Anda di halaman 1dari 63

LAPORAN INDIVIDUAL

PELAKSANAAN PLP

Disusun oleh:

Nama : Syifa Aliya Rahma

NIM : 19104070045

Prodi : Pendidikan Biologi

Lokasi : SMA N 2 Banguntapan

Alamat Lokasi : Jl. Imogiri Tim, Glondong, Wirokerten, Kec.


Banguntapan, Kab. Bantul, DI Yogyakarta,
55194
DPL Bid. Akademik : Bu Mike Dewi Kurniasih, M. Pd.

DPL Bid. Lapangan : Bu Iva Nandya Atika, S. Pd., M. Ed.

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2022
PENGESAHAN

Bismillahirrahmanirrahim

Setelah diadakan pengarahan, koreksi, dan perbaikan seperlunya terhadap Laporan Individual
Pelaksanaan PLP Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Tahun 2022 yang disusun oleh:

Nama : Syifa Aliya Rahma

NIM : 19104070045

Prodi : Pendidikan Biologi

Lokasi : SMA N 2 Banguntapan

Alamat Lokasi : Jl. Imogiri Tim, Glondong, Wirokerten, Kec.


Banguntapan, Kab. Bantul, DI Yogyakarta,
55194

Maka dipandang telah memenuhi persyaratan untuk diajukan kepada Panitia PLP.

Demikian pengesahan ini kami berikan agar dapat dipergunakann sebagaimana mestinnya.

Yogyakarta, 03 Oktober 2022

Dosen Pembimbing Lapangan

NIP. 19931204 202012 2 011


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyusun
laporan PLP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2022 dengan tepat waktu. Shalawat serta salam
tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita beliau Baginda rasulullah SAW yang telah
membawa kita dari zaman yang gelap hingga zaman islamiyah yang terang benderang.
Laporan akhir individu ini berusaha disusun sebaik-baiknya dengan kondisi yang telah
terlaksana dari mulai tanggal 26 September 2022 – 26 November 2022 di SMA Negeri 2
Banguntapan. PLP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berlokasi di SMA Negeri 2
Banguntapan diterima dengan senang hati oleh pihak sekolah. Program Latihan Profesi (PLP)
ini tidak dapat berjalan sesuai dengan rencana tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, saya menucapkan terimakasih kepada :
1. Keluarga yang selalu senantiasa mendukung dan mendo’akan selama kegiatn PLP
2. Panitia PLP UIN Sunan Kalijaga tahun 2022 Fakultas Ilmu tarbiyah dan Keguruan
3. Bapak Dr. Muhammad Ja’far Luthfi, M. Si, selaku Kepala Program Studi Pendidikan
Biologi
4. Ibu Iva Nandya Atika, S. Pd., M. Ed., selaku Dosen Pembimbing Lapangan SMA
Negeri 2 Banguntapan
5. Bapak Tri Giharto, S. Pd., M. Pd., selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kasihan
yang telah memberi izin untuk melakukan praktek pembelajaran dalam Program
Latihan Profesi (PLP)
6. Bapak Rudi Purwana, S. Pd., selaku koordinator guru pamong yang telah berkenan
membantu keterlaksanaannya PLP UIN Sunan Kalijaga tahun 2022
7. Bapak Drs. Sukoco, selaku guru pamong Biologi PLP UIN Sunan Kalijaga yang
berkenan membantu, mengarahkan dan membimbing dengan ikhlas selama PLP
berlangsung.
Laporan Akhir individu ini masih jauh dari kata sempurna. Saya berharap
semoga Allah SWT senantiasa memberi anugerah dan kekuatan kepada saya sehingga
laporan akhir ini dapat diterima dan memberikan manfaat kepada semuanya. Aamiin.

Yogyakarta, 24 November 2022

Praktikan
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Kondisi Sekolah Secara Umum
1. Sejarah singkat
2. Visi-Misi dan Tujuan
3. Sarana dan Prasarana
4. Guru dan Staff
B. Kondisi Pembelajaran di Kelas Berdasarkan Observasi
BAB II PRAKTIK PEMBELAJARAN DAN PRAKTIK PERSEKOLAHAN
A. Persiapan Pembelajaran
B. Pelaksanaan Pembelajaran
1. Pertemuan pertama
2. Pertemuan kedua
3. Pertemuan ketiga
4. Pertemuan keempat
5. Pertemuan kelima
6. Pertemuan keenam
C. Penilaian Pembelajaran
D. Praktik Persekolahan
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Kondisi Sekolah Secara Umum


1. Letak Geografis
Berdasarkan informasi selama melakukan Program Latihan Profesi (PLP) di
SMA Negeri 2 Banguntapan diperoleh letak geografis sekolah yaitu Jl. Imogiri
Tim., Glondong, Wirokerten, Kec. Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta 55194
2. Sejarah singkat
Bermula dari Sekolah Pendidikan Guru Percobaan yang diselenggarakan oleh
Fakultas Sastra Pedagogik dan Filsafat Universitas Gadjah Mada, yang berdiri
tanggal 1 September 1952, berdasarkan SK Menteri Pendidikan Pengajaran dan
Kebudayaan RI Nomor : 38115 / Kab. tertanggal 21 Oktober 1952.

Selanjutnya terjadi pemisahan Fakultas Pedagogik Universitas Gadjah Mada


menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan ( IKIP ) Negeri Yogyakarta, maka
sekolah-sekolah Percobaan yang dahulu dibawah naungan Fakultas Pedagogik
Universitas Gadjah Mada menjadi dibawah IKIP Negeri Yogyakarta, sehingga
SPG Pedagogik berubah menjadi SPG Percobaan IKIP Negeri Yogyakarta, yang
berlokasi di Bulaksumur, Sleman, Yogyakarta.

Terhitung mulai tanggal 1 Juli 1974 SPG Percobaan IKIP Negeri Yogyakarta
pindah lokasi di Jalan P.Senopati No.46 Yogyakarta. Berdasarkan SK Mendikbud
Nomor : 0426/O/1991 tertanggal 15 Juli 1994 , SPG Percobaan IKIP Negeri
Yogyakarta beralih status menjadi SMA Negeri 12 Yogyakarta.
Pada tanggal 1 Juli 1995 , SMA Negeri 12 Yogyakarta, pindah lokasi di
Glondong, Wirokerten, Banguntapan, Bantul. Untuk selanjutnya , berdasarkan
Surat Keterangan Mendikbud RI Nomor : 035/O/1997, mulai tanggal 7 Maret
1997 SMA Negeri 12 Yogyakarta berubah menjadi SMU Negeri 2 Banguntapan
dan selanjutnya tahun 2004 menjadi SMA 2 Banguntapan sampai sekarang.
3. Visi-Misi dan Tujuan
a. Visi Sekolah
“Terwujudnya Sekolah yang Berbudaya dan Ramah Anak”
b. Misi Sekolah
Misi sekolah adalah tindakan atau usaha untuk mewujudkan visi dengan
rumusan sebagai berikut:
1) Melaksanakan pembelajaran yang berkualitas
2) Menumbuh kembangkan budaya prestasi dan mandiri
3) Mewujudkan warga sekolah yang bermartabat
4) Mewujudkan sekolah ramah anak
c. Tujuan Sekolah
1) Melaksanakan Pembelajaran Berkualitas Melalui Pemanfaatan IT
2) Membudayakan Literasi Sekolah
3) Mengembangkan Budaya Kompetisi
4) Mengembangkan Budaya Yogyakarta
5) Mengembangkan Budaya Religius Melalui Kegiatan Keagamaan
6) Menumbuhkembangkan Jiwa Kewirausahaan
7) Membudayakan Sekolah Cinta Lingkungan
8) Membudayakan Sekolah Anti Kekerasan

4. Sarana dan Prasarana


JUMLAH
NO JENIS RUANG
RUANG
1 Ruang Belajar / Kelas 24
2 Ruang Kepala Sekolah 1
3 Ruang Tata Usaha 1
4 Ruang Guru 1
5 Ruang Perpustakaan 1
6 Ruang Lab. Kimia, Biologi, dan Fisika 3
7 Ruang Lab. Komputer 3
8 Ruang Lingkungan dan Mitigasi Bencana 1
9 Ruang BK / BP 1
10 Ruang UKS 1
11 Ruang Koperasi 1
12 Ruang Piket 1
13 Ruang OSIS dan Mitratama 1
14 Ruang Pramuka 1
15 Ruang Ketrampilan 1
16 Ruang Gudang 1
17 Ruang Ibadah / Masjid 1
18 Gardu 1
19 Hall 1
20 Kamar Mandi / WC Kepala Sekolah 1
21 Kamar Mandi / WC Guru / TU 2
22 Kamar Mandi / WC Siswa 16
23 Tempat Kendaran Guru / TU 1
24 Tempat Kendaraan Siswa 1
25 Lapangan Basket / Tenis Lapangan 1
26 Lapangan Volley 1
27 Lapangan Lompat Jauh 1
28 Tenis Meja 1
29 Ruang Penjaga Sekolah dan Kantin 1

5. Guru dan Staff


Daftar Guru
NO NAMA GURU JABATAN

1 Tri Giharto, S. Pd., M. Pd Kepala Sekolah

2 Wasdi, S. Pd Guru Sosiologi

3 Ita Wijayanti, S. Pd Guru Bahasa Jawa

4 Mohammad Fauzan, S. Pd., MM Guru Biologi

5 Drs. Sarmidi Guru Matematika

6 Dra. Hj. Endang Siwi D Guru Bahasa Inggris

7 Mardhiyah, S. Pd Guru PPKn


8 Yudhi Supriatno, M. M. Pd Guru Kimia

9 Lilin Suraida, S.Pd Guru Matematika

10 Drs. Dwi Suhirna Guru Penjas Orkes

11 H. Muhtri Hidayat IS, S. Pd. I Guru PAI

12 Drs. Untung Joni Waluyo Guru Matematika

13 Drs. Sudarwanto, M. Pd Guru Fisika

14 Tri Herusetyawan, S. Pd Guru Fisika

15 Sri Tukiyantini, S. Pd Guru Sejarah Indonesia

16 Djusi Jamri, S. Pd Guru Seni Rupa

17 Sumartini, S. Pd Guru Bahasa Indonesia

18 Hj. Rumi Hatsari, S. Pd Guru Matematika

19 Kuswanto, S. Pd Guru Ekonomi

20 R. Purwantaka, S. Pd Guru Bahasa Indonesia

21 Suwarno, S. Pd Guru Bahasa Jerman

22 Heni Kristiana, S. Pd Guru Matematika

23 Panca Ratnawati, S. Pd Guru Bahasa Inggris

24 Suyana, S. Pd Guru BK

25 Utami Emaribu, S. Pd Guru Bahasa Inggris

26 Masiyati, S. Pd Guru Kimia

27 Sri Wigati, S. Pd Guru Fisika

28 Drs. Sukoco Guru Biologi


29 Dwi Suryanti, S. Pd Guru BK

30 Suseno Aji, S. Pd Guru Ekonomi

31 Rudi Purwana, S. Pd Guru Sejarah Indonesia

32 Afiri Novi Kurniawan, M. Pd Guru Sosiologi

33 Agus Prihandoko, S. Pd Guru Seni Musik

34 Heri Sukrisno, S. Kom Guru Informatika & BK TI

35 Ari Parwanto, S. Pd Guru Penjas Orkes

36 Murtiyanti, S. Pd Guru Bahasa Indonesia

37 Catur Priya Seputra, S. Pd Guru Geografi

38 Hans AE Tosema, S. Pd Guru Sejarah Indonesia

39 Ari Nurcahyati, S. Pd Guru PAI

40 Nuning Kushandini, S. Pd Guru Bahasa Jawa

41 Dra. Sri Mulyani Guru PKn

42 Heri Kristanto, S. Pd. K Guru Agama Kristen

43 Ika Sri Pramitasari, S. Pd Guru Ekonomi

44 Asri Puji Rahayu, S. Pd Guru BK

45 Suranti Endras, S. Pd Guru Bahasa Indonesia

Daftar Staff

NO NAMA JABATAN

1 RR. Erna Subekti Kepala Tata Usaha

2 Rizki Swastia Sorah, A. Md Tata Usaha


3 Jati Legowo Pramudiawan. S. E Tata Usaha

4 Lilik Ardyaningsih, S. I. Pust Tata Usaha

5 Nur Anifah, Se Tata Usaha

6 Darminto Tata Usaha

7 Sudarman Tata Usaha

8 Anang Haitami Febriansyah Tata Usaha

9 Junaidi Tata Usaha

10 Supriyani, A. Md Tata Usaha

11 Andy Setiawan Tata Usaha

12 Madiwanto Tata Usaha

13 Mujiyana Tata Usaha

14 Rindang Gesang Patitis Tata Usaha

15 Tri Utami Tata Usaha

16 Sistha Adesya Tata Usaha

17 Mita Herna Dwi Ningsih Tata Usaha

B. Kondisi Pembelajaran di Kelas Berdasarkan Observasi


Observasi yang dilakukan sebelum praktik pembelajaran sebanyak tiga kali
yaitu pada hari Senin, 26 September 2022 pada pukul 12.50 WIB (jam ke-7) di kelas
X Fase E4 serta pada hari Rabu, 28 September 2022 pada pukul 08.35-09.15 WIB
(jam ke-3 dan 4) di kelas X Fase E7 dan pukul 12.50-14.10 WIB (jam ke-7 dan 8) di
kelas X Fase E3. Praktikan melakukan observasi kelas pada pekan pertama di sekolah
yaitu setelah sekolah melakukan Penilaian Tengah Semester dengan membahas
sekilas poin-poin dari materi Keanekaragaman Hayati. Metode yang dilakukan guru
saat mengajar adalah metode ceramah, yaitu guru hanya memberikan penjelasan
singkat mengenai Peta Konsep yang akan diajarkan selama beberapa pertemuan
kedepan hingga pertemuan sebelum Penilaian Akhir Semester. Guru menjelaskan Peta
Konsep melalui media papan tulis dan menjelaskan secara sekilas mengenai materi
yang akan dibahas pada pertemuan-pertemuan hingga akhir sebelum Penilaian Akhir
Semester. Setelah guru menjelaskan sekilas mengenai peta konsep, peserta didik
menulis apa yang telah ditulis guru di papan tulis.
Metode ceramah merupakan metode yang paling efektif untuk memulai
sebuah materi dengan memberikan penjelasan dan menggambarkan materi secara
umum. Hal ini dikarenakan dengan mengawali sesutau menggunakan metode ceramah
secara tidak langsung nanti akan memantik pola pikir dari peserta didik. Hal itu akan
menimbulkan proses tanya jawab antara guru dan peserta didik. Ini pun terjadi saat
guru menjelaskan peta konsep mengenai keanekaragaman hayati. Terjadi interaksi
antara guru dan peserta didik melalui beberapa pertanyaan yang disampaikan peserta
didik. Maka dari itu, peserta didik terpantik untuk memulai kelas dan melanjutkan
pembelajaran kelas dengan baik.
Semua kelas yang diajarkan pada saat observasi, memiliki pola pengajaran
yang sama, yaitu dengan metode ceramah. Langkah-langkah yang dilakukan guru pun
juga sama yaitu dengan menjelaskan melalui media papan tulis, lalu peserta didik
melanjutkan menulis atau menyalin di buku tulis masing-masing. Setelah peserta
didik menulis untuk pertemuan pertama peta konsep materi Keanekaragaman Hayati,
praktikan memperkenalkan diri kepada para siswa disetiap kelas dan juga
memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk menanyakan sesuatu mengenai
praktikan. Salah satu pertanyaannya adalah bagaimana praktikan dapat diterima di
Pendidikan Bilogi dan juga suka duka menjadi mahasiswa Pendidikan Biologi.
Dalam rangka memperlancar kegiatan belajar mengajar di SMA N 2
Banguntapan, diperlukan bangunan yang representatif serta sarana penunjang lainnya
yang memadai. Fasilitas sarana dan prasarana di SMA N 2 Banguntapan sudah
memadai. Bangunan kelas cukup baik digunakan untuk proses pembelajaran. Di
setiap kelas terdapat proyektor dan layar proyektor yang mendukung terlaksananya
pembelajaran. Selain itu terdapat perpustakaan layar terkembang yang di dalamnya
terdapat ruangan audio visual, laboratorium komputer, laboratorium kimia-biologi-
fisika, lapangan olahraga, dan kantin untuk memberikan kenyamanan dan
kelengkapan fasilitas sekolah.
BAB II
PRAKTIK PEMBELAJARAN DAN PRAKTIK PERSEKOLAHAN

A. Persiapan Pembelajaran
Praktik pembelajaran yang akan dilakukan oleh praktikan dimulai dengan
observasi di kelas dan juga wawancara dengan guru. SMA N 2 Banguntapan untuk
kelas X menggunakan kurikulum merdeka sebagai acuan dalam pembelajarannya.
Sehingga praktikan perlu persiapan penyusunan atau pembuatan perangkat
pembelajaran berupa:
1. Kalendar Pendidikan (Kaldik)
2. Minggu/ Pekan Efektif
3. Program Tahunan SMA Negeri 2 Banguntapan
4. Program Semester SMA Negeri 2 Banguntapan
5. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) untuk sub materi Keanekaragaman Hayati
Kelas X Fase E
6. Silabus materi biologi untuk kelas X Fase E
7. Modul Ajar (MA) materi Keanekaragaman Hayati
8. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) materi Keanekaragaman Hayati
9. Perangkat evaluasi pembelajaran
10. Power Point pada setiap pertemuan materi Keanekaragaman Hayati
Perangkat yang digunakan diatas memiliki perbedaan dengan tahun
sebelumnya karena untuk tahun ini, sekolah baru saja menerapkan Kurikulum
Merdeka dengan percobaan yang dilakukan di kelas X yang mana sebelumnya
menggunakan Kurikulum 2013. Perihal ini baru diketahui setelah praktikan
berkonsultasi dengan guru. Beberapa perbedaan yang ada antara lain adalah istilah
RPP yang diganti dengan Modul Ajar. Selain itu, buku paket yang digunakan untuk
Kurikulum Merdeka memiliki kedalaman materi yang kurang, sehingga guru harus
mempersiapkan sumber lain atau materi yang digunakan pada saat Kurikulum 2013.
Pemangkasan materi biologi di bab-bab tertentu juga menjadi pembeda pada
Kurikulum Merdeka. Pada buku paket, semua materi mengenai Ilmu Pengetahuan
Alam, yaitu biologi, kimia, dan fisika dijadikan satu buku. Sehingga seperti yang
dikatakan sebelumnya, pembahasan materi kurang mendalam pada setiap bab-nya.
Selain itu, guru juga sedikit kebingungan untuk adaptasi dengan Kurikulum Merdeka
ini. Sehingga beberapa perangkat diatas harus mengambil sumbernya dari Kurikulum
2013. Hal itu juga dikarenakan kurangnya informasi yang didapat antara guru, Tim
MGMP maupun dari Kemendikbudristek sehingga menjadikan kurangnya
kelengkapan perangkat pembelajaran untuk Kurikulum Merdeka. Maka dari itu,
beberapa perangkat juga diambil dari Kurikulum 2013.
Setelah melakukan wawancara dengan guru Biologi, praktikan melakukan
observasi. Aspek yang diamati dalam proses observasi di kelas adalah mengenai
bagaimana guru, peserta didik, dan kondisi kelas saat pra pembelajaran, kegiatan inti
pembelajaran, dan juga penutup. Pengamatan mengenai kompetensi-kompetensi yang
dilakukan guru dimulai saat guru membuka kelas, penjelasan kelas, pengkondisian
peserta didik, cara menyampaikan materi, pengecekan pemahaman peserta didik,
mengambil kesimpulan materi yang dijelaskan, dan menutup pembelajaran di kelas.
Komponen-komponen diatas memberikan pandangan bagaimana praktikan nantinya
mengajar di kelas yang telah diajar oleh guru sebelumnya.
Selain untuk mengamati bagaimana cara guru mengajar di setiap kelasnya,
observasi yang dilakukan praktikan juga digunakan untuk mengenal kondisi dan
karakter di setiap kelas yang tentunya memiliki tingkah laku yang berbeda-beda. Hal
ini guna untuk menunjang praktikan mahasiswa pada saat mengajar kelas tersebut.
Praktikan mendapat tugas untuk mengajar di kelas X Fase E3 dan kelas X Fase E7
pada hari Rabu. Yang mana nantinya, praktikan juga mendapat kesempatan mengajar
kelas tambahan sebagai pengganti guru karena tidak dapat mengajar pada hari
tersebut atau terdapat keperluan lain, yaitu di kelas X Fase E5 di hari Selasa. Materi
yang disampaikan mengenai bab Keanekaragaman Hayati dan sub bab materi pertama
tentang Klasifikasi Makhluk Hidup dengan 4 kali pertemuan dan 1 kali pertemuan
digunakan untuk evaluasi pembelajaran ulangan harian pada setiap kelas dengan
perhitungan jam efektif yang dilakukan oleh praktikan bersama guru pamong saat
ingin menyusun jadwal pembelajaran.
Praktikan melakukan observasi di 3 kelas berbeda yaitu kelas X Fase E3, X
Fase E4, dan X Fase E7, namun praktikan lebih mengamati dengan detail khususnya
di kelas X Fase E4 yang mana sebagai persiapan praktikan yang nantinya akan
mengajar di kelas tersebut. Untuk kelas X Fase E4 saat dilakukan observasi,
merupakan kelas yang aktif dapat diartikan sebagai aktif bertanya terhadap guru atau
juga dapat diartikan aktif karena terkadang ramai sendiri khususnya pada materi
Biologi. Kelas X Fase E4 memang termasuk sebagai salah satu kelas yang kurang
dapat dikondisikan oleh guru, namun meskipun demikian peserta didik di kelas dapat
mengikuti alur pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Pada saat pembelajaran
juga beberapa peserta didik di kelas ini, cukup banyak yang melakukan aktivitas lain
selain memperhatikan guru menjelaskan, seperti bermain Smartphone sendiri dengan
membuka aplikasi Whatsapp, Instagram, maupun Tiktok. Selain itu juga beberapa
peserta didik ada yang mendengarkan gurunya dengan tidur dan juga mengobrol
dengan temannya sendiri. Beberapa peserta didik juga izin meninggalkan kelas
dengan alasan izin ke kamar mandi, namun juga ada yang menggunakan izin tersebut
untuk pergi ke kantin sebentar ataupun hanya untuk mengobrol dengan temannya di
luar kelas. Mungkin hal-hal diatas terjadi juga karena sudah tidak efektifnya jam
belajar yang dilakukan pada jam ke-6 dan ke-7 yang terpotong istirahat dan sholat
Dhuhur serta sudah tidak fokusnya pikiran untuk dilakukan jam pembelajaran pada
waktu tersebut. Tapi mesekipun begitu, praktikan juga harus mengantisipasi hal
tersebut dan juga tidak dapat dijadikan alasan dalam melakukan pembelajaran.
Sehingga karakter-karakter dari peserta didik perlu untuk dipelajari dan dipahami.
Dari hasil observasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa untuk kelas X Fase E4
diperlukan ketegasan ketika mengajar supaya peserta didik dapat memperhatikan apa
yang disampaikan oleh pengajar. Meskipun kurang satu kelas untuk dilakukan
observasi, namun praktikan melakukan persiapan yang sama dengan kelas yang telah
diobservasi. Dengan menanyakan beberapa hal mengenai kondisi kelas X Fase E2
yang tidak sempat untuk dilakukan observasi kepada guru. Selain itu, juga tetap
melanjutkan bagaimana cara mengajar yang dilakukan oleh guru di setiap kelasnya
dengan melakukan beberapa inovasi pengajaran supaya peserta didik tertarik dengan
materi apa yang disampaikan nantinya.

B. Pelaksanaan Pembelajaran
Pada kegiatan PLP kali ini, dalam melaksanakan praktik pembelajaran di
kelas, mahasiswa praktikan diharuskan untuk menjadi sosok guru yang siap
memberikan pelajaran. Sesuai dengan kesepakatan dengan guru pamong, praktikan
melaksankan praktik pembelajaran di dua kelas yaitu kelas X Fase E3 dengan jumlah
peserta didik sebanyak 36 orang, kemudian kelas X Fase E7 dengan jumlah peserta
didik 35 orang. Namun guru pamong sempat tidak bisa hadir karena ada keperluan,
sehingga praktikan diminta untuk mengganti pertemuan tersebut di kelas X Fase E5
dengan jumlah peserta didik sebanyak 36 orang. Materi yang diajarkan di ketiga kelas
adalah bab Keanekaragaman Hayati dan sub bab Klasifikasi Makhluk Hidup. Praktik
pembelajaran ini dilakukan sebanyak 16 kali pertemuan dengan penjabaran 5 kali
pertemuan di kelas X fase E5, X Fase E3, dan X fase E7 dengan 2 jam pelajaran pada
masing-masing pertemuannya. Kemudian 1 kali pertemuan di kelas X Fase E1,
membantu guru pamong dalam melaksanakan praktikum. Berikut uraian kegiatan
pembelajaran selama dikelas X Fase E%, X Fase E3, X Fase E7 dan X Fase E1 adalah
sebagai berikut :
1. Pertemuan Ke-1 (Selasa, 4 Oktober 2022; Jam ke-3&4, pukul 08.35-09.15)
Pertemuan pertama dilakukan pada jam ke 3&4. Praktikan memulai proses
pembelajaran dengan mengucapkan salam dan melakukan presensi kehadiran
kepada setiap peserta didik. Kemudian praktikan menyampaikan bahwa
pertemuan kali ini guru pamong tidak bisa hadir di kelas X Fase E5 dikarenakan
ada keperluan sehingga digantikan oleh praktikan. Praktikan memperkenalkan diri
dahulu kepada peserta didik untuk menjalin komunikasi dan keakraban. Praktikan
menggunakan media pembelajaran berupa Powerpoint untuk menyampaikan
materi. Praktikan memulai materi dengan memberikan apersepsi sederhana
kepada peserta didik berupa poster film animasi yang berkaitan dengan materi
Keanekaragaman Hayati. Beberapa peserta didik sudah ada yang aktif
menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa praktikan mengenai poster
film, hal tersebut dikarenakan poster film yang ditampilkan cukup familiar di
kalangan peserta didik yaitu Film Rio 2. Namun tidak sedikit pula peserta didik
yang masih belum menjawab pertanyaan praktikan. Setelah diberikan stimulus
dengan menampilkan poster film Rio 2 kepada peserta didik, praktikan
mengaitkannya dengan sub bab yang akan disampaikan yaitu Tingkat
Keanekaragaman Hayati.
Pada jam ke-3 praktikan memberikan pengantar berupa pengertian
Keanekaragaman Hayati secara umum. Selain apersepsi, praktikan juga
menampilkan gambar-gambar hewan dan tumbuhan pada setiap slide penjelasan
di powerpoint sehingga mmebuat peserta didik tertarik untuk memperhatikan
proses pembelajaran. Setelah menjelaskan pengertian, praktikan menyampaikan
mengenai tingkatan keanekaragaman hayati dengan memberikan contoh dengan
penjelasan ciri-ciri yang ada. Dengan memberikan contoh hewan atau tumbuhan
yang sering ditemui oleh peserta didik mulai dari tingkat gen, spesies, dan
ekosistem.
Pada pertemuan pertama ini, praktikan menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning. Metode yang digunakan yaitu ceramah interaktif dan diskusi.
Setelah pemberian materi selesai, praktikan membagi peserta didik dalam
kelompok-kelompok kecil melalui hitungan nomor menurut tempat duduk. Tugas
pengganti LKPD yang diberikan adalah peserta didik diminta untuk mencari
berbagai spesies hewan dan tumbuhan di berbagai ekosistem yang kemudian
dapat digolongkan ke dalam keanekaragaman hayati tingkat gen dan spesies.
Pengerjaan soal dilakukan di kertas kelompok masing-masing dengan
menyebutkan nama anggota kelompok. Tugas dikerjakan pada jam ke-4 awal
hingga pergantian pelajaran. Pada saat pengerjaan, beberapa peserta didik
bertanya karena masih kebingungan tentang pengelompokan hewan atau
tumbuhan yang termasuk ke tingkat gen atau spesies sehingga praktikan
menjelaskan lebih rinci lagi bagian tersebut. Setelah peserta didik selesai
mengerjakan, lembar kertas dikumpulkan tepat pada saat bel pergantian jam
pelajaran berbunyi. Praktikan menutup kegiatan pembelajaran, dengan
memberikan motivasi dan semangat serta menutup dengan salam.
2. Pertemuan kedua (Rabu, 5 Oktober 2022; Jam ke-3&4, pukul 08.35-09.15)
Pertemuan kedua dilakukan dikelas X Fase E7 pada jam ke-3&4. Praktikan
memulai pembelajaran didampingi oleh guru pamong. Guru pamong membuka
kegiatan pembelajaran dengan salam, lalu mengecek presensi kehadiran peserta
didik. Setelah melakukan presensi kehadiran peserta didik, guru pamong sedikit
memberikan pengantar bahwa kegiatan pembelajaran akan dibantu dengan
praktikan. Guru pamong mempersilahkan praktikan untuk memperkenalkan diri
dan mengambil alih kegiatan pembelajaran di kelas X Fase E7 tersebut. Setelah
mempersilahkan praktikan mengajar, guru pamong meninggalkan kelas. Sesi
perkenalan pun selesai, dilanjutkan dengan sesi penyampaian materi.
Praktikan menggunakan media pembelajaran berupa slide powerpoint.
Praktikan memulai kegiatan pembelajaran dengan memberikan apersepsi kepada
peserta didik mengenai gambar berupa poster film animasi yang berkaitan dengan
materi Keanekaragaman Hayati. Beberapa siswa menanggapi pertanyaan dari
praktikan mengenai poster film yang ditampilkan cukup antusias. Hal ini
dikarenakan poster film yang ditampilkan cukup familiar di kalangan peserta didik
yaitu Film Rio 2. Setelah menerima tanggapan dari peserta didik, praktikan
langsung mengolaborasikan keterkaitan antara poster film yang ditampilkan
dengan materi yang akan disampaikan, yaitu sub bab Tingkat Keanekaragaman
Hayati.
Pada jam ke-3, praktikan memberikan pengantar berupa pengertian dari
Keanekaragaman Hayati secara umum. Selain apersepsi, praktikan juga
menampilkan beberapa gambar pendukung seperti hewan dan tumbuhan sesuai
dengan tingkat keanekaragaman hayati di slide powerpoint yang berisi materi.
Setelah menjelaskan pengertian, praktikan memaparkan penjelasan mengenai
tingkat keanekaragaman hayati dengan memberikan contoh dan penjelasan ciri-
ciri khusus di setiap tingkatan. Dengan memberikan contoh berbagai hewan dan
tumbuhan yang familiar dan sering dijumpai mulai dari tingkat gen, spesies, dan
ekosistem, peserta didik mulai bisa mengerti dan memahami perbedaan dari ketiga
tingkatan.
Pada pembelajaran kali ini, praktikan menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning dan metode pembelajaran ceramah interaktif dan diskusi.
Setelah praktikan menjelaskan, karena model pembelajaran yang digunakan
adalah Discovery Learning maka praktikan membentuk kelompok-kelompok
kecil melalui hitungan nomor menurut tempat duduk. Pengelompokan tersebut
bertujuan untuk mengasah kemampuan peserta didik dalam menemukan suatu
contoh terkait dengan materi yang disampaikan. Peserta didik diberi tugas berupa
tugas pengganti LKPD. Peserta didik dibebaskan untuk memilih suatu ekosistem
untuk diidentifikasi flora dan faunanya kemudian dikelompokkan berdasarkan
tingkatannya. Pengerjaan dilakukan dikertas setiap kelompok dengan
menyebutkan nama anggota kelompok dan keterangan ekosistem apa yang akan
diidentifikasi. Pada saat pengerjaan, peserta didik masih ada yang kebingungan
membedakan keanekaragaman hayati tingkat gen dan spesies sehingga praktikan
menjelaskan kembali karakteristik yang membedakan dua tingkatan tersebut.
Peserta didik mengerjakan tugas dari jam ke-4 hingga bel pergantian jam
pelajaran berbunyi. Peserta didik mengumpulkan tugas tepat pada saat bel
berbunnyi. Setelah itu, praktikan menutup kegiatan pembelajaran dengan motivasi
dan semangat supaya peserta didik dapat menambah wawasan diluar kelas serta
diakhir ditutup dengan salam.
3. Pertemuan ketiga (Rabu, 5 Oktober 2022; Jam ke-7&8, pukul 12.50-13.30)
Pertemuan ketiga dilakukan dikelas X Fase E3 pada jam ke-7&8. Praktikan
memulai pembelajaran didampingi oleh guru pamong. Guru pamong membuka
kegiatan pembelajaran dengan salam, lalu mengecek presensi kehadiran peserta
didik. Setelah melakukan presensi kehadiran peserta didik, guru pamong sedikit
memberikan pengantar bahwa kegiatan pembelajaran akan dibantu dengan
praktikan. Guru pamong mempersilahkan praktikan untuk memperkenalkan diri
dan mengambil alih kegiatan pembelajaran di kelas X Fase E5 tersebut. Setelah
mempersilahkan praktikan mengajar, guru pamong meninggalkan kelas. Sesi
perkenalan pun selesai, dilanjutkan dengan sesi penyampaian materi.
Praktikan menggunakan media pembelajaran berupa slide powerpoint.
Praktikan memulai kegiatan pembelajaran dengan memberikan apersepsi kepada
peserta didik mengenai gambar berupa poster film animasi yang berkaitan dengan
materi Keanekaragaman Hayati. Beberapa siswa menanggapi pertanyaan dari
praktikan mengenai poster film yang ditampilkan cukup antusias. Hal ini
dikarenakan poster film yang ditampilkan cukup familiar di kalangan peserta didik
yaitu Film Rio 2. Namun ada juga peserta didik yang tidak menanggapi. Setelah
menerima tanggapan dari peserta didik, praktikan langsung mengolaborasikan
keterkaitan antara poster film yang ditampilkan dengan materi yang akan
disampaikan, yaitu sub bab Tingkat Keanekaragaman Hayati.
Pada jam ke-4, praktikan memberikan pengantar berupa pengertian dari
Keanekaragaman Hayati secara umum. Selain apersepsi, praktikan juga
menampilkan beberapa gambar pendukung seperti hewan dan tumbuhan sesuai
dengan tingkat keanekaragaman hayati di slide powerpoint yang berisi materi.
Setelah menjelaskan pengertian, praktikan memaparkan penjelasan mengenai
tingkat keanekaragaman hayati dengan memberikan contoh dan penjelasan ciri-
ciri khusus di setiap tingkatan. Dengan memberikan contoh berbagai hewan dan
tumbuhan yang familiar dan sering dijumpai mulai dari tingkat gen, spesies, dan
ekosistem, peserta didik mulai bisa mengerti dan memahami perbedaan dari ketiga
tingkatan.
Pada pembelajaran kali ini, praktikan menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning dan metode pembelajaran ceramah interaktif dan diskusi.
Setelah praktikan menjelaskan, karena model pembelajaran yang digunakan
adalah Discovery Learning maka praktikan membentuk kelompok-kelompok
kecil melalui hitungan nomor menurut tempat duduk. Pengelompokan tersebut
bertujuan untuk mengasah kemampuan peserta didik dalam menemukan suatu
contoh terkait dengan materi yang disampaikan. Peserta didik diberi tugas berupa
tugas pengganti LKPD. Praktikan menyebutkan ekosistem yang akan
diidentifikasi oleh peserta didik. Pengerjaan dilakukan dikertas setiap kelompok
dengan menyebutkan nama anggota kelompok dan keterangan ekosistem apa yang
akan diidentifikasi. Pada saat pengerjaan, peserta didik masih ada yang
kebingungan membedakan keanekaragaman hayati tingkat gen dan spesies
sehingga praktikan menjelaskan kembali karakteristik yang membedakan dua
tingkatan tersebut. Peserta didik mengerjakan tugas dari jam ke-8 hingga bel
pergantian jam pelajaran berbunyi. Peserta didik mengumpulkan tugas tepat pada
saat bel berbunnyi. Setelah itu, praktikan menutup kegiatan pembelajaran dengan
motivasi dan semangat supaya peserta didik dapat menambah wawasan diluar
kelas serta diakhir ditutup dengan salam.
4. Pertemuan keempat (Selasa, 11 Oktober 2022; Jam ke-3&4, pukul 08.35-
09.15)
Pertemuan keempat dilakukan pada jam ke 3&4 di kelas X Fase E5.
Pertemuan kedua kali ini, praktikan memulai proses pembelajaran dengan
mengucapkan salam dan melakukan presensi kehadiran kepada setiap peserta
didik. Praktikan menggunakan media pembelajaran berupa Powerpoint untuk
menyampaikan materi. Materi pada pertemuan kedua kali ini adalah sub bab
Keanekaragaman Hayati Di Indonesia. Praktikan memulai materi dengan
memberikan apersepsi sederhana kepada peserta didik berupa gambar peta
persebaran flora dan fauna di Indonesia guna memantik pikiran para peserta
sebelum masuk materi lebih dalam. Beberapa peserta didik sudah cukup aktif
menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa praktikan mengenai
gambar yang ditampilkan di slide powerpoint. Namun tidak sedikit pula peserta
didik yang masih belum menjawab pertanyaan praktikan dikarenakan sedang
berusaha mencoba memahami. Setelah diberikan stimulus dengan menampilkan
gambar peta persebaran flora dan fauna di Indonesia kepada peserta didik,
praktikan mengaitkannya dengan sub bab yang akan disampaikan yaitu Tingkat
Keanekaragaman hayati di Indonesia.
Pada jam ke-3 awal praktikan memberikan pengantar berupa mengulang
sekilas terkait materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Selain
apersepsi, praktikan juga menampilkan gambar-gambar flora dan fauna di setiap
tipenya. Praktikan menjelaskan tipe persebaran flora dan fauna di Indonesia,tidak
lupa dengan memberikan karakterisitik di setiap tipe dan contohnya. Dengan
memberikan contoh flora dan fauna di berbagai tipe, peserta didik dapat lebih
memahami perbedaan yang terletak di masing-masing tipe keanekaragaman hayati
di Indonesia.
Pada pertemuan kedua ini, praktikan masih menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning. Metode yang digunakan yaitu ceramah interaktif dan diskusi.
Setelah pemberian materi selesai, praktikan membagi peserta didik sesuai dengan
urutan absen untuk dibagi menjadi tiga kelompok terdiri dari 12 anak sesuai
dengan tipe keanekaragaman hayati di Indonesia yaitu Tipe Asiatis, Tipe
Peralihan dan Tipe Australis. Tugas pengganti LKPD yang diberikan berbentuk
semi games yaitu peserta didik diminta untuk menuliskan berbagai macam flora
dan fauna berdasarkan tipe yang didapatkan di papan tulis. Poin dari tugas ini
adalah masing-masing kelompok menulis berbagai macam flora dan fauna sesuai
dengan tipenya. Pengerjaan soal dilakukan dipapan tulis dengan waktu 5 menit
setiap anggota kelompok harus maju untuk menyebutkan flora dan fauna sesuai
tipe kelompoknya. Kelompok yang berhasil menyebutkan spesies flora dan fauna
terbanyak maka mendapatkan peringkat 1 dengan nilai 95, peringkat 2 dengan
nilai 85 dan peringkat 3 dengan nilai 75. Tugas dikerjakan pada jam ke-4 awal
hingga pergantian pelajaran. Pada saat pengerjaan, peserta didik sangat antusias
dalam maju ke depan untuk menuliskan jawaban di papan tulis. Setelah waktu
habis praktikan mengintruksikan untuk peserta didik selesai mengerjakan.
Kemudian praktikan menghitung jumlah jawaban setiap kelompok dan
mengumumkan kelompok mana yang mendapatkan peringkat 1, peringkat 2, dan
peringkat 3. Setelah itu, praktikan menutup kegiatan pembelajaran, dengan
memberikan motivasi dan semangat serta menutup dengan salam.
5. Pertemuan kelima (Rabu, 12 Oktober 2022; Jam ke-3&4, pukul 08.35-09.15)
Pertemuan kelima dilakukan pada jam ke 3&4 di kelas X Fase E7. Pertemuan
kedua kali ini, praktikan memulai proses pembelajaran dengan mengucapkan
salam dan melakukan presensi kehadiran kepada setiap peserta didik. Praktikan
menggunakan media pembelajaran berupa Powerpoint untuk menyampaikan
materi. Materi pada pertemuan kedua kali ini adalah sub bab Keanekaragaman
Hayati Di Indonesia. Praktikan memulai materi dengan memberikan apersepsi
sederhana kepada peserta didik berupa gambar peta persebaran flora dan fauna di
Indonesia guna memantik pikiran para peserta sebelum masuk materi lebih dalam.
Beberapa peserta didik sudah cukup aktif menanggapi pertanyaan yang diajukan
oleh mahasiswa praktikan mengenai gambar yang ditampilkan di slide
powerpoint. Namun tidak sedikit pula peserta didik yang masih belum menjawab
pertanyaan praktikan dikarenakan sedang berusaha mencoba memahami. Setelah
diberikan stimulus dengan menampilkan gambar peta persebaran flora dan fauna
di Indonesia kepada peserta didik, praktikan mengaitkannya dengan sub bab yang
akan disampaikan yaitu Tingkat Keanekaragaman hayati di Indonesia.
Pada jam ke-3 awal praktikan memberikan pengantar berupa mengulang
sekilas terkait materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Selain
apersepsi, praktikan juga menampilkan gambar-gambar flora dan fauna di setiap
tipenya. Praktikan menjelaskan tipe persebaran flora dan fauna di Indonesia, tidak
lupa dengan memberikan karakterisitik di setiap tipe dan contohnya. Dengan
memberikan contoh flora dan fauna di berbagai tipe, peserta didik dapat lebih
memahami perbedaan yang terletak di masing-masing tipe keanekaragaman hayati
di Indonesia.
Pada pertemuan kedua di kelas ini, praktikan masih menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning. Metode yang digunakan yaitu ceramah
interaktif dan diskusi. Setelah pemberian materi selesai, praktikan membagi
peserta didik sesuai deretan tempat duduk untuk dibagi menjadi tiga kelompok
terdiri dari 12 anak sesuai dengan tipe keanekaragaman hayati di Indonesia yaitu
Tipe Asiatis, Tipe Peralihan dan Tipe Australis. Tugas pengganti LKPD yang
diberikan berbentuk semi games yang menyebutkan berbagai macam flora dan
fauna berdasarkan tipe yang didapatkan di papan tulis. Poin dari tugas ini adalah
masing-masing kelompok menulis berbagai macam flora dan fauna sesuai dengan
tipenya. Pengerjaan soal dilakukan dipapan tulis dengan waktu 5 menit. Setiap
anggota kelompok harus maju untuk menyebutkan flora dan fauna sesuai tipe
kelompoknya. Kelompok yang berhasil menyebutkan spesies flora dan fauna
terbanyak maka mendapatkan peringkat 1 dengan nilai 95, peringkat 2 dengan
nilai 85 dan peringkat 3 dengan nilai 75. Tugas dikerjakan pada jam ke-4 awal
hingga pergantian pelajaran. Pada saat pengerjaan, peserta didik sangat antusias
hingga berebut untuk maju ke depan menuliskan jawaban di papan tulis. Setelah
waktu habis praktikan mengintruksikan untuk peserta didik selesai mengerjakan.
Kemudian praktikan menghitung jumlah jawaban setiap kelompok dan
mengumumkan kelompok mana yang mendapatkan peringkat 1, peringkat 2, dan
peringkat 3. Setelah itu, praktikan menutup kegiatan pembelajaran, dengan
memberikan motivasi dan semangat serta menutup dengan salam.

6. Pertemuan keenam (Rabu, 12 Oktober 2022; Jam ke-7&8, pukul 12.50-


13.30)
Pertemuan keenam dilakukan pada jam ke 7&8 di kelas X Fase E3. Pertemuan
kedua di kelas ini, praktikan memulai proses pembelajaran dengan mengucapkan
salam dan melakukan presensi kehadiran kepada setiap peserta didik. Praktikan
menggunakan media pembelajaran berupa Powerpoint untuk menyampaikan
materi. Materi pada pertemuan kedua kali ini adalah sub bab Keanekaragaman
Hayati Di Indonesia. Praktikan memulai materi dengan memberikan apersepsi
sederhana kepada peserta didik berupa gambar peta persebaran flora dan fauna di
Indonesia guna memantik pikiran para peserta sebelum masuk materi lebih dalam.
Beberapa peserta didik sudah cukup aktif menanggapi pertanyaan yang diajukan
oleh mahasiswa praktikan mengenai gambar yang ditampilkan di slide
powerpoint. Namun tidak sedikit pula peserta didik yang masih belum menjawab
pertanyaan praktikan dikarenakan sedang berusaha mencoba memahami. Setelah
diberikan stimulus dengan menampilkan gambar peta persebaran flora dan fauna
di Indonesia kepada peserta didik, praktikan mengaitkannya dengan sub bab yang
akan disampaikan yaitu Tingkat Keanekaragaman hayati di Indonesia.
Pada jam ke-3 awal praktikan memberikan pengantar berupa mengulang
sekilas terkait materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Selain
apersepsi, praktikan juga menampilkan gambar-gambar flora dan fauna di setiap
tipenya. Praktikan menjelaskan tipe persebaran flora dan fauna di Indonesia,tidak
lupa dengan memberikan karakterisitik di setiap tipe dan contohnya. Dengan
memberikan contoh flora dan fauna di berbagai tipe, peserta didik dapat lebih
memahami perbedaan yang terletak di masing-masing tipe keanekaragaman hayati
di Indonesia.
Pada pertemuan kedua ini, praktikan masih menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning. Metode yang digunakan yaitu ceramah interaktif dan diskusi.
Setelah pemberian materi selesai, praktikan membagi peserta didik sesuai dengan
deretan tempat duduk untuk dibagi menjadi tiga kelompok terdiri dari 10-12 anak
sesuai dengan tipe keanekaragaman hayati di Indonesia yaitu Tipe Asiatis, Tipe
Peralihan dan Tipe Australis. Tugas pengganti LKPD yang diberikan berbentuk
semi games yaitu peserta didik diminta untuk menuliskan berbagai macam flora
dan fauna berdasarkan tipe yang didapatkan di papan tulis. Poin dari tugas ini
adalah masing-masing kelompok menulis berbagai macam flora dan fauna sesuai
dengan tipenya. Pengerjaan soal dilakukan dipapan tulis dengan waktu 5 menit
setiap anggota kelompok harus maju untuk menyebutkan flora dan fauna sesuai
tipe kelompoknya. Kelompok yang berhasil menyebutkan spesies flora dan fauna
terbanyak maka mendapatkan peringkat 1 dengan nilai 95, peringkat 2 dengan
nilai 85 dan peringkat 3 dengan nilai 75. Tugas dikerjakan pada jam ke-8 awal
hingga pergantian pelajaran. Pada saat pengerjaan, peserta didik sangat antusias
hingga berebut untuk maju ke depan menuliskan jawaban di papan tulis. Setelah
waktu habis praktikan mengintruksikan untuk peserta didik selesai mengerjakan.
Kemudian praktikan menghitung jumlah jawaban setiap kelompok dan
mengumumkan kelompok mana yang mendapatkan peringkat 1, peringkat 2, dan
peringkat 3. Setelah itu, praktikan menutup kegiatan pembelajaran, dengan
memberikan motivasi dan semangat serta menutup dengan salam.
7. Pertemuan ketujuh (Selasa, 18 Oktober 2022; Jam ke-3&4, pukul 08.35-
09.15)
Pertemuan ketujuh dilakukan pada jam ke 3&4 di kelas X Fase E5. Pertemuan
ketiga kali ini, praktikan memulai proses pembelajaran dengan mengucapkan
salam dan melakukan presensi kehadiran kepada setiap peserta didik. Praktikan
menggunakan media pembelajaran berupa Powerpoint untuk menyampaikan
materi. Materi pada pertemuan ketiga kali ini adalah sub bab Manfaat dan
Pelestarian Keanekaragaman Hayati. Praktikan memulai materi dengan
memberikan apersepsi sederhana kepada peserta didik berupa gambar barang dan
objek wisata guna memantik pikiran para peserta sebelum masuk materi lebih
dalam. Beberapa peserta didik sudah cukup aktif menanggapi pertanyaan yang
diajukan oleh mahasiswa praktikan mengenai gambar yang ditampilkan di slide
powerpoint. Setelah diberikan stimulus dengan menampilkan gambar di
powerpoint, praktikan mengaitkannya dengan sub bab yang akan disampaikan
yaitu Manfaat dan Pelestarian Keanekaragaman Hayati.
Pada jam ke-3 awal praktikan memberikan pengantar berupa mengulang
sekilas terkait materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Selain
apersepsi, praktikan juga menampilkan gambar-gambar manfaat dan pelestarian
keanekaragaman hayati. Praktikan menjelaskan informasi manfaat dan tumbuhan
dalam kehidupan serta macam-macam pelestarian.
Pada pertemuan ketiga ini, praktikan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning. Metode yang digunakan yaitu ceramah interaktif dan
diskusi. Setelah pemberian materi selesai, praktikan membagi LKPD untuk
peserta didik yang berisi literatur mengenai kerusakan lingkungan dan kepunahan
hewan. Peserta didik diminta untuk mendiskusikan terkait upaya pelestarian dari
artikel yang tertera. Setelah pengerjaan LKPD selesai, praktikan menutup kegiatan
pembelajaran, dengan memberikan motivasi dan semangat serta menutup dengan
salam.

8. Pertemuan kedelapan (Rabu, 19 Oktober 2022; Jam ke-3&4, pukul 08.35-


09.15)
Pertemuan kedelapan dilakukan pada jam ke 3&4 di kelas X Fase E7.
Pertemuan ketiga kali ini, praktikan memulai proses pembelajaran dengan
mengucapkan salam dan melakukan presensi kehadiran kepada setiap peserta
didik. Praktikan menggunakan media pembelajaran berupa powerpoint untuk
menyampaikan materi. Materi pada pertemuan ketiga kali ini adalah sub bab
Manfaat dan Pelestarian Keanekaragaman Hayati. Praktikan memulai materi
dengan memberikan apersepsi sederhana kepada peserta didik berupa gambar
barang dan objek wisata guna memantik pikiran para peserta sebelum masuk
materi lebih dalam. Beberapa peserta didik sudah cukup aktif menanggapi
pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa praktikan mengenai gambar yang
ditampilkan di slide powerpoint. Setelah diberikan stimulus dengan menampilkan
gambar di Powerpoint, praktikan mengaitkannya dengan sub bab yang akan
disampaikan yaitu Manfaat dan Pelestarian Keanekaragaman Hayati.
Pada jam ke-3 awal praktikan memberikan pengantar berupa mengulang
sekilas terkait materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Selain
apersepsi, praktikan juga menampilkan gambar-gambar manfaat dan pelestarian
keanekaragaman hayati. Praktikan menjelaskan informasi manfaat dan tumbuhan
dalam kehidupan serta macam-macam pelestarian.
Pada pertemuan ketiga ini, praktikan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning. Metode yang digunakan yaitu ceramah interaktif dan
diskusi. Setelah pemberian materi selesai, praktikan membagi LKPD untuk
peserta didik yang berisi literatur mengenai kerusakan lingkungan dan kepunahan
hewan. Peserta didik diminta untuk mendiskusikan terkait upaya pelestarian dari
artikel yang tertera. Setelah selesai pengerjaan LKPD, praktikan menutup kegiatan
pembelajaran, dengan memberikan motivasi dan semangat serta menutup dengan
salam.
9. Pertemuan kesembilan (Rabu, 19 Oktober 2022; Jam ke-7&8, pukul 12.50-
13.30)
Pertemuan ketujuh dilakukan pada jam ke 7&8 di kelas X Fase E3. Pertemuan
ketiga kali ini, praktikan memulai proses pembelajaran dengan mengucapkan
salam dan melakukan presensi kehadiran kepada setiap peserta didik. Praktikan
menggunakan media pembelajaran berupa powerpoint untuk menyampaikan
materi. Materi pada pertemuan ketiga kali ini adalah sub bab Manfaat dan
Pelestarian Keanekaragaman Hayati. Praktikan memulai materi dengan
memberikan apersepsi sederhana kepada peserta didik berupa gambar barang dan
objek wisata guna memantik pikiran para peserta sebelum masuk materi lebih
dalam. Beberapa peserta didik sudah cukup aktif menanggapi pertanyaan yang
diajukan oleh mahasiswa praktikan mengenai gambar yang ditampilkan di slide
powerpoint. Setelah diberikan stimulus dengan menampilkan gambar di
Powerpoint, praktikan mengaitkannya dengan sub bab yang akan disampaikan
yaitu Manfaat dan Pelestarian Keanekaragaman Hayati.
Pada jam ke-7 awal praktikan memberikan pengantar berupa mengulang
sekilas terkait materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Selain
apersepsi, praktikan juga menampilkan gambar-gambar manfaat dan pelestarian
keanekaragaman hayati. Praktikan menjelaskan informasi manfaat dan tumbuhan
dalam kehidupan serta macam-macam pelestarian.
Pada pertemuan ketiga ini, praktikan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning. Metode yang digunakan yaitu ceramah interaktif dan
diskusi. Setelah pemberian materi selesai, praktikan membagi LKPD untuk
peserta didik yang berisi literatur mengenai kerusakan lingkungan dan kepunahan
hewan. Peserta didik diminta untuk mendiskusikan terkait upaya pelestarian dari
artikel yang tertera. Karena kegiatan pembelajaran di kelas ini dilaksanakan di jam
terakhir, ada beberapa peserta didik yang tidak fokus dalam proses pembelajaran.
Tetapi praktikan masih dapat mengondisikan kelas sehingga peserta didik tetap
mengerjakan LKPD. Setelah pengerjaan LKPD selesai, praktikan menutup
kegiatan pembelajaran, dengan memberikan motivasi dan semangat serta menutup
dengan salam.

10. Pertemuan kesepuluh (Selasa, 25 Oktober 2022; Jam ke-3&4, pukul 08.35-
09.15)
Pertemuan kesepuluh dilakukan pada jam ke 3&4 di kelas X Fase E5. Di awal
kegiatan, seperti biasa praktikan membuka kelas dengan salam dan dilanjutkan
dengan presensi kehadiran peserta didik. Pertemuan keempat kali ini yaitu
kegiatan evaluasi pembelajaran berupa ulangan harian. Materi yang diujikan
adalah tingkat keanekaragaman hayati, keanekaragaman hayati di Indonesia,
manfaat dan pelestarian keanekaragaman hayati. Soal terdiri dari 20 soal, 16 soal
pilihan ganda dan 4 soal tipe benar-salah. Ulangan Harian dilaksanakan melalui e-
badu yang merupakan website e- learning sekolah . Di website tersebut peserta
didik dapat mengakses soal ulangan yang dibuat oleh praktikan menggunakan
akun guru pamong. Kelebihan menggunakan e-badu adalah praktikan dapat
langsung melihat peserta didik yang sudah mengerjakan soal ulangan, kesalahan
dalam menjawab soal dan dapat melihat skor akhir. Kekurangannya peserta didik
dapat mengakses jawaban melalui internet atau bertanya kepada peserta didik lain
melalui sosial media.
Ulangan dimulai dari jam ke-3 hingga jam ke-4. Waktu maksimal
pengumpulan adalah 30 menit. Sehingga jika ada peserta didik yang sudah selesai
mengerjakan ujian diperbolehkan untuk meninggalkan kelas dengan catatan tidak
menggangu teman-temannya yang belum selesai mengerjakan soal ujian. Peserta
didik juga dapat langsung melihat nilai ujiannya sehingga mereka tidak perlu
bertanya kepada gurunya. Untuk nilai KKM adalah 71, namun jika ada peserta
didik yang nilainya 70 masih diperbolehkan tidak mengikuti remidi. Di akhir
kegiatan, praktikan tidak menutup secara formal seperti biasa mengucapkan
salam dan memberikan motivasi bagi peserta didik, tetapi ketika peserta didik
sudah selesai mengerjakan ujian maka diperbolehkan istirahat.

11. Pertemuan kesebelas (Rabu, 26 Oktober 2022; Jam ke-3&4, pukul 08.35-
09.15)
Pertemuan kesebelas dilakukan pada jam ke 3&4 di kelas X Fase E7. Di awal
kegiatan, seperti biasa praktikan membuka kelas dengan salam dan dilanjutkan
dengan presensi kehadiran peserta didik. Pertemuan keempat kali ini yaitu
kegiatan evaluasi pembelajaran berupa ulangan harian. Materi yang diujikan
adalah tingkat keanekaragaman hayati, keanekaragaman hayati di Indonesia,
manfaat dan pelestarian keanekaragaman hayati. Soal terdiri dari 20 soal, 16 soal
pilihan ganda dan 4 soal tipe benar-salah. Ulangan Harian dilaksanakan melalui e-
badu yang merupakan website e- learning sekolah . Di website tersebut peserta
didik dapat mengakses soal ulangan yang dibuat oleh praktikan menggunakan
akun guru pamong. Kelebihan menggunakan e-badu adalah praktikan dapat
langsung melihat peserta didik yang sudah mengerjakan soal ulangan, kesalahan
dalam menjawab soal dan dapat melihat skor akhir. Kekurangannya peserta didik
dapat mengakses jawaban melalui internet atau bertanya kepada peserta didik lain
melalui sosial media.
Ulangan dimulai dari jam ke-3 hingga jam ke-4. Waktu maksimal
pengumpulan adalah 30 menit. Sehingga jika ada peserta didik yang sudah selesai
mengerjakan ujian diperbolehkan untuk meninggalkan kelas dengan catatan tidak
menggangu teman-temannya yang belum selesai mengerjakan soal ujian. Peserta
didik juga dapat langsung melihat nilai ujiannya sehingga mereka tidak perlu
bertanya kepada gurunya. Untuk nilai KKM adalah 71, namun jika ada peserta
didik yang nilainya 70 masih diperbolehkan tidak mengikuti remidi. Di akhir
kegiatan, praktikan tidak menutup secara formal seperti biasa mengucapkan
salam dan memberikan motivasi bagi peserta didik, tetapi ketika peserta didik
sudah selesai mengerjakan ujian maka diperbolehkan istirahat.

12. Pertemuan kedua belas (Rabu, 26 Oktober 2022; Jam ke-7&8, pukul 12.50-
13.30)
Pertemuan kedua belas dilakukan pada jam ke 7&8 di kelas X Fase E3. Di
awal kegiatan, seperti biasa praktikan membuka kelas dengan salam dan
dilanjutkan dengan presensi kehadiran peserta didik. Pertemuan keempat kali ini
yaitu kegiatan evaluasi pembelajaran berupa ulangan harian. Materi yang diujikan
adalah tingkat keanekaragaman hayati, keanekaragaman hayati di Indonesia,
manfaat dan pelestarian keanekaragaman hayati. Soal terdiri dari 20 soal, 16 soal
pilihan ganda dan 4 soal tipe benar-salah. Ulangan Harian dilaksanakan melalui e-
badu yang merupakan website e- learning sekolah . Di website tersebut peserta
didik dapat mengakses soal ulangan yang dibuat oleh praktikan menggunakan
akun guru pamong. Kelebihan menggunakan e-badu adalah praktikan dapat
langsung melihat peserta didik yang sudah mengerjakan soal ulangan, kesalahan
dalam menjawab soal dan dapat melihat skor akhir. Kekurangannya peserta didik
dapat mengakses jawaban melalui internet atau bertanya kepada peserta didik lain
melalui sosial media.
Ulangan dimulai dari jam ke-7 hingga jam ke-8. Waktu maksimal
pengumpulan adalah 30 menit. Sehingga jika ada peserta didik yang sudah selesai
mengerjakan ujian diperbolehkan untuk meninggalkan kelas dengan catatan tidak
menggangu teman-temannya yang belum selesai mengerjakan soal ujian. Peserta
didik juga dapat langsung melihat nilai ujiannya sehingga mereka tidak perlu
bertanya kepada gurunya. Untuk nilai KKM adalah 71, namun jika ada peserta
didik yang nilainya 70 masih diperbolehkan tidak mengikuti remidi. Di akhir
kegiatan, praktikan tidak menutup secara formal seperti biasa mengucapkan
salam dan memberikan motivasi bagi peserta didik, tetapi ketika peserta didik
sudah selesai mengerjakan ujian maka diperbolehkan istirahat.

13. Pertemuan ketiga belas (Selasa, 1 November 2022; Jam ke-3&4, pukul
08.35-09.15)
Pertemuan ketiga belas dilakukan pada jam ke 3&4 di kelas X Fase E5.
Praktikan memulai proses pembelajaran dengan mengucapkan salam dan
melakukan presensi kehadiran kepada setiap peserta didik. Kemudian praktikan
sedikit membahas perolehan nilai ulangan harian sebelumnya dan
menginformasikan bagi peserta didik yang nilainya dibawah 71 maka akan
diadakan remidi pada pertemuan selanjutnya.
Pada pertemuan kelima, materi yang akan disampaikan oleh praktikan yaitu
Klasifikasi Makhluk Hidup. Praktikan menggunakan media pembelajaran berupa
powerpoint untuk menyampaikan materi. Praktikan memulai materi dengan
memberikan apersepsi sederhana kepada peserta didik berupa gambar yang
berkaitan dengan klasifikasi makhluk hidup. Ketika praktikan mengajukan
pertanyaan beberapa peserta didik sudah ada yang aktif menanggapi pertanyaan
yang diajukan oleh praktikan mengenai gambar yang ditampilkan di slide
powerpoint. Namun tidak sedikit pula peserta didik yang masih belum menjawab
pertanyaan praktikan.
Pada jam ke-3 praktikan memberikan intro atau pengenalan kepada peserta
didik mengenai materi yang kana disampaikan.. Selain apersepsi, praktikan juga
menampilkan gambar-gambar pendukung pada setiap slide penjelasan di
powerpoint sehingga membuat peserta didik tertarik untuk memperhatikan proses
pembelajaran. Setelah menjelaskan pengertian, praktikan menjelaskan tentang
prinsip-prinsip makhluk hidup dengan menjabarkan tujuan serta manfaat
klasifikasi. Praktikan juga menjelaskan macam-macam klasifikasi makhluk hidup
dan sejarah klasifikasi. Selain itu, praktikan menjabarkan ciri-ciri umum dari
klasifikasi 5 kingdom.
Pada pertemuan kelima setelah ujian ini, praktikan menggunakan model
pembelajaran Direct Instruction. Metode yang digunakan yaitu ceramah, diskusi
dan tanya jawab. Pada saat praktikan menjelaskan dengan bantuan slide
powerpoint, praktikan juga menambah informasi-informasi yang penting untuk
diketahui peserta didik melalui papan tulis. Setelah pemberian materi selesai,
praktikan kembali menanyakan kepada peserta apakah ada materi yang masih
kurang bisa dipahami. Sebagian besar peserta didik tidak bertanya, sehingga
praktikan menganggap bahwa peserta didik bisa memahami apa yang praktikan
sampaikan. Kemudian ketika dirasa tidak ada yang ditanyakan lagi maka
praktikan menutup kegiatan pembelajaran, dengan memberikan motivasi dan
semangat serta menutup dengan salam.

14. Pertemuan keempat belas (Rabu, 2 November 2022; Jam ke-3&4, pukul
08.35-09.15)
Pertemuan keempat belas dilakukan pada jam ke 3&4 di kelas X Fase E7.
Praktikan memulai proses pembelajaran dengan mengucapkan salam dan
melakukan presensi kehadiran kepada setiap peserta didik. Kemudian praktikan
sedikit membahas perolehan nilai ulangan harian sebelumnya dan
menginformasikan bagi peserta didik yang nilainya dibawah 71 maka akan
diadakan remidi pada pertemuan selanjutnya.
Pada pertemuan kelima, materi yang akan disampaikan oleh praktikan yaitu
Klasifikasi Makhluk Hidup. Praktikan menggunakan media pembelajaran berupa
powerpoint untuk menyampaikan materi. Praktikan memulai materi dengan
memberikan apersepsi sederhana kepada peserta didik berupa gambar yang
berkaitan dengan klasifikasi makhluk hidup. Ketika praktikan mengajukan
pertanyaan beberapa peserta didik sudah ada yang aktif menanggapi pertanyaan
yang diajukan oleh praktikan mengenai gambar yang ditampilkan di slide
powerpoint. Namun tidak sedikit pula peserta didik yang masih belum menjawab
pertanyaan praktikan.
Pada jam ke-3 praktikan memberikan intro atau pengenalan kepada peserta
didik mengenai materi yang kana disampaikan.. Selain apersepsi, praktikan juga
menampilkan gambar-gambar pendukung pada setiap slide penjelasan di
powerpoint sehingga membuat peserta didik tertarik untuk memperhatikan proses
pembelajaran. Setelah menjelaskan pengertian, praktikan menjelaskan tentang
prinsip-prinsip makhluk hidup dengan menjabarkan tujuan serta manfaat
klasifikasi. Praktikan juga menjelaskan macam-macam klasifikasi makhluk hidup
dan sejarah klasifikasi. Selain itu, praktikan menjabarkan ciri-ciri umum dari
klasifikasi 5 kingdom.
Pada pertemuan kelima setelah ujian ini, praktikan menggunakan model
pembelajaran Direct Instruction. Metode yang digunakan yaitu ceramah, diskusi
dan tanya jawab. Pada saat praktikan menjelaskan dengan bantuan slide
powerpoint, praktikan juga menambah informasi-informasi yang penting untuk
diketahui peserta didik melalui papan tulis. Setelah pemberian materi selesai,
praktikan kembali menanyakan kepada peserta apakah ada materi yang masih
kurang bisa dipahami. Sebagian besar peserta didik tidak bertanya, sehingga
praktikan menganggap bahwa peserta didik bisa memahami apa yang praktikan
sampaikan. Kemudian ketika dirasa tidak ada yang ditanyakan lagi maka
praktikan menutup kegiatan pembelajaran, dengan memberikan motivasi dan
semangat serta menutup dengan salam.

15. Pertemuan kelima belas (Rabu, 16 November 2022; Jam ke-7&8, pukul
12.50-13.30)
Pertemuan ketiga belas dilakukan pada jam ke 7&8 di kelas X Fase E3. Di
kelas X Fase E3 praktikan baru dapat menyampaikan materi baru setelah dua
minggu dari jadwal yang seharusnya. Hal tersebut dikarenakan dua kali pertemuan
sebelumnya di jam pelajaran Biologi terdapat intruksi dari guru untuk seluruh
peserta didik dapat membersihkan ruang kelasnya masing-masing. Sehingga
pertemuan kelima di kelas X Fase E3 sempat tertunda.
Praktikan memulai proses pembelajaran dengan mengucapkan salam dan
melakukan presensi kehadiran kepada setiap peserta didik. Kemudian praktikan
sedikit memberikan pengantar terkait materi yang akan dipelajari pada pertemuan
tersebut. Pada pertemuan kelima, materi yang akan disampaikan oleh praktikan
yaitu Klasifikasi Makhluk Hidup. Praktikan menggunakan media pembelajaran
berupa powerpoint untuk menyampaikan materi. Praktikan memulai materi
dengan memberikan apersepsi sederhana kepada peserta didik berupa gambar
yang beraitan dengan klasifikasi makhluk hidup. Ketika praktikan mengajukan
pertanyaan beberapa peserta didik sudah ada yang aktif menanggapi pertanyaan
yang diajukan oleh praktikan mengenai gambar yang ditampilkan di slide
powerpoint. Namun tidak sedikit pula peserta didik yang masih belum menjawab
pertanyaan praktikan.
Pada jam ke-7 praktikan memberikan intro atau pengenalan kepada peserta
didik mengenai materi yang akan disampaikan. Selain apersepsi, praktikan juga
menampilkan gambar-gambar pendukung pada setiap slide penjelasan di
powerpoint sehingga membuat peserta didik tertarik untuk memperhatikan proses
pembelajaran. Setelah menjelaskan pengertian, praktikan menjelaskan tentang
prinsip-prinsip makhluk hidup dengan menjabarkan tujuan serta manfaat
klasifikasi. Praktikan juga menjelaskan macam-macam klasifikasi makhluk hidup
dan sejarah klasifikasi. Selain itu, praktikan menjabarkan ciri-ciri umum dari
klasifikasi 5 kingdom. Di jam pelajaran ke-8 cuaca di sekitar sekolah hujan deras
dan menyebabkan kebocoran di kelas sehingga kelas kurang kondusif untuk
proses pembelajaran. Para peserta didik khususnya peserta didik laki-laki sudah
mulai hilang fokus dan mereka bermain gadget. Hal tersebut membuat fokus
peserta didik terpecah.
Pada pertemuan kelima setelah ujian ini, praktikan menggunakan model
pembelajaran Direct Instruction. Metode yang digunakan yaitu ceramah, diskusi
dan tanya jawab. Pada saat praktikan menjelaskan dengan bantuan slide
powerpoint, praktikan juga menambah informasi-informasi yang penting untuk
diketahui peserta didik melalui papan tulis. Setelah pemberian materi selesai,
praktikan kembali menanyakan kepada peserta apakah ada materi yang masih
kurang bisa dipahami. Sebagian besar peserta didik tidak bertanya, sehingga
praktikan menganggap bahwa peserta didik bisa memahami apa yang praktikan
sampaikan. Kemudian ketika dirasa tidak ada yang ditanyakan lagi maka
praktikan menutup kegiatan pembelajaran, dengan memberikan motivasi dan
semangat serta menutup dengan salam.

16. Pertemuan keenam belas (Rabu, 16 November 2022; Jam ke-1&2, pukul
07.15-08.35)
Pertemuan keenam belas merupakan kegiatan pembelajaran berupa praktikum
untuk membuat hand sanitizer. Kelas praktikum ini dilakukan oleh kelas X Fase
E1 di Laboratorium Biologi. Kegiatan ini diluar kegiatan mengajar mahasiswa
PLP. Mahasiswa praktikan diminta untuk membantu guru pamong dalam
mendokumentasikan kegiatan praktikum pada hari tersebut. Praktikan
mendokumentasikan kegiatan berupa foto dan video kegiatan praktikum dari awal
hingga akhir. Hal-hal yang paling penting di dokumentasikan dalam praktikum
tersebut adalah langkah-langkah dalam pembuatan hand sanitizer.
Pada pertemuan ini guru pamong membuka kegiatan praktikum dengan salam.
Kemudian guru pamong mejelaskan sekilas mengenai praktikum. Peserta didik
sebelumnya sudah diberi informasi untuk membawa alat dan bahan pembuatan
hand sanitizer. Peserta didik diberi kertas panduan langkah-langkah kerja
pembuatan hand sanitizer. Setelah guru pamong memberi arahan dan intruksi,
peserta didik diminta segera melakukan tugasnya.
Kegiatan praktikum di kelas X Fase E1terdiri dari 6 kelompok yang terdiri
dari 5-6 anggota. Setiap anggota memiliki tugasnya masing-masing sehingga
kegiatan praktikum berlangsung dengan tertib dan aman. Setelah semua peserta
didik menyelesaikan praktikumnya, dilakukan dokumentasi foto perkelompok
dengan guru biologi beserta produk hand sanitizer yang mereka buat. Tak lama
setelah peserta didik selesai, bel pergantian jam pelajaran berbunyi sehingga guru
pamong segera menutup kegiatan praktikum dengan salam dan mempersilahkan
peserta didik untuk kembali ke kelas dikarenakan setelah ini masih ada pelajaran
berikutnya.

C. Penilaian Pembelajaran
Penilain pembelajaran dilakukan kepada seluruh kelas yang diampu oleh
praktikan. Penilaian dilakukan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap
pelajaran biologi khususnya materi Keanekaragaman Hayati. Aspek yang dinilai ada
2 aspek yaitu kognitif dan afektif. Sementara penilaian aspek keterampilan tidak
dilakukan karena keanekaragaman hayati tidak melakukan praktikum. Kriteria
Ketentuan Minimal (KKM) untuk pelajaran biologi yaitu 71.
Praktik pembelajaran yang telah dilakukan oleh praktikan selama 15 kali
pertemuan menghasilkan penilaian hasil belajar peserta didik X Fase E3, X Fase E5
dan X Fase E7. Hasil belajar yang diperoleh peserta didik X Fase E3 bagus tetapi ada
peserta terbukti dengan hanya 4 orang dikelas X Fase E3 orang yang memiliki nilai
70. Untuk kelas X Fase E5 menghasilkan nilai yang cukup bagus karena hanya ada 5
peserta didik yang memiliki nilai dibawah 70 dan 11 peserta didik yang nilainya 70.
Untuk kelas X Fase E7 menghasilkan nilai yang cukup bagus karena terdapat 6
peserta didik yang nilainya dibawah 70. Namun, hal tersebut tidak dapat menjadi
tolak ukur yang akurat bagi praktikan karena menimbulkan kecurigaan . Dikarenakan
ujian dilaksanakan melalui e-badu, sehingga praktikan tidak bisa memastikan apakah
peserta didik benar-benar mengerjakan ujian tanpa membuka internet atau tidak.

D. Praktik Persekolahan
Praktik kegiatan persekolahan dilakukan praktikan secara kolektif maupun
individu diluar praktik pembelajaran di kelas. Pelaksanaan praktik kegiatan
persekolahan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat dengan
kesepakatan semua anggota kelompok PLP SMA Negeri 2 Banguntapan. Untuk
praktik persekolahan, pihak sekolah menempatkan mahasiswa praktikan di beberapa
tempat. Kegiatan praktik persekolahan ini meliputi tugas administrasi dan kegiatan
kelembagaan lainnya. Adapun praktik persekolahan meliputi:
A. Piket Lobby
Kegiatan yang dilakukan di ruang piket meliputi segala kegiatan
administrasi yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran, diantaranya
membantu di piket pembelajaran, yakni memberikan informasi mengenai
segala sesuatu yang berhubungan dengan proses pembelajaran baik bagi
guru, peserta didik, maupun orang lain. Kegiatan piket pembelajaran
meliputi:
1) Menyampaikan tugas di kelas saat guru yang bersangkutan tidak dapat
mengajar sehingga kegiatan pembelajaran dapat berlangsung meskipun
tanpa ada guru di kelas;
2) Mengurus surat izin meliputi surat izin sakit, surat izin kolektif, surat
izin mengikuti/meninggalkan pembelajaran.
B. Pengelolaan Pusat Sumber Belajar (Perpustakaan)
Untuk tugas piket bagian perpustakaan dilakukan tidak menentu
waktunya. Biasanya tugas yang diberikan bagian perpustakaan hanaya
membantu merapikan buku –buku yang berantakan dan tidak sesuai
dengan tempatnya.

C. Laboratorium
Untuk menunjang proses pembelajaran mata pelajaran di sekolah,
khususnya Biologi maka terdapat fasilitas pendukung yaitu laboratorium
IPA meliputi Laboratorium Kimia, Fisika, dan Biologi. Pada saat
pelaksanaan PLP, praktikan tidak menggunakan laboratorium karena
materi yang disampaikan tidak membutuhkan laboratorium untuk praktik.
Namun, ada satu waktu dimana guru pamong meminta tolong kepada
mahasiswa praktikan untuk membantu dalam proses praktikum. Praktikan
membantu dalam menyiapkan alat-alat dan bahan, membantu laboran
membereskan peralatan praktikum, kemudian membantu peserta didik
dalam kegiatan praktikum serta mendokumentasikan praktikum berupa
foto dan video.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Program Latihan Profesi (PLP) merupakan salah satu kegiatan yang
membantu mahasiswa mengaplikasikan teori yang didapatkan di perkuliahan kuliah
ke sekolah. PLP adalah suatu program yang dapat mempersiapkan tenaga ahli di
bidang pendidikan khususnya tenaga pengajar yang merupakan suatu proses nyata
dari keseluruhan proses kegiatan di sekolah. Selama 2 bulan melaksanakan Program
Latihan Profesi (PLP) di SMA Negeri 2 Banguntapan, dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik karena didukung oleh
sarana dan prasarana yang memadai, lingkungan yang baik dan kondusif, sehingga
akan mendorong peserta didik untuk giat belajar, dan berbudi pekerti yang luhur.
Praktikan mengajar kelas X Fase E3, X Fase E5 dan X Fase E7. Selama praktik
pembelajaran di SMA Negeri 2 Banguntapan, kurikulum yang diaplikasikan adalah
Kurikulum Merdeka. Sehingga praktikan juga mengaplikasikannya kepada perangkat
pembelajaran seperti, Minggu Efektif, Prota, Prosem, Modul Ajar, Acuan Tujuan
Pembelajaran, dan lain-lain.
Program Latihan Profesi (PLP) telah memberikan pengalaman yang sangat
bermanfaat bagi mahasiswa praktikan untuk melaksanakan proses pembelajaran di
kelas dan kegiatan administrasi di sekolah. PLP juga sebagai bentuk pembelajaran
secara langsung bagi mahasiswa untuk menjadi guru yang profesional. Selama PLP
mahasiswa dapat belajar banyak hal mulai dari tugas piket lobby, membantu peugas
perpustakaan, dan membantu laboran dalam menyiapkan praktikum. Pengalaman
tersebut sangat ber,anfaat dan membantu mahasiswa ketika terjun langsung ke
masyarakat. Penerimaan peserta didik, guru, dan karyawan di SMA Negeri 2
Banguntapan sangat baik dan ramah, sehingga mahasiswa praktikan merasa nyaman
dan mendapatkan keluarga baru. Meskipun dalam pelaksanaan PLP dari mahasiswa
praktikan masih banyak kekurangan dalam melaksanakan praktik pembelajaran dan
praktik persekolahan.
B. Saran
Praktikan memiliki beberapa saran dalam pelaksanaan program PLP di SMA
Negeri 2 Banguntapan. Saran ini dimaksudkan agar PLP selanjutnya dapat berjalan
lancar dan bermanfaat bagi semua pihak, yaitu:
1. Untuk SMA Negeri 2 Banguntapan
a. Semoga terjalin silaturahim yang baik dengan UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
b. Pertahankan ciri khas sekolah yang ramah anak dan predikat sekolah
adiwiyata.
c. Jaga komunikasi yang baik antar peserta didik maupun dengan pihak sekolah,
guru, dan karyawan.

2. Untuk Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga


a. Perlu adanya koordinasi yang jelas antara pihak Fakultas dengan Sekolah
sebelum penerjunan PLP dilakukan agar tidak terjadi kesalahpahaman.
b. Perlu adanya pertimbangan – pertimbangan dalam penempatan peserta PLP
agar tidak merasa membebani peserta dilihat dari jarak maupun kendaraan
yang ada.
c. Perlu adanya kerjasama lebih jauh dengan fakultas lain agar dapat
membantu ketika dibutuhkan pihak sekolah.
d. Perlu adanya kerjasama lebih luas dengan sekolah mitra PLP sehingga lebih
banyak sekolah yang bisa dijadikan lokasi PLP.
e. Perlu adanya kesepakatan yang lebih jelas dengan pihak sekolah.
f. Menjalin hubungan baik dengan sekolah mitra PLP.

3. Untuk Mahasiswa Praktikan


a. Mempersiapkan diri dengan baik dari fisik sampai dengan penguasaan
konsep yang matang sebelum melakukan proses pembelajaran dan
perangkat perencanaan pembelajaran beserta perangkatnya.
b. Jaga tanggungjawab yang diberikan dan tingkatkan toleransi antar peserta
PLP
LAMPIRAN

KALENDER PENDIDIKAN
MODUL AJAR PERTEMUAN I
KEANEKARAGAMAN HAYATI
KELAS X SEMESTER I

Informasi Umum
A. Identitas
Fase :E
Nama Sekolah : SMA N 2 BANGUNTAPAN
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2022/ 2023
Materi Pokok : Keanekaragaman Hayati
Alokasi waktu : 2 x 40 menit
B. Profil Pelajar Pancasila
- bergotong royong
- mandiri
- berkebinekaan global
- kreatif
- bernalar kritis
C. Materi Ajar
Materi ajar meliputi:
1. Tingkatan keanekaragaman hayati
D. Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Discovery Learning
2. Metode : Ceramah interaktif dan Diskusi

Komponen Inti
A. Tujuan Pembelajaran
10.1 Mengidentifikasi tingkatan keanekaragaman hayati dengan menyajikan laporan
dari hasil pengamatan di lingkungan sekitar.
10.2 Mendeskripsikan keanekaragaman hayati tingkat gen, spesies/jenis, dan
ekosistem.
A. Pengetahuan Prasyarat
Pengetahuan prasyarat untuk materi ini adalah:
- Dasar-dasar klasifikasi mahluk hidup meliputi identifikasi mahluk hidup dan
pengelompokan mahluk hidup.

B. Pemahaman Bermakna
- Menumbuhkan kesadaran akan keberadaan berbagai jenis mahluk hidup yang
mendukung daya hidup manusia
- Manfaat ekologis yang meliputi peran mahluk hidup dalam kesetimbangan
lingkungan.
- Pelestarian sumber daya air, udara dan tanah yang merupakan pondasi utama
keberlangsungan hidup manusia.

C. Pertanyaan pemantik
Pertanyaan pemantik pada materi ini berkaitan dengan tingkat keanekaragaman hayati. Guru
menggunakan stimulus berupa foto atau gambar tentang tingkat keanekaragaman hayati.
Berdasarkan
https://images.app.goo.gl/NWENd2Vx4bFc5j1c7 foto/gambar
tersebut, persilahkan
peserta didik untuk
mengajukan satu
pertanyaan
menggunakan kata
tanya “Mengapa”
atau “Bagaimana”
Berdasarkan grafik
https://www.globalforestwatch.org/blog/id/data-and-research/data- tersebut, persilahkan
kehilangan-tutupan-pohon-global-2019/
peserta didik untuk
mengajukan satu
pertanyaan
menggunakan kata
tanya “Mengapa” atau
“Bagaimana”
Berdasarkan infografis
tersebut, persilahkan
peserta didik untuk
mengajukan satu
pertanyaan
menggunakan kata
tanya “Mengapa” atau
“Bagaimana”

https://images.app.goo.gl/dG61Lfot7w4xZHXi7
Berdasarkan gambar
tersebut, persilahkan
peserta didik untuk
mengajukan satu
pertanyaan
menggunakan kata
tanya “Mengapa” atau
“Bagaimana”

https://images.app.goo.gl/5HRNkPGh3TGGQ4F18

D. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Tahapan Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 1. Pengkondisian kelas 20 menit
- Guru dan peserta didik berdoa sebelum pelajaran
dimulai.
- Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik.
- Perkenalan guru dan peserta didik.
- Menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis serta
memberikan motivasi dengan menayangkan video
keanekaragaman hayati.
2. Apersepsi
Guru menayangkan gambar atau foto keanekaragaman
hayati
Tahapan Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
3. Motivasi
Guru memberikan pertanyaan pemantik
Kegiatan Inti - Guru membagi peserta didik dalam kelompok 50
- Guru memberikan LKPD 1 melalui powerpoint
- Guru membagi lokasi pengamatan yang ada di powerpoint
untuk tiap kelompok
- Peserta didik melakukan identifikasi keanekaragaman
hayati tingkat gen, jenis, dan ekosistem dari makhluk
hidup melalui pengelompokkan foto atau gambar di
powerpoint
- Peserta didik diskusi kelompok untuk menyelesaikan
LKPD kemudian mempresentasikannya
- Guru memeriksa pekerjaan peserta didik dan memberi
penguatan konsep

Penutup 1. Kesimpulan : peserta didik bersama guru menyimpulkan 10


konsep keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis, dan
ekosistem
2. Tugas baca keanekaragaman hayati di Indonesia
3. Guru menutup kelas dengan berdoa dan salam

Bantul, 02 Oktober 2022


Mengetahui, Guru Mata Pelajaran,
Kepala Sekolah,
Lampiran
A. Lembar Kerja Peserta didik
Pertemuan 1

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK


(LKPD-1)

“Apa saja keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis, dan ekosistem?”

Kelas :
Kelompok :
Anggota :
1. ................................. 4. .................................
2. ……………………. 5. .................................
3. …………………….
Waktu : 80 menit

A. Tujuan
10.1. Mengidentifikasi tingkatan keanekaragaman hayati dengan menyajikan laporan
dari hasil pengamatan yang disajikan.

B. Alat dan Bahan


Alat : alat tulis
Bahan : berbagai gambar atau foto yang disajikan di powerpoint

C. Langkah Kegiatan
1. Amatilah gambar yang disajikan dari powerpoint!
2. Identifikasi perbedaan yang telah ditemukan dilihat dari ciri-ciri morfologinya!
3. Tuliskan nama ilmiah dari makhluk hidup yang telah ditemukan berdasarkan hasil
identifikasi!
4. Masukkan informasi yang diperoleh ke dalam tabel sesuai dengan hasil
pengamatan!
5. Jawablah pertanyaan diskusi yang terdapat dalam LKPD!
D. Tabel Pengamatan

Ciri-ciri Tingkat Keanekaragaman


No Makhluk Hidup Nama Latin
Hayati
E. Pertanyaan Diskusi

1. Apakah kamu menemukan makhluk hidup yang sama persis?


Jawab:
2. Menurut kalian, manakah makhluk hidup yang sejenis? Mengapa bisa dikatakan sejenis?
Jawab :
3. Kelompokkan mana makhluk hidup yang merupakan keanekaragaman gen?
Jawab:
4. Apa yang menjadi dasar pengelompokkanmu sehingga objek tersebut dikelompokkan dalam
keanekaragaman gen?
Jawab:
5. Kelompokkan mana makhluk hidup yang merupakan keanekaragaman jenis?
Jawab:
6. Apa yang menjadi dasar pengelompokkanmu sehingga objek tersebut dikelompokkan dalam
keanekaragaman jenis?
Jawab:
7. Jelaskan faktor yang menyebabkan timbulnya keanekaragaman hayati tersebut! (lakukan
studi literatur)
Jawab:

F. Kesimpulan
Keanekaragaman hayati tingkat gen
adalah ....................................................................................................................................
..............................................................
……………………………………………………………………………………………
………………………………...………………...

Keanekaragaman hayati tingkat jenis adalah .......................................................................


…………………………………………………...................................................................
...............................................................................................................................................
..........…………………
MODUL AJAR PERTEMUAN II
KEANEKARAGAMAN HAYATI
KELAS X SEMESTER I

Informasi Umum
E. Identitas
Fase :E
Nama Sekolah : SMA N 2 BANGUNTAPAN
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2022/ 2023
Materi Pokok : Keanekaragaman Hayati
Alokasi waktu : 2 x 40 menit
F. Profil Pelajar Pancasila
- bergotong royong
- mandiri
- berkebinekaan global
- kreatif
- bernalar kritis
G. Materi Ajar
Materi ajar meliputi:
2. Keanekaragaman Hayati di Indonesia
H. Metode Pembelajaran
3. Model Pembelajaran: Discovery Learning
4. Metode: Ceramah interaktif dan Diskusi

Komponen Inti
B. Tujuan Pembelajaran
10.2 Mendeskripsikan keanekaragaman hayati di Indonesia dengan menyajikan
laporan dari hasil pengamatan
E. Pengetahuan Prasyarat
Pengetahuan prasyarat untuk materi ini adalah:
- Dasar-dasar klasifikasi mahluk hidup meliputi identifikasi mahluk hidup dan
pengelompokan mahluk hidup.

F. Pemahaman Bermakna
- Menumbuhkan kesadaran akan keberadaan berbagai jenis mahluk hidup di Indonesia
yang mendukung daya hidup manusia

G. Pertanyaan pemantik
Pertanyaan pemantik pada materi ini berkaitan dengan keanekaragaman hayati di Indonesia.
Guru menggunakan stimulus berupa foto atau gambar tentang tingkat keanekaragaman hayati.
Berdasarkan
foto/gambar tersebut,
persilahkan peserta
didik untuk mengajukan
satu pertanyaan
menggunakan kata
tanya “Mengapa” atau
“Bagaimana”

Berdasarkan gambar
tersebut, persilahkan
peserta didik untuk
mengajukan satu
pertanyaan
menggunakan kata
tanya “Mengapa” atau
“Bagaimana”
Berdasarkan infografis
tersebut, persilahkan
peserta didik untuk
mengajukan satu
pertanyaan menggunakan
kata tanya “Mengapa”
atau “Bagaimana”

Berdasarkan gambar
tersebut, persilahkan
peserta didik untuk
mengajukan satu
pertanyaan menggunakan
kata tanya “Mengapa”
atau “Bagaimana”
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-2
Tahapan Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 4. Pengkondisian kelas 20 menit
- Guru dan peserta didik berdoa sebelum pelajaran
dimulai.
- Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik.
- Menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis serta
memberikan motivasi dengan menayangkan video
keanekaragaman hayati di Indonesia.
5. Apersepsi
Apakah hewan dan tumbuhan tertentu bisa ditemui di
seluruh wilayah Indonesia?
Apakah ada hewan atau tumbuhan yang hanya dijumpai di
daerah tertentu?
6. Motivasi
Guru menyampaikan informasi mengenai keanekaragaman
flora dan fauna di Indonesia sesuai dengan kondisi
wilayahnya.

Kegiatan Inti - Guru membagi peserta didik dalam kelompok 50 menit


- Guru memberikan LKPD 3
- Guru membuat bagan pengelompokkan flora dan fauna
sesuai kondisi geografis Indonesia di papan tulis
- Peserta didik berdiskusi sesuai LKPD
- Guru meminta masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya
- Guru memberi penguatan konsep sebaran flora dan fauna
yang ada di Indonesia

Penutup 4. Kesimpulan: Peserta didik beserta guru menyimpulan 10 menit


sebaran flora dan fauna di Indonesia berdasar kondisi
geografis wailayah
5. Tugas baca nilai penting manfaat keanekaragaman hayati
6. Guru menutup kelas dengan berdoa dan salam
Bantul, 09 Oktober 2022
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran,
Kepala Sekolah,
Lampiran
B. Lembar Kerja Peserta didik
Pertemuan 2

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK


(LKPD-2)

“Apa saja keanekaragaman hayati di indonesia”

Kelas :
Kelompok :
Anggota :
1. ................................. 4. .................................
2. ……………………. 5. .................................
3. …………………….
Waktu : 60 menit

A. Tujuan
1. Peserta didik mampu menjelaskan keanekaragaman fauna di Indonesia berdasarkan
garis Wallace dan Weber
2. Peserta didik mampu membandingkan tipe fauna Asiatis, Australis, dan Peralihan
3. Peserta didik mampu menjelaskan keanekaragaman flora di Indonesia

B. Alat dan Bahan


Alat : alat tulis
Bahan : gambar/video peta persebaran flora dan fauna di Indonesia

C. Langkah Kegiatan
1. Amatilah gambar peta persebaran flora dan fauna di Indonesia!
2. Identifikasi flora dan fauna yang terdapat pada gambar/video peta persebaran
flora dan fauna di Indonesia, kemudian tuliskan pada tabel pengamatan yang telah
disediakan!
3. Tentukan pembagian wilayah persebaran fauna di Indonesia berdasarkan garis
Wallace dan garis Webber!
4. Tentukan pembagian wilayah persebaran flora di Indonesia.
5. Diskusikan persebaran fauna yang kalian amati kemudian tuliskan ciri-ciri fauna
Indonesia tipe Oriental, Australis, dan Peralihan!
6. Diskusikan persebaran flora yang kalian amati kemudian tuliskan ciri-ciri flora di
Indonesia berdasarkan pembagian wilayahnya!
D. Tabel Pengamatan

TABEL PENGAMATAN FAUNA DI INDONESIA


No. Jenis Fauna Wilayah persebarannya

TABEL PENGAMATAN FLORA DI INDONESIA


No. Jenis Flora Wilayah persebarannya

E. Pertanyaan Diskusi

1. Bagaimanakah pembagian wilayah Indonesia berdasarkan garis Wallace, dan garis


Webber?
Jawab:
2. Identifikasilah 5 contoh flora endemik di Indonesia, kemudian tentukan wilayah
persebarannya pada peta!
No Nama Flora Wilayah Persebarannya
1
2
3
4
5

3. Identifikasilah 4 contoh fauna di Indonesia bagian barat (tipe Asiatis), tengah (tipe
Peralihan), dan timur (tipe Australis), kemudian tentukan wilayah persebarannya
pada peta!
No. Fauna Tipe Asiatis Fauna Tipe Peralihan Fauna tipe Australis
1
2
3
4

4. Jelaskan 3 perbedaan ciri-ciri antara fauna tipe Oriental, Peralihan, dan Australis!
Ciri-ciri Fauna
No.
Tipe Asiatis Tipe Peralihan Tipe Australis
1
2
3

5. Bagaimana karakteristik flora di tiap-tiap wilayah tersebut? Jelaskan!


Jawab:

6. Faktor apa saja yang menyebakan terjadinya perbedaan persebaran fauna di


Indonesia?
Jawab:

G. Kesimpulan
Keanekaragaman fauna di Indonesia berdasarkan garis Wallace dan Weber adalah
………………………………………………………………………………………......
..
…………………………………………………..............................................................
...........................................................................................…………………………….

Keanekaragaman fauna tipe Asiatis, Australis, dan Peralihan


yaitu ...................................................................................................................
…………………………………………………………………………………………..
......
…………………………………………………..............................................................
................................................................................................………………………

Keanekaragaman flora di Indonesia


yaitu .................................................................................................................................
.........

…………………………………………………………………………………………..
......
…………………………………………………..............................................................
...........................................................................................………………………….
MODUL AJAR PERTEMUAN III
KEANEKARAGAMAN HAYATI
KELAS X SEMESTER I

Informasi Umum
I. Identitas
Fase :E
Nama Sekolah : SMA N 2 BANGUNTAPAN
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2022/ 2023
Materi Pokok : Keanekaragaman Hayati
Alokasi waktu : 2 x 40 menit
J. Profil Pelajar Pancasila
- bergotong royong
- mandiri
- berkebinekaan global
- kreatif
- bernalar kritis
K. Materi Ajar
Materi ajar meliputi:
3. Manfaat Keanekaragaman Hayati
4. Pelestarian Keanekaragaman Hayati
L. Metode Pembelajaran
5. Model Pembelajaran: Problem-Based Learning
6. Metode: Ceramah interaktif dan Diskusi

Komponen Inti
C. Tujuan Pembelajaran
10.3 Mendeskripsikan manfaat keanekaragaman hayati dengan menyajikan data hasil
paparan manfaat spesies
10.4 Mengetahui pelestarian keanekaragam hayati khususnya mengatasi kelangkaan
keanekaragaman hayati dengan menyajikan data dari hasil telaah artikel
I. Pengetahuan Prasyarat
Pengetahuan prasyarat untuk materi ini adalah:
- Dasar-dasar klasifikasi mahluk hidup meliputi identifikasi mahluk hidup dan
pengelompokan mahluk hidup.

J. Pemahaman Bermakna
- Menumbuhkan kesadaran akan keberadaan berbagai jenis mahluk hidup di Indonesia
yang mendukung daya hidup manusia
- Manfaat ekologis yang meliputi peran mahluk hidup dalam kesetimbangan
lingkungan.
- Pelestarian sumber daya air, udara dan tanah yang merupakan pondasi utama
keberlangsungan hidup manusia.

K. Pertanyaan pemantik
Pertanyaan pemantik pada materi ini berkaitan dengan keanekaragaman hayati di Indonesia.
Guru menggunakan stimulus berupa foto atau gambar tentang tingkat keanekaragaman hayati.
Berdasarkan
foto/gambar
tersebut, persilahkan
peserta didik untuk
mengajukan satu
pertanyaan
menggunakan kata
tanya “Mengapa”
atau “Bagaimana”
Berdasarkan gambar
tersebut, persilahkan
peserta didik untuk
mengajukan satu
pertanyaan
menggunakan kata
tanya “Mengapa” atau
“Bagaimana”
Berdasarkan infografis
tersebut, persilahkan
peserta didik untuk
mengajukan satu
pertanyaan
menggunakan kata
tanya “Mengapa” atau
“Bagaimana”

Berdasarkan gambar
tersebut, persilahkan
peserta didik untuk
mengajukan satu
pertanyaan
menggunakan kata
tanya “Mengapa” atau
“Bagaimana”

L. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-3
Tahapan Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 7. Pengkondisian kelas 20 menit
- Guru dan peserta didik berdoa sebelum pelajaran
dimulai.
- Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik.
- Menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis serta
memberikan motivasi dengan menayangkan foto atau
gambar tentang keanekaragaman hayati.
8. Apersepsi
- Apakah hewan dan tumbuhan yang ada disekitar kita
memiliki nilai manfaat dan nilai penting secara ekologis?
- Guru menjelaskan penghargaan pelestari lingkungan dan
menjelaskan SMAN 2 Banguntapan sebagai sekolah
Adiwiyata
9. Motivasi
- Apakah di daerah kalian pernah diadakan upacara adat
Tahapan Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
yang menggunakan tumbuhan dan hewan sebagai sarana
upacara?
- Guru memutarkan video upaya konservasi hewan langka
dan menyuruh peserta didik mengemukakan pendapat
terkait video tersebut.

Kegiatan Inti - Guru memberi informasi manfaat tumbuhan dan hewan 50 menit
dalam kehidupan
- Peserta didik membedakan model pelestarian in-situ dan
ek-situ
- Guru membagi peserta didik dalam kelompok
- Guru memberikan LKPD 4
- Peserta didik berdiskusi sesuai LKPD
- Guru meminta masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya
- Guru memberi penguatan konsep manfaat dan pelestarian
keanekaragaman hayati

Penutup - Kesimpulan: Peserta didik beserta guru menyimpulan 10 menit


manfaat dan pelestarian keanekaragaman hayati

7. Tugas baca nilai penting klasifikasi makhluk hidup


8. Guru menutup kelas dengan berdoa dan salam

Bantul, 15 Oktober 2022


Mengetahui, Guru Mata Pelajaran,
Kepala Sekolah,
Lampiran
C. Lembar Kerja Peserta didik
Pertemuan 3

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK


(LKPD-3)

“Apa saja manfaat dan upaya pelestarian keanekaragaman hayati?”

Kelas :
Kelompok :
Anggota :
4. ................................. 4. .................................
5. ……………………. 5. .................................
6. …………………….
Waktu : 60 menit

A. Tujuan
1. Peserta didik mampu menganalisis berbagai macam ancaman keanekaragaman
hayati di Indonesia
2. Peserta didik mampu memberikan usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati di
Indonesia

B. Alat dan Bahan


Alat : alat tulis
Bahan : artikel ancaman pelestarian keanekaragaman hayati

C. Langkah Kegiatan
1. Bacalah dan diskusikan kasus pada artikel!
2. Jawablah pertanyaan diskusi!
Artikel 1
"Kebakaran Hutan, Satwa Liar Terancam Punah"
KOMPAS.com - Kebakaran hutan yang saat ini terjadi di banyak wilayah Nusantara,
sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup satwa liar. Pakar Satwa Liar Institut
Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Ani Mardiastuti mengatakan, ujung dari bencana ini adalah
punahnya satwa liar. "Kebakaran hutan dapat menyebabkan kematian langsung satwa liar.
Mereka terbakar api dan kekurangan oksigen akibat menghirup asap pembakaran," kata dia,
Rabu (21/10/2015).
"Kita bisa menjumpai bangkai serangga, kucing hutan, ayam hutan, landak,
trenggiling dan sebagainya di sekitar area kebakaran," kata Ani lagi. "Bahkan pernah
dijumpai bangkai orang utan terbakar di pohon," sambungnya. Ani mencontohkan, populasi
Harimau Sumatera yang dulu ribuan, kini dalam beberapa tahun terakhir menurun menjadi
400 sampai 500 ekor saja. “Sekarang, ditambah dengan adanya kebakaran hutan di Jambi,
Riau dan Sumatera Selatan, jumlah populasinya pasti kian menurun," kata Ani.
Menurut dia, satwa liar mempunyai manfaat yang tidak bisa dipandang remeh. Satwa
liar berfungsi sebagai penyeimbang ekosistem alam. Jika populasinya menurun,
keseimbangan alam pasti terganggu. Beberapa hewan seperti serangga dan kelelawar
berfungsi sebagai polenator atau membantu proses penyerbukan tanaman.
Dengan kepunahan hewan tersebut, dikhawatirkan produksi pangan turun. “Khusus di
area kebakaran, bila sekiranya dijumpai satwa liar yang berkeliaran hendaknya dihalau saja.
Jangan diganggu, kalau mereka tidak mengganggu," kata dia.
Sumber: https://regional.kompas.com/read/
2015/10/21/14284971/.Kebakaran.Hutan.Satwa.Liar.Terancam.Punah..

Artikel 2
Harimau Sumatra Semakin Mendekati Kepunahan
Saat ini diyakini tersisa tinggal dua lokasi populasi harimau sumatra di alam bebas
setelah survei yang dilakukan sepanjang tahun menemukan habitat hewan ini terus
dihancurkan oleh industri kelapa sawit. Para peneliti memperkirakan jumlah harimau
terancam punah tersebut tinggal 618 ekor pada tahun 2012. Jumlah tersebut mengalami
penurunan lebih dari 16 persen dibandingkan perkiraan tahun 2000.
Namun yang kritis, menurut laporan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature
Communications hari Rabu (6/12/2017), pembukaan hutan telah memecah populasi harimau
tersebut menjadi kelompok-kelompok kecil terisolasi yang tidak akan dapat bertahan lama.
Menurut Matthew Luskin, penulis laporan penelitian ini, dengan hanya dua kelompok
populasi yang memiliki lebih 30 harimau betina, risiko kepunahan harimau sumatra
(Panthera tigris sumatrae) menjadi lebih besar.
"Ada dua hutan yang masih cukup besar untuk secara mandiri menunjang kehidupan
harimau dalam jangka panjang dan menengah," jelas Dr Luskin, yang melakukan penelitian
sebagai bagian dari program PhD-nya di University of California, Berkeley.
"Begitu penting untuk mengurangi tingkat deforestasi dan menjamin taman nasional
tersebut aman karena merupakan benteng terakhir," katanya.
Para peneliti mempelajari harimau di berbagai habitat dataran rendah, montana dan
habitat yang menggunakan ratusan kamera jarak jauh yang dipicu oleh gerakan. Setiap
harimau dapat diidentifikasi dengan pola garis unik mereka yang memungkinkan para
peneliti menghindari duplikasi dalam penghitungan.

Sumber : http://nationalgeographic.co.id/berita/2017/12/harimau-sumatra-semakin-
mendekati-kepunahan
D. Pertanyaan Diskusi
1. Setelah membaca dan memahami kasus di artikel, ancaman apa yang terjadi?
Jawab :

2. Apakah dampak dari ancaman tersebut? Jelaskan!


Jawab :

3. Upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasi ancaman tesebut? Jelaskan
alasan Anda!
Jawab :
MODUL AJAR PERTEMUAN V
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
KELAS X SEMESTER I

Informasi Umum
M. Identitas
Fase :E
Nama Sekolah : SMA N 2 BANGUNTAPAN
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2022/ 2023
Materi Pokok : Keanekaragaman Hayati
Alokasi waktu : 2 x 40 menit
N. Profil Pelajar Pancasila
- bergotong royong
- mandiri
- berkebinekaan global
- kreatif
- bernalar kritis
O. Materi Ajar
Materi ajar meliputi:
5. Prinsip-prinsip Dasar Klasifikasi
a. Tujuan Klasifikasi
b. Manfaat Klasifikasi
6. Macam-macam Klasifikasi
a. Klasifikasi Sistem Alami
b. Klasifikasi Sistem Buatan (Artifisial)
c. Klasifikasi Sistem Filogenetik
7. Perkembangan Sejarah Klasifikasi
P. Metode Pembelajaran
7. Model Pembelajaran: Direct Instruction
8. Metode: Ceramah, diskusi, dan tanya jawab
Komponen Inti
D. Tujuan Pembelajaran
10.2 Menjelaskan prinsip dasar klasifikasi, sistem klasifikasi, dan manfaatnya bagi
kehidupan

M. Pengetahuan Prasyarat
Pengetahuan prasyarat untuk materi ini adalah:
- Mengetahui dasar dari ciri-ciri makhluk hidup
- Mengetahui dan mempelajari keanekaragaman hayati baik flora maupun faunanya
N. Pemahaman Bermakna
- Menumbuhkan kesadaran akan klasifikasi makhluk hidup dengan selalu berfikir
kritis, kreatif, dan membiasakan sikap jujur, disiplin, tanggung jawab serta tetap
bersyukur kepada Tuhan YME.

O. Pertanyaan pemantik
Pertanyaan pemantik pada materi ini berkaitan dengan keanekaragaman hayati di Indonesia.
Guru menggunakan stimulus berupa foto atau gambar tentang tingkat keanekaragaman hayati.
Berdasarkan
foto/gambar tersebut,
persilahkan peserta
didik untuk mengajukan
satu pertanyaan
menggunakan kata
tanya “Mengapa” atau
“Bagaimana”

Berdasarkan gambar
tersebut, persilahkan
peserta didik untuk
mengajukan satu
pertanyaan menggunakan
kata tanya “Mengapa”
atau “Bagaimana”
Berdasarkan infografis
tersebut, persilahkan
peserta didik untuk
mengajukan satu
pertanyaan menggunakan
kata tanya “Mengapa”
atau “Bagaimana”

P. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-5
Tahapan Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 10.Pengkondisian kelas 20 menit
- Guru dan peserta didik berdoa sebelum pelajaran
dimulai.
- Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik.
- Menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis serta
memberikan motivasi.
Tahapan Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
11.Apersepsi
Sebutkan mahkluk hidup yang terdapat di sekitar
lingkungan kalian!
Apakah memiliki perbedaan yang sangat terlihat?
12.Motivasi
Guru menyampaikan informasi tentang tujuan
pembelajaran yang hendak dipelajari tentang Klasifikasi
Makhluk Hidup.

Kegiatan Inti - Guru menjelaskan prinsip-prinsip dasar klasifikasi 50 menit


makhluk hidup dengan menjabarkan tujuan serta manfaat
klasifikasi.
- Guru menjelaskan macam-macam klasifikasi makhluk
hidup dan sejarah klasifikasi.
- Guru menjelaskan ciri-ciri umum klasifikasi 5 kingdom.
- Guru membuat bagan pengelompokkan klasifikasi
makhluk hidup. (Mempresentasikan dan
mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan)
- Guru membimbing peserta didik untuk menanyai materi
yang kurang dipahami
- Guru membagi peserta didik kedalam lima kelompok
untuk mendiskusikan tentang lima kingdom klasifikasi
yang telah dijelaskan (Membimbing pelatihan)
- Presentasi setiap kelompok jika sudah selesai (Mengecek
pemahaman dan umpan balik)

Penutup 9. Kesimpulan: Peserta didik beserta guru membuat 10 menit


kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari
10.Tugas presentasi jika belum selesai, jika sudah selesai
mempelajari tata nama ilmiah binomial nomenclature
11.Guru menutup kelas dengan berdoa dan salam
Bantul, November 2022
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran,
Kepala Sekolah,

Anda mungkin juga menyukai