Laporan Kegiatan Pelatihan Best Practice Zainul Imron
Laporan Kegiatan Pelatihan Best Practice Zainul Imron
OLEH:
ZAINUL IMRON, S.Pd
NIP. 198811022019031008
3. NIP : 198811022019031008
Oleh:
Laporan ini telah diperiksa dan dapat dipergunakan untuk kepentingan sebagaimana
mestinya.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ridho-Nya penulis dapat
Menyusun Laporan Pelatihan Terampil Membuat Makalah Best Practice Pembelajaran.
Laporan ini disusun sebagai tindak lanjut dari kegiatan yang dilaksanakan oleh guru kemudian
harus diunggah ke Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) V.5 Kementerian Agama
Republik Indonesia.
Penyusunan laporan pengembangan diri ini terwujud karena dukungan dari berbagai
pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Muhammad Hisam, S.Pd.I, M.Pd selaku Kepala MTsN 1 Buleleng;
2. Bapak Bacok Hairul Muttaqin, S.Pd.I selaku Kepala Urusan Tata Usaha MTsN 1 Buleleng;
3. Narasumber dan panitia selaku penyelenggara kegiatan pelatihan;
4. Segenap guru dan staf Tata Usaha MTsN 1 Buleleng.
Kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan pengembangan
diri selanjutnya. Semoga laporan ini bermanfaat.
Penulis
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BULELENG
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 BULELENG
Jl. Raya Seririt-Gilimanuk Km. 15 Desa Patas Kec. Gerokgak Kab. Buleleng
Telp. 0362-3361474 e-mail : mtsn1buleleng@gmail.com website : mtsn1buleleng.sch.id
LAPORAN KEGIATAN
PELATIHAN TERAMPIL MEMBUAT MAKALAH BEST PRACTICE PEMBELAJARAN
TAHUN 2024
A. Pendahuluan
1. Umum
Makalah best practice adalah salah satu karya ilmiah yang dapat dibuat oleh
seorang guru. Jika guru mampu membuat makalah tersebut manfaatnya akan banyak
sekali. Oleh sebab itu, kemampuan guru dalam menyusun masalah best practice perlu
ditingkatkan.
Pengertian best practice sendiri merupakan pengalaman terbaik guru selama
menjalani profesinya dalam satuan pendidikan. Setiap guru tentunya memiliki
pengalaman terbaik tersebut selama menjalani profesinya. Namun tidak semua guru
mampu menyusun makalah best practice. Guru yang mampu membuat makalah best
practice akan mendapatkan manfaat yang banyak, baik untuk diri sendiri atau untuk
perbaikan mutu pendidikan di Indonesia.
Selain bermanfaat untuk diri sendiri, makalah best practice juga menjadi
sumbangan gagasan untuk perbaikan mutu pendidikan. Misalnya, apabila best practice
tersebut kemudian dijadikan sebagai bahan menulis buku atau artikel populer yang
dimuat di media massa. Dengan demikian, tulisan tersebut akan dibaca guru lain dan
dapat menjadi inspirasi.
Karena pentingnya keterampilan ini, maka guru perlu mengikuti pelatihan terampil
membuat makalah best practice pembelajaran yang dilaksanakan oleh Balai
Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Jakarta tahun 2024.
4. Dasar
a. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
b. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
c. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
e. Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 262/B/HK.04.01/2023
Tentang Model Kompetensi Guru;
Dibuat di Patas
Pada tanggal 5 Februari 2024
Peserta Pelatihan
MASTUKI
NIP. 197201041997031002
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE.
Token : IoakEt
KOMPETENSI TEKNIS, MATA PELATIHAN DAN KEGIATAN
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE.
Token : IoakEt
BAGIAN PENDAHULUAN
BEST PRACTICE
SISTEMATIKA 20
Bab Pendahuluan
10
Bab Kesimpulan
BAGIAN PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Permasalahan (Rumusan Masalah)
C. Tujuan
D. Manfaat
Langkah-Langkah Best Practice
Guru/Kamad/Pengawas Sekolah pada madrasah melakukan
evaluasi diri tentang cara dan strategi apa yang selama ini telah
dilaksanakan (output, outcome, dan dampak)
Evaluasi
.
diri tersebut menemukan gap antara teori dengan bagaimana
pembelajaran yang telah dilakukan di kelas/ program yang telah
dilakukan di madrasah/ pengawasan yang telah dilakukan di madrasah
binaan, sehingga muncul ide dan motivasi untuk menutup gap tersebut
demi meningkatkan kualitas dan memecahkan masalah yang dihadapi
dalam pembelajaran di kelas/program di madrasah/pengawasan di
madrasah binaan.
Latar Belakang Masalah
Uraikan dalam latar belakang fakta-fakta spesifik, bagi guru tentang
masalah di kelas (berapa persen atau jumlah anak yang motivasinya
kurang, dsb), atau masalah di madrasah bagi kamad, dan bagi pengawas
masalah di sekolah/madrasah binaannya.
Uraikan dalam latar belakang mengapa masalah itu timbul dan bagaimana
mengatasi hambatan hambatan yang terjadi, serta beri justifikasi bahwa
masalah tersebut sangat penting untuk dipecahkan, mengingat dampak
terhadap proses pengawasan proses pendidikan sangat signifikan.
Tuliskan kata kunci. Kata kunci yang dimaksud adalah ide, gagasan,
atau konsep dasar yang menjadi pembahasan dalam makalah.
Dengan menuliskan kata kunci pada judul, maka calon pembaca akan
lebih mudah memahami keseluruhan isi makalah.
Hasil
9
Contoh Judul Best Practice Guru
Penerapan Strategi “MANGAN”
Dalam Kegiatan Menggambar
Untuk Meningkatkan
Motorik Halus Anak Didik
Wahyudi, M.Pd
BAB I
Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
rumusan masalah pada Best Practice ini, yaitu:
1. Bagaimana pemanfaatan Learning
Management System (Smart MP) dalam
mewujudkan Madrasah Digital Bermoderasi
Agama?
2. Bagaimana pemanfaatan Learning
Management System (Smart MP) dalam
mengembangkan keterampilan 5C Abad 21
berdimensi Profil Pelajar Pancasila
Rahmatan lil Alamin? Saat presentasi Best Practice di FinalAnugerah GTK Berprestasi
Tujuan
Tujuan penulisan Best Practice ini untuk mendeskripsikan:
1. Pemanfaatan Learning Management System (Smart MP) dalam mewujudkan
Madrasah Digital Bermoderasi Agama di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Pemanfaatan Learning Management System (Smart MP) dalam
mengembangkan keterampilan 5C Abad 21 berdimensi Profil Pelajar
Pancasila Rahmatan lil Alamin di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Manfaat
Best Practice ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Peserta Didik
Peserta didik dapat memanfaatkan Learning Management System (Smart MP)
dalam kegiatan pembelajaran dan mengembangkan keterampilan 5C Abad 21 ber
dimensi Profil Pelajar Pancasila Rahmatan lil Alamin sebagai bekal untuk dapat
bersaing di masa yang akan datang.
2. Guru
Guru dapat memanfaatkan Learning Management System (Smart MP) dalam
kegiatan perencanaan, proses maupun evaluasi pembelajaran.
3. Madrasah
Madrasah dapat mengembangkan Learning Mangement System (Smart MP)
dalam mewujudkan Madrasah Digital Bermoderasi Agama dan mengembangkan
keterampilan 5C Abad 21 berdimensi Profil Pelajar Pancasila Rahmatan lil Alamin.
KONSEP DAN
SISTEMATIKA BEST
PRACTICE
(Pengawas 3
1 Madrasah, Laboran,
(RA –MA) Pustakawan)
2
(RA –MA)
Kepala Madrasah
Ketentuan lainnya bagi
Peserta GTK Madrasah
Berprestasi membuat
karya tulis ilmiah
berbentuk best practice,
isinya tentang
program/kegiatan
pengembangan di satuan
pendidikan yang telah
dilaksanakan
PESERTA ANUGERAH GTK
MADRASAH PRESENTASI
BEST PRACTICE
Pelatihan Penulisan Best Practice
Talent / Narasumber :
MATA PELATIHAN INTI TALENT TEMPAT TUGAS
TALENT
Konsep dan Sistematika Best Practice Dr. Marina Setiawati, M.Si. BDK Jakarta
Bagian Pendahuluan Dr. Marina Setiawati, M.Si BDK Jakarta
Kajian Pustaka Dr. Asip, M.Ed BDK Jakarta
Pembahahasan Dr. Dermawati, M.Si. BDK Jakarta
Kesimpulan dan Rekomendasi/saran Dr. Dermawati, M.Si BDK Jakarta
Kaidah Kebahasaan pada KTI (Bagian 1: Penalaran) BDK Jakarta
Dra. Ika Berdiati, M.Pd.
Kaidah Kebahasan pada KTI ( (Bagian 2: Tata Kalimat) BDK Jakarta
Dra. Ika Berdiati, M.Pd.
Aplikasi Sitasi Ilmiah dan Daftar Pustaka Dr. Asip, M.Ed. BDK Jakarta
Cara Membuat Nomor Halaman, Daftar Isi, Daftar Dr. Asip, M.Ed. BDK Jakarta
Gambar dan Daftar Tabel
Konsep Best Practice
“Praktik Terbaik” dari keberhasilan
seorang guru / kamad dalam melaksanakan tugas,
termasuk dalam mengatasi berbagai masalah di
madrasahnya; atau keberhasilan seorang
pengawas dalam melaksanakan tugas
kepengawasannya di madrasah binaannya .
Indikator Best Practice
1. Mampu
mengembangkan cara
baru dan inovatif
dalam memecahkan
suatu masalah dalam
pendidikan khususnya
pembelajaran;
Indikator Best Practice
2. Membawa sebuah
perubahan/ perbedaan
sehingga sering dikatakan
hasilnya luar biasa
(outstanding result);
Indikator Best Practice
3. Mampu mengatasi
persoalan tertentu
secara berkelanjutan
(keberhasilan lestari)
atau dampak dan
manfaatnya
berkelanjutan/ tidak
sesaat;
Indikator Best Practice
4. mampu menjadi
model dan memberi
inspirasi dalam
membuat kebijakan
(pejabat) serta
inspiratif.
Indikator Best Practice
5. Cara dan metoda yang
dilakukan dan atau
digunakan bersifat
ekonomis dan efisien.
Best Practice SITUASI TANTANGAN
Keikut sertaan
Scan Ijasah dan
Sertifikat dalam Forum
Pelatihan • Piagam yang
transkrip ilmiah
dillegalisir
• Tingkat kota,
provinsi dan
nasional
• Dilegalisir Pimpinan - Sertifikat yang
dilegalisir pimpinan • 2 tahun terakhir
tempat tugas
• 2 tahun terakhir - Tingkat kota,
Provinsi , nasional
- Narsum/ peserta
- 2 tahun terakhir
TERIMA KASIH
KAJIAN PUSTAKA
MAKALAH BEST
PRACTICES
1 PENDAHUULUAN
2 KAJIAN PUSTAKA
3 PEMBAHASAN
4 KESIMPULAN
Menurut Nyoman Kutha Ratna kajian Pohan berpendapat kajian pustaka adalah
pustaka adalah bahan-bahan bacaan yang mengumpulkan data dan informasi ilmiah,
secara khusus berkaitan dengan obyek berupa teori, metode atau pendekatan
penelitian yang sedang dikaji. Seluruh yang pernah berkembang dan
bacaan yang mungkin pernah dibaca dan didokumentasikan dalam bentuk buku,
dianalisis baik yang sudah dipublikasikan jurnal, naskah, catatan, rekaman sejarah,
maupun sebagai koleksi pribadi termasuk dokumen dan lain-lain. Kajian ini dilakukan
dalam kategori kajian pustaka. dengan tujuan menghindarkan terjadinya
pengulangan, peniruan, plagiat termasuk
suaplagiat
FUNGSI KAJIAN PUSTAKA
KUTIPAN 3 INTERPRETASI
KUTIPAN 1
KUTIPAN 3
MENYADUR ISI DRI
TEKNIK PENGUTIPAN SUMBER DAN
MENULISKANNYA
PENGUTUPAN
TAKLANGSUNG 01 DENGAN KALIMAT
SENDIRI
(PHARAFRASE)
PENGUTIPAN TAK
LANGSUNG
02 MENGUTIP SELURUH
KALIMAT DARI SUMBER
TANPA MENGHILANGKAN
BAGIANNYA SEDIKITPUN
KUTIPAN TAK LANGSUNG MERUPAKAN
PHARAFHRASE YANG MERUPAKAN RESUME
DARI HASIL MEMBACA BEBERAPA REFERENSI,
DITULIS MENYATU DALAM ALINEA, DIBERI
NOTASI SUMBER REFERENSI
KUTIPAN
TAK
LANGSUNG
DALAM KAJIAN PUSTAKA KUTIPAN TAK
LANGSUNG DIUTAMAKAN DARI PADA
KUTIPAN LANGSUNG.
Konsep Best Practice
KUTIPAN KURANG DARI ATAU SAMA
DENGAN 4 BARIS
Ditulis menyatu dalam Alinea diberi tanda
kutip dan diberi notasi sumber. Kalimat
atau kata berbahasa asing/daerah dicetak
miring
KUTIPAN
LANGSUNG
KUTIPAN LEBIH DARI 4 BARIS
Ditulis dalam Alinea terpusah dari Alinea
induk dengan jarak sepasi diberi notasi
sumber. Kalimat/kata berahasa asing/daerah
dicetak miring
Konsep Best Practice
Konsep Best Practice
GTK Madrasah Berprestasi
1. Sederhana, singkat, dan jelas, serta tidak menguraikan gagasan baru yang bisa
menimbulkan kesan multitafsir.
2. Memakai kosakata baku sesuai pedoman ejaan Bahasa Indonesia, dan tidak
memakai istilah yang tidak diketahui orang secara umumPesan dapat
tersampaikan dengan baik dan jelas sehingga menambah pengetahuan pembaca.
3. Kesimpulan dapat dibuat bergabung dengan kalimat utama pada paragraf.
4. Berisi intisari dari tulisan yang telah dijelaskan.
5. Dimulai dari pembahasan hal khusus lalu ke umum.
6. Bisa berupa hubungan sebab akibat atau akibat sebab, supaya pembaca lebih
mudah memahami inti dari isi tulisan.
7. Kesimpulan dibuat berdasarkan kata kunci dari ide pokok
CONTOH KESIMPULAN
Dari teknik tersebut, penulis dapat mengambil satu atau dua poin kesimpulan
secara umum di rumusan masalah serta tujuan penelitiannya.
• Kesimpulan ditulis berdasarkan teori, atau hasil yang didapat di lapangan atau
sumber lainnya.
• Oleh karena itu, penulisannya tidak perlu bertele-tele. Sedangkan saran berisi
rekomendasi dari penulis terkait topik yang sedang dibahas
CONTOH KESIMPULAN
Contoh
Dalam musyawarah itu menghasilkan lima ketetapan yang harus dipatuhi
bersama
➢ Hal yang harus diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah,
dan pengolahannya.
Seharusnya : Hal yang harus diperhatikan soal sampah adalah cara membuang,
memilah, dan mengolahnya
➢ Sutradara mengatakan kepada para aktor bahwa mereka harus banyak tidur,
mereka tidak boleh makan terlalu banyak, dan mereka harus melakukan
beberapa latihan vokal sebelum pertunjukan.
kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat menggunakan
kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan
tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah
kejelasan kalimat. Penghematan di sini mempunyai arti penghematan
terhadap kata yang memang tidak diperlukan, sejauh tidak menyalahi
kaidah tata bahasa
Contoh
➢ Banyak para peninjau yang menyatakan bahwa perang yang
sedang berlangsung itu merupakan Perang Dunia Timur Tengah.
➢ Lukisan itu indah, lukisan itu akan saya beli
sebaiknya
Lukisan itu akan saya beli karena indah
Kecermatan adalah kalimat yang tidak menimbulkan tafsiran
ganda, dan tepat dalam pilihan kata. Kecermatan dalam kalimat
berkaitan dengan pemilihan kata, penyusunan kata, dan penggunaan
logika dalam kalimat
Contoh:
➢ Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima
beasiswa
➢ Sumbangan keempat desa sudah sampai kepada para
pengungsi.
Kepaduan adalah pernyataan dalam kalimat, sehingga
informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah. Kalimat
yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara
berpikir yang tidak sistematis
Contoh
➢ Sejak lahir manusia memiliki jiwa untuk melawan kepada
kekejaman alam, atau kepada pihak lain karena merasa
dirinya lebih kuat.
➢ Semua berlalu di waktu saat matahari sudah tenggelam di
ujung petang.
Kelogisan ialah ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan sesuai
dengan kaidah yang berlaku. Kelogisan berhubungan dengan penalaran,
yaitu proses berpikir untuk menghubung-hubungkan fakta yang ada
sehingga sampai pada suatu simpulan.