Kelompok 4 Serikat Pekerja
Kelompok 4 Serikat Pekerja
Disusun Oleh :
Muharrik Al Faddin 2261201152
Mutiara Pasaribu 2261201153
Nur Cahaya Tambunan 2261201154
Muhammad Rizqi 2261201150
Nur Latifah Manulang 2261201155
Lini warahma marbun. 2261201195
Penyusunan buku ini tidak terlepas dari dukungan dan kontribusi berbagai
pihak. Kami mengucapkan terima kasih kepada para peneliti, praktisi, dan
akademisi yang telah berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka. Kami juga
berterima kasih kepada tim penerbit yang telah membantu mewujudkan buku ini
menjadi sebuah realitas.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................1
A. Latar Belakang Permasalahan......................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................
A. Definisi Serikat Pekerja..................................................................................
B. Sifat dan Tujuan Serikat Pekerja....................................................................
C. Peranan Serikat Pekerja .................................................................................
D. Pembentukan Serikat Pekerja.........................................................................
E. Hak dan Kewajiban Serikat Pekerja...............................................................
F. Hal-hal yang Diperjuangkan Serikat Pekerja.................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negeri dengan persoalan ketenagakerjaan yang dinamis.
Dari aspek legal, sejak 2004 negeri ini telah menyelesaikan reformasi hukum di
bidang ketenaga kerjaan ketika pada tahun itu Undang
Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial diundangkan. Ini merupakan satu dari tiga peraturan yang memayungi
persoalan ketenagakerjaan di negeri ini. Sebelumnya sudah ada Undang-
Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh dan
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Dewasa ini seringkali terjadi perselisihan antara pihak pekerja maupun pih
ak perusahaan yang dilatar
belakangi adanya perselisihan atas pemenuhan hak dan kewajiban.Pihak pekerja
yang diwakili oleh serikat pekerja sering kali melakukan perlawanan
terhadap pihak perusahaan dalam bentuk melakukan demonstrasi dan pemogokan
kerja. Adanya sikap dari pihak pekerja yang diwakili serikat pekerja tersebut
sering kali berdampak dilakukan nya upaya-upaya dari perusahaan untuk
mencegah pendirian serikat pekerja, karena di satu sisi serikat pekerja dianggap
dapat mengganggu stabilitas maupun kewenangan pihak perusahaan dalam
mengambil keputusan maupun kebijakan terhadap pihak pekerja, sehingga sering
kali adanya upaya pembentukan serikat pekerja dihalangi oleh perusahaan.
Peran serikat pekerja dengan perusahaan sangat penting. Karena saat ini,
kita menyaksikan semakin kurangnya peran utama negara dalam
tanggung jawabnya untuk mensejahterah kan kehidupan rakyat. Indonesia secara
hukum telah mengesahkan Konvensi ILO No. 87/1948 yang bisa menjadi
referensi dasar hukum perlindungan hak berorganisasi dan hak berserikat. UU No.
21/2000 tentang serikat pekerja/serikat buruh juga memberikan ruang
dan perlindungan pada setiap pekerja untuk mendirikan dan bergabung dengan
serikat pekerjanya. Konvensi ILO No. 98/1949
tentang hak berorganisasi dan hak untuk melakukan perundingan kerja bersama
juga telah diratifikasi, konvensi ini memberikan peran perlindungan yang lebih
luas dan hak serikat pekerja atas
nama pekerja untuk melakukan perundingan dengan manajemen untuk perbaikan
dan peningkatan syarat-syarat dan kondisi kerja. Dan hal ini merupakan
hal istimewa, karena hak berunding dengan manajemen hanya dimiliki oleh
serikat pekerja bukan asosiasi profesional.
Rumusan Masalah
Serikat Pekerja atau Serikat Buruh adalah organisasi yang dibentuk dari,
oleh dan untuk pekerja/buruh baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang
bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab
guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan kepentingan
pekerja/buruh serta meningkatkan kesejahteraan pekerja/ buruh dan keluarganya.
Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa serikat pekerja adalah organisasi
yang dibentuk oleh pekerja dan mempunyai sifat bebas, terbuka, mandiri,
demokratis dan bertanggungjawab. Adapun tujuan dari serikat pekerja adalah
memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh
serta meningkatkan kesejahteraan Pekerja/buruh dan keluarganya. Dari berbagai
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa serikat pekerja adalah organisasi yang
didirikan oleh pekerja sebagai wadah untuk memperjuangkan, membela serta
melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh serta meningkatkan kesejahteraan
pekerja/buruh dan keluarganya.
KESIMPULAN
Serikat pekerja yaitu organisasi yang dibentuk dari,oleh,dan untuk
pekerja atau buruh baik di perusahaan maupun dilaur perusahaan, yang
bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab guna
memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja
atau buruh serta meningkatkan kesejahteraan pekerja atau buruh dan
keluarganya. Bukan hanya memperjuangkan serta melindungi hak para
pekerja saja, serikat bekerja juga berfungsi sebagai jembatan antara
perusahaan dan pekerja, serta tugas serikat pekerja juga menjaga hubungan
yang baik antara serikat pekerja dengan perusahaan atau antara pekerja
dengan perusahaan. Oleh sebab itu dengan adanya serikat pekerja, dapat
membantu pekerja untuk mendapatkan haknya sehingga kesejahteraan
pekerja dan keluarganya pun terjamin. Bukan hanya pekerja saja yang
mendapatkan kesejahteraan, kesejahteraan dan kelangsungan perusahaan
pun akan diperoleh karena adanya semangat kerja, dan produktivitas tinggi
dari pekerja.
SARAN
Serikat pekerja berperan untuk memperjuangkan hak serta
melindungi pekerja untuk mendapatkan haknya, dalam hal ini seharusnya
bukan hanya serikat pekerja saja yang berperan namun pemerintah juga
turut serta dalam mengupayakan kesejahteraan untuk para pekerja. Namun
hal ini masih terlihat wacana semata, karena pada kenyataannya
pemerintah lebih berpihak ke perusahaan daripada berpihak ke pekerja.
Untuk kedepannya diharapkan pemerintah lebih mengupayakan serta
menjamin kesejahteraan pekerja dan keluarganya. Jika hal ini sudah
diupayakan, kesejahteraan pekerja dan kelangsungan perusahaan akan
diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA