Anda di halaman 1dari 4

2.

SISTEM EKSKRESI Sistem ekskresi adalah sistem organ pada makhluk hidup
yang berfungsi untuk mengeluarkan ekskrit. Ekskrit adalah sisa metabolisme yang
tidak lagi berguna dan harus dibuang dari dalam tubuh. Sesuai dengan jenis
makhluk hidupnya, sistem ekskresinya sangat bervariasi dalam fungsi dan
kompleksitas. Semakin tinggi tingkatan suatu makhluk, umumnya makin kompleks
sistem ekskresinya. Back Next
3. SISTEM EKSKRESI Invertebrata Vertebrata Back
4. Sistem Ekskresi Pada Hewan Invertebrata Next
5. Sistem Ekskresi Hewan Invertebrata Sistem ekskresi invertebrata berbeda
dengan sistem ekskresi pada vertebrata. Invertebrata belum memiliki ginjal yang
berstruktur sempurna seperti pada vertebrata. Pada umumnya, invertebrata
memiliki sistem ekskresi yang sangat sederhana, dan sistem ini berbeda antara
invertebrata satu dengan invertebrata lainnya. Alat ekskresinya ada yang berupa
saluran Malphigi, nefridium, dan sel api. Nefridium adalah tipe yang umum dari
struktur ekskresi khusus pada invertebrata Next Back
6. Yang akan kita bahas.... Invertebrata Protozoa Planaria Annelida Insecta Menu
Back
7. Sistem Ekskresi pada Hewan Sel Satu Protozoa tidak memiliki organ
pengeluaran khusus sehingga zat sisa metabolismenya dikeluarkan melalui rongga
berdenyut (vakuola kontraktil) atau melalui kulit secara difusi melalui dinding sel
dan osmosis contohnya pada amuba dan Paramaecium. Sistem ekskresi Protozoa,
misalnya pada Paramecium, dilakukan oleh vakuola kontraktil. Vakuola ini biasa
ditemukan pada Protozoa yang hidup di air tawar. Disebut vakuola kontraktil
karena vakuola ini bisa membesar dan mengecil. Selain untuk ekskresi, vakuola
kontraktil juga berfungsi sebagai pengatur tekanan osmosis. Itu sebabnya sering
disebut sebagai osmoregulator yaitu untuk mengatur kadar air dalam sel. Next
8. Sub MenuBack
9. Alat ekskresi Planaria disebut sel-sel api atau flame cell. Cairan tubuh yang
melewati sel api akan disaring, lalu zat-zat sisa yang dikandungnya akan diserap
oleh sel api. Gerakan bulu getar di dalam saluran sel api akan mendorong zat air ke
arah saluran gabungan. Melalui saluran gabungan inilah, akhirnya zat-zat sisa
dibuang ke luar melalui lubang ekskresi. Cacing pipih mempunyai organ nefridium
yang disebut sebagai protonefridium. Protonefridium tersusun dari tabung dengan
ujung membesar mengandung silia. Di dalam protonefridium terdapat sel api yang
dilengkapi dengan silia. Next
10. Tiap sel api mempunyai beberapa flagela yang gerakannya seperti gerakan api
lilin. Air dan beberapa zat sisa ditarik ke dalam sel api. Gerakan flagela juga
berfungsi mengatur arus dan menggerakan air ke sel api pada sepanjang saluran
ekskresi. Pada tempat tertentu, saluran bercabang menjadi pembuluh ekskresi yang
terbuka sebagai lubang di permukaan tubuh (nefridiofora). Air dikeluarkan lewat
lubang nefridiofora ini. Sebagian besar sisa nitrogen tidak masuk dalam saluran
ekskresi. Sisa nitrogen lewat dari sel ke sistem pencernaan dan diekskresikan lewat
mulut. Beberapa zat sisa berdifusi secara langsung dari sel ke air Next Back
11. Sub Menu
12. Sistem ekskresi pada cacing tanah berupa sistem nefridium. Setiap segmen
tubuh cacing tanah mengandung sepasang nefridium disebelah kiri dan kanan,
kecuali pada tiga segmen pertama dan satu segmen terakhir. Setiap nefridium
terdiri atas 3 bagian: 1. Nefrostoma, yaitu corong bersilia yang terdapat pada
rongga tubuh semu (pseudoselom) 2. Saluran atau pipa halus yang berliku, disebut
duktus ekskretorius. Bagian akhir dari saluran ini membesar dan ujung akhir
saluran ini berakhir pada nefridiopor (lubang nefridia) . 3. Nefridiopor, merupakan
lubang tempat muara sisa metabolisme, terletak pada permukaan ventral tubuh
cacing.jumlahnya tiap segmen sepasang Sistem Ekskresi pada Annelida Next
13. Cairan masuk ke nefrosom Mengalir di nerfridia Penyerapan zat Zat diedarkan
ke seluruh kapiler sistem ekskresi Cairan tubuh dikeluarkan oleh nefridiofor Sub
MenuBack
14. Alat Ekskresi pada Serangga Alat ekskresi serangga, misalnya belalang, berupa
pembuluh malpighi. Pembuluh Malphigi berupa kumpulan benang halus yang
berwarna putih kekuningan dengan jumlah banyak dan pangkalnya melekat pada
pangkal dinding usus. Pembuluh ini melekat pada satu atau kedua ujung usus
menuju rongga tubuh ke segala arah Next
15. Saat cairan bergerak lewat bagian proksimal pembuluh Malpighi, bahan yang
mengandung nitrogen diendapkan sebagai asam urat, sedangkan air dan berbagai
garam diserap kembali biasanya secara osmosis dan transpor aktif. Asam urat dan
sisa air masuk ke usus halus, dan sisa air akan diserap lagi, sehinga kotoran
serangga berupa butiran-butiran padat yang mengandung kristal asam urat. Di
samping pembuluh Malphigi, serangga juga memiliki sistem trakea untuk
mengeluarkan zat sisa hasil oksidasi yang berupa CO2. Sistem trakea ini berfungsi
seperti paru-paru pada vertebrata. Next Back
16. Sub Menu MenuBack
17. Sistem Ekskresi Pada Hewan Vertebrata Menu Ikan Reptil Burung Amfibi
18. Sistem Ekskresi Pada Ikan Alat ekskresi pada ikan berupa sepasang ginjal yang
memanjang (opistonefros) dan berwarna kemerah-merahan. Pada beberapa jenis
ikan, seperti ikan mas saluran ginjal (kemih) menyatu dengan saluran kelenjar
kelamin yang disebut saluran urogenital. Saluran urogenital terletak dibelakang
anus, sedangkan pada beberapa jenis ikan yang lain memiliki kloaka.
Karenaikanhidupdi air, ikanharus selalumenjagakeseimbangantekanan osmotiknya.
Pada ikan yang bernafas dengan insang, urin dikeluarkan melalui kloaka atau porus
urogenitalis, dan karbon dioksida dikeluarkan melalui insang. Pada ikan yang
bernafas dengan paru-paru, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru dan
urin dikeluarkan melalui kloaka. Mekanisme ekskresi pada ikan yang hidup di air
tawar dan air laut berbeda. Ikan yang hidup di air tawar mengekskresikan ammonia
dan aktif menyerap oksigen melalui insang, serta mengeluarkan urin dalam jumlah
yang besar. Sebaliknya, ikan yang hidup dilaut akan
mengekskresikanammoniamelalui urinyang jumlahnya sedikit. Next
19. Mendapatkan air dan garam dari makanan Air masuk secara osmosis lewat
permukaan tubuhnya Mineral diikat oleh insang Ekskresi urin banyak dan lebih
encer Meperoleh air dan garam mineral dengan Banyak minum air laut Air keluar
lewat permukaan tubuh dan lewat insang Kelebihan garam Dibuang lewat insang
Ekskresi urin yang pekat dan sedikit Ikan Air Tawar Ikan Air Laut Next Back
20. IKAN AIR LAUT IKAN AIR TAWAR Tubuh lebih hipotonis dari air laut
sehingga air banyak yang keluar dari tubuh. Tubuh lebih hipertonis dari
lingkungannya sehingga air banyak yang masuk lewat permukaan tubuhnya.
Akibatnya ikan laut banyak minum air laut untuk menutupi kehilangan air yang
besar Akibatnya ikan air tawar sedikit minum air. Urin yang dihasilkan sedikit dan
pekat Urin yang dihasilkan banyak dan encer Ginjal memiliki sedikit glomelurus
sehingga penyaringan sisa hasil metabolisme berjalan lambat. Ginjal dilengkapi
sejumlah glomelurus yang jumlahnya lebih banyak sehingga penyaringan sisa hasil
metabolisme berjalan cepat Sebalknya pada air laut mengeksresksikan sampah
nitrogen berupa trimetilamin oksida (TMO), mengekresikan ion-ion lewat insang
dan mengeluarkan urine sedikit. Ikan air tawar mengeksreksi ammonia dan aktif
menyerap ion anorganik melalui insang serta mengeluarkan urine dalam jumlah
besar. Tabel Perbedaan Mekanisme Ekskresi Ikan Air Laut dan Ikan Air Tawar
Sub Menu Back
21. Alat ekskresi utama pada katak adalah sepasang ginjal (opistonefros) yang
terletak dikanan dan kiri tulang belakang. Warnanya merah kecoklatan, bentuknya
memanjang dari depan ke belakang. Zat sisa yang diambil oleh ginjal akan
disalurkan melalui ureter menuju ke kantong kemih yang berupa kantong
berdinding tipis yang terbentuk dari tonjolan dinding kloaka. Fungsinya untuk
menyimpan urine sementara. Pada katak jantan, saluran ginjal dan saluran
kelaminnya menyatu, sedangkan pada katak betina tidak. Sub Menu
22. Sistem Ekskresi pada ReptilSistem ekskresi pada reptil berupa ginjal, paru-
paru,kulit dan kloaka. Kloaka merupakan satu-satunya lubang untuk mengeluarkan
zat-zat hasil metabolisme. Reptil yang hidup di darat sisa hasil metabolismenya
berupa asam urat yang dikeluarkan dalam bentuk bahan setengah padat berwarna
putih. Sub Menu
23. Sistem Ekskresi pada Aves ( Burung ) Alat ekskresi pada burung terdiri dari
ginjal (metanefros), hati, paru-paru, dan kulit. Saluran ginjal, saluran kelamin, dan
saluran pencernaan bermuara pada sebuah lubang yang disebut kloaka. Saluran
ekskresi terdiri dari sepasang ginjal berwarna coklat yang menyatu dengan saluran
kelamin pada bagian akhir usus (kloaka). Burung mengekskresikan zat berupa
asam urat dan garam. Kelebihan kelarutan garam akan mengalir ke rongga hidung
dan keluar melalui nares (lubang hidung). Burung hampir tidak memiliki kelenjar
kulit, tetapi memiliki kelenjar minyak yang terdapat pada ujung ekornya. Kelenjar
minyak tersebut berguna untuk meminyaki bulu-bulunya. Sub Menu Menu

Anda mungkin juga menyukai