Anda di halaman 1dari 23

NAMA : KEYSA INTAN TIMUR WIBISONO

KELAS : XI – IPA – 4
NO ABSEN : 26

Membuat rangkuman singkat terkait sistem ekskresi pada hewan


(invertebrata dan vertebrata)

Sistem ekskresi adalah sistem organ pada makhluk hidup yang berfungsi untuk
mengeluarkan ekskrit. Ekskrit adalah sisa metabolisme yang tidak lagi berguna
dan harus dibuang dari dalam tubuh. Sesuai dengan jenis makhluk hidupnya,
sistem ekskresinya sangat bervariasi dalam fungsi dan kompleksitas. Semakin
tinggi tingkatan suatu makhluk, umumnya makin kompleks sistem ekskresinya.

Sistem Ekskresi Hewan Invertebrata Sistem ekskresi invertebrata berbeda dengan


sistem ekskresi pada vertebrata. Invertebrata belum memiliki ginjal yang
berstruktur sempurna seperti pada vertebrata. Pada umumnya, invertebrata
memiliki sistem ekskresi yang sangat sederhana, dan sistem ini berbeda antara
invertebrata satu dengan invertebrata lainnya. Alat ekskresinya ada yang
berupa saluran Malphigi, nefridium, dan sel api. Nefridium adalah tipe yang
umum dari struktur ekskresi khusus pada invertebrate

1).Filum Porifera
Pengertian
Pengertian porifera adalah suatu hewan invertebrata yang tidak mempunyai
jaringan sejati (parazoa), tanpa organ serta jaringan yang tidak terspesialisasi
dan juga tubuhya mempunyai terdapat banyak pori.
Ciri-ciri:
 Disebut juga hewan spon atau hewan berpori.
 Hidup dengan tipe sessil (menetap) didasar perairan.
 Tubuhnya terdiri atas 2 lapis sel yaitu sel epitel dan sel berleher.
 Proses pencernaan terjadi dikoanosit.
Bentuk Sistem Ekskresi Porifera
Porifera adalah hewan multiseluler atau metazoa yang paling
sederhana.Karena hewan ini memiliki ciri yaitu tubuhnya berpori seperti
busa atau spons.
 system ekskresi Pada porifera, pengeluaran sisa metabolisma berlangsung
secara difusi, dari sel tubuh ke epidermis lalu dari epidermis ke lingkungan
hidupnya yang berair.
 Porifera mempunyai sistem saluran air yang berfungsi untuk memasukkan
dan mengeluarkan air yang mengandung zat makanan, oksigen, dan sisa
metabolisme.
 Menurut Saluran airnya Porifera dibedakan menjadi 3 tipe:
 Acson, Sicon dan Leucon ( Rhagon )
Contoh : Kelas calcarea Kelas Kelas
Hexactinellida Demospongiae
- Grantia - Euplectella - Euspongia
- Clathrina - Oscarella
- Scypha - Spongilla

Scypha

Untuk scypha system ekskresinya dengan tipe Sicon


Tipe Sicon
merupakan tipe saluran air yang terdiri dari dua saluran yaiu inkruen dan
radial. air masuk melalui ostium menuju ke saluran radial. Melalui
porosity air dari saluran inkruen menuju ke saluran radial, baru masuk ke
spongocoel dan keluar melalui oskulum.
Tipe Sycon adalah Porifera yang memiliki 2 tipe saluran air,namun tetapi
hanya radialnya yang memiliki koanosit. Air tersebut masuk dengan
melalui pori-ke saluran radial yang berdinding koanosit-spongocoel
kemudian keluar dengan melalui oskulum. Contoh : Scypha

2).Filum Cnidaria
Pengertian
Cnidaria mempunyai ciri khas berupa knidosit, yaitu alat perlindungan diri
yang mengandung sengat. Cnidaria mempunyai rongga gastrovaskuler.
Kelompok hewan ini mempunyai dua bentuk, yaitu polip dan medusa. polip
mempunyai bentuk seperti tabung, medusa mempunyai bentuk seperti cawan
tertelungkup
Ciri-ciri:
 Berbentuk seperti tabung.
 Mempunyai rongga tubuh yang disebut gastrovaskuler.
 Tubuh terdiri atas jaringan epidermis dan gastrodermis.
 Mumpunyai racun menyengat yang disebut nematogis.
Contoh :
Hydrozoa Scyphozoa Anthozoa Cubozoa
- Hydra - Aurelia - Tubifora - Chironex
aurita musica fleckeri
- Obelia - Pelagia - Stephanauge
- Physali - Acropora
a
Aurelia aurita

Sistem Ekskresi
 Alat Ekskresi berupa permukaan tubuh , sisa metabolisme dikeluarkan
melalui tubuh dengan cara difusi.
 Di bawah mulut terdapat kerong-kongan pendek lalu masuk ke rongga
gastrovaskuler untuk dicerna secara ekstraseluler Sel-sel endoderma
menyerap sari-sari makanan. Sari makanan diedarkan ke bagian tubuh
lainnya secara difusi.
 Sisa-sisa makanan akan dimuntahkan melalui mulut.

3).Filum Ctenophora
Pengertian
Ctenophora/Coelentrata adalah sebuah filum. Anggota filum ini menyerupai
hewan ubur-ubur walaupun secara klasifikasi berbeda filum.
Ciri-ciri:
 Mempunyai dua lapis tubuh, yaitu endoderm dan ektodrem.
 Tubuhnya berbentuk polip dan medusa.
 Pada tentakelnya dilengkapi zat perekat untuk menangkap mangsa.
Contoh :
Tentaculata Nuda
- Mertensia ovum - Neis cordigera
Mertensia ovum

- Organo sensorial apical (lubang anus)


- Canal aboral(usus)
- Vaina tentacular(sarung tentakel)
- Paletas natatorias(sisir)
- Faringe(faring)
- Canal Gastrico (saluran lambung)
- Boca(mulut)
- Tentaculo(tentakel)

Sistem ekskresi
,rm,

4).Filum Platyhelminthes
Pengertian
Platyhelminthes sering disebut cacing pipih karena tubuhnya berbentuk pipih
seperti pita. Tubuh hewan ini tidak bersegmen, mempunyai mulut, tetapi
tidak mempunyai anus
Ciri-ciri:
 Memiliki otot pada dinding tubuh yang berkembang baik.
 Filumnya terdiri atas 3:
1) Turbellaria
2) Trematoda
3) cestode
 Alat ekskresi berupa sel api
Contoh :
 Taenia (Cacing Pita)
 Fasciola (Kebetulan hati)
 Taenia saginata (Cacing pita daging sapi)
 Echinococcus granulosus – Cacing pita anjing
 Planeria (cacing pipih air tawar)
 Opisthorchis

Planeria (cacing pipih air tawar)

Sistem Ekskresi pada Cacing Pipih


Cacing pipih mempunyai organ nefridium yang disebut sebagai
protonefridium. Protonefridium tersusun dari tabung dengan ujung
membesar mengandung silia. Di dalam protonefridium terdapat sel api yang
dilengkapi dengan silia.Tiap sel api mempunyai beberapa flagela yang
gerakannya seperti gerakan api lilin. Air dan beberapa zat sisa ditarik ke
dalam sel api. Gerakan flagela juga berfungsi mengatur arus dan
menggerakan air ke sel api pada sepanjang saluran ekskresi. Pada tempat
tertentu, saluran bercabang menjadi pembuluh ekskresi yang terbuka sebagai
lubang di permukaan tubuh (nefridiofora). Air dikeluarkan lewat lubang
nefridiofora ini.
5).Filum Nematoda.
Pengertian
Nematoda atau cacing gilig atau cacing gelang merupakan filum Nematoda.
Mereka adalah filum hewan yang beragam yang menghuni rentang
lingkungan yang sangat luas. cacing yang berbentuk bulat panjang (gilik)
atau seperti benang
Ciri-ciri:
 tubuh simetris bilateral dan gilig.
 Tidak bersegmen.
 alat pencernaan sempurna.
 hidup bebas atau parasit.
Contoh :
 Ancylostoma duodenale
 Trichinella spiralis
 Enterobius vermicularis
 Wuchereria bancrofti

Ancylostoma duodenale
Organ sekresi nematoda yang utama adalah satu atau sepasang renette. Renette adalah kelenjar
uniseluler yang besar dan terhubung dengan lubang pengeluaran.

Sistem Ekskresi
Alat ekskresi nematoda bukan protonephridia, melainkan suatu sistem sel
kelenjar, dengan atau tanpa saluran yang terletak pada anterior.
Pseudecoelom terisi hemolimpha yang mengandung berbagai substansi yang
terlarut didalamnya, mungkin juga hasil-hasil excresi. Hasil axcresi itu
antara lain nitrogen sebagai ammonia, asam urat, ureum, yang akan
dikeluarkan dari tubuh melalui porus excretorius.
Pada spesies laut biasanya terdapat satu atau dua sel kelenjar yang besar,
tanpa saluran, terletak dekat pharinx dan mempunyai sebuah lubang
ekskresi, disebut kelenjar renette. Jenis lain mempunyai sistem kelenjar
dengan saluran, seperti bentuk huruf H.

6).Filum Annelida
Pengertian
adalah kelompok hewan dengan bentuk tubuh seperti susunan cincin,
gelang-gelang atau ruas-ruas. Annelida merupakan cacing dengan tubuh
bersegmen, tripoblastik dengan rongga tubuh sejati (hewan selomata) dan
bernapas melalui kulitnya.
Ciri-ciri:
 Sudah mempunyai rongga sejati
 Tubuhnya berseragam dilapisi oleh kutikula.
 Sudah mempunyai sistem pencernaan sempurna.
Contoh :
PolyChaeta OligoChaeta Hirudenia
- Eunice viridis - Moniligaster - Heaemodipso
(Cacing Palolo) houtenil (Cacing zeylanice
tanah sumatra) (Pacet)
- Lysidice oele - Tubifex sp - Hirudo javanica
(Cacing Wawo) (Cacing air (lintah yang
tawar/sutra) terdapat di pulau
jawa)
- Neanthes Virens - Pheretima sp - Dinobdelia
(cacing air laut) (Cacing Tanah) Ferox (lintah
yang terdapat di
India)
- Arenicola sp - Perichaeta - Hirudo
musica medicinalis
(C.Hutan) (lintah)

Moniligaster houtenil (Cacing tanah sumatra)

Alat ekskresi pada cacing tanah


adalah metanefridia. Metanefridia lebih maju daripada protonefridia.
Kelebihan metanefridia adalah sebagai berikut :
Tubulusnya terbuka di kedua ujungnya. Hal ini memungkinkan cairan
mengalir di tubulus melalui suatu corong berbulu getar (nefrostom).
Metanefridia diselaputi oleh jaringan pembuluh darah yang membantu dalam
proses pembentukan urine dengan mereabsorpsi garam dan zat terlarut
lainnya.

7).Filum Arthropoda
Pengertian
Tubuh Arthropoda merupakan simetri bilateral dan tripoblastik selomata.
Ciri-ciri:
 Tubuh simetri bilateral serta beruas-ruas.
 Mempunyai kerangka luar yang terbuat dari bahan kitin (zat tanduk).
 Tubuhnya terbagi atas ruas kepala, ruas kepala, ruas dada,dan perut.
Contoh :
Arachnoidea Crustacea Myriapoda Insekta
- Scorpionidae - Penaeus - Julus - Odonata
(kalajengking (udang teristris (capung)
) windu) (keluwing)
- Arachnida - Nephropidae - Lulus sp. - Lepidoptera
(laba-laba) (lobster) (kaki (kupu-kupu)
seribu)
- Acarina (kutu, - Portunus - Scolopendra - Coleoptera
tungau, sexdentalus subspinipes (kepik,
caplak) (kepiting), (lipan) kumbang)
- Macrobium - kelabang - Hymenoptera
resenbergi (Scutigera (lebah).
(udang sp.).
galah),

Nephropidae (lobster)
Sistem ekskresi
Arthropoda memiliki sistem ekskresi yang berupa kelenjar hijau atau dengan
pembuluh malpigih yang berupada pada usus belakang
Organ ekskresi utama dari adalah pasangan kelenjar antena dan maksila,
kelenjar ini disebut juga dengan kelenjar hijau. Lebih dari 90% dari sampah
nitrogen dibuang dalam wujud ammonia.

8).Filum molusca
Pengertian
adalah kelompok hewan yang bersifat tripoblastik slomata dan invertebrata
yang bertubuh lunak dan multiseluler. Mollusca termasuk dalam hewan yang
lunak baik yang dengan cangkang ataupun tanpa cangkang.
Ciri-ciri:
 Mempunyai tubuh lunak dangan bentuk simetri bilateral.
 Lapisan tubuhnya termasuk tripoblastik.
 Habitat di laut, ir tawar,dan darat.
Contoh :
Polyplacophora Scaphopod Gastropoda Cephalopoda Pelecypoda
a
- Chiton sp. - Dentalium - Siput - Cumi-Cumi - kerang
vulgare Mutiara,
tiram

Siput

Alat ekskresi
pada Moluska berupa ginjal yang merupakan kumpulan dari nefridia. Pada
ginjal terjadi proses filtrasi sisa metabolisme melalui dinding pembuluh
kapiler ke saluran nefridia. Sisa metabolisme pada umumnya berupa amonia,
asam urat, dan urine.

9).Filum Echinodermata
Pengertian
Echinodermata (hewan berkulit duri) hanya ditemukan di laut. Hewan ini
mempunyai rangka luar yang terbuat dari lempeng-lempeng zat kapur.
Organ penggerak hewan ini berupa kaki pembuluh (kaki ambulakral).
Ciri-ciri:
 Disebut hewan berkulit duri.
 Tidak mempuyai segmen.
 Sebagian besar anggotanya dapat bergerak aktif.
 Terbagi menjadi lima kelas
Contoh :
Asteroidea Echiuroidea. ophiuroidea. crinoidea. Holothuroidea
.
Bintang Landak Laut/ Bintang Ular Lili Laut Teripang/Timun
Laut Bulu Babi Laut

Bintang laut

Sistem ekskresi
Echinodermata tidak memiliki organ khusus ekskresi, sehingga sampah
nitrogen dalam wujud ammonia dibuang melalui difusi dari permukaan
tubuhnya (mekanisme yang sama dengan respirasi).
Sisa-sisa metabolisme yang terjadi di dalam sel-sel tubuh akan diangkut oleh
amoebacyte (sel-sel amoeboid) ke dermal branchiae untuk selanjutnya
dilepas ke luar tubuh.

10).Filum Chordata
Pengertian
Chordata merupakan sekumpulan hewan yang memiliki tulang belakang
yang pasti akan sangat membantu anda untuk membedakannya dengan
binatang lainya, merupakan kelas hewan yang mirip dengan vertebrata dan
berbeda dengan invertebrata.
Ciri-ciri:
 Mempunyai chorda dorsalis, atau notochord yang memanjang sebagai
kerangka sumbu tubuh.
 Memiliki notokroda yang ,merupakan tongkat gelatinosa yang
nantinya akan menjadi kaku sesuaidengan pertumbuhanya
 Memiliki bentuk tubuh yang simetris bilateral.
 Memliki ekor yang akan mengarah pada anus.
Contoh :
Urochordata Cephalochordata Vertebrata
- Phallusia - Amphioxus - Ikan
- Pyrosoma - Asymmetron - Katak
- Oikopleura - Epigonichthys - Burung

Ikan
Sistem ekskresi
Ikan mempunyai sistem ekskresi berupa ginjal dan suatu lubang pengeluaran
yang disebut urogenital.Lubang urogenital ialah lubang tempat bermuaranya
saluran ginjal dan saluran kelamin yang berada tepat dibelakang anus. Ginjal
pada ikan yang hidup di air tawar dilengkapi sejumlah glomelurus yang
jumlahnya lebih banyak. Sedangkan ikan yang hidup di air laut memiliki
sedikit glomelurus sehingga penyaringan sisa hasil metabolisme berjalan
lambat.
Hewan vertebrata adalah hewan yang bertulang belakang. vertebrata dibagi
menjadi 5, yaitu mamalia, pisces, aves, amfibi, dan reptil. Kelimanya memiliki
sistem ekskresi yang berbeda.

Ciri-Ciri Hewan Vertebrata


Hewan vertebrata berbeda dengan hewan invertebrata. Berikut ciri-ciri unik yang
bisa ditemukan pada setiap hewan vertebrata:

1. Tubuh memiliki tulang belakang sejati, dengan kerangka internal


(endoskeleton) dan otot yang melekat pada tulang.
2. Sistem peredaran darah tertutup, dan alat pernapasan paru-paru atau
insang untuk penukaran gas (oksigen dan karbon dioksida).
3. Jantung ventral dengan 2 – 4 ruang
4. Sistem pencernaan yang dilengkapi dengan hati, kelenjar pencernaan, dan
pankreas.
5. Tubuh terdiri dari kepala, badan, dan ekor.
6. Sistem saraf dari sistem saraf pusat otak yang memproses informasi
melalui organ sensorik.
7. Memiliki selaput kulit.
8. Alat gerak aktif berupa kaki, sayap, atau sirip.
9. Sistem ekskresi berupa ginjal.

Contoh Hewan Vertebrata


Hewan vertebrata bisa dikelompokan menjadi lima jenis berdasarkan ciri-cirinya.

1. Ikan (Pisces)

Pisces atau biasa disebut ikan merupakan hewan yang memiliki habitat di air.
Mempunyai struktur tubuh khusus yang dapat bergerak dengan cepat di air. Ikan
memiliki sirip yang digunakan untuk berenang.
Ikan memiliki tiga organ atau alat yang berperan sebagai sistem ekskresi, yaitu
insang, ginjal, dan kulit. Saluran genitalia dan ginjal bermuara di lubang yang
sama, yaitu lubang urogenital. Fungsi lubang urogenital fungsinya mirip seperti
punya manusia.
Saluran urin dan genital bermuara di tempat yang searea, namun berbeda lubang.
Insang dan kulit pada ikan berfungsi sebagai sistem pernapasan ikan. Insang akan
membuka dan menutup bersinergi dengan membuka dan menutupnya operculum.
Lalu insang akan menyaring air yang masuk melaluinya dan mengikat oksigen
yang ada di sana, lalu melepaskan karbon dioksida.

2. Amphibi (Amfibia)

Amfibi adalah salah satu hewan yang dapat hidup di darat maupun di air. Hal ini
dikarenakan mereka mempunyai dua sistem pernapasan yaitu paru-paru dan kulit,
sehingga mereka dapat tinggal di darat maupun di air.
Katak juga merupakan salah satu hewan amfibi mereka dapat hidup di dua alam.
Walaupun begitu katak harus dekat dengan air untuk menjaga agar kulinya tetap
lembab.
Sistem Ekskresi pada Amfibi
Katak menyesuaikan dirinya terhadap kandungan air dengan cara mengatur laju
filtrasi yang dilakukan oleh glomerulus. Sistem portal renal berfungsi untuk
membuang bahan-bahan yang diserap kembali oleh tubuh selama masa aliran
darah melalui glomerulus dibatasi. Katak juga menggunakan kantong kemih untuk
konservasi air.
Apabila sedang berada di air, kantung terisi urine yang encer. Pada saat berada di
darat, air diserap kembali ke dalam darah menggantikan air yang hilang melalui
evaporasi kulit. Hormon yang mengatur adalah hormon yang sama dengan ADH.
Katak dapat mengatur laju filtrasi dengan bantuan hormon, sesuai dengan air di
sekitarnya.
Ketika berada di dalam air dengan jangka waktu yang lama, katak berada dalam air
dengan jangka waktu yang lama, katak mengeluarkan urine dalam volume yang
besar. Namun, kandung kemih katak mudah terisi air. Air tersebut dapat diserap
oleh dinding kandung kemihnya sebagai cadangan air ketika katak berada di darat
untuk waktu yang lama.

3. Reptil (Reptilia)
Reptil merupakan salah satu hewan vertebrata yang berdarah dingin dan
mempunyai sisik yang menutupi tubuhnya. Sebagian besar reptil berkembang biak
dengan bertelur.
Salah satu reptil yang masih hidup di dunia ini adalah komodo. Komodo
merupakan salah satu kadal terbesar di dunia. Reptil ini mempunyai habitat di
pulau komodo yang terletak di Indonesia. Hewan ini merupakan hewan berdarah
dingin yang memakan daging atau karnivora

Organ ekskresi pada reptilia adalah dua ginjal kecil metanephros. Pada subkelas
Diapsida, sisa metabolisme nitrogen dibuang dalam bentuk asam urat, pada kura-
kura sisa metabolisme utama yang diekskresikan adalah urea. Ginjal pada reptil
tidak bisa menghasilkan urine cair yang lebih pekat dari pada cairan tubuh mereka.
Hal ini karena tidak adanya struktur khusus di nephros ginjal yaitu lengkung
Henle, sehingga beberapa reptil menggunakan usus besar dan kloaka untuk
membantu reabsorbsi air. Beberapa hewan juga bisa mengambil dan menyimpan
air dalam suatu kantung. Kelebihan garam juga diekskresikan oleh beberapa reptil
melalui lubang hidung (nasal) dan kelenjar garam

4. Burung (Aves)

Burung merupakan salah satu hewan vertebrata yang banyak digemari banyak
orang. Aves atau burung merupakan salah satu makhluk hidup yang memiliki bulu
dan sayap. Sebagian besar dari aves ini bisa terbang, namun ada pula yang tidak
bisa terbang, seperti ayam, burung unta, penguin.

Alat ekskresi pada aves berupa sepasang ginjal metanefros. Ginjal dihubungkan
oleh ureter ke kloaka, karena burung tidak memiliki vesika urinaria. Burung
memiliki jumlah tabung ginjal yang lebih banyak daripada mamalia karena
kecepatan metabolisme burung sangat tinggi.
Sampah nitrogen dibuang sebagai asam urat yang dikeluarkan melalui kloaka
menjadi kristal putih yang bercampur feses. Pada burung laut, selain
mengekskresikan asam urat juga mengekskresikan garam. Hal ini disebabkan
burung laut meminum air garam dan makan ikan laut yang mengandung garam.
Burung laut mempunyai kelenjar yang berguna sebagai ekskresi pada garam di atas
mata. Larutan garam mengalir ke rongga hidung kemudian keluar melalui nares
luar dan akhirnya garam menetes dari ujung paruh.

5. Mamalia

Mamalia merupakan hewan dengan memiliki kelenjar susu yang digunakan untuk
menyusui anaknya. Mamalia bernafas menggunakan paru-paru. Mamalia juga
merupakan hewan yang memiliki tulang belakang.
Sistem Ekskresi
pada mamalia hampir sama dengan manusia tetapi sedikit berbeda karena mamalia
dipengaruhi/disebabkan oleh lingkungan tempat tinggalnya.
Ekskresi pada mamalia umumnya sama dengan ekskresi pada manusia dimana
terjadi pembentukan urine pada ginjal serta membuang karbondioksida dari paru –
paru, produk limbah ini dibuang memaliu napas dan buang air kecil. Apabila
ekskresinya pada suatu organisme tidak bekerja dengan baik, maka limbah
metabolisme yang umumnya bersifat racum ini akan menumpuk dalam tubuh
organisme tersebut dan akhirnya akan menyebabkan kematian
Tabel Perbedaan Mekanisme Ekskresi Ikan Air Laut dan Ikan Air Tawar
IKAN AIR LAUT IKAN AIR TAWAR
Tubuh lebih hipotonis dari air laut sehingga Tubuh lebih hipertonis dari lingkungannya
air banyak yang keluar dari tubuh. sehingga air banyak yang masuk lewat
permukaan tubuhnya.
Akibatnya ikan laut banyak minum air laut Akibatnya ikan air tawar sedikit minum air.
untuk menutupi kehilangan air yang besar
Urin yang dihasilkan sedikit dan pekat Urin yang dihasilkan banyak dan encer
Ginjal memiliki sedikit glomelurus Ginjal dilengkapi sejumlah glomelurus
sehingga penyaringan sisa hasil yang jumlahnya lebih banyak sehingga
metabolisme berjalan lambat. penyaringan sisa hasil metabolisme
berjalan cepat
Sebaliknya pada air laut mengeksresksikan mengekresikan ion-ion lewat insang dan
sampah nitrogen berupa trimetilamin mengeluarkan urine sedikit. Ikan air tawar
oksida (TMO), mengekresikan ion-ion mengeksreksi ammonia dan aktif menyerap
lewat insang dan mengeluarkan urine ion anorganik melalui insang serta
sedikit. mengeluarkan urine dalam jumlah besar.

Osmoregulasi Ikan Air Tawar


 Ikan air tawar cenderung untuk menyerap air dari lingkungannya dengan
cara osmosis, terjadi sebagai akibat dari kadar garam dalam tubuh ikan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan lingkungannya.
 Insang ikan air tawar secara aktif memasukkan garam dari lingkungan ke
dalam tubuh dan ginjal akan memompa keluar kelebihan air sebagai air seni.
 Ikan air tawar harus selalu menjaga dirinya agar garam tidak melarut dan
lolos ke dalam air. Dalam hal ini ginjal mempunyai glomeruli dalam jumlah
banyak dengan diameter besar. Ini dimaksudkan untuk lebih dapat menahan
garam-garam tubuh agar tidak keluar dan sekaligus memompa air seni
sebanyak-banyaknya.
 Ketika cairan dari badan malpighi memasuki tubuli ginjal, glukosa akan
diserap kembali pada tubuli proximallis dan garam-garam diserap kembali
pada tubuli distal. Dinding tubuli ginjal bersifat impermiable (kedap air,
tidak dapat ditembus) terhadap air.
 Ikan mempertahankan keseimbangannya dengan tidak banyak minum air,
kulitnya diliputi mucus, melakukan osmosis lewat insang, produksi urinnya
encer, dan memompa garam melalui sel-sel khusus pada insang.
 Secara umum kulit ikan merupakan lapisan kedap, sehingga garam di dalam
tubuhnya tidak mudah bocor kedalam air. Satu-satunya bagian ikan yang
berinteraksi dengan air adalah insang.

Osmoregulasi Ikan Air Laut


 Ikan air laut memiliki konsentrasi garam yang tinggi di dalam darahnya.
 Ikan air laut cenderung untuk kehilangan air di dalam sel-sel tubuhnya
karena proses osmosis melalui kulit. Untuk itu, insang ikan air laut aktif
mengeluarkan garam dari tubuhnya.
 Untuk mengatasi kehilangan air, ikan ‘minum’air laut sebanyak-banyaknya.
Dengan demikian berarti pula kandungan garam akan meningkat dalam
cairan tubuh.
 Organ dalam tubuh ikan menyerap ion-ion garam seperti Na+, K+ dan Cl-,
serta air masuk ke dalam darah dan selanjutnya disirkulasi.
 Kemudian insang ikan akan mengeluarkan kembali ion-ion tersebut dari
darah ke lingkungan luar
 Karena ikan laut dipaksa oleh kondisi osmotik untuk mempertahankan air,
volume air seni lebih sedikit dibandingkan dengan ikan air tawar.
 Tubuli ginjal mampu berfungsi sebagai penahan air. Jumlah glomeruli ikan
laut cenderung lebih sedikit dan bentuknya lebih kecil daripada ikan air
tawar. Urine yang dihasilkan mengandung konsentrasi air yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai