitas bersama dapat dimulai dengan sesi pembelajaran dan diskusi mingguan
tentang modul Roots antara Fasilitator Guru dan Agen Perubahan. Kegiatan ini dapat
dilakukan setiap minggu pada awal September—awal Desember 2021 sebanyak 10—
15 kali pertemuan dan ditambah juga pelaksanaan Roots Day di akhir program.

Gambar 3. Lini masa pelaksanaan program Roots Indonesia.

5 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


BAB 2. Pendaftaran Sekolah dan Fasilitator
Guru
2.1. Persyaratan Sekolah
Sekolah Penggerak serta SMK Pusat Unggulan menjadi target fokus dalam program Roots
Indonesia ini dan mereka akan menerima Bantuan Pemerintah. Berikut ini persyaratan yang
harus dipenuhi atau dimiliki sekolah yang akan mendaftar sebagai sekolah target fokus
program Roots Indonesia.

1. Persyaratan Administrasi
a. Memiliki ijin operasional sekolah.
b. Diutamakan Sekolah Penggerak atau SMK Pusat Keunggulan.
c. Memiliki kepala sekolah definitif yang dibuktikan dengan Surat Keputusan (SK)
pengangkatan kepala sekolah atau pejabat pelaksana kepala sekolah.
d. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama sekolah.
e. Tercantum dalam DAPODIK dan memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN).
f. Memiliki rekening bank atas nama sekolah.
g. Memiliki pengelola keuangan yang memiliki SK pengelola keuangan dari atasan
langsung.
h. Mengajukan proposal ke Direktorat Sekolah Menengah Atas tentang program
antiperundungan dan tindak kekerasan di sekolah.

2. Persyaratan Teknis Operasional


a. Memiliki fasilitas yang memadai untuk melaksanakan program (diupayakan memiliki
jaringan internet yang baik).
b. Mampu menyediakan narasumber yang berkompeten di bidang pencegahan
perundungan dan tindak kekerasan.
c. Mampu menyediakan atau memanfaatkan modul atau bahan ajar mengenai pencegahan
perundungan dan tindak kekerasan.

3. Persyaratan Tambahan
a. Bersedia mengikuti peraturan yang telah ditetapkan Direktorat Sekolah Menengah
Pertama, Direktorat Sekolah Menengah Atas, dan Direktorat Sekolah Kejuruan.
b. Bersedia menandatangani surat pertanggungjawaban mutlak.
c. Bersedia membuat rencana tindak lanjut (action plan).
d. Bersedia melaksanakan program sampai dengan selesai.
e. Bersedia mengelola dana Bantuan Pemerintah sesuai peraturan keuangan yang terkait
dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) pada proposal yang diajukan.
f. Bersedia membuat laporan pelaksanaan dan laporan keuangan program bantuan yang
telah diberikan.

6 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


Pihak sekolah diberi keluasan untuk menentukan mekanisme pelaksanaan dan keberlanjutan
program di sekolah masing-masing asalkan tidak merubah dasar program dan komponen utama
Roots Indonesia. Beberapa contoh inovasi yang dapat dilakukan di masing-masing sekolah
terkait keberlanjutan program Roots antara lain:
1. Menjadikan program Roots Indonesia sebagai program ekstrakulikuler di sekolah
2. Mengadopsi beberapa modul yang ada di program Roots Indonesia ke mata pelajaran
tertentu (mis., Pendidikan Agama, PPKn) yang akan diikuti oleh seluruh siswa
3. Mengadopsi beberapa modul yang ada di program Roots Indonesia menjadi pembelajar
wajib dalam kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah untuk siswa baru

2.2. Pemilihan Fasilitator Guru


Fasilitator menjadi salah satu pemain utama dalam pelaksanaan program pencegahan
perundungan dan tindak kekerasan di sekolah. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan
terkait Fasilitator dalam program Roots ini.

1. Tanggung Jawab Fasilitator


Fasilitator bertanggung jawab terhadap hal-hal berikut ini.
a. Merencanakan dan menyusun pertemuan mingguan dengan siswa Agen Perubahan.
b. Memfasilitasi diskusi dan menyusun rencana aksi bersama siswa dalam menghadapi
tantangan yang berkaitan dengan bullying di sekolah.
c. Memfasilitasi kegiatan-kegiatan berbasis siswa dengan kelompok Agen Perubahan.
d. Menjaga komunikasi dengan supervisor dan pihak guru pembina kesiswaan (BK) –jika
perlu berkomunikasi juga dengan Dinas Pendidikan– untuk mendiskusikan kegiatan dan
pertemuan.
e. Mengikuti protokol keamanan dan keselamatan siswa jika ada anak yang melaporkan
atau dilaporkan mengalami kekerasan.

2. Kualifikasi Guru sebagai Fasilitator


a. Memiliki jabatan di sekolah, misalnya sebagai Wakil Kepala Sekolah, Guru Mata
Pelajaran, atau Guru Bimbingan Konseling.
b. Guru yang masih aktif (berusia 25– 45 tahun) dan/atau mampu menyesuaikan diri dengan
para remaja.
c. Bersahabat dengan anak-anak.
d. Memiliki pengalaman memfasilitasi ekstrakurikuler atau menjadi pembina kegiatan
siswa.
e. Menguasai Bahasa Indonesia dengan baik dan benar (penguasaan bahasa daerah
setempat juga bisa menjadi pertimbangan).
f. Mampu menghadapi diskusi dengan topik yang sensitif (misalnya: kasus kekerasan dan
pelecehan antarsiswa) dan mampu memberikan tanggapan yang nyaman untuk siswa.
g. Mampu berdiskusi dengan jujur, terbuka, dan menghargai dengan individu maupun
kelompok.
h. Menunjukkan minat dan komitmen pada isu anak.
i. Memiliki pengalaman berhadapan dengan siswa SMP, SMA, dan SMK.
j. Mampu mengatur waktu kesibukan.

7 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


2.3. Mekanisme Pemilihan Fasilitator Guru

Gambar 4. Bagan mekanisme pemilihan guru sebagai fasilitator di setiap sekolah.

Pada bulan Juli 2021, Pusat Penguatan Karakter, Kemendikbudristek akan menyelenggarakan
kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpu (DKT) Program Roots Indonesia untuk jenjang SMP,
SMA, dan SMK dengan tujuan mensosialisasikan dan mendapatkan masukan dari peserta yang
berasal dari Sekolah Penggerak untuk jenjang SMP dan SMA serta dari SMK Pusat Unggulan.
Setelah mengikuti kegiatan ini, para peserta diberikan kesempatan selama 1 minggu untuk
mengajukan nama-nama peserta yang akan ditugaskan untuk mengikuti pelatihan Fasilitator
Guru di bulan Agustus 2021 melalui link Google Drive.

8 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


Pelaksanaan DKT Program Roots Indonesia akan dibagi menjadi 4 (empat) tahap berikut ini
(sesuai dengan jenjang sekolahnya).

Waktu Pelaksanaan DKT Batas Waktu Usulan Peserta


No. Jenjang Sekolah
Program Roots Indonesia Pelatihan Fasilitator

1. SMP Rabu, 21 Juli 2021 Selasa, 27 Juli 2021

2. SMA Senin, 26 Juli 2021 Senin, 3 Agustus 2021

3. SMK angkatan I Rabu, 28 Juli 2021 Selasa, 4 Agustus 2021

4. SMK angkatan II Kamis, 29 Juli 2021 Rabu, 5 Agustus 2021

Fasilitator Guru yang terpilih untuk mengikuti program Roots Indonesia dapat mulai
mempersiapkan pelaksanaan program selama bulan Agustus (sebelum program dimulai
bersama para Agen Perubahan di bulan September). Berikut ini beberapa persiapan yang dapat
dilakukan.
1. Pembelian barang-barang perlengkapan untuk pelaksanaan program (misalnya: mencetak
poster, spanduk, dan lain-lain).
2. Mempelajari materi-materi pembelajaran Roots Indonesia, baik dalam bentuk modul e-
course maupun flashcard.
3. Memulai proses survei awal dan pemilihan Agen Perubahan ke seluruh guru dan/atau
siswa sekolah melalui U-Reports (lihat subbab 3.2, 3.3., dan 3.4).
4. Mempelajari profil dan latar belakang siswa Agen Perubahan yang terpilih untuk
mengikuti program Roots Indonesia.
5. Kegiatan dan keperluan lain-lain yang menunjang pelaksanaan program Roots Indonesia.

2.4. Pelatihan Fasilitator Guru


Pelatihan Fasilitator Guru

Tujuan Mempersiapkan Fasilitator Guru dalam menguasai


modul pembelajaran Roots Indonesia, memahami cara
penyampaian program Roots Indonesia, dan
mengetahui langkah-langkah pelindungan anak dalam
lingkungan sekolah.

Peserta Pelatih: Fasilitator nasional


Peserta pelatihan: Fasilitator Guru dari tiap sekolah

Durasi pelatihan 3 hari pelatihan

Lokasi penyampaian Dilaksanakan secara daring melalui Zoom

9 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


Pelaksanaan pelatihan Fasilitator bagi guru yang berasal dari daftar sekolah penggerak di
jenjang SMP dan SMA serta SMK Pusat Unggulan akan dibagi dalam 7 (tujuh) angkatan
berikut ini.
1. Bimtek Gelombang Pertama : 9, 11, 12 Agustus 2021
2. Bimtek Gelombang Kedua : 13, 14, 16 Agustus 2021
3. Bimtek Gelombang Ketiga : 18, 19, 20 Agustus 2021
4. Bimtek Gelombang Keempat : 23, 24, 25 Agustus 2021
5. Bimtek Gelombang Kelima : 26, 27, 28 Agustus 2021
6. Bimtek Gelombang Keenam : 30 Agustus, 31 Agustus, 1 September 2021
7. Bimtek Gelombang Ketujuh : 2, 3, 4 September 2021

Catatan: Alokasi jadwal untuk tiap-tiap sekolah akan diberitahukan mendekati tanggal
pelaksanaan pelatihan.

10 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


BAB 3. Survei Awal dan Pemilihan Siswa
sebagai Agen Perubahan
3.1. Peran Agen Perubahan
Agen Perubahan adalah 30 orang siswa paling berpengaruh yang dipilih oleh siswa-siswi lain
berdasarkan teori jejaring sosial. Untuk menentukan siswa yang paling berpengaruh, fasilitator
akan meminta seluruh siswa di sekolah (pada setiap angkatan) untuk menominasikan 10 siswa
di angkatan mereka yang menghabiskan waktu paling sering dengan mereka, baik di dalam
maupun di luar sekolah, secara tatap muka maupun daring. Agen Perubahan yang terpilih akan
mengikuti sesi pertemuan Roots yang difasilitasi oleh Fasilitator Guru.

Agen Perubahan yang terpilih akan memiliki tanggung jawab sebagai berikut.
1. Menyebarkan perilaku positif kepada siswa lainnya untuk menciptakan iklim positif di
sekolah.
2. Mengambil pembelajaran yang didapat dari pertemuan mingguan Roots untuk
mengidentifikasi permasalahan yang timbul antarsiswa.
3. Mengembangkan kemampuan menemukan solusi, termasuk kemampuan untuk
menghentikan perilaku perundungan dengan menjadi positive bystander.
4. Menyusun kegiatan aksi berbasis siswa yang melibatkan seluruh sekolah (misalnya:
penyebaran perilaku positif, kampanye antiperundungan di media sosial, dan lain-lain).
5. Membuat ide-ide siswa terlihat oleh siswa lain di saat pelaksanaan Roots Day, di mana
mereka bisa menunjukkan hasil karya dan perkembangan diri mereka setelah mengikuti
program Roots Indonesia.
6. Melapor jika mengalami atau menyaksikan perundungan di sekolah kepada pihak sekolah
atau layanan yang berwenang (cara melaporkannya dijelaskan pada subbab berikutnya).

3.2. Mekanisme Survei Awal dan Pemilihan Siswa

Gambar 5. Bagan mekanisme pengisian survei awal dan pemilihan siswa di tiap sekolah.

Survei awal dan pemilihan siswa akan dimulai secara paralel bersama dengan proses persiapan
Fasilitator Guru. Siswa dan guru akan diberikan waktu ~5 hari untuk mengisi survei awal dan
pemilihan Agen Perubahan sampai dengan melalui link U-Report.

11 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


Setelah batas waktu yang ditentukan, link akan ditutup dan tim U-Report akan mengonsolidasi
hasil akhir dari tiap sekolah dan mengumpulkan daftar nama siswa untuk pemilihan Agen
Perubahan.
Pihak sekolah akan menerima hasil akhir berupa urutan nama siswa dari masing-masing
Direktorat SMP, SMA dan SMK. Setelah itu, kepala sekolah dan Fasilitator Guru dapat mulai
melakukan proses pemilihan 30 siswa sebagai Agen Perubahan (lihat subbab 3.4).

Batas waktu pengisian survei akan dibagi menjadi 4 (empat) tahap berikut ini (sesuai dengan
jenjang sekolahnya).

Waktu pelaksanaan DKT Batas waktu pengisian


No. Jenjang sekolah
Program Roots Indonesia survei dan pemilihan siswa
1. SMA Rabu, 21 Juli 2021 1 – 5 Agustus 2021
2. SMP Senin, 26 Juli 2021 6 – 11 Agustus 2021
3. SMK angkatan I Rabu, 28 Juli 2021 12 – 16 Agustus 2021
4. SMK angkatan II Kamis, 29 Juli 2021 17 – 21 Agustus 2021

U-Report adalah program yang dirancang untuk memberdayakan anak muda untuk berbicara
mengenai isu-isu yang mereka pedulikan di lingkungan mereka dan menciptakan perubahan
positif. Berikut ini langkah-langkah penggunaan U-Report.
1. Simpan nomor WhatsApp U-Report (08119004567) di ponsel masing-masing guru atau
siswa.
2. Kirimkan kode pengisian masing-masing ke nomor WhatsApp U-Report
a. Pemilihan agen oleh siswa : Roots1
b. Survei awal oleh siswa : Roots2
c. Survei awal oleh guru : Guru
3. Chatbot dari U-Report akan memandu guru atau siswa, di mana guru atau siswa hanya
cukup untuk menjawab pertanyaan survei sesuai yang ditanyakan oleh chatbot.
4. Siapkan NPSN (Nomor Pokok Sekolah Nasional) dan masukkan ketika ditanyakan oleh
chatbot U-Report.
5. Jika siswa atau guru mau mengulang survei dari awal, ketik kata kunci “STOP” ke chatbot
U-Report
6. Jika sudah menyelesaikan survei, chatbot akan mengirimkan pesan terima kasih. Chatbot
U-Report akan merekam semua jawaban survei dari guru atau siswa.

3.3. Pelaksanaan Survei Awal


Setiap sekolah yang mengikuti program Roots Indonesia akan melakukan Survei Situasi
Perundungan untuk Guru dan Siswa di awal dan akhir guna melihat situasi perundungan dan
tindak kekerasan di Sekolah. Survei yang dilaksanakan akan dibagi menjadi dua kategori
berdasarkan pengisi survei.

12 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


Survei Situasi Perundungan untuk Siswa
Tujuan : mengukur situasi perundungan dan tindak kekerasan di
sekolah sebelum dan sesudah adanya intervensi program Roots
Indonesia
Pengisi survei : seluruh siswa di sekolah
Media pengisian : U-Report (dapat dilakukan melalui WhatsApp di nomor
08119004567)
Kode pengisian di U-Report : Roots2
Pertanyaan survei : terdapat di Lampiran 1

Survei Situasi Perundungan untuk Guru


Tujuan : mengukur situasi perundungan dan tindak kekerasan di
sekolah sebelum dan sesudah adanya intervensi program Roots
Indonesia
Pengisi survei : seluruh guru di sekolah
Media pengisian : U-Report (dapat dilakukan melalui WhatsApp di nomor
08119004567)
Kode pengisian di U-Report : Guru
Pertanyaan survei : terdapat di Lampiran 2

3.4. Langkah-langkah Pemilihan Agen Perubahan

Gambar 6. Bagan langkah-langkah pemilihan siswa/i untuk menjadi Agen Perubahan.

Kepala sekolah/Fasilitator Guru akan menerima hasil survei U-Report dalam format excel.
Kemudian, Agen Perubahan dapat dipilih dari berbagai urutan yang ada di daftar dengan
metode sebagai berikut:
1. Siswa urutan teratas: memilih 15 siswa/i dari urutan teratas yang mewakili 3 jenjang
angkatan (5 siswa/i perwakilan tiap angkatan)
2. Siswa urutan tengah: memilih 10 siswa/i dari urutan tengah
3. Siswa urutan terbawah: memilih 5 siswa/i dari urutan terbawah

13 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


Instrumen pemilihan siswa Agen Perubahan melalui U-Report dengan mengirimkan kode
pengisian “Roots1” dan dapat dilihat di Lampiran 3 di dokumen ini.

Setelah 30 Agen Perubahan terpilih, langkah selanjutnya ialah memberikan Surat Perizinan
Orang Tua kepada orang tua Siswa Agen Perubahan. Perlu diingat bahwa siswa tidak bisa
berpartisipasi jika orang tua tidak mengizinkan. Format surat perizinan dapat dilihat pada
Lampiran 4 dalam dokumen ini. Hubungi 30 Agen Perubahan untuk menjelaskan Surat
Perizinan Orang Tua agar ditandatangani dan dikembalikan dalam waktu 1 minggu ke depan.

Jika ada siswa yang tidak diberikan izin, koordinasikan dengan tim untuk memilih siswa lain
dengan urutan di bawah siswa tersebut (jika diperlukan), atau lanjutkan kegiatan Agen
Perubahan dengan jumlah siswa yang ada.

Setelah Surat Perizinan Orang Tua sudah diterima, langkah selanjutnya adalah memberikan
Surat Perizinan Siswa kepada Agen Perubahan. Format surat perizinan dapat dilihat pada
Lampiran 5 dalam dokumen ini.

Jika belum terjadi Pembelajaran Tatap Muka 100%, sekolah dapat menggunakan media Google
Form untuk mendapatkan surat perijinan orang tua dan siswa. Fasilitator kemudian menyimpan
surat perijinan yang diterima dari orang tua dan siswa tersebut.

14 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


BAB 4. Pelaksanaan Program Roots
4.1. Format Penyampaian Program Roots

Penyampaian Program Roots Indonesia kepada Agen Perubahan

Tujuan Menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan terbebas dari


perundungan.

Peserta Pelatih: Fasilitator Guru


Peserta pelatihan: 30 siswa Agen Perubahan

Frekuensi & durasi Pertemuan dilakukan minimal 1x seminggu selama 60—90


penyampaian menit (bisa dilaksanakan dalam jam sekolah atau jam
ekstrakurikuler).

Lokasi penyampaian - Pengenalan materi: bisa dilakukan secara daring melalui


media e-course Roots atau disampaikan langsung oleh
Fasilitator Guru secara tatap muka.
- Diskusi kelompok: dilakukan bersama-sama dalam
kelompok melalui diskusi daring atau tatap muka.

Syarat penyelesaian Siswa Agen Perubahan sudah menyelesaikan 10 modul wajib,


program mengikuti diskusi kelompok, dan memimpin kegiatan Roots
Day.

Alat & materi - Zoom / Google Meet: untuk sesi diskusi antara Agen
Perubahan yang difasilitasi oleh Guru Fasilitator.
- e-Course Roots: untuk pengenalan sesi Roots melalui
pembelajaran daring mandiri.
- Flashcard: untuk memandu Guru Fasilitator dalam
melakukan sesi diskusi kelompok bersama Agen
Perubahan.
- PowerPoint: untuk mencatat poin diskusi bersama Agen
Perubahan.
- Grup WhatsApp: untuk koordinasi dan media komunikasi
antarAgen Perubahan.
- Media sosial: untuk interaksi Agen Perubahan dengan
siswa lain dan publikasi kegiatan Roots (misalnya:
Instagram, TikTok, Youtube, dan lain-lain).

15 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


Format penyampaian program Roots Indonesia terbagi dalam dua sesi utama berikut ini.
1. Pengenalan materi (30 menit)
Sesi pengenalan materi bertujuan untuk mengajarkan materi-materi Roots terkait
perundungan guna memantik diskusi tentang pencegahan perundungan dan kekerasan di
sesi berikutnya. Sesi ini dapat dilakukan melalui media e-course di laman
cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id. Agen Perubahan dapat melakukan pendaftaran secara
mandiri di laman cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id untuk membuat username dan
password. Sesi pengenalan materi bisa dilakukan bersama-sama ketika melakukan
pertemuan mingguan Roots atau dilakukan secara mandiri di rumah sebelum pertemuan
mingguan Roots.
2. Diskusi kelompok (60 menit)
Sesi diskusi kelompok dilakukan setelah Agen Perubahan menyelesaikan e-course modul
dari sesi pengenalan materi. Sesi ini bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir
kritis bagi Agen Perubahan dan juga membangun kerjasama antarAgen Perubahan untuk
menyebarkan informasi pencegahan perundungan.
Sesi ini dilakukan bersama seluruh 30 Agen Perubahan dan difasilitasi oleh Fasilitator
Guru melalui media daring Zoom / Google Meet. Fasilitator Guru dapat menggunakan
kartu flashcard yang sudah disediakan untuk tiap pertemuan guna membantu mereka
dalam menjalankan sesi diskusi kelompok.

Sebagai syarat penyelesaian program Roots Indonesia, siswa Agen Perubahan wajib mengikuti
10 pertemuan wajib dari modul Roots Indonesia serta melakukan pelaksanaan Roots Day, baik
secara luring ataupun daring. Selain 10 modul wajib tersebut, modul Roots Indonesia juga
memiliki 5 modul tambahan yang dapat dilakukan bila Roots Day diselenggarakan secara
luring.

Daftar modul pembelajaran untuk program Roots Indonesia

Sesi Materi Soft Skills yang Dibentuk

Pertemuan 1 Pengenalan Program ● Pertemanan dan Hubungan Sosial


(wajib) ● Bekerja sama

Pertemuan 2 Mengenal Identitas, ● Pertemanan dan Hubungan Sosial


(wajib) Kepercayaan, dan Kesadaran ● Bekerja sama
Kelompok ● Penghargaan terhadap
Keberagaman
● Mengenal/Mengelola Diri Sendiri
● Partisipasi

Pertemuan 3 Mengenal Perundungan ● Pertemanan dan Hubungan Sosial


(wajib) (Bullying) ● Menolak Tekanan Sebaya
● Antikekerasan dan Perundungan

Pertemuan 4 Kepemimpinan dan ● Berkomunikasi Efektif


(wajib) Komunikasi Efektif ● Pengambilan Keputusan
● Mengenal/Mengelola Diri Sendiri

16 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


Pertemuan 5 Melihat dari Perspektif yang ● Empati
(wajib) Berbeda dan Membangun ● Pertemanan dan Hubungan Sosial
Hubungan yang Sehat ● Kesehatan Menstruasi
● Pubertas

Pertemuan 6 Pengaruh Siswa dan ● Menolak Tekanan Sebaya


(wajib) Tanggapan Mereka Terhadap ● Mengelola Risiko
Konflik

Pertemuan 7 Menghubungkan Perubahan ● Merencanakan/mengorganisasi


(wajib) yang Didorong oleh Siswa ● Menolak Tekanan Sebaya
dengan Perilaku Positif ● Pertemanan dan Hubungan Sosial

Pertemuan 8 Mengembangkan Kesepakatan ● Partisipasi


(wajib) “Siswa Antiperundungan” ● Berkomunikasi Efektif

Pertemuan 9 Mengembangkan dan ● Berpikir Kritis


(wajib) Mempraktikkan Pembagian ● Pertemanan dan Hubungan Sosial
Peran (role play) Berdasarkan ● Menolak Tekanan Sebaya
Observasi Siswa Terhadap ● Antikekerasan dan Perundungan
Perundungan

Pertemuan 10 Menuju Aksi yang Lebih ● Partisipasi


(wajib) Besar di Sekolah ● Antikekerasan dan Perundungan
● Merencanakan/mengorganisasi

Pertemuan 11 Visi Untuk Roots Day ● Partisipasi


(tambahan) ● Antikekerasan dan Perundungan
● Merencanakan/mengorganisasi

Pertemuan 12 Publikasikan dan Perkuat ● Berkomunikasi Efektif


(tambahan) Pesan ● Partisipasi
● Antikekerasan dan Perundungan
● Merencanakan/mengorganisasi
● Kreativitas

Pertemuan 13 Bersiap untuk Roots Day ● Berkomunikasi Efektif


(tambahan) ● Partisipasi
● Antikekerasan dan Perundungan
● Merencanakan/mengorganisasi
● Kreativitas

Pertemuan 14 Roots Day ● Partisipasi


(tambahan) ● Antikekerasan dan Perundungan
● Merencanakan/mengorganisasi
● Kreativitas

Pertemuan 15 Evaluasi Roots Day ● Partisipasi


(tambahan) ● Merencanakan/mengorganisasi
● Kreativitas

17 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


4.2. Persiapan dan Panduan Pelaksanaan Program Roots
Dalam pelaksanaan setiap pertemuan Roots, Fasilitator Guru berperan sangat penting untuk
memastikan kualitas penyampaian informasi kepada Agen Perubahan, baik dalam materi
pengenalan maupun diskusi kelompok. Fasilitator Guru diharapkan membuat lingkungan
menyenangkan, aman, dan inklusif dengan menggunakan teknik fasilitasi yang bervariasi dan
menyiapkan diri dengan situasi emosional yang beragam.

Sebelum melaksanakan pertemuan pertama dengan Agen Perubahan, Fasilitator Guru


wajib melakukan persiapan sebagai berikut.
1. Memastikan semua siswa yang berpartisipasi atau Agen Perubahan telah mengumpulkan
surat perizinan dan lembar persetujuan yang masing-masing ditandatangani oleh orang tua
dan siswa.
2. Menyampaikan kepada Agen Perubahan untuk menyiapkan laptop atau gawai lainnya
dengan paket internet untuk mengerjakan materi pengenalan dan media komunikasi
selama diskusi daring
3. Memastikan bahwa 30 Siswa Agen Perubahan telah melakukan registrasi mandiri melalui
laman cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id dan dapat mengakses materi e-course modul
Roots.
4. Berlatih dan menguasai materi.

Selama berjalannya program Roots, Fasilitator Guru juga harus melakukan persiapan
di setiap awal minggu sebagai berikut.
1. Menentukan waktu khusus selama 1—1,5 jam untuk diskusi kelompok di minggu itu atau
menyepakati jadwal pertemuan mingguan.
2. Membaca flashcard dan modul sesuai dengan jadwal pertemuan Roots mingguan.
3. Mengingatkan Agen Perubahan untuk menyelesaikan e-course modul Roots untuk sesi
pengenalan materi sesuai dengan jadwal modul mingguan.
4. Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan (misanya: PowerPoint untuk mencatat, daftar
hadir siswa, ruangan Zoom/Google Meet, dan lain-lain).
5. Membaca modul untuk mempelajari materi minggu tersebut.

Ketika memfasilitasi sesi diskusi kelompok bersama Agen Perubahan, Fasilitator Guru
dapat mengikuti panduan berikut ini.
1. Mengenal siswa dengan baik, termasuk kebutuhan, karakteristik, pengalaman, dan
keadaan siswa di antara kelompok pertemanan sebaya di sekolah.
2. Menunjukkan fleksibilitas, keterbukaan, dan sikap positif kepada Agen Perubahan.
3. Menunjukkan kemampuan berkomunikasi yang baik dengan mendorong diskusi yang baik
(misalnya: menggunakan pertanyaan terbuka, mendengarkan dengan empati, dan lain-
lain).
4. Menunjukkan kemampuan interpersonal dan manajemen kelompok yang baik.
5. Memiliki kemampuan untuk menghargai keberagaman dan bersabar.
6. Mendorong keterlibatan dan partisipasi aktif dari seluruh 30 Agen Perubahan.
7. Menjamin keamanan dan kenyamanan peserta dengan menghargai pendapat, tidak
menggunakan kekerasan, tidak memaksa, dan lain-lain.

18 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


Gambar 7. Ilustrasi flashcard halaman pertama.

Fasilitator Guru akan dibekali dengan flashcard yang akan menjadi panduan dalam
memfasilitasi sesi diskusi kelompok dengan Agen Perubahan. Flashcard ini bertujuan untuk
memberikan gambaran persiapan dan kegiatan yang perlu dilakukan oleh Agen Perubahan dan
Fasilitator Guru pada minggu itu.

Halaman pertama flashcard berisi berikut ini.


1. Tujuan: memberikan gambaran kepada Fasilitator Guru tentang objektif yang perlu
dicapai untuk pertemuan minggu tersebut.
2. Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum pertemuan: menginformasikan bahan ajar
yang perlu dipersiapkan atau aktivitas yang perlu dilakukan sebelum diskusi kelompok
untuk Fasilitator Guru dan siswa.
3. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan: memberikan pedoman kepada guru supaya
interaksi diskusi dapat berjalan dengan aman dan siswa dapat terlibat secara aktif.
4. Tantangan di akhir pertemuan: menginformasikan aktivitas tambahan yang perlu
dilakukan oleh Agen Perubahan setelah pertemuan minggu ini dan perlu diselesaikan
sebelum pertemuan berikutnya.

19 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


Gambar 8. Ilustrasi flashcard halaman kedua

Halaman kedua flashcard berisi daftar aktivitas dan diskusi yang perlu dipandu oleh Fasilitator
Guru, serta terdapat panduan untuk hal-hal berikut ini.
1. Nama aktivitas: judul/tema dari aktivitas yang akan dikerjakan.
2. Durasi aktivitas: panduan pembagian waktu untuk tiap aktivitas, tapi panduan ini tidak
bersifat mutlak. Fasilitator Guru dapat menambah/mengurangi waktu setiap aktivitas
sesuai kebutuhan.
3. Langkah pelaksanaan aktivitas: perincian hal-hal dan diskusi yang perlu dilakukan
untuk setiap aktivitas.

Di sesi diskusi kelompok ini, Fasilitator Guru seharusnya lebih berperan sebagai moderator
dan pendengar yang menanyakan pendapat Agen Perubahan terhadap suatu masalah, bukan
menjadi pengajar yang membawakan materi satu arah.

20 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


4.3. Panduan Penanganan Laporan Perundungan

Gambar 9. Bagan penanganan laporan khasus perundungan.

Berikut ini rincian dari beberapa tahapan atau prosedur yang dapat dilakukan pihak sekolah
jika menemukan kasus perundungan di sekolah (khususnya di kalangan peserta didik).

A. Pelaporan kasus oleh siswa


a. Pihak sekolah (kepala sekolah/guru/tenaga pendidikan) perlu mendorong para siswa di
sekolah untuk melaporkan kasus perundungan yang terjadi kepada guru/tenaga
kependidikan.
b. Di sisi lain, para siswa berhak untuk melaporkan langsung kasus perundungan yang
terjadi ke layanan rujukan yang tersedia (lihat poin 6). Sesuai dengan Permendikbud
Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindakan Kekerasan
di Satuan Pendidikan, pihak sekolah perlu memberikan sosialisasi kepada para siswa
terkait portal pelaporan dan layanan yang dapat diakses oleh seluruh pihak di sekolah
(lihat poin 6).

B. Penanganan langsung dan segera oleh guru/tenaga kependidikan


a. Pihak sekolah perlu memberi perhatian pada insiden atau kejadian di sekolah yang
termasuk kategori perundungan.
b. Guru/tenaga kependidikan yang menyaksikan perundungan dapat melakukan
penanganan langsung dengan cara sebagai berikut.
1) Menghentikan perundungan secara langsung.
2) Melerai pihak (siswa) yang terlibat.
3) Memisahkan korban dengan pelaku perundungan.
4) Memastikan keamanan korban.
5) Membawa pelaku perundungan (juga korban, tergantung kondisinya) ke
Bimbingan Konseling atau pihak lain yang bertanggung jawab terhadap kesiswaan
di sekolah.

21 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


C. Pelaporan insiden perundungan ke pihak sekolah oleh guru/tenaga kependidikan
a. Segala bentuk perundungan sebaiknya dilaporkan secara langsung kepada guru dan
tenaga kependidikan, khususnya guru bimbingan konseling, pihak kesiswaan, atau
guru/tenaga kependidikan yang ditugaskan menangani kekerasan di sekolah.
b. Pastikan pelapor memiliki bukti atau saksi yang cukup untuk melaporkan perundungan.
Lebih baik jika insiden kejadian dicatat secara lengkap berdasarkan tanggal kejadian,
pelaku, kronologis, dan bukti (lihat poin 4).
c. Melalui proses diskusi dengan pihak yang terlibat, Kepala sekolah, pihak kesiswaan,
guru bimbingan konseling, atau wali kelas dapat menginformasikan orang tua atau wali
korban dan pelaku terkait insiden yang terjadi.
d. Jika insiden melibatkan pihak dari sekolah lain, pihak sekolah perlu menghubungi pihak
sekolah lain sehingga sekolah tersebut dapat mengambil tindakan langsung.
e. Berikan opsi jika pelapor ingin merahasiakan identitasnya. Identitas pelapor harus
dilindungi untuk mencegah potensi tindakan balas dendam.

D. Pencatatan dan dokumentasi laporan kasus oleh pihak sekolah


Pihak sekolah, guru BK, atau pihak kesiswaan perlu memastikan hal-hal berikut ini.
a. Proses investigasi dengan mewawancarai secara terpisah korban maupun pelaku.
b. Menggali informasi mengenai kronologi, intensitas kejadian, serta dampak dan
kebutuhan korban.
c. Merekomendasikan sekolah untuk menghubungi orang tua atau wali korban dan pelaku
untuk menginformasikan langkah yang perlu dilakukan serta mencegah perbuatan balas
dendam.
d. Menyusun beberapa langkah rekomendasi untuk intervensi, rujukan, dan pemantauan
kasus dengan memperhatikan kepentingan terbaik untuk anak, khususnya menjunjung
tinggi hak anak untuk tetap mendapatkan pendidikan.

E. Intervensi oleh pihak sekolah


a. Pihak sekolah perlu menyediakan sejumlah opsi penanganan kepada korban, pelaku,
dan saksi. Sesuai dengan Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015, sanksi yang diberikan
kepada korban dapat berupa teguran, sanksi yang bersifat edukatif seperti tugas khusus
tanpa mengurangi hak korban terhadap layanan pendidikan, atau konseling lebih lanjut.
Jika perundungan dilakukan oleh guru/tenaga kependidikan, dapat dilihat di
Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015 untuk arahan lebih lanjut.
b. Mempertimbangkan kondisi, dampak, dan kebutuhan yang dimiliki korban, pelaku, dan
saksi, sekolah dapat merujuk kasus ke lembaga layanan yang relevan. Rujukan untuk
penanganan kesehatan, psikologis, atau pengasuhan lebih lanjut dapat melihat poin 6
(Rujukan).

F. Perujukan kasus pelaporan ke lembaga lain oleh pihak sekolah


a. Pihak sekolah dapat merujuk korban, saksi, maupun pelaku untuk melaporkan insiden
secara lebih lanjut untuk dapat difasilitasi penyelesaian kasus oleh Pemerintah Pusat,
melalui: http://ult.kemdikbud.go.id.
b. Selain itu, untuk rujukan ke layanan profesional seperti layanan kesehatan dan
konseling, pihak sekolah dapat menghubungi layanan Sahabat Perempuan dan Anak
(SAPA) yang dikelola oleh KPPPA di nomor hotline "129" atau menghubungi
WhatsApp di nomor 08111-129-129. Pihak sekolah juga dapat menghubungi
Puskesmas atau layanan perlindungan perempuan dan anak yang dikelola Pemerintah
Daerah ataupun swasta/nirlaba di wilayah masing-masing untuk kebutuhan penanganan
profesional.

22 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


G. Pemantauan tindak lanjut kasus oleh pihak sekolah dan Pemerintah Pusat
a. Pihak sekolah perlu secara berkala menghubungi lembaga layanan untuk mengetahui
perkembangan kasus dan kebutuhan lain yang perlu ditindaklanjuti.
b. Keputusan untuk mengakhiri penanganan kasus harus berbasis penilaian terhadap
kondisi dan kebutuhan pihak yang terdampak dari insiden yang dialami.
c. Sekolah sebaiknya memiliki protokol yang terstandar dalam penanganan kasus
perundungan atau kekerasan di sekolah untuk memudahkan penanganan kasus di
kemudian hari.

4.4. Persiapan dan Pelaksanaan Roots Day


Hari Unjuk Informasi dan Kreasi tentang Pencegahan Perundungan di Sekolah (Roots Day)
adalah hari perayaan yang dipimpin oleh Siswa Agen Perubahan dan melibatkan semua elemen
sekolah (siswa, guru, tenaga kependidikan, orang tua, penjaga sekolah, dan lain-lain). Roots
Day bertujuan untuk menularkan perilaku positif kepada seluruh siswa sekolah dengan
mengampanyekan pesan antiperundungan melalui berbagai kreasi seni. Ketika Roots Day,
Agen Perubahan juga akan mengajak seluruh siswa sekolah untuk melakukan deklarasi dan
komitmen antiperundungan di sekolah mereka.

Pelaksanaan Roots Day sebaiknya dilakukan di akhir tahun ajaran dalam minggu pembagian
raport dan dapat dilakukan dalam 2 opsi berikut ini.
1. Roots Day secara daring: dilakukan secara virtual melalui Zoom/Google Meet dengan
durasi 2—3 jam.
2. Roots Day secara luring: dilakukan secara langsung di lingkungan sekolah (misalnya di
kantin atau lapangan) dalam waktu 1 hari penuh.

Gambar 10. Petunjuk persiapan dan pelaksanaan Roots Day.

23 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


Fasilitator Guru akan diberi panduan dalam persiapan dan pelaksanaan Roots Day. Persiapan
yang perlu dilakukan oleh Fasilitator Guru dan Agen Perubahan adalah sebagai berikut.
1. Menentukan tanggal, waktu, durasi, dan format pelaksanaan Roots Day.
2. Berdiskusi bersama Agen Perubahan untuk menentukan agenda dan desain acara Roots
Day. Contoh agenda acara pelaksanaan Roots Day terdapat di panduan pelaksanaan.
3. Meminta Agen Perubahan untuk mempersiapkan materi-materi yang diperlukan di tiap
agenda acara pelaksanaan. Fasilitator Guru juga harus berdiskusi dengan Agen
Perubahan untuk menentukan peran tiap Agen Perubahan selama acara (misal: menjadi
pembawa acara, mempresentasikan poster, mempresentasikan tabel perilaku positif,
dan lain-lain).
4. Meminta Agen Perubahan untuk melakukan kegiatan sosialisasi terkait Roots Day
kepada seluruh siswa di sekolah melalui WhatsApp atau media sosial (misalnya
Facebook, Instagram, dan lain-lain).

24 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


BAB 5. Pemantauan dan Evaluasi
5.1. Survei Akhir Kegiatan
Setiap sekolah yang mengikuti program Roots Indonesia akan melakukan Survei Situasi
Perundungan untuk Guru dan Siswa di akhir program guna mengevaluasi situasi perundungan
dan tindak kekerasan yang terjadi di sekolah. Kepala sekolah/Fasilitator Guru dapat meminta
guru dan siswa di sekolah untuk mulai melakukan pengisian survei pada tanggal 6 Desember
2021, lalu guru dan siswa akan diberi waktu 2 minggu untuk melakukan pengisian (sampai
dengan tanggal 17 Desember 2021).

Survei akhir yang dilakukan bersifat kuantitatif menggunakan U-Report. Proses survei yang
dilakukan ini terlepas dari laporan atau evaluasi lain yang diwajibkan oleh masing-masing
direktorat.

Survei Situasi Perundungan untuk Siswa


Tujuan : mengukur situasi perundungan dan tindak kekerasan di
sekolah sebelum dan sesudah adanya intervensi program Roots
Indonesia
Pengisi survei : seluruh siswa di sekolah
Media pengisian : U-Report (dapat dilakukan melalui WhatsApp di nomor
08119004567)
Kode pengisian di U-Report : Roots2
Pertanyaan survei : terdapat di Lampiran 1

Survei Situasi Perundungan untuk Guru


Tujuan : mengukur situasi perundungan dan tindak kekerasan di
sekolah sebelum dan sesudah adanya intervensi program Roots
Indonesia
Pengisi survei : seluruh guru di sekolah
Media pengisian : U-Report (dapat dilakukan melalui WhatsApp di nomor
08119004567)
Kode pengisian di U-Report : Guru
Pertanyaan survei : terdapat di Lampiran 2

25 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


Daftar Lampiran
Lampiran 1: Instrumen Survei Siswa

INSTRUMEN SURVEI UNTUK SISWA

SITUASI PERUNDUNGAN DI SEKOLAH

ROOTS INDONESIA: PROGRAM PENCEGAHAN PERUNDUNGAN DAN


KEKERASAN BERBASIS SEKOLAH

(Instrumen ini akan dikembangkan secara digital melalui U-Report Indonesia)

Selamat datang di instrumen survei situasi perundungan di sekolah. Survei ini dilakukan U-Report
bersama Kemendikbudristek untuk kepentingan program penguatan karakter pelajar.
Kuesioner ini dikhususkan untuk diisi peserta didik!

Untuk melanjutkan, kami perlu mendata profilmu. Silakan sebutkan usia, jawab ANGKA saja.
Contoh: 15

Pertanyaan 2 dari 3: Apa jenis kelaminmu?


A. Perempuan
B. Laki-laki

Bagi yang sebelumnya pernah menjadi U-Reporter, data tersebut sudah terekam, sehingga bisa
langsung otomatis terhubung ke instrumen:
Instrumen survei situasi perundungan dan di Apabila menjawab tidak setuju
sekolah ini terdiri dari 4 (empat) bagian, yaitu:
1. Petunjuk pengisian dan pernyataan kesediaan Baik, terima kasih atas waktu yang kamu
berpartisipasi sediakan sampai saat ini. Apabila kamu berubah
2. Identitas Sekolah pikiran dan ingin menjawab, silakan kirimkan
3. Definisi singkat mengenai perundungan kata ROOTS2 atau klik link bit.ly/roots2siswa
4. Pertanyaan survei
Pertanyaan berhenti di sini

Bagian 1:
Petunjuk Pengisian
1. Kami ingin mengetahui situasi dan

26 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


pengalamanmu sebagai siswa/siswi di sekolah.
Jika kamu bersedia silahkan berpartisipasi
dengan mengisi jawaban di survei ini.
2. Tidak ada jawaban yang salah atau benar.
Isilah jawabanmu dengan jujur, ya.
3. Identitasmu akan dijaga kerahasiaan dan
keamanannya.
4. Partisipasimu bersifat sukarela. Kamu dapat
berhenti mengisi survei ini sewaktu-waktu.

Kesediaan Berpartisipasi
"Saya setuju untuk berpartisipasi dalam mengisi
kuesioner ini dan mengisi dengan sebenarnya.
Identitas saya akan dirahasiakan dan dilindungi
demi keamanan."

Silakan jawab A apabila kamu setuju dan jawab


B apabila kamu tidak setuju untuk berpartisipasi.

Apabila menjawab setuju,


Terima kasih atas kesediaan kamu untuk melanjutkan survei ini. Saat ini, kamu berada pada bagian
kedua yaitu Identitas Sekolah.

Bagian 2: Identitas Sekolah


(1 dari 2) Silakan tuliskan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) sekolahmu. Jawab ANGKA
saja atau ketik KODE untuk cek NPSN sekolahmu.

Jika berhasil masukan NPSN: Jika menjawab KODE

Terima kasih sudah mengisi kode sekolahmu! Silakan cek kode sekolahmu di ____ dan isikan
Kamu berasal dari Sekolah _____ angkanya ya
Ketik A jika benar,
Ketik B jika kamu berasal dari sekolah lain Akan diberikan link untuk cek kode sekolah,
setelahnya siswa dapat memasukkan angkanya
Jawab hanya A atau B saja, ya. untuk lanjut ke pertanyaan nomor identitas.

Apabila menjawab A, akan masuk ke pertanyaan


berikutnya
Apabila menjawab B, akan kembali ke pesan
KODE seperti sebelumnya

2. Silakan tuliskan kelasmu:


7
8
9
10
11
12

Silakan jawab satu angka saja, ya

Terima kasih atas kesediaan kamu untuk melanjutkan survei ini. Saat ini, kamu berada pada bagian
ketiga yaitu Definisi Perundungan.

27 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


Apa itu Perundungan atau Bullying?
Perundungan adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh
satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan
untuk menyakiti, merendahkan dan biasanya dilakukan secara terus menerus.

Perundungan dapat terjadi dalam bentuk kontak fisik, ucapan, merusak atau menghilangkan barang,
menyebarkan rumor tidak benar di ranah daring, dan pelecehan seksual.

Silakan kirimkan kata LANJUT untuk menuju ke pertanyaan survei Program Pencegahan
Perundungan.

Menjawab LANJUT

Kamu sudah membaca definisi perundungan. Saat ini, kamu akan langsung masuk ke pertanyaan
survei siswa. Bagian ini terdiri atas 10 pertanyaan pilihan ganda.

Pertanyaan Survei Siswa

(1/10) Apakah perundungan TERJADI di sekolahmu?


A. Ya
B. Tidak
C. Tidak Tahu

Silakan jawab hanya dengan satu huruf saja, misalnya A atau B atau C.

(2/10) Menurut kamu, apakah perundungan saat ini MERUPAKAN MASALAH di sekolah?
A. Ya, tentu saja
B. Tidak, biasa saja

Silakan jawab satu huruf saja, A atau B.

(3/10) Selama 30 hari terakhir, berapa hari kamu MENGALAMI PERUNDUNGAN di


sekolah?
A. 0 hari (tidak pernah)
B. 1-2 hari
C. 3-5 hari
D. 6-9 hari
E. 10-19 hari
F. 20-29 hari
G. 30 hari (setiap hari)

Silakan jawab satu huruf saja di antara, A, B, C, D, E, F, atau G.

(4/11) Selama 30 hari terakhir, perundungan apa YANG PALING SERING KAMU ALAMI
di sekolah?
A. Tidak mengalami perundungan selama 30 hari terakhir
B. Fisik (dipukul/ditendang/dikeroyok, dsb.)
C. Verbal (diejek, diancam, dihina, dsb.)
D. Sosial/hubungan (dikucilkan, difitnah, digosipkan, dsb.)
E. Seksual (mendapatkan pelecehan, dikomentari secara tidak sopan, dilecehkan secara fisik)
F. Mendapatkan perundungan di ranah daring (cyberbullying)
G. Mengalami perundungan dengan cara lain

28 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


Silakan jawab satu huruf saja, A, B, C, D, E, F, atau G.

Apabila menjawab F (Cyberbullying)


4a. Apa bentuk Cyberbullying yang PALING SERING kamu alami di media sosial / platform chat
/ game online?
A. Diberi komentar negatif
B. Disebarkan rumor atau aib
C. Diancam atau dihasut
D. Dikucilkan, diblokir, atau disisihkan
E. Lainnya

(5/10) Selama 30 hari terakhir, DI MANA KAMU BIASA MENGALAMI perundungan?


A. Tidak mengalami perundungan
B. Kelas
C. Kantin
D. Tempat Ibadah
E. Toilet
F. Media Sosial/Platform Chat/Game Online
G. Lainnya

Silakan jawab satu huruf saja, A, B, C, D, E, F, atau G.

Apabila menjawab LAINNYA


5A. Selama 30 hari terakhir, DI MANA KAMU BIASA MENGALAMI perundungan?

(6/10). Selama 30 hari terakhir, perundungan apa YANG PALING SERING TERJADI di
sekolah? (pilih salah satu)
A. Tidak mengetahui perundungan selama 30 hari terakhir
B. Fisik (memukul/menendang/mengeroyok, dsb.)
C. Verbal (mengejek, mengancam, menghina, dsb.)
D. Sosial/hubungan (mengucilkan, memfitnah, menggosipkan, dsb.)
E. Melakukan perundungan di ranah daring (cyberbullying)
F. Melakukan perundungan dengan cara lain

Silakan jawab satu huruf saja, A, B, C, D, E, atau F.

Apabila menjawab F (Cyberbullying)


6a. Apa bentuk Cyberbullying yang PALING SERING TERJADI di sekolah (secara luring
maupun daring)?
A. Diberi komentar negatif
B. Disebarkan rumor atau aib
C. Diancam atau dihasut
D. Dikucilkan, diblokir, atau disisihkan
E. Lainnya

(7/10). Selama 30 hari terakhir, DI MANA LOKASI PERUNDUNGAN PALING SERING


TERJADI?

A. Tidak terjadi perundungan


B. Kelas
C. Kantin
D. Tempat Ibadah
E. Toilet

29 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


F. Media Sosial/Platform Chat/Game Online
G. Lainnya

Silakan jawab satu huruf saja, A, B, C, D, E, F, atau G.

Apabila menjawab LAINNYA


7A. Selama 30 hari terakhir, DI MANA LOKASI PERUNDUNGAN PALING SERING
TERJADI?

(8/10) APAKAH KAMU TAHU KE MANA MELAPOR, jika mengalami perundungan di


sekolah?
A. Ya
B. Tidak

Silakan jawab satu huruf saja, A atau B.

(9/10) APAKAH KAMU MELAPOR jika mengalami perundungan di sekolah?


A. Ya
B. Mungkin
C. Tidak

Silakan jawab satu huruf saja, A, B, atau C.

(10/10) KE MANA KAMU MELAPOR jika mendapatkan perundungan di sekolah? (bisa


pilih lebih dari satu jawaban)
A. Teman
B. Guru BK
C. Guru lainnya
D. Orang Tua/Wali
E. Pusat layanan (mis., P2TP2A, puskesmas, kepolisian, Yayasan, dst)
F. Laman atau portal lapor Kemendikbudristek
G. Lainnya
H. Tidak melapor

Silakan jawab satu huruf saja, A, B, C, D, E, F, G, H.

Apabila menjawab LAINNYA


10A. KE MANA KAMU MELAPOR jika mengetahui atau mengalami perundungan di sekolah?

Terima kasih sudah berpartisipasi dalam survei ini. Jika mengalami atau menyaksikan perundungan,
silahkan menghubungi hotline SAPA 129, Kirim WhatsApp ke nomor 08111-129-129 atau kunjungi
laman http://ult.kemdikbud.go.id.

Untuk tahu informasi lebih lanjut tentang perundungan, silahkan klik link berikut:
http://bit.ly/antiperundungan.

30 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


Lampiran 2: Instrumen Survei Guru/Tenaga
Kependidikan

INSTRUMEN SURVEI UNTUK GURU/TENAGA KEPENDIDIKAN

SITUASI PERUNDUNGAN DI SEKOLAH

ROOTS INDONESIA: PROGRAM PENCEGAHAN PERUNDUNGAN DAN


KEKERASAN BERBASIS SEKOLAH

(Instrumen ini akan dikembangkan secara digital melalui U-Report Indonesia)

Selamat datang di instrumen survei situasi perundungan di sekolah. Survei ini dilakukan U-Report
bersama Kemendikbudristek untuk kepentingan program penguatan karakter pelajar.
Kuesioner ini dikhususkan untuk diisi oleh guru/pegawai sekolah.

Untuk melanjutkan, kami perlu mendata profil Anda. Silakan sebutkan usia, jawab ANGKA saja.
Contoh: 15

Pertanyaan 2 dari 3: Apa jenis kelaminmu?


A. Perempuan
B. Laki-laki
C. Memilih untuk tidak menyebutkan

Bagi yang sebelumnya pernah menjadi U-Reporter, data tersebut sudah terekam, sehingga bisa
langsung otomatis terhubung ke instrumen:
Instrumen survei situasi perundungan sekolah Apabila menjawab tidak setuju
ini terdiri dari 4 (empat) bagian, yaitu:
1. Petunjuk pengisian dan pernyataan kesediaan Baik, terima kasih atas waktu yang Anda
berpartisipasi sediakan sampai saat ini. Apabila Anda berubah
2. Identitas Sekolah pikiran dan ingin menjawab, silakan kirimkan
3. Definisi singkat mengenai perundungan kata kata GURU atau klik link bit.ly/rootsguru
4. Pertanyaan survei
Pertanyaan berhenti di sini

Bagian 1:
Petunjuk Pengisian

31 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


1. Kami ingin mengetahui situasi dan
pengalaman Anda sebagai pegawai di sekolah.
Jika Anda bersedia, silahkan mengisi pertanyaan
dalam survei ini.
2. Tidak ada jawaban yang benar atau salah.
Isilah pertanyaan dengan jujur.
3. Identitas Anda dijamin kerahasiaan dan
keamanannya.
4. Survei ini bersifat sukarela. Anda dapat
berhenti mengisi sewaktu-waktu.

Kesediaan Berpartisipasi
"Saya setuju untuk berpartisipasi dalam survei
ini dan memutuskan untuk mengisi dengan
sebenarnya. Identitas saya akan dirahasiakan dan
dilindungi demi keamanan."
A. Setuju
B. Tidak Setuju

Silakan jawab A apabila Anda setuju dan jawab


B apabila Anda tidak setuju untuk berpartisipasi.

Apabila menjawab setuju,


Terima kasih atas kesediaan Anda untuk melanjutkan survei ini. Saat ini, Anda berada pada bagian
kedua yaitu Identitas Sekolah.

Bagian 2: Identitas Sekolah


1 dari 2 pertanyaan: Silakan tuliskan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) sekolah Anda
bertugas. Jawab ANGKA saja atau ketik KODE untuk cek NPSN sekolah Anda.

Apabila menjawab Angka, akan masuk ke pertanyaan verifikasi,


Apabila menjawab KODE, akan dikirimkan:
Silakan cek kode sekolah Anda di ____ dan isikan angkanya, ya.

Pertanyaan verifikasi, jika berhasil memasukkan NPSN dan API Link diberikan:

Terima kasih sudah mengisi kode sekolah Anda!


Anda bertugas di Sekolah _____
Ketik A jika benar,
Ketik B jika Anda bertugas di sekolah lain
Silakan kirimkan huruf A atau B saja.

Apabila menjawab A, akan masuk ke pertanyaan berikutnya


Apabila menjawab B, akan kembali ke pesan KODE seperti sebelumnya

Terima kasih atas kesediaan Anda untuk melanjutkan survei ini. Saat ini, Anda berada pada bagian
ketiga yaitu Definisi Perundungan.

Apa itu Perundungan atau bullying?


Perundungan adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh
satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan
untuk menyakiti dan biasanya dilakukan secara terus menerus.

32 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


Perundungan dapat terjadi dalam bentuk kontak fisik, ucapan, merusak atau menghilangkan barang,
menyebarkan rumor tidak benar di media sosial, dan pelecehan seksual.

Silakan kirimkan kata LANJUT untuk menuju ke pertanyaan survei Program Pencegahan
Perundungan.

Menjawab LANJUT

Anda sudah membaca definisi perundungan. Saat ini, Anda akan langsung masuk ke pertanyaan
survei guru. Bagian ini terdiri dari 9 pertanyaan pilihan ganda.

Pertanyaan Survei Guru


(1/9) Apakah perundungan terjadi di sekolah Anda?
A. Ya
B. Tidak
C. Tidak tahu

Silakan jawab hanya dengan satu huruf saja, misalnya A atau B atau C.

(2/9). Menurut Anda, apakah perundungan di sekolah saat ini merupakan masalah?
A. Ya, tentu saja
B. Tidak, biasa saja

Silakan jawab satu huruf saja, A atau B.

(3/9) Menurut pendapat Anda, frekuensi perundungan di sekolah Anda:


A. Tidak pernah terjadi
B. Ada, tapi jarang terjadi
C. Sering terjadi

Silakan jawab satu huruf saja, A atau B atau C.

(4/9) Saya sebagai guru/pegawai sekolah:


A. Pasti akan mencegah atau mengatasi perundungan jika melihatnya
B. Mungkin akan mencegah atau mengatasi perundungan jika melihatnya
C. Tidak yakin bagaimana cara mencegah atau mengatasi perundungan jika melihatnya
D. Pasti tidak akan mencegah atau mengatasi perundungan jika melihatnya

Silakan jawab satu huruf saja, A, B, C atau D.

(5/9) Menurut saya terkait pemberian jenis sanksi bagi pelaku perundungan di sekolah:
A. Sanksi fisik dibutuhkan untuk mendisiplinkan anak.
B. Daripada memberikan sanksi fisik, lebih baik menjelaskan kesalahan yang mereka lakukan dan
membangun karakter diri yang baik.
C. Akan berkoordinasi dengan guru lainnya untuk penanganan perundungan.

33 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


D. Pemberian sanksi fisik harus dilarang.
E. Sebaiknya anak yang melakukan perundungan dibiarkan saja.

Pada pertanyaan ini, Anda diperkenankan untuk menjawab lebih dari satu pilihan huruf.
Silakan kirimkan hanya huruf pilihan dari A hingga E saja, tanpa ada tanda baca, spasi, atau angka
apapun. Contoh yang benar: ABCD atau AB atau CE.

(6/9). Pemberian sanksi fisik sebaiknya ditiadakan


A. Setuju
B. Tidak setuju
C. Tidak tahu

Silakan jawab satu huruf saja, A atau B atau C.

(7/9). Apakah anda pernah memberikan sanksi fisik kepada siswa?


A. Ya
B. Tidak

Silakan jawab satu huruf saja, A atau B.

Jika menjawab Ya

7A. Jika Ya, perasaan apa yang paling dominan ketika memberikan sanksi fisik?
A. Bersalah
B. Biasa saja
C. Lega
D. Tidak nyaman
E. Tidak yakin/perasaan lainnya→ Jika menjawab lainnya: Silakan sebutkan perasaan lainnya yang
Anda rasakan.

Silakan jawab satu huruf saja: A, B, C, D, atau E.

(8/9) Menurut saya:

A. Perundungan oleh siswa bukan merupakan masalah bagi guru/pegawai sekolah dan tidak harus
ditangani oleh guru/pegawai sekolah, karena itu kejadian antarsiswa saja dan biasa terjadi.
B. Perundungan oleh siswa merupakan masalah, tapi biasanya dapat diatasi antarsesama siswa.
C. Perundungan oleh siswa merupakan masalah, namun bukan guru/pegawai sekolah yang harus
mengatasinya.
D. Perundungan oleh siswa merupakan masalah serius dan harus ditangani oleh guru/pegawai
sekolah.

Silakan jawab satu huruf saja; A. B. C. atau D.

(9/9) Apakah Anda tahu ke mana lembaga rujukan untuk penanganan perundungan lebih
lanjut?
A. Saya tahu
B. Saya tidak tahu
C. Ragu-ragu

34 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


Terima kasih sudah berpartisipasi dalam survei ini. Jika Anda ingin melaporkan perundungan, Anda
dapat mengunjungi laman http://ult.kemdikbud.go.id, hotline SAPA 129, atau kirim pesan melalui
WhatsApp ke nomor 08111-129-129 untuk layanan perlindungan anak dan perempuan.

Untuk tahu informasi lebih lanjut tentang perundungan di portal informasi U-Report dari UNICEF
Indonesia, silahkan klik link berikut:
http://bit.ly/antiperundungan

35 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


Lampiran 3: Instrumen Pemilihan Siswa Agen Perubahan

INSTRUMEN SURVEI UNTUK SISWA

PEMILIHAN SISWA AGEN PERUBAHAN DI SEKOLAH

ROOTS INDONESIA: PROGRAM PENCEGAHAN PERUNDUNGAN DAN


KEKERASAN BERBASIS SEKOLAH

(Instrumen ini akan dikembangkan secara digital melalui U-Report Indonesia)

Halo, selamat datang di Pemilihan Agen Perubahan Program Roots.

Saat ini kamu akan berkontribusi untuk memilih siswa Agen Perubahan untuk program Roots
Indonesia. Kamu akan diminta untuk menuliskan nama teman-teman sekolahmu yang sering
berinteraksi denganmu selama 2 minggu terakhir. Nantinya, nama-nama ini akan dinominasikan
sebagai Agen Perubahan untuk menciptakan perubahan positif di sekolahmu!

Untuk melanjutkan, kami perlu mendata profilmu. Silakan sebutkan usia, jawab ANGKA saja. Contoh:
15

Pertanyaan 2 dari 3: Apa jenis kelaminmu?


A. Perempuan
B. Laki-laki

Bagi yang sebelumnya pernah menjadi U-Reporter, data tersebut sudah terekam, sehingga bisa
langsung otomatis terhubung ke instrumen.
Ayo berkontribusi memilih Agen Perubahan!
Silakan tuliskan NPSN sekolahmu. Ketik KODE jika kamu ingin tahu daftarnya

Jika berhasil memasukkan NPSN dan API Link Jika menjawab KODE
diberikan:
Silakan cek kode sekolahmu di ____ dan
Terima kasih sudah mengisi kode sekolahmu! isikan angkanya ya
Kamu berasal dari Sekolah _____
Ketik A jika benar, Akan diberikan link untuk cek kode sekolah,
Ketik B jika kamu berasal dari sekolah lain setelahnya siswa dapat memasukkan
angkanya untuk lanjut ke pertanyaan nomor
identitas.
Kamu siswa kelas berapa? Silakan tuliskan kelasmu:
7
8

36 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


9
10
11
12

Silakan jawab satu ANGKA saja, ya

Yuk, sebutkan nama-nama temanmu dari angkatan yang sama yang paling sering berinteraksi
denganmu baik secara luring maupun daring selama 2 minggu terakhir! Contoh: siswa kelas 7
hanya boleh memilih siswa kelas 7 lainnya

Pastikan kamu menulis nama lengkap SESUAI DAFTAR SISWA ya, bukan menuliskan nama
panggilannya.

Tuliskan misal "Shabrina Puspitasari" (nama lengkap sesuai daftar siswa), bukan "Rina" (nama
panggilan) atau "Shabrina" (nama awalnya saja).

Oke, siapa nama berikutnya yang ingin pilih dari angkatanmu?

Masukkan nama atau balas STOP jika tidak ada lagi yang ingin kamu daftarkan.

Ingat, pastikan kamu menulis nama lengkapnya SESUAI DAFTAR SISWA ya, bukan menuliskan
nama panggilan atau nama depannya saja.

Apabila menjawab STOP, siswa akan langsung diarahkan ke pesan penutup.

Siapa nama ketiga yang ingin kamu pilih dari angkatanmu?

Masukkan nama, atau balas STOP jika tidak ada lagi yang ingin kamu daftarkan.

Ingat, pastikan kamu menulis nama awalnya SESUAI DAFTAR SISWA ya, bukan menuliskan nama
panggilannya.
Apabila menjawab STOP, siswa akan langsung diarahkan ke pesan penutup.

Siapa nama keempat yang ingin kamu pilih dari angkatanmu?

Masukkan nama, atau balas STOP jika tidak ada lagi yang ingin kamu daftarkan.

Ingat, pastikan kamu menulis nama awalnya SESUAI DAFTAR SISWA ya, bukan menuliskan nama
panggilannya.
Apabila menjawab STOP, siswa akan langsung diarahkan ke pesan penutup.

Siapa nama kelima yang ingin kamu pilih dari angkatanmu?

Masukkan nama, atau balas STOP jika tidak ada lagi yang ingin kamu daftarkan.

Ingat, pastikan kamu menulis nama awalnya SESUAI DAFTAR SISWA ya, bukan menuliskan nama
panggilannya.
Apabila menjawab STOP, siswa akan langsung diarahkan ke pesan penutup.

37 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


Siapa nama keenam yang ingin kamu pilih dari angkatanmu?

Masukkan nama, atau balas STOP jika tidak ada lagi yang ingin kamu daftarkan.

Ingat, pastikan kamu menulis nama awalnya SESUAI DAFTAR SISWA ya, bukan menuliskan nama
panggilannya.
Apabila menjawab STOP, siswa akan langsung diarahkan ke pesan penutup.

Siapa nama ketujuh yang ingin kamu pilih dari angkatanmu?

Masukkan nama, atau balas STOP jika tidak ada lagi yang ingin kamu daftarkan.

Ingat, pastikan kamu menulis nama awalnya SESUAI DAFTAR SISWA ya, bukan menuliskan nama
panggilannya.
Apabila menjawab STOP, siswa akan langsung diarahkan ke pesan penutup.

Siapa nama kedelapan yang ingin kamu pilih dari angkatanmu?

Masukkan nama, atau balas STOP jika tidak ada lagi yang ingin kamu daftarkan.

Ingat, pastikan kamu menulis nama awalnya SESUAI DAFTAR SISWA ya, bukan menuliskan nama
panggilannya.
Apabila menjawab STOP, siswa akan langsung diarahkan ke pesan penutup

Siapa nama kesembilan yang ingin kamu pilih dari angkatanmu?

Masukkan nama, atau balas STOP jika tidak ada lagi yang ingin kamu daftarkan.

Ingat, pastikan kamu menulis nama awalnya SESUAI DAFTAR SISWA ya, bukan menuliskan nama
panggilannya.
Apabila menjawab STOP, siswa akan langsung diarahkan ke pesan penutup

Terakhir! Siapa nama yang ingin kamu pilih dari angkatanmu?

Masukkan nama, atau balas STOP jika tidak ada lagi yang ingin kamu daftarkan.

Ingat, pastikan kamu menulis nama awalnya SESUAI DAFTAR SISWA ya, bukan menuliskan nama
panggilannya.

Pesan penutup

Terima kasih sudah berpartisipasi dalam survei roots1.


Apabila kamu belum mengisi survei dengan kata kunci roots2, yuk kirimkan kata roots2 ke nomor
WhatsApp ini atau klik link berikut bit.ly/roots2siswa

38 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


Lampiran 4: Surat Perizinan Orang Tua

DRAF

SURAT PERIZINAN

ROOTS INDONESIA: PROGRAM PENCEGAHAN PERUNDUNGAN DAN


KEKERASAN BERBASIS SEKOLAH

(Diisi Oleh Orang Tua)

Kepada Orang Tua/Wali

Kami ingin mengajak anak anda untuk menjadi bagian dari Program Roots yang akan
dijalankan pada bulan September hingga November 2021. Anak Anda telah terpilih sebagai
bagian dari 30 siswa yang kami percaya dapat membuat perubahan positif bagi sekolahnya.

Kegiatan ini akan berfokus pada upaya membangun lingkungan positif di sekolah untuk
mencegah perundungan/bullying. Jika Anda memberikan izin, anak Anda akan mengikuti 10
pertemuan pembelajaran daring mandiri dan / atau diskusi kelompok daring selama 2 bulan ke
depan dan berpartisipasi dalam kegiatan Roots Day (Unjuk Informasi dan Kreasi Pencegahan
Perundungan). Pertemuan diskusi daring akan dilakukan setiap hari (isi hari/waktu kegiatan).

Setiap pertemuan daring akan berlangsung sekitar 1-1.5 jam dan anak anda akan diberikan
paket data tambahan untuk menunjang kegiatan Roots Indonesia. Anak Anda akan diminta
menceritakan kegiatan mereka di sekolah, serta diajak untuk membuat kegiatan baru dan
menyenangkan untuk menyebarkan pesan positif di sekolah. Kegiatan seperti mengirim pesan,
gambar, dan video di media sosial untuk menyebarkan pesan positif. Siswa dapat memilih
apakah mereka ingin berpartisipasi atau tidak, atau mereka bisa berhenti terlibat dalam kegiatan
ini kapan pun jika mereka merasa tidak nyaman. Semua yang diceritakan kepada kami tidak
akan disebarluaskan kepada siapa pun, kecuali anak berada dalam situasi bahaya yang berisiko,
dalam hal ini kami akan mencoba untuk menolong. Adapun foto maupun video yang dibuat
dan digunakan selama kegiatan akan disebarkan untuk publik dengan persetujuan anak Anda,
sebelum dipublikasikan.

Jika anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang kegiatan ini, silakan sampaikan
kepada pihak sekolah, khususnya Fasilitator Guru dan kami akan senang untuk berdiskusi dan
menjelaskan lebih lanjut.

(Lanjut ke halaman berikutnya)

39 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


(lanjutan dari halaman sebelumnya)

Bila Anda berkenan untuk memberikan izin bagi anak Anda, silakan isi kotak pernyataan yang
ada di akhir surat ini

Hormat kami,

__________(isi nama & TTD Fasilitator Guru)___________


___(isi kontak nomor ponsel aktif / email Fasilitator Guru)___

Jika anda memiliki komentar atau pertanyaan tambahan, silakan kontak _____(isi nama & nomor
telepon Fasilitator Guru)_____

Nama Anak: _____________________________________ Kelas:_________

Bisakah anak Anda ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini?


Lingkari salah satu YA / TIDAK

Saya mengizinkan anak saya untuk ikut menyebarkan pesan positif terkait program ini
melalui foto dan video di media sosial
Lingkari salah satu YA / TIDAK

Nama Orang Tua / Wali: ____________________________ Tanggal:________


Tanda Tangan:

____________

40 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


Lampiran 5: Lembar Persetujuan Siswa

DRAF

LEMBAR PERSETUJUAN SISWA

ROOTS INDONESIA: PROGRAM PENCEGAHAN PERUNDUNGAN DAN


KEKERASAN BERBASIS SEKOLAH

(Diisi Oleh Siswa)

Hai, Agen Perubahan...

Kami ingin mengajakmu untuk menjadi bagian dari kegiatan baru yang disebut ‘ROOTS
INDONESIA’. Kamu telah dipilih sebagai bagian dari 30 siswa yang kami percaya
dapat membuat perubahan positif bagi sekolahmu.
Silakan baca lembaran ini dengan cermat dan putuskan apakah kamu ingin atau tidak
ingin bergabung. Tanyakan pada _____(isi nama Fasilitator Guru)_____ jika ada yang
belum jelas atau kamu memiliki pertanyaan. Terima kasih telah menyempatkan untuk
membaca.

Kegiatan apakah ini?


Kegiatan ini berisi sesi diskusi dan pelatihan tentang pengalaman siswa di sekolah atau
di dunia maya tentang berteman dan mencegah perundungan di antara teman sebaya.

Apakah saya harus ikut berpartisipasi?


Silakan memutuskan apakah kamu ingin bergabung atau tidak. Tidak ada sanksi apapun
jika kamu tidak ingin berpartisipasi. Jika kamu memutuskan untuk ikut bergabung,
kamu juga bebas untuk berhenti kapan saja. Kamu tidak perlu langsung memberikan
alasannya jika kamu tidak mau.

Apa yang harus saya lakukan?


Jika kamu memutuskan untuk berpartisipasi, hal pertama yang kamu harus lakukan
adalah menandatangani lembar persetujuan (halaman berikutnya), kemudian kamu akan
diajak untuk mengikuti 10—15 sesi pertemuan yang pembelajaran daring mandiri
dan/atau diskusi kelompok daring selama 2 bulan ke depan. Setiap pertemuan akan
berlangsung selama 1,5—2 jam pertemuan, dengan jadwal menyesuaikan dengan
Fasilitator Guru dan semua peserta. Selama pertemuan, kami akan mengajak kamu
untuk membicarakan tentang kegiatan di sekolah, dan melihat hal apa yang penting bagi
kamu dan ingin kamu ubah. Kami akan mengajakmu untuk memberikan ide untuk
membuat perubahan positif, termasuk secara online menggunakan media sosial
(Instagram, TikTok, Youtube, dan lain-lain). Kami harap pertemuannya akan
menyenangkan!
(lanjut ke halaman berikutnya)

41 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


(lanjutan dari halaman sebelumnya)

Bagaimana jika pertemuannya membuat saya tidak nyaman?


Kami tidak ingin membuat pertemuan yang membuat kamu tidak nyaman. Kamu bisa
berhenti kapan pun kamu mau, dan kamu tidak perlu memberikan alasannya kalau kamu
tidak mau. Kamu bisa menghubungi guru fasilitator kapan pun selama satu semester ke
depan, dan katakan bahwa kamu tidak ingin bergabung lagi. Kamu bebas untuk
menghapus apapun dari media sosialmu dan minta kami untuk menghapus semua
informasi yang telah kamu berikan, yang akan kami lakukan saat itu juga. Jika kamu
ingin bicara pada seseorang tentang apapun yang berhubungan dengan ini, kamu bisa
ceritakan pada salah satu fasilitator.

Kenapa saya harus bergabung dalam kegiatan ini?


Partisipasi kamu dapat membantu banyak teman-teman di sekolahmu untuk belajar dan
bermain secara lebih aman dan nyaman di sekolah. Kamu akan diberi kesempatan untuk
berdiskusi dengan teman-teman lain secara interaktif dan aman tentang pengalaman di
sekolah. Selain itu, banyak sesi yang akan berguna untuk melatih kemampuanmu,
seperti berkomunikasi efektif dan kepemimpinan.

Bagaimana kalau saya punya saran/masukan/pertanyaan?


Jika ada sesuatu yang ingin kamu katakan/tanyakan tentang kegiatan ini, silahkan beri
saran/masukan/pertanyaan pada ___(isi nama & nomor telepon Fasilitator Guru)_____

Apakah yang saya katakan akan dirahasiakan?


Semua hal yang kamu katakan tentang diri kamu atau orang lain yang kamu tahu di
sekolah akan tetap dirahasiakan, kecuali kamu ingin membagikannya pada orang lain.
Tetapi selama beberapa bulan ke depan, jika kamu menghadapi suatu masalah,
Fasilitator Guru akan menjelaskan padamu beberapa cara untuk mendapatkan bantuan.
Semua ini akan dibicarakan dengan kamu terlebih dahulu.

Apa yang akan terjadi setelah kegiatannya selesai?


Kamu bisa menggunakan bahan pembelajaran di Roots untuk inspirasi kegiatan lain di
sekolah. Hasil dari kegiatan ini juga akan digunakan Kemendikbudristek untuk
membuat rekomendasi kebijakan terkait pencegahan dan penanganan kekerasan di
sekolah. Kemendikbudristek mungkin akan melakukan beberapa kampanye
menyenangkan dan melibatkan kamu ke depannya.

(lanjut ke halaman berikutnya)

42 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia


(lanjutan dari halaman sebelumnya)

APAKAH KAMU INGIN BERGABUNG?

Terima kasih sudah membaca lembaran ini. Jika kamu sudah merasa cocok dengan
semuanya, silakan isi kotak dan data diri di bawah ini.

Beri tanda centang (√)

Saya sudah membaca lembar informasi untuk kegiatan ini.


Informasi mengenai partisipasi di kegiatan ini sudah saya
pahami dengan jelas.

Saya mengerti bahwa saya diajak untuk ikut berpartisipasi


dan saya bebas berhenti kapan pun saya mau, tanpa
memberi alasannya jika saya tidak mau. Saya tidak akan
diberikan sanksi apapun jika saya mau berhenti.

Saya setuju untuk ikut bergabung dalam kegiatan ini.

Saya mengizinkan untuk difoto/direkam video selama


kegiatan.

Saya mengizinkan jika foto/video saya disebarkan melalui


media sosial dan media cetak.

Nama siswa :_____________________________________

Kelas : _____________________________________

Tanggal : _____________________________________

Tanda tangan : _____________________________________

43 Petunjuk Pelaksanaan Program Roots Indonesia

Anda mungkin juga menyukai