Khutbah Jum'at Menjaga Semangat Ibadah Pasca Ramadhan
Khutbah Jum'at Menjaga Semangat Ibadah Pasca Ramadhan
َأْش َه ُد َأْن َالِإٰل َه ِإَّالاُهلل َالَش ِر ْيَك َل ُه. احلمُد اَّل ْي َح َّر َم الِّص يَاَم َأّي َاَم اَألْع يَا َياَفًة ب َا الَّص ا َنْي
. اَّلِذْي َجَعَل اَّجلَّنَة ِلْلُم َّتِق َنْي َو َأْش َه ُد َأَّن َس ِّيَد نَا َو َمْو َالَنا َحُمَّم ًد ا َعْب ُد ُه َو َرُسْو ُلُه الَّداِعْي ِإَىل الِّص َر اِط ا ْس َتِق ْيِم
ُمل
َأَّم ا. الّٰل ُه َّم َص ِّل َو َس ِّلْم َو بَاِر ْك َعلَى َس ِّيِد َنا َحُمَّم ـٍد َو َعَلى آِلِه َو َأْص حَاِبِه َو َمْن َتِبَعُه ْم ِبِإْح َس اٍن ِإَىل َيْو ِم الِّد ْيَن
. َبْع ُد
اْم ِتَثاُل َأَو اِم ِر اِهلل َو اْج ِتَناِب َنَو اِه ْيِه ِس ًّر ا َو َعاَل ِنَّيًة َظاِه ًر ا َو َباِط ًنا
ٰٓيَاُّيَه ا اَّلِذ ْيَن ٰاَم ُنوا اَّتُقوا الّٰل َه َو ْلَتْنُظْر َنْف ٌس َّم ا َقَّد َم ْت ِلَغٍۚد َو اَّتُقوا الّٰل َۗه ِاَّن الّٰل َه َخ ِبْيٌر ۢ َمِبا َتْع َم ُلْو َن
Artinya: ”Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada
Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok, dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh,
Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan." Setelah melakukan
muhasabah, selanjutnya kita melakukan mujahadah yakni bersungguh-
sungguh dalam berjuang untuk mempertahankan tren positif ibadah bulan
Ramadhan. Di bulan Syawal ini, kita harus tancapkan tekad untuk terus
melestarikan kebiasaan-kebiasaan positif selama Ramadhan. Perjuangan
ini tentu akan banyak menghadapi tantangan, baik dari lingkungan sekitar
kita maupun dari diri kita sendiri. Oleh karenanya, kita harus memiliki
tekad kuat dan benar agar hambatan dan tantangan yang bisa
mengendurkan semangat ibadah kita ini bisa kita kalahkan. Allah telah
memberikan motivasi pada orang yang bersungguh-sungguh dalam
berjuang sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an surat Al-Ankabut
:ayat 69
ِس ِن ۗا ِا ّٰل ِد ِف ِذ
َو اَّل ْيَن َج اَه ُد ْو ا ْيَنا َلَنْه َيَّنُه ْم ُسُبَلَن َو َّن ال َه َلَمَع اْلُم ْح َنْي
Artinya: “Dan orang-orang yang berjihad (bersungguh-sungguh)
untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka
jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat
baik.” Setelah bermuhasabah dan bermujahadah, selanjutnya kita bisa
melakukan muraqabah kepada Allah. Muraqabah adalah upaya kita
mendekatkan diri kepada Allah swt. Upaya kita untuk dekat dengan Allah
ini akan memunculkan keyakinan di dalam hati bahwa kita selalu dilihat
dan diawasi oleh Allah swt. Ketika Allah senantiasa mengawasi kita,
maka akan muncul rasa takut untuk melakukan segala hal yang dilarang
oleh Allah swt. Rasulullah saw bersabda:
َأْن َتْع ب ـُـَد الَّلَه َك َأَّنـَك َتَر اُه َفِإْن ْمَل َتُك ْن َتَر اُه َفِإَّنُه َيَر اَك
Artinya: “Hendaknya engkau menyembah Allah seakan-akan
engkau melihat-Nya, sebab meski engkau tidak melihat-Nya, Dia
melihatmu...” Semakin kuat tekad kita untuk bermuraqabah, maka secara
otomatis akan menjadikan kita sadar bahwa kita sangat lemah dan miskin
amal ibadah sehingga akan muncul kesadaran untuk terus
melipatgandakan ibadah dan kebaikan kita sebagai wujud penghambaan
kepada Allah.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Itulah beberapa upaya yang
bisa kita lakukan agar di bulan Syawal ini kita masih bisa terus
memaksimalkan kualitas dan kuantitas ibadah serta semangat dalam
menjalankan perintah beribadah kepada Allah swt. Semoga kita bisa
melakukan Muhasabah, Mujahadah, dan Muraqabah ini sehingga hari ini
akan lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.
Amin.
باَر َك ُهللا ِلْي َو َلُك ْم ِفي اْلُقْر ٰا ِن اْلَعِظ ْيِم َو َنَفَعِني َو ِاَّياُك ْم ِبَم ا ِفْيِه ِم َن اٰاْل َياِت َو الِّذْك ِر اْلَحِكْيِم