Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MANAJEMEN SDM BISNIS

Dosen Pengampuh: Adrian Irsyan,S.E,.MM

Makalah ditujukan untuk memenuhi tugas


Manajemen SDM

Disusun Oleh :
Muharrik Al Faddin 2261201152
Mutiara Pasaribu 2261201153
Nur Cahaya Tambunan 2261201154
Muhammad Rizqi 2261201150
Nur Latifah Manulang 2261201155
Lini warahma marbun. 2261201195

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


PEMASARAN STIE AL-WASHLIYAH
SIBOLGA/TAP.TENGAH 2024/2025
KATA PENGANTAR
Selamat datang dalam perjalanan ilmiah ini mengenai Manajemen Sumber
Daya Manusia (SDM) dalam konteks dunia bisnis. Dalam era globalisasi dan
persaingan yang semakin ketat, peran SDM menjadi semakin vital dalam
menentukan keberhasilan suatu organisasi. Buku ini bertujuan untuk memberikan
pemahaman mendalam tentang berbagai konsep, teori, dan praktik terkini dalam
manajemen SDM yang dapat diterapkan secara efektif dalam berbagai jenis bisnis.

Karya ini disusun dengan menggabungkan landasan teori yang kokoh


dengan aplikasi praktis yang relevan dalam konteks bisnis modern. Mulai dari
pengelolaan rekruitmen dan seleksi, pengembangan karyawan, hingga manajemen
kinerja, setiap bab memberikan wawasan yang komprehensif dan solusi praktis
bagi para pemimpin bisnis dan praktisi SDM.

Penyusunan buku ini tidak terlepas dari dukungan dan kontribusi berbagai
pihak. Kami mengucapkan terima kasih kepada para peneliti, praktisi, dan
akademisi yang telah berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka. Kami juga
berterima kasih kepada tim penerbit yang telah membantu mewujudkan buku ini
menjadi sebuah realitas.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................1
A. Latar Belakang Permasalahan......................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................
A. Definisi Serikat Pekerja..................................................................................
B. Sifat dan Tujuan Serikat Pekerja....................................................................
C. Peranan Serikat Pekerja .................................................................................
D. Pembentukan Serikat Pekerja.........................................................................
E. Hak dan Kewajiban Serikat Pekerja...............................................................
F. Hal-hal yang Diperjuangkan Serikat Pekerja.................................................

BAB III PENUTUP...............................................................................


A. Kesimpulan....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negeri dengan persoalan ketenagakerjaan yang dinamis.
Dari aspek legal, sejak 2004 negeri ini telah menyelesaikan reformasi hukum di
bidang ketenaga kerjaan ketika pada tahun itu Undang
Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial diundangkan. Ini merupakan satu dari tiga peraturan yang memayungi
persoalan ketenagakerjaan di negeri ini. Sebelumnya sudah ada Undang-
Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh dan
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Dewasa ini seringkali terjadi perselisihan antara pihak pekerja maupun pih
ak perusahaan yang dilatar
belakangi adanya perselisihan atas pemenuhan hak dan kewajiban.Pihak pekerja
yang diwakili oleh serikat pekerja sering kali melakukan perlawanan
terhadap pihak perusahaan dalam bentuk melakukan demonstrasi dan pemogokan
kerja. Adanya sikap dari pihak pekerja yang diwakili serikat pekerja tersebut
sering kali berdampak dilakukan nya upaya-upaya dari perusahaan untuk
mencegah pendirian serikat pekerja, karena di satu sisi serikat pekerja dianggap
dapat mengganggu stabilitas maupun kewenangan pihak perusahaan dalam
mengambil keputusan maupun kebijakan terhadap pihak pekerja, sehingga sering
kali adanya upaya pembentukan serikat pekerja dihalangi oleh perusahaan.

Di satu sisi serikat pekerja merupakan wadah bagi pekerja dalam


menghimpun sejumlah masa pekerja agar mampu berorganisasi, mengetahui, dan
melindungi hak pekerja, maupun mengambil tindakan terhadap kebijakan
perusahaan yang dianggap merugikan pihak pekerja. Serikat pekerja sendiri
dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja,
baik dari segi pendirian, eksistensi maupun upaya hukum yang di ambil oleh
serikat pekerja.Landasan hukum lahirnya Undang-
Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang serikat pekerja merupakan perkembangan
pemikiran yang berasal dari Pasal 28 Huruf C, E, G, H,dan I Undang-Undang
Dasar 1945, dimana bunyi dari Pasal 28 C Undang-Undang Dasar 1945
menyatakan bahwa, “1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui
pemenuhankebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh ma
nfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan
kualitas hidupnya dan demi

Peran serikat pekerja dengan perusahaan sangat penting. Karena saat ini,
kita menyaksikan semakin kurangnya peran utama negara dalam
tanggung jawabnya untuk mensejahterah kan kehidupan rakyat. Indonesia secara
hukum telah mengesahkan Konvensi ILO No. 87/1948 yang bisa menjadi
referensi dasar hukum perlindungan hak berorganisasi dan hak berserikat. UU No.
21/2000 tentang serikat pekerja/serikat buruh juga memberikan ruang
dan perlindungan pada setiap pekerja untuk mendirikan dan bergabung dengan
serikat pekerjanya. Konvensi ILO No. 98/1949
tentang hak berorganisasi dan hak untuk melakukan perundingan kerja bersama
juga telah diratifikasi, konvensi ini memberikan peran perlindungan yang lebih
luas dan hak serikat pekerja atas
nama pekerja untuk melakukan perundingan dengan manajemen untuk perbaikan
dan peningkatan syarat-syarat dan kondisi kerja. Dan hal ini merupakan
hal istimewa, karena hak berunding dengan manajemen hanya dimiliki oleh
serikat pekerja bukan asosiasi profesional.

Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Serikat Pekerja?

2. Apa Saja Peranan Serikat Pekerja?

3. Apa Itu Pembentukan Serikat Pekerja ?


4. Apa Saja Hak dan Kewajiban Serikat Pekerja ?

5. Apa saja permasalahan yang terjadi dalam dunia serikat pekerja

C. Tujuan Penyusunan makalah

1. Mengetahui dan Memahami Apa Saja Peranan Serikat Pekerja

2. Mengetahui Pembentukan Serikat Pekerja

3. Untuk Mengetahui Apa Saja Hak dan Kewajiban Serikat Pekerja

4. Mengetahui tujuan dari Serikat Pekerja

5. Hal-hal yang di perjuangkan Setikat Pekerja


BAB II
PEMBAHASAN
A . Definisi Serikat Kerja
Serikat pekerja merupakan sebuah keniscayaan yang tidak mungkin dihindari
oleh perusahaan. Serikat pekerja dapat digunakan oleh pekerja sebagai alat untuk
mencapai tujuannya. Suatu kenyataan penetapan besarnya upah dan syarat-syarat
kerja yang lain diserahkan kepada perusahaan dan pekerja sebagai pribadi.
Kedudukan pekerja adalah sangat lemah. Menyadari akan kelemahannya dalam
menghadapi perusahaan itu, mereka merasa perlu adanya persatuan. Dengan
adanya persatuan mereka akan mempunyai kekuatan dalam menghadapi
perusahaan. Maka timbullah serikat pekerja. Henry Simamora (1999: 678)
menyatakan bahwa “Serikat Pekerja adalah sebuah organisasi yang berunding
bagi karyawan tentang upah-upah, jam-jam kerja, dan syarat-syarat dan kondisi-
kondisi pekerjaan lainnya”. Dari pengertian tersebut di atas dapat diketahui bahwa
serikat pekerja merupakan organisasi berunding bagi para pekerja. Dengan
kehadiran Serikat Pekerja para pekerja dapat melakukan negosiasi dengan
pengusaha dalam hal kebijakan perusahaan, sebab ketika ada serikat pekerja maka
menjadi sebuah kewajiban bagi pengusaha untuk menegosiasikan segala sesuatu
dengan serikat pekerja. Pengertian Serikat Pekerja menurut Undang-
Undang Nomor 21 Tahun2000 tentang Serikat Pekerja Pasal 1 Ayat 1 adalah
sebagai berikut:

Serikat Pekerja atau Serikat Buruh adalah organisasi yang dibentuk dari,
oleh dan untuk pekerja/buruh baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang
bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab
guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan kepentingan
pekerja/buruh serta meningkatkan kesejahteraan pekerja/ buruh dan keluarganya.
Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa serikat pekerja adalah organisasi
yang dibentuk oleh pekerja dan mempunyai sifat bebas, terbuka, mandiri,
demokratis dan bertanggungjawab. Adapun tujuan dari serikat pekerja adalah
memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh
serta meningkatkan kesejahteraan Pekerja/buruh dan keluarganya. Dari berbagai
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa serikat pekerja adalah organisasi yang
didirikan oleh pekerja sebagai wadah untuk memperjuangkan, membela serta
melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh serta meningkatkan kesejahteraan
pekerja/buruh dan keluarganya.

B. Sifat dan Tujuan Serikat Pekerja


Menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja
yangtertuang dalam Pasal 3, Serikat Pekerja/Serikat Buruh, federasi dan
konfederasiSerikat Pekerja/Serikat Buruh mempunyai sifat bebas, terbuka,
mandiri, demokratisdan bertanggungjawab. Bebas berarti dalam melaksanakan
hak dan kewajibannya Serikat pekerja tidak di bawah pengaruh atau tekanan dari
pihak lain. Terbuka berarti Serikat Pekerja dalam menerima anggota dan
memperjuangkan kepentingan Serikat Pekerja tidak membedakan aliran politik,
agama, suku bangsa dan jenis kelamin. Mandiri berarti bahwa serikat pekerja
dalam mendirikan, menjalankan dan mengembangkan organisasinya ditentukan
oleh kekuatan sendiri, tidak dikendalikan oleh pihak lain di luar organisasi.
Demokratis berarti dalam pembentukan organisasi, pemilihan pengurus,
memperjuangkan dan melaksana kan hak dan kewajiban organisasi dilakukan
sesuai dengan prinsip demokrasi. Bertanggungjawab berarti dalam mencapai
tujuan dan melaksanakan hak dan kewajibannya Serikat Pekerja
bertanggungjawab kepada anggota masyarakat. Menurut Undang-Undang Nomor
21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja yang tertuang dalam Pasal 4, Serikat
Pekerja/Serikat Buruh, federasi, konfederasi Serikat Pekerja/Serikat Buruh
bertujuan Untuk memberikan perlindungan, pembelaan hak dan kepentingan serta
meningkatkan kesejahteraan yang layak bagi pekerja dan keluarganya.

C. Peranan serikat pekerja

Serikat pekerja merupakan salah satu sarana pelaksana utama hubungan


industrial. Sebagai pelaksana utama hubungan industrial, serikat pekerja
mempunyai peranan dan fungsi penting berikut ini :

1. Menampung aspirasi dan keluhan pekerja, baik maupun bukan anggota


serikat pekerja yang bersangkutan.
2. Menyalurkan aspirasi dan keluhan tersebut kepada manajemen atau
pengusaha baik secara langsung atau melalui Lembaga Bipartit.
3. Mewakili pekerja di Lembaga Bipartit.
4. Mewakili pekerja di Tim Perunding untuk merumuskan Perjanjian Kerja
Bersama.
5. Mewakili pekerja di lembaga-lembaga kerja sama ketenagakerjaan sesuai
dengan tingkatannya seperti Lembaga Tripartit, Dewan
6. Menyampaikan saran kepada manajemen baik untuk penyelesaian keluh
kesah pekerja maupun untuk penyempurnaan sistem kerja dan peningkatan
produktivitas perusahaan.

Bertitik tolak dari pandangan bahwa perusahaan merupakan


kepentingan bersama, maka serikat pekerja berfungsi bukan hanya
menuntut perbaikan upah dan jaminan sosial, akan tetapi juga untuk
memobilisir anggota untuk bekerja disipin, tekun dan sungguh-sungguh
meningkatkan produktivitas perusahaan. Semakin tinggi disiplin dan
kesungguhan para pekerja melakukan tugasnya, semakin besar hasil
perusahaan, dan semakin besar pula peluang untuk memperjuangkan
penghasilan dan kesejahteraan pekerja.

Demikian juga dengan aktif menciptakan hubungan industrial yang


aman dan harmonis, dapat dihindari gangguan produksi termasuk
penurunan semangat kerja(slow-down) dan pemogokan. Sebagai yang
langsung melakukan tugas secara operasional di lapangan, para pekerja
melalui serikat pekerja dapat menyampaikan saran-saran
menyempurnakan sistem kerja, termasuk penyempurnaan organisasi,
penggunaan teknologi dan perbaikan kondisi kerja, sehingga dapat
meningkatkan produktivitas perusahaan. Dengan peningkatan
produktivitas tersebut, terbuka kesempatan yang lebih luas untuk
meningkatkan upah, jaminan sosial dan kesejahteraan pekerja beserta
keluarganya.
D. Pembentukan Serikat Pekerja
Pembentukan serikat pekerja di Indonesia telah diatur oleh undang-
undang no. 21tahun 2000 tentang serikat pekerja. Sesuai dengan undang-
undang tersebut, serikat pekerja dibentuk dari, oleh dan untuk pekerja di
perusahaan secara bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung
jawab guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan
kepentingan pekerja serta meningkatkan kesejahteraan pekerja dan
keluarganya. Undang-undang menyatakan bahwa serikat pekerja di suatu
perusahaan dapat didirikan oleh paling sedikit 10 orang pekerja di
perusahaan itu sendiri. Ini juga berarti bahwa seorang pekerja di suatu
perusahaan hanya boleh menjadi anggota satu serikat pekerja di
perusahaan yang bersangkutan, tidak boleh menjadi anggota serikat yang
lain di perusahaan yang sama atau di perusahaan yang lain. Serikat pekerja
bersifat bebas berarti pekerja bebas melaksanakan hak dan kewajibannya,
tidak dibawah pengaruh atau tekanan dari pihak lain.
Setiap pekerja berhak membentuk dan atau menjadi anggota
serikat pekerja atas kehendak bebas pekerja sendiri tanpa paksaan atau
tekanan pengusaha atau pemerintah atau oleh serikat pekerja sendiri.
Pekerja juga bebas untuk tidak menjadi anggota serikat pekerja. Serikat
pekerja harus terbuka dalam menerima anggota dan atau memperjuangkan
kepentingan pekerja, tidak membedakan menurut aliran politik, agama,
suku bangsa, dan jenis kelamin. Serikat pekerja mendirikan, menjalankan,
dan mengembangkan organisasi secara mandiri atau atas kekuatan sendiri,
tidak dikendalikan oleh pihak lain dilaur organisasi. Organisasi serikat
pekerja harus didirikan secara demokratis. Pemilihan pengurus,
memperjuangkan dan melaksanakan hak dan kewajiban organisasi
dilakukan sesuai dengan prinsip demokrasi. Dalam mencapai tujuan dan
melaksanakan hak dan kewajibannya, serikat pekerja bertanggung jawab
kepada anggota, masyarakat dan negara.

E. Hak dan Kewajiban Serikat Pekerja


Serikat Pekerja yang telah mempunyai nomor bukti pencatatan
berhak:
1. Membuat perjanjian kerja bersama dengan pengusaha;
2. Mewakili pekerja dalam menyelesaikan perselisihan industrial;
3. Mewakili pekerja dalam lembaga ketenagakerjaan;
4. Membentuk lembaga atau melakukan kegiatan yang berkaitan dengan
usaha peningkatan kesejahteraan pekerja antara lain dengan mendirikan
koperasi, yayasan dan lain-lain.
5. Serikat Pekerja yang telah mempunyai nomor bukti pencatatan
berkewajibanPayaman Simanjuntak, 2003: 39)
6. Melindungi dan membela anggota dari pelanggaran hak-hak dan
memperjuangkan kepentingannya;
7. Memperjuangkan peningkatan kesejahteraan anggota dan keluarganya;
8. Mempertanggungjawabkan kegiatan organisasi kepada anggotanya
sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.

F. Hal-Hal yang Diperjuangkan Serikat Pekerja


Serikat Pekerja merupakan wadah bagi para pekerja untuk
memperjuangkan kesejahteraannya. Menurut Taliziduhu Ndraha (1999:
167) pokok persoalan yang selalu menjadi bahan negosiasi antara kedua
belah pihak, antara lain:
1. Pengakuan terhadap eksistensi Serikat Pekerja
2. Keamanan dan perlindungan terhadap Serikat Pekerja
3. Pemogokan
4. Jam kerja
5. Disiplin
6. Keluhan
7. Senioritas
8. Upah
9. Kesehatan dan keselamatan kerja
10. Tunjangan
11. Hak-hak atasan

Berikut ini permasalahan lain yang terdapat pada serikat pekerja.


Berikut permasalahannya:
a. Serikat pekerja di anggap sebagai sebuah organisasi pekerja yang
menghambat kelangsungan perusahaan.
Stigma ini terjadi karena adanya potret negatif dari aktivitas serikat
pekerja. Serikat pekerja sering kali dianggap menghambat
kelangsungan perusahaan dengan adanya pemogokan kerja untuk
menuntut hak-hak pekerja seperti, menuntut upah yang lebih tinggi
atau lebih layak. Dengan adanya aktivitas tersebut tentu saja
menghambat kinerja perusahaan karena produktivitas perusahaan
terhenti. Jika aktivitas perusahaan terhenti, maka keinginan untuk
pemenuhan hak-hak pekerja berupa kenaikan upah akan sangat minim
untuk direalisasikan oleh perusahaan. Dengan adanya permasalahan
ini, seharusnya serikat pekerja bukan sekedar berperan untuk
memperjuangkan hak-hak pekerja saja, melainkan serikat pekerja juga
berperan sebagai penengah dan jembatan antara perusahaan dan
pekerja.
Dalam memperjuangkan hak-hak pekerja, di butuh kan komunikasi
yang baik dengan pihak perusahaan. Negosiasi, merupakan jalan
tengah untuk memperbaiki hubungan antara pekerja dan perusahaan.
Melalui negosiasi, kesepakatan bersama untuk kebaikan pekerja dan
perusahaan. Dengan hal ini, diharapkan dapat menambah produktivitas
pekerja, serta kelangsungan bagi perusahaan itu sendiri. Dalam hal ini
serikat pekerja di anggap berhasil dalam memperjuangkan hak-hak
pekerja serta menyelamatkan kelangsungan perusahaan. Dengan
adanya keberhasilan serikat pekerja menjadi penengah di antara
pekerja dan perusahaan, stigmasi negatif tentang serikat pekerja tidak
terlalu dipermasalahkan oleh perusahaan.

B. Terlalu menjamurnya serikat pekerja


Dewasa kini, serikat pekerja terus bermunculan. Hal ini bukan
tanpa sebab, perlindungan serta jaminan untuk memperjuangkan hak-
hak dibutuhkan oleh pekerja. Namun banyaknya serikat pekerja yang
belum berakar atau mempunyai jumlah anggota yang besar di tingkat
perusahaan serta banyak pimpinan serikat pekerja yang tidak
mempunyai latar belakang dan pengalaman dalam serikat pekerja tentu
menjadi masalah tersendiri. Dengan jumlah serikat pekerja yang
demikian banyak, dapat menimbulkan berbagai masalah, antara lain
persaingan tidak sehat antar serikat pekerja, baik dalam pembentukan
serikat pekerja di perusahaan, maupun dalam menentukan wakil serikat
pekerja di Tim Perunding Perumusan Perjanjian Kerja Bersama, serta
dalam mencapai kesepakatan antar serikat pekerja dalam setiap
perundingan.Jumlah serikat pekerja yang terlalu banyak juga
menimbulkan biaya pengorganisasian yang sangat mahal. Sukar
membedakan karakteristik dan kekhususan satu serikat pekerja dari
serikat pekerja yang lain. Para pekerja tentu saja menghadapi kesulitan
memilih serikat pekerja yang betul-betul memperjuangkan kepentingan
mereka. Mudah timbul kecurigaan pekerja, bahwa mereka hanya akan
dipergunakan sebagai alat, sehingga mereka enggan masuk serikat
pekerja atau tidak ikhlas membayar iuran.

Dengan adanya permasalahan ini, untuk menekan jumlah serikat pekerja


yang terus bertambah memang dirasa sulit. Karena pembentukan serikat
pekerja merupakan hak bagi setiap pekerja, yaitu untuk mendirikan serikat
pekerja serta menjadi anggota serikat pekerja. Namun agar pekerja benar-
benar memperoleh jaminan melalui serikat pekerja dibutuhkan peran
pemerintah, dalam hal ini guna memberi penjelasan kepada pekerja, agar
pekerja dapat memilih mana serikat pekerja yang terpercaya, yang benar-
benar memperjuangkan kepentingan hak-hak pekerja serta yang dapat
melindungi pekerja.

mengatasi jumlah serikat pekerja yang demikian banyak, berikut ini


merupakan solusi untuk menekan jumlah serikat pekerja yaitu :
1. Hanya antara dua sampai maksimum 5 federasi serikat pekerja.
2. Serikat pekerja disusun menurut sektor atau sub sektor.
3. Di setiap perusahaan didirikan hanya satu serikat pekerja
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Serikat pekerja yaitu organisasi yang dibentuk dari,oleh,dan untuk
pekerja atau buruh baik di perusahaan maupun dilaur perusahaan, yang
bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab guna
memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja
atau buruh serta meningkatkan kesejahteraan pekerja atau buruh dan
keluarganya. Bukan hanya memperjuangkan serta melindungi hak para
pekerja saja, serikat bekerja juga berfungsi sebagai jembatan antara
perusahaan dan pekerja, serta tugas serikat pekerja juga menjaga hubungan
yang baik antara serikat pekerja dengan perusahaan atau antara pekerja
dengan perusahaan. Oleh sebab itu dengan adanya serikat pekerja, dapat
membantu pekerja untuk mendapatkan haknya sehingga kesejahteraan
pekerja dan keluarganya pun terjamin. Bukan hanya pekerja saja yang
mendapatkan kesejahteraan, kesejahteraan dan kelangsungan perusahaan
pun akan diperoleh karena adanya semangat kerja, dan produktivitas tinggi
dari pekerja.

SARAN
Serikat pekerja berperan untuk memperjuangkan hak serta
melindungi pekerja untuk mendapatkan haknya, dalam hal ini seharusnya
bukan hanya serikat pekerja saja yang berperan namun pemerintah juga
turut serta dalam mengupayakan kesejahteraan untuk para pekerja. Namun
hal ini masih terlihat wacana semata, karena pada kenyataannya
pemerintah lebih berpihak ke perusahaan daripada berpihak ke pekerja.
Untuk kedepannya diharapkan pemerintah lebih mengupayakan serta
menjamin kesejahteraan pekerja dan keluarganya. Jika hal ini sudah
diupayakan, kesejahteraan pekerja dan kelangsungan perusahaan akan
diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA

International Labour Organitation. (2011). Buku Pegangan Untuk Serikat


Pekerja.
Jakarta.
Handoko, T. Hani. (2000) Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi
ketiga, PT.
BPEF, Yogyakarta.
Hariandja, Marihot T.E. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Grasindo.
Jakarta.
Hasibuan, Malayu S.P. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi
Revisi, PT
Bumi Aksara, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai