Anda di halaman 1dari 42

File Edit Format View

Yuni Wulandari,S.Pt.,M.Sn B I U

Penyutradaraan
Radio
SEBERAPA PENTING
PERANAN
SUTRADARA DALAM
PROSES PRODUKSI?
PENGERTIAN SUTRADARA

A. SEGI ETIMOLOGA
Berasal dari Bahasa Sansekerta. Terdiri dari 2 (dua) kata
yaitu SUTRA yang berarti Kitab Wedha Samtika atau
Naskah, dan DHARA yang berarti pembawa atau
pendukung.
PENGERTIAN SUTRADARA
B. MENURUT BEBERAPA TOKOH
HARYMAWAN
Sutradara adalah karyawan teater yang bertugasmengkordinasikan
segala anasir teater denganpaham, kecakapan, serta daya imajinasi
yangintelegen, guna menghasilkan pertunjukan yang berhasil

SIR TYRONE GUTHRIE


Sutradara adalah seseorang yang memberikan pengarahan
kepada talent (pemain) dan teknis operasional dan secara
langsung bertanggungjawab memindahkan secara efektif yang
tertulis didalam naskah dalam bentuk pesan-pesan audio.
Sutradara adalah seorang dirigen
pada sebuah orkes simphoni. Ia
menafsirkan naskah sekaligus
memimpin suatu pertunjukan.
SIR TYRONE GUTHRIE

Sutradara adalah seniman


pemikir dan seniman kreatif.
Ditangannya lah suatu skenario
ditafsirkan. OSCAR BROKETT
PERANAN
Peranan dan A. SUTRADARA SEBAGAI
KOORDINATOR

Kedudukan B. SUTRADARA SEBAGAI


ORGANISATOR

Sutradara C. SUTRADARA SEBAGAI


KONSEPTOR

D. SUTRADARA SEBAGAI
MOTIVATOR/MOTOR

E. SUTRADARA SBEAGAI
GURU/PEMBIMBING

Page 02 12:01 PM
KEDUDUKAN
Peranan dan PRODUSER

Kedudukan PENULIS NASKAH

Sutradara AUDIENS/KHALAYAK

AKTOR

CREW TEKNIK

Page 02 12:01 PM
PERANAN SUTRADARA
A. SUTRADARA SEBAGAI KOORDINATOR B. SUTRADARA SEBAGAI ORGANISATOR
Sutradara harus mampu Sutradara harus memahami masalah
mengkordinasi kerabat kerja untuk management dengan konsep POAC
bekerja sesuaibidang masing-masing, (Planning, Organizing, Activiting,
melalui komunikasi yang efektif. Controling) dan menerapkannya ke
dalam berbagai aspek, serta
Sutradara juga harus dapat
menjalankannya dengan baik
menanamkan kesadaran kepada
setiap kerabat kerjanya bahwamereka
punya keahlian masing-masing yang
tidak dapat dirangkap dan dikerjakan
oleh orang lain
PERANAN SUTRADARA
C. SUTRADARA SEBAGAI KONSEPTOR D. SUTRADARA SEBAGAI MOTIVATOR/MOTOR

Sutradara harus punya konsep yang Motor berfungsi sebagai penggerak.


jelas terutama dalam menggarap Dengan demikian sutradara harus
sebuah naskah yang dipercayakan mampu menggerakkan seluruh kerabat
kepadanya termasuk hal-hal teknis kerjanya untuk bekerja sesuai bidang
keahlian masing-masing. Hal ini dapat
produksi. Kematangan konsep akan
dilakukan dengan terus menerus
mempermudah dalam menyusun
memberikan motivasi.
perencanaan produksi meliputi
penggarapan format, tangga
dramatik, artis, illustrasi musik, dan
lain sebagainya.
PERANAN SUTRADARA
E. SUTRADARA SEBAGAI GURU/PEMBIMBING
Motivasi internal dari diri kerabat kerja Sutradara dituntut untuk bisa mendidik,
sendiri artinya dari dalam diri masing- memberikan pengarahan kepada setiap
masing. kerabat kerja yang terlibat dalam
Motivasi eksternal dari orang lain yaitu produksi untuk berbuat sebagaimana
dari sutradara misalnya dengan yang telah direncakan.
memberi-kan pujian pada setiap Peranan sutradara sebagai
keberhasilan, menumbuhkan semangat guru/pembimbing juga sangat diperlukan
pada setiap kegagalan, mengu-capkan untuk memberikan jalan keluar dalam
terimakasih dan penyelesaian masalah.
penghargaan,memberikan keteladanan
dan tanggungjawab yang tinggi.
KEDUDUKAN
SUTRADARA

Kedudukan sutradara dalam organisasi produksi drama, berada


diantara : produser, penulis naskah, khalayak atau audience,
aktor, dan crew teknik.
Ia sebagai penyambung, penghubung atau jembatan diantara
mereka. Untuk itu ia dituntut untuk memahami dan menguasi seluk
beluk produksi drama itu sendiri, dan aspek-aspek yang timbul dari
siaran drama yang diproduksi tersebut.
KEDUDUKAN
SUTRADARA

Kedudukan sutradara dalam organisasi produksi drama, berada


diantara : produser, penulisnaskah, khalayak atau audience,
aktor, dan crew teknik.
Ia sebagai penyambung, penghubung atau jembatan diantara
mereka. Untuk itu ia dituntut untuk memahami dan menguasi seluk
beluk produksi drama itu sendiri, dan aspek-aspek yang timbul dari
siaran drama yang diproduksi tersebut.
1. Berdasar Bagaimana Mempengaruhi Pemain

a. Sutradara Teknikus b. Sutradara Psikolog


Cenderung mementingkan Dramatik
tampilan luar yang Cenderung mementingkan
gemerlapan terutama segi- tampilan luar yang
segi teknis pementasan gemerlapan terutama segi-
produksi. segi teknis pementasan
produksi.
2. Berdasar Bagaimana Melatih Pemain
a. Sutradara interpretor.
Berdasar pada interpretasinya sendiri terhadap naskah sehingga
pemain harus tunduk pada interpretasi sang sutradara
b. Sutradara kreator.
Secara kreatif menciptakan variasi baru.
c. Gabungan Interpretor dan Kreator.
Menggabungkan antara interpretasinya sendiri dan pendapat
sang pemain untuk menciptakan sesuatu yang baru.
3. Tipe - tipe Sutradara
a. Tipe Diktator
ia akan memberikan contoh-contoh secara
detil kepada setiap artisnya dan artis harus
bersedia mengikuti kemauan sutradara.
3. Tipe - tipe Sutradara
b. Tipe Gas Bag
Sutradara menitik beratkan pada latar
belakang budaya dan sastra dari Drama
yang akan diproduksi. Naskah sama sekali
tidak disinggung, sehingga keberhasilan
dalam produksi sulit dicapai.
3. Tipe - tipe Sutradara
b. Tipe Gas Bag
Sutradara menitik beratkan pada latar
belakang budaya dan sastra dari Drama
yang akan diproduksi. Naskah sama sekali
tidak disinggung, sehingga keberhasilan
dalam produksi sulit dicapai.
3. Tipe - tipe Sutradara
c. Tipe Pendidik
Pedoman yang dipergunakan oleh sutradara jenis
ini adalah pedoman pendidik yaitu Tut Wuri
Handayani artinya ia hanya memberikan petunjuk
kepada artisnya, dimana perlu. Bagi pemain
pemula akan mengalami kesulitan tapi bagi pemain
profesional tipe ini tepat.
3. Tipe - tipe Sutradara
d. Tipe Among
Ia cenderung sebagai pengasuh. Sutradara tipe
inibersikap seperti sikap orang tua kepada anak-
anaknya, atau kebapakan. Sabar, Asah – Asih –
Asuh.
3. Tipe - tipe Sutradara
e. Tipe Gabungan
Kemampuan menggabungkan berbagai tipe
sutradara tersebut diatas akan sangat membantu
keberhasilan produksi. Artinya, sutradara
kadang-kadang harus bersikap diktator
menghadapi pemain yang tidak disiplin atau tidak
bertanggungjawab dalam produksi sehingga ia
harus tegas dan otoriter.
4. TANGGUNGJAWAB SEORANG
SUTRADARA SEBAGAI PEMIMPIN
a. Pengertian pemimpin
Pemimpin adalah leader yang
mampu mengggerakkan orang-
orang yang dipimpinnya untuk
mencapai tujuan bersama
yangtelah yang telah ditentukan.
KEPEMIMPINAN ADALAH
Suatu seni (art), kesanggupan (ability) dan teknik untuk membuatseke-
lompok orang-orang yaitu bawahan dalam organisasi formal atau
pengikut/simpatisan dalam organisasi informal bersedia mengikuti atau
mentaati segala apa yang dikehendaki, dan membuat semua dari mereka
itu antusias/bersemangat dalam mengikuti bahkan jika perlu sanggup
berkorban
PROF.DR.MR.PRAJUDI A
b. Peranan dan Fungsi Pemimpin
Sutradara merupakan titik sentral dan dinamisator
dalam suatu organisasi produksi. Ia membawahi
seluruh kerabat kerja yang profesional di
bidangnya masing-masing.
c. Persyaratan Sutradara Sebagai Seorang Pemimpin
Berwibawa, punya citarasa (taste) yang tinggi, mampu
menciptakan sesuatu yang bernilai artistik tinggi, memiliki
kepekaan panca indra, tanggap terhadap segala situasi
dan kondisi, tidak ragu-ragu dan cepat dalam mengambil
suatu tindakan, terbuka terhadap kritik, tidak terlena oleh
pujian dan sanjungan dan memiliki empati yang tinggi,
disiplin dan bekerja dibawah tekanan waktu
d. Sifat Lebih Seorang Sutradara
Ia harus memiliki ketajaman intuisi untuk
memahami dan mengetahui sesuatu secara
spontan tanpa melalui proses berfikir dan belajar
yang terlalu lama.
Ia harus memiliki daya imajinasi yang tinggi
sebagai modal untuk menciptakan karya artistik
e. Ciri - ciri Sutradara Sebagai Pemimpin

Berwibawa
Terbuka
Tidak Temperamental
Mengayomi
Bekerja Keras, dan
Kreatif.
Seluruh langkah pemain ditentukan
oleh sutradara sampai seteliti dan
Teori Penyutradaraan sedetail mungkin sehingga artis
harus tunduk kepadanya dan tidak
dapat mengembangkan kreasinya.

Gordon Craig
Teori Penyutradaraan Artis dan ak to r ad ala h p e n c ip ta
se h in g g a su tr a d ara h a n ya
permainan,
se b a g a i su p e rv is or yang
berperan
p e m a in n ya m e la ku ka n
membiarkan
tif. B a gi ak to r b e rb a k at m o d el
proses krea
t co c o k. T a p i b a g i p e m u la, akan
ini sanga
mengalami kesulitan

Laissez Faire
SOP PENYUTRADARAAN

a. Persiapan Latihan membaca secara benar dengan


Menganalisa naskah diucapkan
Menentukan casting, Meng-optimalkan ekspresi kalimat hingga
illustrator, soundman, & jelas karakternya
teknik Menentukan jarak, posisi dan bloking
Menentukan jadwal latihan Latihan membaca didepan mikrofon (test
Memimpin pelaksanaan mic)
latihan Latihan adegan-adegan penting/kunci
Latihan membaca untuk Latihan yang diikuti seluruh pendukung
memahami naskah produksi (Rehearshal)
Teknik Membaca Naskah
1. Nada Dasar
Pitch pengambilan nada awal yang tepat
2. Pacing
intonasi/perubahan nada
Kecepatan penyampaian dengan
Meninggikan/merendahkan bagian
maksud memberikan makna suatu
kalimat atau kata tertentu sesuai dengan
kalimat dan dinamikanya.
konteksnya agar tidak monoton
3. Timing
Penekanan/aksen
Ketepatan waktu dalam menahan kata
Memperpanjang/memperpendek ucapan
kata atau suku kata.Penekanan diberikan tertentu sebelum melanjutkan ke kata
pada kata atau suku kata yang dianggap berikutnya.
lebih penting dalam kalimat tersebut.
Teknik Membaca Naskah
4. Speed
Kecepatan pengucapan, kultur masyarakat, bahasa yang
dipergunakan dan target audience, positioning dan format station.
Umum 100-120/mnt
5. Jeda/pause
Bagi penyiar : kesempatan mengambil nafas.
Bagi pendengar : memahami sesuatu yang penting.
6. Kejelasan dan Akurasi
Ketepatan dan kejelasan pengucapan agar tidak menimbulkan salah
arti.
7. Style/Gaya
Tidak meniru orang lain, punya ciri khas.
SOP PENYUTRADARAAN

b. Produksi
Memimpin jalannya produksi
Mengarahkan aktor dan aktris mencapai nilai dramatik dan
estetik
Mengarahkan soundman, illustrator, teknik sesuai tuntutan
naskah
Memotivasi seluruh pendukung produksi dan sebagai
kreator
SOP PENYUTRADARAAN

c. Pasca Produksi
Schedule pelaksanaan produksi
Artistik
Teknik
Durasi
Penyutradaraan Rad o
a. Jenis - jenis Drama Radio

Drama Dengan Pencerita


Drama Penuh

Drama Dengan Monolog


1. Drama Penuh
Drama Radio yang penyajiannya, dari awal sampai akhir terdiri
dari adegan-adegan,(dialog pemain/pemeran) dan antara adegan
yang satudengan lainnya, digabungkan dengan Musik, atau
Sound Effect atau kedua-duanya.
2. Drama Dengan Pencerita
Fungsi pencerita dalam Drama ini :
Pengertian
Menghubungkan adegan-adegan..
Drama Radio yang
Mengambil alih adegan yang sulit di-
penyajiannya, antara
audiokan. (misal adegan kebakaran,
adegan satu dengan banjir), cukup dikisahkan oleh
adegan lainnya pencerita, dilatar belakangi kejadian
dihubungkan oleh yang dimaksud.
seorang pencerita.
Membangkitkan imajinasi.
Mendekatkan waktu, tempat dan
peristiwa dalam drama tersebut
3. Drama Dengan Monolog
Drama Radio yang penyajiannya, antara adegan satu dengan
adegan lainnya dihubungkan oleh seorang pencerita, tetapi si
pencerita adalah tokoh dari lakon Drama tersebut.
Si pencerita sebagai tokoh utama dan terlibat langsung dalam
lakon itu sehingga ia menceritakan dirinya sendiri.
Elemen Siaran Radio
Produksi program audio/siaran radio berupa
voice/suara, musik dan sound effect.

2
Voice/suara Sound Effect
16 Musik
1. Voice/Suara
Menunjuk pada kata, materi yang berupa kata -kata yang
diucapkan manusia. Namun suara orang bersorak-sorak dalam
pertandingan bola tidak dapat diketagorikan voice, tetapi
sound.
Voice adalah suara manusia yang keluar secara teratur, penuh
penghayatan dengan memperhatikan intonasi, diksi, presering
dll. Bukan suara yang keluar secara spontan dan tidak
beraturan.
2. Musik • Tanda Pengenal (Id’s programme)
Semua bentuk perpaduan • Menciptakan mood/suasana ( gembira,
bunyi yang mempunyai arti dan sedih, tegang)
memiliki nilai artistik yang • Mempengaruhi secara psikologis
tinggi. Perpaduan bunyi botol • Membentuk karakter
plastik yang dirancang khusus • Memberikan tekanan tertentu (smash)
yang memberi efek suasana • Menjembatani dua adegan yang berbeda
tertentu dan bernilai artistik • Melatarbelakangi adegan tertentu
tinggi dapat dikategorikan • Memisahkan adegan
sebagai musik, yang berfungsi : • Menciptakan flash back
• Menjelaskan setting latar
3. Sound Effect
Adalah suara-suara yang munculnya berfungsi
memberikan gambaran, karakterdan sebagai
atmosfir yang menjelaskan kejadian, setting
suasana, setting tempat, setting waktu, dari suatu
peristiwa.
Jenis - jenis Sound Effect
· Mekanis
· Live
· Gabungan
Keunggulan memadukan voice, musik dan sound tergantung
pada taste dan sense of art dari sutradara.

Anda mungkin juga menyukai