Anda di halaman 1dari 14

JES-MAT, Vol. 9 No.

1 Maret 2023

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI


STATISTIKA DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO
INTERAKTIF PADA SISWA KELAS VIII SMPN 4 LIMBOTO
Siska Abdulah1), Evi P. Hulukati2), Nurwan3), Yamin Ismail4), Siti Zakiyah5)
1)2)3)4)5)
Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri
Gorontalo, Jl. Prof. Dr. Ing. B. J. Habibie, Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo;
siskaabdullahae@gmail.com1), Evihulukati60@gmail.com2), nurwan@ung.ac.id3),
yamin09ismail@gmail.com4), siti.zakiyah@ung.ac.id5)

Abstract
The aim of the research is to improve the learning process using interactive video learning media to
be able to increase understanding of concepts in statistical material. This type of research is a class
action carried out at SMP Negeri 4 Limboto for the 2021-2022 academic year, even semester. The
research subjects were 28 students. The research instruments were teacher observation sheets, student
observation sheets and concept comprehension tests. This research was conducted in 2 cycles. The
results of teacher observations in the good and very good categories increased from 72% to 84%.
Furthermore, the results of student observations in the good and very good categories also increased
from 67.5% to 86.25%. The results of students' conceptual understanding tests from written test
results also increased from 64.29% to 82.14% with the results of analyzing concept understanding
namely restating a concept reaching 90.48% in the very high category and applying the concept of
problem solving reaching 77, 38% in the high category. All aspects of the assessment have achieved
indicators of success in cycle II by using interactive video learning media.
Keywords: Concept Understanding, Interactive Video, Statistics

Abstrak
Tujuan penelitian memperbaiki proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran
video interaktif untuk dapat meningkatkan pemahaman konsep pada materi statistika. Jenis
penelitian adalah tindakan kelas yang dilaksanakan di SMP Negeri 4 Limboto tahun ajaran
2021-2022 semester genap. Subjek penelitian 28 siswa. Instrumen penelitian berupa lembar
pengamatan guru, lembar pengamatan siswa dan tes pemahaman konsep. Penelitian ini
dilaksanakan 2 siklus. Hasil pengamatan guru kategori baik dan sangat baik meningkat dari
72% menjadi 84%. Selanjutnya hasil pengamatan siswa kategori baik dan sangat baik juga
meningkat dari 67,5% menjadi 86,25%. Adapun hasil tes pemahaman konsep siswa dari
hasil tes tertulis juga mengalami peningkatan dari 64,29% menjadi 82,14% dengan hasil
analisis pemahaman konsep yaitu menyatakan ulang suatu konsep mencapai 90,48% dalam
kategori sangat tinggi dan mengaplikasikan konsep pemecahan masalah mencapai 77,38%
dalam kategori tinggi. Semua aspek penilaian telah mencapai indikator keberhasilan pada
siklus II dengan mengunakan media pembelajaran video interaktif.
Kata kunci: Pemahaman Konsep, Video Interaktif, Statistika

Cara Menulis Sitasi: Abdulah, S., Hulukati, P. E., Nurwan., Ismail, Y., & Zakiyah, S.
(2023). Meningkatkan pemahaman konsep pada materi statistika dengan media pembelajaran
video interaktif pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Limboto. Jurnal Edukasi dan Sains

15
JES-MAT, Vol. 9 No.1 Maret 2023

Matematika (JES-MAT), 9 (1), 15-28.


PENDAHULUAN konsepnya agar bisa mengerti,
Belajar adalah suatu tahapan agar menguraikan, membandingkan,
bisa merubah perilaku seseorang untuk membedakan, memberikan contoh,
kearah yang lebih baik termasuk memberikan kesimpulan dan menyatakan
perubahan hasil belajar. Sedangkan kembali suatu bahan menggunakan
mengajar merupakan pemberian bahasa sendiri (Handayani and Wardani
informasi kepada siswa agar tercapainya 2015).
tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Kemampuan pemahaman konsep
Untuk menaikkan kualitas pendidikan pada pelajaran matematika sangatlah
pada pelajaran khususnya matematika, penting (Sanapiah and Yuntawati 2020).
guru diharuskan agar terus menaikkan Apabila konsep mampu dipahami dengan
kualitas diri baik dalam penguasaan baik maka akan lebih mudah siswa dalam
pengetahuan maupun pada proses mempelajari matematika, terlebih ketika
kegiatan pembelajaran. Hal ini bertujuan menjawab soal latihan Eha, Sumarni, &
agar siswa bisa belajar dengan sungguh- Nurhayati, 2019). Pada standar isi
sungguh yang nantinya mereka akan pelajaran matematika yang terdapat
mampu menyesuaikan ilmu teknologi didalam Permendiknas No. 22 Tahun 2006
yang selalu berkembang serta bisa tujuan pembelajaran matematika ialah
menggunakannya pada kehidupan sehari- menjadikan siswa supaya bisa mengerti
hari khususnya untuk pelajaran konsep matematika, menguraikan
matematika (Setiana, Rahayu, and , pengaruh antar konsep, mampu
2019). mengimplementasikan konsep dengan
Melalui pembelajaran matematika nyata serta tepat dalam suatu pemecahan
diharapkan supaya siswa bisa masalah (Zakiyah et al. 2018).
mengembangkan kemampuan dalam hal Siswa bisa memahami konsep
menanggapi persoalan, membuat ditandai dengan kemampuan dalam
generalisasi, memiliki kemampuan dalam menguraikan kembali suatu konsep,
memiliki informasi yang tepat dan penting, mengelompokkan objek menurut aturan
memiliki kemampuan berargumentasi dan tertentu, membuat contoh dan bukan
mengemukakan pernyataan secara ilmiah, contoh, memperlihatkan konsep dengan
memiliki keterampilan berdiskusi serta beragam bentuk representasi matematis
mampu menganalisis suatu persoalan dan menerapkan konsep untuk
artinya mencakup menganalisis masalah- memecahkan suatu masalah (Febriyanto,
masalah atau kesalahan-kesalahan Haryanti, and Komalasari 2018).
matematika dan menunjukkan cara-cara Pemahaman konsep ialah kemampuan
untuk memecahkan masalah (Susilawati, siswa untuk menguasai pelajaran,
Sumarni, & Adiastuty, 2019). mengaplikasikan lagi ke bentuk lain akan
Dalam pembelajaran matematika, tetapi mudah dipahami serta bisa
penguasaan konsep bukan hanya dengan mengimplementasikan konsep yang
mengingat materi-materi yang di ajarkan memenuhi struktur kognitif tertentu untuk
tetapi membutuhkan pemahaman. Oleh mengetahui kemampuan pemahaman
karena itu, siswa perlu memahami konsep matematik dibutuhkan alat ukur,

16
JES-MAT, Vol. 9 No.1 Maret 2023

hal ini penting serta bisa menjadi pedoman bahwa belum tercapainya tujuan
pengukuran. pembelajaran matematika dikelas VIII. Hal
Berdasarkan observasi awal yang ini dibuktikan dari nilai ulangan harian
dilaksanakan, pengajar matematika di pada semester genap T.A 2020/2021 yang
SMP Negeri 4 Limboto mengatakan diperoleh siswa.
Tabel 1. Soal dan Penyelesaiannya
No Butir Soal Penyelesaian Skor
1. Perhatikan tabel berikut. 0
Nilai 60 75 80 90
Frekuensi 2 3 2 1

Tentukan rata-rata dari nilai


tersebut.
2. Perhatikan data dibawah ini. 0
350, 106, 204, 200, 208, 150, 165,
108, 300, 102.
Tentukan kuartil dari data
tersebut.
3. Tentukan median dan modus dari Median : 65. 0
data berikut. Modus : 60 dan 70.
70, 80, 70, 60, 65, 70, 60, 70, 60.

Dari hasil diatas menggambarkan khususnya materi statistika dikelas VIII


bahwa rendahnya pemahaman konsep agar meningkatkan pemahaman konsep
matematika siswa dikelas tersebut. Dimana siswa. Perbaikan ini bisa membuat
siswa masih salah dalam menerapkan perubahan yang tinggi dengan penggunaan
konsep. Hal ini dilihat dari hasil pekerjaan media pembelajaran video interaktif
siswa dimana siswa keliru dalam matematika yang isinya memuat materi
mengerjakan soal serta pembelajaran matematika disajikan dengan jelas,
disekolah ini pengunaan media ringkas, dan disertai dengan grafik dan
pembelajarannya masih kurang, dimana gambar agar dapat bergerak dengan target
guru hanya menerapkan powerpoint untuk mempermudah siswa memahami pelajaran
materi tertentu saja (Puluhulawa, Hulukati, yang dijelaskan (Prastowo 2014). Dengan
and Kaku 2020). Pada diera saat ini sangat penggunaan media pembelajaran video
dibutuhkan untuk memilih media interaktif yang saling memadukan antara
pembelajaran yang tepat. gambar dan suara dapat memotivasi siswa
Berdasarkan masalah tersebut, perlu untuk belajar, karena siswa dapat secara
dilakukan perbaikan atau tindakan pada langsung membaca dan mendengarkan
proses pembelajaran matematika penjelasan materi secara langsung (Diu et

17
JES-MAT, Vol. 9 No.1 Maret 2023

al. 2020). Hal ini juga bisa menjadikan kelas (PTK) yang menggunakan video
kelas lebih menyenangkan sehingga siswa interaktif. Oleh karenanya perlu
mampu menumbuhkan pemahaman materi dilaksanakan penelitian ini dengan tujuan
secara menyenangkan. Sebagaimana yang agar meningkatkan pemahaman konsep
dikatakan oleh (Suseno, Ismail, and Ismail pada materi statistika dengan media
2020) bahwa video interaktif dapat pembelajaran video interaktif pada siswa
membuat pembelajaran lebih kelas VIII SMP Negeri 4 Limboto.
menyenangkan serta tidak membosankan LANDASAN /KAJIAN TEORI
sehingga siswa bisa menumbuhkan Pentingnya memahami konsep
pemahaman materi secara menyenangkan. dalam matematika bertujuan supaya siswa
Beberapa kajian tentang penerapan bisa menyelesaikan soal-soal dengan
video interaktif sudah diimplementasikan mudah, bisa mengaplikasikan dalam
oleh beberapa peneliti. Diantaranya pembelajaran dan bisa menumbuhkan
penelitian yang dilaksanakan oleh keterampilan lainnya (Novita, Sumarni, &
(Rochim, Herawati, and Nurwiani 2021) Riyadi, 2022). Sebab siswa yang
menunjukkan bahwa hasil pemahaman pemahamannya baik dapat dengan mudah
matematis siswa seusai digunakan media mengingat apa yang diajarkan serta tertarik
berupa video GeoGebra pada materi pada materi di ajarkan. (Handayani and
fungsi meningkat. Peningkatan ini dilihat Wardani 2015).
dari hasil persentase siswa yang Pemahaman merupakan penguasaan
memenuhi indikator pemahaman terhadap materi yang diajarkan.
matematis. Oleh karena itu, penggunaan Pemahaman ialah salah satu bagian dari
video GeoGebra bisa meningkatkan hasil taksonomi bloom, yang berarti wujud dari
pemahaman matematis siswa. Penelitian apa yang dibelajarkan baik ucapan, tulisan
selanjutnya dilakukan oleh (Amanda maupun gambar (A. Wagiyo, Sri Mulyono
2021) dimana hasil dari penelitiannya 2014).
menunjukkan kemampuan pemahaman Pemahaman konsep merupakan
konsep meningkat setelah diterapkan keterampilan siswa dalam menguasai
metode pembelajaran berbasis video. pelajaran dan bisa mengaplikasikan lagi
Seperti halnya yang dikatakan oleh Yasri, dalam bentuk lain akan tetapi mudah
Ambiyar, and Mulianti (2019) Dengan dipahami serta bisa mengimplementasikan
diterapkannya video media interaktif pada konsep yang memenuhi struktur kognitif
pembelajaran menunjukkan motivasi dan tertentu (Sanjaya 2009).
hasil belajar siswa meningkat. Yuniar, Peraturan pencapaian Dirjen
Sumarni, & Adiastuty (2020), Dikdasmen Nomor 506/C/Kep/PP/2004
mengembangkan video interaktif berbasis indikator pemahaman konsep ialah :
macromedia flash untuk meingkatkan 1. Menyatakan ulang sebuah konsep.
kemampuan koneksi matematis siswa. 2. Membagi objek berdasarkan sifat-
Beberapa kajian sebelumnya sudah sifat tertentu sesuai konsepnya.
memberikan efek positif untuk 3. Memberikan contoh dan tidak
peningkatan yang terjadi dalam contoh dari konsep.
pembelajaran melalui video interaktif. 4. Menampilkan konsep dalam bentuk
Namun belum ada penelitian tindakan representasi matematis.

18
JES-MAT, Vol. 9 No.1 Maret 2023

5. Menumbuhkan syarat perlu/cukup Selain itu manfaat media pembelajararan


suatu konsep. video interaktif ialah:
6. Memanfaatkan dan memilih 1. Menarik perhatian siswa dalam
prosedur tertentu. menyajian materi.
7. Mengaplikasikan konsep 2. Meningkatkan semangat belajar.
pemecahan masalah. 3. Pembelajaran yang menyenangkan
Adapun indikator pemahaman dengan meringkas materi yang
konsep yang dipakai pada penelitian ini : ditampilkan pada video.
1) Menyatakan ulang sebuah konsep, 2) Kelebihan media pembelajaran video
Mengaplikasikan konsep pemecahan interaktif yaitu: a) bisa dipakai untuk
masalah. klasikal, b) bisa dipakai seketika, c) bisa
Selanjutnya, media pembelajaran dipakai berkali-kali, d) bisa menampilkan
video interaktif dibuat khusus untuk objek dengan lengkap, e) tidak perluh
media belajar yang efisien. Berisi panduan ruang gelap, f) bisa di atur lambat/cepat g)
lengkap yang ditampilkan melalui menampilkan gambar serta suara (Habibah
presentasi audio visual serta dilengkapi 2020).
suara instruktur berbahasa indonesia yang Langkah-langkah pengunaan media
jelas, gampang dimengerti serta dibuat pembelajaran video interaktif yaitu:
dalam program autorun, dengan demikian 1. Menyiapkan laptop, sound dan video
video interaktif bisa membuat siswa interaktif.
belajar mandiri serta memdukung untuk 2. Mengecek kesiapan siswa untuk
penguasaan materi (Setiana, Rahayu, and , belajar.
2019). Tujuan penggunaan media 3. Menampilkan video interaktif.
pembelajaran video interaktif yaitu untuk
mengembangkan keterampilan kognitif
siswa Erika, Sumarni, & Adiastuty, 2022).

Tampilan media pembelajaran video interakktif

Gambar 1. Tampilan awal

Gambar 2. Tampilan Kompetensi Dasar

19
JES-MAT, Vol. 9 No.1 Maret 2023

Gambar 3. Tampilan tujuan pelajaran

Gambar 4. Tampilan definisi statistika

Gambar 5. Tampilan definisi menganalisis data

Gambar 6. Tampilan contoh menganalisis data

20
JES-MAT, Vol. 9 No.1 Maret 2023

Gambar 7. Tampilan penutup

METODE PENELITIAN ditetapkan maka tidak dilanjutkan pada


Jenis penelitian merupakan siklus selanjutnya.
penelitian tindakan kelas dengan desain Data yang dikumpulkan pada
penelitian Kemmis dan Mc. Tanggart. penelitian ini terdiri dari lembar kegiatan
Menurut (Arikunto 2009) desain guru maupun siswa serta hasil tes
penelitian dari Kemmis dan Mc. Tanggart pemahaman konsep. Sebelum semua
membentuk siklus yang Setiap siklus nya instrumen diterapkan, maka pertama
terdiri dari perencanaan, tindakan, instrumen di uji validasi serta reabilitas
observasi dan refleksi. (Zakaria, Nurwan, and Silalahi 2021).
Penelitian ini dilaksanakan pada Pada siklus I terdapat 8 soal yang diuji
semester genap tahun ajaran 2021/2023 di validitas dan hasilnya 6 soal yang valid
SMP Negeri 4 Limboto. Subyek penelian serta siklus II terdapat 7 soal yang diuji
yaitu 28 siswa yang termuat 16 orang validitas dan hasilnya 5 soal yang valid.
putra dan 12 orang putri kelas VIII. Dalam masing- masing soal digunakan 2
Penelitian tindakan kelas ini indikator pemahaman konsep yaitu
dilakukan 2 siklus. jika pada akhir siklus menyatakan ulang konsep dan
hasil kegiatan belajar yang diperoleh tidak mengaplikasikan konsep dalam
sama dengan yang ditetapkan maka pemecahan masalah (Sumarni &
dilanjutkan pada siklus selanjutnya. Adiastuty, 2015). Hasil validitas dan
Namun apabila diakhir siklus hasil yang reabilitas tes ada pada tabel 1 dan tabel 2.
diperoleh telah sesuai dengan yang

Tabel 2. Koefisien Validitas dan Status Validasi Siklus I


No soal Koefisien Validasi Status validasi
rhitung rtabel
1 0,2792 0,388 No Valid
2 0,6421 0,388 Valid
3 0,6522 0,388 Valid
4 0,4847 0,388 Valid
5 0,5531 0,388 Valid
6 0,5691 0,388 Valid
7 0,7556 0,388 Valid
8 0,2048 0,388 No Valid

21
JES-MAT, Vol. 9 No.1 Maret 2023

Tabel 3. Koefisien Validasi dan Status Validasi Siklus II


No soal Koefisien Validasi Status validasi
Rhitung rtabel
1 0,0134 0,388 No Valid
2 0,5753 0,388 Valid
3 0,6578 0,388 Valid
4 0,6061 0,388 Valid
5 0,6745 0,388 Valid
6 0,3654 0,388 No Valid
7 0,7353 0,388 Valid

Data hasil pemahaman konsep 4. Menghitung nilai rata-rata


diperoleh dari pembelajaran dengan Untuk memperoleh rata-rata
menggunakan media pembelajaran video pemahaman konsep siswa, maka di
interaktif yang terdiri dari kegiatan guru gunakan rumus persentase rata-rata :
dan siswa, serta skor tes hasil pemahaman
konsep.
1. Hasil kegiatan guru
Ket:
=Rata-rata pemahaman konsep siswa
xi= Jumlah keseluruhan nilai hasil tes
2. Hasil kegiatan siswa
siswa
= Banyaknya siswa mengikuti tes
5. Presentase ketuntasan
3. Pemahaman konsep matematika

Tabel 4. Kriteria Ketuntasan


Skor Kriteria
≥ 75 Tuntas
< 75 Tidak Tuntas

22
JES-MAT, Vol. 9 No.1 Maret 2023

Tabel 5. Kualifikasi Pemahaman Konsep


Presentasi (%) Kategori
0 ≤ P ˂ 40 Sangat Rendah
40 ≤ P ˂ 55 Rendah
55 ≤ P ˂ 70 Sedang
70 ≤ P ˂ 85 Tinggi
85 ≤ P ˂ 100 Sangat Tinggi

Data yang dianalisis adalah data tes


pemahaman konsep yang Hasil pencapaian pada penelitian
diimplementasikan sebelum siklus baik siklus I serta II akan disajikan
berakhir. Sementara data observasi dengan instrument observasi kegiatan
aktivitas baik guru maupun siswa diolah baik guru maupun siswa beserta hasil
pada akhir pengamatan. Ketuntasan belajar pemahaman konsep siswa seusai
siswa minimal 75% dari seluruh siswa pembelajaran dilaksanakan selama 2
yang dilakukan tindakan telah mencapai siklus dengan menggunakan media
KKM 75 dan presentase indikator pembelajaran video interaktif.
pemahaman konsep minimal mencapai 1. Hasil Observasi Kegiatan Guru
kriteria tinggi. Dalam pelaksanaan pembelajaran
guru menyiapkan dan menampilkan
HASIL PENELITIAN DAN media pembelajaran serta memperhatikan
PEMBAHASAN aktivitas siswa pada saat pembelajaran.

Tabel 6. Persentase Rata-Rata Hasil Observasi Kegiatan Guru


No Siklus Skor Presentase (%)
1 Siklus I 90 72%
2 Siklus II 105 84%

Dari table 6, diperoleh aktivitas guru diperbaiki pada siklus II. Selain itu, guru
siklus I yaitu 72% , pada siklus II terus berusaha agar lebih menarik
mencapai 84%. Hasil ini menunjukkan perhatian serta memotivasi siswa agar
bahwa adanya kenaikan sebanyak 12% semakin aktif dalam pembelajaran yang
dari siklus I ke siklus II. Kenaikan ini menggunakan
terjadi disebabkan kesalahan-kesalahan video interaktif.
pada saat pembelajaran di siklus I sudah 2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa

23
JES-MAT, Vol. 9 No.1 Maret 2023

Dalam proses pembelajaran siswa menanggapi penjelasan materi dari video


menyimak penjelasan materi yang interaktif
ditampilkan melalui media pembelajaran
video interaktif, mencatat serta
. Tabel 7. Persentase Rata-rata Hasil Observasi Aktivitas Siswa

No Siklus Skor Presentase (%)


1 Siklus I 54 67,5%
2 Siklus II 69 86,25%

Berdasarkan tabel 7, diperoleh sudah baik karena mempengaruhi


kegiatan siswa siklus I yaitu 67,5% serta partisipasi siswa didalam kelas yang
siklus II diperoleh 86,25%. Ini makin meningkat dan juga dengan mudah
menunjukan bahwa terdapat peningkatan dapat memahami apa saja penjelasan guru
dari siklus I ke siklus II sebanyak ketika menggunakan video interaktif.
18,75%. Peningkatan ini disebabkan oleh
usaha guru yang dilakukan pada siklus II 3. Tes Hasil Pemahaman Konsep

Tabel 8. Tes hasil pemahaman konsep


Siklus Jumlah Siswa Tuntas Tidak Tuntas Rata-Rata
Siklus I 28 18 10 64,29%
Siklus II 28 23 5 82,14%

Berdasarkan tabel 8, siswa yang


mendapat minimal KKM di siklus I Dengan hasil analisis pemahaman
sebanyak 18 orang dengan perolehan konsep pada siklus I menunjukkan bahwa
sebesar 64,29% kemudian meningkat pada kemampuan siswa untuk menyampaikan
siklus II yang memperoleh 82,14 % dalam kembali suatu konsep mencapai kategori
hal ini sebanyak 23 orang yang mencapai tinggi yang persentase jawaban benarnya
minimal KKM. Hal tersebut membuktikan mencapai 77,58% dan kemampuan siswa
bahwa ada kenaikan sebesar 17,85% pada dalam mengimplementasikan konsep
hasil tes pemahaman konsep siswa dengan pemecahan masalah mencapai kategori
memperoleh ketuntasan atau sedang dengan persentase skor jawaban
mencapai KKM. benar sebesar 68,06%, dan pada siklus II
Peningkatan ini tentunya meningkat yaitu dalam menyatakan
dikarenakan usaha guru yang selalu kembali suatu konsep mencapai kategori
memperbaiki proses pembelajaran di sangat tinggi dengan persentase skor
setiap siklus sehingga menciptakan jawab yang benar mencapai 90,48%.
ketertarikan siswa serta aktif ketika Kemampuan siswa untuk menerapkan
mengikuti pembelajaran dengan konsep pemecahan masalah mencapai
penerapan video interaktif.

24
JES-MAT, Vol. 9 No.1 Maret 2023

kategori tinggi dengan persentase skor 4. Hasil Perlakuan Siklus I dan II


jawaban yang benar sebesar 77,38%.
Tabel 8. Hasil Perlakuan
No Sumber Siklus I Siklus II
1 Lembar Pengamatan Kegiatan Guru 72% 84%
2 Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa 67,5% 86,25%
3 Hasil Tes Pemahaman Konsep 64,29% 82,14%

Berdasarkan tabel 8, bisa dilihat akhir berdasarkan kompetensi, pengunaan


bahwa terdapat kenaikan. Pada siklus I lisan dengan jelas dan benar, penggunaan
lembar pengamatan kegiatan guru bahasa yang baik dan benar serta
sebanyak 72% sementara di siklus II melaksanakan refleksi dengan mengikut
meningkat menjadi 84%, pada siklus I sertakan siswa dan memberikan tugas.
lembar observasi kegiatan siswa sebanyak Kegiatan guru yang belum maksimal
67,5% serta siklus II meningkat sebanyak tentunya berdampak pada hasil yang
86,25%, dan hasil pemahaman konsep didapatkan pada aktivitas siswa di siklus I
pada siklus I sebanyak 64,29% dimana pencapaian yang didapatkan belum
mengalami kenaikan menjadi 82,14%. Ini sesuai indikator keberhasilan yang sudah
menunjukkan ada peningkatan setiap ditetapkan. Nyatanya masih terdapat 8
instrumen dari siklus I ke siklus II. kegiatan yang memiliki skor rendah dari
Dari hasil yang didapatkan pada 16 kegiatan yang ditentukan. Kegiatan
siklus II dimana semua indikator yang mendapat skor rendah diantaranya
keberhasilan telah tercapai, maka dari itu mencatat materi yang ditampilkan divideo,
penelitian ini hanya sampai siklus II. menanggapi penjelasan dari video tentang
Hasil siklus I dengan penggunaan materi yang dipelajari, meminta petunjuk
media pembelajaran video interaktif, dari guru jika menemukan kesulitan pada
masih mempunyai sebagian aktivitas guru saat mengerjakan latihan soal, menerapkan
yang belum terlaksana dengan baik. Masih sikap disiplin dalam mengerjakan tugas,
terdapat 12 kegiatan yang mendapat skor menerapkan sikap percaya diri dalam
rendah dari 25 kegiatan. Kegiatan tersebut mengerjakan tugas, ketelitian dalam
diantaranya menginformasikan materi menyelesaikan tugas, mampu
yang akan dibahas, memotivasi siswa, mempertanggung jawabkan hasil
mempersiapkan RPP dan lainnya, pekerjaannya, dan aktif mengikuti
membuktikan menguasai materi, pengembangan materi pelajaran. Karena
melakukan pembelajaran berdasarkan aktivitas siswa yang mencapai skor rendah
kompetensi yang ingin dicapai, juga signifikan dengan hasil tes
menerapkan media secara efektif, pemahaman konsep siswa. Hal ini
meningkatkan partisipasi dalam dibuktikan oleh banyak siswa yang
pembelajaran, menjawab partisipasi siswa, mendapat nilai ketuntasan hanya 18 orang
menerapkan sikap terbuka kepada respon dari 28 orang serta terdapat 10 orang yang
siswa, memperhatikan perkembagan KKM nya masih rendah. Maka dari itu,
belajar siswa, melaksanakan penilaian data yang diperoleh pada siklus I

25
JES-MAT, Vol. 9 No.1 Maret 2023

disimpulkan belum sesuai indikator pada siklus II diperoleh 23 siswa yang


keberhasilan yang sudah ditetapkan mendapatkan nilai ≥ 75 dan 5 siswa yang
mengakibatkan penelitian ini dilanjutkan nilainya masih dibawah KKM 75. Dengan
pada siklus II. nilai tertinggi yang didapatkan yaitu 93,33
Siklus II guru melakukan perubahan dan nilai terendahnya 70.
dalam menjalani proses pembelajaran yang Setelah dilakukan perbaikan
ditandai dengan skor aktivitas guru dari terhadap aspek-aspek yang belum
yang sebelumnya mencapai skor rendah terpenuhi pada siklus I maka didapatkan
ada 12 kegiatan, pada siklus II sudah tidak hasil observasi kegiatan guru maupun
ada lagi aktivitas guru yang skornya siswa serta hasil pemahaman konsepnya
rendah sehingga skor pada siklus kedua pada saat mengaplikasikan media
lebih tinggi dibandingkan siklus pembelajaran video interaktif sudah
sebelumnya. Adanya peningkatan ini tentu mencapai indikator keberhasilan. Dengan
berdampak pada aktivitas siswa dimana begitu, pemahaman konsep siswa
dari 8 kegiatan siswa yang memiliki skor meningkat dan memenuhi indikator
rendah sebelumnya sudah meningkat pada keberhasilan yang ditetapkan. Dengan
siklus II. Dengan peningkatan ini, tentu demikian, penelitian tindakan kelas ini
berpengaruh pada hasil tes pemahaman dihentikan sampai siklus II. Berikut hasil
konsep siswa pada siklus II. Dari 28 siswa pekerjaan siswa .
yang mengikuti tes pemahaman konsep

Gambar 8. Hasil pekerjaan siswa


Dari hasil pekerjaan siswa diatas pemahaman konsep pada materi statistika
menyatakan bahwa terjadi peningkatan mengalami kenaikan setelah dilaksanakan
hasil pemahaman konsep setelah perlakuan dengan implementasi video
diterapkannya video interaktif. interaktif yang ditandai rata-rata hasil
SIMPULAN DAN SARAN pemahaman konsep siswa yang mencapai
Pembelajaran kedepannnya tidak 64,29% pada siklus I dan mencapai
hanya terpusat pada materi saja namun 82,14%. pada siklus II dengan hasil
juga tetap harus mempertimbangkan dan analisis pemahaman konsep ialah
memilah strategi serta media bervariasi kemampuan siswa untuk menyatakan
agar nantinya dapat menarik rasa kembali suatu konsep pada kategori
penasaran siswa atau bahkan perhatian sangat tinggi 90,48% dan kemampuan
siswa didalam kelas. Kesimpulan dari siswa untuk mengimplementasikan
hasil penelitian dan pembahasan ialah

26
JES-MAT, Vol. 9 No.1 Maret 2023

konsep pemecahan masalah pada kategori Flash Melalui Pendekatan Contextual


tinggi 77,38. Teaching And Learning. Mathline:
DAFTAR PUSTAKA Jurnal Matematika dan Pendidikan
Matematika, 7(2), 167-184.
A. Wagiyo, Sri Mulyono, Susanto. 2014.
Febriyanto, Budi, Yuyun Dwi Haryanti,
Teori Belajar Dan Pembelajaran Di
and Oom Komalasari. 2018.
Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana.
“Peningkatan Pemahaman Konsep
Amanda, F D. 2021. “Analisis Matematis Melalui Penggunaan
Kemampuan Pemahaman Konsep Media Kantong Bergambar Pada
Materi Tekanan Siswa Sman 2 Sungai Materi Perkalian Bilangan Di Kelas Ii
Penuh Dengan Metode Pembelajaran Sekolah Dasar.” Jurnal Cakrawala
Berbasis Video.” Journal Evaluation Pendas 4(2): 32.
in Education (JEE) xxx(2): 55–58.
Habibah, Siti. 2020. “Penggunaan Media
https://cahaya-
Audio Visual Dalam Pembelajaran.”
ic.com/index.php/JEE/article/downloa
Kompasiana: 1.
d/152/126.
https://www.kompasiana.com/sihaasi
Arikunto, D. 2009. Penelitian Tindakan aherman/5e9426af097f36097871e462
Kelas. Bumi Aksara. /penggunaan-media-audio-visual-
dalam-pembelajaran.
Diu, Arianto A. et al. 2020. “Deskripsi
Penggunaan Multimedia Interaktif Handayani, M., and W. Wardani. 2015.
Pada Pembelajaran Matematika “Upaya Meningkatkan Pemahaman
Bangun Ruang Sisi Lengkung Konsep Matematika Melalui Model
Tabung.” Jambura Journal of Pembelajaran Problem Solving Pada
Mathematics Education 1(2): 83–89. Siswa Kelas VIIID SMP N I
Kasihan.” Jurnal Derivat 2(1): 68–
Eha, E., Sumarni, S., & Nurhayati, N. 75.
(2019, March). PERBANDINGAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN Novita, N., Sumarni, S., & Riyadi, M.
KONSEP MATEMATIS SISWA (2022). Student Concept
YANG MEMPEROLEH MODEL Understanding Analysis In Number
PEMBELAJARAN KOOPERATIF Pattern Material During Distance
TIPE TEAM ASSISTED Learning (DL): Analisis Pemahaman
INDIVIDUALIZATION DAN Konsep Siswa Dalam Materi Pola
STUDENT TEAM ACHIEVEMENT Bilangan Selama Pembelajaran Jarak
DIVISION. In Prosiding Seminar Jauh (PJJ). Mathline: Jurnal
Nasional Pendidikan Matematika Matematika dan Pendidikan
(Vol. 1, No. 1). Matematika, 7(1), 19-39.

Erika, E., Sumarni, S., & Adiastuty, N. Prastowo, Andi. 2014. Pengembangan
(2022). Didactic Design Analysis Of Bahan Ajar Tematik Tinjauan
Quadrilateral Learning In The Term Teoristik Dan Praktik. Jakarta:
Of Interactive Media Based On Prenadamedia Group.
Adobe Flash Through Contextual
Puluhulawa, Indra, Evi Hulukati, and Ali
Teaching And Learning Approach:
Kaku. 2020. “Pengaruh Model
Analisis Desain Didaktis
Pembelajaran Learning Cycle Dan
Pembelajaran Segiempat Berupa
Penalaran Formal Terhadap Hasil
Media Interaktif Berbasis Adobe

27
JES-MAT, Vol. 9 No.1 Maret 2023

Belajar Matematika.” Jambura Susilawati, T., Sumarni, S., & Adiastuty,


Journal of Mathematics Education N. (2019, March). PENERAPAN
1(1): 32–40. MODEL DISCOVERY LEARNING
DENGAN PRODUK MIND MAP
Rochim, Abdur, Tutik Herawati, and UNTUK MENINGKATKAN
Nurwiani Nurwiani. 2021. “Deskripsi KEMAMPUAN PEMAHAMAN
Pembelajaran Matematika Berbantuan RELASIONAL MATEMATIS. In
Video Geogebra Dan Pemahaman Prosiding Seminar Nasional
Matematis Siswa Pada Materi Fungsi Pendidikan Matematika (Vol. 1, No.
Kuadrat.” Mosharafa: Jurnal 1).
Pendidikan Matematika 10(2): 269–
80. Yasri, Randa Avito, Ambiyar Ambiyar,
and Mulianti Mulianti. 2019.
Sanapiah, Sanapiah, and Yuntawati “Penerapan Video Media Interaktif
Yuntawati. 2020. “Peningkatan Untuk Meningkatkan Motivasi Dan
Pemahaman Konsep Pola Bilangan Hasil Belajar Shield Metal Arc
Peserta Didik Melalui Pembelajaran Welding.” Jurnal Pendidikan
Dengan Pendekatan Saintifik.” Media Teknologi Kejuruan 2(1): 31–38.
Pendidikan Matematika 8(2): 118–27.
Yuniar, F., Sumarni, S., & Adiastuty, N.
Sanjaya, W. 2009. Stategi Pembelajaran (2020). Pengembangan Media
Berorientasi Standar Proses Pembelajaran Segiempat Berbasis
Pendidikan. Jakarta: Kencana Adobe Flash Cs6 Melalui Pendekatan
Perdana Media Group. Contextual Teaching and Learning
Untuk Memfasilitasi Kemampuan
Setiana, Ferna, Theresia Sri Rahayu, and , Koneksi Matematis. Jurnal Edukasi
Wasitohadi. 2019. “Peningkatan Hasil Dan Sains Matematika (JES-MAT),
Belajar Matematika Melalui Model 6(2), 101-112.
Problem Based Learning Berbantuan
Media Puzzle Siswa Kelas Iv Sd.” Zakaria, Perry, Nurwan Nurwan, and
Jurnal Karya Pendidikan Matematika Frendy Dermawan Silalahi. 2021.
6(1): 8. “Deskripsi Kemampuan Berpikir
Kritis Siswa Melalui Pembelajaran
Sumarni, S., & Adiastuty, N. (2015). Daring Pada Materi Segi Empat.”
Perbandingan Pemahaman Matematis Euler : Jurnal Ilmiah Matematika,
antara Siswa yang Memperoleh Sains dan Teknologi 9(1): 32–39.
Pembelajaran Metode Discovery dan
Metode Advance Organizer.(Studi Zakiyah, Siti, Dinda Nur, Syifa Halawatul
Eksperimen di Kelas IX SMP Negeri I, and Gustiani Rahayu. 2018.
1 Palimanan Kabupaten “Kemampuan Pemahaman Matematis
Cirebon). Euclid, 2(1). Siswa Di Smp Negeri 1 Ngamprah.”
Pembelajaran Matematika Inovatif
Suseno, Putri Utami, Yamin Ismail, and 1(4): 539–46.
Sumarno Ismail. 2020.
“Pengembangan Media Pembelajaran
Matematika Video Interaktif Berbasis
Multimedia.” Jambura Journal of
Mathematics Education 1(2): 59–74.

28

Anda mungkin juga menyukai