Anda di halaman 1dari 7

MENJAGA AMAL

ِ‫َات‬ ‫ســيِّئ‬
َْ ‫ِن‬ ‫َم‬ ‫َا و‬
‫ســن‬ُِ‫نف‬َْ ‫ِأ‬‫ُور‬ ‫ِن‬
‫ْ شُر‬ ‫ِم‬
‫ِاهلل‬
‫ُب‬ ‫ُوذ‬
‫نع‬ ‫ و‬،‫ه‬
ََ ‫ِر‬
ُُ ‫ْف‬
‫َغ‬‫نسْت‬
ََ‫ُو‬
‫ُه‬‫ِيْن‬‫َع‬
‫نسْت‬
ََ ‫هو‬ُ‫د‬ ُ‫م‬َْ‫نـح‬
َِ‫د هّلِل‬
َ‫م‬َْ‫َّ الـح‬
‫إن‬
‫ه اَل‬
ُ‫ـد‬
َ‫َحْـ‬‫ِالَّ هللا و‬
‫َإ‬‫ـه‬‫لـ‬
َِ‫َن الَّ إ‬
‫دأ‬ُ‫ه‬َْ‫َش‬
‫ أ‬،ُ
‫له‬ َ َ‫ِي‬
‫هاد‬ ‫ْف‬
َ ‫َاَل‬ ‫ِل‬
‫ْل‬‫يض‬
ُْ‫من‬ ‫ و‬،ُ
ََ ‫له‬ ‫ِل‬
َ َّ ‫مض‬ ‫ُف‬
ُ ‫َاَل‬ ‫ِ هللا‬
‫ِه‬‫هد‬
ْ‫ي‬ ‫من‬
َْ َ ،‫َا‬ ِ‫ما‬
‫لن‬ ‫َع‬
َْ ‫أ‬
‫له‬
ُ‫َسُو‬
‫َر‬‫هو‬
ُ‫د‬ُْ‫َب‬
‫ًع‬‫مدا‬
ََّ‫مـح‬ ‫َن‬
ُ َّ ‫دأ‬
ُ‫ه‬َْ‫َش‬
‫َأ‬‫ُو‬
‫له‬َ َ‫يك‬
ِْ‫شَر‬

‫َّ إ‬
‫ِاَّل‬ ‫تن‬ ُ‫مو‬
ُ‫ت‬ ‫ِو‬
َ ‫َاَل‬ ‫ِه‬
‫َات‬
‫تق‬ ‫َ حَق‬
ُ َّ ‫ُوا هَّللا‬
‫اتق‬
َّ ‫ُوا‬
‫آمن‬ ‫ِين‬
َ َ ‫الذ‬
َّ ‫ها‬
َ‫ي‬َُّ
‫يا أ‬
َ ،‫قال هللا تعالى فى كتابه الكريم‬
‫ِمون‬
َ ُ‫مسْل‬ُ ْ‫ُم‬
‫نت‬ َْ‫َأ‬
‫و‬

‫ِيدا‬
ً ‫ْاًل سَد‬
‫لوا َقو‬
ُ‫َُقو‬
‫َو‬‫ُوا هَّللا‬
‫اتق‬
َّ ‫ُوا‬
‫آمن‬ ‫ِين‬
َ َ ‫الذ‬
َّ ‫ها‬
َ‫ي‬َُّ َ ،‫وقال تعالى‬
‫يا أ‬

‫ِيما‬
ً ‫َظ‬‫ًا ع‬
‫ْز‬‫َو‬
‫َف‬‫َاز‬
‫دف‬ ‫َق‬
َْ ‫ُف‬
‫له‬َ‫َسُو‬
‫َر‬‫َو‬
‫ِعِ هَّللا‬
‫يط‬ ‫من‬
ُْ ‫وبكُمْ و‬
ََ َ ‫ن‬ ‫ْذ‬
ُُ ‫لكُم‬
َْ‫ِر‬
‫ْف‬‫يغ‬
ََ‫ْو‬
‫لكُم‬
َ‫ما‬‫َع‬
َْ ‫لكُمْ أ‬
َ ْ‫ِح‬
‫ْل‬‫يص‬
ُ

‫شــر‬
َّ ‫ و‬،َ‫َّم‬
ََ ‫ِو‬
‫َسَل‬ ‫َيْه‬
‫َل‬‫ُع‬‫َّى هَّللا‬
‫َل‬ ‫ٍص‬‫مد‬ََّ‫مح‬
ُ ُ‫دي‬
ْ‫ه‬َ ِ‫دي‬
ْ‫ه‬َ‫ل‬ ‫َحْسَن‬
ْ‫َ ا‬ ‫َأ‬‫ و‬،ِ
‫ُ هَّللا‬
‫َاب‬‫ِت‬‫ِيثِ ك‬
‫لحَد‬
ْ‫َ ا‬‫دق‬
ََ‫َص‬
‫َّ أ‬
‫إن‬ِ‫ ف‬،‫د‬
ُْ‫بع‬ ََّ
َ ‫ما‬ ‫أ‬
‫َّار‬
ِ ‫ِي الن‬‫ٍف‬‫لة‬َ‫َال‬
‫َّ ض‬
‫ُل‬‫َك‬
‫و‬،ٌ ‫لة‬ ‫ٍض‬
َ‫َال‬ ‫َة‬‫ِدع‬
ْ‫َّ ب‬
‫ُل‬‫َك‬‫ و‬،ٌ
‫َة‬ ْ‫ٍ ب‬
‫ِدع‬ ‫َة‬‫دث‬
َْ‫مح‬
ُ َّ‫ُل‬ ‫َك‬‫ و‬،‫ها‬َ‫ت‬ُ‫َا‬
‫دث‬َْ‫مح‬
ُِ‫مور‬ُُ‫األ‬

Ummatal Islam,

Kita hidup di dunia, Allah perintahkan untuk banyak beramal shalih. Karena
sesungguhnya itulah perbekalan menuju kehidupan akhirat kita. Tidak ada
perbekalan yang terbaik dalam kehidupan dunia dari amalan shalih dan
ketaqwaan kita kepada Allah Jalla wa ‘Ala.

Kita masuk surga bukan karena banyaknya ilmu kita, akan tetapi kita masuk
surga karena amalan shalih kita. Allah Ta’ala berfirman:

‫ُون‬
َ ‫مل‬ ‫تع‬
َْ َ ْ‫ُم‬
‫ُنت‬
‫ِما ك‬
َ‫َ ب‬
‫َّة‬
‫لجَن‬
ْ‫ُوا ا‬
‫ْخُل‬
‫اد‬

“Masuklah kalian ke dalam surga disebabkan oleh amalan-amalan kalian.”


(QS. An-Nahl[16]: 32)

Walaupun tentunya amal tanpa ilmu pun tidak akan diterima oleh Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Sesungguhnya amalan shalih adalah merupakan
perbekalan terbaik yang kita bawa menuju kuburan. Karena seseorang di alam
kubur, keselamatannya adalah ditentukan oleh amal shalihnya. Amal berupa
keimanan dan ketaqwaannya, amal berupa amalan anggota badannya ataupun
lisannya, dan yang terpenting adalah hatinya.

Ummatal Islam,
Namun ada sesuatu yang lebih besar yang hendaknya kita pikirkan setelah
kita beramal, setelah kita diberikan oleh Allah kemampuan dan kekuatan
untuk beramal shalih, setelah kita diberikan oleh Allah kekuatan dan
kemampuan untuk berdzikir kepada Allah, ada tugas lain yang lebih berat
dari itu. Yaitu menjaga amal agar tidak dibatalkan oleh Allah Subhanahu wa
Ta’ala.

Berapa banyak orang-orang yang beramal akan tetapi ia tidak berusaha


menjaga amalnya. Akibatnya Allah batalkan amalan dia. Maka saudara-
saudaraku sekalian, seorang mukmin dia merasa khawatir kalau amalnya
dibatalkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seseorang yang beriman kepada
Allah dan kehidupan akhirat, dia khawatir kalau ternyata amal shalihnya di
hari kiamat tidak memasukkan ia ke dalam surga Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ummatal Islam,

Banyak perkara yang menyebabkan amal seorang hamba dibatalkan adalah


Allah. Diantaranya yaitu seseorang merasa ujub, merasa bangga diri dengan
banyaknya amal.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin berkata:

‫العجب محبط لألعمال‬

“Ujub itu bisa membatalkan amal seorang hamba.”

Ketika seorang hamba shalat tahajud, lalu dia merasa bangga dengan
shalatnya, Allah batalkan amalnya. Ketika seseorang telah berhasil
menghafal Al-Qur’an, lalu ia bangga dengan hafalan, Allah batalkan
amalnya. Ketika seseorang telah melakukan berbagai macam amalan shalih
tetapi kemudian amalan shalih itu malah menimbulkan kesombongan dan
kebanggaan pada dirinya, maka ujub itu termasuk syirik kecil.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan bahwa ujub termasuk syirik kecil
karena hakikatnya dia seakan-akan dia mengungkit kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala.

Padahal yang memeberikan kepada dia kekuatan untuk beramal shalih adalah
Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ummatal Islam..

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan tiga perkara yang


bisa membinasakan.

Diantaranya seseorang merasa bangga/ujub dengan pendapatnya, merasa bangga


dengan dirinya.

ِ
‫ِه‬‫ْس‬
‫َف‬‫ِن‬
‫ءب‬ِْ
‫مر‬َ‫ل‬
ْ‫ُ ا‬
‫ْجَاب‬
‫ِع‬‫إ‬

“Seseorang merasa ujub/bangga dengan dirinya.”

Kemudian perkara yang kedua, saudaraku..

Yang bisa membatalkan amal yaitu kita tidak takut kepada Allah saat kita
sendirian. Imam Abu Dawud meriwayatkan dalam sunannya, Nabi Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam mengabarkan nanti pada hari kiamat akan didatangkan
seorang laki-laki yang membawa pahala sebesar-besar gunung Tihamah, kata
Rasulullah.

Ternyata Allah batalkan dan hancur-leburkan amalannya itu. Sahabat


bertanya, “Siapa wahai Rasulullah orang itu? Sungguh sangat merugi orang
itu. Membawa pahala besar sebesar-besar gunung Tihamah ternyata Allah
batalkan.” Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan,
“Mereka suatu kaum seperti kalian mengambil malam, akan tetapi mereka
adalah orang-orang yang apabila bersendirian dengan keharaman Allah dia
berani melanggar keharaman Allah Subhanahu wa Ta’ala.”

Dia lebih takut kepada manusia daripada kepada Allah, dia lebih takut
diawasi manusia daripada diawasi oleh Allah. Sehingga pengawasan Allah
bagi dia sesuatu yang hina dimatanya.

Saat ia diawasi oleh gurunya, saat ia diawasi oleh manusia, saat ia


diawasi oleh istrinya, ia bertakwa kepada Allah.

Tapi ketika tidak ada yang mengawasi dirinya, padahal Allah selalu
mengawasi dirinya. Dia tidak takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dia berani melanggar larangan Allah, maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi


wa Sallam sebutkan dalam hadits tersebut. Dia membawa pahala sebesar-besar
gunung Tihamah, lalu Allah batalkan dan hancur-leburkan amalannya.
Betapa meruginya diri kita seperti itu, saudaraku.. Yang takutnya kepada
Allah saat kita berada di hadapan manusia saja, tapi ketika kita sendirian
tidak menjadi hamba yang takut kepada Allah, padahal Salafush Shaih
terdahulu mereka ketika sendirian lebih takut kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala.

Ummatal Islam,

Diantara perkara yang bisa menghabiskan dan membatalkan amal kita adalah
kedzaliman kita kepada orang lain dengan cara mengghibah ataupun menyakiti
hatinya dan yang lainnya.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah dalam Majmu’ Fatawa berkata


bahwa seburuk-buruk dermawan adalah seorang dermawan dengan pahalanya, dia
berikan hadiah kepada orang lain, dia ghibah manusia, dia sakiti hati
orang lain, dia pukul orang lain, maka sungguh orang ini orang-orang yang
bangkrut nanti pada hari kiamat.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda kepada para sahabat:

‫ِسُ؟‬
‫ْل‬‫مف‬
ُ‫ل‬ْ‫منِ ا‬
ََ‫ُون‬
‫در‬ ََ
ْ‫ت‬ ‫أ‬

“Tahukah kalian siapa orang-orang yang bangkrut itu?” kata Rasulullah.

Maka para sahabat berkata:

‫له‬
ُ ‫َاع‬
ََ ‫مت‬ ‫و‬،ُ
َ ‫َاَل‬ ‫له‬َ َ‫هم‬
َْ‫ِر‬
‫ْ اَل د‬
‫من‬َِ
‫َ هَّللا‬
‫َسُول‬
‫يا ر‬
َ ‫َا‬
‫ِين‬
‫ِسُ ف‬
‫ْل‬‫مف‬
ُ‫ل‬ْ‫ا‬

“Orang yang bangkrut menurut kami wahai Rasulullah, orang yang ludes
hartanya.”

Kata Rasulullah, bahwa orang yang bangkrut pada hari kiamat adalah orang
yang datang membawa pahala shalat, membawa pahala puasa, membawa pahala
zakat, membawa pahala besar yang lainnya, ternyata dia pernah mengghibah
orang lain, dia pernah menyakiti hati orang lain, dia pernah menempelang
orang lain, bahkan dia pernah mengucurkan darah seseorang.

ِ
‫ِه‬‫َات‬ ‫ِن‬
‫ْ حَسَن‬ ‫َا م‬
‫هذ‬ ‫ِو‬
ََ ‫ِه‬
‫َات‬ ‫ِن‬
‫ْ حَسَن‬ ‫َا م‬
‫هذ‬َ ‫ْطَى‬
‫َيُع‬
‫ف‬

“Maka iapun berikan amalan shalih itu kepada orang-orang yang pernah ia


dzalimi di dunia,

ِ
‫َيْه‬
‫َل‬‫ما ع‬
َ ‫َى‬
‫ْض‬‫يق‬
ُْ‫َن‬
‫َأ‬‫ُ َقبْل‬
‫ته‬ُ‫َا‬
‫ْ حَسَن‬
‫ِيَت‬
‫َن‬‫ْف‬
‫إن‬ ‫ف‬
َِ
“Ketika amal shalihnya telah habis padahal yang didzalimi masih banyak,”

Apa yang terjadi?

Maka diambillah dosa-dosa orang yang didzalimi itu, lalu ditimpakan kepada
dirinya, lalu iapun dilemparkan kedalam api neraka jahanam.

Subhanallah, saudaraku sekalian.. Jangan sampai kita menjadi orang-orang


yang dermawan dengan amalan shalih untuk kita berikan kepada orang lain.
Padahal kita sangat butuh pada hari kiamat kepada pahala kita. Tapi
kemudian kita berikan kepada orang lain dengan cara mengghibahnya, dengan
cara menyakiti hatinya dan yang lainnya.

‫أقول قولي هذا واستغفر هللا لي ولكم‬


KHUTBAH KEDUA – KHUTBAH JUMAT SINGKAT TENTANG
MENJAGA AMAL

‫ أشــهد أن ال‬،‫ نبينا محمد و آله وصحبه ومن وااله‬،‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا‬
‫ً عبده ورسوله‬
ُ ‫محمدا‬
ّ َّ‫ وأشهد أن‬،‫إله إال هللا وحده ال شريك له‬

Ummatal Islam,

Diantara perkara yang bisa membatalkan amal, seseorang mengharapkan


kehidupan dunia dari amalnya. Yang dia harapkan di hatinya adalah
kehidupan dunia. Allah Ta’ala berfirman:

‫َف‬
ِّ ‫نو‬
ُ ‫ها‬
ََ‫َت‬
‫ِين‬
‫َز‬‫نيَا و‬
ْ‫الد‬
ُّ ‫ة‬
َ‫لحَيَا‬
ْ‫يد ا‬
ُ ِ‫ير‬
َُ‫َان‬
‫من ك‬
َ

‫يبْخَسُون‬
َ ُ ‫ِيها اَل‬
َ ‫همْ ف‬
َُ‫ِيها و‬
َ ‫همْ ف‬
ُ‫ل‬َ‫ما‬
َْ‫َع‬
‫ِمْ أ‬
‫ليْه‬‫إ‬
َِ

﴿١٥﴾

‫نوا‬
ُ‫َــا‬
‫ما ك‬ ‫ِــل‬
َّ ٌ ‫باط‬
ََ‫ِيها و‬
َ ‫ُوا ف‬
‫َع‬‫َن‬
‫ما ص‬
َ َ‫َحَبِط‬
‫ُۖ و‬
‫َّار‬ ‫ِإ‬
‫ِاَّل الن‬ ‫َة‬
‫ِي اآْل خِر‬
‫همْ ف‬
ُ‫ل‬َ َ‫ليْس‬
ََ‫ِين‬
‫الذ‬
َّ َ‫ِك‬
‫ٰئ‬ َ‫ُو‬
‫لـ‬ ‫أ‬
١٦﴿ َ
‫ُون‬
‫مل‬ ‫يع‬
َْ َ﴾

“Barangsiapa yang menginginkan kehidupan dunia dan perhiasannya, Kami akan


memberikan apa yang dia inginkan dari amalnya tersebut tanpa dikurangi

-kata Allah-

mereka nanti pada hari kiamat tidak mendapatkan apapun kecuali api neraka.
Batal amalan mereka, sia-sia usaha mereka.” (QS. Hud[11]: 15-16)

Bayangkan saudaraku sekalian..

Seseorang ketika ia beramal shalih, tujuan terbesar di hatinya adalah


dunia, ketika seseorang shalat dhuha, ternyata tujuan dan niat terbesar di
hatinya adalah ingin meraih kehidupan dunia.

Ketika seseorang shalat tahajud, ternyata niat utama di hatinya


mengharapkan kehidupan dunia, Allah batalkan amalannya. Karena seakan-akan
dunia lebih penting bagi dia daripada amal shalih dan pahala. Padahal
dunia di mata Allah sesuatu yang hina sekali, lebih hina daripada bangkai
anak kambing kata Rasulullah.
‫‪Tapi kemudian amal shalih yang mulia kita jadikan sebagai tangga untuk‬‬
‫‪mengharapkan kehidupan dunia.‬‬

‫!‪Tidak, demi Allah‬‬

‫‪Maka saudaraku seiman, jaga amalan kita. Kita sudah banyak beramal shalih,‬‬
‫‪Alhamdulillah.. Bersyukur kita kepada Allah yang telah memberikan kepada‬‬
‫‪kita kekuatan untuk beramal shalih, namun tugas kita selanjutnya adalah‬‬
‫‪menjaga amalan shalih kita. Jangan sampai dibatalkan oleh Allah ‘Azza wa‬‬
‫‪Jalla.‬‬

‫نكَ‬ ‫ِيْمَ‪ ،‬إ‬


‫َِّ‬ ‫َاه‬
‫بــر‬
‫ِْ‬‫ِإ‬
‫َى آل‬
‫َل‬‫َع‬
‫ِيْمَ و‬
‫َاه‬
‫بــر‬
‫ِْ‬‫َى إ‬
‫َل‬‫َع‬
‫َّيْت‬
‫َـل‬‫ما ص‬
‫ََ‬‫ٍك‬
‫مد‬‫محََّ‬
‫ُِ‬‫َى آل‬
‫َل‬ ‫ٍو‬
‫َع‬ ‫مد‬
‫محََّ‬
‫َى ُ‬
‫َل‬‫ِّ ع‬
‫َل‬ ‫همَّ ص‬‫َلل‬
‫َُّ‬ ‫ا‬
‫َى آل‬
‫ِ‬ ‫َل‬‫َع‬
‫ِيْمَ و‬
‫َاه‬
‫بــر‬
‫ِْ‬‫َى إ‬
‫َل‬‫َع‬
‫ْت‬‫َك‬
‫بــار‬
‫ما َ‬
‫ََ‬‫ٍك‬
‫مد‬‫محََّ‬
‫ُِ‬‫َى آل‬
‫َل‬ ‫ٍو‬
‫َع‬ ‫مد‬
‫محََّ‬
‫َى ُ‬
‫َل‬‫ِكْ ع‬
‫بــار‬‫ـد‪ .‬و‬
‫ََ‬ ‫مجِيْـ ٌ‬
‫ـد َ‬
‫ِيْـ ٌ‬
‫حَم‬
‫د‬
‫مجِيٌْ‬
‫دَ‬‫ِيٌْ‬
‫نكَ حَم‬ ‫ِيْمَ‪ ،‬إ‬
‫َِّ‬ ‫َاه‬
‫بر‬ ‫إ‬
‫ِْ‬

‫َاتِ ‪ ‬‬‫مو‬‫َاألَْ‬‫همْ و‬
‫ُْ‬‫ِن‬
‫ءم‬‫َاتِ األَحْيَاِ‬‫ِن‬‫ْم‬
‫َالمؤ‬
‫َو‬ ‫ِن‬
‫ِيْن‬ ‫ْم‬ ‫ِماتِ و‬
‫َالمؤ‬ ‫َالمسْلَ‬
‫َو‬ ‫ِم‬
‫ِيْن‬ ‫مسْل‬
‫ُْ‬ ‫ِْ‬
‫لل‬ ‫ِر‬
‫ْف‬‫اللهمَّ اغ‬
‫ُ‬
‫َاتِ‬
‫َو‬‫الدع‬
‫ُ َّ‬ ‫مجِيْب‬
‫ٌُ‬‫يب‬ ‫ٌ َقر‬
‫ِْ‬ ‫ِيْع‬‫نكَ سَم‬ ‫‪،‬إ‬
‫َِّ‬

‫ِي الحَاجَات‬
‫فيا قاض‬
‫ََ َ َ‬
‫‪،‬اللهم تقبل أعمالنا يا رب العالمين‬

‫اللهم وتب علينا إنك أنت التــــواب الــــرحيم‪ ،‬اللهم اصــــلح والة أمورنا يا رب‬
‫العالمين‪ ،‬واجعلنا من التوابين واجعلنا من المتطهرين‬

‫َّار‬
‫ِ‬ ‫َ الن‬
‫َاب‬
‫َذ‬ ‫ِن‬
‫َا ع‬ ‫َق‬
‫ًو‬ ‫ِ حَسَن‬
‫َة‬ ‫َة‬‫ِي اآلخِر‬
‫َف‬‫ًو‬
‫َة‬‫نيَا حَسَن‬
‫الدْ‬
‫ِي ُّ‬ ‫ِن‬
‫َا ف‬ ‫َا آت‬
‫بن‬ ‫ر‬
‫ََّ‬

‫‪:‬عباد هللا‬

‫منكَ ـر‬
‫ِ‬ ‫لُ‬‫َاْ‬
‫ءو‬‫َحْشَـاِ‬
‫لف‬‫َنِ اْ‬
‫هىٰ ع‬
‫َْ‬‫ين‬
‫ََ‬‫بىٰ و‬
‫َْ‬‫ـر‬
‫ُـ‬‫لق‬
‫ِي اْ‬
‫ءذ‬‫َاِ‬
‫ِيت‬
‫َإ‬‫َاإْلِحْسَانِ و‬
‫ِو‬‫دل‬
‫َْ‬‫لع‬
‫ِاْ‬
‫ُب‬ ‫ُْ‬
‫مر‬‫يأ‬ ‫َّـه‬
‫ََ‬ ‫َّ الل‬
‫ِن‬ ‫إ‬
‫ُون‬
‫َ‬ ‫َّر‬
‫َك‬‫تذ‬
‫َّكُمْ َ‬
‫َل‬ ‫لع‬
‫ِظُكُمْ َ‬
‫يع‬‫ْيِۚ َ‬
‫لبَغ‬
‫َاْ‬
‫و‬

‫ُ هللا أكبَر‬
‫ِكر‬
‫ُم‪ ،‬ولذ‬
‫ْك‬‫ِد‬
‫يز‬‫َِ‬
‫ِه‬‫َم‬
‫ِع‬‫َى ن‬
‫َل‬‫وه ع‬
‫ُ ُ‬‫َاشْكُر‬
‫ُم‪ ،‬و‬
‫ْك‬‫ُر‬
‫ْك‬‫يذ‬
‫ََ‬‫ِيْم‬
‫َظ‬‫ُوا هللا الع‬
‫ُر‬‫ْك‬
‫َاذ‬
‫‪.‬ف‬

Anda mungkin juga menyukai